Anda di halaman 1dari 8

Cacat Kristal

Pengertian

Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya


teratur mengikuti susunan atom dalam krista pola tertentu. Cacat Kristal adalah cacat
susunan atom dalam kristal (lattice). Cacat Kristal dapat terjadi karena adanya
solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar.

Kristal biasanya mengandung cacat, yang kebanyakan terjadi pada kisi-kisi


kristalnya. Karena kisi-kisi kristal merupakan suatu konsep geometris, maka cacat
kristal juga diklasifikasikan secara geometris.

Macam-macam Cacat Kristal

1. Cacat Titik

Cacat titik disebabkan ketiadaan suatu atom dalam unit sel, biasanya disebut
vakansi. Vakansi terbentuk selama selama proses pembekuan, dan juga karena
getaran atom yang mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi normalnya. Secara
umum, seluruh padatan kristal di alam selalu memiliki vakansi.

Untuk menghitung jumlah kekosongan suatu bahan pada saat kesetimbangan


(Nv), digunakan persamaan berikut:


= exp ( )

Dimana:

N = jumlah total sisi

Qv = energi yang diperlukan untuk membentuk vakansi

T = temperatur mutlak (K )

k = konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 (J/atom.K) = 8,62 x 10-5 (eV/atom.K)


Gambar 1. Vakansi pada susunan atom
(Sumber: iqmal.staff.ugm.ac.id)

Jenis selanjutnya dari cacat titik yaitu Interstisi-Diri. Interstisi-Diri (self-


interstitial) adalah kondisi dimana satu atom mengisi ruang kosong dimana dalam
kondisi normal tidak diisi atom sehingga menimbulkan perpindahan atom. Cacat
seperti ini disebut Frenkel Defect. Kondisi ini terjadi jika kristal mengalami suhu 0o
K atau 0o absolut. Kondisi ini tidak mempengaruhi rapat massa kristal.

Jika salah satu atomnya keluar dari struktur kristal dan menduduki permukaan
kristal atau keluar saja dari kristal. Cacat ini disebut Cacat Schotty. Kejadian ini
akan mempengaruhi rapat massa kristal.

Gambar 2. Self-Interstisial
(Sumber: www.studyblue.com)

Cacat lainnya pada cacat titik adalah substitusi atom, yaitu kondisi dimana
salah satu atom kristal keluar dan digantikan oleh atom lain dengan jari-jari yang
sama. Contohnya besi digantikan oleh Cr.
Gambar 3. Substitusi Atom
(Sumber: slide kuliah ilmu bahan dan korosi DTK FTUI)

Jenis cacat lainnya pada cacat titik adalah Intertisi atom, yaitu kondisi
masuknya atom ke dalam voidage struktur kristal. Atom tersebut tidak sama dengan
atom yang ada di sekitarnya, dan jari-jari atom yang masuk tidak sama dengan jari-
jari dari atom yang ada/ induk. Atom yang masuk biasanya C, N2 dan O2.

Gambar 4. Intertisi Atom

(Sumber: slide kuliah ilmu bahan dan korosi DTK FTUI)

2. Cacat Bidang

Cacat bidang adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya
memisahkan daerah-daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau
orientasi kristalografi yang berbeda. Cacat jenis ini antara lain : permukaan luar, batas
butir, batas kembar, kesalahan tumpukan dan batas fasa.

a) Permukaan Luar
Atom-atom permukaan tidak terikat ke semua atom terdekat, dan karenanya akan
mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi dari pada atom-atom di bagian dalam,
sehingga memberikan kenaikan energi permukaan. Untuk menurunkan energi ini,
material jika memungkinkan cendrung meminimalkan luas permukaan total.

b) Batas Butir

Batas butir memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai orientasi
kristalografi yang berbeda pada material polikristal. Didalam batas butir terdapat
atom yang tak bersesuaian pada daerah transisi dari orientasi kristal butir satu ke butir
lain didekatnya.

