BAB I
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju yang biasa disebut era
Globalisasi. Era yang menghadirkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan.
Era yang mengubah tatanan kehidupan manusia dari tradisional menuju modern.
Era dimana segala sesuatu dapat dilakukan dan diperoleh secara instan. Pada
intinya era globalisasi adalah era yang semakin memanjakan manusia dalam
mengerjakan segala aktivitas kehidupannya. Disatu sisi era ini membawa dampak
positif misalnya dalam hal komunikasi, pesan yang ingin disampaikan kepada
orang lain dapat diterima orang lain tersebut hanya dalam hitungan menit bahkan
detik tanpa mengenal jarak dan waktu1.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek
intelektual. Tranformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan
mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat
dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua
periode perkembangan2.
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah
tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara
penuh untuk masuk kegolongan dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase mencari jati diri
atau fase topan tanpa badai. Remaja belum mampu menguasai dan
mengfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya3.
Pergaulan merupakan suatu fitrah bagi manusia karena sesungguhnya
manusia merupakan makhluk sosial. Manusia juga memiliki sifat tolong-
menolong dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Namun, di zaman
1
http://rifanaltw.blogspot.co.id/2013/10/pemuda-harapan-islam-dalam-menghadapi.html
diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
2
Shaw, M.E. and P.R., Costanzo. 1985. Theories Of Social Psychology. Second Edition.
London: McGraw-Hill Book.
3
Monks, F. J., Knoers A.M.P., dan Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gaja Mada
University Press.
2
sekarang ini banyak sekali remaja yang terjerembab dalam kemaksiatan akibat
salah pergaulan, seperti maraknya video mesum, pemerkosaan, dan berbagai
perilaku menyimpang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pergaulan tidak
dibentengi dengan iman yang kokoh sehingga mudah tergoyahkan oleh arus
pergaulan yang bersifat negatif.
Semakin maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja, mengharuskan
para remaja belajar tentang pergaulan yang benar secara Islam dan sesuai syariat
sejak dini. Sebenarnya di dalam Al-quran telah dijelaskan hubungan antara laki-
laki dan perempuan ,hubungan sesama jenis, hubungan antara anak dan orang tua,
hubungan antara muslim dan nonmuslim, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Namun bagi mereka yang baru saja mengetahui peraturan ini cenderung merasa
tertekan karena pergaulan dalam Islam begitu kaku dan tidak seperti pergaulan
yang umum ditemui di masyarakat4.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh globalisasi dalam prilaku remaja saat ini ?
2. Apakah ada pergeseran dalam prilaku remaja saat ini ?
3. Bagaimanakah globalisasi dan pergeseran prilaku remaja ditinjau dari syariat
Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ada pengaruh globalisasi dalam prilaku remaja saat ini ?
2. Untuk mengetahui adanya pergeseran dalam prilaku remaja saat ini ?
3. Untuk Mengetahui bagaimanakah globalisasi dan pergeseran prilaku remaja
ditinjau dari syariat Islam?
4
https://fattfatma.wordpress.com/2013/07/31/aturan-pergaulan-menurut-syariat-islam/
diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
3
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan.
Dengan berkembangnya bidang komunikasi dan transportasi, dunia mengalami
era globalisasi. Era dimana informasi seluruh dunia terbuka untuk semua orang.
Perlu diketahui dalam derasnya arus Globalisasi saat ini, terdapat dampak postif
dan negatif5.
1. Definisi Globalisasi
Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal
makna dari kata Globalisasi? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab
bahkan menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun
10% yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja
yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal di
dalam suku pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang sudah
diturunkan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar dari mereka
tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal di rumah dan
membantu orang tua. Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90%
remaja yang sudah sangat mengenal kata Globalisasi. Walaupun kata globalisasi
sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti globalisasi itu tidak memberikan
dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun
sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat memberikan dampak yang baik
pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang kejam juga dapat akan memberikan
dampak yang kejam pula bagi kita6.
5
http://www.kompasiana.com/isaokke/dampak-globalisasi-terhadap-remaja-masa-
kini_562d95eda623bdf3042b1438 diakses pada jam 11:00 Wib 11/05/2016
6
http://miftaholhudhah.blogspot.co.id/ diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
4
7
Prof. Dr. FJ. Monsk, op. Cit, h : 219
8
Drs Andi Mappiare, op. Cit, h : 28
5
9
Soerjono Soekanto, op. Cit., hh : 385-386
10
http://suparmantomaman.blogspot.co.id/2014/06/menyimak-pergeseran-budaya-
dikalangan.html diakses pada jam 11:00 wib 9/05/2016
6
gaya hidup modern. Maka, tidak heran jika kita digiring menjadi sangat
konsumtif.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Sebagai remaja mulai
mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari
seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam
pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain. Imbasnya banyak
kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka
hanya meniru-niru saja.
