Anda di halaman 1dari 7

11><) Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah, PPNY-BATAN, Yogyakarta 28 - 30 April 1992

MODEL MATEMATIKA GEOMETRI DAN KUALIFIKASI


PROGRAM PERHITUNGAN PANAS GAMMA 'GAMSET

Setiyanto
Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta

ABSTRAK

Telah dilakukan pembuatan sebuah program perhitungan panas gamma di dalam teras reaktor penelitian (diberi nama
'GAMSET). Program disusun dengan modelisasi teras reaktor, di mana jumlah elemen bakar dan kontribusi dayanya dianggap
mewakili jumlah sumber gamma dan intensitasnya. Pembangkitan panas dalam suatu bahan geometri silinder di hitung dengan
anggapan bahwa penurunan intensitas gamma mengikuti hukum atenuasi garis turns tanpa difusi Compton, sedangkan terhadap
hasil pengukuran di sembarang posisi iradiasi di dalam teras reaktor SILOE(Perancis) dan dengan berbagai tipe/jenis alat
ukumya. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya persesuaian antara perhitungan dan pengukuran dengan perbedaan kurang
dari 5% untuk seluruh posisi dan jenis alat ukurnya.

ABSTRACT

A computer code to calculate gamma heating produced ib the research reactor core has been made (named
"GAMSET). A model in which a number of fuel elements and their power contributions represent the number of gamma
sources and their intensities. The heat generation in a cylindrical material is calculated based on the asumption that the de-
crease of gamma intensity fallaues the attennuation low of straight line without the Compton diffusion. The qualification to the
result of calculation is taken by comparing to the measurement data of any position in the SILOE reactor core (in France). The
comparison indicates that the calculation gives quite good confidance (less than to 5%) the measurement data.

I. PENDAHULUAN. II. HIPOTESIS FISIS.


Untuk alasan keselamatan daD sekali- GAMSET dirancang dengan memode-
gus agar diperoleh unjuk kerja yang optimal, lisasi teras reaktor menjadi sejumlah sumter
maka perencanaan suatu fasilitas irradiasi gamma garis yang tersusun sesuai dengan
harus diperhitungkan be rap a besarnya panas konfigurasi bahan bakarnya. Setiap sumter
(khususnya dari gamma) yang dapat terjadi di memancarkan radiasi gamma yang homogen ke
dalamnya, untuk itu sangat renting (sebagai segala arab (isotrop) dengan kuat sumter
langkah awal) untuk diadakan penyiapan dis- dihitung sesuai atau proporsional dengan kon-
tribusi panas gamma di dalam teras reaktor. tribusi daya yang di berikan oleh setiap elemen
Pacta umumnya distribusi tersebut bakar yang bersangkutan. Proses atenuasi-
dapat diperoleh dengan pengukuran, tetapi absorpsi dianggab mengikuti hukum atenuasi
untuk posisi-posisi yang sulit di dalam teras, linier tanpa faktor hamburan balik, sehingga
di mana pengukuran tidak dimungkinkan, setiap berkas gamma hanya akan mengalami
maka cara yang dapat dilakukan hanyalah atenuasi dan kemudian absorpsi di daerah di
dengan perhitungan. Dengan perhitungan juga mana akan ditinjau besarnya pembangkitan
dapat diperoleh keuntungan lain diantaranya : panasnya. Untuk melengkapi modelisasi yang
kecepatan memperoleh basil, penghematan diterapkan daD dengan tujuan agar diperoleh
biaya daD praktis/mudah dilakukan. Dengan program yang simpel daD cepat, GAMSET
alasan tersebut maka disusunlah sebuah raker disusun dengan hipotesis fisis sebagai berikut :
program yang akhirnya diberi nama program a. Perhitungan dilakukan dalam geometri
'GAMSET'. Berikut ini akan disampaikan sHinder sarti dimensi.
beberapa hal yang menyangkut konsep dasar b. Intensitas gamma dari setiap bahan bakar
modelisasi, hipotesis daD metoda kualifikasi- (dianggap sHinder) dipusatkan.
nya. c. Berkas gamma yang dipancarkan persatuan
Hasil kualifikasi menunjukan bahwa sudut ruang dianggap sejajar/searah.
GAMSET memberikan basil perhitungan yang d. Energi gamma dibagi dalam tiga kelompok
sesuai dengan basil pengukuran. E1 = 0.1 MeV, E2 = 0.5 MeV dan E3 = 1.
Setiyanto 187

