Anda di halaman 1dari 41

Modul kelas XI TKJ : Menginstallasi Perangkat Jaringan

Berbasis Luas

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :
1.1.1. Siswa telah mamapu melakukan instalasi perangkat jaringan berbasis local (LAN)
dengan baik.
1.1.2. Siswa telah mampu melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis text (Linux
Debian)

1.1.3. Siswa telah mampu mengoperasikan perintah-perintah dasar dalam linux debian.

1.2 Tujuan Pembelajaran


1.2.1 Peserta diklat mampu menjelaskan tentang pengertian WAN dan karakteristiknya.
1.2.2 Peserta diklat mampu menjelaskan perangkat-perangkat yang digunakan dalam
Jaringan WAN.
1.2.3 Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan Berbasis Luas (WAN) sesuai
dengan prosedur.
BAB 2
KEGIATAN BELAJAR

2.1 Kegiatan Belajar 1 : Pengenalan Jaringan Berbasis Luas (WAN)


2.1.1 Pengertian Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang
ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Layanan WAN terfokus
beroperasi pada layer Physical dan Data Link pada model OSI layer. Jaringan WAN
biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
telekomunikasi seperti perusahaan layanan telepon.
Lembaga-lembaga yang menanganai standarisasi jaringan WAN diantaranya :
a. International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector
(ITU-T)
b. Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT)
c. International Prganization for Standardization (ISO)
d. International Engineering sTask Force (IETF)
e. Electronics Industries Association (EIA)

2.1.2 Isitilah-Istilah Dalam Jaringan WAN


Untuk memahami jaringan WAN lebih lanjut, ada beberapa istilah yang harus dipahami
dalam jaringan WAN yaitu :
a. CPE (Customer Premises Equipment), adalah perlengkapan millik pelangngan, yaitu
perlengkapan / peralatan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.
b. Demarcation Point, (titik demarkasi) yaitu titik di mana tanggung jawab service
provider berakhir dan CPE dimulai, yang biasanya berupa sebuah jack yang memiliki
sebuah konektor female RJ-45, dan biasanya juga berupa perangkat CSU/DSU
(Channel Service Unit/Data Service Unit) berupa modem dan sejenisnya.
c. Local Loop, ialah jalur yang menggubungkan Demarcation Point denganswitching
office terdekat, yang disebut central office
d. Central Office, ialah titik yang menghubungkan pelanggan dengan jaringan switching
dari service provider.
e. CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) adalah alat dalam WAN yang
digunakan untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh
switch di provider. CSU/DSU biasanya sebuah alat yang terhubung ke sebuah jack RJ-
45 yang disebut sebagai titik demarkasi. Biasanya berupa modem
f. DTE (Data Terminal Equipment) adalah semua alat yang berlokasi disisi user dari
sebuah interface user-network yang bertindak sebagai sebuah destinasi, sumber atau
keduanya. DTE meliputi alat-alat seperti multiplexer, router, penerjemah protocol, dan
komputer. Koneksi ke sebuah network remote dilakukan melalui DCE (Data
communication equipment) seperti modem.
g. DCE (Data communication equipment) adalah mekanisme dan link dari sebuah
network komunikasi yang menyusun bagian network dari interface user ke network
seperti modem.
Ide dibalik WAN adalah mampu menghubungkan dua buah network DTE melalui
sebuah network DCE. Network DCE termasuk CSU/DSU, melalui pengkabelan dan
switch disisi provider dan kemudian diteruskan ke CSU/DSU yang lain. Perhatikan
gambar diagram jaringan WAN berikut ini.
Gambar 2.1 Diagram jaringan WAN

