Anda di halaman 1dari 27

MATERI 10 :

LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI


PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

MATERI 10
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Suplai dan logistik kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana merupakan salah satu
topik yang akan dipelajari dalam Paket Pelayanann Awal Minimum (PPAM) dalam situasi
darurat bencana. Masa tanggap darurat dalam situasi bencana tidak akan terlepas dari
pengelolaan logistik. Selain sebagai support kebutuhan utama masyarakat terkena
dampak bencana juga jaminan pemulihan fungsi social masyarakat. Pentingnya
Pengelolaan tersebut sehingga perlu ada pedoman yang mengatur persediaan logistic
dalam keadaan darurat.

I. DESKRIPSI SINGKAT
Materi ini membahas tentang suplai logistik kesehatan reproduksi dalam situasi
darurat bencana yang meliputi: penjelasan tentang logistik untuk penerapan PPAM
yang terdiri dari bidan kit, Kit kesehatan reproduksi dan kit individual. Termasuk
bagaimana menghitung kebutuhan Kit kesehatan reproduksi, membuat dan
mendistribusikan Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana.
Koordinatorkesehatan reproduksi harus memiliki kemampuan mengkoordinasikan
pengelolaan logistik kesehatan reproduksi. Dimulai dari perencanaan kebutuhan,
pendistribusian dan monitoring serta evaluasi penggunaan logistik kesehatan
reproduksi dengan metoda kuliah interaktif, studi kasus, diskusi kelompok, dan
seminar.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta didik mampumendistribusikan suplai dan
logistik kesehatan reproduksi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
reproduksi dalam situasi darurat bencana

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
220
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari materi ini peserta didik mampu:
1. Menjelaskan tentang logistik yang diperlukan untuk implementasi PPAM
2. Menghitung kebutuhan Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat
bencana
3. Membuat perencanaan tentang distribusi Kit kesehatan reproduksi dalam
situasi darurat bencana
4. Melakukan pendistribusian Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat
bencana

III. POKOK BAHASAN


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan-pokok bahasan sebagai berikut yaitu :
Pokok Bahasan dan sub pokok bahasan:
1. Logistik yang diperlukan untuk penerapan PPAM
2. Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana
3. Penghitungan kebutuhan Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana
4. Perencanaan distribusi Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana
5. Pendistribusian Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana

IV. BAHAN BELAJAR


1. ModulSuplai dan logistik kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana
2. LCD
3. Laptop
4. Papan tulis/lembar flipchart
5. Contoh individual kit
6. Lembar studi kasus
7. Spidol
8. Kalkulator

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
221
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

V. URAIAN MATERI
Untuk bisa menerapkan PPAM pada situasi bencana, diperlukan logistik untuk
mencapai tujuan PPAM. Logisti untuk menunjang penerapan PPAM terdiri dari:
a. Kit Individu
b. Kit Bidan/Partus Set
c. Kit Kesehatan Reproduksi (RH Kit)

Kit Individu
Kit individu merupakan paket berisi pakaian, perlengkapan kebersihan diri,
perlengkapan bayi, dll, yang disediakan untuk individu yang merupakan target
sasaran dari PPAM yaitu diberikan kepada perempuan usia subur, ibu hamil, ibu
bersalin dan bayi baru lahir. Kit ini dapat langsung diberikan dalam waktu 1-2 hari
saat bencana/tanggap darurat kepada pengungsi setelah melakukan estimasi
jumlah sasaran.
Terdapat 4 jenis kit individu yaitu:

Kit Warna Sasaran


Kit higiene Biru Perempuan usia subur
Kit ibu hamil Hijau Untuk ibu hamil trimester III
Kit ibu bersalin Oranye Untuk ibu paskabersalin/nifas
Kit bayi baru lahir Merah Untuk bayi baru lahir sampai usia 3
bulan

Jenis barang yang terdapat di dalam kit individu bisa disesuaikan dengan
kebutuhan kesehatan reproduksi pengungsi serta anggaran yang tersedia. Kit di
diadakan dan disimpan di gudang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
222
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Distribusi Individual Kit Aceh 2004 dan Banjir Jakarta 2013

Pada saat bencana/tanggap darurat, akan sulit mendapatkan data sasaran dari PPAM
seperti jumlah wanita usia subur, jumlah ibu hamil, ibu hamil yang akan mengalami
komplikasi, jumlah laki-laki yang aktif secara seksual dll. Data yang tersedia biasanya
hanya jumlah pengungsi saja.

