Anda di halaman 1dari 8

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No.

2 Juli 2017, hal 193-200

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN


MELALUI PEMAHAMAN GAYA BELAJAR SISWA
Anita Tri Rahayu1 dan Imam Sibawaih2
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Indraprasta PGRI
anitasibawaih@gmail.com
imamsiba@gmail.com

Abstract: This article explain the learning style of the students, and their preference related
to their learning style in Joyfull English Learning. Most of the students are difficult in learning
because they do not know their learning style. Furthermore, it is found that teachers do not
consider about students learning style in learning so that students are difficult in learning.
They will just deliver questions and get angry when students fail to go give the correct answers.
This article will discuss how the students learn based on their learning style.

Keywords: learning style, joyfull english learning

Abstrak: artikelnya menjelaskan gaya belajar siswa, dan preferensi mereka terkait dengan
gaya belajar mereka di Joyfull English Learning. Sebagian besar siswa sulit dalam belajar
karena mereka tidak tahu gaya belajar mereka. Selanjutnya, ditemukan bahwa sebagian besar
siswa menyukai guru kurang memahami gaya belajar siswa dalam belajar sehingga siswa
sulit dalam belajar. Kemudian, mereka menyukai guru memberikan koreksi dan marah jika
siswa tidak bisa menjawab permintaan guru. Artikel ini akan membahas bagaimana siswa
belajar berdasarkan gaya belajar mereka.

Kata kunci: gaya belajar, belajar bahasa inggris dengan sukacita

PENDAHULUAN setiap pembelajar/peserta didik memiliki gaya


Cara mengajar bahasa inggris yang belajar yang berbeda-beda.
menarik merupakan seni yang memerlukan Gaya belajar sangat mempengaruhi
gaya dan teknik tertentu sehingga proses kemampuan peserta didik dalam menyerap
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan informasi yang diberikan/disampaikan oleh
dan materi belajar menjadi lebih mudah guru. Dunn dan Dunn dalam bukunya
diterima oleh para siswa Dalam cara mengajar psikologi pendidikan (Sugihartono, 2007: 53)
bahasa inggris para pengajar harus menjelaskan bahwa gaya belajar merupakan
menyampaikan materi pelajaran dengan baik kumpulan karakteristik pribadi yang membuat
dan jelas dan materi yang diajarkan pun suatu pembelajaran efektif untuk beberapa
beragam sesuai dalam bidang keahlian yang orang dan tidak efektif untuk orang lain.
dikuasai pengajar. Untuk dapat menyampaikan Berarti gaya belajar merupakan cara anak
materi pembelajaran yang efektif dan belajar yang paling disukainya. Setiap orang
menyenangkan, guru harus mengenal bahwa memiliki gaya belajar masing-masing.