2.1.3 Jenis-Jenis Koneksi Jaringan WAN


Jenis-jenis koneksi dalam WAN berbeda dengan jenis konoksi dalam LAN, jika dalam
LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, maka
jenis-jensi koneksi dalam WAN adalah sebagai berikut :
a. Leased Line disebut juga point-to-point atau dedicated connections(koneksi yang
disediakan khusus untuk pelanggan dimana bandwithnya khusus untuk pelanggan itu
saja). Sebuah Leassed Line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi
remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan
tanpa melalui prosedur setup terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data.
Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus menerus setiap saat dan dapat
digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.
b. Circuit Switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network
dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih
dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon.
Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus
menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan
komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.
c. Packet Swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi
data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk
berbagi kanal komunikasi yang sama secara serentak. Keuntungannya kita dapat
berbagi bandwith dengan sesame pengguna untuk menghemat biaya. Packet Switching
dapat dianggap sebagai sebuah leased line tetapi dengan harga circuit switching.
Kekurangannya adalah Packet Swicthing hanya berjalan dengan baik jika transfer data
tidak bersifat kontinu atau hanya diperlukan sewaktu-waktu.

2.1.4 Protokol-Protokol Jaringan WAN


Protokol-protokol dalam WAN merupakan protocol dalam teknologi WAN yang bekerja pada layer physical dan
data link pada model OSI 7 layer, diantaranya :

a. HDLC (High level data link control) dikembangkan oleh Synchrounous data link
control (SDLC) yang diciptakan oleh IBM sebagai sebuah protocol koneksi di layer
data link (dalam OSI 7 layer). Header HDLC tidak membawa identifikasi jenis protocol
yang dibawa dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu setiap vendor yang menggunakan
HDLC memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan identifikasi protocol layer
network yang berarti setiap HDLC yang dimiliki sebuah vendor
bersifat proprietary (artinya hanya dapat dipakai untuk perelengkapan buatan mereka
sendiri)
b. PPP (Point-to-point) adalah protocol standart industry, karena semua versi
multiprotocol HDLC bersifat proprietary, maka PPP dapat digunakan untuk
menciptakan koneksi point-to-point antara perlengkapan dari vendor-vendor yang
berbeda. PPP mengizinkan autentikasi dan koneksi multilink dan dapat berjalan melalui
link yang asynchrounous dan synchrounous. PPP merupakan protocol paling umum
digunakan untuk akses internet dial up.
c. Frame Relay adalah sebuah protocol enkapsulasi layer data link dengan usaha terbaik
dan akses yang dibagi (shared access) dan merupakan sebuah standart industry yang
melayani beberapa rangkaian virtual dan protocol diantara mekanisme yang
berhubungan. Diciptakan sebagai pengganti dari protocol X.25
d. ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah sekumpulan layanan digital yang
memindahkan suara dan data melalui sambungan telephone yang ada. ISDN lebih cepat
daripada sambungan dial up.
e. LAPB (Link Access Procedure, Balanced) adalah sebuah protocol connection
oriented pada layer data link untuk digunakan pada protocol X.25
f. ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah protocol yang diciptakan untuk lalu
lintas data yang sensitive terhadap waktu, menyediakan transmisi suara, video dan data
secara serentak. ATM menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.

2.1.5 Karakteristik Jaringan Berbasis Luas (WAN)


Sebuah jaringan berbasis luas (WAN) mempunyai beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan
LAN. Adapun Karakteristik penting tersebut antara lain :
a. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas bahkan seluruh dunia (internet)
b. Menggunakan jalur layanan umum, misalnya perusahaan telekomunikasi. PT. Telkom, PT. Indosat, PT.
Excelcomindo dan lain-lain untuk membentuk jaringan di dalan area geografik tersebut.
c. Didesain untuk bekerja selama 24 jam secara terus menerus.

