PENDAHULUAN
1
Disamping itu, juga akan meningkatkan efisiensi penyimpanan dan dapat membantu
pengawetan, atas dasar berkurangnya jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh
microorganism untuk kehidupannya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi drying dan evaporator
2. Mengetahui prinsip kerja dari drying dan evaporator
3. Mengetahui jenis alat pada drying dan evaporator
2
BAB II
PEMBAHASAN
Drying atau pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air dalam
jumlah yang relative kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas. Hasil dari
proses pengeringan adalah bahan kering yang mempunyai kadar air setara dengan kadar
air keseimbangan udara (atmosfir) normal atau setara dengan nilai aktivitas air (aw)
yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi. Pengertian proses
pengeringan berbeda dengan proses penguapan (evaporasi). Proses penguapan atau
evaporasi adalah proses pemisahan uap air dalam bentuk murni dari suatu campuran
berupa larutan (cairan) yang mengandung air dalam jumlah yang relatif banyak.
Meskipun demikian ada kerugian yang ditimbulkan selama pengeringan yaitu terjadinya
perubahan sifat fisik dan kimiawi bahan serta terjadinya penurunan mutu bahan.
Hal ini penting untuk menghindari proses pengeringan lampau dan pengeringan
yang terlalu lama, karena kedua proses pengeringan ini akan meningkatkan biaya
operasi. Metodologi dan teknik pengeringan dapat dikatakan baik apabila phenomena
perpindahan masaa dan energy pada proses pengeringan dapat dipahami.
3
terjadi dalam jumlah yang relative kecil. Pertama-tama panas harus ditransfer dari
medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang
terbentuk harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini
akan menyangkut aliran fluida dengan cairan harus ditransfer melalui struktur bahan
selama proses pengeringan berlangsung.
Panas harus disediakan untuk menguapkan air dan air harus mendifusi melalui
berbagai macam tahanan agar dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas.
Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang dikeringkan dan cara pemanasan
yang digunakan, sedangkan waktu proses pengeringannya ditetapkan dalam dua periode
(Batty dan Folkman. 1984), yaitu:
4
Prinsip pengeringan biasanya akan melibatkan dua kejadian yaitu panas harus
diberikan pada bahan, dan air harus dikeluarkan dari bahan. Dua fenomena ini
menyangkut pindah panas ke dalam dan pindah massa ke luar. Yang dimaksudkan
dengan pindah panas adalah peristiwa perpindahan energi dari udara ke dalam bahan
yang dapat menyebabkan berpindahnya sejumlah massa (kandungan air) karena gaya
dorong untuk keluar dari bahan (pindah massa). Dalam pengeringan umumnya
diinginkan kecepatan pengeringan yang maksimum, oleh karena itu semua usaha dibuat
untuk mempercepat pindah panas dan pindah massa.
Perpindahan panas dalam proses pengeringan dapat terjadi melalui dua cara yaitu
pengeringan langsung dan pengeringan tidak langsung. Pengeringan langsung yaitu
sumber panas berhubungan dengan bahan yang dikeringkan, sedangkan pengeringan
tidak langsung yaitu panas dari sumber panas dilewatkan melalui permukaan benda
padat (conventer) dan konventer tersebut yang berhubungan dengan bahan pangan.
Setelah panas sampai ke bahan maka air dari sel-sel bahan akan bergerak ke permukaan
bahan kemudian keluar. Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan
adalah sebagai berikut:
1. Air bergerak melalui tekanan kapiler.
2. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian
bahan.
3. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan
permukaan komponen padatan dari bahan.
4. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
5
a. Luas Permukaan
Air menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian
tengah akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. Untuk
mempercepat pengeringan umumnya bahan yang akan dikeringkan dipotong-potong
atau dihaluskan terlebih dulu. Hal ini terjadi karena :
1. Pemotongan atau penghalusan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan
permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air
mudah keluar,
2. Partikel-partikel kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana panas harus
bergerak sampai ke pusat bahan. Potongan kecil juga akan mengurangi jarak melalui
massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar
dari bahan tersebut.