e. Pembangkitan panas dihitung pada titik dengan


fluks maksimum dari fasilitas yaang memi-
0: arc sin (r/R);
-
a = 'I' 0 + 0'
dano'=o/i, i=1, 2,3 ...
tiki tinggi sarna dengan tinggi bahan bakar.
f. Energi kinetik partikel bermuatan basil
reaksi tangkapan neutron di mana ia dipan-
carkan, sedangkan radiasi gammanya diper-
lukan seperti d.
Di samping hipotesis-hipotesis terse- .'
but, masih ada beberapa pendekatan yang
diperlukan daD akan dimuneulkan dalam setiap
kontek penggunaannya. ~(5/ n-
~
III. MODEL MATEMATIK GEOMETRI &
KUALIFIKASI PROGRAM
Gambar 1. Model geometri fasilitas irradiasi
Sera pan energi gamma dalam suatu daD posisi sumber gamma lintasan
fasilitas iradiasi dihitung berdasarkan persa- yang terbentuk
maan atenuasi dasar
-
labs - 10 (1
- exp-/LX
) Variasi vertikal sumber gamma meru-
bah panjang lintasan menjadi :
Permasalahanya sekarang adalah bagaimana AB' = AB/Cos 13 daD
menentukan teballin lagan 'X' di dalam fasili- BC'= BC/Cas 13
tag irradiasi sebagai fungsi geometri daD po- Untuk mempermudah dalam pemakaian isti-
sisinya di dalam teras, baik posisi absolut lab, selanjutnya akan di pakai Dalasi ABS
maupun relatif terhadap posisi sumber radiasi untuk menggantikan lintasan AB daD Dalasi
gammanya. Untuk pemecahannya, diambil dua AIT untuk lintasan Be.
model berbeda, yaitu : posisi sumber di luar Untuk alai percobaan yang terdiri alas
daD posisi sumber di dalam fasilitas irradiasi. N lapisan silinder sepusat (gambar 2), maka
berkas gamma yang datang dengan arab ak'
A Model Matematik Geometri (k = 0 sampai (N-I akan melintasi sHinder
1. Sumber Gamma Di Luar Sistem Fasilitas n = (N-k) sampai N dengan mebentuk lintasan
BS(n) daD AIT(n) sebagai berikut :
Iradiasi.
r(n) . . R .
Gambar 1 menunjukan bagan daTi fasi- ABS(n): ~ [ sln{ak-arc sln(--- sin ak)} -
sin ak r(n)
litas iradiasi berbentuk silinder dengan jari-jari
. . R.
r, terletak sejauh Rem daTi posisi sebuah sln{arc sin ( --- sin ak) +
r(n)
sumber garis pada titik C (lihat lampiran).
Persoalannya adalah bagaimana me- ak - }] (3)
nentukan panjang serapan (A-B) daD panjang r(n) . . R .
atenuasi (B-C). Berdasarkan hukum trigo-
ATT(n) : ~
sin ak [
sIn {arc sine ---
r(n)
sin ak) +

nometri, panjang tersebut di rumuskan sebagai ak - 'f}] (4)


berikut
dengan
r R ok: arc sin { r(N-k)/R}
AB : -:-
sin [sin{a-arc sin(--- sin a)}
r
- 0'k = (ok - ok-1)/i; i : 1,2 ' ...,
R ak: T - ok + o'k
( 1)
sin{arc sin(-;- sin a)+a-T}]
Selanjutnya, untuk menghitung fraksi
gamma yang terserap di dalam setiap lapisan
BC : ~ [
sin a
sin{arc sin(~
r
sin a) + a-T}
]
(2) silinder, model perhitungannya dipisahkan
dalam 3 kelompokseperti berikut :
AC: (AB) + (BC) 1. Serapah pada setiap lintasan ABS(n)
188 Se!iyan!o

2. Serapan pacta lintasan sebelum mencapai dengan


PJBS(n). . B = (jL(n)*IABS(n)/cos(p*P)}
a = (a(n) - a(n-1)}/a
3. Serapan gamma setelah melintasiPJBS(n). b =<p(n)/p}
Pen) = arc tang{30/ATT(n) + O,5ABS(n)}
Berkas gamma tersebut sebelum
mencapai lintasan PJBS(n), akan kehilangan
sebagian energiny, diserap oleh lapisan sHinder
=
m (N-k+1) sampai N di luar n.(gambar 4)
Fraksi gamma yang terserap oleh lapisan terse-
but dapat dirumuskan sebagai berikut :
a b -(A)
<p(m) = <p

0
Z Z
q=1 p=l
F(a) F(P) exp *

-(B)
{l - exp } (6)
(11 = CN-le+1)-N
le:=l-(N-l)
dengan
N
A=Z
s=m+l
(jL(S)*[ATT(S) - ATT(S+l) ]
/
Gambar 2. Geometri fasilitas irradiasi dengan
N lapisan silinder cos(p*P, untuk Ie ~ 1
dengan
Sebagai fungsi sudut a(N-n). berkas ATT(s+l) = 0, jika (s+l) > N
gamma akan melintasi lapisan silinder nomor n B = (/L(m)* [A TT (m) - ATT(m+l)]/coS(P*P)}
dengan membentuk tebal serapan ABS(n), b = (p(m)/p)
dengann = 1 sampai (N-k).(gambar3). p(m) = arc tang{30/[0,5ATT(m) + ATT(m+l)}]

.,,-"

I-. ,

".

Gambar 3. Serapan gamma pada lintasan Gambar 4. Serapan gamma oleh lapisan-
ABS(n) lapisan sebelum mencapai PJBS(n)

Besarnya fraksi gamma yang diserap oleh lapis- Setelah melewati lintasan ABS(n),
an n dengan tebal serapan ABS(n) tersebut sebagian gamma yang tersisa, meneruskan
adalah :
perjalannya dan melintasi untuk yang kedua
a b -(A) kalinya, lapisan m = (N-k+ 1) sampai N (lihat
<p(n) = <P
0
E E
q=l p=1
F(a) F(P) exp *
gambar 5). Fraksi gamma yang terserap oleh
-(B) lapisan m tersebut adalah
(1 - exp } ( 5)
n - eN-Ie)
Ie: = 0 - (N-l) a b -(A+B+C)
dengan
<p(m) = <P Z Z F(a) F(P) exp *
0 q=l p=1
N+1
A =Es=(N-le+ (jL(S)* [ATT(S)- -(0)
1) {1 - exp } (7)
ATT(S+l)]/cos(p*P)}, untule Ie ~ 1 m = (N-le+l)-N
= jL(s) * ATT(s), untule Ie =' O. le=l-(N-l)
Setiyanto 189

dengan Untuk penyelesaiannya, diasumsikan


N+1 bahwa jumlah radiasi gamma yang dipancarkan
A =E (~(s)* ATT(s)
[
- ATT(s+1) /
] oleh volume sHinder dari lapisan n tersebut,
s=N-k+1
sehinggajari-jari sHinderpembagi r = (n) ada-
cos(p*P, untuk k ~ 1 lab
2 2 0,5
B = ~(N-k)*ABS(N-K)/cos(p*P) rs(n) =(O,S*(rin + rex) (8)
m-1 Selanjutnya kuat sumber tersebut diasumsikan
C =r=N-k
E ~(r)* TOTer) - TOT(m-1) /
[ ] terkonsentrasi dalam sebuah sumber garis
homogen yang terletak pacta sembarang titik
cos(p*P
pactajari-jari r = (n).(lihat gambar 6)
= 0,untuk r=O daD k=l
b = (p(m)/p)
p(m) = arc tang{30/[0,S(ATT(m) + ATT(m-1])

dengan
F (a) = fraksi gamma yang dapat mencapai
sHinder sebagai fungsi sudut a.
(F(f3) = a/rr)
F(f3) = fraksigammayangdapat mencapai
sHinder sebagai fungsi sudut f3.
(F(f3) = cos(f3)* f3)
N = jumlah lapisan sHinder
<1>0 = intensitasgammamula-mula(gam-
ma/dt)

Gambar 6. Posisi gamma lapisan sHinder no. n

Terlihat bahwa fenomena fisis untuk


atenuasi daD adsorpsi terbagi dalam dua daerah
yang berbeda, yang dibatasi oleh variasi sudut
a(n-l) seperti berikut:

a. Untuk Sudut Pancaran Dari a(n-l) sampai


11'
Gambar 5. Sera pan gamma oleh lapisan- Fenomena fisis untuk keadaan tersebut
lapisan setelah melewati ABS(n)
sarna seperti yang telah diuraikan pacta bab III,
di mana posisi sumbernya berada di luar sHine
2. Sumber Gamma Oi Oalam Sistem FasHitas der, persamaan-persamaan ABS daD ATI sarna
seperti tertulis pacta persamaan 3 daD 4 hanya
Irradiasi
mengalami perubahan bentuk umum. Sedang-
kan fraksi gamma yang terserap oleh setiap
Interaksi neutron-materi yang terjadi lapisan yang dilewati (~(n-l dapat menggu- .'
dalam setiap lapisan silinder tersebut, akan nakan persamaan 5, 6, 7. .

