Anda di halaman 1dari 8

Edisi Khusus:

OUT
Keselamatan
Ibu

LOOK
Keselamatan lbu:
Keberhasilan dan Tantangan

S
etiap menit seorang ibu meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan kehamilan
dan persalinan. Ia biasanya berusia muda, sudah menjadi ibu dan hidup di negara ber-
kembang. Dari setiap ibu yang meninggal tersebut, diperkirakan ada 100 wanita yang
selamat saat bersalin tetapi mengalami kesakitan, cacat atau kelainan fisik akibat komplikasi
kehamilan. 1 Secara keseluruhan diperkirakan bahwa setiap tahunnya 585.000 wanita
meninggal akibat kehamilan dan persalinan; 99 persen dari kematian tersebut terjadi di negara
berkembang.2 Wanita di Afrika Barat dan Timur menghadapi risiko kematian ibu paling tinggi;
demikian pula wanita di beberapa negara Asia berisiko tinggi.
Sebagian besar (60-80%) kematian ibu disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan,
persalinan macet, sepsis, tekanan darah tinggi pada kehamilan, dan komplikasi dari aborsi
yang tidak aman3 (lihat Gambar 1). Komplikasi kehamilan/persalinan atau yang menyebabkan
kematian ibu tak bisa di perkirakan sebelumnya, dan sering terjadi beberapa jam atau hari
setelah persalinan.4
Kematian seorang ibu sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan anak-
anak yang ditinggalkannya. Jika seorang ibu meninggal, maka anak-anak yang di-
tinggalkannya mempunyai kemungkinan tiga hingga sepuluh kali lebih besar untuk meninggal
dalam waktu dua tahun bila dibandingkan dengan mereka yang masih mempunyai kedua
orangtua.5 Di samping itu, anak-anak yang ditinggalkan ibunya seringkali tidak mendapatkan
pemeliharaan kesehatan serta pendidikan yang memadai seiring pertumbuhannya. Kematian
seorang ibu mempunyai dampak yang lebih luas sampai di luar lingkungan keluarganya: ia
adalah pekerja produktif yang hilang yang memelihara dan membimbing generasi penerus,
merawat para lanjut usia, dan menyumbangkan stabilitas di masyarakat.
Upaya Keselamatan Ibu (Safe Motherhood Initiative) dicanangkan pada tahun 1987
oleh badan-badan internasional dan pemerintah guna meningkatkan kesadaran dunia tentang
pengaruh kematian dan kesakitan ibu serta untuk mendapatkan pemecahan masalahnya. Pada
waktu itu dibentuk kerjasama antar-kelompok untuk Keselamatan Ibu yang sekarang meli puti
WHO, UNICEF, UNFPA, Bank Dunia, Population Council dan IPPF. Tujuan Upaya
Keselamatan Ibu adalah mengurangi kematian dan kesakitan ibu menjadi setengahnya pada
tahun 2000. Pengalaman secara global menunjukkan bahwa kematian ibu dapat dicegah dan
berbagai penelitian tentang strategi untuk mengurangi kematian ibu telah dihasilkan. Namun,
ternyata sulit untuk mendokumentasikan penurunan angka kematian ibu yang terukur. 2, 6, 7 Data
yang tersedia menunjukkan bahwa kematian ibu tetap tinggi di banyak negara (lihat Tabel 1).

Volume 16 Januari
(versi bahasa Inggris Juli 1998) 1999
O UT
LOOK
Komitmen dalam Upaya Keselamatan lbu diperbaharui Fokus pelayanan di tingkat masyarakat adalah upaya
ketika Keselamatan lbu di pakai sebagai tema Hari Kesehatan pencegahan, termasuk pelayanan keluarga berencana dan
Sedunia tahun 1998 oleh WHO (dan pada pertemuan Konsultasi pelayanan persalinan yang aman dan bersih. Pada tingkat ini,
Teknis Keselamatan lbu pada bulan Oktober 1997 di Sri strategi untuk meningkatkan kesadaran tentang sebab-sebab
Lanka). Tokoh-tokoh perwakilan dari pemerintah, penyandang kematian ibu dan kebutuhan pelayanan yang cepat, memadai
dana internasional, dan lembaga swadaya masyarakat berkum- dan tepat waktu untuk pelayanan keluarga berencana,
pul di Washington, DC, pada Simposium Internasional Ke- antenatal, persalinan, dan pelayanan nifas sangat penting.
selamatan lbu pada Hari Kesehatan Sedunia, tanggal 7 April Deteksi dini komplikasi dan rujukan ke fasilitas rujukan yang
1998. Pesan yang disampaikan sangat jelas, yaitu: persalinan memadai juga penting, karena banyak komplikasi obstetri yang
dapat dan harus diupayakan agar aman bagi ibu dan bayinya. tidak dapat ditangani di tingkat masyarakat. Penjaga gawang
Artikel Outlook ini menelaah yang dapat berperan di masyarakat
elemen yang telah menjadi bagian dari dalam masalah rujukan ini meli puti
program Keselamatan lbu, mengambil Kematian dan kecacatan anggota keluarga, dukun bayi, kader
pelajaran dari pengalaman lapangan, pada ibu dan calon ibu dan tenaga kesehatan setempat.
dan menganjurkan kebijaksanaan dan merupakan tragedi Fokus pelayanan di tingkat rujukan
implikasinya terhadap program pada yang berpengaruh bagi primer adalah penanganan dan peng-
masa yang akan datang. Kesimpulan semuanya: obatan komplikasi. Pelayanan rujukan
dan pernyataan-pernyataan yang di- bagi keluarga, lingkungan primer seharusnya mampu memberikan
hasilkan pada Simposium Internasional masyarakat di sekitarnya, pelayanan obstetri esensial, termasuk
tentang Keselamatan lbu 1998 dibahas masyarakat luas dan penanganan komplikasi abortus. Komu-
pula dalam artikel ini. terutama nikasi efektif antara petugas di tingkat
Elemen Dasar Keselamatan bagi anak-anak. pelayanan kesehatan dasar dan tingkat
lbu - Carol Bellamy, rujukan primer sangat penting. Walau-
Upaya-upaya yang bertujuan Direktur Eksekutif UNICEF, pun komplikasi telah terdeteksi secara
menyelamatkan ibu dalam kaitannya Hari Kesehatan Sedunia, 1998 dini di tingkat masyarakat, namun
dengan kehamilan sangat bervariasi di keterlambatan merujuk dan membawa
berbagai negara, tergantung pada ibu ke fasilitas rujukan yang memadai
sumber daya yang ada dan lingkungan sosial budaya setempat. dapat membahayakan jiwa ibu dan bayinya.
Selama bertahun-tahun upaya menurunkan kematian dan
Upaya Menurunkan Kematian Ibu: Pelajaran
kesakitan ibu mencakup pelayanan keluarga berencana
yang Dapat Dipetik
promosi pelayanan antenatal, perbaikan pelayanan obstetri
esensial (lihat kotak pada halaman 4) dan perbaikan status Penyebab obstetrik langsung dari kematian ibu sudah
sosio-ekonomi wanita. 2, 8 Semua upaya keselamatan ibu diketahui dan dapat ditangani, meski pun pencegahannya
menuntut hubungan yang erat antar berbagai tingkat sistem terbukti sulit. Penyebab tak langsung kematian dan kesakitan
pelayanan kesehatan, terutama antara pelayanan kesehatan ibu meli puti kondisi kesehatan dan penyakit yang dideritanya,
masyarakat dengan tingkat rujukan primer (rumah sakit misalnya malaria dan penyakit kardiovaskuler. Faktor yang me-
kabupaten). latarbelakangi kematian ibu meli puti keseluruhan faktor sosial,
budaya, ekonomi dan politik yang kompleks serta tidak mudah
untuk mengatasinya. Tak ada satupun intervensi tunggal yang
dapat menyelesaikan tragedi kematian ibu; kajian terhadap
berbagai strategi dalam dekade terakhir mengarah kepada
pelajaran yang dapat di petik sebagai berikut.

