Anda di halaman 1dari 44

Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

MODUL
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

PENDAHULUAN
Penyakit Akibat kerja (PAK) menurut Kepres RI No. 22 tahun 1993 adalah
penyakit yang ditimbulkan sebagai akibat dari kecelakaan maupun pajanan di tempat
kerja. Modul ini disiapkan untuk mahasiswa Fakultas kedokteran yang mengambil mata
kuliah Sisten Kedoktean Komunitas dan Kedokteran Kerja. TIU dan TIK dalam modul
ini dipersiapkan sesuai konsep penanganan penyakit akibat kerja secara menyeluruh,
baik dari aspek pencegahan, diagnosis dan penanganan kasus, kompensasi bagi
kecacatan serta pengendalian faktor risiko yang ada di tempat kerja yang perlu
diketahui oleh para calon dokter yang menanagani kesehatan kerja.
Modul ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan
permasalahan penyakit akibat kerja di kalangan pekerja dengan dibantu oleh para
Tutor dan para pakar, sebagai bagian dari subsistem Kedokteran Komunitas.

Jakarta, 22 November 2010

Tim Penyusun :
Dr. Syafrii Gurichi, MSc
Dra. Khairunnisa, Mkes
Dr. Abdul Baktiansyah, MKK,SpOk
Prof. DR. Dr. Myrnawati, MS
Dr. Pithut Aprilia

_____________________________________________________________________
1 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

PROBLEM TREE

(P)ersonnel (E)quipment (M)aterial (E)nvironmentl


------------------- ------------------- ------------------- -------------------
Faktor usia, Alat kerja yang Penggunaan bahan Dari Lingkungan
Masa kerja, tidak sesuai; baku yang kerja :
Pendidikan, Alat kerja yang berbahaya; Faktor Fisik;
Indek masa tubuh, sudah rusak; Produk antara Faktor Kimiawi;
Faktor kesehatan Mesin yang sangat yang berisiko tinggi Faktor Ergonomi;
(mis : Tek. darah, bising; dsb. Faktor Biologis;
Gula darah, profile Perawatan Faktor Psikososial
Lipid, dsb); alat/mesin yang
Kebiasaan / tidak sesuai,
Perilaku dsb.

Pengendalian Faktor Risiko


di tempat kerja
-----------------------------------
Eliminasi
Substitusi
Kontrol Teknik
Kontrol Administratif
Training / Supervisi
Alat Pelindung Diri

A PENYAKIT AKIBAT KERJA


R (PAK)
E
A
Penanganan kasus PAK
K -----------------------------------
O Pengobatan kausal/simptomatis.
Isolasi pajanan.
M Proses rujukan
P Surveilans Kes. Kerja (pra-kerja,
E berkala, khusus)
Bio-monitoring
T Fitness-to-work
E Return-to-work
N Promosi Kes. Kerja
S
I Lingkungan
Pekerja Sehat Kerja Sehat

_____________________________________________________________________
2 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

TOPIC TREE

Pencegahan PAK.
-----------------------------
a. Kategori Kesehatan.
b. Program Pencegahan dan
penanganan kasus. (pence-
gahan primer, sekunder
maupun tertier).
c. Isolasi dari pajanan.
d. Surveilans kesehatan kerja,
(pemeriksaan kesehatan pra-
kerja, berkala dan khusus)
e. Biological Monitoring
f. Kelayakan bekerja (fitness-
to-work) dan program
kembali bekerja (return-to-
work).
g. Promosi Kesehatan Kerja
Diagnosis & Penanganan h. Prosedur Kerja Aman
PAK.
-----------------------------
a. Anamnesis Kegiatan Penunjang dalam
b. Pemeriksaan fisik. Pencegahan PAK.
c. Laboratorium rutin.
-----------------------------
d. Laboratorium khusus.
a. Pencatatan dan pelaporan.
e. Pem. penunjang (non-Lab).
b. Peraturan perundangan.
f. Menegakkan Diagnosa PAK.
g. Menentukan prognosa.
h. Pengobatan.
i. Rujukan. Pengendalian Faktor
Risiko Potensial
-----------------------------
Health Risk Assessment,
Pengukuran Lingk. Kerja
Program kontrol (teknik
maupun administratif).
Alat pelindung diri.
Prosedur kerja yang aman.
Nilai Ambang Batas (NAB).