2.1.6 Perbandingan antara Jaringan Berbasis Luas (WAN) dengan Jaringan LAN.
Secara garis besar perbandingan antara LAN dan WAN dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

NO ASPEK LAN WAN


Lokal /
1 Jangkuan Lebih Luas
Sempit
Lebih
2 Bandwith Lebih Kecil
Besar
Dimiliki Sewa dari
3 Insfrastruktur
sendiri provider
PPP, HDLC,
Frame
4 Teknologi Ethernet,
Relay,ISDN,
ATM
Leassed
Client
Line, Circuit
Jenis Server,
5 Switching,
Koneksi Peer to
Packet
Peer
Swicthing
Terus
Sewaktu-
6 Layanan menerus 24
waktu
jam
Tabel 2.1 Perbandingan LAN dan WAN

2.2 Kegiatan Belajar 2 : Pengenalan Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)


2.2.1 Pengenalan Modem
a. Pengertian Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulatormerupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Jadi Modem adalah perangkat yang
dapat merubah sinyal informasi digital menjadi sinyal analog agar dapat
dikirimkan melalui media komunikasi seperti kabel telepon atau sinyal
komunikasi selular (Handphone).
Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi
sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk
ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital
atau demodulasi. Pada istilah jaringan WAN modem disebut perangkat CSU/DSU

b. Jenis-Jenis Modem
Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu :
1. Modem internal, yaitu modem yang terpasang langsung pada computer pada slot
expansi berupa slot AMR dan PCI (untuk PC Desktop), dan slot PCMCIA (untuk
Laptop)
2. Modem Eksternal, yaitu modem tambahan yang terpasang diluar computer, biasanya
terhubung melalui port USB (seperti modem GSM), atau Port RJ-45 (seperti modem
ADSL).
Jenis-jenis modem berdasarkan media koneksinya, yaitu :
1. Modem ISDN, yaitu jenis modem yang menggunakan layanan ISDN (Integrated
Services Digital Network).

Gambar 2.2 Modem ISDN Athera NT1 2000


2. Modem GSM, yaitu modem yang menggunakan frekuensi GSM 900 Mhz. Biasanya
menggunakan port USB untuk terkoneksi dengan komputer

Gambar 2.3 Modem GSM


3. Modem Analog, yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Biasanya modem ini terpasang langsung pada motherboard pada laptop atau dipasanga
melalui slot PCI / AMR pada komputer desktop. Jenis layanan yang cukup terkenal
adalan telkomnet instan
Gambar 2.4 Modem analog
4. Modem ADSL, yaitu modem yang menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital
Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon
analog secara berbarengan. seperti layanan Telkom Speedy.

Gambar2.5 Modem ADSL


5. Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat
TV Kabel.
6. Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau
CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan
3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.

2.2.2 Pengenalan Router


a. Pengertian Router
Router adalah perangkat jaringan yang menghubungkan jaringan satu dengan jaringan
lainnya. Disamping itu router juga dapat menentukan jalur yang paling efektif untuk
dilewati sebuah paket dalam suatu jaringan.Router mengatur jaringan dengan
menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan
dari jaringan. Beberapa tujuan tersebut antara lain konektivitas, perfomansi yang
reliabel, kontrol manajemen dan fleksibilitas.
Router memiliki fungsi utama yaitu sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan
untuk selanjutnya meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Perbedaannya dengan Switch adalah switch merupakan penghubung beberapa alat
untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Dalam hal ini router berfungsi
sebagai penghubung antara Jaringan Lokal (LAN) dengan Jaringan berbasis luas
(WAN).

b. Jenis-jenis Router
Secara fisik router terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Router Hardware, adalah hardware yang memiliki kemampuan menjalankan fungsi
router, contohnya router buatan pabrik seperti cisco, Routerboard, D-Link, TP-Link,
Dll.
2. Router PC, yaitu PC dengan system operasi yang memiliki kemampuan menjalankan
fungsi router. Contoh system operasi yang dapat digunakan adalah semua jenis sistem
operasi server seperti Windows Server, Linux Server, Mikrotik, Dll.
3. Router Aplikasi, yaitu aplikasi yang dapat diinstall pada system operasi sehingga
system operasi tersebut akan memiliki kemampuan menjalankan fungsi router, contoh
aplikasinya adalah WinRoute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.

