Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju yang biasa disebut era
Globalisasi. Era yang menghadirkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan.
Era yang mengubah tatanan kehidupan manusia dari tradisional menuju modern.
Era dimana segala sesuatu dapat dilakukan dan diperoleh secara instan. Pada
intinya era globalisasi adalah era yang semakin memanjakan manusia dalam
mengerjakan segala aktivitas kehidupannya. Disatu sisi era ini membawa dampak
positif misalnya dalam hal komunikasi, pesan yang ingin disampaikan kepada
orang lain dapat diterima orang lain tersebut hanya dalam hitungan menit bahkan
detik tanpa mengenal jarak dan waktu1.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek
intelektual. Tranformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan
mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat
dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua
periode perkembangan2.
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah
tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara
penuh untuk masuk kegolongan dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase mencari jati diri
atau fase topan tanpa badai. Remaja belum mampu menguasai dan
mengfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya3.
Pergaulan merupakan suatu fitrah bagi manusia karena sesungguhnya
manusia merupakan makhluk sosial. Manusia juga memiliki sifat tolong-
menolong dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Namun, di zaman

1
http://rifanaltw.blogspot.co.id/2013/10/pemuda-harapan-islam-dalam-menghadapi.html
diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
2
Shaw, M.E. and P.R., Costanzo. 1985. Theories Of Social Psychology. Second Edition.
London: McGraw-Hill Book.
3
Monks, F. J., Knoers A.M.P., dan Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gaja Mada
University Press.
2

sekarang ini banyak sekali remaja yang terjerembab dalam kemaksiatan akibat
salah pergaulan, seperti maraknya video mesum, pemerkosaan, dan berbagai
perilaku menyimpang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pergaulan tidak
dibentengi dengan iman yang kokoh sehingga mudah tergoyahkan oleh arus
pergaulan yang bersifat negatif.
Semakin maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja, mengharuskan
para remaja belajar tentang pergaulan yang benar secara Islam dan sesuai syariat
sejak dini. Sebenarnya di dalam Al-quran telah dijelaskan hubungan antara laki-
laki dan perempuan ,hubungan sesama jenis, hubungan antara anak dan orang tua,
hubungan antara muslim dan nonmuslim, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Namun bagi mereka yang baru saja mengetahui peraturan ini cenderung merasa
tertekan karena pergaulan dalam Islam begitu kaku dan tidak seperti pergaulan
yang umum ditemui di masyarakat4.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh globalisasi dalam prilaku remaja saat ini ?
2. Apakah ada pergeseran dalam prilaku remaja saat ini ?
3. Bagaimanakah globalisasi dan pergeseran prilaku remaja ditinjau dari syariat
Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ada pengaruh globalisasi dalam prilaku remaja saat ini ?
2. Untuk mengetahui adanya pergeseran dalam prilaku remaja saat ini ?
3. Untuk Mengetahui bagaimanakah globalisasi dan pergeseran prilaku remaja
ditinjau dari syariat Islam?

4
https://fattfatma.wordpress.com/2013/07/31/aturan-pergaulan-menurut-syariat-islam/
diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
3

BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan.
Dengan berkembangnya bidang komunikasi dan transportasi, dunia mengalami
era globalisasi. Era dimana informasi seluruh dunia terbuka untuk semua orang.
Perlu diketahui dalam derasnya arus Globalisasi saat ini, terdapat dampak postif
dan negatif5.

1. Definisi Globalisasi
Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal
makna dari kata Globalisasi? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab
bahkan menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun
10% yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja
yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal di
dalam suku pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang sudah
diturunkan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar dari mereka
tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal di rumah dan
membantu orang tua. Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90%
remaja yang sudah sangat mengenal kata Globalisasi. Walaupun kata globalisasi
sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti globalisasi itu tidak memberikan
dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun
sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat memberikan dampak yang baik
pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang kejam juga dapat akan memberikan
dampak yang kejam pula bagi kita6.