193
Anita Tri Rahayu & Imam Sibawaih, Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan Melalui........

Pengenalan gaya belajar sangat penting. Bagi Apapun cara yang dipilih, perbedaan
guru dengan mengetahui gaya belajar tiap gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat
siswa maka guru dapat menerapkan teknik dan terbaik bagi setiap individu untuk bias
dan strategi yang tepat, baik dalam menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.
pembelajaran maupun pengembangan diri. Jika seseorang bisa memahami bagaimana
Seorang siswa juga harus mengetahui jenis perbedaan gaya belajar setiap orang, maka
gaya belajarnya. Dengan demikian ia telah dapat memandu seseorang untuk mendapatkan
memiliki kemampuan mengenal diri yang gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil
lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. yang maksimal bagi dirinya.
Pengenalan gaya belajar akan memberikan Menurut Nasution (2011) gaya belajar
pelayanan yang tepat terhadap apa dan atau learning style siswa yaitu cara bereaksi
bagaimana sebaiknya disediakan dan dan menggunakan perangsang-perangsang
dilakukan agar pembelajaran dapat yang diterima dalam proses belajar. Menurut
berlangsung optimal. Deporter dan Hernacki (2011) gaya belajar
Menurut Rita Dunn (Sugihartono, 2007) merupakan suatu kombinasi dari bagaimana
pelopor di bidang gaya belajar yang lain telah seseorang menyerap dan kemudian mengatur
menemukan banyak variable yang serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan
mempengaruhi gaya belajar siswa, hanya berupa aspek ketika menghadapi
diantaranya: fisik, emosional, sosiologis dan informasi, melihat, mendengar, menulis dan
lingkungan. Atas pertimbangan itu, gaya berkata. Tetapi juga aspek pemrosesan
belajar bahasa inggris peserta didik haruslah informasi sekunsial, analitik, global atau otak
menjadi salah satu bagian pertimbangan yang kiri dan otak kanan, aspek lain adalah ketika
penting bagi seorang guru. merespon sesuatu atas lingkungan belajar
Kecenderungan siswa pada pembelajaran (belajar diserap secara abstrak dan konkret).
bahasa adalah menerapkan gaya belajar visual, Gaya belajar juga merupakan kecenderungan
salah satunya pada pembelajaran bahasa siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu
inggris. Oleh karena itu dengan pemahaman dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung
dan pengetahuan guru tentang gaya belajar jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan
masing-masing siswa dikelas guru dapat belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar
menerapkan pembelajaran Bahasa inggris di kelas/ sekolah maupun tuntutan dari mata
yang menyenangkan. pelajaran (Slameto,2003).
Dari penjelasan para ahli di atas, dapat
TINJAUAN PUSTAKA disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara
Gaya Belajar yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi
Pengertian Gaya Belajar dan menggunakan perangsang-perangsang
Para ahli memberikan pengertian dalam menyerap kemudian mengatur serta
beberapa pengertian gaya belajar. Pada mengolah informasi pada proses belajar.
dasarnya kemampuan seseorang untuk Macam-Macam Gaya Mengajar
memahami sudah pasti berbeda tingkatannya. Fleming dan Mills (1992) dalam Slameto
Ada yang cepat, sedang dan adapula yang (2003) mengajukan kategori gaya belajar
sangat lambat. Oleh karena itu siswa seringkali (Learning Style) VARK ( Visual, Auditory,
harus menempuh cara yang berbeda untuk Read-write, Kinestetic) tersebut sebagai berikut
bisa memamahi informasi dan pelajaran yang 1). Visual (V)
sama. Gaya belajar merupakan cara belajar Kecenderungan ini mencakup
yang khas bagi siswa. (Winkel, 2009) menggambarkan informasi dalam bentuk

194
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 2 Juli 2017, hal 193-200

peta, diagram, garfik, flow chart dan gambar, video, poster dan sebagainya;
symbol visual seperti panah, lingkaran, Buku yang banyak mencantumkan
hirarki dan materi lain yang digunakan diagram atau gambar; Flow chart;
instruktur untuk mempresentasikan hal- Grafik; Menandai bagian-bagian yang
hal yang dapat disampaikan dalam kata- penting dari bahan ajar dengan
kata. Hal ini mencakup juga desain, pola, menggunakan warna yang berbeda;
bentuk dan format lain yang digunkan serta Symbol-simbol visual.
untuk menandai dan menyampaikan c). Strategi belajarnya melalui cara
informasi. mengganti kata-kata dengan symbol
a). Beberapa karakteristik Visual atau gambar.
Learner adalah: Senantiasa melihat 2). Aural atau Auditory Learning (A)
bibir guru yang sedang mengajar; Modalitas ini menggambarkan preferensi
Menyukai instruksi tertulis, foto dan terhadap informasi yang didengar atau
ilustras untuk dilihat; Saat petunjuk diucapkan. Siswa dengan modalitas ini
untuk melakukan sesuatu diberikan belajar secara maksimal dari ceramah,
biasanya kan melihat teman-teman tutorial, tape diskusi kelompok, bicara
lainnya baru dia sendiri bertindak; dan membicarakan materi. Hal ini
Cenderung menggunakan gerakan mencangkup berbicara dengan suara keras
tubuh untuk mengekspresikan atau atau bicara kepada diri sendiri.
mengganti sebuah kata saat a). Beberapa karakteristik Auditory
mengungkapkan sesuatu; Kurang Learner antara lain: Mampu
menyukai berbicara di depan mengingat dengan baik apa yang
kelompok dan kurang menyukai mereka katakana maupun yang orang
untuk mendengarkan orang lain; lain sampaikan; Mengingat dengan
Biasanya tidak dapat mengingat baik dengan jalan selalu
informasi yang diberikan secara lisan; mengucapkan dengan nada keras dan
Menyukai diagram, kalender maupun mengulang-ulang kalimat; Sangat
grafik time-line untuk mengingat menyukai diskusi kelompok;
bagian peristiwa; Selalu mengamati Menyukai diskusi yang lebih lama
seluruh elemen fisik dari lingkungan terutama untuk hal-hal yang kurang
belajar; Lebih menyukai peragaan mereka pahami; Mampu menginngat
daripada penjelasan lisan; Biasanya dengan baik materi yang didiskusikan
tipe ini dapat duduk tenang di tengah dalam kelompok atau kelas;
situasi yang ribut atau ramai tanpa Mengenal banyak sekali lagu atau
merasa terganggu; Mengorganisir iklan TV dan bahkan dapat
materi belajarnya dengan hati-hati; menirukannya secara tepat dan
Berusaha mengingat dan memahami komplit; Suka berbicara; Kurang suka
menggunakan diagram, table dan tugas membaca (dan pada umumnya
peta; serta Mempelajari materi bukanlah pembaca yang baik);
dengan membaca catatan dan Kurang dapat mengingat dengan baik
membuat ringkasan. apa yang baru saja dibacanya; Kurang
b). Media atau bahan yang cocok, dalam mengerjakan tugas mengarang
meliputi: Guru yang menggunakan atau menulis; Kurang memperhatikan
bahasa tubuh atau gambar dalam hal-hal baru dalam lingkungan
keadaan menerangkan; Media sekitarnya seperti : hadirnya anak