c. Cara Kerja Router


Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang
satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host
yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

2.3 Kegiatan Belajar 3 : Installasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)


2.3.1 Topologi Jaringan (Gambar Topologi dan Rancangan IP Address)
Untuk memudahkan memahami pengertian WAN dan LAN maka dapat disimpulkan
WAN adalah jaringan internet dan LAN adalah jaringan lokal yang kita bangun.
Sehingga menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN) dapat diartikan dengan
bagaimana menginstalasi sebuah jaringan LAN agar dapat terhubung dengan jaringan
WAN (Internet).
Untuk mendapatkan koneksi ke jaringan internet maka kita harus terdaftar pada salah
satu perusahaan penyedia jasa layanan Internet (ISP, Internet Service Provider)
kemudian kita akan menggunakan perangkat CSU/DSU yang sesuai dengan ISP
tersebut.

Contoh perusahan ISP Nasional diataranya :

PERANGKAT
NO ISP PRODUK
CSU/DSU
Telkom
Speedy,
Telkom Modem ADSL,
1 Telkom
Flexy, Modem CDMA
Telkom
Astinet dll
Indosat IM3
2 Modem GSM
IM3 Broom
XL
3 XL Modem GSM
Internet
Telkomsel
4 Telkomsel Modem GSM
Flash
Lintas Dedicated
5 Menyesuaikan
Arta Connection
Indosat Dedicated
6 Menyesuaikan
M2 Connection

Tabel 2.2 Contoh ISP Nasional


Untuk perusahaan ISP lokal lampung seperti NusaNet, Prima Net, ChipNet dll.
Topologi jaringan yang akan kita praktekkan dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.6 Contoh Topologi jaringan WAN
Keterangan :
a. IP Address untuk PC A, PC B, PC C serta Node D pada interface router hak seorang
administrator untuk menentukannya, biasanya menyesuaikan dengan jumlah host yang
dibutuhkan.
b. IP Address untuk Node E pada interface router harus mengikuti yang diberikan ISP
karena titik tersebut menjadi Dermacation Point dari ISP yang bersangkutan.
c. Contoh ini menggunakan jenis koneksi WAN leased line (dedicated connection)
d. Contoh perancangan IP Address sebagai berikut (misalnya seorang administrator
memiliki 20 host)
Node E / Interface pada Node D / Interface pada
router router
IP address IP address
: 172.16.16.17/28 : 192.168.10.1/27
Gateway : Gateway :-
172.16.16.30/28 DNS :
DNS : 192.168.202.30
192.168.202.30 Sesuai kebutuhan host
Sesuai ISP
PC A / LAN pada client PC B / LAN pada client
A B
IP address IP address
: 192.168.10.2/27 : 192.168.10.3/27
Gateway : Gateway :
192.168.10.1/27 192.168.10.1/27
DNS : DNS :
192.168.202.30 192.168.202.30

PC A / LAN pada client


C (selengkapnya lihat materi
IP address subnetting)
: 192.168.10.4/27
Gateway :
192.168.10.1/27
DNS :
192.168.202.30

2.3.2 Installasi Router Menggunakan Routerboard Mikrotik


Pada praktek ini akan menggunakan Routerboard Mikrotik RB750 dengan spesifikasi
memiliki 5 buah port ethernet 10/100, dengan prosesor Atheros 400MHz. dan sudah
termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12V.
Gambar2.7 Routerboard mikrotik RB750

