BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stomata
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong yang
dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Kartosapoetra,
stomata adalah pori yang sangat kecil yang diapit oleh sel epidermal yang telah
Tiap pori stomata dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut
sel pengawal yang berbeda dengan sel-sel lain yang terdapat pada epidermis yang
sel penjaga yang bisa menimbulkan sula (lubang) sehingga uap air dan gas dapat
terutama pada daun-daun tanaman. Pada daun yang berwarna hijau stomata
dalam Salisbury dan Ross (1995) bahwa setiap melimeter persegi permukaan
daun mempunyai kira-kira 100 stomata, tapi jumlahnya ini dapat mencapai 10 kali
menjadi: sedikit (1-50), cukup banyak (51-100), banyak (101-200), sangat banyak
6
(201- > 300) dan tak terhingga ( 301 - > 700), (Haryati, 2010). Jumlah stomata
kerapatan stomata. Daun yang tumbuh pada lingkungan kering dan dibawah
cahaya dengan intensitas tinggi cenderung mempunyai stomata banyak dan kecil-
kecil dibandingkan dengan yang hidup pada lingkungan basah dan terlindung.
permukaan epidermis atas saja atau di permukaan bawah dan ada juga di kedua
permukaan, tetapi permukaan bawah umumnya berjumlah lebih banyak dari pada
di permukaan atas. Menurut Salisbury dan Ross (1995) bahwa stomata terdapat
lebih banyak terdapat di bagian bawah. Pada tumbuhan air yang daunya terapung
dipermukaan air hanya mempunyai stomata di bagian atas, dan tumbuhan yang
terendam air tidak memiliki stomata sama sekali. Pada dikotil berdaun lebar
daun.
sistem pertulangan menjalar stomata menyebar tidak teratur sedangkan pada daun
dalam barisan yang sejajar. Menurut Fahn, (1991) Stomata biasanya ditemukan
parasit yang tanpa klorofil. Stomata dapat juga ditemukan pada daun mahkota,
tangkai sari, daun buah dan biji tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi.
7
Kerapatan stomata tidak saja bervariasi antar jenis tetapi juga antar daun
dari tumbuhan yang sama. Kimball dalam Sundari dan Atmaja (2011)
Kerapatan dan jumlah stomata yang banyak merupakan proses adaptasi dari
Lestari (2006):
Jumlah Stomata
Kerapatan stomata =
Luas Bidang Pandang
merupakan proses yang sangat penting bagi tumbuhan karena berperan dalam
meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu daun dengan
cara melepaskan panas dan kelebihan air dari tubuh serta mengatur turgor
dengan sel epidermis dan sel tetangga ada banyak tipe stomata, tipe yang berbeda
dapat terjadi pada satu famili yang sama atau dapat juga pada daun dari spesies
yang sama.
1. Tipe anomositik, stomata dengan sel penutup yang dikelilingi oleh sejumlah
sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Jenis
dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenis ini umum
3. Tipe parasitik, stomata dengan sel yang mudah dikenali. Setiap sel penutup
diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu
sejajar sumbu sel penutup serta celah. Jenis ini umumnya terdapat pada
4. Tipe diasitik atau jenis Caryophyllaceae, stoma yang dikelilingi dua sel
tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap
sumbu melalui panjang sel penutup serta celah. Jenis ini umum terdapat pada
5. Tipe aktonositik, stomata yang dicirikan dengan sel penjaga yang dikelilingi
dengan banyak sel tetangga yang tersusun secara radial di sekelilingnya. (Lihat
Gambar 2.5)
populer berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi.
Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning,
Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri
yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan
11
lengket, yang merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae. Puring berasal dari
Kepulauan Nusantara namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika dan
yaitu:
Diviso : Spermatophyta
Subdiviso : Angiospermae
Klass : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Codiaeum
Spesies : Codiaeum variegatum
Puring termasuk perdu atau pohon kecil, batang tinggi 1-3 m, warna coklat
atau keabu-abuan bercabang banyak. Batang dan tangkai daun akan mengeluarkan
getah berwarna putih bila dipetik. Daun memiliki bentuk, ukuran dan warnanya
yang sangat bervariasi yaitu memanjang, bentuk lanset, bentuk pipa, tepi rata,
berlekuk, berbagi tiga, bercangap tiga, berlipat, terpuntir (Tuzammi, dkk 2010).
Bunga muncul dari ujung batang dalam karang yang berupa bulir. Bunga
berukuran kecil memiliki mahkota berwarna putih kusam atau kekuningan. Buah
dengan bentuk daun seperti mangkok diberi nama puring Mangkok. Daunnya
yang bentuk oval disebut puring Telur. Daunnya yang meruncing dan berlekuk-
lekuk di tepi disebut puring kris. Daun menyerupai kerapas kura-kura, disebut
puring Kura-kura (Suryani T. Vivi 2008). Selain bentuk daunnya, warna daun
puring juga sering menjadi acuan penamaan. Ada puring Albino, dengan warna
12
daun yang semuanya berwarna kuning, tanpa corak atau kombinasi lain. Puring
dapat dimakan sebagai lalapan. Akar, kulit batang dan daunnya dapat digunakan
cacingan, kurang nafsu makan, penyakit saluran kencing pada anak-anak, badan
kurang fit, eksim dan sukar berkeringat (Tuzammi, dkk 2010). Selain puring dapat
tumbuhan puring maka kondisi udara semakin bagus untuk kesehatan. Puring juga
kwalitas air. Akar puring dapat menangkap fosfor yang terkandung didalam air.
jumlah banyak karena titik kompensasi CO2 tanaman ini tinggi. Maka untuk
yang banyak.
Puring adalah salah satu kelompok tanaman hias. Tanaman puring memiliki
bermacam-macam jenis. Tiap jenisnya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Salah satu
yang dapat kita lihat perbedaannya adalah pada daunnya. Ada berbagai macam
tipe daun pada puring, diantaranya ada yang daunnya panjang, bulat, oval, dan
makin lama berubah menjadi hijau kekuning. Daun berlatar hijau dengan gurat
mencolok adalah merah dan ungu pekat pada daun tuanya. Pada kondisi yang baik
Puring Galaksi memiliki ciri yaitu pangkal daunnya agak lebar, ujung
daun agak mengecil atau meruncing. Tulang daun kuning dan jingga, serta
Puring concord kuning memiliki bentuk daun yang mirip dengan puring
memanjang dengan guratan tulang daunnya berwarna kining cerah (Lihat Gambar
2.9).
Puring anting merah memiliki daun kecil oval memanjang, tulang daun
memunculkan warna merah. Jika daun muda cenderung hijau maka makin tua
daun yang licin, tepi daun yang rata. Makin menarik dengan daun tua yang
daunya. Warna daun tua yang sangat eksotis yaitu campuran merah tua dan ungu