195
Anita Tri Rahayu & Imam Sibawaih, Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan Melalui........

baru, adanya papan pengumuman pengalaman tersebut melibatkan modalitas


yang baru dsb; Sukar bekerja dengan lain. Hal ini mencakup demonstrasi,
tenang tanpa menimbulkan suara; simulasi, video dan film dari pelajaran
serta Mudah terganggu konsentrasi yang sesuai aslinya, sama halnya dengan
karena suara dan juga susah studi kasus, latihan dan aplikasi.
berkonsentrasi bila tidak ada suara a). Beberapa karakteristiknya adalah:
sama sekali. Suka menyentuh segala sesuatu yang
b). Media atau bahan yang cocok dijumpainya; Sulit untuk berdiam
meliputi: Menghadiri kelas; Diskusi; diri; Suka mengerjakan segala sesuatu
Membahas suatu topic bersama dengan menggunakan tangan;
dengan teman; Membahas suatu topic Biasanya memiliki koordinasi tubuh
bersama dengan guru; Menjelaskan yang baik; Suka menggunakan objek
ide-ide baru kepada orang lain; yang nyata sebagai alat bantu belajar;
Menggunakan perekam; Mengingat Mempelajari hal-hal yang abstrak
cerita, contoh atau lelucon yang (symbol matematika, peta dsb);
menarik; Menjelaskan bahan yang Mengingat secara baik bila secara
didapat secara visual (gambar, power fisik terlibat aktif dalam proses
point dsb) pembelajaran; Menikmati
c). Strategi belajar meliputi: Catatan kesempatan untuk menyusun atau
yang dibuat mungkin sangat tidak menangani secara fisik materi
memadai. Tambahkan informasi yang pembelajaran; Sering berusaha
didapat dengan cara berbicara dengan membuat catatan hanya untuk
orang lain dan mengumpulkan catatan menyibukkan diri tanpa
dari buku; Rekam ringkasan dari memanfaatkan hasil catatan tersebut;
catatn yang dibuat dan dengarkan Menyukai penggunaan computer;
rekaman tersebut; Minta orang lain Mengungkapkan minat dan
untuk mendengar pemahaman yang ketertarikan terhadap sesuatu secara
diterima mengenai suatu topic; serta fisik dengan bekerja secara antusias;
Baca buku atau catatan dengan keras. Sulit apabila diminta untik berdiam
3). Read Write diri atau berada disuatu tempat untuk
a). Media/bahan yang cocok adalah beberapa lama tanpa aktifitas fisik;
Kamus; Handout; Buku teks; Catatan; serta Sering bermain-main dengan
Daftar; Essay; dan Membaca buku benda disekitarnya sambil
manual. mendengarkan atau mengerjakan
b). Strategi belajarnya meliputi: Tuliskan sesuatu.
kata-kata secara berulang-ulang; Baca b). Media/ bahan yang cocok yaitu:
catatan Anda (dengan sunyi) secara Menggunakan seluruh panca indera
berkali-kali; Tulis kembali ide atau (penglihatan, sentuhan, pengecap,
informasi dengan kalimat yang penciuman, pendengaran);
berbeda; dan Terjemahkan semua Laboratorium; Kunjungan lapangan;
diagram, gambar, dan sebagainya ke Pembicara yang memberikan contoh
dalam kata-kata. kehidupan nyata; Pengaplikasian;
4). Kinestetic atau Tactile Learner (K) Pameran, sampel, fotografi; serta
Berdasarkan definisi, modalitas ini Koleksi berbagai macam tumbuhan,
mengarah pada pengalaman dan latihan serangga dan sebagainya.
(simulasi atau nyata, meskipun c). Strategi belajarnya meliputi:

196
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 2 Juli 2017, hal 193-200

Mengingat kejadian nyata yang belajar dari siswanya. Hal ini dimungkinkan
terjadi; Masukan berbagai macam karena pesatnya perkembangan teknologi
contoh untuk memudahkan dalam informasi.
mengingat konsep; Gunakan benda- Pembelajaran menyenangkan adalah
benda untuk mengilustrasikan ide; suasana belajar mengajar yang menyenangkan
Kembali ke laoratorium atau tempat sehingga siswa memusatkan perhatiannya
belajar dapat melakukan eksperimen; secara penuh pada belajar sehingga curah
serta Mengingat kembali mengenai perhatiannya tinggi. (Depdiknas, 2004:3-8)
eksperimen, kunjungan lapangan dan menurut hasil penelitian, tingginya waktu
sebagainya. curah perhatian terbukti meningkatkan hasil
Dalam gaya belajar dikenal juga istilah belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan
multi modalitas dan tunggal modalitas. tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
Tunggal modalitas yaitu satu tipe gaya belajar efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang
seperti visual learner/ auditory learner/ read harus dikuasai siswa setelah proses
write ataupun kinesthetic learner. Sedangkan pembelajaran berlangsung, sebab
pada multi modalitas akan mempunyai lebih pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
dari satu tipe gaya belajar. Setiap orang pembelajaran yang dicapai. Jika pembelajaran
berpotensial memiliki tipe belajar hanya aktif dan menyenangkan, maka
multimodalitas tergantung bagaimana semua pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti
indera yang seseorang tersebut miliki untuk permainan biasa. (Depdiknas, 2004:3-8)
dilatih. Pembelajaran menyenangkan berarti
Pada dasarnya dengan multimodalitas sesuai pembelajaran yang tidak membosankan.
seseorang dapat menerima proses belajar Jika siswa terlibat langsung sebagai subjek
dalam kondisi dengan cara beradaptasi belajar, mereka selalu senang dalam belajar
terhadap model pembelajarannya. (Zuroidah, 2005:36).
Baykan dan Nacar (2007) yang Jadi pembelajaran menyenangkan adalah
membandingkan prestasi belajar siswa yang metode, konsep dan praktik pembelajaran
gaya belajarnya tunggalmodalitas dan yang merupakan sinergi dari pembelajaran
multimodalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa bermakna, pembelajaran kontekstual, teori
tidak ada perbedaan hasil belajar yang kontruktivisme, pembelajaran aktif dan
signifikan. psikologi perkembangan anak. Dengan
demikian walaupun esensinya sama, bahkan
Pembelajaran Menyenangkan (Joyfull metodologi pembelajaran yang dipilih juga
Learning) sama tetap ada spesifikasi yang berbeda terkait
Menurut E. Mulyasa (2006: 191-194) dengan penekanan konseptualnya yang
pembelajaran menyenangkan merupakan suatu relevan dengan perkembangan moral dan
proses pembelajaran yang didalamnya terdapat kejiwaan anak.
sebuah kohesi yang kuat antara pendidik dan Prinsip pembelajaran menyenangkan
peserta didik tanpa ada perasaan terpaksa atau adalah apabila siswa senang dan belajar tahu
tertekan. Dengan kata lain pembelajaran untuk apa dia belajar. Menurut Gordon Dryden
menyenangkan adalah adanya pola hubungan (2000:22) bahwa belajar akan efektif jika
yang baik antara guru dan siswa dalam proses dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
pembelajaran. Guru memposisikan diri Guna mendukung proses pembelajaran
sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam menyenangkan maka perlu mempersiapkan
hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru lingkungan sehingga semua siswa merasa

197
Anita Tri Rahayu & Imam Sibawaih, Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan Melalui........

penting, aman dan nyaman. Ini dimulai dengan menerapkan pembelajaran yang
lingkungan fisik yang kondusif yang menyenangkan. Berdasarkan tinjauan pustaka
diperindah dengan tanaman, seni dan musik. di atas dapat dianalisis bahwa cara belajar
(Bobbi De Porter, 2000:8) bahasa Inggris untuk setiap gaya belajar
Pembelajaran yang menyenangkan berbeda-beda. Berikut adalah cara belajar
menggunakan proses pembelajaran yang bahasa Inggris untuk setiap pembelajar:
diaplikasi kepada siswa dengan menggunakan 1. Cara belajar bahasa Inggris untuk
pendekatan riang melalui game, quiz dan pembelajar Visual
aktivitas-aktivitas fisik lainnya. Pembelajaran Cara belajar bagi pembelajar visual yaitu
menyenangkan menggunakan pendekatan- mereka mampu menyerap materi lebih
pendekatan permainan, rekreasi dan menarik baik dengan penglihatan yaitu membaca
minat yang menimbulkan perasaan senang, dan menonton. Dengan melihat gambar,
segar, aktif dan kreatif yang sangat dibutuhkan mereka mampu menyimpulkan dan
untuk mereduksi ketegangan dan kebosanan mengungkapkan dengan cara mereka.
belajar yang dialami siswa. Cara belajar bagi pembelajar visual yaitu:
Pembelajaran menyenangkan diterapkan a. Selalu mengutamakan, sehingga
dan dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa mata mudah lelah
pembelajaran model konvensional dinilai b. Tutup mata untuk mevisualisasikan
menjemukan, kurang menarik bagi siswa sesuatu yang dipelajari untuk
sehingga berakibat kurang optimalnya mengingat
penguasaan materi bagi siswa. Selain itu c. Buat mind-map untuk membantu
Catarinacatur (2008:1) berpendapat bahwa mengingat materi
pembelajaran menyenangkan dapat d. Buat flash card dan gunakan warna-
mempercepat penguasaan dan pemahaman warna pada tulisan atau kertas untuk
materi pembelajaran yang dipelajari, sehingga menstimula imaginasi
waktu yang dibutuhkan untuk belajar lebih Untuk pembelajar visual, informasi yang
cepat. di butuhkan perlu di tuliskan di papan,
buku atau kerta untuk menolong siswa
METODE PENELITIAN agar sukses dalam pembelajaran di kelas.
Penelitian ini dilakukan atas dasar Atau dengan kata lain, guru dapat
tinjauan literatur dan data sekunder dengan membuat diagram, grafik atau gambar
melakukan penelaahan, pengkajian dan untuk mengilustrasikan tata bahasa dan
penafsiran terhadap sumber-sumber dari kosakata. Dengan cara ini, pembelajar
berbagai sumber literatur. visual akan lebih cepat dan mudah dalam
mengingat dan menyerap materi. Sebisa
HASIL DAN PEMBAHASAN mungkin pembelajar visual menulis dan
Bagi guru melaksanakan kegiatan membuat catatan kecil tentang informasi
pembelajaran Bahasa inggris di kelas yang ia dapatkan.
memerlukan metode yang tepat agar siswa 2. Cara belajar bahasa Inggris untuk
dapat menguasai materi ajar. Sehingga guru pembelajar Auditory
perlu mengetahui psikologis siswanya, salah Cara belajar ini menggunakan indera
satunya dengan mengenal gaya belajar pendengaran, bisa dilakukan dengan
masing-masing siswa. Siswa yang belajar memperbanyak mendengar dan
berdasarkan gaya belajarnya akan merasa menyimak agar lebih mudah menyerap
nyaman dan senang. Hal ini berarti guru telah materi bahasa Inggris. Cara belajar bagi

