Anda di halaman 1dari 4

xxxviii

1. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita- cita. Sebagai contoh anak yang berminat
pada olah raga, maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedangkan
anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi dokter. 2. Minat
sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa
mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang
hujan. 3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang meskipun
diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran, akan tetapi antara satu anak dan yang lain
mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya
serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka. 4. Minat yang
terbentuk sejak kecil/masa kanak- kanak sering terbawa seumur hidup karena minat
membawa kepuasan. Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai misal
akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud, maka semua
suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh
sukarela dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa
sampai mati. Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, menurut Gie (2004:57)
minat mempunyai peranan dalam:

Melahirkan perhatian yang serta merta memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan
mencegah gangguan perhatian dari luar

. Oleh karena itu, minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan
belajar dengan sebaik- baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan
apabila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari dan
disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar. Fungsi minat dalam
belajar lebih besar sebagai
motivating force
, yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat

xxxix
kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar berbeda dengan siswa
yang sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar, tetapi
sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh
hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran,
sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar. Proses interaksi antara siswa dengan
gurunya akan menghasilkan persepsi siswa mengenai sosok guru yang di kenalnya. Siswa
menganggap guru sebagai figur yang menarik dan menyenangkan, sehingga hal ini akan
meningkatkan minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran yang diampunya. Dalam hal ini,
Djamarah dan Aswan (2006:166) mengatakan bahwa
: M
inat merupakan rasa senang dan ketertarikan pada suatu hal yang ditimbulkan dari hasil
interaksi yang diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan, seperti
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap gurunya terutama ketika mengikuti
pelajaran

. Siswa akan lebih termotivasi jika dalam dirinya tumbuh minat yang kuat. Lebih lanjut,
Baharuddin (2007:138) mengatakan bahwa
: S
uatu kegiatan akan menghasilkan sesuatu yang positif jika disertai oleh perasaan positif

. Menurut Djamarah dan Aswan (2006:166) minat berarti:


K
ecenderungan yang menetap dan mengenang beberapa aktivitas

. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang. Menurut Sujanto (2004:92) minat sebagai
: S
esuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir

xl
dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya

. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa minat merupakan pemusatan perhatian.


Witherington dalam Buchori (1991:135) berpendapat bahwa:
M
inat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal, atau situasi
yang bersangkutan dengan dirinya

. Selanjutnya, minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu
disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek. Hal ini menunjukkan adanya
unsur perhatian di dalam minat seseorang terhadap sesuatu. Menurut Djaali (2007:121)
minat adalah:
R
asa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh

. Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat akan ada rasa
tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa senang pada sesuatu.
Slameto (1995:57) berpendapat bahwa:
M
inat sebagai

lxv
Rusman. 2011.
Model Model Pembelajaran
. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sujanto, Agus. 2004.
Psikologi Umum
. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slameto. 1995.
Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya
. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2003.
Konsep dan Makna Pembelajaran
. Bandung: Alfabeta. Sardiman, A.M. 2006.
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
. Cet.2. Jakarta: Rajawali Press. Soekidjo, Notoatmodjo. 2003.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Sudjana, Nana. 1989. Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Balai Pustaka. Surachmad, Winarno. 1990.
Pengantar Interaksi Mengajar Belajar
. Dasar dan teknik metodologi pengajaran. Bandung: Tarsito.

Suyabrata, Sumadi. 2002.


Psikologi Pendidikan
. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumanto, Wasty. 1984.
Psikologi Pendidikan
. Jakarta: Bina Aksara.

Syah, Muhibbin. 2002.


Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syaodih, Nana. 2006.
Metode Penelitian Pendidikan
. Bandung: Rosdakarya. Salim. 2006.
Teori dan Paradigma Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana. Wahab, Abdul Aziz. 2007.
Metode dan Model Model Mengajar IPS
. Bandung: Alfabeta.
Wibawa, Basuki.
1993.
Media Pengajaran
. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Winkel, W.S. 1983.
Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
. Jakarta: PT. Gramedia.
Wahid, Abdul. 1998.
Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak
. Jakarta: Pustaka Pelajar.

lxvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Identitas Pribadi
Nama : Nurjani NIM : 1006101130023 Tempat/Tanggal Lahir : Meunasah Bujok, 1 Juni 1965
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Seuneudon, Desa Meunasah Bujok,
Baktiya, A. Utara
2. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Abdul Gani Nama Ibu : Ainsyah
3. Identitas Keluarga
Nama Suami : Bani Amin Agama : Islam Alamat : Jl. Seuneudon, Desa Meunasah Bujok,
Baktiya, A. Utara
4. Riwayat Pendidikan
SD Negeri Pantee Breuh, tamat tahun 1978 SMP Negeri 1 Tanah Jambo Aye, tamat tahun
1982 SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye, tamat tahun 1985 D-II PKK FKIP Unsyiah, tamat tahun
1988 S1 PPKn FKIP Unsyiah, masuk tahun 2010 Demikianlah DAFTAR RIWAYAT HIDUP ini
saya buat dengan sebenar- benarnya agar dapat dipergunakan di mana perlu. Baktiya, 01
Juli 2013 Nurjani

lxvii
PEDOMAN WAWANCARA A. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran
1. Apakah bapak/ibu guru selalu menerapkan metode mengajar dalam
proses pembelajaran PKn ? 2. Metode mengajar apakah yang sering bapak gunakan dalam
proses pembelajaran PKn ? 3. Apakah bapak/ibu guru menguasai semua metode mengajar
yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran PKn ? 4. Apakah bapak/ibu guru pernah
menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ? 5. Bagaimana
bapak/ibu menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ?
B. Dampak Penerapan Metode Demonstrasi terhadap Minat Belajar Siswa
1. Bagaimana minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn ? 2. Apa upaya yang
bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn ? 3.
Apakah melalui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa
pada mata pelajaran PKn ? 4. Bagaimana peningkatan minat belajaran siswa pada mata
pelajaran PKn setelah bapak/ibu guru menerapkan metode demonstrasi dalam
proses pembelajaran ? 5. Apakah menurut bapak/ibu guru penerapan metode demonstrasi
dalam proses pembelajaran efektif digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa
pada mata pelajaran PKn ?
C. Kendala Guru Menerapkan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
1. Apakah bapak/ibu guru pernah mengalami kendala menerapkan metode domonstrasi
dalam proses pembelajaran PKn ? 2. Kendala seperti apakah yang pernah bapak/ibu alami
menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ? 3. Apakah kendala
yang bapak/ibu alami menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn
tersebut bersifat internal atau eksternal ? 4. Bagaimana upaya bapak/ibu untuk mengatasi
kendala penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran PKn ? 5. Apakah upaya
tersebut efektif untuk mengatasi kendala penerapan metode demonstrasi dalam proses
pembelajaran PKn ?

Anda mungkin juga menyukai