Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Alat Alat Laboratorium ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Alat alat yang dipergunakan di leb
kimia, dan juga bagaimana mengetahui berbagai fungsinya. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ii
secara tepat (pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan
dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk
mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes).
E. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya,
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya
digunakan untuk titrasi.
F. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
G. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang
bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
H. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk
seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan
pendek berfungsi untuk menyaring campuran kimia.
I. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.
Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk
menghancurkan dan mencampurkan padatan.
J. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia
yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
K. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan
kimia dalam gelas kimia.
L. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas.
M. Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan.
N. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca
dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk
membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
O. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat
untuk mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat
berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer
celcius, Fahrenheit dan Kelvin. (Anonim, 2012)
ii
P. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi.
Namun pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi
sebagai tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. (
Anonim,2012)
Q. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit
cawan krus saat dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk
memegang cawan pada saat pembakaran di atas Bunsen.
R. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf
U. pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan
terdapat gelembung gelembung gas atau tidak. ( Anonim, 2012 )
S. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa
kapiler berfungsi sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh
suatu senyawa. (Anonim, 2012).
T. Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan
cembung berfungsi untuk menampung objek sampel.
U. Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang lubang
seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung
reaksi.
ii
BAB III
ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang digunakan, dan (2) Metoda
percobaan.
3.1 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan peralatan
laboratorium adalah gelas kimia, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret,
tabung reaksi, kaca arloji, corong, cawan, Mortar dan Pastle, spatula, batang
pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur, termometer, tabung sentrifuse,
penjepit cawan krus, pipa U, pipa kapiler, plat tetes, dan rak tabung reaksi.
ii
H. Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan
lahan ke dalam mulut corong.
I. Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah
itu panaskan atau uapkan ke dalam oven.
J. Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke
dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu
(pastle).
K. Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
L. Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk,
lalu amati.
M. Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu
diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
N. Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
O. Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan
atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel
pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk
melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu
homogenkan.
P. Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu
larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
Q. Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke
dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
R. Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh
penjepit cawan.
S. Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan
dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai
pipa U.
T. Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan
klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik
lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer
dicelupkan ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan di
ii
bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung
waktu saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
U. Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan
tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
V. Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang
lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
ii
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
4.1.1 Penyaringan
Tabel 01. Hasil Pengamatan pada proses penyaringan.
Nama Alat Fungsi Alat
volumetric tertentu.
volume.
Pipet skala
tepat.
Gelas ukur
Botol semprot
ii
4.1.2 Penimbangan
belakang koma.
hatikan ketilitiannya.
4.1.3 Pemipetan
Labu takar
ii
Untuk mereaksikan zat/cairan,
Gelas kimia
tertentu.
Pipet
volumetric
Pipet skala
tepat.
Gelas ukur
4.1.4 Pengenceran
ii
Gelas kimia Untuk mereaksikan zat/cairan,
volumetric tertentu.
volume.
Pipet skala
tepat.
Gelas ukur
Botol semprot
4.1.5 Pemanasan
ii
Untuk mereaksikan zat dalam
jumlah sedikit.
Tabung reaksi
Gegep kayu
bunsen.
tiga.
4.1.6 Penitrasi
ii
Erlenmeyer Untuk mereaksikan zat dan
menitrasi.
saring.
dinding bejana.
ii
Corong Untuk membantu memasukkan cairan
bejana.
ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki
nama, fungsi, dan cara kerja masing masing. Sehingga dalam
penggunaannya pun akan berbeda beda sesuai dengan cara kerjanya.
Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena
alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda beda.
5.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium
lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan
dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan
ii
DAFTAR PUSTAKA
ii