Keberadaan media memang tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan
demikian, kalau kita tidak selektif terhadap pesan media, kita akan menjadi
korban media. tidak salah memang ketika kita membeli sebuah produk
berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu diingat, seberapa perlu
produk yang kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang membutuhkan
produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang disampaikan
oleh media11.
11
https://jihany.wordpress.com/kolaborasi-gaya-hidup-remaja-sastra-media-dan-
internet/ diakses jam 16;57 wib tanggal 11 mei 2016
7
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
8
13
http://rencute-ozha.blogspot.co.id/2012/12/pergaulan-remaja-dalam-syariat-islam.html
9
- Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot
demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota
tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan
mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak
membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah. Aurat laki-laki yaitu
anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh
anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.Di samping aurat, Pakaian
yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh,
dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
- Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada
batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama
yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Quran
Allah berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32: Dan janganlah kamu mendekati
zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan
yang buruk Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari
perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga
adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan
akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang
disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja
tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
10
manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat Masa remaja sebaiknya
dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus
membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3
bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan
sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan Orang yang memberi petunjuk kepada teman
ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan
kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih
sayang terhadap teman.
- Adab Pergaulan dalam Islam
Rasulullah. Beliau adalah sosok yang menyenangkan. Wajahnya
sumringah di hadapan sahabat-sahabatnya. Beliau amat baik kepada keluarganya
dan amat penyayang kepada anak-anak.
- Moral Respek Komunikatif
Menjadi gaul yang islami insyaallah bisa kita lakukan dengan minimal tiga kunci,
yaitu:
1) Moral, artinya selalu berkomitmen kepada aturan-aturan dan nilai-nilai
Islam
2) Respek, artinya menghargai orang lain
3) Komunikatif, Pandai menjalin komunikasi.
- Pergaulan Seorang Muslim dengan Non Muslim
Dalam perkara-perkara umum (sosial) kita tetap menjalin hubungan yang
baik dengan non muslim sekalipun. Contoh baik: Nabi berdiri ketika iring-iringan
jenazah non muslim melewati beliau.
- Pergaulan Sesama Muslim
Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti
satu bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya.Pergaulan
sesama muslim dibalut dengan ukhuwah islamiyah. Ada banyak hak saudara kita
atas diri kita, diantaranya sebagaimana dalam hadits Nabi:
1) Jika diberi salam hendaknya menjawab
12
bebas. Tetapi dengan ikatan yang kuat (mitsaq ghaalizh): pernikahan. Jadi, ada
batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan diluar pernikahan.
- Rambu-rambu Islam tentang pergaulan
Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna).
Agama mulia ini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha
Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar
manusia hidup tenteram dan teratur.
Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan
mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita. Berikut rambu-rambu yang
harus diperhatikan oleh setiap muslim agar mereka terhindar dari perbuatan zina
yang tercela:
Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari
melihat lawan jenis secara berlebihan. Dengan kata lain hendaknya dihindarkan
berpandangan mata secara bebas. Perhatikanlah firman Allah berikut ini,
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman; hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih baik
bagi merekakatakanlah kepada wanita-wanita yang beriman; hendaklah mereka
menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya (QS. 24: 30-31).
Awal dorongan syahwat adalah dengan melihat. Karena itu jagalah mata
agar terhindar dari tipu daya syaithan. Tentang hal ini Rasulullah bersabda,
Wahai Ali, janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada wanita yang
bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu
(halal) bagimu, tetapi tidak yang kedua! (HR. Abu Daud).
Kedua, hendaknya setiap muslim menjaga auratnya masing-masing
dengan cara berbusana islami. Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, Hai Nabi, katakanlah kepada istri-
istrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mumin:
Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang
14
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda: Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat
(kemaluan) laki-laki lain, begitu juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan
perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul dengan laki-laki lain dalam
satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul dengan sesama
perempuan dalam satu kain. (HR. Muslim)
Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan
zina (QS. 17: 32) misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang
bukan mahram. Nabi bersabda, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai
mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan (HR. Ahmad).
