Anda di halaman 1dari 4

Ilmu Bahan dan Korosi

SOAL NO. 4.
Korosi didefinisikan sebagai proses terjadinya degradasi material (sifatnya), akibat adanya interaksi dengan
lingkungannya; dan prosesnya berlangsung secara alamiah.
a) Jelaskan lingkup "degradasi material (sifatnya) dari definisi tersebut.
Jawab:
Degradasi material meliputi:
- Tampilan = Tampilan / bentuk dari suatu material yang mengalami korosi akan terlihat tidak seperti
bentuk pada keadaan awal.
- Sifat kimia = Karena korosi melibatkan reaksi kimia (oksidasi dan reduksi), maka ketika korosi
terjadi akan mengubah sifat imia dari material yang mengalami korosi tersebut.
- Sifat fisik / sifat mekanik = Korosi akan mengubah sifat fisik / sifat mekanik dari suatu material,
seperti besi yang sudah terkorosi akan lebih mudah patah dari pada besi yang belum terkorosi.
b) Jelaskan perbedaan yang mendasar antara kerusakan akibat korosi dan kerusakan mekanik
Jawab:
Kerusakan akibar korosi diakibatakn adanya reaksi kimia (elektrokimia) dengan ditandai adanya serah
terima electron yang dapat mempengaruhi sifat kimia dari suatu bahan (mendegradasi material)
sedangkan kerusakan mekanik diakibatkan adanya kesalahan konstruksi / pembuatannya.
c) Pada saat korosi berlangsung, terjadi reaksi antara logam dengan lingkungannya dan terbentuk produk
korosi. Produk korosi yang terbentuk dapat bersifat protektif atau non-protektif. Jelaskan, hal-hal apa saja
yang harus dimiliki suatu produk korosi agar bersifat protektif.
Jawab:
Pada saat korosi berlangsung, terjadi reaksi antara logam dengan lingkungannya dan terbentuk produk
korosi. Produk korosi yang terbentukdapat bersifat protektif atau non-protektif. Hal-hal yang membuat
produk korosi bersifat protektif adalah
- Membentik oksida logam atau senyawa lain yang akan memisahkan logam dari media yang
biasanya berupa larutan
- Todak mengandung ion-ion agresif ion klor (Cl) dan flour (F) serta sulfat (SO42-)
d) Ditinjau dari segi prosesnya, peristiwa korosi bersifat alamiah. Artinya, bahwa korosi tidak dapat dicegah.
Sehubungan dengan hal ini, jelaskan fungsi pengendalian korosi.
Jawab:
Pengendalian korosi adalah menahan atau memperlambat laju korosi yang terjadi pada suatu material
yang bertujuan untuk memperpanjang umur pakai dari material tersebut.
Soal No. 3.
a). Ditinjau dari karekteristik lingkungannya, korosi di lingkungan laut dapat dikelompokan seperti berikut :
Korosi dalam zona atmosfir laut, zona percikan, zona pasang, zona terendam air laut dan zona dibawah dasar
laut. Jelaskan teknik pengendalian korosi yang menurut saudara paling tepat untuk diterapkan, untuk setiap
zona.
Jawab:
Zona Pelapisan Proteksi Katodik Proteksi Anodik Inhibitor
Air Laut Bisa Bisa Tidak Tidak
Dasar Laut Tidak Bisa Tidak Tidak
Atmosfer Bisa Tidak Tidak Tidak
Percikan Bisa Bisa Tidak Tidak
Pasang Surut Bisa Bisa Tidak Tidak

b). Jelaskan, mengapa logam paduan Ni-Cr dapat disarankan untuk menangani larutan HNO3-HF.
Jawab:
Paduan Cr-Ni disarankan karena pada prosesnya terjadi pada keadaam asam dimana terjadinya reaksi
pasti akan terjadi, untuk itu disarankan paduan Cr-Ni karena akan membentuk lapisan yang keras dan
tahan korosi dimana Cr apabila bereaksi dengan dengan O2 akan membentuk Cr2O3 yang akan tahan
korosi. Nantinya Ni dan Cr akan menjadi baja stainless dengan komposisi 72% Fe, 19% Cr, dan 9%
Ni.

Soal No.4
a) Jelaskan peristiwa yang mungkin terjadi apabila logam baja berada pada suhu tinggi dan lingkungan yang
mengandung campuran gas CO dan CO2.
Jawab:
Peristiwa yang terjadi apabila logam berada pada suhu tinggi:
1. Drfak mekanik akan berubah tergantung pada komposisi paduannya
2. Perubahan struktur yang mengakibatkan kekiatan dan perilaku logam berubah
3. Logam terdegradasi menjadi rapuh
Keuletan logam akan berubah karena logam akan mengalami peristiwa dekarburisasi atau karburisasi
karena pada suhu tinggi karbon akan dilepas ke permukaan logam dan berdifusi kedalam logam. Jumlah
C yang larut tergantung pada nisbah CO dan CO2 dan komposisi logam pada paduan. Reaksinya adalah
C (Fe) + CO2 = 2CO
Pergeseran reaksi kekanan inilah yang menyebabkan terjadinya dekarburisasi.
b) Jelaskan mengapa lingkungan yang mengandung gas H2S berakibat lebih merusak logam, dibandingkan
dengan lingkungan yang mengandung O2.

Jawab:

- Sifat kerak sulfida yang cenderung lebih mudah retak dan gugur
- Biasanya tidak terbentuk kerak yang bersifat protektif sehingga reaksi berjalan dengan laju linier
- Titik leleh silfida logam pada umumnya lebih rendah daripada oksidanya. Eutektik senyawa oksida
biasanya meleleh pada temperatur yang mendekati titik leleh logamnya, sedangkan eutektik
senyawa fluida meleleh jauh dibawahnya.

c). Untuk apilikasi pada suhu tinggi, jelaskan mengapa logam aluminium lebih sering digunakan sebagai logam
pelapis dari pada sebagai unsur pemadu.
Jawab:
Alummunium merupakan unsur pemadu yang dapat menurunkan laju korosi secara drastis, akan tetapi
alummunium sangat menurunkan kekuatan baja. Oleh karena itu, penggunaan alummunium sebagai
unsur pemadu sangatlah terbatas dan lebih sering digunakan sebagai pelapis baja saja, alummunium
lebih anodik sehingga akan memproduksi ligam dasarnya dan juga alummunium membentuk lapisan
pasif Al2O3 yang bersifat protektif.

Soal No. 5.
Pada saat ini teori korosi yang dianut para ahli korosi adalah teori elektro kimia. Hal ini disebabkan dengan
teori elektro kimia semua mekanisme korosi dapat dijelaskan. Selain itu berdasarkan teori ini teknik-teknik
pengendalian korosi dikembangkan.
a). Jelaskan mekanisme (rekasi) yang berlangsung untuk korosi logam Zn dalam lingkungan asam.
Jawab:
Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ , dimana ion H+ akan bergerak dengan elektron-elektron yang
bergerak di katoda yang akan menghasilkan H2
Zn Zn2+ +2e-
2H+ + 2e- H2 (gas)
b). Tunjukkan dan jelaskan mana anoda dan katoda.
Jawab:
Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
Zn + 2H+ + 2Cl- Zn2+ + 2Cl- + H2
Zn + 2H+ Zn2+ + H2
Reaksi Reduksi

Reaksi Oksidasi

Zn Zn2+ + 2e- (anoda / oksidasi)


2H+ + 2e- H2 (katoda / reduksi)
Zn + 2H+ Zn2+ + H2

c). Berdasarkan reaksi pada butir (a), jelasakn konsep-konsep dasar teknik pengendalian korosi yang dapat
diterapkan untuk mengendalikan korosi tersebut.
Jawab:
Korosi tersebut terjadi pada larutan asam kuat yang memungkinkan terjadinya korosi. Untuk itu
dibutuhkan teknik pengendalian pada korosi asam, yaitu:
1) Inhibitor : Korosi Zn sudah pasti terjadi pada suasana asam ini sehingga penambahan inhibitor
dengan konsentrasi kecil dimaksudkan untuk mengurangi laju korosi yang akan terjadi
2) Proteksi Katodik: Proteksi katodik ini dilakukan untuk melindungi struktur logam Zn dari
kerusakan strukturnya karena logam Zn ini berada di dalam larutak elektrolit kuat yang mempunyai
daya hantar listrik yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai