NASKAH PUBLIKASI
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
ANALISIS STATIK NON-LINIER PUSHOVER PADA OPTIMASI
DESAIN GEDUNG PENDIDIKAN BERSAMA FKUB DENGAN
VARIASI KONFIGURASI DINDING GESER
ABSTRAK
Desain bangunan tahan gempa sangat diperlukan sebagai upaya meredam getaran akibat
percepatan tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat gempa bumi. Untuk mengurangi
dampak kerusakan, maka diperlukan elemen penahan gempa untuk memperkuat struktur
bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dihilangkannya dilatasi
pada bangunan eksisting, penggunaan variasi konfigurasi dinding geser terhadap periode
getar alami, roof displacement, tingkat kinerja dan daktilitas pada struktur Gedung
Pendidikan Bersama FKUB. Pemodelan struktur dilakukan secara tiga dimensi dengan
SAP2000 menjadi 8 macam tipe. Untuk mengevaluasi kinerja dari masing-masing struktur,
dilakukan analisis statik non-linier pushover dengan 2 (dua) prosedur yang mengacu pada
metode spektrum kapasitas ATC 40 dengan spektrum respons rencana mengacu pada SNI
03-1726-2012. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa variasi jumlah dinding geser yang
paling optimum adalah struktur alternatif dengan dinding geser 2 x 8 m (SWB).
Kata kunci: analisis statik non-linier pushover, dinding geser, titik kinerja, daktilitas
ABSTRACT
Earthquake resistant building design is indispensable, in an effort to withstand vibration
due to the ground acceleration which can occur at any time by an earthquake. To reduce
the damage, then retrofit elements required to strengthen earthquake building structures.
This research aims to find out the influence of removing dilatation joints on the existing
buildings, the use of a shear wall configuration variations towards the natural period of
vibration, roof displacement, performance levels and structural ductility of the FKUB
College Building. Modeling the structure done in three dimensions with SAP2000 into 8
variations. To evaluate the performance of each structure, conducted a nonlinear static
pushover analysis with 2 (two) procedure that refers to capacity spectrum method from
ATC 40 with a spectrum of designed response refers to SNI 03-1726-2012. From the
analysis results, it was concluded that the most optimum variation of shear wall
configuration is the structure with shear walls 2 x 8 m (SWB).
Keywords: nonlinear static pushover analysis, shear wall, performance point, ductility
PENDAHULUAN penggunaan variasi konfigurasi dinding
Indonesia merupakan salah satu geser terhadap periode getar alami, roof
negara yang memiliki resiko cukup tinggi displacement, tingkat kinerja dan daktilitas
terhadap gempa. Meningkatnya pada struktur GPB FKUB. Sehingga dapat
pertumbuhan penduduk, kelangkaan lahan, disimpulkan variasi yang paling optimum
dan harga lahan yang terus melambung berdasarkan berat, karakteristik dinamika,
tinggi di kota-kota besar di Indonesia kapasitas dalam menahan beban lateral,
menuntut pemanfaatan lahan yang efisien, dan daktilitas struktur.
sehingga pembangunan gedung bertingkat
ikut meningkat. Dalam perencanaan TINJAUAN PUSTAKA
gedung bertingkat, desain tahan gempa
Gempa Bumi
sangat diperlukan untuk menahan getaran
1. Gempa Bumi Vulkanik
akibat percepatan tanah yang disebabkan
Gempa bumi ini terjadi akibat
oleh gempa bumi yang sewaktu-waktu bisa
adanya aktivitas magma yang biasa terjadi
terjadi.
sebelum gunung api meletus.
Dengan besarnya kebutuhan lahan 2. Gempa Bumi Tektonik
yang berbanding terbalik dengan Gempa bumi ini disebabkan oleh
ketersediaan lahan, struktur gedung ini adanya aktivitas pergerakan lempeng pelat
dirancang memanjang pada dua sisi sejajar tektonik.
sebesar 98.20 m. Sistem dilatasi pada 3. Gempa Bumi Runtuhan
kasus ini digunakan untuk memisahkan Gempa bumi yang disebabkan oleh
bangunan yang mempunyai sisi panjang, keruntuhan baik di atas maupun di bawah
dengan tujuan untuk membagi pusat massa permukaan tanah.
bangunan agar pada saat terjadi gempa, 4. Gempa Bumi Buatan
pengaruh gempa akan terdistribusi Gempa bumi buatan adalah gempa
terhadap pusat massa bangunan yang lain. bumi yang disebabkan oleh aktivitas
Dalam penulisan ini dilakukan 8 manusia.
macam tipe variasi optimasi desain, yaitu 5
(lima) tipe desain alternatif dengan variasi Desain Bangunan Tahan Gempa
konfigurasi dinding geser dan 3 (tiga) tipe Berbasis Kinerja
desain dengan variasi lainnya. Struktur Performance based design
tersebut akan dibandingkan perilakunya mempunyai 2 (dua) elemen utama dalam
melalui analisis modal, analisis statik non- perencanaannya, yaitu kapasitas (capacity)
linier pushover (CSM ATC 40), dan dan beban yang direncanakan (demand).
analisis daktilitas perpindahan dengan Kemampuan struktur untuk menahan
bantuan SAP2000 18. beban lateral akibat gempa sampai pada
sebelum mengalami keruntuhan disebut
TUJUAN sebagai kapasitas (capacity). Sedangkan
Penelitian ini bertujuan untuk pergerakan tanah akibat gempa yang
mengetahui pengaruh dihilangkannya digambarkan sebagai kurva spektrum
dilatasi pada bangunan eksisting, respons adalah beban (demand).
