Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Dan Penjelasan

Mengenai Glory

Arti kata glory ini adalah kejayaan. Setelah berhasil merampas dan mengambil
kekayaan berupa emas dari bangsa lain, ia juga berharap akan kejayaan. Seberapa
banyak kejayaan yang didapatkan oleh negara barat. Maka semakin besar pula tingkat
kejayaannya, dan sebaliknya. Kejayaan yang dimaksud tidak hanya dalam kondisi
ekonomi, melainkan social, politik, dan lain sebagainya.

Dalam bahasa Indonesia juga kata glory memiliki arti kejayaan. Salah satu
semboyan ini merupakan motivasi bangsa barat melakukan penjelajahan samudra.
Dengan tujuan mencari kejayaan bangsa barat berharap mampu menguasai dunia luar
dengan visi utama mencari kejayaan bagi diri mereka. Mereka yakin dengan menguasai
dunia dapat mengantarkan mereka dalam kejayaan, baik kejayaan ekonomi, sosial,
maupun yang lainnya.

Hal diatas diyakini sebagai penyebab muncul dan berkembangnya kolonialisme


dan imperialisme. Kolonialisme dan Imperialisme merupakan dua bentuk kalimat yang
mempunyai penjelasan yang berbeda namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang
sama. Kolonialisme mempunyai kata dasar koloni adalah usaha penguasaan suatu
negara oleh negara lain, sedangkan Imperialisme dari kata dasar Imperialis dapat kita
artikan sebagai sistempolitik yang ditujukan untuk menjajah bangsa lain untuk mendapat
kekuasan dan keuntungan besar. Kolonialisme dan Imperialisme sama-sama merugikan
bagi negara yang terkena karena tujuan dari negara pengkoloni atau pengomperialis
ialah untuk mencari keuntungan.

Menurut Hemamt penulis munculnya 3G (Gold, Glory, dan Gospel) tidak lain
karena fitrah manusia sebagai mahluk sosial (Homo Socius) dan manusia sebagai
mahluk ekonomi (Homo Ekonomikus). Mausia selalu membutuhkan orang lain dan
manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jatuhnya Kota
Konstantinopel memang membuat bangsa-bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan
rempah-rempah yang saat itu disuplai dadri Asia tenggara khususnya Indonesia. Dengan
segala daya dan upaya mereka berusaha dengan keras untuk memenuhi kebutuhannya.
Mereka melakukan perjalanan ekspedisi penjelajahan samudra untuk mencari sumber
rempah-rempah yang selama ini belum pernah mereka lakukan. Perjalanan ekspedisi
mencari sumber rempah-rempah ini didukung dengan ke majuan dibidang teknologi
dengan penemuan teknologi pembuatan kapal yang dapat mengarungi samudra luas,
munculnya teori heliosentris, ditemukannya kompas, dan juga teknologi persenjataan.

Berikut adalah contoh dari kekuasaan portugis di Indonesia :

kekuasaan portugis di indonesia adalah sebelum spanyol. Melalui penjelajahan


samudra, bangsa Portugis berhasil mencapai India(Kalikut) pada tahun 1498.Bangsa
Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509).

Pada tahun 1511 Portugis berhasil menguasai Malaka. Selanjutnya, Portugis


mengadakan hubungan dagang dengan Maluku yang merupakan daerah sumber utama
rempah-rempah di Indonesia.Pada tahun 1512 Alfonso de Albuquerque mengirimkan
beberapa buahkapal ke Maluku. Pada awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan
salingberebut menanamkan pengaruh kepada Portugis. Hal ini dimaksudkan agar
Portugis dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku
menghadapi musuh-musuhnya.

Pada saat itu, Kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus.Sultan Ternate
itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan benteng diTernate. Pendirian benteng
tersebut bertujuan agar Ternate terhindar darikemungkinan serangan dari daerah lain.
Pada tahun 1522, Portugis mengabulkan permintaan Sultan Ternate dengan mendirikan
Benteng Saint John . Pendirian benteng tersebut harus dibayar mahal oleh Ternate
Karena Portugis menuntut imbalan berupa hak monopoli perdagangan rempah-rempah
di Ternate. Sultan Ternate terpaksa harus menandatangani perjanjian monopoli
perdagangan dengan Portugis.

Perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah tersebut ternyata menimbulkan


kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rempah secarabebas. Portugis telah
menetapkan harga rempah-rempah yang dimiliki rakyat dengan harga yang murah. Di
samping itu, rakyat Ternate harus menjual rempah-rempah kepada Portugis. Hal itu
merugikan rakyat Ternate, tetapi memberikan keuntungan yang sangat besar bagi
Portugis. Oleh karena itu, terjadi permusuhan antara rakyat Ternate dan Portugis.Selain
mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku,Portugis juga aktif
menyebarkan agama Katolik. Salah seorang tokoh Portugis yang giat menyebarkan
agama Katolik adalah Fransiscus Xaverius.

Anda mungkin juga menyukai