Keempat, menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa
membangkitkan selera. Arahan mengenai hal ini kita temukan dalam firman
Allah, Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika
kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara hingga
berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan
yang maruf. (QS. 33: 31) Berkaitan dengan suara perempuan Ibnu Katsir
menyatakan, Perempuan dilarang berbicara dengan laki-laki asing (non mahram)
dengan ucapan lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya. (Tafsir Ibnu
Katsir, jilid 3.
Kelima, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk
berjabatan tangan sebagaimana dicontohkan Nabi saw, Sesungguhnya aku tidak
berjabatan tangan dengan wanita. (HR. Malik, Tirmizi dan Nasai). Dalam
keterangan lain disebutkan, Tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita
yang tidak halal baginya. (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini dilakukan Nabi
tentu saja untuk memberikan teladan kepada umatnya agar melakukan tindakan
preventif sebagai upaya penjagaan hati dari bisikan syaithan. Wallahu alam.
Selain dua hadits di atas ada pernyataan Nabi yang demikian tegas dalam hal ini,
beliau bersabda: Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan
15
jarum dari besi daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.
(HR. Thabrani)
Keenam, hendaknya tidak melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria
dengan wanita dalam satu tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, Rasulullah
saw pernah keluar dari masjid dan pada saat itu bercampur baur laki-laki dan
wanita di jalan, maka beliau berkata: Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan
untuk kalian bagian tengah jalan; bagian kalian adalah pinggir jalan (HR. Abu
Dawud). Selain itu Ibnu Umar berkata, Rasulullah melarang laki-laki berjalan
diantara dua wanita. (HR. Abu Daud)14.
- Faktor Internal
Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan,
pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali
tersinggung. Karena remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam
factor internal penyebab penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
a. Psikologi Pribadi
Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung
keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja
tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
14
http://nafiismawan.blogspot.co.id/2014/04/pergaulan-remaja-dalam-islam.html
16
b. Keluarga
Rasulullah bersabda:
- -
- -
Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang
menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori).
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan
prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya,
pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan
membentuk generasi yang baik.Begitupu dengan kerusakan moral pada remaja
juga tidak terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan keluarga yang
carut-marut dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang
sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan
ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan
mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang
terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang
anak. Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada
waktu untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral
anaknya bejat.
- Faktor Eksternal
a. Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam
pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh
dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab
mengatakan al insan ibnu biatihi. Lingkungan yang sudah penuh dengan
tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang
durjana.
b. Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab
mengatakan, yang artinya: dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap. Menurut beberapa psikolog,
17
remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas
kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul
diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja
yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena
takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung
menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota
geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.
15
http://rururudididi.blogspot.co.id/
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya peruabahan globalisasi di dunia ini, maka akan
mempengaruhi perilaku remaja masa kini. Tidak hanya dari dalam saja pengaruh
itu datang, tetapi dari luar pun lebih mempengaruhi. Kebanyakan pengaruh yang
diambil adalah perilaku negatif dari luar yang dibawa ke Negara ini. Sehingga
menyebabkan moral anak remaja menjadi buruk.
Akibat dari perilaku menyimpang bisa didapatkan dari media yang dilihat
maupun yang di dengar. Perlu adanya bimbingan dari orang tua, guru maupun
teman supaya tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang. Akibat dari
perilaku menyimpang tersebut sangat berpengaruh kepada masa depan.
Upaya yang dilakukan agar anak remaja terhindar dari perilaku
menyimpang yaitu, adanya motivasi dari keluarga, guru, maupun teman sebaya,
remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik, remaja membentuk
ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh, remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figure orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyarankan kepada semua pihak agar bisa memilah
dan milih sifat-sifat yang di adopsi dari luar di ambil dari segi positifnya saja.
Apabila kita mengadopsi perilaku yang jelek maka akan berakibat fatal bagi kita.
Selain itu juga, perlu adanya saling memperingati antara satu sama lain supaya
kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang di era globalisasi ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Monks, F. J., Knoers A.M.P., dan Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gaja
Mada University Press.
Monks, F.J, Prof, Dr., dkk, 1982, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press.
Shaw, M.E. and P.R., Costanzo. 1985. Theories Of Social Psychology. Second
Edition. London: McGraw-Hill Book.