Mencegah kehamilan yang tak diinginkan.


Membantu ibu menghindarkan kehamilan yang tak diinginkan
akan mengakibatkan berkurangnya kehamilan, berkurangnya
kematian karena persalinan dan berkurangnya aborsi. Keluarga
berencana merupakan salah satu intervensi kesehatan ibu dan
anak yang di perkenalkan di Matlab, Bangladesh sejak 1976
sebagai bagian dari kegiatan untuk menurunkan kematian ibu
dan bayi. Data yang dikumpulkan di daerah tersebut antara
akhir tahun 1970-an dan akhir tahun 1980-an menunjukkan
bahwa keluarga berencana dapat menyumbang penurunan
jumlah kematian ibu sebesar 2 persen per tahun, terutama
kematian yang disebabkan oleh penyebab langsung dan
kematian karena aborsi. Pemakaian kontrasepsi meningkat dari
8% kurang menjadi 48% selama kurun waktu tersebut.9

2 OUTLOOK/Volume 16, Edisi Khusus


O UT
LOOK
Tabel 1. Risiko Kematian Akibat Kehamilan dengan baik. Pelayanan pasca-aborsi, yang di perkenalkan pada
Selama Kehidupan Wanita, 1990 Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pem-
bangunan 1994, direkomendasikan sebagai strategi yang efektif
Wilayah Risiko Kematian untuk menurunkan kematian ibu melalui tiga komponen
terpadu, yaitu: penanganan darurat aborsi tidak lengkap dan
Afrika 1 dan 16
komplikasinya, konseling dan pelayanan keluarga berencana
Asia 1 dari 65
Amerika Latin dan Karibia 1 dari 130 pasca-aborsi, dan keterkaitan dengan pelayanan kesehatan
Eropa 1 dari 1.400 reproduksi yang lain. Pengalaman di Ghana menunjukkan
Amerika Utara 1 dari 3.700 bahwa pelatihan bidan dalam pelayanan pasca-aborsi merupa-
Semua negara berkembang 1 dari 48 kan strategi yang layak dan dapat diterima dalam upaya
Semua negara maju 1 dari 1.800 desentralisasi pelayanan pasca-aborsi, dan telah menghasilkan
peningkatan akses terhadap pelayanan keluarga berencana
Sumber: Family Care International, 1998. 2 pasca-aborsi serta pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.14
Pelayanan antenatal: dampaknya terbatas
terhadap kematian ibu. Pelayanan antenatal sangat
Perbaikan pelayanan keluarga berencana dengan penye- penting untuk mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan
diaan konseling yang terpusat pada kebutuhan klien dan ber- dan dalam mendidik wanita tentang kehamilan. Isi pelayanan
bagai pilihan metoda KB (termasuk kontrasepsi darurat), antenatal di berbagai negara sangat bervariasi, dan mencakup
serta penyediaan pelayanan yang terjangkau bagi siapa saja berbagai jenis pelayanan termasuk penyuluhan kepada pasien,
yang membutuhkan (termasuk remaja), merupakan komponen pengobatan penyakit yang ada, pengobatan komplikasi dan
penting dalam setiap upaya menurunkan kematian ibu. Selain skrining/penjaringan faktor risiko.16, 19 Komponen penting pela-
itu, dalam keadaan keterbatasan sumberdaya, pelayanan yanan antenatal meli puti:
keluarga berencana mungkin lebih mudah diterapkan lebih Skrining dan pengobatan anemia, malaria, dan penyakit me -
dahulu dari pada intervensi lain yang ditujukan untuk nular seksual (PMS).
menurunkan angka kematian ibu (kematian ibu per 100.000 Deteksi dan penanganan komplikasi seperti kelainan letak
wanita usia reproduksi).10 Namun, keluarga berencana tidak (malpresentasi), hipertensi, edema, dan pre-eklamsia.
akan berpengaruh pada angka kematian ibu (kematian ibu Penyuluhan tentang komplikasi yang potensial, kapan dan
per 100.000 kelahiran hidup); karena untuk menurunkannya bagaimana cara memperoleh pelayanan rujukan.
di perlukan intervensi obstetri khusus. Temuan terbatas tentang dampak
pelayanan antenatal terhadap kema-
Mengurangi akibat dari Kematian akibat aborsi yang tian ibu masih simpang siur. Di
aborsi yang tidak aman.
tidak aman adalah paling mudah Republik Demokrasi Kongo (dulu
Meski pun aborsi tak aman
untuk dicegah. Zaire) pelayanan antenatal terbukti
merupakan penyebab kematian ibu
Upaya untuk menurunkan memberikan kontribusi terhadap pe-
yang mudah dicegah dan ditangani,
nurunan kematian ibu melalui pe-
namun keadaan ini menjadi penye- kematian ibu hingga
bab paling sedikit 13 persen dari nurunan anemia berat dan kasus per-
50 persen yang dirumuskan salinan macet.15 Narnun, temuan
seluruh kematian ibu di dunia 10 tahun lalu oleh beberapa
satu dari delapan kematian ibu.5, 11 studi di Gambia dan Tanzania me-
negara mestinya telah nunjukkan bahwa tidak ada pe-
Proporsi kematian ibu tertinggi
karena aborsi yang tak aman terdapat tercapai sepenuhnya ngaruh kunjungan antenatal terhadap
di Amerika Latin dan kepulauan bila kematian ibu karena kematian ibu. 16, 17 Pada umumnya,
Karibia, yaitu lebih dari 20 persen.5 aborsi yang tidak aman pelayanan antenatal saja tidak meng-
Ketersediaan pelayanan keluarga hasilkan penurunan yang bermakna
dapat dihapuskan.
berencana yang dapat diterima bagi kematian ibu.
Ingar Brueggemann, Upaya menjaring wanita atau ibu
masyarakat tampaknya berkaitan
dengan penurunan jumlah aborsi dan Sekretaris Jenderal IPPF, berisiko tinggi terhadap komplikasi
kematian karena aborsi. Di Mexico Hari Kesehatan Sedunia 1998 obstetri menghasilkan temuan yang
City misalnya, peningkatan penggu- bertentangan. Penjaringan risiko
naan kontrasepsi sebesar 24 persen antara tahun 1987 hingga antenatal menurut umur, paritas, tinggi badan dan riwayat
1992 berkaitan dengan penurunan angka aborsi sebanyak 39 obstetri secara umum tidak terbukti efektif. Misalnya, pada
persen. Di Kazakstan, peningkatan pemakaian pil dan IUD Proyek Kasongo, di Republik Demokrasi Kongo, 90 persen
sebanyak 32 persen pada awal tahun 1990-an menghasilkan kasus rujukan rumah sakit dengan riwayat obstetri buruk (risiko
turunnya angka aborsi 15 persen. 12, 13 tinggi untuk persalinan macet) tidak mengalami persalinan
Kematian karena komplikasi aborsi dapat dicegah jika macet.8, 18 Rujukan yang tidak perlu bagi wanita yang
keadaan tersebut diketahui lebih awal dan perawatan dilakukan tidak mengalami komplikasi akan sangat membebani sistem

OUTLOOK/Januari 1999 3
O UT
LOOK
pelayanan kesehatan, merusak kredibilitas petugas, serta 1900-an, sebelum maraknya pelayanan gawat darurat obstetri.
membahayakan wanita yang diidentifikasikan sebagai risiko Pada waktu itu penurunan jumlah kematian ibu mencapai
rendah melalui pengalokasian sumberdaya dan penyuluhan hampir sepertiganya, yaitu dari 630 menjadi 230 kematian per
kepada wanita risiko tinggi yang kemudian ternyata 100.000 kelahiran hidup selama kurun waktu antara tahun
mengalami persalinan normal. Karena setiap kehamilan 1871-1895.21 Data dari studi di Matlab menunjukkan bahwa
mengandung risiko, maka setiap wanita hamil harus penempatan bidan di desa menyebabkan peningkatan
memiliki akses terhadap pelayanan gawat darurat obstetri. penggunaan pelayanan kesehatan oleh ibu-ibu setempat dan
peningkatan penanganan komplikasi obstetri di desa tersebut.
Manajemen komplikasi obstetri yang Pelayanan kebidanan menempati peran yang penting
memadai merupakan kunci. Sebagian besar komplikasi dalam kesinambungan pelayanan bagi ibu hamil, antara lain
obstetri yang berkaitan dengan kematian ibu tidak dapat melalui tersedianya rantai rujukan untuk berbagai tingkat pe-
dicegah atau diramalkan, tetapi hampir semuanya dapat layanan yang sangat penting (Gambar 2). Seorang bidan dapat
ditangani jika pelayanan yang memadai tersedia. Bila keadaan berfungsi sebagai tempat rujukan pertama bagi dukun bayi
gawat darurat sudah dideteksi, maka kelangsungan hidup atau orang/individu yang membawa ibu ke tempat
tergantung pada kecepatan mendapat pelayanan obstetri rujukan. 22, 23 Tentu efektivitas pelayanan kebidanan dalam
esensial. Komponen kunci pelayanan obstetri esensial dapat di- menurunkan kematian ibu juga tergantung pada ketersediaan
lihat pada kotak di halaman ini. infrastruktur pelayanan kesehatan yang memberikan fasilitasi
Kebanyakan pelayanan obstetri esensial dapat diberikan untuk konsultasi dan rujukan bagi ibu yang memerlukan
pada tingkat pelayanan dasar, oleh bidan atau dokter umum. pelayanan obstetri gawat.
Transfusi darah dan tindakan operasi harus dapat diberikan di Dukun bayi terlatih: melibatkan masya-
rumah sakit kabupaten oleh dokter umum terlatih atau oleh ahli rakat dalam upaya keselamatan ibu. Di negara
kebidanan. Jika komplikasi tidak dapat ditangani di tingkat berkembang kebanyakan wanita melahirkan di rumah tanpa
pelayanan dasar, bidan/dokter Puskesmas harus memberikan dihadiri oleh tenaga kesehatan.24 Pelatihan dukun bayi sebagai
pertolongan pertama dan merujuk secepatnya. Penggunaan strategi dan teknik untuk menurunkan kesakitan dan kematian
protokol pengobatan standar dapat mendorong agar semua ibu telah dilaksanakan secara global pada dekade yang lalu.
tenaga dan fasilitas kesehatan melakukan prosedur tetap dan Status, peranan dan kegiatan dukun bayi di dunia sangat
menangani komplikasi secara tepat, disamping menempatkan bervariasi, demikian pula komponen atau isi pelatihannya.
dasar untuk pemantauan mutu pelayanan obstetri. Transportasi Di banyak negara berkembang, dukun bayi berperan
gawat darurat harus selalu tersedia. sangat penting sebagai penghubung antara masyarakat dengan
Tersedianya paket pelayanan kesehatan ibu yang meli puti sistem pelayanan kesehatan formal.25 Walaupun dukun bayi tak
pelayanan obstetri esensial dapat menurunkan kematian ibu. dapat mencegah kematian ibu jika terjadi komplikasi, namun
Sebagai contoh, di Matlab, Bangladesh, berbagai pelayanan mereka dapat berperan dalam menyelamatkan ibu.
kesehatan ibu disediakan, termasuk perawat bidan terlatih Pelatihan dukun bayi dalam persalinan aman dan bersih,
untuk menolong persalinan, menangani dan merujuk kasus pengelolaan persalinan yang lebih baik, pengenalan
dengan komplikasi dan pengaturan transportasi untuk rujukan komplikasi dini, dan upaya rujukan dapat menyelamatkan
keadaan darurat. Dengan memperluas berbagai pelayanan jiwa bila pelayanan obstetri esensial tersedia. Meng-
kesehatan ibu sampai ke tingkat masyarakat dengan jalur yang upayakan agar dukun bayi mengenal dan terbiasa dengan
efektif ke fasilitas rujukan, keadaan tersebut memastikan tempat rujukan (serta petugas tingkat rujukan primer
bahwa setiap wanita yang mengalami komplikasi obstetri memahami peranan dukun bayi) menjadi sangat penting.
mendapat pelayanan gawat darurat secara cepat dan tepat
waktu. Kematian yang disebabkan kelainan obstetrik langsung
menurun dari 440 menjadi 140 per 100.000 kelahiran hidup
selama tiga tahun. 19 Namun pada saat yang bersamaan,
kematian obstetri di daerah sekitarnya juga menurun walaupun Pelayanan Obsteri Esensial
tidak mendapatkan paket lengkap kesehatan ibu. Hal ini di- Terselenggaranya pelayanan obsteri esensial dapat
perkirakan akibat peningkatan akses terhadap pelayanan mengurangi kematian obsterik. Pelayanan obsteri
obstetri esensial yang disediakan oleh rumah sakit.20 esensial pada hakekatnya adalah tersedianya pelayanan
secara terus menerus dalam waktu 24 jam untuk:
Keterampilan kebidanan: penentu kesela- Bedah Cesar
matan ibu. Ketersediaan tenaga persalinan terlatih yang Pengobatan penting (termasuk anestesi,
dapat melaksanakan pertolongan persalinan yang aman dan antibiotika dan cairan infus)
bersih, mengenal dan menangani komplikasi obstetri (sendiri Transfusi darah
atau merujuk) akan mampu mengurangi kematian ibu. Namun Pengeluaran plasenta secara manual
demikian, di negara berkembang hanya 55% wanita ditolong Aspirasi vakum untuk abortus inkomplet.
oleh tenaga terampil pada saat persalinan. Pelayanan kebidan- Idealnya, pelayanan obsteri esensial juga mencakup
an berkualitas untuk para ibu, yang kebanyakan diberikan di kemampuan memberi pelayanan kontraseptif bedah. 2, 8
rumah, telah memberikan kontribusi nyata terhadap penurunan
kematian ibu di Swedia pada akhir tahun 1800-an dan awal