Jika data riil tidak tersedia, maka perhitungan kebutuhan logistik untuk pelayanan
kesehatan reproduksi dapat menggunakan estimasi statistik sebagai berikut:

a. Jumlah wanita usia subur : 25% dari jumlah pengungsi (untuk menghitung kebutuhan pembalut
wanita)
b. Jumlah ibu hamil:
Jika data angka kelahiran kasar (CBR = Crude Birth Rate) tersedia gunakan CBR untuk
mengestimasikan jumlah ibu hamil.
Contoh:
Jumlah pengungsi : 10.000 jiwa
CBR: 35/1.000 kelahiran hidup
Estimasi jumlah ibu hamil selama 1 tahun: 35/1.000 x 10.000 = 350 ibu hamil

Estimasi jumlah ibu hamil per bulan: 350 : 12 bulan = 29 ibu hamil.
Jika data CBR tidak tersedia, estimasi jumlah ibu hamil adalah 4% dari jumlah pengungsi

Estimasi jumlah ibu hamil per bulan = 400 : 12 bulan = 33 ibu hamil
Ibu hamil yang akan mengalami komplikasi adalah 15-20% dari total jumlah ibu hamil
saat ini, dan 5-7% dari ibu hamil akan membutuhkan operasi sesar
Jumlah laki-laki yang aktif secara seksual: 20% dari pengungsi Dll.
Estimasi jumlah ibu hamil selama 1 tahun: 4% x 10.000 = 400 ibu hamil

Koordinator kesehatan reproduksi harus dapat menghitung kebutuhan logistik kesehatan


reproduksi pada saat bencana berdasarkan perkiraan lamanya waktu mengungsi.
Daftar individual Kit Kesehatan Reproduksi
No Item Jumlah per kit Keterangan
A Kit bayi baru lahir (0-3 Bulan)
1 Popok katun 12
2 Pakaian bayi katun 12
3 Sarung tangan & sarung kaki 12

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
223
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

4 Selimut gendong 1
5 Topi bayi (flannel) 1
6 Kelambu bayi 1 Dikemas terpisah agar
tidak rusak dalam
penyimpanan
7 Kain bedong (flannel, soft) 12
8 Sabun mandi bayi 3(80 gram)
9 Bedak bayi 3 (50 gram)
10 Handuk bayi (halus dan bisa 1
menyerap air)
11 Minyak telon 3 (50 ml)
12 Tas warna merah dengan tulisan 1
Kit Bayi

B. Kit Ibu Hamil (Trimester ke-3)


1 Bra khusus ibu hamil 1
2 Kain panjang (jarik) 1
3 Celana dalam (big size) 3
4 Baju hamil lengan daster/baju 1
hamil lengan panjang
5 Selimut 1
6 Sabun Mandi 3 buah (80
gram)
7 Pasta gigi 3 buah (75
gram)
8 Shampoo 3 botol (90 ml)
9 Sikat gigi 3 buah
10 Handuk 1 buah
11 Tas warna hijau dengan tulisan 1
kit Ibu Hamil

C. Kit Ibu Bersalin (Ibu Paska


bersalin/nifas)
1 Bra menyusui 3
2 Kain panjang (jarik) 1

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
224
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

3 Pembalut pasca bersalin 3


4 Blus berkancing depan untuk 1
menyusui
5 Blus putih berkancing depan 1
6 Celana dalam (big size) 3
7 Selimut 1
8 Sabun Mandi 3 buah (80
gram)
9 Pasta gigi 3 buah (75
gram)
10 Shampoo 3 botol (90 ml)
11 Sikat gigi 3 buah (80
gram)
12 Korset 1 buah
13 Handuk 1 buah
14 Tas warna orange dengan tulisan 1
kit ibu pasca melahirkan

D. Kit Kebersihan (Perempuan usia


Reproduksi)
1 Sarung 1
2 Handuk 1
3 Sabun Mandi 3 buah (80
gram)
4 Pasta gigi 3 buah (75
gram)
5 Shampoo 3 botol (90 ml)
6 Pembalut wanita 3 pack @ isi 10
buah
7 Pakaian dalam wanita: bra dan 3 set
celana dalam
8 Sandal jepit 1 pasang
9 Selimut 1 buah
10 Sikat gigi 3 buah
11 Plastik sampah untuk pembalut 1 buah
12 Sisir 1 buah

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
225
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

13 Tas warna biru dengan tulisan


hygiene kit

Pada saat bencana/tanggap darurat ketersediaan semua jenis kit sangat


diperlukan. Namun, apabila terdapat kendala dalam pendanaan dapat dipilih jenis
barang yang benar benar dibutuhkan oleh sasaran, sebagai contoh: wanita usia
subur membutuhkan pakaian dalam dan pembalut. Kit disediakan oleh
pemerintah dan disimpan di gudang sesuai dengan peraturan yang berlaku, atau
pengadaan dan penyediaankit individu dapat dikoordinasikan dengan sektor atau
lembaga lain, misalnya bantuan pihak swasta.

Kit Individu Kesehatan Reproduksi


Bidan Kit
Pada saat bencana/tanggap darurat, alat-alat kesehatan kemungkinan banyak yang rusak
termasuk alat kesehatan yang digunakan untuk menolong persalinan.Bidan kit dapat
diberikan kepada bidan untuk mengganti peralatan yang hilang saat bencana/tanggap
darurat sehingga masih bisa melakukan pelayanan seperti sediakala.Kit untuk bidan
dapat diadakan sebelum bencana sebagai persediaan dan di simpan/diadakan di gudang
sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kit ini dapat didistribusikan sesegera mungkin pada
saat bencana/tanggap darurat apabila dibutuhkan.
Pada pertolongan persalinan mungkin diperlukan juga beberapa alat tambahan

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
226
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

seperti:baskom dan tempat air mengalir untuk mencuci tangan yang perlu dipikirkan
penyediaannya.

Serah Terima Bidan Kit Gempa Padang 2009

Kit Kesehatan Reproduksi (RH Kit )


Untuk melaksanakan PPAM kesehatan reproduksi yaitu dalam memberikan pelayanan
klinis bagi penyintas perkosaan, mengurangi penularan HIV serta mencegah
meningkatnya kesakitan dan kematian ibu dan neonatal, telah dirancang paket paket
yang berisi obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan yang disebut Kit Kesehatan
Reproduksi (Kit RH).
Kit kesehatan reproduksi dikemas dan diberi nomor sesuai dengan jenis tindakan yang
akan dilakukan. Alat, obat dan bahan habis pakai tersedia lengkap di tiap kemasan.
Sebagai contoh: Kit nomor 2 untuk pertolongan persalinan bersih , Kit nomor 12 untuk
transfusi darah. Kit nomor 4 untuk kontrasepsi oral dan injeksi dan lain sebagainya.
Penomoran ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan penggunaannya pada saat
bencana/tanggap darurat.
Kit kesehatan reproduksi dirancang untuk digunakan dalam jangka waktu tiga bulan untuk
jumlah penduduk tertentu.Kebutuhan kit tergantung pada jumlah pengungsi, dan jenis
pelayanan yang akan diberikan dan perkiraan lamanya waktu mengungsi. Pendistribusian
kit kesehatan reproduksi harus diikuti dengan penjelasan kepada penerima tentang isi
kit, cara menyimpan dan penggunaannya. Harus diingat bahwa kit kesehatan reproduksi
terdiri dari alat dan obat yang sama dengan yang tersedia di fasilitas pelayanan
kesehatan. Perbedaannya adalah alat dan obat tersebut sudah dikemas sehingga

