Perawat di puskesmas, sebagai perawat kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu kasus,
penghubung dan coordinator, pelaksana konseling keperawatan, dan model peran (role play).
Dua peran perawat kesehatan komunitas, yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta
pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan
bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. Berdasarkan peran tersebut, perawat kesehatan masyarakat
diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mencapai tujuan
perubahan prilaku untuk hidup bersih dan sehat yang merupakan visi dari promosi kesehatan.
Sebagai pendidik atau penyuluh kesehatan, fungsi yang dilakukan adalah sebagai berikut ;
Mengkaji kebutuhan klien untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam
penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Dari hasil pengkajian diharapkan dapat diketahui
tingkat pengetahuan klien, dan apa yang ingin diketahui dari klien.
Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan atau pendidikan
kesehatan.
Melaksanakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk pemuliahn kesehatan klien antara
lain tentang pengobatan, hygiene, perawatan, serta tanda dan gejala bahaya.
Menyusun program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topic sehat ataupun
sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit dan pengelola penyakit.
Mengajarkan kepada klien informasi tentang tahapan perkembangan.
Membantu klien untuk memilih sumber informasi kesehatan dari buku-buku, Koran, TV,
teman dan lainnya.
Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat melaksanakan fungsi antara lain sebagai
berikut :
Memberikan informasi, mendengarkan secara objektif, memberikan dukungan, memberikan
asuhan. Dan menjaga kepercayaan yang diberikan klien.
Membantu klien untuk mengidentifikasi masalah serta factor-faktor yang mempengaruhi.
Memberikan petunjuk kepada klien untuk mencari pendekatan pemecahan masalah dan
memilih cara pemecahan masalah yang tepat.
Membantu klien menentukan pemecahan masalah yang dapat dilakukan.
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PusKesMas)
Puskesmas adalah suatu kestuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pesat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan
pelayanan secra menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Puskesmas juga dapat didefinisikan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatn di suatu wilayah kerja(Depkes
RI,2004).
Wilayah kerja puskesmas meliputi suatu kecamatan atau sebgian dari kecamatan. Faktor
kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah
daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati/walikota, dengan
saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap puskesmas.
Denagn otonomi, setiap daerah tingkat II, mempunyai kesempatan untuk mengembangkan
puskesmas sesuai Rencana Strategis (Renstra) Kesehatan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Bidang Kesehatan sesuai situasi dan kondisi daerah tingkat II.
Kuratif (pengobatan)
Preventif (upaya pencegahan)
Promotif (peningkatan kesehatan )
Rehabilitative (pemulihan kesehatan )
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, dengan tidak membedakan jenis kelamin
dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Fungsi Puskesmas
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksakan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakata tentang bagimana menggalai dan menggunakan
sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun
rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
Membarikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program
puskesmas
Peran Puskesmas
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang snagat vital sebagai
institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Rangakaian manajerial tersebut bermanfaat dalam penentuan skala prioritas daerah dan sebagai
bahan kesesuaian dalam menentukan Rancangan Anggaran Pembelanjaan Daerah (RAPBD) yang
berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Kedudukan Puskesmas
Puskesmas merupakan perangkat teknis pemerintah daerah tingkat II dan bertanggung jawab
langsung baik teknis maupun administratif kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II.
Sesuai SKN maka puskesmas berkedudukan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Maksud dari pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah fasilitas, sedangkan dalam hal pengembangan
pelayanan kesehatan, puskesmas dapat meningkatkan dan mengembangkan diri kearah modernisasi
sistem pelayanan kesehatan disemua lini, sesuai kebijakan Rentsra daerah tingkat II di bidang kesehatan.
Organisasi Puskesmas
1.Unsur Pimpinan
Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk memimpin, mengawasi, dan megoordinasi kegiatan
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
2.Unsur Pembantu Pimpinan (Kepala Urusan Tata Usaha)
Mempunyai tugas pokok dan fungsi dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan, serta surat-
menyurat, pencatatan, dan pelaporan.
3.Unsur Pelaksana
Unit yang terdiri atas tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional.
Jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga, dan fasilitas tiap daerah.
Unsur pelaksana terdiri atas unit I, II, III, IV, V, VI, dan VII.
Unit I. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu
dan anak, keluarga berencana, dan perbaikan gizi.
Unit II. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan, dan laboratorium.
Unit III. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan kesehatan gigi
dan mulut, serta kesehatan tenaga kerja dan lanjut usia(lansia).
Unit IV. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan
kesehatan khusus lainnya.
Unit V. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan di bidang
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Unit VI. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan pengobatan rawat
jalan dan rawat inap (puskesmas perawatan).
Unit VII. Mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan farmasi.
Kepala
Puskesmas
Urusan Tata
Usaha
Pelaksanaan program pokok puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat
terkecil. Karenanya, program pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai
bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap program pokok puskesmas dilaksanakan dengan
pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).