6
d. Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti
kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung dan
disingkirkan dari bahan. Sebaliknya, jika tekanan udara semakin besar maka udara
disekitar pengeringan akan lembab, sehingga kemampuan menampung uap air terbatas
dan menghambat proses atau laju pengeringan.
Udara merupakan medium yang sangat penting dalam proses pengeringan, untuk
menghantar panas kepada bahan yang hendak dikeringkan, karena udara satu-satunya
medium yang sangat mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya operasional. Oleh
karena itu untuk memahami bagaimana proses pengeringan terjadi, maka perlu ditinjau
sifat udara.
7
sebagai sumber utama dari proses pengeringan yang dilakukan, adapun terdapat
keuntungan dan kelemahan dari proses pengeringan ini. Antara lain :
8
Tidak tergantung pada cuaca.
Musim panen jatuh pada musim penghujan tidak masalah, misal : ikan, padi,
jagung, singkong dll
Kapasitasnya dapat diatur, menurut dimensi mesin
Suhu mudah dikontrol, misal untuk keperluan benih + 45o C, maupun produk
lain yang peka thd kenaikan suhu
Tidak memerlukan tempat yang luas
Dpt dilakukan siang dan malam
9
7. Tungku Biomassa
8. Pipa Konveyor Pneumatik
9. Pipa
10. Pipa Pemasok
11. Kipas Sentrifugal
12. Pintu Depan
10
Pada umumnya terdapat 9 jenis alat pengeringan yang digunakan :
1. Cabinet Dryer
2. Tunnel Dryer
11
Terdiri dari pipa/saluran panjang yang mengalirkan udara panas dan bahan
dengan kecepatan tinggi
Bagian utama:
- Fan : mendorong / menghisap udara
- Alat pengumpan : memasukkan dan mendispersikan bahan ke dalam aliran
udara pengering
- Cyclon kolektor : memisahkan bahan dan udara
Cocok untuk pengeringan bahan2 granuler (tepung/butiran/powder)
Mekanisme :
Bahan masuk lewat corong pengumpanan (mengalami pengecilan ukuran
sehingga bahan menjadi halus) masuk dalam pipa pengering,terbawa
bersama-sama dengan udara panas dari pemanas naik masuk ke cyclon
outlet
4. Drum Dryer
12
Transfer panas tidak langsung
Bagian bawah ada pisau untuk mengeruk produk kering screw conveyor
penampungan
Bahan dikenakan dalam drum berupa lapisan tipis menggunakan pengumpan
drum berputar air lepas produk kering dilepas pisau
Pengumpan : percikan, penyemprotan (bag bawah, samping, kanan, atas)
Agar lapisan tipis rol perata
5. Conveyor Dryer
Kontinyu
Terdiri dari konveyor horisontal
Diatas conveyor, ditempatkan bahan yang akan dikeringkan sebagai lapisan
Udara pengering dihembuskan baik dari atas kebawah atau bawah keatas
terhadap aliran bahan di atas konveyor
Proses terkontrol
Produk : dari pasta, butiran, irisan, lempengan
6. Freeze Dryer
13
Kelemahan:
Mahal
Perlu pengemasan khusus
Cocok untuk produk-produk yang mahal
Pengerutan minimal
Aplikasi: teh instan, kopi, udang, buah-buhaan tertentu seperti berry, sayuran
Produk yang dikeringkan yaitu produk dimana flavor dan daya rekonstitusi
merupakan parameter mutu yang penting
14
Digunakan sebagai tahap akhir pengeringan dari fluidized bed dryer atau
berfungsi menyempurnakan proses pengeringan setelah sebagian besar air
menguap dari proses pengeringan lain
Biasanya kadar air menurun dari 10-15% menjadi 3-6% atau lebih rendah lagi
Mekanisme bekerja pada bin drying ini yaitu Udara yg dihembus oleh blower
dipanasi oleh heater, mengalir menuju camber yg berfungsi utk mendistribusikan udara
panas menuju produk. Setelah produk panas, dan tekanan udara disekitar produk lebih
rendah dibanding tekan partial uap air dlm produk, akhirnya uap air yg berada dlm
produk keluar. Karena hembusan blower terus menerus, maka uap air yang berada
disekitar produk mengalir menuju cerobong uap. Besar kecilnya debit udara dapat
diatur oleh katup, sedang besar kecilnya suhu diatur dalam heater sesuai dengan suhu yg
dikehendaki.