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
227
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan pada dalam


penanggulangan bencana.
Apabila terjadi bencanaberskala besar dimana dibutuhkan peralatan dan obat untuk
pelayanan kesehatan reproduksi yang mendesak dan kit belum tersedia, Dinas Kesehatan
setempat dapat mengajukan permohonan bantuan penyediaan kit kesehatan reproduksi
kepada Kementerian Kesehatan yang akan didatangkan dari Copenhagen, Denmark yang
merupakan gudang logistik untuk bantuan kemanusiaan internasional. Pada saat
memesan, rencanakan pendistribusiannya. Rencana tersebut yang meliputi kemana akan
dikirimkan, kondisi medan, alat transportasi yang akan digunakan dan gudang
penyimpanan sementara.Kit kesehatan reproduksi hanya dapat dipesan pada dalam
penanggulangan bencana.
Perlu dipertimbangkan bahwa pengajuan kebutuhan kit kesehatan reproduksi dilakukan
apabila memang benar benar dibutuhkan.Bila masih ada fasilitas pelayanan kesehatan
yang masih berfungsi, disarankan untuk dimanfaatkan secara optimal.Pemerintah/Dinas
Kesehatan setempat dapat menyediakan Kit kesehatan reproduksi dan bahan habis pakai
secara lokal sesuai pedoman.
Koordinator kesehatan reproduksi harus memastikan bahwa obat dan alat kesehatan
tersedia dan terintegrasi kedalam sistem pelayanan yang sudah ada. Selain itu,
Koordinator kesehatan reproduksi harus melakukan pengenalan singkat tentang isi dan
cara penggunaan kit kesehatan reproduksi serta memastikan kit tersebut digunakan.

Kit Kesehatan Reproduksi/Kit RH


Kit kesehatan reproduksi terdiri dari tigablok, masing-masingblok ditujukan
bagitingkat pelayanan kesehatanyangberbeda:
Blok 1 : Tingkat masyarakat dan pelayanankesehatandasar untuk10.000
orang/3bulan
Blok 2 : Tingkat pelayanan kesehatan dasar danrumah sakitrujukan untuk
30.000 orang/3 bulan
Blok 3 : Tingkat rumah sakit rujukan untuk150.000 orang/3 bulan

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
228
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Blok1
Blok1 terdiridari6 kit (kit 0 sampai 5).Perlengkapan ini ditujukan untuk memberikan
pelayanankesehatanreproduksidi tingkatmasyarakat danperawatan kesehatan
dasar.Kitini berisi obat-obatandan bahanhabis pakai. Kit1, 2 dan3 terdiri dari dua bagian,
AdanB,yangdapatdipesan secaraterpisah.
Blok2
Blok2 terdiridari5 kit (kit 6 sampai 10)yangberisi bahan habis pakai danbahanyangdapat
digunakan kembali.Perlengkapan ini ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi padatingkatpuskesmas ataurumah sakit.
Blok3
Blok3 terdiridari2kit (kit 11 dan 12) yangberisi bahanhabis pakai danperlengkapan yang
dapatdigunakan kembaliuntukmemberikan pelayananPONEKpadatingkatrujukan (bedah
caesar).Kit 11 terdiri dariduabagian, AdanB,yangdapatdipesan secaraterpisah.
KitKesehatan Reproduksi
BLOK 1
No Kit Nama Kit Kode Warna
Kit 0 Administrasi Oranye
Kit 1 Kondom Merah
BagianA:kondomlaki-laki
BagianB:kondom perempuan)
Kit2 KelahiranBersih(Perorangan) Birutua
BagianA:kitpersalinanbersih
Bagian B: untuk dukun bayi

Kit3 PascaPerkosaan Merah muda


BagianA:PilKontrasepsidaruratdanpengobatanI
MS
BagianB:PPP

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
229
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit4 Kontrasepsioraldaninjeksi Putih


