Anda di halaman 1dari 3

A Pengertian Puasa

1. Pengertian Puasa secara etimologi


Puasa dari segi bahasa berarti menahan (imsak) danmencegah (kalf) dari sesuatu, dengan kata
lain yang sifatnya menahan dan mencegah dalam bentuk apapun termasuk didalamnya tidak
makan dan tidak minum dengan sengaja (terutama yang bertalian dengan agama).
Arti puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyam atau Shaum
secara bahasa berarti menahan diri(berpantang) dari suatu
perbuatan.
2. Pengertian puasa secara terminologi
Puasa artinya menahan dan mencegah diri dari hal-hal yang mubah yaitu berupa makan dan
berhubungan dengan suami istri, dalam rangka Taqarub ilallahi (mendekatkan diri pada Allah
swt,). Dalam hukum Islam puasa berarti menahan, berpantang, atau mengendalikan diri dari
makan, minum, seks, dan hal-hal lain yang membatalkan diri dari terbit fajar (waktu subuh)
hingga terbenam matahari (waktu maghrib). Allah SWT berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.
(Al-Baqarah:183)

Hadits
Dari Anas bin Malik berkata : Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : Allah
mewajibkan puasa atas umatku selama tiga puluh hari dan mewajibkan atas umat-umat yang lain
lebih sedikit atau lebih banyak. Hal tersebut disebabkan karena ketika Adam memakan bagian
dari pohon (syajroh) di dalam perutnya selama tiga puluh hari. Maka ketika Allah menerima
taubatnya Allah memerintahkannya utk berpuasa selama tiga puluh hari termasuk pada malam
harinya. Dan diwajibkan atasku dan umatku (utk berpuasa) pada siangnya saja dan kita makan
dimalam harinya sebagai keutamaan dari Allah Azza wa Jalla.
B. Syarat-syarat Wajib Puasa
1. Berakal sehat
2. Baligh (sudah cukup umur)
3. Mampu melaksanakannya, dll
C. Syarat sah puasa :
1. Islam (tidak murtad)
2. Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
3. Suci dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu diterimanya puasa
D. Rukun puasa :
Yang dimaksud dengan rukun adalah suatu yang harus dikerjakan dalam memulai suatu ibadah.
Berdasarkan kesepakatan para ulama, rukun puasa adalah menahan diri dari berbagai pembatal
puasa mulai dari terbit fajar (yaitu fajar shodiq) hingga terbenamnya matahari. Hal ini
berdasarkan firman Allah taala (yang artinya), Dan makan minumlah hingga terang bagimu
benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam. (QS. Al Baqarah: 187). Yang dimaksud terang bagimu benang putih dari
benang hitam dari ayat di atas adalah terangnya siang dan gelapnya malam dan bukan yang
dimaksud benang secara hakiki. (sebagaimana hadits Adi bin Hatim, HR. Tirmidzi, hasan-
shahih).
E. Hal-hal yang dapat Membatalkan Puasa
1. Makan atau minum dengan sengaja
2. Berhubungan suami istri
3. Keluar mani dengan sengaja
4. Muntah dengan sengaja
5. Hilang akal
6. Keluar haid atau nifas

Hadits

:
:


"

( " )


Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'Anhu, barangsiapa yang berbuka (membatalkan puasanya)
satu hari saja di bulan Ramadhan tanpa sebab (syari) dan juga bukan karena sakit maka tidak
dapat digantikannya walaupun dengan puasa selama satu tahun penuh
F. Macam-macam Puasa
A. PUASA WAJIB
1.Puasa Ramadhan
Allah taala berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa, sebagaimana
telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2]
: 183).
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam.
Inilah kedudukannya (yang mulia) di dalam agama Islam. Hukumnya adalah wajib berdasarkan
ijma/kesepakatan kaum muslimin karena Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan demikian.
(Syarh Riyadhush Shalihin, 3/380).
2. Puasa Nazar
Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa nazar tidak
dapat dilakukan maka dapat diganti dengan memerdekakan budak / hamba sahaya atau
memberi makan / pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya dilakukan jika
ada sebabnya yang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar dilakukan jika
mendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah / malapetaka. Puasa
nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas ni'mat dan rizki yang telah
diberikan.
3. Puasa Kifara (Denda)
Dalam syariat Islam puasa kifarat hukumnya wajib bila :

1. Puasa kifarat karena membunuh seorang muslim tanpa disengaja. Kesalahan


tersebut mewajibkan pelaksanaan salah satu dari dua denda, yaitu diyat atau kifarat.
Kifarat untuk itu ada dua macam yaitu:
1. Memerdekan hamba beriman yang tidak ada cela pada dirinya yang menghambat kerja
atau usaha
2. Puasa 2 (dua) bulan berturut-turut.

2. Puasa kifarat karena seorang melakukan hubungan suami istri selama puasa ,maka :
1. Wajib membayar kifarat, ialah memerdekakan seorang hamba atau jika ia tidak mampu,
2. Berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika ia tidak kuat berpuasa, maka ia terkena hokum
wajib member makanan untuk orang-orang miskin sebanyak 60 orang masing-masing 1
mud.

B. PUASA SUNAH

Macam macam puasa sunah

Anda mungkin juga menyukai