4 OUTLOOK/Volume 16, Edisi Khusus


O UT
LOOK
Kemitraan untuk Peningkatan Upaya Keselamatan Ibu

.. penurunan kematian ibu memerlukan dan pasca-aborsi.26 Garis besar dari isi pelatihan di India ter-
komitmen jangka panjang yang mantap sebut meliputi :
dari seluruh mitra .. Di berbagai Pemantapan rujukan dan sistem transportasi pada keadaan
masyarakat, pemerintahan, lembaga darurat.
Pengenalan kegawatan obstetri
swadaya dan pemimpin setempat sedang
Pelatihan dukun bayi dalam pertolongan pertama
memadukan kekuatan dan sumberdaya
Pelatihan dukun bayi dalam pemecahan masalah dengan
untuk mengembangkan strategi menggunakan simulasi atau pengalaman praktek klinis.
pelayanan kesehatan yang
mempromosikan keselamatan ibu. Kemitraan dengan bidan. Kemitraan Asosiasi
- Hillary Rodham Clinton, Kebidanan untuk Kemandirian (The Midwifery Association,
Ibu Negara Amerika Serikat, Partnershi ps for Sustainability, MAPS), suatu kegiatan yang
Hari Kesehatan Sedunia 1998. dibiayai USAID (Proyek SEATS II) dan diterapkan oleh
American College of Nurse-Midwives, bekerja melalui
Upaya Keselamatan Ibu diperkuat oleh kemitraan yang organisasi profesi kebidanan untuk mendukung pelayanan
melibatkan ibu dan keluarganya, tenaga kesehatan, masyarakat kesehatan reproduksi. MAPS memberi kesempatan kepada
penyandang dana, peneliti dan penentu kebijaksanaan. para bidan mengikuti program pelatihan kesehatan reproduksi
Kemitraan mengandung arti saling bertukar pengetahuan, penanganan melalui organisasi profesi mereka. Pelatihan
sumberdaya dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama. MAPS meli puti penaganan kegawatan obstetri, pencegahan
Untuk itu diperlukan sikap saling menghargai dan keterbukaan infeksi, dan keluarga berencana. MAPS juga menyediakan
tentang semua hal. kesempatan unik untuk mengembangkan kapasitas
Kemitraan dengan wanita. Wanita yang tinggal kelembagaan dari organisasi profesi kebidanan setempat.
di desa pegunungan terpencil di Bolivia, jauh dari pelayanan Perhatian utama pada organisasi ini memaksimalkan kebijakan
kesehatan, memiliki angka kematian ibu yang diperkirakan dan dukungan teknis yang lestari untuk menjaga kualitas
mencapai 1.400 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Melalui pelayanan kesehatan ibu yang tinggi. MAPS telah diterapkan
pendekatan partisi patif untuk pemecahan masalah, Proyek di Uganda, Zimbabwe, Senegal dan Zambia.
Warmi, MotherCare, melibatkan kaum ibu untuk mengenali Kemitraan dengan penentu kebijaksanaan.
dan menentukan prioritas masalah kesehatan ibu, menyusun Kemitraan antara lembaga pembangunan, donor, dan
rencana pemecahan masalah bersama pemerintah setempat dan pemerintah setempat di perlukan untuk keberhasilan kegiatan
melaksanakannya. Kegiatan yang dilakukan termasuk pelatih- Keselamatan Ibu. Seperti diungkapkan dalam Francophone
an dukun bayi, pendidikan dan pelatihan kaum wanita dan pria African Resource Group for Save Motherhood pada tahun
tentang persalinan yang aman di rumah serta tentang keluarga 1993. Seringkali bantuan donor mendorong program pem-
berencana, mengembangkan persiapan rujukan ke rumah sakit, bangunan suatu negara, namun tidak merefleksikan baik
menurunkan biaya untuk pelayanan darurat obstetri, dan prioritas negara tersebut maupun kemampuan melestarikan
mengembangkan materi informasi tentang kesehatan repro- suatu program.27
duksi. Proyek di daerah Tanjungsari, Indonesia, menunjukkan
Pada akhir proyek tiga-tahun ini di tahun 1993, perbaik- kemitraan antara penyandang dana, pelayanan kesehatan
an yang bermakna dapat diamati pada beberapa komponen ke- pemerintah, tokoh masyarakat dan warga Tanjungsari.
sehatan: prevalensi kontrasepsi dan pemakaian kit persalinan Komitmen nasional terhadap kesehatan ibu oleh Bappenas dan
meningkat dari 0 menjadi 27 persen, pelayanan antenatal me- Departemen Kesehatan memberikan lingkungan yang
ningkat dari 45 menjadi 77 persen, dan pemanfaatan dukun bayi mendukung bagi proyek untuk meningkatkan pelayanan
meningkat dari 13 menjadi 57 persen. Sementara pengaruh kesehatan ibu. Pemerintah telah sepakat untuk menempatkan
intervensi tersebut terhadap kematian ibu belum dievaluasi, seorang bidan di setiap desa dengan mendidik 55.000 bidan di
kombinasi dengan penyediaan akses terhadap pelayanan obste- desa dalam waktu delapan tahun. Pondok bersalin desa yang
tri esensial memiliki potensi untuk menurunkan kematian ibu.23 dilayani oleh bidan, dukun bayi, dan kader disediakan untuk