melahirkan radiasi gamma daD partikel bermu- Seperti melewati lapisan (n-l) yang
alan, yang akan memberikan kontribusi panas kedua kali, berkas gamma yang tersisa akan
di dalamnya. Berdasarkan hipotesis II.AS melanjutkan jejaknya, daD kemudian melintasi
seluruh energi partikel bermuatan dianggap lapisan t = n sampai N (lihat gambar 6) daD
terserap ditempat, maka tinggal radiasi gamma besarnya fraksi gamma yang terserap oleh
yang perlu dianalisis lebih lanjut. lapisan t tersebut dinyatakan oleh
190
Seliyanto

Untuk t = n daD n > 1 a = a(n-1)/a


. a b b = /J(L)//J
~(m) = ~ E E F(a) F(/J) exp-(A+B+C)* /J(m) =
arc tang{30/[0,5(ATT(m) + ATT(m-1]}
0 q=1 p=1 F(a) = a/T
=
F(/J) COg /J(L)*/J
{1 - exp -(D) } (9) Demikianlah penjabaran persamaan
k
n
=
= o2 -- N(N-n yang mewakili seluruh permasalahan dalam
/J(n) = arc tg{30/[0,5*(d(n) + TOT(n-1)]
menghitung fraksi gamma yang terserap oleh
atau untuk t ~ (n+1) setiap lapisan dari suatu fasilitas irradiasi yang
~(t) = ~0 (n) a
E
b
E F(a)F(/J) exp
-(A+B+C+D+E) * ditempatkan pacta posisi sembarang dalam
q=1 p=1 teras. Dengan persamaan-persamaan tersebut
-(G)
{1 - exp } (10) kemudian disusun suatu paket program dalam
t=(n+1 )-N
bahasa FORTRAN yang kemudian diberi
dengan nama GAMSET.
N-1
A = E
s=(N-k) [ (p.(S)* ATT(S)*ABS(S)-ABS(-1) ]1
cos(p*/J)}, untuk k = 1 sId n-2 B. Kualifikasi Program
= 0, untuk k = 0.
1. Metoda: Kualifikasi
dengan
B = (/L(n-k-1)*IABS(n-k-1)/cos(p*/J)} Untuk mengetahui ketepatan akan
C = (ATT(n)*p.(n)/cos(p*/J)} basil perhitungan program GAMSET, telah
D = (p.(n)*[d(n)-TOT(n-1)]/cos(p*/J)}
/J(t) = arc tg{30/[0,5*(d(t)+d(d+1)]} dilakukan uji/kualifikasi dengan cara mem-
a = (a(n-1)-a(n-2/a bandingkan basil perhitungan tersebut dengan
b = {/J(t)//J}
basil pengukuran langsung, di mana beberapa
b. Untuk Sudut Pancaran Antara a = 0 langkah telah dilakukan antara lain:
Pengukuran di berbagai posisi teras daD re
sampai a(n-l) flektor
Berbeda dengan fenomena fisis sebe- Pengukuran dengan berbagai jenis bahan
lumnya, pancaran radiasi gamma untuk sudut alai ukur (kalorimeter) seperti : C, AI, Zr
pancaran a = 0 sampai a(n-l) hanya mele- daD Bi.
wati lapisan L = n sampai N.(lihat gambar 6) Pengukuran dengan kalorimeter telanjang
Panjang lintasan d(L) yang terbentuk pacta ataupun dengan dibungkus bahan perisai.
setiap lapisan silinder L dirumuskan sebagai
berikut
Pengukuran/perhitungan tersebut di-
r(L) rs(n) aplikasikan pacta reaktor SILOE (daya 35 MW)
del) = sin a'(n)
[sin{a' (n) - arc sin(-
r(L) di CEN-G Perancis di mana metoda serta basil
L=n-N selengkapnya diberikan pacta pustaka 1.
n=1-N sina'(n}] ( 11)
dengan
Tabel1. Hasil pengukuran/perhitungan pa-
a'(n) = a(n-1)/j, j=1, 2, dan a(n-1)=T-o(n-1) nas gamma dengan kalorimeter
0(n-1) = arc sin{r(n-1)/rs(n)}, dengan r(O)=O grafit(l)
Fraksi gamma yang diserap oleh lapisan L = n Posisi Panas gamma (wIg) Perbanding-
sampai N dapat dirumuskan sebagai an/perhit.
a b perhitungan pengukuran pengukuran
~(L) = ~ (n)E t F(a)F(/J)exp-(A)[1-
0 q=1 p=1 Teras 45 9,84 9,25 1,06
L=N-n 36 8,44 8,02 1,05
n=1-N exp-(B)] (12) 56 7,60 7,20 1,06
dengan 33 7,44 7,17 1,04
63 5,70 5,44 1,05
L-1 ReHek 38 5,09 4,78 1,065
A = Es=n+1 (p.(S)*
[d(S-1) ] + p.(nfcos(p*/J), 42 5,72 5,87 0,975
51 3,04 2,92 1,04
untuk L ~ n+2 29 2,25 2,10 1,07
49 2,64 2,56 1,03
= (p.(n)*d(n)/cos(p*fJ), untuk L = n+1 78 2,16 2,23 0,97
84 1,84 1,83 1,005
= 0, untuk L = n 87 1,53 1,54 0,99
B = (p.(L)*d(n)fcos(p*/J)},untuk L > n 92 0,675 0,64 1,05
95 0,04 0,90 1,04
= (p.(L)*d(L)/cos(p*/J), untuk L = n
Setiyanto 191