Secara garis besar tahapan-tahapan dalam mengerjakan praktek ini adalah sebagai
berikut :
a. Siapkan topologi / gambar jaringan yang akan dibangun dan rancangan IP Address
yang akan digunakan.
b. Siapkan dan susun peralatan sesuai dengan topologi / gambar yang akan dibangun.
c. Pastikan semua perangkat sudah berjalan dengan baik (on) termasuk sistem operasi
dan driver. Terutama driver LAN Card pada PC
d. Konfigurasi IP Address pada masing-masing node sesuai dengan rancangan yang telah
ditetapkan
e. Tes ping dari masing-masing node dan pastikan sudah terhubung dengan baik
f. Konfigurasi Netwotk Address Translation (NAT) pada router agar router mampu
membungkus packet data dari LAN agar dapat dikirim melalui WAN.
Pastikan tahap a b c sudah dikerjakan dengan benar kemudian ikuti langkah-langkah
berikut untuk tahap berikutnya (d e f).

Konfigurasi IP Address pada router board mikrotik


a. Konfigurasi ini dilakukan melalui PC Klien (OS Windows) dan menggunakan program
Winbox
b. Jalankan program winbox, klik icon agar program winbox melakukan searching
router mikrotik.
Gambar 2.8 Tampilan memulai winbox
c. Kemudian klik pada Alamat MAC Address dari Router tersebut (untuk melakukan
seleksi) kemudian ketik username admin, password dikosongkan kemudian klik
Connect

Gambar 2.9 Tampilan aplikasi Winbox


Konfigurasi ini adalah konfigurasi default. Untuk kembali pada konfigurasi ini dapat
dilakukan dengan menekan tombol reset.
d. Maka akan tampil halaman konfigurasi mikrotik sebagai berikut
Gambar2.10 Tampilan utama halaman konfigurasi winbox

e. Sebelum melakukan konfigurasi IP Address, terlebih dahulu harus diketahui interface


mana saja yang kita gunakan sesuai topologi yang kita bangun. Dalam hal ini interface
untuk koneksi ke WAN menggunakan either1 (Node E) sedangkan interface untuk
koneksi ke LAN menggunakan either2 (Node D). (Dalam mikrotik NIC dikenal dengan
nama either) kemudian diberi nomor urut mulai dari 1 sampai sejumlah port yang
dimiliki.

f. Untuk melakukan konfigurasi IP Address pada either1 (Node E), klik menu IP
kemudian klik Addresses, kemudian klik ikon
Gambar 2.11 Tampilan konfigurasi IP Address Mikrotik
g. Kemudian masukkan Alamat IP Address 172.16.16.17/28, pastikan Interface benar dan
klik Apply, maka kolol network akan terisi secara otomatis, kemudian klik OK.
h. Lakukan langkah yang sama (f, g) untuk melakukan konfigurasi IP Address pada
either2 (Node D), sehingga hasilnya sebagai berikut.

Gambar 2.12 Hasil konfigurasi IP Address di Mikrotik


i. Kemudian Konfigurasi IP Address pada
komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)

Gambar 2.13 Tampilan konfigurasi IP Address Windows 7

j. Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian
dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan
dengan baik.
Dari klien ke
router

Gambar 2.14 Hasil ping dari klien ke router

Dari router ke
klien (Klik menu Tools kemudian klik Ping)
Gambar 2.15 Ping dari router ke klien

Dari router ke
Gateway (172.16.16.30)

Gambar 2.16 Ping dari router ke gateway


Konfigurasi Gateway dan DNS pada router

a. Untuk
konfigurasi gateway pada router mikrotik klik menu IP kemudian pilih Routes,
kemudian klik icon untuk add.

Gambar 2.17 Konfigurasi gateway pada mikrotik

b. Kemudian isikan Dst. Address 0.0.0.0/0 dan Gateway 172.16.16.30 kemudian klik
Apply dan OK.
c. Untuk konfigurasi DNS klik menu IP kemudian pilih DNS, kemudian klik Setting.
Gambar 2.18 Konfigurasi DNS pada mikrotik

d. Kemudian masukkan alamat DNS 192.168.202.23 kemudian klik Apply kemudian OK

e. Untuk mengujinya
bisa kita gunakan perintah ping ke sebuah alamat internet misalnya google.com
Gambar 2.19 Ping dari router ke google.com