Kemitraan dengan masyarakat dan dukun memberikan pelayanan antenatal dan persalinan di tingkat
bayi. Pelatihan petugas dalam upaya keselamatan ibu tidaklah desa. Di samping itu, kegiatan komunikasi, informasi dan
lengkap tanpa penyuluhan dan motivasi terhadap keluarga, edukasi dilaksanakan untuk mendukung proyek, serta
masyarakat dan dukun bayi. Kemitraan masyarakat dalam disediakan sarana komunikasi radio dengan fasilitas rujukan
keselamatan ibu yang diujicobakan di India pada tahun 1998 merespon obstetri gawat.
menjangkau wanita, keluarganya, dan dukun bayi dalam upaya Dengan mendorong kerja sama antara berbagai tingkat-
memastikan akses ke pelayanan obstetri esensial. Upaya ter- an pemerintah, termasuk tokoh masyarakat, proyek melakukan
sebut menerapkan pelatihan berbaris kinerja untuk me- fasilitasi pengambilan keputusan dan pelaksanaan program.
ningkatkan akses terhadap pertolongan pertama pada kasus Dari evaluasi awal ditemukan bahwa kunjungan antenatal ke
obstetri yang efektif dan aman, mengatasi penyebab yang Polindes meningkat dari 4 menjadi 14 persen dalam 15 bulan,
melatarbelakangi kematian ibu dan mengenali masa kritis dan pelayanan antenatal oleh tim dukun dan bidan meningkat
terjadinya komplikasi, yaitu pada saat persalinan, awal nifas dari 58 menjadi 70 persen dalam 9 bulan pertama.23

OUTLOOK/Januari 1999 5
O UT
LOOK
Pengembangan alat persalinan yang sesuai dengan budaya Sebagai contoh, di Uganda pemerintah melaksanakan
atau kebiasaan setempat membantu dukun bayi dalam perubahan kebijaksanaan guna mendukung peningkatan pe-
pertolongan persalinan di rumah yang lebih aman. Misalnya, ranan bidan dengan melatih semua bidan yang terdaftar dalam
PATH telah bekerja dengan kelompok di Bangladesh dan keterampilan pertolongan pada gawat darurat obstetri, ter-
Nepal untuk mengembangkan kit persalinan sekali-pakai yang masuk juga kemampuan konseling dan komunikasi interper-
murah dan dapat dibeli oleh ibu hamil di desa. Kit tersebut sonal.
berisi instruksi bergambar dan peralatan yang baru dan bersih, Implikasi program khusus untuk keselamatan ibu menca-
yaitu alas plastik, silet, pengikat tali pusat dan sabun. kup hal berikut:
Berdasarkan hasil riset kualitatif mendalam dan uji coba, kit _ Menjamin kehadiran tenaga kesehatan pada setiap persalin-
tersebut telah di produksi secara lokal dan di pasarkan secara an.
luas di berbagai daerah, dan telah menghasilkan persalinan _ Memperluas akses terhadap pelayanan kebidanan di tingkat
yang lebih bersih dan aman di rumah. masyarakat.
_ Meningkatkan akses terhadap pelayanan
Implikasi Program dan obstetri esensial, termasuk pelayanan
Kebijakan gawat darurat.
Agar Upaya Keselamatan lbu Keselamatan ibu adalah _ Menyediakan pelayanan terpadu kesehat-
tidak sekedar retorika tetapi ter- persoalan hak asasi an reproduksi, termasuk keluarga beren-
wujud menjadi kenyataan di per- manusia yang paling cana dan pelayanan pasca-aborsi.
lukan komitmen yang kuat dari _ Menjamin kesinambungan pelayanan
mendasar: hak anak-anak,
penentu kebijakan, pengelola pro- yang berhubungan dengan sarana rujuk-
hak keluarga dan
gram, dan masyarakat. Masya- an, dan didukung oleh bahan habis pakai,
hak kaum wanita.
rakat dunia menekankan komit- alat, obat dan transportasi yang memadai.
James D. Wolfensohn,
men ini dengan mengemukakan
Presiden Bank Dunia,
keselamatan ibu sebagai hak asasi
Hari Kesehatan Sedunia 1998 Sebagai contoh di Sri Lanka, komitmen
manusia dan menempatkan kese-
lamatan ibu sebagai suatu bentuk pemerintah yang kuat, perbaikan sistem
investasi sosio-ekonomi yang pen- pelayanan kesehatan, dan pelayanan ke-
ting. luarga berencana yang baik, telah memberi-
Tinjauan berbagai studi dan kebijakan tentang keselamatan kan kontribusi dalam menyelamatkan ibu: tingkat penggunaan
ibu menunjukkan pentingnya pelaksanaan kebijakan berikut: kontrasepsi pada wanita yang menikah 62% (dibandingkan
Reformasi hukum untuk memperluas akses wanita terhadap pada tahun 1975 yang hanya sebesar 32%), 94% persalin-
pelayanan kesehatan yang di perlukan, misalnya perluas- an di sarana kesehatan, dan lebih dari 90% penduduknya mem-
an peran bidan dalam pelayanan obstetri esensial. punyai akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Jumlah
Alokasi sumberdaya secara memadai untuk mendukung kematian akibat kehamilan dan persalinan dalam setahun me-
upaya keselamatan ibu, termasuk transpor ke sarana nurun drastis dari 520 pada tahun 1990 menjadi 250 pada
pelayanan obstetri esensial. tahun 1997.28