5
http://www.kompasiana.com/isaokke/dampak-globalisasi-terhadap-remaja-masa-
kini_562d95eda623bdf3042b1438 diakses pada jam 11:00 Wib 11/05/2016
6
http://miftaholhudhah.blogspot.co.id/ diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
4

2. Ciri Ciri Global Masa Remaja


Terdapat dua istilah yang sering dijumpai didalam buku-buku psikologi,
yakni istilah adolesen dan remaja. Kedua istilah tersebut memiliki abstraksi
yang sama, didalam menentukan rentangan usia dan ciri-ciri fisik maupun
psikologis bagi seseorang.
Masa usia 13 sampai dengan 19 tahun menunjukan perbedaan yang besar
antara usia sekitar 13 tahun dan 18 tahun, lepas dari perbedaan-perbedaan sosial
kulturan dan seksual diantara para remaja sendiri. Dalam buku buku Jerman dan
Belanda memang secara global dibedakan antara pubertas dan adolesensi7.
Beberapa ciri utama dan umum periode pubertas antara lain:
a. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi,
sebab pubertas berada pada peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
remaja, dikatakan kanak-kanak tidak tepat, sementara ia belum dapat dikatakan
sebagai remaja. Dikatakan tumpang tindih, sebab beberapa ciri remaja dimilikinya
pula.
b. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanakan8.

3. Pergeseran Prilaku Remaja


a. Keadaan atau Lingkungan Masyarakat
Keadaan masyarakat dan kondisi lingkungan dalam berbagai corak dan
bentuknya akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap
anak-anak remaja dimana mereka hidup berkelompok. Perubahan-perubahan
masyarakat yang berlangsung secara cepat dan ditandai dengan peristiwa-
peristiwa yang menegangkan seperti persaingan dibidang perekonomian,
pengangguran, keanekaragaman media, fasilitas rekreasi yang bervariasi pada
garis besarnya memiliki korelasi relevan dengan adanya kejahatan pada
umumnya, termasuk kenakalan anak remaja.

7
Prof. Dr. FJ. Monsk, op. Cit, h : 219
8
Drs Andi Mappiare, op. Cit, h : 28
5

Masalah generasi muda, terutama problem sosial yang timbul dari


delinkwensi anak-anak pada garis besarnya sebagai akibat dari adanya ciri khas
yang berlawanan, yakni : keinginan-keinginan untuk melawan dan adanya sikap
apatis. Sikap melawan tersebut disertai dengan suatu rasa takut bahwa masyarakat
akan hancur karena perbuatan-perbuatan menmyimpang, sedangkan sikap apatis
biasanya disertai dengan rasa kekecewaan terhadap masyarakat. Generasi muda
biasanya menghadapi problem sosial dan biologis. Apabila seorang mencapai usia
remaja, usia fisik ia sudah matang, akan tetapi untuk dapat dikatakan dewasa
dalam arti sosial, dia masih memerlukan faktor-faktor lainnya9.

4. Euforia Budaya Pop Remaja : Buah Globalisasi


Kali ini, manusia beralih menuju rentang waktu yang kontradiksional
dengan fase-fase sebelumnya, yaitu fase globalisasi. Di satu sisi manusia memang
dituntut untuk berkembang menuju kearah yang lebih modern, baik aspek
teknologi, hukum, sosial/kesejahteraan sosial, politik, demokrasi, dan semua
sistem lainnya harus disempurnakan. Teknologi bidang informatika, kedokteran,
bioteknologi, dan transportasi mengalami perkembangan yang begitu dahsyat
mengatasi batas-batas ruang dan waktu.
Namun, tidak boleh dilupakan bahwa hasil perkembangan manusia
bersifat relatif dan ambivalen. Pengaruh negatif dari globalisasi adalah euforia
budaya pop, perdagangan bebas, marginalisasi kaum lemah, dan timbulnya gap
relation antaara si kaya dan si miskin. Hasil tersebut telah membentuk suatu
budaya baru bagi masyarakat, khususnya kaum muda remaja menjadi manusia
yang terjebak dalam arus budaya pop10.

5. Gaya Hidup Remaja, Media, Dan Internet


Semua jenis media, baik itu Internet, televisi, film, musik, maupun
majalah, berpengaruh besar terhadap gaya hidup kita masa kini. Kebanyakan
media menginformasikan tentang gaya hidup remaja kota, yang notabene meniru

9
Soerjono Soekanto, op. Cit., hh : 385-386
10
http://suparmantomaman.blogspot.co.id/2014/06/menyimak-pergeseran-budaya-
dikalangan.html diakses pada jam 11:00 wib 9/05/2016
6

gaya hidup modern. Maka, tidak heran jika kita digiring menjadi sangat
konsumtif.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Sebagai remaja mulai
mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari
seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam
pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain. Imbasnya banyak
kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka
hanya meniru-niru saja.
Keberadaan media memang tidak lepas dari kepentingan pasar. Dengan
demikian, kalau kita tidak selektif terhadap pesan media, kita akan menjadi
korban media. tidak salah memang ketika kita membeli sebuah produk
berdasarkan informasi dari media. Namun, yang perlu diingat, seberapa perlu
produk yang kita beli itu bagi diri kita. Apakah kita memang membutuhkan
produk itu ataukah karena kita terpengaruh oleh iming-iming yang disampaikan
oleh media11.

11
https://jihany.wordpress.com/kolaborasi-gaya-hidup-remaja-sastra-media-dan-
internet/ diakses jam 16;57 wib tanggal 11 mei 2016
7

B. Globalisasi Dalam Perspektif Islam


1. Syariat Islam

Syariat Islam (Arab: ) Kata syara' secara etimologi berarti


"jalan-jalan yang bisa di tempuh air", maksudnya adalah jalan yang di lalui
manusia untuk menuju allah. Syariat Islamiyyah adalah hukum atau peraturan
Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum,
aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian
seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat12.

a. Permasalahan Akhlak Remaja

Secara langsung ataupun tidak langsung banyak sekali dampak negatif


yang ditimbulkan oleh arus globalisasi terhadap psikologi para remaja, khususnya
remaja Indonesia. Psikologi dan kondisi labil para remaja kita membuat mereka
mudah terbawa arus negatif globalisasi. Kita lihat saja sekarang ini banyak remaja
kita yang terjebak pada seks bebas, yang mana diakomodasi oleh proses
globalisasi itu sendiri.
Dari data survey Kesehatan Reproduksi Remaja (15-19 tahun) oleh Badan
Pusat Statistik (2009) tentang perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi
menunjukkan fakta yang mencengangkan. Data tersebut menyebutkan bahwa dari
10.833 remaja laki-laki yang disurvei, 72 persen diantaranya mengaku sudah
berpacaran. Dan dari 72 persen itu diperoleh data sebagai berikut:
92 persen saat berpacaran lebih sering melakukan pegang-pegang tangan
82 persen mengaku telah berciuman
10,2 persen mengaku telah melakukan hubungan seks (seks di luar nikah)
62 persen mengaku telah melakukan petting
Sedang dari hasil survei terhadap 8.340 remaja putri diperoleh data sebagai
berikut:
77 persen mengaku sudah berpacaran
92 persen mengaku lebih sering melakukan pegang-pegang tangan

12
https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
8

86 persen mengaku telah berciuman


6,3 persen mengaku telah melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya
63 persen mengaku telah melakukan petting
Akibat-akibat lain dari seks bebas di kalangan remaja ini pun perlu
disosialisasikan kepada para remaja, antara lain; resiko terkena HIV/AIDS, PMS
(Penyakit Menular Seksual), KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga
aborsi yang dapat menyebabkan cacat permanen atau berujung pada kematian.
Belum lagi dampak psikologis yang seringkali lebih mengarah pada wanita
korban pelecehan tersebut, seperti rasa malu, depresi berat, rasa tidak berharga,
putus asa, dan sebagainya.

2. Pergaulan Remaja Dalam Syariat Islam

Agama Islam berlandaskan atas Al Quran, Sunnah dan ijtihat. Namun


fenomena zaman sekarang banyak remaja yang menjadikan Al Quran hanya
sebagai pajangan dan tak pernah membacanya apalagi mengkaji isinya dan
mereka lebih mengedepankan seni sebagai hiburan, dan sesungguhnya ketenangan
hati akan hadir apabila kita selalu mengingat Allah. Sejak runtuhnya islam di
cordoba, Al Quran tidak lagi di jadikan the way of life. Dan tahukah mereka
bahwa kehidupan orang yang tidak berlandaskan Al Quran akan rapuh, seperti di
jelaskan dalam surat thaha ayat 124:
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta."(Qs At thaha 124)13.

Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan


batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut
harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang
menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

13
http://rencute-ozha.blogspot.co.id/2012/12/pergaulan-remaja-dalam-syariat-islam.html
9

- Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot
demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota
tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan
mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak
membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah. Aurat laki-laki yaitu
anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh
anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.Di samping aurat, Pakaian
yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh,
dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
- Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada
batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama
yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Quran
Allah berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32: Dan janganlah kamu mendekati
zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan
yang buruk Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari
perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
1. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga
adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan
akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
2. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang
disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja
tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
10

- Tata Cara Pergaulan Remaja


Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja.
Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara
pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi ;
a. Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim,
ucapan salam adalah doa. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan
teman tersebut.
b. Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau
milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita
harus meminta izin terlebih dahulu
c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, remaja
sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi
kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah
memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan
penuh kasih sayang.
d. Bersikap santun dan tidak sombong Dalam bergaul, penekanan perilaku yang
baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita.
Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya
sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela
yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan Islam mengajarkan bahwa bila kita
berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut,
dengan gaya yang wajar .
f. Tidak boleh saling menghina Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam
islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara
teman.
g. Tak boleh saling membenci dan rasa iri akan berdampak dapat berkembang
menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di
antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat
merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan
11

manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat Masa remaja sebaiknya
dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus
membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3
bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan
sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan Orang yang memberi petunjuk kepada teman
ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan
kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih
sayang terhadap teman.
- Adab Pergaulan dalam Islam
Rasulullah. Beliau adalah sosok yang menyenangkan. Wajahnya
sumringah di hadapan sahabat-sahabatnya. Beliau amat baik kepada keluarganya
dan amat penyayang kepada anak-anak.
- Moral Respek Komunikatif
Menjadi gaul yang islami insyaallah bisa kita lakukan dengan minimal tiga kunci,
yaitu:
1) Moral, artinya selalu berkomitmen kepada aturan-aturan dan nilai-nilai
Islam
2) Respek, artinya menghargai orang lain
3) Komunikatif, Pandai menjalin komunikasi.
- Pergaulan Seorang Muslim dengan Non Muslim
Dalam perkara-perkara umum (sosial) kita tetap menjalin hubungan yang
baik dengan non muslim sekalipun. Contoh baik: Nabi berdiri ketika iring-iringan
jenazah non muslim melewati beliau.
- Pergaulan Sesama Muslim
Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti
satu bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya.Pergaulan
sesama muslim dibalut dengan ukhuwah islamiyah. Ada banyak hak saudara kita
atas diri kita, diantaranya sebagaimana dalam hadits Nabi:
1) Jika diberi salam hendaknya menjawab
12

2) Jika ada yang bersin hendaknya kita doakan


3) Jika diundang hendaknya menghadirinya
4) Jika ada yang sakit hendaknya kita jenguk
5) Jika ada yang meninggal hendaknya kita sholatkan dan kita antar ke
pemakamannya
6) Jika dimintai nasihat hendaknya kita memberikannya.Juga: tidak meng-
ghibah saudara kita, tidak memfitnahnya, tidak menyebarkan aibnya, berusaha
membantu dan meringankan bebannya, dan sebagainya.
- Pergaulan Antar Generasi
Yang tua menyayangi yang lebih muda. Yang muda menghormati yang
lebih tua.
- Pergaulan dengan Orang yang Dihormati
Hormatilah orang yang dihormati oleh kaumnya. Bagi orang-orang yang biasa
dihormati, jangan gila hormat, penghormatan harus tetap dalam bingkai syariat
Islam. Contoh orang-orang yang bisa dihormati: tokoh masyarakat, pejabat atau
penguasa, orang-orang yang mengajari kita, dan sebagainya.
- Pergaulan dengan Ortu dan Keluarga
Bersikap santun dan lemah lembut kepada ibu dan bapak, terutama jika
telah lanjut usianya. Terhadap keluarga, hendaknya kita senantiasa saling
mengingatkan untuk tetap taat kepada ajaran Islam. Sebagaimana Nabi telah
melakukannya kepada Ahlu Bait. Dan Allah berfirman: Quu anfusakum wa
ahliikum naara.
- Pergaulan dengan Tetangga
Tetangga harus kita hormati. Misalnya dengan tidak menzhalimi,
menyakiti dan mengganggunya, dengan membantunya, dengan meminjaminya
sesuatu yang dibutuhkan, memberinya bagian jika kita sedang masak-masak.
- Pergaulan Antar Jenis
Sudah menjadi fithrah, laki-laki tertarik kepada wanita dan demikian pula
sebaliknya. Islam telah mengatur bagaimana rasa tertarik dan rasa cinta diantara
dua jenis manusia itu dapat disalurkan. Bukan dengan pacaran dan pergaulan
13

