1111111111111111111111111111
1111111111111111111111111111
SATUAN PROSES 2
PEMBUATAN ISO BUTYL ALDEHID
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS : 4 KIA
INSTRUKTUR : Ir.Muhammad Taufik, M.Si
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan aldehid dengan cara
oksidasi alcohol primer.
B. BAHAN
Isobutyl alcohol
Kristal kalium dikromat
Asam sulfat pekat
Aquadest
Es secukupnya
Reaksi :
CH3 C2H4 CH2 OH + O2 CH3 CH C = OH + H2O
K2Cr2O7 + H2SO4 H2Cr2O4 + K2SO4 + 3/2 O2
Oksidasi corey kim adalah reaksi oksidasi yang digunakan untuk mensintesa
aldehida dan keton dari alcohol primer dan sekunder. Nama reaksi ini berasal dari
kimiawan elias james corey dan choung un kim walaupun oksidasi carey kim
memiliki kelebihan dibandingkan oksidasi swen. Proses ini tidak digunakan secara
meluas karena reaksi ini memerlukan senyawa dimetil sulfide yang merupakan senyawa
dimetil sulfide yang merupakan cairan beracun yang mudah menguap dan beraroma
tidak sedap.Aldehid adalah senyawa organic yang mngandung CHO radikal, dimana
sebuah atom karbon membentuk ikatan rangkap dengan atom oksigen dan juga terikat
pada atom hydrogen atau kelompok lain yang dilambangkan dengan R . yang bisa
menjadi atom hydrogen kedua dan sebuah kelompok alkyl gugus dapat dibuat dari
oksidasi alcohol.4 alkohol primer dioksidasi dengan zat pengoksidator atau reagen
oksidator. Oksidasi alcohol akan menjadi sebuah aldehid jika digunakan alcohol yang
berlebih dan aldehid bisa dipisahkan melalui destilasi sesuatu setelah terbentuk. alcohol
berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap
oksidasi kedua.
Gugus dapat dibuat dari oksidasi alcohol. Alkohol primer bisa dioksidasi baik
menjadi aldehid maupun asam karboksilat terhantung pada kondisi-kondisi reaksi.
Untuk pembentukan asam karboksilat, alkohol pertama-tama dioksidasi menjadi sebuah
aldehid yang selanjutnya dioksidasi lebih lanjut menjadi asam.
Oksidasi alkohol akan menjadi sebuah aldhid jika digunakan alkohol yang
berlebih dan aldehid bisa dipisahkan melalui destilasi sesaat setelah terbentuk. Alkohol
berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengiksidasi yang cukup untuk melakukan tahap
oksidasi kedua. Pemisahan aldehid sesegera mungkin setelah terbentuk berarti bahwa
pada tingkat tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali. Jika digunakan butanol
sebagai alkohol primer sederhana, maka akan dihasilkan aldehid butanol. Persamaan
lengkap untuk persamaan ini agak rumit dan kita perlu memahami tentang persamaan
setengah reaksi untuk menyelesaikannya.
Aldehid mempunyai titik didih lebih besar dari alkana tetapi lebih kecil
dari alcohol.
Cairan jernih.
Tidak larut dalam air.
Berat molekul = 72,11 gr/mol
Berat jenis = 0,79 gr/cm3
Titik didih = 630C
Titik lebur = -650C
Indeks bias = 1,374
Isobutil Aldehyd
Sifat Keterangan
Massa molar 72,11 gr/mol
Penampilan Cairan berwarna
Density 0,79 gr/cm3
Titik lebur - 65o C
Titik didih 63o C
Kelarutan dalam air Moderat
Kelarutan dalam pelarut lain Bercampur dalam pelarut organik
Indeks bias 1,374
Frase R 11
Frase S 16
Flash point -2o F
1) Aldehyd mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari pada alkana yang
sederajat, tetapi lebih rendah dari pada alkohol yang sesuai, hal ini karena
aldehyd tidak memiliki ikatan hidrogen.
2) Pada suhu kamar berupa gas (seperti metanal) dan pada suku yang lebih
tinggi berwujud cair dan padat.
3) Semakin panjang rantai atom karbon, maka semakin sedap baunya (seperti
metanal)
4) Sangat mudah larut dalam air (seperti metanal atau formaldehid,
asetaldehid atau etanal).
Hal ini karena senyawa dengan dengan gugus fungsi aldehyd bersifat polar
terutama bagi senyawa dengan jumlah atom C sedikit.
Kegunaan Aldehid
1) Seperti pada larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% disebut
formalin. Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi
dalam laboratorium karena dapat membunuh germs (disenfektan)
2) Digunakan untuk membuat plastik termoset, damar buatan, serta
insektisida dan germisida
3) Seperti pada etanol atau asetaldehyda dipakai untuk karet atau damar
buatan, zat warna, dan bahan organik yang penting, misalnya : asam asetat,
aseton, etil asetat, dan 1- butanol.
n-butanol
Potensial standar dari reaksi di atas adalah +1,33 V. Kalium dikromat tidak
mahal dan sangat stabil dalam larutan, dan dapat diperoleh dalam bentuk cukup murni
untuk pembuatan larutan standar secara langsung. Sering digunakan sebagai standar
primer untuk larutan natrium tiosulfat. Penggunaan utama dari larutan dikromat adalah
titrasi besi dalam asam klorida. Adanya ion klorida dalam jumlah sedang tidak
mempengaruhi titrasi ini.