Kit5 Pengobatan IMS (InfeksiMenularSeksual) Birumuda/
Turquoise
BLOK 2
Kit6 Kitpersalinan(FasilitasKesehatan) Coklat
Kit 7 AKDR Hitam
Kit8 PenanggulanganKomplikasiKegugurandanAborsi Kuning
Kit9 Menjahit Sobekan (leherrahim Ungu
danvagina)danPemeriksaanvagina
Kit10 Persalinandengan Vakum(Manual) Abu-abu
BLOK 3
Kit 11 Tingkat rujukan Hijaufluoresens
Bagian A: peralatan
Bagian B: obat-obatan dan bahan habis pakai
Kit 12 Transfusi Darah Hijau Tua

Contoh kemasan kit kesehatan reproduksi


CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KIT KESEHATAN REPRODUKSI
Kit kesehatan reproduksi sudah dirancang untuk sejumlah penduduk tertentu.Saat memesan Kit Kesehatan
Reproduksi tidak perlu menghitung jumlah masing-masing alat dan obat, tapi hanya diperlukan data jumlah
pengungsi saja.
Misalnya:
Blok 1 untuk 10.000 penduduk selama 3 bulan.
Jika pengungsi sebanyak 50,000 orang maka kit yang akan dipesan sebanyak : 50.000 : 10.000 = 5 kit
Blok 2 untuk 30.000 penduduk selama 3 bulan
Jumlah pengungsi: 50.000 maka kit yang akan dipesan adalah:
50.000 : 30.000 = 1.6 pesan 2 set
Kit tidak bisa dipesan sebanyak 1,5 melainkan harus dibulatkan dan sisa obat dan bahan habis pakai
bisa digunakan untuk waktu lebih dari 3 bulan.

Apabila masa tanggap darurat bencana telah lewat dan masih terdapat sisa alat, obat dan bahan habis pakai
dari kit kesehatan reproduksi maka harus diserahkan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk diatur
pemanfaatannya
PEGANGAN sesuai dengan peraturan
MAHASISWI | MODULyangberlaku.
BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)
KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
230
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Gambar kit Kesehatan Reproduksi: Kit 0 -12


Kit 0 : Administrasi

Kit 1 : Kondom : bagian A dan B


Bagian A kondom laki-laki

Bagian B: kondom perempuan

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
231
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 2 : Persalinan bersih, Individual

Kit 3 : Perawatan Pasca Perkosaan

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
232
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 4: Kit kontrasepsi oral dan suntik


cycle Levonorgestrel 0.15mg+Ethinyloestradiol 0.03mg
Leaflet penggunaan pil kombinasi
Postinor 2
Leaflet Kontrasepsi darurat
Pill progestin
Medroxyprogesterone Acetate Inj 150 mg/ 1 ml
Spuit, disposable 2 ml
Jarum, disposable, 21 G
Chlorhexidine sol. 1 L
Safety box

Kit 5 : Pengobatan untuk Infeksi Menular Seksual

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
233
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 6 : Pertolongan persalinan diklinik

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
234
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 7 : Alat Kontrasepsi dalam Rahim (IUD)

Kit 8 : Penanganan Keguguran dan komplikasi aborsi

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
235
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 9 : Jahitan Sobekan (Vagina dan Leher rahim ) dan kit pemeriksaan vagina

Kit 10 : Persalinan dengan Ekstraksi Vakum

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
236
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Kit 11 : Rujukan untuk Kesehatan Reproduksi: Kit operasi sesar

Kit 12 : Transfusi darah

Logistik Kontrasepsi
Keluarga Berencana bukan merupakan bagian dari PPAM, tapi sangat penting untuk
memastikan kontrasepsi tersedia bagi pasangan yang sudah memakai alat kontrasepsi
sebelumnya untuk melanjutkan pemakaian KB.
Ada 2 kit di kit kesehatan reproduksi yang berupa alat kontrasepsi yaitu kit no 4:
kit kontrasepsi oral dan kit no 7 yaitu kit IUD.

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
237
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Jumlah kit no 3 dan 7 yang dipesan adalah sesuai dengan jumlah pengungsi.