Dengan demikian maka router sudah terkoneksi dengan jaringan internet (WAN).
Untuk konfigurasi gateway dan DNS pada klien sudah bersamaan dengan konfigurasi
IP Address

Konfigurasi NAT (Network Address Translation) pada router


Konfigurasi ini bertujuan agar packet yang menuju WAN (internet) dari network LAN
dapat dikirim ke network WAN (Internet). Misalkan PC Klien A (Alamat IP
192.168.10.2) melakukan permintaan ke google.com (WAN / Internet) maka ketika
sampai pada router IP Asal (192.168.10.2) akan di translate menjadi IP either1
(172.16.16.17 / yang sudah bisa mengirim permintaan ke WAN/Internet) sehingga
google.com mengetahuinya adalah permintaan dari IP 172.16.16.17 bukan permintaan
dari 192.168.10.2. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Klik menu IP kemudian pilih firewall kemudian klik tab menu NAT, kemudian
klik ikon untuk menambahkan.

Gambar 2.20 Konfigurasi NAT pada mikrotik


b. Pada tab menu general, pada kolom chain pilih srcnat, pada kolom Out. Interface pilih
either1 (yaitu interface yang digunakan untuk koneksi ke WAN/internet. Kemudian klik
tab menu Action.
Gambar 2.21 Konfigurasi NAT pada mikrotik

c. Pada kolom Action pilih Masquerade kemudian klik Apply kemudian OK.
d. Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien
ataupun tes dengan browsing.

Ping ke
google.com dari klien
Gambar 2.22 Ping dari klien ke google.com

Tes browsing ke yahoo.com

Gambar 2.23 Tes dengan browsing

Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke
jaringan WAN (internet).
2.3.3 Installasi Router Menggunakan Linux Debian
Sebelum melakukan instalasi router dengan router PC menggunakan OS linux debian,
pastikan OS linux debian sudah terisntall dengan benar dan terdapat minimal 2 buah
NIC / LAN Card (1 untuk interface koneksi ke WAN dan 1 untuk interface koneksi ke
LAN) dan untuk melakukan konfigurasi pastikan login sebagai root.
Secara garis besar tahapannya sama dengan instalasi menggunakan routerboard
mikrotik.
Konfigurasi IP Address pada linux debian

a. Sebelum
melakukan konfigurasi IP Address, pastikan 2 buah LAN Card sudah terpasang dan
dikenali oleh system dengan baik. Ketik perintah#ifconfig a untuk melihatnya

Gambar 2.24 Menampilkan 2 interface di linux


b. Pastikan 2 buah NIC / LAN Card telah terdeteksi dengan baik, dalam hal ini adalah
eth0 dan eth1. Kita juga harus mengalokasikan eth mana yang akan kita gunakan untuk
koneksi WAN dan eth mana yang akan kita gunakan untuk koneksi LAN. Dalam hal ini
kita alokasikan eth0 untuk interface koneksi ke WAN (Node E) dan eth1 untuk untuk
koneksi ke LAN (Node D). Dalam linux NIC dikenali dengan nama eth kemudian
diikuti angka dimulai dari 0 sampai sejmlah NIC yang dimiliki.
c. Untuk melakukan konfigurasi IP Address, buka file interfaces dengan perintah #pico
/etc/network/interfaces kemudian tambahkan script sebagai berikut
Gambar 2.25 Script konfigurasi IP Address di Linux
Penjelasan Script
th0 : Menentukan interface / NIC agar aktif secara otomatis ketika booting
eth0 : Menentukan interface / NIC yang akan dikonfigurasi
tatic : Menentukan metode konfigurasi interface / NIC. Ada 2 yaitu static (dituliskan secara
manual) dan dhcp (otomatis melalui server DHCP)
s 172.16.16.17 : Menentukan IP Address / alamat host
k 255.255.255.240 : Menentukan netmask
y 172.16.16.30 : Menentukan alamat default gateway
d. Untuk keluar dan menyimpan file konfigurasi tersebut ketik Ctrl + Xkemudian
tekan Y dan tekan Enter.
e. Kemudian restart service network dengan mengetikkan
perintah#/etc/init.d/networking restart dan pastikan tidak menemui tampilan error