Untuk titrasi Fe2+ dengan kalium dikromat dipakai indikator asam-difenilamin
dalam asam sulfat (difenilamin sulfonat). Perubahan warnanya ialah dari hijau (ion
Cr+3) menjadi violet.
Asam Sulfat
Nama sistematisnya adalah asam sulfat, nama lainnya berupa minyak vitriol.
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral (organik) yang kuat. Zat ini larut dalam
air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk
proses bijih mineral, sintesis kimia, pemprosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Sifat Keterangan
Massa molar 98,08 gr/mol
Penampilan Cairan bening, tak berwarna, tak
berbau
Densitas 1,84 gr/cm3, cair
Titik leleh 10o C, 283 K, 50o F
Titik didih 337o C, 610 k, 639o F
Kelarutan Tercampur penuh dalam air
Keasaman -3
Viskositas 26,7 cp (20o C)
Bahaya Korosif sifatnya
Walaupun asam sulfat yang mendekati 100 % dapat dibuat, ia akan melepaskan
SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3 %. Asam sulfat 98% lebih stabil
untuk di simpan dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum.
Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai
keperluan.
a) 10 %, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium.
b) 33,53 %, asam baterai
c) 62,18 %, asam bilik atau asam pupuk
d) 73,61 %, asam menara atau asam glover
e) 97 %, asam pekat
V. DATA PENGAMATAN
VI. PERHITUNGAN
Secara Teori
H2SO4
Volume = 12 mL
= 1.84 gr/ml
BM = 98 gr/mol
Massa = .v
= 1.84 gr/ml . 12 ml
= 22.08 gr
Mol =
22.08
= = 0.2253 mol
98 /
C4H9OH
Volume = 26 ml
= 0.802 gr/ml
BM = 74.12 gr/mol
Massa = .v
= 0.802 gr/ml . 26 ml
= 20.852 gr
Mol =
20.852
= = 0.2813 mol
74.12 /
K2Cr2O7
Berat = 16 gr
BM = 294 gr/mol
Mol =
16
= = 0.0544 mol
294 /
Reaksi I :
M: 0.054 0.226 - - -
Reaksi II :
M: 0.2813 0.081 - -
Neraca massa
Input Output
Komponen
Mol Gr mol Gr
K2Cr2O7 0.054 15.876 - -
H2SO4 0.226 22.148 0.172 16.856
H2 Cr2O7 - - 0.054 9.18
K2 SO4 - - 0.054 9.4
O2 - - - -
C4H9OH 0.2813 20.85 0. 1193 8.8425
C4H8O - - 0.162 11.664
H2 O - - 0.162 2.916
Total 58.87 58.85
Secara Praktek
a) Massa Erlenmeyer + sampel = 141.3313 gram
b) Massa Erlenmeyer = 69.8710 gram
c) Massa sampel = 71.46 gram
71.46
Volume sampel = = = 90.5 mL
0.79 /
71.46
Mol sampel = = = 0.9909 mL
72.11 /
Reaksi 1 :
M: 0.054 0.226 - - -
Reaksi II :
C4H9OH + 1/2O2 C4H8O + H2O
M: 0.2813 0.081 - -
Neraca massa
Input Output
Komponen
Mol Gr mol Gr
K2Cr2O7 0.054 15.876 - -
H2SO4 0.226 22.148 0.172 16.856
H2 Cr2O7 - - 0.054 9.18
K2 SO4 - - 0.054 9.4
O2 - - - -
C4H9OH 0.2813 20.85 0. 7096 52.5955
C4H8O - - 0.9909 71.3448
H2 O - - 0.9909 17.8362
Total 58.87 177.21
% Kesalahan = x 100%
. .
= x 100% = 83.65 %
.
Pada percobaan dapat yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa butyl aldehid
merupakan suatu reaksi yang dihasilkan dari oksidasi parsial alcohol primer. Sebagai
pengoksidasi K2Cr2O7. proses oksidasi mulai terjadi ketika larutan K2Cr2O7 yang
dicampurkan dengan H2SO4. Dimana H2SO4 berfungsi sebagai katalis. Campuran kedua
zat yang awalnya berwarna orange berubah warna menjadi hijau kehitaman setelah
ditambahkan C4H9OH.
Untuk mendapatkan butyl aldehid yang murni dilakukan proses pemisahan
dengan metode distilasi. Tetesan pertama pada proses distilasi menetes pada suhu 780C
(uap) dan 800C (cairan). Tetesan pertama pada suhu bottom lebih besar dari butyl
aldehid yaitu 630C. sehingga dapat dianalisa bahwa produk yang didapat kurang murni
karena mesih terkandung produk samping (air).
Dari proses distilasi tersebut didapat warna distilat kuning keruh dengan volume
sebesar 90.5 mL. sedangkan residu yang didapat berwarna hijau kehitaman dan persen
kesalahannya 83.65 %.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Isobutil aldehid dapat dihasilkan dengan pengoksidasian parsial alcohol
b. Produk yang dihasilkan sebanyak 71.46 gr = 90.5 mL
c. Persentasi kesalahan sebesar 83.65 %
TUGAS
Mariyah69moo.blogspot.com.id/2014/4/laporan-praktikum-prmbuatan-
Isobutyl.html
https://www. Scribd.com/document/114834542/Laporan-Tetap-Butyl-Aldehid
GAMBAR ALAT
Pipet Ukur
Neraca Analitik
PROSES DESTILASI