Bagaimanakah merencanakan distribusi Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat


bencana?
Kit kesehatan reproduksi hanya dipakai dalam fase akut kondisi darurat saat alat dan
bahan tidak tersedia. Tidak dianjurkan untuk memesan kembali kit kesehatan reproduksi,
setelah situasi stabil gunakan proses dan jalur pengadaan lokal seperti pada saat situasi
normal.
Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah perencanaan pendistribusian
logistik dan peralatan kesehatan reproduksi.
Perencanaan pendistribusian terdiri dari data: siapa saja yang akan menerima bantuan,
prioritas bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian,
lokasi, cara penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung
jawab atas penyampaian tersebut.

Maksud dan Tujuan Pendistribusian adalah :


a. Mengetahui sasaran penerima bantuan dengan tepat.
b. Mengetahui jenis dan jumlah bantuan logistik dan peralatan yang harus
disampaikan.
c. Merencanakan cara penyampaian atau pengangkutannya.

Bagaimanakah cara mendistribusian Kit kesehatan reproduksi dalam situasi darurat


bencana?
Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan pengangkutan.
Dukungan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat tempat, tepat
jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas
dan standar pelayanan.
Jenis Pengangkutan terdiri dari angkutan darat, laut, sungai, danau dan udara, baik secara
komersial maupun non komersial yang berdasarkan kepada ketentuan yang berlaku.
Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan: Situasi dan kondisi keadaan

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
238
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

darurat, Kecepatan distribusi, Ketersediaan alat angkutan dan infrastruktur yang ada,
Kondisi wilayah asal dan tujuan, Efektifitas dan efisiensi, Keamanan dan keselamatan.
Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai dengan
pertanggungan jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena bencana memerlukan
bantuan dari pihak militer, kepolisian, badan usaha, lembaga swadaya masyarakat
maupun instansi terkait lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, atas komando yang
berwenang serta memperhatikan rantai pasokan yang efektif dan efisien.

VI. RANGKUMAN :
Untuk penerapan PPAM diperlukan dukungan ketersediaan logistik
Logistik untuk penerapan PPAM terdiri dari:
o Individual kit
o Bidan Kit
o Kit Kesehatan Reproduksi
Koordinator kesehatan reproduksi harus dapat menghitung kebutuhan logistik
kesehatan reproduksi pada saat bencana berdasarkan perkiraan lamanya waktu
mengungsi.
kit kesehatan reproduksi terdiri dari alat dan obat yang sama dengan yang tersedia
di fasilitas pelayanan kesehatan. Perbedaannya adalah alat dan obat tersebut
sudah dikemas sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan pada dalam penanggulangan bencana.

VII. EVALUASI
Pada pelaksanaan evaluasi sesi, dosen/pengajr dapat menggali lebih dalam
pemahaman peserta didik dalam menangkap/menyerap materi yang diberikan.

Soal Cerita

Kejadian tsunami di Aceh adalah bencana berkala besar, dimana banyak


sekali fasilitas kesehatan yang hancur dan tenaga kesehatan termasuk bidan yang
menjadi korban. Setidaknya 20,000 pengungsi membuat pemukiman dekat desa
didaerah Aceh, sekitar 34 km dari perbatasan Aceh. Tidak sanggup
PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)
KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
239
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

mengakomodasi kebutuhan pengungsi, pemerintah meminta bantuan


internasional.
Pengungsi tinggal di penampungan sementara yang dibuat dari rumput
ilalang, ranting dan beberapa daun pisang. Air diperoleh dari sungai Alam tidak
jauh dari camp, tetapi ada masalah dengan sumber air. Laporan menunjukkan
adanya sanitas yang buruk untuk pengungsi, PU sudah diminta untuk membuat
Toilet/WC dan menyusun titik distribusi air. Ada masalah dengan bahan untuk
memasak, tapi ada kayu dengan jarak sekitar 1 km, dimana perempuan dapat
pergi untuk mendapat kayu bakar. Pengungsi membawa beberapa bahan
makanan, tapi sudah habis. Penduduk lokal dan beberapa organisasi dari
pemerintah mencoba membantu dan WFP telah memulai jalur pendistribusian
makanan.
Masalah kesehatan di Aceh termasuk malaria, kolera, campak, tbc, HIV,
meningitis, diare, ISPA dan penyakit kulit. Meskipun belum ada survey yang
dilakukan, nampaknya malnutrisi merupakan masalah yang significant. Ada
peningkatan kasus trauma karena banyak orang datang dengan luka dan ada
laporan tentang perkosaan, penculikan perempuan, gadis remaja, anak laki-laki
dan perempuan oleh laki-laki bersenjata. Komplikasi kebidanan umum terjadi dan
meskipun angka kematian ibu tidak diketahui, ini dianggap cukup tinggi.
Transportasi ke daerah ini memungkinkan dengan jalur darat dan udara.
Semua adalah problematis sekarang ini. Jalan sekitar terkena banjir dan akses ke
beberapa daerah terputus untuk beberapa hari. .