2. Hasil Kualifikasi daD Pembahasan Campuran baja (SS), grafit daD aluminium
a. Pengukuran/perhitungan Panas Gamma Di dengan diameter total 44 em.
Hasil pengukuran daD perhitungannya
Berbagai Posisi Dalam Teras daD Reflektor
adalah sebagai berikut :
Dengan Kalorimeter Grafit.
Dari basil tersebut terlihat adanya Tabel 3. Hasil pengukuran daD perhitungan
kesamaan absolut antara basil perhitungan daD dengan perisai
pengukuran dengan perbedaan rata-rata seki-
tar 5% untuk daerah teras aktif, daD 3% untuk Jenis Panas gamma (wig) Perbanding-
Posisi kalo- an : perhi-
daerah reflektor. Dengan demikian, satu hal rime- Perh i - peng- tunganl
program GAMSET telah terkualifikasi, walau- ter tungan ukuran pengukuran
pun baru pacta satu jenis kalorimeter, sedang- 41 e 1,13 1,53 1,07
kan pad a bahan yang lain belum diketahui. penye- Fe 1,79 1,78 0,93
rap 1 Zr 1,14 1,87 1,03
b. Pereobaan Dengan Beberapa Jenis Kalo- 82 c 0,32 0,33 0,97
rimeter penye- Al 032 0,31 103
rap 2 Fe 0,33 0,31 1,06
Pengukuran daD perhitungan diterap- Zr 0,37 0,34 1,09
kan di berbagai posisi (teras daD reflektor) Bi 0,62 0,39 1,05
dengan menggunakan kalorimeter grafit, besi,
zirkonium daD bismut seeara bergantian,
berikut basil yang diperoleh ;C1) Terlihat dalam label 3 bahwa kesamaan
harga antara perhitungan daD pengukuran
Tabel 2. Hasil pengukuran/perhitungan em- untuk kedua jenis penyerap mempunyai perbe-
pat jenis kalorimeter daan rata-rata 1,5% dalam penyerap 1 daD 4%
Jenis
dalam penyerap 2.
Panas gamma(wig) Perbandin!;j-
Po- kalori- an : perh 1- Dengan demikian telah diperoleh
SiSl meter Perhi- Peng- tunganl kembali basil kualifikasi yang berlaku lebih
tungan ukuran pengukuran
umum daD lebih luas, di mana berlaku tidak
47 C 8,13 8,425 0,96
Fe 9,79 10,27 0,95 saja untuk berbagai jenis kalorimeter daD di
Zr 12,14 12,49 0,97 sembarang posisi, tetapi juga berlaku untuk
59 C 2,33 2,34 0,99 pengukuran dengan menghambat (penyerap)
Fe 3,90 3,04 0,95 maupun dengan kalorimeter telanjang.
Zr 3,33 3,67 0,91
95 C 0,79 0,80 0,99
Fe 0,96 1,01 0,95
Zr 1,20 1,33 0,90 IV. KESIMPULAN
Bi 1,95 1,85 1,05
Dari ketiga basil kualifikasi yang telah
Kesamaan absolut antara perhitungan dilakukan di alas, dapat ditarik kesimpulan
utama bahwa :
daD pengukuran kembali diperoleh, di mana
perbedaan rata-rata untuk seluruh kalorimeter Program GAMSET memberikan basil yang
-
sekitar 4,5% yang berani GAMSET kembali sesuai dengan keadaan fisis yang sebenar-
terkualifikasi. nya, di mana sebagai koreksinya telah
dibandingkan dengan basil pengukuran.
e. Pereobaan Dengan Kalorimeter Oi Oalam Hasil tersebut berlaku daD meliputi berba-
Perisai gai keadaan yang mewakili kondisi reaktor"
sehari-hari, yaitu : "
Metoda kualifikasi yang ketiga, dilaku- # Pengukuran di seluruh posisi teras daD
kan dengan pengukuran di mana kalorimeter- reflektor.
nya ditempatkan di dalam bahan penyerap/ # Pengukuran dengan berbagai jenis kalo-
perisai yang terdiri alas : rimeter, yang kenyataannya telah mewaki-
Campran baja (SS), aluminium daD temba- Ii hampir semua bahan yang seeing berada
ga dengan diameter total 1,9 em. dalam teras reaktor.
192 Seliyanlo