Ketrampilan Pertolongan Pertama pada Kegawatan Obstetri


Program Pelatihan untuk Bidan
Pelatihan tentang keterampilan pertolongan pertama pada Paket pelatihan ini berbeda dari pelatihan lainnya. Hal yang
kegawatan obstetri (life saving skills, LSS) untuk bidan telah membuat pelatihan ini unik adalah tercakupnya suatu proses
dikembangkan dan dilaksanakan oleh American College of yang terdiri atas beberapa langkah dan upaya kerjasama,
Nurse Midwives (organisasi profesi bidan di AS). Pelatihan ini termasuk penilaian kemampuan dan kebutuhan sebelum
merupakan program pelatihan keterampilan berbasis kompe- pelatihan dilaksanakan. Pelatihan ini didasarkan pada
tensi yang memperlengkapi bidan dengan keterampilan dalam pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh bidan,
penanganan lima komplikasi obstetri yang sering menyebabkan dokter umum, dan petugas pelayanan kesehatan ibu lainnya.
kematian ibu, yaitu: perdarahan obstetri, persalinan macet, Permintaan untuk pelatihan ini di luar dugaan; panduannya
sepsis, hipertensi pada kehamilan, dan komplikasi aborsi yang telah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, Vietnam dan
tidak aman. bahasa Indonesia. Pengalaman di Ghana, Uganda, Indonesia,
Nigeria dan Vietnam menunjukkan bahwa program pelatihan
Dalam pelatihan tersebut, bidan dan tenaga inti kesehatan ini dapat berlanjut: pelatih dan pendukungnya telah mengem-
ibu lainnya mendapat pelatihan secara teori dan praktek klinik bangkan strategi untuk melanjutkan program pelatihan setelah
yang berkaitan, misalnya penggunaan partograf (alat untuk bantuan dana dari pihak donor berakhir. Pada tahun 1997 di-
memantau persalinan), pengeluaran plasenta secara manual, perkirakan lebih dari 2000 bidan, 100 pelatih, 30 master trainer
pencegahan dan penanganan perdarahan, serta perawatan (pelatih utama), dan 15 ahli kebidanan telah mendapat pelatih-
pasca-aborsi, termasuk aspirasi vakum.29 an LSS di lima negara.