Tugas anda

Pagi ini ada pertemuan koordinasi darurat antar lembaga. Anda diberi penjelasan
tentang kondisi seperti di atas dan diminta untuk membuat koordinasi Kesehatan
Reproduksi dan seksual bagi pengungsi di propinsi Aceh. Sebelum pertermuan
anda menemukan beberapa indikator.

Diskusikan langkah-langkah selanjutnya:

1. Prioritas Kesehatan Reproduksi apa yang harus diutamakan?

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
240
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

2. Kit apa saja yang akan dipesan dan berapa banyak?

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Kementrian Kesehatan, Buku pedoman nasional kesehatan reproduksi dap[ada
situais bencana, 2014
Inter agency Working Group on Reproductive Health in Crises. 2010. Buku
Pedoman Lapangan Antar lembaga Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Darurat
Bencana. Revisi untuk peninauan lapangan. Jakarta: Inter agency Working Group
on Reproductive Health in Crises.
Departemen Kesehatan RI dan UNFPA. 2008. Pedoman Praktis Kesehatan
Reproduksi pada Penanggulangan bencana di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI dan UNFPA.
UNFPA ,Buku manual Kit Kesehatan Reproduksi, , 2011

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
241
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

LAMPIRAN
Latihan Logistik
Study kasus Nusantara dan Khatulistiwa
(diadaptasi dari the ICRC HELP course)

Laporan
Setelah terjadinya pertikaian kekerasan antara pemberontak Patriot dengan tentara
pemerintah di Nusantara, sejumlah penduduk Nusantara yang tidak diketahui mengungsi
melintasi batas ke Negara Khatulistiwa. Setidaknya 20,000 pengungsi membuat
pemukiman dekat desa Karimun, sekitar 34 km dari perbatasan Nusantara. Pengungsi
mendapat limpahan sumber daya bagi yang bermukim di kabupaten Buah Pinang. Tidak
sanggup mengakomodasi kebutuhan pengungsi, pemerintah Khatulistiwa meminta
bantuan internasional. Dalam waktu bersamaan pemerintah Khatulistiwa mencoba
melakukan mediasi dengan 2 pihak yang terlibat dengan konflik Nusantara.
Pengungsi tinggal di penampungan sementara yang dibuat dari rumput ilalang, ranting
dan beberapa daun pisang. Air diperoleh dari sungai Alam tidak jauh dari camp, tetapi
ada masalah dengan sumber air. Laporan menunjukkan adanya sanitas yang buruk untuk
pengungsi, Oxfam sudah diminta untuk membuat Toilet/WC dan menyusun titik
distribusi air.
Ada masalah dengan bahan untuk memasak, tapi ada kayu dengan jarak sekitar 1 km,
dimana perempuan dapat pergi untuk mendapat kayu bakar. Pengungsi membawa
beberapa bahan makanan, tapi sudah habis. Penduduk lokal dan beberapa organisasi dari
Khatulistiwa mencoba membantu dan WFP telah memulai jalur pendistribusian makanan.
Masalah kesehatan di propinsi termasuk malaria, kolera, campak, tbc, HIV, meningitis,
diare, ISPA dan penyakit kulit. Meskipun belum ada survey yang dilakukan, nampaknya
malnutrisi merupakan masalah yang significant. Ada peningkatan kasus trauma karena
banyak orang datang dengan luka dan ada laporan tentang perkosaan , penculikan
perempuan, gadis remaja, anak laki-laki dan perempuan oleh laki-laki bersenjata.
Komplikasi kebidanan umum terjadi dan meskipun angka kematian ibu tidak diketahui, ini
dianggap cukup tinggi..