Gambar 5. Batas Butir


(Sumber: www.slideshare.net)

c) Batas Kembar

Batas kembar adalah batas butir tipe khusus dimana terdapat simetri kisi cermin,
yaitu atom-atom pada sebuah sisi batas berada pada posisi cermin dari atom atom
pada sisi lainnya. Daerah antara batas butir ini disebut kembar/twin.
Gambar 6. Batas Kembar
(Sumber: www.slideshare.net)

3. Cacat Garis (Dislokasi)

Dislokasi adalah cacat linier atau satu dimensi dimana didekatnya beberapa atom
tidak segaris. Ada 3 jenis dislokasi yaitu : dislokasi sisi, dislokasi ulir dan dislokasi
campuran.

a) Dislokasi Sisi

Dislokasi sisi/pinggir adalah terdapatnya bidang atom ekstra atau setengah


bidang, dimana sisinya terputus di dalam kristal.

Gambar 7. Dislokasi Sisi


(Sumber: www.slideshare.net)

b) Dislokasi Ulir
Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan menghasilkan distorsi.
Daerah depan bagian atas kristal tergeser sebesar satu atom kekanan relatif terhadap
bagian bawah.

Gambar 8. Dislokasi Ulir


(Sumber: www.slideshare.net)

c) Dislokasi Campuran

Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka disebut material
mempunyai dislokasi campuran.

Gambar 9. Dislokasi Campuran


(Sumber: www.slideshare.net)

4. Cacat Bulk (Volume)


Cacat lainnya yang ada pada semua material padat dimana cacat ini lebih besar
dari yang sudah dibicarakan adalah pori, retak, inklusi benda asing dan fasa-fasa
lainnya. Cacat-cacat ini timbul biasanya selama tahap-tahap proses dan pabrikasi.

Perubahan bentuk secara permanen disebut dengan Deformasi Plastis, deformasi


plastis terjadi dengan mekanisme:

a) Slip: Perubahan dari metallic material oleh pergerakan dari luar sepanjang
Kristal. Bidang slip dan arah slip terjadi pada bidang grafik dan arah atom
yang paling padat karena dia butuh energi yang paling kecil.
b) Twinning: Terjadi bila satu bagian dari butir berubah orientasinya sedemikian
rupa sehingga susunan atom dibagian tersebut akan membentuk simetri
dengan bagian Kristal lain yang tidak mengalami twinning.

Manfaat Cacat Kristal

Cacat pada Kristal dapat mengubah sifat listrik dan mekanik bahan.
Kekosongan pada Kristal dapat mengubah sifat listrik bahan. Cacat Kristal seperti
kekosongan, dislokasi, dan boundaries dapat meingubah sifat mekanik bahan. Batas
butir dapat menghambat difusi atom dan gerak dislokasi sehingga deformasi bahan
sulit terjadi. Semakin kecil butir, semakin kuat bahan tersebut.

Referensi

[1] Slide kuliah ilmu bahan dan korosi DTK FTUI.

[2] Iqmal Tahir. 2013. Kimia Zat Padat (Kerusakan pada Kristal). [ONLINE]
Available at: http://iqmal.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/iqmal-kimia-zat-padat-
06-kerusakan-pada-kristal.pdf. [Accessed 11 September 2016].
[3] Lustyyah Ulfa. 2010. Makalah Fisika Bahan "IMPERFECTION" (Cacat Kristal).
[ONLINE] Available at: http://www.slideshare.net/LustyyahUlfa/cacat-kristal.
[Accessed 11 September 2016].

[4] Izza Ariffatur Ramadhani. 2015. MAKALAH ANALISA CACAT STRUKTUR


PADA MATERIAL. [ONLINE] Available at: http://blog.unnes.ac.id/ramadhani/wp-
content/uploads/sites/613/2015/12/Analisa.pdf. [Accessed 11 September 2016].

Anda mungkin juga menyukai