198
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 2 Juli 2017, hal 193-200

pembelajar auditory yaitu: melakukan sesuatu atau learning by


a. Carilah posisi yang baik saat belajar doing jenis pembelajaran eksperensial
bahasa Inggris yang sangat diarahkan pada masa kini
b. Gunakan flash card dan baca dengan terutama anak-anak. Mengingat kata
benar sambil bergerak dan melakukan gerakan
c. Tutup mata saat mendengarkan kata akan mempermudah mengingatnya. Cara
bahasa Inggris dan lakukan berulang belajar ini yaitu:
d. Dengarkan percakapan bahasa a. Saat belajar bahasa Inggris,
Inggris atau lagu pembelajar dapat sambil berjalan atau
e. Baca tulisan bahasa Inggris dengan duduk santai dengan mendengarkan
keras artikel atau percakapan audio.
f. Rekam suara saat bercerita dan b. Saat membaca teks, gerakkan tangan
membaca bahasa Inggris sambil berjalan atau mengunyah
g. Lakukan percakapan dengan native permen.
speaker c. Lakukan kegiatan dengan game-game
Bagi pembelajar auditory dengan yang kreatif.
mendengar, mereka bisa mengumpulkan d. Bila lelah melakukan gerakan maka
dan memahami informasi yang di dapat istirahat sebentar lalu mulai lagi
dengan mudah. Beberapa siswa dapat belajar.
belajar dengan baik saat guru menjelaskan
secara langsung. Mereka lebih cepat PENUTUP
memproses informasi dan berpartisipasi Simpulan
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan Pengetahuan dan pemahaman
kata lain, siswa dapat memahami pembelajaran merupakan hal penting di kelas
informasi dari apa yang telah di dengar. dalam meningkatkan kemampuan
Pembelajar auditory mempunyai masalah pembelajaran siswa. Namun hal itu, tidak
dengan membaca diam dan tenang di lepas dari cara dan gaya belajar siswa. Karena
kelas. Sebaliknya dengan berbicara dan setiap siswa / pembelajar berbeda gaya
mendengar orang lain berbicara adalah belajanya. Oleh sebab itu, guru perlu
cara terbaik bagi pendengar auditory. Di memahami mereka dengan baik sehingga
bawah ini ada beberapa kekuatan tipe mendapatkan hasil yang baik pula. Ada tiga
pembelajar auditory yaitu: baik dalam gaya belajar siswa dalam pembelajaran bahasa
menjelaskan ide atau pendapat, Inggris seperti visual, auditory dan tactile /
memahami suara orang dengan baik, siap kinestetik. Mereka mempunya kekuatan dan
apabila di lakukan tes lisan, mampu kelemahan dalam belajar. Seperti pembelajar
bercerita / berdongeng dengan baik, visual perlu teks dan gambar dalam mengingat
bekerja kelompok dengan baik, dan memahami suatu pengetahuan dengan
mendengar petunjuk dengan baik, serta mudah. Berbeda dengan pembelajar auditory
mengingat kata dan prase dengan baik. yang butuh penjelasan dan pedengaran untuk
3. Cara belajar bahasa Inggris untuk mengingat dan memahami sesuatu. Untuk
pembelajar Tactile / Kinestetik pembelajar tactile, mereka tidak hanya melihat
Untuk lebih mudah menyerap materi, dan mendengar tetapi perlu adanya gerakan
pembelajar tactile harus bergerak dan dan tindakan agar lebih cepat dan mudah
menyentuh sesuatu saat belajar bahasa dalam memahami dan mengingat sesuatu
Inggris. Ini bermaksud belajar sambil dengan lama. Dengan mengakomodasi cara

199
Anita Tri Rahayu & Imam Sibawaih, Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Menyenangkan Melalui........

belajar dengan baik maka guru mampu Genius In You). Bandung: Kaifa.
meningkatkan semangat dan efisiensi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor
dapat tercapai dengan efektif dan guru dapat yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
mengajar dengan menyenangkan. Cipta.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi


Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
DAFTAR PUSTAKA
Winkel, WS. (2009). Psikologi pengajaran.
Baykan, Z., & Nacar, M. (2007). Learning Yogyakarta: Media Abadi.
Styles of First Year Medical. Student
Attending Erciyes University in Kayscri,
Turkey. Adv. Physiol Educ, 31.

Catur, Chatarina. (2008). Joyful Learning.


http://catharinacatur.wordpress.com/20
08/10/15/joyful-learning/ diakses tanggal
29 maret 2017.

Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Standar


Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Sekolah Menengah Pertama dan
Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:
Depdiknas.

Deporter Bobbi dan Hernacki Mike (2011).


Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Dryden, Gordon dan Jeannette Vos. (2000).


Revolusi Cara Belajar. Bandung Kaifa.

E. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional


Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset

Nasution, S. (2011). Berbagai Pendekatan


Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi aksara.

Porter, Bobbi De, Mike Hernacki. (2000).


Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan,
(Quantum Learning: Unleashing The

200

Anda mungkin juga menyukai