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
242
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Ada beberapa pusat kesehatan dan pos kesehatan tersebar di sekitar 3 kabupaten di
propinsi Nagari. Pelatihan untuk pekerja Pelayanan Kesehatan Primer telah dilakukan di
Khatulistiwa beberapa tahun yang lalu, tapi jumlah yang sudah dilatih masih belum
memenuhi kebutuhan. Beberapa dukun bayi mendapat pelatihan sekitar 10 tahun yang
lalu. Beberapa organisasi mulai memberikan layanan kesehatan terbatas untuk pengungsi
(IRC, MSF, Betaland Red Cross, Islamic Relief). Sudah terjadi kekurangan obat dan
supplies yang cukup besar. Transportasi ke daerah ini memungkinkan dengan jalur darat,
kereta dan udara. Semua adalah problematis sekarang ini. Jalan sekitar Taruna terkena
banjir dan akses ke beberapa daerah terputus untuk beberapa hari.

Tugas anda:
Pagi ini ada pertemuan koordinasi darurat antar lembaga. Anda diberi penjelasan tentang
kondisi seperti di atas dan diminta untuk membuat koordinasi Kesehatan Reproduksi dan
seksual bagi pengungsi di propinsi Nagari. Sebelum pertermuan anda menemukan
beberapa indikator.
Diskusikan langkah-langkah selanjutnya:
3. Assessment apa yang harus dilakukan?
4. Prioritas Kesehatan Reproduksi apa yang harus diutamakan?
5. Kit apa saja yang akan dipesan dan berapa banyak?
6. Hitung kebutuhan ruangan untuk penyimpanan (dalam meter kubik)
7. Buatlah rencana distribusi untuk masing-masing kit, kemana lokasi pengiriman,
menggunakan alat transportasi apa termasuk mengidentifikasi partner yang akan
diajak bekerja sama. Buat table rencana distribusi dengan petanya.

Lakukan diskusi selama 45 menit dan tulis hasilnya dalam kertas flipchat untuk
dipresentasikan (15 menit)

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
243
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

INDIKATOR KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK Nusantara

(Hampir seluruh data bertanggal mulai dari DHS terakhir 1998)


Indikator demografi dasar

Totalpopulasi 23300000
Rasio Jenis Kelamin(M:100F) 99,6% dari perempuan yang
berusia 15 49 24,6%
Persentase usia <5 tahun 20,1%
Totaltingkat kesuburan (perwanita) 7,1

Indikator Safe motherhood


Angka kelahirankasar (per1000populasi) 51
Angka kematian neonatal (04minggu)
(per1000kelahiran hidup) 25
Rasio kematian Ibu (per100.000kelahiran yang selamat) 1100(kisaran
perkiraan:9001200)
Resiko kematian ibu sepanjang hidup 1in11
Aborsi yang tidak aman (berbahaya) tidak tersedia
Anemiapada wanita hamil tidak tersedia

IMStermasuk HIV/AIDS
Dewasa yang mengidap HIV/AIDS(%) 9%(desa)22%(kota)
Pria (15-49)yang melaporkan mengalami uretritispada akhir tahun (%)
11.7%(desa)18.7%(kota)

Indikator KB
Prevalensi KB (semua metode)(%dari wanita 1549)15%(1995)
Gabungan metode kontrasepsi
Kondom 10%
PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)
KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
244
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

Pil 7%
Injeksi/ Suntikan 28%
IUD0.4%
Sterilisasi Wanita 1%
Metode tradisional 53%

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
245
MATERI 10 :
LOGISTIK KESEHATAN REPRODUKSI
PADA KIRIS KESEHATAN (SITUASI TANGGAP DARURAT BENCANA)

-----------o0o----------

PEGANGAN MAHASISWI | MODUL BAHAN AJAR PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)


KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO) PADA KRISIS KESEHATAN (SITUASI
TANGGAP DARURAT BENCANA
246

Anda mungkin juga menyukai