# Pengukuran dengan kalorimeter telan- suatu SUB-PROGRAM LIBRARY. Ba-


jang daD dengan bahan penyerap yang gairnana rencana pengembangan program
terdiri daTibeberapa lapisan. ini selanjutnya agar dapat dipakai secara
# Dari persamaan hasH antara pengukuran langsung?
daD perhitungan di mana kalorimeter di
tempatkan dalam beberapa lapis perisai, Setiyanto
maka dapat ditarik kesimpulan renting Semua konstanta fisil daTi mayoritas bahan
bahwa hasH perhitungan panas gamma Judah ada dalam library constant (;::; 100
. dalam setiap lapisan perisai juga benar bahan) sehingga pemakai dapat langsung
daD terkualifikasi. menggunakannya.
# Namun demikian kompatibilitas program
tersebut untuk setiap leakier perlu dise- 2. Suparman
suaikan, karena data-datanya sangat a. Dalam perhitungan diambil asumsi
ditentukan oleh jenis reaktornya. (anggapan) dan daTi pengukuran
langsung hasil perhitungan hampir
sarna dengan hasil pengukuran. Apakah
ACUAN hal ini menunjukkan bahwa anggapan
(asumsi) yang diambil sarna dengan
1. SETrY ANTO, "Puissance Deposee Par les
kenyataannya (benar)?
Rayonnement Gamma" dan Ie Reacteur
b. Menurut bapak antara hasil perhitungan
SILOE, "Mesures par Calorimetrie et
dan pengukuran manakah yang paling
Calculs par Ie Code GAMSET", desertasi mendekati kebenaran?
doktor pacta Institut National Poly tech-
nique de Grenoble - France, 1991.
Setiyanto
2. lAEA, "Determination of Absorbed Dose a. Ya
in Reactor", technical Report series no.
b. Kedua-duanya
127, 1971.
3. J.L. DURAND, "Interaction des Particules
3. Bambang Soemarsono
avec la Matier", COUTSSection Genie Ato-
Untuk rnensilindriskan bentuk plat ke
mique, INPG, 1975.
bentuk silinder akan mempengaruhi masa-
lah toleransi ketelitian. Mohon penjelasan
mengenai masalah tersebut!
TANYAJAWAB
Setiyanto
1. Sigit Asmara Santa Silindrisasi yang diambil tetap menjaga
Program GAMSET yang anda susun sangat kondisi volume tetap, sehingga disatu pihak
menarik, namun untuk dapat digunakan di berkurang tetapi dilain pihak mendapat
reaktor-reaktor BATAN perlu penyesuaian lebih. Hal tersebut mernenuhi kekekalan dan
beberapa parameter. Misalkan dengan kesetimbangan serapan panasnya, yang
memasukkan parameter dimensi J.1. dalam berarti ketelitiannya tak ada masalah.

Ke Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai