SYOK KARDIOGENIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian / SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskular RSUDZA/FK Unsyiah
Banda Aceh
Disusun oleh:
Pembimbing:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dengan akal dan budi, kehidupan yang patut penulis syukuri, keluarga yang
mencintai dan teman-teman yang penuh semangat, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas presentasi kasus ini. Shalawat beriring salam
penulis sampaikan kepada nabi besar Muhammad Saw, atas semangat perjuangan dan
panutan bagi ummatnya.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik dari dosen pembimbing dan teman-teman akan penulis
terima dengan tangan terbuka, semoga dapat menjadi bahan pembelajaran dan bekal di
masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ..ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ .iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. ..1
BAB II - LAPORAN KASUS ............................................................................. ..3
BAB III PEMBAHASAN.....19
Definisi.........................................................................................................19
Etiologi.19
Patofisiologi.....20
Diagnosis..20
Terapi....21
Prognosis.. ...................... 21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam hal prosedur intervensi penyakit jantung membuat angka survival dari kejadian
syok kardiogenik secara progresif meningkat, namun komplikasi terjadinya syok
kardiogenik dari suatu penyakit jantung tetap harus menjadi suatu kewaspadaan setiap
klinisi karena membutuhkan penanganan yang agresif dan tepat dalam mengoreksi
hemodinamik(2).
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Agama :Islam
Suku : Aceh
CM : 1088241
2.2 Anamnesis
a. Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati terasa perih hingga dada dan punggung
sejak 1 hari SMRS
Pasien datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan nyeri di ulu hati dan
terasa perih hingga dada dan punggung sejak 1 hari SMRS. Nyeri mulai dirasakan sejak
pasien pulang dari bekerja yaitu mengajar. Nyeri yang dirasakan berlangsung selama
20 menit. Setiap beraktivitas pasien mengeluhkan lemas dan sesak, keluhan tersebut
3
tetap dirasakan oleh pasien hingga pasien masuk ke RS. Riwayat nyeri dada dan sakit
kepala yang menjalar disangkal.
Nitrogliserin
Simvastatin
CPG
Usia
Jenis Kelamin
Merokok
Kebiasaan minum kopi
Kebiasaan konsumsi makanan kolesterol tinggi
a. Status Present
4
Tekanan Darah : 100/80
Nadi : 88x/menit irreguler
Frekuensi Nafas : 20x/menit
Temperatur : 37oC
b. Status General
Kulit
Warna : Putih
Turgor : Baik / dbn
Ikterus : (-)
Anemia: (-)
Sianosis: (-)
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Tersebar merata, tidak mudah dicabut, berwarna hitam
bercampur putih
Mata : konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-), RCL (+/+), RCTL (+/+)
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut
Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)
Gigi Geligi : Karies (+), gigi tanggal (+)
Lidah : Tremor (-)
Mukosa : Basah (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal
Faring : Hiperemis (-)
5
Leher
Bentuk : Kesan simetris
Kel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran (-)
Peningkatan TVJ : (-), R + 3 cmH2O
Aksila
Tidak diperiksa
Thoraks
1. Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Normochest, pergerakan simetris
Tipe Pernafasan : Abdominal Thoracal
Retraksi : (-)
2. Palpasi
- Pergerakan dada simetris
- Nyeri tekan (-/-)
- Suara fremitus taktil kanan = suara fremitus taktil kiri
3. Perkusi
- Sonor (+/+)
4. Auskultasi
Vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung
1. Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
2. Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS IVLinea Mid clavicula Sinistra
3. Perkusi :
- Batas Atas: ICS II lineaparasternalis dextra
- Batas Kiri : ICS V linea axillaris anterior sinistra
- Batas Kanan: ICS V linea parasternalis dextra
6
4. Auskultasi : BJ I > BJ II, bising (-), gallop (+)
Abdomen
1. Inspeksi : Distensi (-)
2. Palpasi : Soepel (-), Nyeri tekan (-) Undulasi (-), Hepar/ Lien/ Renal tidak
dapat diraba
3. Perkusi : Timpani (+), Shifting dullness (-) undulasi (-)
4. Auskultasi : Peristaltik usus normal
Ekstremitas :
Ekstremitas Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Sianotik - - + +
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan - - - -
Sensibilitas N N N N
Atrofi Otot - - - -
Akral Dingin + + + +
7
Eritrosit 5,9 4.7 6.1 x 106/mm3
Leukosit 17,0* 4,5 10,5 x 106/mm3
Trombosit 182 150-450 x 106/mm3
Hitung Jenis Leukosit:
Eosinofil 0 0-6%
Basofil 0 0-2%
Neutrofil Batang 1* 2-6%
Neutrofil Segmen 87* 50-70%
Limfosit 5* 20-40%
Monosit 7 2-8%
Kimia Klinik
Jantung : Troponin >50,00* < 1,5 ng/mL
CK-MB 246* < 25 U/L
Ginjal : Ureum 34 13-43 mg/dL
Kreatinin 0,92 0,67-1,17 mg/dL
Asam Urat 4,5 3,5-7,2 mg/dL
Diabetes: KGDS 398* < 200 mg/dL
GDP 276* 60-110 mg/dL
G2PP 367* 100-140 mg/dL
Hb-A1c 10,90* <6,5%
8
Hitung Jenis Leukosit:
Eosinofil 1 0-6%
Basofil 0 0-2%
Neutrofil Batang 0* 2-6%
Neutrofil Segmen 72* 50-70%
Limfosit 15* 20-40%
Monosit 12* 2-8%
Kimia Klinik
Jantung : Troponin >50,00* < 1,5 ng/mL
CK-MB 246* < 25 U/L
Ginjal : Ureum 48* 13-43 mg/dL
Kreatinin 1,01 0,67-1,17 mg/dL
Elektrolit: Natrium 132* 135-145 mmol/L
Kalium 3,1* 3,5-4,5 mmol/L
Klorida 96* 90-110 mmol/L
Kalsium 7,7* 8,6-10,3 mg/dL
Magnesium 1,9 1,6-2,6 mg/dL
9
Neutrofil Segmen 72* 50-70%
Limfosit 15* 20-40%
Monosit 12* 2-8%
Kimia Klinik
Ginjal : Ureum 56* 13-43 mg/dL
Kreatinin 1,11 0,67-1,17 mg/dL
Elektrolit: Natrium 133 135-145 mmol/L
Kalium 3,0* 3,5-4,5 mmol/L
Klorida 91 90-110 mmol/L
Kalsium 7,6 8,6-10,3 mg/dL
Magnesium 2,5 1,6-2,6 mg/dL
10
Kalium 4,8* 3,5-4,5 mmol/L
Klorida 93 90-110 mmol/L
Kalsium 8,2* 8,6-10,3 mg/dL
Magnesium 2,3 1,6-2,6 mg/dL
AGD : pH 7,475* 7,35-7,45 mmHg
pCO2 38,60 35-45 mmHg
pO2 73* 80-100 mmHg
HCO3 28,7* 23-28 mmol/L
Total CO2 29,9* 23,2-27,6 mmol/L
Saturasi O2 95,3 95-100%
2.4.2 Elektrokardiografi
11
Tanggal Pemeriksaan : 28 April 2016
12
Tanggal Pemeriksaan : 3 May 2016
2.5 Resume
Pasien datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan nyeri di ulu hati dan
terasa perih hingga dada dan punggung sejak 1 hari SMRS. Nyeri mulai dirasakan sejak
pasien pulang dari bekerja yaitu mengajar. Nyeri yang dirasakan berlangsung selama
20 menit. Setiap beraktivitas pasien mengeluhkan lemas dan sesak, keluhan tersebut
tetap dirasakan oleh pasien hingga pasien masuk ke RS. Riwayat nyeri dada yang
menjalar, sakit kepala, dan ekstremitas bengkak disangkal.
13
membaik hingga hari ke-9 rawatan, namun TD turun secara progresif mencapai 89/66
mmHg disertai dengan penurunan kesadaran, hiponatremia, dan penurunan fungsi
ginjal.
2.6 Diagnosis
Syok Kardiogenik
AHF ec ACS
Recent Inferior STEMI
AF VT new onset
2.7 Penatalaksanaan
- Bedrest
- O2
- Mengurangi asupan lemak
1. Pada tanggal 26 April 2016 pasien datang ke IGD dengan nyeri di ulu hati yang
terasa perih hingga dada dan punggung, EKG :
- Bedrest
- O2 2-4l/jam
- Actalipid 1x80 mg
14
- Platogrix 1x7,5 mg
- lovenox 2x0,6cc
- Alprazolam 2x0,25
- Laxadyne Syr 2XcI
- IV Pantoprazole 40mg/12 jam
- IV Morphine 2,5 mg (bila nyeri dada)
2. Pada tanggal 27 April 2016 pasien merasa gelisah dengan SaO2 88% dan Ronkhi
(+)
- Pindah ICCU
- Injeksi Furosemide 1amp/12 jam
- ISDN
- Cedocard drip 3 amp/jam
-Actalipid 1x80 mg
- Platogrix 1x7,5 mg
- lovenox 2x0,6cc
- Alprazolam 2x0,25
3. Pada tanggal 28 April 2016 keadaan umum pasien menurun dan nyeri dada mulai
berkurang. EKG AF New Onset
- Injeksi Furosemide 1amp/12 jam
- Cedocard drip 3 amp/jam
- Actalipid 1x80 mg
- Platogrix 1x7,5 mg
- lovenox 2x0,6cc
- Alprazolam 2x0,25
- Amiodaron 300mg/8 jam
15
4. Pada tanggal 29 April 2016, keluhan sesak dan nyeri dada menunjukkan perbaikan
namun pasien masih terlihat lemah.
- Injeksi Furosemide 1amp/12 jam
- Cedocard drip 3 amp/jam
- Actalipid 1x80 mg
- Platogrix 1x7,5 mg
- lovenox 2x0,6cc
- Alprazolam 2x0,25
- Amiodaron 300mg/8 jam
5. Pada tanggal 30 April 2016, pasien mengeluhkan batuk dan sesak kembali disertai
penurunan TD menjadi 95/65 mmHg
- Injeksi Furosemide 1amp/12 jam
- Cedocard drip 3 amp/jam
- Actalipid 1x80 mg
- Platogrix 1x7,5 mg
- lovenox 2x0,6cc
- Tyarit 2x100mg
- Spirota 1x25 mg
- Vectsin 3x1 caps
6. Pada tanggal 1 Mei 2016, keluhan batuk dan sesak masih dirasakan namun pasien
merasa lebih baik dengan TD 95/62 mmHg
- Cedocard drip 3 amp/jam
- Actalipid 1x80 mg
- Platogrix 1x7,5 mg
16
- Tyarit 2x100mg
- Spirota 1x25 mg
- KSR 2x300 mg
7. Keadaan Stabil hingga tanggal 6 Mei 2016, tanggal 7 mei 2016 pasien mengalami
sesak kembali disertai perut kembung, peristaltic menurun, ronkhi (+/+) dengan TD
84/60 mmHg, EKG : AF RVR
- Injeksi Furosemide 3-5 gr/jam
- Dobutamine 7 mcg/kgBB/menit
- IV Morphine 2,5 mg (bila nyeri dada
- Actalipid 1x80 mg
- Tyarit 2x100mg
- Spirota 1x25 mg
- Furosemide drip 30mg/jam
- Meropenem 1 gr/12 jam
8. Tanggal 8 Mei 2016 klinis lebih baik, sesak berkurang dengan TD 130/80 mmHg
- Actalipid 1x40 mg
- Furosemide drip 30mg/jam
- Meropenem 1 gr/12 jam
- Tyarit 2x100mg
- Digoxin 1x0,25 mg
- Cardioaspirin 1x100 mg
- Nystatin 3x0,5 mg
- Coralan 1x7,5 mg
17
9. Tanggal 13 Mei 2016, keadaan klinis membaik dan pasien sudah bisa mobilisasi
- Actalipid 1x40 mg
- Meropenem 1 gr/12 jam
- Tyarit 2x100mg
- Digoxin 1x0,25 mg
- Cardioaspirin 1x100 mg
- Coralan 1x7,5 mg
- USG Thoraks
2.9 Prognosis
- Pemantauan ketat konsumsi makanan agar menghindari makanan berlemak dan tinggi
garam
- Teratur minum obat dan control ulang
18
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Syok kardiogenik adalah suatu sindroma klinis yang terjadi akibat tidak
berfungsinya jantung untuk mengalirkan darah ke jaringan yang
mengakibatkan curah jantung menjadi menurun atau berhenti. Syok
kardiogenik ditandai dengan tanda-tanda klinis seperti hipoperfusi, hipotensi,
takikardia, dan oliguria. Syok kardiogenik terjadi ketika tekanan darah sistolik
kurang dari 90 mmHg selama 30 menit yang akan berdampak ke disfungsi
miokardium, dan berhubungan dengan gejala hipoperfusi yang akan timbul,
serta penurunan output urin(4).
3.2 Etiologi
19
pemasangan stent jantung, peripheral vascular disease, serebrovaskular disease,
usia, dan diabetes mellitus(4).
3.3 Patofisiologi
Oliguria yang dialami pasien diduga karena penurunan jumlah urin yang
di produksi ginjal saat proses filtrasi. Akral dingin dan waktu pengisian kapiler
yang memanjang merupakan suatu manifestasi terjadinya hipoperfusi jaringan
dan vasokontriksi pembuluh darah di bagian perifer tubuh sebagai bentuk
aktivasi sistem simpatik tubuh sebagai suatu upaya saat terjadinya penurunan
tekanan darah(5)
20
3.4 Diagnosis
3.6 Prognosis
21
DAFTAR PUSTAKA
4. Hands ME, Rutherford JD, Muller JE, Davies G, Stone PH, Parker C, et al. The
in-hospital development of cardiogenic shock after myocardial infarction:
incidence, predictors of occurrence, outcome and prognostic factors. Journal
of the American College of Cardiology. 2016;14(1): p.40-6.
5. Goldberg RJ, Makam RCP, Yarzebski J, McManus DD, Lessard D, Gore JM.
Decade-Long Trends (20012011) in the Incidence and Hospital Death Rates
Associated with the In-Hospital Development of Cardiogenic Shock after Acute
Myocardial Infarction. Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes.
2016;9(2): p.117-25.
6. de Lemos JA, Ettinger SM. 2013 ACCF/AHA guideline for the management of
ST-elevation myocardial infarction. Journal of the American College of
Cardiology. 2013;61(4).
22