bebas. Tetapi dengan ikatan yang kuat (mitsaq ghaalizh): pernikahan. Jadi, ada
batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan diluar pernikahan.
- Rambu-rambu Islam tentang pergaulan
Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna).
Agama mulia ini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha
Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar
manusia hidup tenteram dan teratur.
Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan
mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita. Berikut rambu-rambu yang
harus diperhatikan oleh setiap muslim agar mereka terhindar dari perbuatan zina
yang tercela:
Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari
melihat lawan jenis secara berlebihan. Dengan kata lain hendaknya dihindarkan
berpandangan mata secara bebas. Perhatikanlah firman Allah berikut ini,
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman; hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih baik
bagi merekakatakanlah kepada wanita-wanita yang beriman; hendaklah mereka
menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya (QS. 24: 30-31).
Awal dorongan syahwat adalah dengan melihat. Karena itu jagalah mata
agar terhindar dari tipu daya syaithan. Tentang hal ini Rasulullah bersabda,
Wahai Ali, janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada wanita yang
bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu
(halal) bagimu, tetapi tidak yang kedua! (HR. Abu Daud).
Kedua, hendaknya setiap muslim menjaga auratnya masing-masing
dengan cara berbusana islami. Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, Hai Nabi, katakanlah kepada istri-
istrimu dan anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mumin:
Hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang
14

demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda: Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat
(kemaluan) laki-laki lain, begitu juga perempuan tidak boleh melihat kemaluan
perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul dengan laki-laki lain dalam
satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul dengan sesama
perempuan dalam satu kain. (HR. Muslim)
Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan
zina (QS. 17: 32) misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang
bukan mahram. Nabi bersabda, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai
mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan (HR. Ahmad).
Keempat, menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa
membangkitkan selera. Arahan mengenai hal ini kita temukan dalam firman
Allah, Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika
kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara hingga
berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan
yang maruf. (QS. 33: 31) Berkaitan dengan suara perempuan Ibnu Katsir
menyatakan, Perempuan dilarang berbicara dengan laki-laki asing (non mahram)
dengan ucapan lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya. (Tafsir Ibnu
Katsir, jilid 3.
Kelima, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk
berjabatan tangan sebagaimana dicontohkan Nabi saw, Sesungguhnya aku tidak
berjabatan tangan dengan wanita. (HR. Malik, Tirmizi dan Nasai). Dalam
keterangan lain disebutkan, Tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita
yang tidak halal baginya. (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini dilakukan Nabi
tentu saja untuk memberikan teladan kepada umatnya agar melakukan tindakan
preventif sebagai upaya penjagaan hati dari bisikan syaithan. Wallahu alam.
Selain dua hadits di atas ada pernyataan Nabi yang demikian tegas dalam hal ini,
beliau bersabda: Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan
15

jarum dari besi daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.
(HR. Thabrani)
Keenam, hendaknya tidak melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria
dengan wanita dalam satu tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, Rasulullah
saw pernah keluar dari masjid dan pada saat itu bercampur baur laki-laki dan
wanita di jalan, maka beliau berkata: Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan
untuk kalian bagian tengah jalan; bagian kalian adalah pinggir jalan (HR. Abu
Dawud). Selain itu Ibnu Umar berkata, Rasulullah melarang laki-laki berjalan
diantara dua wanita. (HR. Abu Daud)14.

Faktor Dan Pengaruh Globalisasi Dalam Perilaku Islam


1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Remaja
Prilaku menyimpang yang muncul pada diri remaja bukanlah sesuatu yang
instan. Ada banyak factor yang menyebabkan prilaku itu muncul, baik secara
internal (factor dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal (factor lingkungan
luar)

- Faktor Internal
Masa remaja identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan,
pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali
tersinggung. Karena remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam
factor internal penyebab penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:

a. Psikologi Pribadi
Karena mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung
keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja
tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.

14
http://nafiismawan.blogspot.co.id/2014/04/pergaulan-remaja-dalam-islam.html
16

b. Keluarga

Rasulullah bersabda:
- -
- -


Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang
menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori).

Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan
prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya,
pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting dalam memperbaiki dan
membentuk generasi yang baik.Begitupu dengan kerusakan moral pada remaja
juga tidak terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan keluarga yang
carut-marut dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang
sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan
ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan
mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang
terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang
anak. Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada
waktu untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral
anaknya bejat.
- Faktor Eksternal
a. Lingkungan Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh dalam
pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh
dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab
mengatakan al insan ibnu biatihi. Lingkungan yang sudah penuh dengan
tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang
durjana.
b. Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Pepatah arab
mengatakan, yang artinya: dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap. Menurut beberapa psikolog,
17

remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas
kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul
diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja
yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena
takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung
menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota
geng tanpa berfikir lagi plus-minusnya.

2. Dampak Globalisasi Dalam Perilaku Remaja


Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila
tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok dengan bekepribadian
buruk. Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan
dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan
dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna. Akibat dari
dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan
kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan
merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan
membenci orang-orang sekitarnya.
Tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat
merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak
akan menyadari tentang beban keluarganya. Masa depan yang suram dan tidak
menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila
ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa
dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur
perlahan dan tidak sempat memperbaikinya15.

15
http://rururudididi.blogspot.co.id/
18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya peruabahan globalisasi di dunia ini, maka akan
mempengaruhi perilaku remaja masa kini. Tidak hanya dari dalam saja pengaruh
itu datang, tetapi dari luar pun lebih mempengaruhi. Kebanyakan pengaruh yang
diambil adalah perilaku negatif dari luar yang dibawa ke Negara ini. Sehingga
menyebabkan moral anak remaja menjadi buruk.
Akibat dari perilaku menyimpang bisa didapatkan dari media yang dilihat
maupun yang di dengar. Perlu adanya bimbingan dari orang tua, guru maupun
teman supaya tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang. Akibat dari
perilaku menyimpang tersebut sangat berpengaruh kepada masa depan.
Upaya yang dilakukan agar anak remaja terhindar dari perilaku
menyimpang yaitu, adanya motivasi dari keluarga, guru, maupun teman sebaya,
remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik, remaja membentuk
ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh, remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figure orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyarankan kepada semua pihak agar bisa memilah
dan milih sifat-sifat yang di adopsi dari luar di ambil dari segi positifnya saja.
Apabila kita mengadopsi perilaku yang jelek maka akan berakibat fatal bagi kita.
Selain itu juga, perlu adanya saling memperingati antara satu sama lain supaya
kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang di era globalisasi ini.
19

DAFTAR PUSTAKA

Mappiare, Andi, tanpa tahun Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional.

Monks, F. J., Knoers A.M.P., dan Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gaja
Mada University Press.

Monks, F.J, Prof, Dr., dkk, 1982, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press.

Shaw, M.E. and P.R., Costanzo. 1985. Theories Of Social Psychology. Second
Edition. London: McGraw-Hill Book.

Soedjono, D, SH., 1983, Penanggulangan Kejahatan, Bandung, Alumni.


http://rururudididi.blogspot.co.id/
http://nafiismawan.blogspot.co.id/2014/04/pergaulan-remaja-dalam-islam.html
http://rencute-ozha.blogspot.co.id/2012/12/pergaulan-remaja-dalam-syariat-
islam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
https://jihany.wordpress.com/kolaborasi-gaya-hidup-remaja-sastra-media-dan-
internet/ diakses jam 16;57 wib tanggal 11 mei 2016
http://www.kompasiana.com/isaokke/dampak-globalisasi-terhadap-remaja-masa-
kini_562d95eda623bdf3042b1438 diakses pada jam 11:00 Wib 11/05/2016
http://miftaholhudhah.blogspot.co.id/ diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
https://fattfatma.wordpress.com/2013/07/31/aturan-pergaulan-menurut-syariat-
islam/ diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016
http://rifanaltw.blogspot.co.id/2013/10/pemuda-harapan-islam-dalam-
menghadapi.html diakses pada jam 11:00 wib 11/05/2016

Anda mungkin juga menyukai