6 OUTLOOK/Volume 16, Edisi Khusus


O UT
LOOK
1. Koblinsky M.A.et al. Mother and more: a broader perspective on womens
health. In: Koblinsky M.A. et al., eds. The Health of women: A Global
Perspective. Boulder. CO: Westview Press. Inc. pp. 33-62 ( 1993).
2. Family Care International and Safe Motherhood Inter-Agency Group. Safe
Motherhood Fact Sheets: 11 fact sheets prepared from the Safe Motherhood
Technical Consultation in Sri Lanka. 18-23 October 1997. Family Care
International (1998).
3. WHO. Revised 1990 Estimates of Maternal Mortality: A New Approach by WHO
and UNICEF. Geneva: World Health Organization (1997).
4. Li, X.F. et al. The postpartum period: the key to maternal mortality.
International Journal of Gynecology and Obstetrics 54:1-10 ( 1996).
5. Tinker, A. Safe motherhood as an economic and social investment. Presentation at
Safe Motherhood Technical Consultation in Sri Lanka. 18-23 October 1997
(1997).
6. Graham, W.J. et al. Demonstrating programme impact on maternal mortality.
Health Policy and Planning ll(l):l 6-20 ( 1996).
7. Campbell,O.et al. Lessons learnt: a decade of measuring the impact of safe
motherhood programmes. DFID Research Work, Programme on Population and
Reproductive Health (August 1997).
8. Maine, D. Safe Motherhood Programs: Options and Issues. New York: Center for
Population and Family Health, Columbia University School of Public Health
(1991).
9. Fauveau, V. et. al. The effect of maternal and child health and family planning
services on mortality: is prevention enough? British Medical Journal 301:103-
107 (July 14,1990).
10. Fortney,J.A. The importance of family planning in reducing maternal mortality.
Studies in Family Planning 18(2): 109-1 14 (March-April 1987).
11. WHO. Abortion: A Tabulation of Available Data on the Frequency and Mortality
of Unsafe Abortion. 2nd Edition. Geneva: WHO (1994).
12. Singh, S. and Sedgh, G. The relationshi p of abortion to trends in contraception
and fertility in Brazil, Colombia and Mexico, lnternational Family Planning
Perspectives 23(l):4-14 (March 1997).
13. Salter, C. et al. Care for postabortion complications: saving womens lives.
Komitmen politis, alokasi sumberdaya yang memadai, dan Population Reports Series L. No. 10 (September 1997).
adanya model pelayanan kesehatan ibu tidak menjamin 14. Billings, D.L. Training midwives to improve postabortion care. A Summary-
Report of a Study Tour in Ghana. October 12-19, 1997. IPAS (February 1998).
tercapainya Keselamatan Ibu. Perubahan perilaku masyarakat 15. McDonagh, M. Is antenatal care effective in reducing maternal morbidity and
amat penting dalam mencapai sukses. Strategi berbasis masya- mortality? Health Policy and Planning 11(1):1-15(1996).
rakat yang akan mendukung tercapainya tujuan upaya 16. Greenwood, A. et al. A prospective survey of the outcome of pregnancy in a rural
area of Gambia. Bulletin of the World Health Organization 65(5):635-643
Keselamatan Ibu meliputi: (1987).
Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan pe- 17. Moller,B.et al. A study of antenatal care at village level in rural Tanzania.
laksana pelayanan setempat, dalam upaya memperbaiki ke- International Journal of Gynecologists and Obstetricians 30:123-131 (1989)
18. Kasongo Project Team. Antenatal screening for fetopelvic dystocias. A cost
sehatan ibu. effectiveness approach to the choice of simple indicators for use by auxiliary
Bekerjasama dengan masyarakat, wanita, keluarga, dan personnel. Journal of Tropical Medicine and Hygiene 87(41): 173-183
dukun/pengobat untuk mengubah sikap terhadap keter- (August 1984).
19. Maine,D. et al. Why did maternal mortality decline in Matlab? Studies in
lambatan mendapat pertolongan. Family Planning 27(4): 179-187(1996).
Menyediakan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan 20. Ronsmans, C. et al. Decline in maternal mortality in Matlab, Bangladesh: a
kesadaran tentang komplikasi obstetri serta kapan cautionary tale. The Lancet 350: 1810-1814 (December 1997).
21. Van Lerberghe, W.et al. Maternal mortality: an historical perspective.
dan di mana mencari pertolongan. Presentation at Safe Motherhood Technical Consultation in Sri Lanka. 18-23
October 1997 (1997).
Sebagai contoh, kemitraan masyarakat yang sedang 22. MotherCare, John Snow, Inc. Learning and action in the first decade-the
berlangsung di Warmi, Bolivia (lihat halaman 5) telah melibat- MotherCare experience. MotherCareMatters 6(4): 1-3 (October 1997).
kan anggota masyarakat dan pembuat keputusan setempat dalam 23. Kwast, B.E. Building a community-based maternity program. International
Journal of Gynecology and Obstetrics 48 (Suppl.): S67-S82 ( 1995).
perencanaan dan pelaksanaan pendekatan yang efektif dan tepat 24. WHO. A tabulation of available information. Division of Family Health:
guna untuk menurunkan kematian ibu. Coverage of Maternity Care. Geneva: WHO (1993).
25. Minden, M. and Levitt, M.J. The right to know: women and their traditional birth
Secara keseluruhan, upaya untuk meningkatkan kesadaran attendants. In: Murray, S.F. (ed.). Midwives and Safer Motherhood.
tentang besarnya masalah dan dampak kematian ibu: mengubah London: Mosby,pp.l03-113 (1996).
26. Sibley, L. and Armbruster, D. Obstetric first aid in the community-partners
kebijakan pemerintah yang terbatas, menjamin akses terhadap in safe motherhood. A strategy for reducing maternal mortality. Journal of
pelayanan kesehatan termasuk keluarga berencana, pelayanan Nurse Midwifery42(2): 117-121 (March 1997).
pasca-aborsi, tenaga penolong persalinan yang terampil, 27. Daly, P. et al. Safe motherhood in Francophone Africa: some improvement
but not enough. Report of the Meeting of the Francophone African Resource
pelayanan kegawatan obstetri serta melibatkan masyarakat Group for Safe Motherhood. Bujumbura, Burundi. April 14-17,1993. The
dalam mengembangkan pelayanan kesehatan ibu yang efektif World Bank (1993).
akan menjurus ke arah bayi yang lebih sehat, wanita dan 28. Senanayake,P.Safe motherhood: a success story in Sri Lanka. World Health
51st Year No. 1:28-29 (January-February 1998).
masyarakat yang lebih kuat, serta berkurangnya kematian ibu. 29. Buffington, S. and Marshall. M.A. Life Saving Skills Manual for Midwives.
3rd Edition. American College ofNurse-Midwives (1998).

Artikel ini di persiapkan melalui kerjasama dengan Frances


Ganges dan Phyllis Long dari American College of Nurse-Midwives Lembar fakta tentang Keselamatan Ibu ini tersedia dalam beberapa
(ACNM). bahasa dan juga pada World Wide Web di www.safemotherhood.org

OUTLOOK/Januari 1999 7
O UT
LOOK
Survei Pembaca Outlook
Penampilan Baru Outlook
Kami ingin menyampaikan terimakasih kepada siapa saja
yang telah berpartisi pasi dalam survei pembaca Outlook pada Pembaca Outlook akan melihat bahwa terbitan kali ini mem-
tahun 1997. Lebih dari 550 pembaca dari seluruh dunia telah punyai penampilan baru. Kami mendisain ulang Outlook
memberi jawaban terhadap survei tersebut; sebagian besar ada- untuk memungkinkan termuatnya lebih banyak ilustrasi,
lah pengelola/administrator program kesehatan dan tenaga kese- tanpa mengurangi penyajian teks. Kami berpendapat disain
hatan. Di bawah ini adalah beberapa gambaran hasil survei: ulang ini tetap menjaga kekhususan penampilan Outlook,
selain menarik. Kami berharap para pembaca menyukai
Lebih dari 95 persen pembaca menyatakan bahwa Outlook penampilan baru ini, dan sekali lagi kami mengharapkan
dapat di percaya dan bermakna. komentar melalui surat atau e-mail (outlook@path.org).
Sebagian besar dari 25.000 penerima Outlook menyebar-
luaskannya, maka pembaca Outlook bertambah menjadi
lebih dari 100.000 orang.
Pembaca mempergunakan Outlook untuk informasi
kesehatan terkini, arahan untuk praktek kesehatan Terbitan Outlook ini diproduksi melalui subkontrak Proyek
reproduksi, dan sebagai bahan pengajaran atau pelatihan. UNC-CH PRIME, yang dibiayai oleh USAID dengan kontrak
No. CCP-3027-00-5005-00. Pandangan-pandangan yang di-
Pembaca Outlook berpendapat hampir semua topik sampaikan dalam dokumen ini berasal dari para penulis dan
kesehatan reproduksi yang disajikan berguna. tidak selalu menggambarkan kebijakan atau pandangan dari
Pembaca ingin memperluas jangkauan Outlook, dan ber- USAID atau Universitas North Carolina di Chapel Hill.
harap memperoleh akses informasinya melalui e-mail Setiap bagian dari buku ini dapat digandakan atau disadur
dan World Wide Web (Internet). sesuai dengan kebutuhan setempat tanpa meminta izin dari
penulis, namun nama penulis dan PRIME harus dicantumkan
Ucapan selamat disampaikan kepada Ms. Junia Walcott dari dan materi tersebut diberikan secara cuma-cuma atau menarik
Departemen Kesehatan Trinidad dan Dr. Susana Asport Teran biaya sekedarnya. Penggunaan untuk tujuan komersial harus
mengajukan permohonan izin terlebih dahulu.
dari Bolivia yang telah memenangkan hadiah yang ditawarkan
Staf penulis untuk terbitan ini adalah Tuong Nguyen.
kepada peserta survei. Asisten produksi adalah Diane Lachman dan Ginger Topel.
Selain anggota terpilih Dewan Penasehat Outlook,
Melalui survei pembaca kami telah mendapatkan data yang terbitan ini juga ditelaah oleh: Ms. C. Abou-Zahr, Dr. M.
penting, dan tahun ini kami merencanakan beberapa artikel serta Koblinsky, Ms. D. Maine, Dr. J. McDermott, Ms. A. Starrs,
akan mengubah disain format antara lain atas usulan para dan Dr. A. Tinker. Outlook berterimakasih atas komentar dan
pembaca. Kami berharap para pembaca tetap mengirimkan saran-saran mereka. Edisi Outlook dalam Bahasa Indonesia
usulan-usulan topik, pertanyaan maupun komentar kepada kami ini diterjemahkan dan ditelaah oleh: Dr. Ardi Kaptiningsih,
setiap saat. Dapat dikirim melalui e-mail di outlook@path.org, Ms. Peggy Pratomo, dan Ms. Yanti Triswan.
atau kunjungi World Wide Web page pada http://www.path.org/.

OOO
L UT
K ISSN:0737-3732 DEWAN PENASEHAT
Outlook diterbitkan oleh PATH dalam bahasa Inggris dan Perancis, dan juga Giuseppe Benagiano, M.D., Direktur Jenderal, Institut Kesehatan Nasional Italia
dapat di peroleh dalam bahasa Cina, Spanyol, Portugis dan Rusia. Dan untuk edisi Gabriel Bialy, Ph.D., Asisten khusus, Pengembangan Kontrasepsi, Institut Nasional
kali ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.Outlook menyajikan berita untuk Kesehatan Anak dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, AS. Willard
tentang produk yang berkaitan dengan produk kesehatan reproduksi, dan keputusan
Cates, Jr., M.D., M.P.H., Presiden, Kesehatan Keluarga Internasional, AS.
tentang penggunaan obat, dengan perhatian khusus kepada pembaca di negara
berkembang. Outlook dapat terbit dengan bantuan antara lain United Nations Lawrence Corey, M.D., Professor Laboratorium Medis, Kedokteran dan Mikrobio-
Population Fund. Isi dan pendapat yang disajikan dalam Outlook tidak harus logi, dan Kepala Bidang Virologi Universitas Washington, AS. Horacio Croxatto,
merefleksikan pendapat penyandang dana Outlook, anggota Dewan Penasehat M.D., Presiden, Institut Kedokteran Reproduksi Chili. Judith A. Fortney, Ph.D.,
Outlook atau PATH Direktur Utama Urusan Ilmu Pengetahuan, Kesehatan Keluarga Internasional, AS.
John Guillebaud, M.A., FRCSE, MRCOG, Direktur Medis, Margaret Pyke Centre
PATH adalah organisasi nirlaba internasional yang bergerak di bidang perbaik-
untuk Studi dan Pelatihan Keluarga Berencana, Inggris. Atiqur Rahman Khan, M.D.,
an kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak. Outlook dikirimkan tanpa pungut-
an biaya kepada pembaca di negara berkembang; permintaan berlangganan dari per- Tim Pendukung, UNFPA Thailand. Louis Lasagna, M.D., Sackler School of
orangan yang berminat dari negara maju dikenakan biaya sebesar US$40 per tahun. Graduate Biomedical Sciences, Universitas Tufts, AS. Roberto Rivera, M.D.,
Pembayaran harap ditujukan kepada PATH. Direktur Utama, Urusan Kedokteran Internasional, Kesehatan Keluarga Internasional,
AS. Pramilla Senanayake, MBBS, DTPH, Ph.D., Asisten Sekretaris Jenderal, IPPF,
Editor : Jacqueline Sherris, Ph.D., Inggris Melvin R. Sikov, Ph.D., Staf Ahli Senior, Pengembangan Toksikologi,
PATH
Laboratorium Battelle Pacific Northwest, AS. Irving Sivin, M.A., Staf Ahli Senior.
4 Nickerson Street
Seattle, Washington 98109 - 1699 USA Lembaga Kependudukan, AS. Richard Soderstrom, M.D., Profesor Kebidanan/
Phone: 206-285-3500. Fax: 206-285-6619 Kandungan Universitas Washington, AS. Martin P. Vessey, M.D., FRCP, FFCM,
Email: outlook@path.org URL: www.path.org

PATH (PROGRAM FOR APPROPRIATE TECHNOLOGY IN HEALTH), 1998. HAK CIPTA DILINDUNGI.

8 OUTLOOK/Volume 16, Edisi Khusus

Anda mungkin juga menyukai