Anda di halaman 1dari 6

Epilepsi DEFINISI

Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang
berulang.

2% dari penduduk dewasa pernah mengalami kejang.


Sepertiga dari kelompok tersebut mengalami epilepsi.

GEJALA
Kejang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan muatan ini
tetap terbatas di daerah tersebut.
Penderita mengalami sensasi, gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada
daerah otak yang terkena.
Jika terjadi di bagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan kanan, maka lengan
kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan; jika terjadi pada lobus temporalis anterior
sebelah dalam, maka penderita akan mencium bau yang sangat menyenangkan atau sangat
tidak menyenangkan.
Pada penderita yang mengalami kelainan psikis bisa mengalami d?j? vu (merasa pernah
mengalami keadaan sekarang di masa yang lalu).

Kejang Jacksonian gejalanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu (misalnya tangan atau
kaki) dan kemudian menjalar ke anggota gerak, sejalan dengan penyebaran aktivitas listrik di
otak.

Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak penderita dengan
lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit.
Penderita menjadi goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan
tanpa tujuan, mengeluarkan suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang
orang lain katakan dan menolak bantuan.
Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti dengan penyembuhan total.

Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan
listrik pada daerah otak yang terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak
lainnya dan menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.
Epilepsi primer generalisata ditandai dengan muatan listrik abnormal di daerah otak yang
luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi.
Pada kedua jenis epilepsi ini terjadi kejang sebagai reaksi tubuh terhadap muatan yang
abnormal. Pada kejang konvulsif, terjadi penurunan kesadaran sementara, kejang otot yang
hebat dan sentakan-sentakan di seluruh tubuh, kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan
kuat-kuat dan hilangnya pengendalian kandung kemih.
Sesudahnya penderita bisa mengalami sakit kepala, linglung sementara dan merasa sangat
lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama kejang.
Kejang petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun.
Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal.
Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut
selama 10-30 detik.
Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun
menyentak-nyentak.

Status epileptikus merupakan kejang yang paling serius, dimana kejang terjadi terus
menerus, tidak berhenti.
Kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas sebagaimana mestinya dan muatan listrik
di dalam otaknya menyebar luas.
Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kerusakan jantung dan otak yang menetap dan
penderita bisa meninggal.

Gejala kejang berdasarkan sisi otak yang terkena

Sisi otak yg terkena Gejala


Lobus frontalis Kedutan pada otot tertentu
Lobus oksipitalis Halusinasi kilauan cahaya
Lobus parietalis Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
Halusinasi gambaran dan perilaku repetitif yang
Lobus temporalis kompleks
misalnya berjalan berputar-putar
Lobus temporalis anterior Gerakan mengunyah, gerakan bibir mencium
Lobus temporalis anterior Halusinasi bau, baik yg menyenangkan maupun yg
sebelah dalam tidak menyenangkan
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang disampaikan oleh orang lain yang
menyaksikan terjadinya serangan epilepsi pada penderita.

EEG (elektroensefalogram) merupakan pemeriksaan yang mengukur aktivitas listrik di dalam


otak.
Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memiliki resiko. Elektroda
ditempelkan pada kulit kepala untuk mengukur impuls listrik di dalam otak.

Setelah terdiagnosis, biasanya dilakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan penyebab


yang bisa diobati.
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk:
- mengukur kadar gula, kalsium dan natrium dalam darah
- menilai fungsi hati dan ginjal
- menghitung jumlah sel darah putih (jumlah yang meningkat menunjukkan adanya infeksi).

EKG (elektrokardiogram) dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung


sebagai akibat dari tidak adekuatnya aliran darah ke otak, yang bisa menyebabkan seseorang
mengalami pingsan.

Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan untuk menilai adanya tumor atau kanker otak,
stroke, jaringan parut dan kerusakan karena cedera kepala.

Kadang dilakukan pungsi lumbal utnuk mengetahui apakah telah terjadi infeksi otak.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah tumor, infeksi atau kadar gula maupun natrium yang abnormal,
maka keadaan tersebut harus diobati terlebih dahulu.
Jika keadaan tersebut sudah teratasi, maka kejangnya sendiri tidak memerlukan pengobatan.

Jika penyebabnya tidak dapat disembuhkan atau dikendalikan secara total, maka diperlukan
obat anti-kejang untuk mencegah terjadinya kejang lanjutan.
Sekitar sepertiga penderita mengalami kejang kambuhan, sisanya biasanya hanya mengalami
1 kali serangan. Obat-obatan biasanya diberikan kepada penderita yang mengalami kejang
kambuhan.

Status epileptikus merupakan keadaan darurat, karena itu obat anti-kejang diberikan dalam
dosis tinggi secara intravena.

Obat anti-kejang sangat efektif, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping.
Salah satu diantaranya adalah menimbulkan kantuk, sedangkan pada anak-anak menyebabkan
hiperaktivitas.
Dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau fungsi ginjal, hati dan sel -sel
darah.

Obat anti-kejang diminum berdasarkan resep dari dokter.


Pemakaian obat lain bersamaan dengan obat anti-kejang harus seizin dan sepengetahuan
dokter, karena bisa merubah jumlah obat anti-kejang di dalam darah.
Keluarga penderita hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan
epilepsi.
Langkah yang penting adalah menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan
pakaiannya (terutama di daerah leher) dan memasang bantal di bawah kepala penderita.
Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya posisinya dimiringkan agar lebih mudah
bernafas dan tidak boleh ditinggalkan sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak
secara normal.

Jika ditemukan kelainan otak yang terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk
mengangkat serat-serat saraf yang menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
Pembedahan dilakukan jika obat tidak berhasil mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak
dapat ditoleransi.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang

Obat Jenis epilepsi Efek samping yg mungkin terjadi


Jumlah sel darah putih & sel darah merah
Karbamazepin Generalisata, parsial
berkurang
Jumlah sel darah putih & sel darah merah
Etoksimid Petit mal
berkurang
Gabapentin Parsial Tenang
Lamotrigin Generalisata, parsial Ruam kulit
Fenobarbital Generalisata, parsial Tenang
Fenitoin Generalisata, parsial Pembengkakan gusi
Primidon Generalisata, parsial Tenang
Kejang infantil, petit
Valproat Penambahan berat badan, rambut rontok
mal

PENCEGAHAN
Obat anti-kejang bisa sepenuhnya mencegah terjadinya grand mal pada lebih dari separuh
penderita epilepsi.

Epilepsi dan seluk beluknya


Januari 13, 2009 mahasiswaluarbiasa

Pengertian, Jenis/Macam, dan Pengobatan Penyakit


Epilepsi (Ayan/Sawan)
Thu, 30/12/2010 - 6:22am godam64
Epilepsi adalah suatu gangguan pada sistem syaraf otak manusia karena terjadinya aktivitas
yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak sehingga menyebabkan berbagai
reaksi pada tubuh manusia mulai dari bengong sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran,
kejang-kejang dan atau kontraksi otot. Epilepsi atau yang sering kita sebut ayan atau sawan
tidak disebabkan atau dipicu oleh bakteri atau virus dan gejala epilepsi dapat diredam dengan
bantuan orang-orang yang ada disekitar penderita.

Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa pun walaupun dari garis
keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi. Epilepsi tidak bisa menular ke orang
lain karena hanya merupakan gangguan otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman virus dan
bakteri. Dengan pengobatan secara medis baik dokter maupun rumahsakit bisa membantu
penderita epilepsi untuk mengurangi serangan epilepsi maupun menyembuhkan secara penuh
epilepsi yang diderita seseorang.

Jenis-Jenis / Macam-Maca Tipe Penyakit Epilepsi :

A. Epilepsi Umum

1. Epilepsi Petit Mal


Epilepsi petit mal adalah epilepsi yang menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba, di
mana seseorang menjadi seperti bengong tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah
beberapa saat bisa kembali normal melakukan aktivitas semula.

2. Epilelpsi Grand Mal


Epilepsi grand mal adalah epilepsi yang terjadi secara mendadak, di mana penderitanya
hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan
buih/busa dari mulut.

3. Epilepsi Myoklonik Juvenil


Epilepsi myoklonik Juvenil adalah epilepsi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi singkat
pada satu atau beberapa otot mulai dari yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak
hebat seperti jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba, dan lain
sebagainya.

B. Epilepsi Parsial (Sebagian)

1. Epilepsi Parsial Sederhana

Epilepsi parsial sederhana adalah epilepsi yang tidak disertai hilang kesadaran dengan gejala
kejang-kejang, rasa kesemutan atau rasa kebal di suatu tempat yang berlangsung dalam
hitungan menit atau jam.

2. Epilepsi Parsial Kompleks

Epilepsi parsial komplek adalah epilepsi yang disertai gangguan kesadaran yang dimulai
dengan gejala parsialis sederhana namun ditambah dengan halusinasi, terganggunya daya
ingat, seperti bermimpi, kosong pikiran, dan lain sebagainya. Epilepsi jenis ini bisa
menyebabkan penderita melamun, lari tanpa tujuan, berkata-kata sesuatu yang diulang-ulang,
dan lain sebagainya (otomatisme).
Pertolongan Pada Penderita Epilepsi :

Apa yang harus anda lakukan apabila di sekitar anda ada orang yang mengalami epilepsi
yang disertai hilangnya kesadaran?

1. Segera amankan penderita dengan mengamankan dari benda-benda berbahaya,


mengamankan dari benturan (terutama bagian kepala), dan lain sebagainya.

2. Rebahkan dengan kepala miring ke samping agar lidah penderita tidak menutupi jalan
pernapasan dan longgarkan baju yang terlalu ketat agar penderita mudah bergerak dan
bernapas.

3. Biarkan penderita bergerak semaunya dan jangan meletekkan apa-apa pada mulut
penderita. Gigi penderita epilepsi bisa patah jika pada mulut penderita dimasukkan benda-
benda keras serta bisa menutupi jalan pernapasannya.

4. Biarkan penderita istirahat karena setelah kejadian penderita akan bingung dan lelah.
Laporkan kepada orang-orang di sekitar atau yang berwenang agar dilanjutkan dengan
menghubungi keluarga/kerabat atau dokter. Jika penderita cidera atau terjadi serangan
susulan terus menerus segera bawa ke dokter, puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat.

Beberapa orang terkenal yang menderita epilepsi / ayan / sawan :


- Nepoleon Bonaparte
- Vincenth van Gogh
- Alexander the Great (Alexander Agung)
- Alfred Nobel, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai