Anda di halaman 1dari 10

7

BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Remanufaktur
Menurut jurnal S.L. Soh (2014) Remanufacturing brings used products back
to equal or better than new condition. The primery benefit arise from the reuse of
resources. In contrast to recycling remanufacturing retain the geometric shape of the
part hence eliminate or minimaze the need for the material forming process. Proses
remanufaktur yang ada di PT.KRI terdiri dari 2 proses yaitu proses disassembly dan
assembly.

1.2 Konsep Dasar Proses Kerja Engine


Pada dasarnya jenis engine dibagi menjadi dua jenis yaitu diesel engine dan
gasoline engine. Pada diesel engine udara yang terhisap ke dalam ruang bakar
dikompresikan sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi lalu bahan
bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi
pembakaran dan dimana bahan bakar yang digunakan diesel engine adalah solar.
Definisi mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009) dalam (Akbar, 2012) adalah
sejenis mesin pembakaran dalam, lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi,
dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan alat
berenergi lain (seperti busi).
Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering digunakan pada mobil - mobil
yang mempunyai kapasitas mesin yang besar dan juga tenaga yang besar. Hal ini
dikarenakan mesin diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh karena mesin diesel
lebih tahan panas dibanding mesin bensin dan tenaga yang besar dikarenakan mesin
diesel berkapasitas besar. Terlebih perusahan yang menggunakan alat berat sangat
memperhitungkan mengenai konsumsi bahan bakar, dan untuk mesin diesel
menggunakan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan gasoline. Untuk saat ini
system fuel pada mesin diesel sudah semakin cangih terbukti dengan adanya fuel
system, fuel injection pump, high pressure injection, common rail injection, high
pressure common rail. Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian dari
mesin diesel.
8

Tabel 2.1 Perbedaan mesin diesel (UT School, 2008, 13)

Pada engine terdapat 3 sistem yang berkerja, engine yang pertama adalah fuel
system, lubricating system dan cooling system. Sistem pelumasan berkerja untuk
melumasi seluruh bagian komponen komponen yang bergesekan dan mencegah
berkaratnya bagian bagian engine yang bergerak tranlasi maupun rotasi. Sistem
pendingin berfungsi untuk mendinginkan seluruh bagian komponenkomponen
engine agar tidak terjadi over heat. Fuel System pada diesel engine dapat beroperasi
karena adanya pembakaran dalam ruang bakar sehingga menghasilkan gerak putar.
Pembakaran dilakukan dengan cara menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar dan
untuk camfollower termasuk dalam komponen fuel system.
9

Gambar 2.2 Fuel System. (UT School, 2008,19)


Keterangan :
1. Injector
2. Check Valve
3. Intake Manifold
4. Fuel Tank
5. Fload Tank
6. Fuel Filter
7. Check Valve
8. Preming Pump
9. Camfollower and Rocker Arm
Gambar di atas merupakan rangkaian fuel system yang terdapat pada engine,
dimana terdiri dari beberapa komponen seperti :
1.2.1 Injector
Injector adalah komponen yang berfungsi sebagai pengubah fuel menjadi kabut
yang bertekanan untuk bisa disemprotkan pada ruang bakar agar mempermudah
dalam proses pembakaran.
2.1.2 Check Valve
Berfungsi sebagai pengatur tekanan yang ada pada fuel sistem
10

2.1.3 Fload Tank


Berfungsi sebagai tempat penampungan bahan bakar dari fuel tank maupun
pengembalian fuel dari injector dan mencegah over fuelling pada engine mati.
2.1.4 Intake Manifold
Intake manifold berfungsi sebagai tempat pensupply oksigen atau udara yang
akan digunakan menuju ruang bakar terlebih dahulu melalui cylinder head.
2.1.5 Fuel Tank
Fuel tank berfungsi sebagai tempat menyimpan fuel dan sekaligus sebagai
pendingin dan pembersihan fuel dari kotoran - kotoran.
2.1.6 Fuel Pump / Injection Pump
Fuel pump adalah komponen yang berfungsi sebagai pensupply fuel dari fuel
tank menuju ke injector yang terlebih dahulu melewati penyaringan pada fuel filter.
2.1.7 Governor
Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar
dan putaran engine.
2.1.8 Fuel Filter
Fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang terkandung di dalam bahan
bakar.
2.1.9 Camfollower and Rocker Arm
Dalam proses fuel sistem peranan camfollower dan rocker arm sangatlah
penting yang berfungsi sebagai penghubung antara putaran camshaft dengan waktu
injection bila terjadi kesalahan pada komponen tersebut maka akan mengakibatkan
terjadinya pembakaran yang tidak sempurna atau sering disebut engine low power.
Rocker arm terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang
menggerakan valve intake dan exhaust. Pergerakan vertikal dari push rod mengikuti
gerak putar cam shaft melalui camfollower lalu ditransfer melalui rocker arm dan
valve stem dirancang untuk mengatasi pemuaian dari mechanisme penggerak.
2.3 Proses Kerja Injector
Komponen injector sangat penting fungsinya pada fuel sistem sebab apabila
terjadi kesalahan sedikit pada proses pemasangan maka akan mengakibatkan
terjadinya pembakaran yang tidak sempurna yang berakibat engine mengalami low
power.
11

Gambar 2.2 Pergerakan Injector (UT School, 2008,37)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat beberapa komponen yang berperan


pada proses pergerakan injector seperti rocker arm, push rod, camfollower dan cam
shaft dimana proses penyemprotan bahan bakar dipengaruhi oleh putaran cam shaft
yang diteruskan oleh camfollower dimana camfollower tersebut berhubungan dengan
push rod dan juga rocker arm.
2.2.1 Camfollower
Camfollower merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
proses kinerja pada injector. Camfollower (Tappet) berfungsi untuk merubah gerakan
putar dari cam shaft menjadi gerakan bolak - balik (naik turun). Gerakan ini
memang sangat diperlukan dalam proses kerja injector sebab kinerja injector di
pengaruhi oleh gerakan putar camshaft dan di teruskan oleh camfollower dan push
rod. Sistem pelumasan yang ada pada camfollower bersumber dari shaft yang ada
pada camfollower dan juga didapat dari hasil pelumasan percikan oli yang bersumber
dari putaran engine.
12

Gambar 2.3 Camfollower (shop manual Komatsu,A2410-001003 )

Komponen camfollower assembly terdiri dari beberapa komponen iner part


yaitu follower cam, pin, socket dan roller. Terdapat dua jenis camfollower sesuai
dengan jenis engine yang digunakan SAA12V 140 dan SAA6D170. Banyaknya
komponen camfollower dipengaruhi oleh banyaknya jumlah piston yang digunakan
oleh engine tersebut. Sebagai contoh untuk engine SAA12V 140 menggunakan
camfollower assembly sebanyak 24 pcs dan pada engine SAA6D170 terdapat 12 pcs
camfollower assembly.
2.4 Proses Remanufacture Camfollower
Proses remanufacture untuk camfollower dilakukan dengan cara
meansurement kembali tingkat keausan yang terjadi pada bagian roller dan hole
lever camfollower saja. Apabila hasil dari penggukuran tersebut masih masuk dalam
range standart toleransi yang dibuat oleh pihak QA maka komponen tersebut dapat
digunakan kembali. Namun hal tersebut berakibat adanya kerusakan komponen
karena terjadinya keausan yang berlebih setelah komponen tersebut terpasang pada
13