Gambar 2.26 Tampilan restart service networking


f. Kemudian ketik perintah #ifconfig untuk melihat konfigurasi yang kita masukkan
Gambar 2.27 Tampilan hasil konfigurasi IP Address
k. Kemudian Konfigurasi IP Address pada
komputer klien (PC Klien A) (OS Windows 7 / Menyesuaikan)

Gambar 2.28 Konfihurasi IP Address Windows 7


l. Lakukan langkah yang sama untuk klien yang lain. Kemudian lakukan pengujian
dengan perintah ping dari klien ke router dan sebaliknya dan pastikan hasilnya berjalan
dengan baik.
Dari klien ke
router

Gambar 2.29 Ping dari klien ke router PC

Dari router ke
klien

Gambar 2.30. Ping dar router pc ke klien

Dari router ke Gateway (172.16.16.30)


Gambar 2.31 Ping dari router pc ke gateway
g. Selanjutnya konfgurasi DNS pada router dengan membuka file resolv.conf dengan
perintah #pico /etc/resolv.conf kemudian ketik script berikut dan jangan
lupa simpan file tersebut.

Gambar 2.32 Script konfigurasi DNS di linux


Penjelasan script
192.168.202.23 : Menentukan DNS yang digunakan

h. Kemudian uji
dengan ping ke salah satu alamat di internet, misalnya facebook.com

Gambar 2.33 Ping dari ruter PC ke internet


Dengan demikian maka router sudah terhubung ke jaringan internet (WAN)
i. Kemudian aktifkan fungsi forward, agar router dapat melewatkan packet dari eth1
(LAN) ke eth0 (WAN) atau sebaliknya, dengan membuka file sysctl.conf dengan
perintah #pico /etc/sysctl.conf. Perintah ini diperlukan karena memang PC
secara default tidak menjalankan fungsi router, berbeda dengan router hardware yang
memang sudah didesain sebagai router sehingga secara otomatis fungsi forward sudah
diaktifkan
Gambar 2.34 Mengaktifkan fungsi router pada PC
j. Untuk mengaktifkan fungsi forward, hilangkan tanda # (pagar) pada baris
script net.ipv4.ip_forward=1 kemudian simpan file tersebut.
k. Terakhir kita setting NAT (Network Address Translation) dengan mengetikkan
perintah berikut #iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j
MASQUERADE pada console linux.

Gambar 2.35 Script konfigurasi NAT pada linux


l. Agar perintah
tersebut tidak hilang saat komputer dimatikan, maka ketikkan script tersebut pada file
rc.local, buka file rc.local dengan perintah #pico /etc/rc.local

Gambar 2.36 Memasukkan perintah iptables pada rc.local


Penjelasan script
iptables t nat F
Untuk membersihkan perintah iptables yang sudah dimasukkan, tujuaanya agar tidak
terjadi penumupukan perintah yang sama ketika dijalankan saat booting
iptables t nat A POSTROUTING
Untuk menentukan letak perintah iptables pada tabel nat dan kolom postrouting
-o eth0
Menentukan interface yang digunakan untuk output (keluar) menuju jaringan WAN /
Internet
-j MASQUERADE
Menentukan action dari packet yang keluar tersebut, yaitu masquerade
m. Kemudian restart PC Router dengan perintah reboot untuk mengaktifkan semua
konfigurasi yang telah dimasukkan, terutama ip forward yang tidak akan berfungsi
sebelum komputer di restart. Ketik perintah #reboot dan amati proses booting serta
pastikan tidak ada tampilan error.
n. Untuk mengujinya, dapat dilakukan perintah ping ke alamat internet / WAN dari klien
ataupun tes dengan browsing.