Salah satu analisis yang dapat 2. Prosedur B : melakukan
digunakan untuk desain bangunan tahan penyedehanaan bilinier pada
kurva kapasitas sehingga cara ini
relatif sedikit iterasinya.
3. Prosedur C : murni grafis
sehingga paling tepat untuk
penyelesaian manual tanpa
spreadsheet.
b. Displacement Coefficient Method
Metode dengan proses numerik
langsung dalam menghitung
displacement demand sehingga tidak
gempa berbasis kinerja adalah analisis
perlu mengonversi kapasitas ke
statik non-linier pushover.
dalam koordinat spektral.
Gambar 1. Analisis statik non-linier
pushover Tingkat Kinerja Menurut ATC 40
(Sumber: Applied Technology Council
[ATC-40], 1997) Tingkat kinerja elemen struktural
suatu struktur dalam desain berbasis
Prosedur dalam Menentukan Demand kinerja dibagi menjadi enam, yaitu:
Berdasarkan ATC 40 terdapat 2 (dua
SP 1 Immediate Occupancy
metode) untuk menentukan demand, yaitu
SP 2 Damage Control
:
SP 3 Life Safety
a. Capacity Spectrum Method
SP 4 Limited Safety
Merupakan metode iterative yang
SP 5 Collapse Prevention
bertujuan untuk menentukan lokasi
titik performance struktur dengan SP 6 Not Considered
kapasitas yang ada dan demand yang
diminta.
Lokasi performance point harus
memenuhi dua kriteria, yaitu :
1. Berada pada kurva spektrum
kapasitas.
2. Berada pada kurva demand
spectral yang telah direduksi dari
keadaan elastis (damping 5%).
Ada tiga macam prosedur yang dapat Gambar 2. Tingkat kinerja
dipilih dalam metode ini : (Sumber: ATC-40, 1997)
1. Prosedur A : digunakan oleh
pemula karena paling mudah
digunakan dalam spreadsheet dan Perencanaan Dimensi Dinding Geser
paling mudah dipahami, Ketebalan dinding geser (tw)
merupakan cara analisis minimum direncanakan dengan metode
berdasarkan rumusan rumusan empiris, yaitu :
tertentu. .......................................... (1)
........................................... (Sumber : R. Park & T. Paulay, 1975)
(2)
dimana :
hw : tinggi bagian dinding 2. Column sidesway mechanism
lw : panjang bagian dinding Mekanisme ini terjadi apabila
kelelehan mulai terjadi pada penampang
Daktilitas Struktur kritis dari elemen-elemen kolom sebelum
Faktor daktilitas perpindahan elemen-elemen balok mencapai kondisi
(displacement ductility factor) biasanya tersebut, sehingga sendi-sendi plastis pada
digunakan sebagai evaluasi pada struktur kolom akan muncul terlebih dahulu.
yang dianalisis kinerjanya terhadap beban
gempa. Secara umum, faktor daktilitas
perpindahan berkisar antara 3 sampai
dengan 6. Berikut ini persamaan untuk
memperoleh faktor daktilitas tersebut :
............................................. (3)
dengan :
= faktor daktilitas perpindahan
= perpindahan maksimum
= perpindahan saat terjadi leleh Gambar 4. Column sidesway mechanism
(Sumber: R. Park & T. Paulay, 1975)
Mekanisme Keruntuhan METODE PENELITIAN
1. Beam sidesway mechanism
Desain Pendahuluan
Mekanisme ini terjadi apabila
Penjelasan mengenai data bangunan
kelelehan mulai terjadi pada penampang
secara umum dan mutu bahan yang
kritis dari elemen-elemen balok sebelum
digunakan dapat dilihat pada Tabel 1 dan
elemen-elemen kolom mencapai kondisi
Tabel 2 di bawah ini.
tersebut, sehingga sendi-sendi plastis pada
balok akan muncul terlebih dahulu. Tabel 1. Data umum bangunan
Nama gedung Gedung Pendidikan Bersama
FKUB
Lokasi Kota Malang
Fungsi Gedung perkuliahan
Jumlah lantai 10 lantai (lantai dasar s/d 9)
Luas bangunan 2465 m2 (98.6 m x 25 m)
Tinggi 47.3 m (tidak termasuk atap)
bangunan
Variasi Parameter
Penjelasan secara rinci mengenai Pembebanan
variasi parameter yang diberikan pada Pembebanan pada masing-masing
analisis ini dapat dilihat pada Tabel 3 di tipe struktur mengacu pada Peraturan
bawah ini. Pembebanan Indonesia untuk Gedung
tahun 1983.
