BIAYA
1
dengan 16 derajat selsius (chilled room).
c) Bahan Makanan Jenis Daging,Unggas, Ikan Laut (Meat, Poultry, Fish and Seafood)
d) Makanan Jenis Sembako (Groceries)
Groceries adalah sebutan untuk kelompok bahan makanan grosir/sembako seperti: tepung
terigu, beras, kacang-kacangan,kecap, saos, bahan-bahan kue, jenis-jenis mie, minyak
goreng, bumbu dalam botol atau kaleng, dan lain sebagainya.
e) .Bebagai Jenis Minuman (Beverage)
2
bagian kedua tentang hal-hal yang khusus dan spesifik, seperti standar spesifikasi untuk
setiap jenis bahan yang dibeli, atau disebut dengan standard purchased spesification.
b. Pembelian bahan makanan secara harian
Cara pembelian harian ini biasanya dilakukan untuk bahan-bahan makanan yang tidak tahan
lama. Untuk melaksanakan pembelian harian semacam ini, maka karyawan bagian dapur
yang sukup senior harus melakukan inventori setiap harinya, biasanya dilakukan pada siang
hari untuk menghitung berapa bahan-bahan yang tersisa dan berapa jumlah yang harus dibeli
kembali, maka mengajukan order pembelian melalui chef untuk disetujui.
c. Pembelian bahan makanan secara kuota mingguan
Cara pembelian bahan makanan secara kuota mingguan, pada umumnya dilakukan untuk
bahan-bahan yang tergolong dalam grocery, hal ini karena pengiriman sekali dalam seminggu
atau sekali dalam dua minggu untuk jenis-jenis bahan makanan grocery adalah sangat sesuai.
Prosedur atau metode pembelian dengan cara mingguan, sama dengan prosedur pembelian
cara harian.
d. Pembelian bahan makanan secara Cash and Carry
Cara ini biasanya digunakan oleh hotel-hotel kecil-menengah, dimana umunya bahan/barang
yang akan dibeli tidak dalam jumlah yang besar, dan untuk bahan/barang yang mudah
didapat. Pembelian dengan cara ini bisa dilakukan langsung ke pasar, supermarket atau toko
atau tempat-tempat yang sudah dijadikan langganan oleh restoran karena harganya lebih
murah. Ada beberapa keuntungan yang bila menggunakan pembeilan cara Cash and Carry,
diantaranya:
Dapat dibeli di lebih banyak tempat, tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja
Harga lebih kompetitif, walaupun bahan/barang yang dibeli dalam jumlah sedikit.
Pembeli tahu secara pasti barang/bahan yang akan dibeli beserta harganya hanya melalui
catalog
Bila segera dibutuhkan, pembelian bisa dilakukan langsung atau seketika
Sedangkan kerugiannya adalah:
Harus menyediakan orang yang ditugaskan untuk membeli beserta transportasinya
Hotel/restoran harus membayar tunai.
e. Pembelian bahan makanan secara pembayaran pesanan
Pembelian dengan cara pembayaran pesanan ini diperlukan bila hotel /restoran memerlukan
3
bahan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan selama
beberapa waktu, hal tersebut juga untuk menjamin kontinuitas bahan berkaitan dengan
keberadaan jenis makanan tertentu yang dicantumkan di dalam Menu.
Gudang Puchasing Acct Dept Head Geneal Manager Cost Control Supplier
PR PR
PR
+
QAP
QAP
persetujuan pesetujuan
PO
PO
PO PO
Keterangan:
PR = purchase requisition
A A PO = purchase order
QAP = quotation analys price
A = arsip
A
Salinan untuk
bagian receiving
(kalau ada)
4
Bagan Alur Pengeluaran Kas untuk Pembelian Tunai
Depatemen Purchasing Cost Control Acc Dept Head General Manager Geneal Cashier
uang
uang
A +
CDV
CDV
Keterangan:
PR = purchase requisition
CDV = cash disbursement voucher
GCES = general cashier expenditures summary A
A = asip
5
Berdasarkan PR yang dibuat, bagian pembelian akan membuat PO di mana harus
mendapatkan persetujuan dari Accounting Departement Head dan General Manager, dan
didukung dengan quotation analysis price. PO pada umumnya dibuat dalam 5 rangkap
yang didistribusikan pada:
- Supplier untuk ditunjuk
- Cost control, sebagai kontrol
- Gudang, sebagai informasi pembelian
- Account payable, sebagai dasar untuk mencatat hutang
- Purchasing, sebagai arsip
Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang diterima, setelah barang
siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke hotel.
Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian penerimaan barang, setelah barang
yang datang dicek, bagian penerimaan menyiapkan MI dan meminta persetujuan dari:
- Bagian gudang untuk persetujuan tentang jumlah dan kuantitasnya
- Cost control untuk persetujuan harga
- Bagian penerimaan barang untuk tanda terima barang
ML pada umumnya dibuat dalam beberapa rangkap sesuai kebutuhan, tapi ada yang
membuat dalam 5 rangkap dengan distribusi sebagai berikut:
- Cost control, sebagai kontrol
- Gudang, sebagai informasi
- Purchasing, sebagai arsip
- Account payable, sebagai dasar mencatat hutang
- Supplier, sebagai pendukung penagihan
Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian penerimaan, kemudian menyimpan
barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan MI.
Sedangkan cost control berdasarkan salinan PR, PO, MI akan mencatat pembelian
tersebut dalam cardex, dan account payable akan mencatatnya pada hutang usaha.
MI setiap hari dipilah per jenis barang (food, beverage, material supplies) oleh bagian
penerimaan barang, untuk digunakan sebagai dasar membuat daily receiving report.
6
7.3 Jurnal Khusus Pembelian pada Hotel
Proses akuntansi dimulai dari pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum,
kemudian posting ke dalam rekening buku besar. Proses tersebut berjalan terus menerus
sepanjang tahun buku. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan hanya untuk transaksi keuangan
yang memiliki frekuensi tidak sering terjadi dan jumlah bukti transaksinya pun tidak banyak.
Apabila transaksi yang sejenis memiliki frekuensi dalam kategori sering terjadi dan jumlah
transaksinya banyak, cara posting seperti dikemukakan pada pembahasan jurnal umum tidak lagi
efisien dan kurang praktis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar ataupun satuan
usaha yang mulai berkembang pesat.
Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang
mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut sering dinamakan jurnal khusus. Transaksi-transaksi
yang dapat dicatat dalam jurnal khusus misalnya transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran
kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit. Setelah pencatatan dalam jurnal
khusus tersebut selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang dilakukan secara periodik,
biasanya setiap bulan sekali.
Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:
Jurnal penjualan barang dagangan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan
yang dilakukan secara kredit.
Jurnal pembelian barang dagangan, untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan
yang dilakukan secara kredit.
Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang tunai.
Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang tunai.
Jurnal umum, untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam keempat
jurnal di atas.