9. Spray Dryer
15
Cocok untuk pembuatan produk bubuk
Proses :
- Atomisasi cairan
- Pencampuran udara panas dengan tetes-tetes cairan
- Pengeringan tetes2 cairan
Pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri dikeringkan oleh aliran
udara panas
Biasa digunakan untuk mengeringkan susu, jus buah
Adapun bagian dari spray dryer :
1. Pemanas dan fan untuk menghasilkan udara panas pada suhu dan kecepatan
tertentu
2. Atomizer atau jet untuk menghasilkan partikel-partikel cair dengan ukuran
tertentu nozel (2 mikron)
3. Chamber dimana partikel cair kontak dengan udara panas
4. Tempat produk kering
Mekanisme bekerja pada alat ini yaitu, Pada produk yang berasal dari tangki (7)
disemprotkan dengan tekanan 2 5 Kg/Cm2 kedalam boom pengering oleh nozzle (1)
yg berputar dengan kecepatan tinggi. Produk yg telah menjadi kabut dilawan arahnya
dengan udara pemanas dg suhu >100oC (atau yg disyaratkan) Udara pemanas berasal
dari hembusan kipas ( 10 ) yg kemudian dipanasi oleh heater (9) dan didistribusikan
oleh head dstributor ( 3 ). Produk yg telah kering (mejadi tepung) turun menuju outlet
16
( 4 ). Untuk mengurangi kehilangan produk, pada cerobong uap ( 6 ) dipasang
filter/saringan ( 5 ). Pengaturan besar kecilnya debid hembusan udara, dilakukan dengan
mengatur katub (11).
17
Salah satu alat yang sering digunakan dari berbagai evaporator yaitu Rotary
evaporator seperti yang tertera pada gambar dibawah ini, dimana alat ini merupakan alat
yang biasa digunakan di laboratorium kimia untuk mengefisienkan dan mempercepat
pemisahan pelarut dari suatu larutan. Alat ini menggunakan prinsip vakum destilasi,
sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan menguap dibawah titik didihnya alat
ini bekerja seperti alat destilasi.
2. Kondensor
18
Kondensor merupakan alay yang
digunakan untuk mendinginkan uap pelarut yang telah
menguap. Dalam hal ini condenser yang digunakan
berbentuk spiral agar uap pelarut dapat
dikondensasikan dan proses kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam
kondensor juga terdapat selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat
mengalir keluar uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau sering disebut gas
liar/gas buang. Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada gambar di bawah ini
3. Mesin pendingin
Mesin pendingin berfungsi sebagai alat yang
digunakan untuk mendinginkan air yang akan
dipompakan ke kondensor. Di atas alat ini terdapat
dua selang yang berfungsi sebagai tempat masuk dan
keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor.
4. Tunkai atas dan tungkai bawah
Tungkai bawah alat ini berfungsi untuk mengatur tinggi
rendahnya labu sampel sedangkan tunkai atas dimana
alat ini berfungsi mengatur kemiringan kondensor dan labu
alas bulat.
19
rotor yang berfungsi sebagai tempat
bergantungnya labu alas bulat tempat pelarut
yang telah menguap sedangkan labu alas bulat
merupakan tempat sampel dan pelarut yang akan
dipisahkan dalam hal ini juga terdapat ujung rotor
yang berfungsi sebagai tempat bergantungnnya
labu alas bulat sampel dan pelarut.
6. Pompa vakum
20
Sirkulasi yang cepat akan mengurangi resiko terjadinya pengendapan pada
permukaan tabung, dan dengan cepat membebaskan gelembung-gelembung uap
dari bahan cair selama dalam perjalanan melalui evaporator
21
berjalan terus, lapisan jenuh itu harus diganti dengan udara kering. Pergantian itu
dapat dimungkinkan hanya kalau ada angin, jadi kecepatan angin memegang
peranan dalam proses evaporasi.
3. Kelembaman Relatif (Relative Humidity)
Faktor lain yang mempengaruhi evaporasi adalah kelembaman relatif udara. Jika
kelembaman relatif ini naik, kemampuannya untuk menyerap uap air akan
berkurang sehingga laju evaporasinya munurun. Penggantian lapisan udara pada
batas tanah dan udara denganudara yang sama kelembaman relatifnya tidak akan
menolong untuk memperbesar laju evaporasi. Ini hanya dimungkinkan jika diganti
dengan udara yang lebih kering.
4. Suhu (temperature)
Seperti disebutkan di atas, suatu input energi sangat diperlikan agar evaporasi
berjalan terus. Jika suhu udara dan tanah cukupp tinggi, proses evaporasi akan
berjalanlebih cepat jika dibandingkan dengan suhu udara dan tanah rendah, karena
adanya energi panas yang tersedia. Karena kemampuan udara untuk menyerap uap air
akan naik jika suhunya naik, maka suhu udara mempunyai efek ganda terhadap
besarnya evaporasi, sadangkan suhu tanah dan air hanya mempunyai efek tunggal.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Drying atau pengeringan adalah proses pengeluaran air atau pemisahan air
dalam jumlah yang relative kecil dari bahan dengan menggunakan energi panas.
Pengertian proses pengeringan berbeda dengan proses penguapan (evaporasi). Proses
penguapan atau evaporasi adalah proses pemisahan uap air dalam bentuk murni dari
suatu campuran berupa larutan (cairan) yang mengandung air dalam jumlah yang relatif
banyak.
3.2 Saran
Di Negara kita merupakan Negara dengan humiditas yang tinggi sehingga
kandungan air dari material yang mudah menyerap air tinggi. Ini dapat menyebabkan
rusak nya material tersebut sehingga proses pengeringan dan penguapan ini sangat lah
dibutuhkan sehingga aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi serta
meningkatkan efisiensi penyimpanan dan dapat membantu pengawetan, atas dasar
berkurangnya jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh microorganism untuk
kehidupannya.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://musbir.blogspot.com/2013/03/penguapan-evaporasi.html
http://www.scribd.com/doc/52999459/5/Cara-Pengeringan-Komoditas-Pertanian
http://www.bppjambi.com/index.php/artikel/teknis/35 Kemas Muhammad 2010
http://dianape.wordpress.com/2011/03/17/pengeringan-pangan/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16183/3/Chapter%20II.pdf
http://nurawantitiani.blogspot.co.id/2014/11/laporan-praktikum-desikator.html
24
PERTANYAAN
1. M. Ihsan Kamil
Bagaimana cara kerja pengeringan dengan desikator? Dan bagaimana
mengetahui silika gel pada desikator sudah tidak layak pakai serta bagaimana
cara penggantiannya?
Jawab : Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin
yang digunakan untuk meletakkan alat alat gelas. Di bawah piringan porselin
terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari silikagel. Silica Gel adalah
butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat berpori, merupakan mineral
alami yang dimurnikan dan diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau manik-
manik yang berfungsi mengikat zat cair. Jika telah mengikat uap air warna akan
berubah menjadi merah.
Jika warna silika gel telah berubah menjadi merah atau tidak lagi
berwarna biru, berarti silika gel telah jenuh. Silikagel yang telah jenuh dengan
uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu
100o hingga warnanya kembali biru. Jika warna silika gel tidah dapat kembali
menjadi biru, maka perlu dilakukan penggantian silika gel.
25
Mekanisme kerja sistem pengering hibrida dapat dijelaskan pada gambar Mesin
pengering ini mempunyai komponen utama terdiri atas kolektor yang juga berfungsi
sebagai vortex, distributor, ruang pengering, hopper, tungku biomassa konveyor dan
pneumatik. Pertama-tama gabah dimasukkan kedalam hopper (5) melalui pintu
transparan. Pintu dibuat transparan dimaksudkan agar tenaga matahari dapat masuk
kedalam hopper sehingga akan terjadi pemanasan/pengeringan pendahuluan dari gabah.
Bagian bawah hopper mengerucut dengan sudut dengan bidang datar >30 derajat dan
bersambung dengan pipa konveyor pneumatik dengan pipa, sehingga gabah dalam
hopper akan jatuh secara gravitasi kedalam pipa konveyor. Udara panas dari tungku
pemanas disalurkan melalui pipa pemanas masuk ke pipa konveyor melalui pipa
pemasok. Gabah akan terdorong dan terangkut melalui pipa konveyor akibat dorongan
kipas sentrifugal, Gabah akan terdistribusi dalam distributor dan disebarkan secara
merata kedalam kolektor surya-ruang pengering (KSP). Gabah yang tersebar kedalam
KSP ini akan jatuh secara gravitasi kedalam hopper dan untuk seterusnya secara
garavitasi masuh ke pipa konveyor melalui pipa mengulangi siklus resirkulasi.
Dalam KSP ini terjadi proses pengeringan dimana udara pengering
masuk dari pintu berbentuk segi empat yang akibat pemanasan oleh kolektor
surya akan bergerak keatas disebabkan karena kerapatannya menjadi ringan
disamping daya hisap dari vortex yang terletak diatas distributor. Udara panas
dari pipa pemanas juga memasok udara panas kotak penukar panas yang terletak
di bagian bawah KSP untuk memasok panas saat cuaca buruk atau saat matahari
tidak ada. Udara panas ini akan terbuang keluar dari cerobong dekat dibagian
atas KSP dibawah distributor. Sumber panas dapat dipasok dari tungku pemanas
dengan bahan bakar arang atau energi biomassa yang berasal dari limbah
pertanian. Pada saat jatuh secara gravitasi pada ruang pengering bahan akan
menggelinding secara turbulen yang menyebabkan proses pengeringan menjadi
merata. Uap air hasil pengeringan akan terbuang melalui bukaan sepanjang
ruang pengering yang diberi kawat kasa untuk menghindari jatuhnya bahan ke
luar ruang. Setelah keluar dari ruang pengering bahan akan jatuh ke hopper
untuk mengulangi siklus pengeringan. Begitu seterusnya sampai bahan menjadi
kering sempurna. Proses pengeringan berlangsung secara kontinyu serta
mengalir secara turbulen dan teraduk merata sehingga akan mempercepat proses
pengeringan dan menghasilkan kadar air akhir yang relative homogen.
3. Irliandi
26
Apakah fungsi keran pada desikator?
Jawab : Kran berfungsi untuk mengatur bukaan udara agar tidak ada udara yang
masuk saat proses pengeringan.
4. M. Fadil Taufik
Bagaimana cara pengeringan dengan tunggu biomassa?
Jawab : Tungku biomassa hanyalah sebagai bahan bakar penghasil panas yang
kemudian panas tersebut akan digunakan dalam proses pengeringan. Bahan yang
akan dikeringkan akan dikenakan panas yang dihasilkan dari tungku biomassa.
27