Tabel 3. Rencana variasi parameter Material dinding yang digunakan
Tipe Jumlah Keterangan adalah bata ringan dengan berat jenis ()
OD
Struktur asli sebesar 90 kg/m2. Beban dinding yang
- Bangunan eksisting
dimodelkan besarnya menyesuaikan tinggi
dengan
dilatasi lantai atau bagian dindingnya.
Dilatasi dihilangkan,
OND ukuran balok dan kolom Pembebanan untuk beban mati dan
Struktur asli
-
pada daerah dilatasi beban hidup pada pelat lantai yaitu; spesi
tanpa diambil yang terbesar
63 kg/m2, keramik 24 kg/m2, plafon 11
dilatasi dari gambar
perancanaan kg/m2, penggantung plafon 7 kg/m2, dan
NSW beban hidup 250 kg/m2.
Struktur Memperbesar ukuran
kolom pada As. 1-3 dan
Sedangkan untuk spektrum respons
alternatif
- 14-15 menjadi 600 x gempa didapatkan melalui perhitungan
tanpa
dinding 800 mm yang mengacu pada SNI 1726:2012.
geser
SWA
Struktur
Pemodelan Elemen Struktur
alternatif Dinding geser pada as. Kolom dan balok dimodelkan
1x8m 9-AB
dengan dengan frame sections section designer
dinding
geser tipe A pada SAP2000 yang umum digunakan
SWB untuk penampang yang sudah diketahui
Struktur penulangannya dengan penyesuaian yaitu
alternatif Dinding geser pada as.
2x8m 3-DE, 14-DE untuk pemutusan tulangan balok pada
dengan
dinding daerah tumpuan maupun lapangan pada
geser tipe B elemen tersebut tidak terdefinisi. Sehingga
SWC
Struktur pemodelan setiap elemen balok
alternatif
3x8m
Dinding geser pada as. menggunakan jumlah tulangan atas dan
dengan 9-AB, 3-DE, 14-DE bawah terbanyak diantara penampang
dinding
geser tipe C kedua daerah tersebut.
SWD Kemudian untuk pelat dimodelkan
Struktur 1x4m dengan area sections shell tanpa
alternatif Dinding geser pada as.
+ 7-DE, 10-DE dilakukan pemodelan tulangan terperinci.
dengan
dinding 1x5m
Selanjutnya untuk tumpuan pada struktur
geser tipe D
didefinisikan dengan tumpuan jepit.
SWE 1x4m
Struktur + Pemodelan Dinding Geser
Dinding geser pada as.
alternatif 1x5m 9-AB, 7-DE, 10-DE
dengan + Dinding geser dimodelkan dengan
dinding 1x8m mid-pier frame yaitu pemodelan dinding
geser dengan elemen rangka/frame seperti Gambar 6. Pemodelan struktur tipe SWB
pada elemen balok dan kolom, dengan Diagram Alir Penelitian
menggunakan parameter penampang
dinding geser yang sudah ditentukan.
Sendi plastis P-M-M terdefinisikan
menurut FEMA 356 dengan distribusi
penulangan yang diberikan melalui section
designer pada SAP2000 18. Gambar 5
menunjukkan pemodelan dinding geser
dengan mid-pier frame.
Terdapat dua model desain dinding
geser, yaitu SW20 dan SW30. Model
SW20 dirancang untuk dinding dengan
panjang bagian 4 - 5 m. Sedangkan model
SW30 dirancang untuk dinding dengan
panjang bagian 8 m.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI Park, R. (1988). Ductility Evaluation from
1726:2012 Tata Cara Perencanaan Labolatory and Analytical Testing.
Tahan Gempa untuk Struktur Proceedings of Ninth World
Bangunan Gedung dan Non Confrence on Earthquake
Gedung. Jakarta: BSN. Engineering: 605-616. Tokyo-
Kyoto: World Confrence on
Badan Standardisasi Nasional. (2014). SNI Earthquake Engineering.
2052: 2014 Baja Tulangan Beton.
Jakarta: Badan Standardisasi Park, R., & Paulay, T. (1975). Reinforced
Nasional Concrete Structures. New York:
John Wiley & Sons. Inc
Churrohman, F. (2012). Studi Perilaku
Dinding Geser Beton Bertulang dan Rahman, M.K., Ajmal, M., Baluch, M.H.,
Dinding Geser Pelat Baja dengan Celep, Z. (2012). Nonlinear Static
Analisis Statik Non-Linier Pushover Analysis of an Eight Story
Pushover. Skripsi. Dipublikasikan. RC Frame-Shear Wall Building in
Depok: Universitas Indonesia. Saudi Arabia. Proceedings of 15th
World Confrence on Earthquake
Departemen Pekerjaan Umum. (1983). Engineering. Lisboa: World
Peraturan Pembebanan Indonesia Confrence on Earthquake
untuk Gedung. Bandung: Engineering.
Departemen Pekerjaan Umum.
Riza, M. (2006). Perencanaan Struktur
Gedung Swalayan Ramai Semarang.
Skripsi. Dipublikasikan. Semarang:
Universitas Diponegoro.