Ping ke yahoo.com
dari klien

Gambar 2.37 Ping dari klien ke yahoo.com


Tes browsing ke facebook.com
Gambar 2.38 Tes dengan browsing

Sampai disini berarti kita telah berhasil menghubungkan jaringan lokal (LAN) ke
jaringan WAN (internet).
2.4 Rangkuman
Jaringan WAN adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user
yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografik yang besar. Secara mudah
dapat diartikan jaringan WAN adalah jaringan dunia / internet. Jadi dapat disimpulkan
pada modul ini adalah bagaimana mengkonfigurasi sebuah jaringan local (LAN) agar
dapat terkoneksi dengan jaringan WAN (Internet)
Perbandingan jaringan WAN dan LAN dapat dilihat pada tabel berikut ini

NO ASPEK LAN WAN


Lokal /
1 Jangkuan Lebih Luas
Sempit
Lebih
2 Bandwith Lebih Kecil
Besar
Dimiliki Sewa dari
3 Insfrastruktur
sendiri provider
PPP, HDLC,
Frame
4 Teknologi Ethernet,
Relay,ISDN,
ATM
Leassed
Client
Line, Circuit
Jenis Server,
5 Switching,
Koneksi Peer to
Packet
Peer
Swicthing
Terus
Sewaktu-
6 Layanan menerus 24
waktu
jam
Tabel 2.3 Perbandingan LAN dan WAN
Untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan WAN diperlukan sebuah
perangkat modem dan router, untuk modem konfigurasinya menjadi tanggung jawab
dari ISP yang bersangkutan dan setiap modem memiliki karakteristik yang berbeda
tergantung merk dan type serta jenisnya.
Dalam modul ini yang kita praktekkan adalah pada konfigurasi rouer yang
menggunakan 2 jenis router yakni router hardware / dedicated (routerboard mikrotik
RB750) dan router yang dibuat mengguanakan PC dengan sistem operasi linux debian
lenny

BAB 3
EVALUASI

3.1. Tes Teori


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !
1. Jelaskan pengertian jaringan berbasis luas (WAN) !
2. Jelaskan istilah-istilah dalam jaringan WAN berikut !
a. CPE
b. DTE
c. Dermacation Point
3. Jelaskan pengertian jenis koneksi circuit switching dalam jaringan WAN !
4. Sebutkan 3 protkol jaringan WAN !
5. Sebutkan 2 jaringan WAN serta jelaskan fungsinya !

3.2. Tes Praktek


Kerjakan tugas berikut ini !
Buatlah sebuah jaringan LAN dan koneksikan jaringan LAN tersebut dengan jaringan
WAN (internet) dengan menggunaka router (PC/Hardware). Gunakan job sheet yang
disediakan sebagai panduan dalam mengerjakan praktek ini !
BAB 4
PENUTUP

Demikian modul pemelajaran mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas


(WAN). Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya
sebagai dasar saja bagi siswa. Diharapkan siswa memanfaatkan modul ini sebagai
motivasi untuk menguasai teknik mengistalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN)
yang lebih jauh terutama dengan beragamnya jenis router dan modem yang ada serta
layanan dari ISP yang semakin beraneka ragam, yang mana masing-masing vendor dan
ISP memiliki karakteristik masing-masing dalam memproduksi produknya. Sehingga
pada akhirnya siswa dapat melakukan tindakan pengisolasian permasalahan yang
terjadi pada jaringan lokal atau berbasis luas (WAN).

Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan evaluasi maka berdasarkan


kriteria penilaian, siswa dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus
maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan
modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang
modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html
http://www.sysneta.com/teknologi-wan
http://id.wikipedia.org/wiki/Modem
http://id.wikipedia.org/wiki/Penghala

Anda mungkin juga menyukai