Ethanolamines dibuat pada tahun 1860 oleh Wurtz dari ethylene chlorohydrin dan
larutan amonia. Pada akhir abad ke-19 campuran etanolamin kemudian dipisahkan ke
komponen mono-, di- , dan trietanolamin nya, ini dilakukan dengan distilasi fraksional .
Ethanolamines tidak tersedia secara komersial sebelum 1930-an, kemudian berkembang
sebagai intermediate yang penting setelah tahun 1945 karena adanya produksi skala besar
dari etielen oksida. Sejak pertengahan 1970-an, telah memungkinkan untuk produksi
trietanolamin sangat murni, tidak berwarna dalam industry. Semua ethanolamines sekarang
dapat diperoleh secara ekonomis dalam bentuk yang sangat murni.
Penggunaan yang paling penting dari ethanolamines berada dalam produksi pengemulsi,
bahan baku deterjen, dan bahan kimia tekstil, dalam proses pemurnian gas, produksi semen
sebagai bahan tambahan penggilingan , dan sebagai blok bangunan untuk bahan kimia
pertanian. Monoethanolamine merupakan bahan baku penting untuk produksi etilendiamin
dan ethylenimine.
REAKSI KIMIA
URAIAN PROSES
Ethylene oksida cair dari tangki bahan baku dipompa sehingga tekanannya naik
menjadi 25 atm kemudian dipanaskan di heater sehingga suhu naik menjadi 50C. Pada saat
yang sama amonia cair dari tangki bahan baku dipompa sehingga tekanannya naik menjadi
25 atm kemudian dipanaskan di heater maka suhu naik menjadi 50C. Arus recycle yang
berasal dari flash drum dan striper dicampur dengan ammonia umpan segar kemudian
diumpankan ke dalam reactor untuk direaksikan dengan ethylene oksida.
Di dalam reactor alir pipa multitubular terjadi reaksi seri-paralel yang menghasilkan
mono, di, dan triethanolamin dengan konversi ethylene oksida bisa mencapai 99%. Reaksi
bersifat eksotermis sehingga diperlukan air pendingin untuk menjaga suhu reaksi tetap
terkontrol.
Hasil reaksi diturunkan tekanannya di flash drum dari 25 atm menjadi 1 atm sehingga
ammonia dan etilen oksida sisa sebagian menguap dari cairan lainnya. Hasil cair dari FD
kemudian diumpankan ke dalam menara Striper untuk memisahkan sisa ammonia, etilen
oksida dan air sehingga akan diperoleh hasil bawah striper adalah senyawa yang mengandung
sebagian besar MEA, DEA dan TEA.
Campuran senyawa MEA, DEA dan TEA kemudian dipisahkan di menara distilasi-01
untuk memisahkan MEA sehingga diperoleh sebagai hasil atas dengan kemurnian 99.5% dan
hasil bawah yang terdiri dari senyawa DEA dan TEA diumpankan ke dalam menara distilasi-
02.
Di dalam menara distilasi-02, DEA dipisahkan sebagai hasil atas dan diperoleh
dengan kemurnian 99% dan TEA diperoleh sebagai hasil bawah dengan kemurnian 99%.
Masing-masing produk ditampung ke dalam tangki penyimpan.
DIAGRAM ALIR
DATA UNTUK REAKTOR
Kondisi operasi
Suhu : 50-120C
Tekanan : 25 atm
Sifat reaksi : eksotermis
Kondisi proses : non adiabatisisothermal
dengan pendinginan air di reaktor
Kinetika reaksi
rA = k. CACB
k = 1.7165 . 1012 e-( - 75790 / R. T) )
cm3/mol.det
rA = kecepatan reaksi, kmol/m3.j
CA = konsentrasi etilen oksida, kmol/m3
CB = konsentrasi amonia, kmol/m3
Data US Patent untuk pembuatan alkanolamine adalah United States Patent No 4845296, 4
Juli 1989 dengan label Process for preparing alkanolamines.