engine. Maka dari itu pihak QA berdiskusi dengan pihak management memberikan
alternatif untuk melakukan perubahan proses remanufacture pada camfollower
dengan merubah menggunakan new camfollower assy yang dibeli langsung dari
Jepang.
2.5 Engine Noise
Bising merupakan semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu, atau
berbahaya bagi kegiatan sehari hari (kerja, istirahat, hiburan atau belajar). (Suudi, 2010).
Kebisingan yang terjadi pada engine bersumber dari salah satu komponen yang mengalami
keausan yaitu pada komponen pin camfollower.
2.6 Kualitas dan Waranty Claim
Kualitas memegang peranan penting dalam sebuah produksi yang dihasilkan,
suatu produk dikatakan sempurna atau berhasil ketika produk tersebut sudah melewati
kualitas yang sudah ditetapkan. Kualitas merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
kinerja dari suatu perusahaan karena konsumen akan menilai kualitas suatu perusahaan dari
barang yang diproduksi kepada konsumen. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau
ukuran kesesuaian suatu produk dengan pemakaian. Dalam arti sempit kualitas diartikan
sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan. (Alisjahbana,
2005) dalam (Hendra, 2013). Menurut (Prawirosentono, 2007) dalam (Hendra, 2013),
pengertian kualitas suatu produk adalah Keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk
bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan
sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Namun apabila kualitas tersebut tidak tercapai
maka akan berakibat timbulnya warranty claim oleh pihak konsumen terhadap produk yang
kita buat. Waranty claim atau garansi merupakan salah satu instrumen yang diberikan oleh
produsen dengan tujuan untuk melindungi konsumen terhadap produk yang telah dibelinya.
(Helianty. dkk, 2012)
2.7 Tujuh Alat Bantu (Seven Tools)
Ada beberapa alat yang sering digunakan dalam memperbaiki kondisi
perusahaan untuk dapat meningkatkan mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Teknik dan
alat tersebut dapat berwujud 2 jenis, yaitu dengan menggunakan data verbal dan data
numerik. Alat yang menggunakan data verbal antara lain :
1. Flow Chart
2. Brainstorming
3. Cause and Effect Diagram
4. Affinity Diagram
14

Data numerik antara lain:


1. Check Sheet
2. Pareto Chart
3. Histogram
4. Scatter Diagram
5. Run Chart
6. Control Chart
7. Grafik
Teknik- teknik yang sangat dikenal dalam program perbaikan adalah tujuh alat
bantu atau seven tools (berupa data numerik). Alat - alat bantu itu ditunjukkan untuk
mendapatkan data pada kondisi nyata yang selama ini berlangsung. Penggunaan alat
bantu ini diharapkan dapat berguna untuk menentukan akar permasalahan dan
mempermudah dalam pemecahan masalah tersebut. Tujuh alat bantu tersebut antara
lain:

2.7.1 Lembar Periksa / Check Sheet

Lembar periksa adalah lembar pengumpulan data yang diperbuat untuk


mempermudah pengumpulan dan penggunaan data. Lembar ini berfungsi untuk
mengidentifikasi berbagai jenis kerusakan, lembar ini hanya berisikan jumlah
kerusakan yang terjadi dan pengamatan dapat dilakukan pada bagian - bagian yang
kritis.

2.7.2 Stratifikasi

Merupakan alat bantu untuk pengelompokan dan mengelompokan data menjadi


unsur-unsur yang lebih fokus sehingga mencerminkan kinerja bagian - bagian proses.

2.7.3 Grafik

Grafik digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu objek dan kinerja


tersebut dapat berbentuk garis, balok atau lingkaran

2.7.4 Peta Kendali

Merupakan grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan batas


minimum yang merupakan batas daerah pengendalian. Peta kendali hanya
menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu.
15

2.7.5 Diagram Tebar

Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau tidak antara 2 variabel.

2.7.6 Diagram Pareto

Diagram Pareto adalah suatu diagram yang menggambarkan masalah utama


menurut bobotnya dengan memakai diagram pareto ini, kita dapat
mengkonsentrasikan arah penyelesaian persoalan, maka dari itu diagram pareto
merupakan langkah pertama didalam melakukan perbaikan. Proses yang membuat
peringkat pada hal-hal mana yang harus diprioritaskan. Dengan Kata lain pisahkan
sedikit yang pentingdari banyak hal yang tidak penting ( S.T, Miranda : 2006).

2.7.7 Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukan kumpulan dari


sekelompok sebab-sebab yang disebut sebagai faktor, serta akibat yang timbul
karenanya yang disebut sebagai karakteristik mutu.
16

Anda mungkin juga menyukai