_____________________________________________________________________
3 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

MODUL
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menegakkan
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK), menangani kasus Penyakit Akibat Kerja (PAK),
mampu mengembangkan program pencegahanan Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta
mengembangkan program pengendalian faktor risiko di tempat kerja.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah selesai mempelajari modul dan membaca skenario ini mahasiswa diharapkan
mampu menetapkan/melakukan :
1. Biodata pasien.
2. Melakukan Anamnesa pada pasien, menyangkut :
Riwayat penyakit (sekarang, terdahulu, dalam keluarga) serta riwayat
pekerjaan.
Perjalanan penyakit
Uraian tugas, pelaksanaan pekerjaan, alat pelindung diri yang
dikenakan.
Faktor risiko atau potensi bahaya, serta menyangkut gangguan
kesehatan yang mungkin timbul.
3. Pemeriksaan :
Pemeriksaan fisik terkait gangguan kesehatan.
Pemeriksaan Lab rutin yang diperlukan
Pemeriksaan Lab khusus yang diperlukan
Pemeriksaan penunjang Non-Lab.
4. Menegakkan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja :
Berdasarkan 7 langkah penetapan.
Diagnosa berdasarkan ICD-10.
Menetapkan Prognosis penyakit.
5. Rencana penatalaksanaan berikutnya :
Kelayakan bekerja (fitnes status)
Alat pelindung diri yang diperlukan.
Pemeriksaan Kesehatan yang diperlukan sesuai dengan faktor risiko
yang dihadapi dan kemungkinan gangguan kesehatan yang mungkin
timbul, termasuk kemungkinan di perlukannya pemeriksan Bio
Monitoring bagi kemungkinan pajanan bahan kimia.
Promosi kesehatan (edukasi) terhadap pasien maupun terhadap
manajemen.
Penatalaksanaan lingkungan (ruang) tempat kerja.

_____________________________________________________________________
4 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

7(tujuh) langkah prinsip penegakan Diagnosa Penyakit Akibat Kerja.


Langkah-1 : Tetapkan diagnosa klinis.
Langkah-2 : Identifikasi paparan potensi risiko bahaya.
Langkah-3 : Cari hubungan antara langkah-2 dgn ggn kesehatan yg
timbul.
Langkah-4 : Evaluasi dosis pajanan (mis : NAB)
Langkah-5 : Cari pernanan faktor individu/kerja dalam timbulnya PAK.
Langkah-6 : Cari peranan faktor diluar kerja (non-occupational factors).
Langkah-7 : Tetapkan diagnosis PAK.

GLOSSARY

Anamnesis pada PAK.


Berkomunikasi secara patient centered, menggali keluhan utama, mendapatkan
informasi tentang riwayat dan perjalanan penyakit sekarang, mencari tahu riwayat
penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, termasuk riwayat pekerjaan,
mencakup jenis pekerjaan sekarang dan terdahulu, bahan yang digunakan dalam
bekerja, lama bekerja, uraian tugas/pekerjaan, faktor risiko potensial yang dihadapi,
alat pelindung diri yang digunakan, dan lain sebagainya.

Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan fisik klinis.

Pemeriksaan Laboratorium rutin.


Mis : Pemeriksaan rutin darah, feces dan urine.

Pemeriksaan Laboratorium khusus yang diperlukan.


Pemeriksaan Kimia darah, sputum BTA, Sperma Analysis, Bio-monitoring, dsb.

Pemeriksaan penunjang (non-Laboratorium) yang diperlukan.


Seperti : Test fungsi paru (mis : spirometri, peakflow meter), test fungsi
pendengaran (audiometri), penerawangan paru (mis : Rontgen dada, ILO
Classification of Radio-graphs, dsb), USG, Pemeriksaan udara lingkungan kerja,
dsb.

Analisa hubungan antara pekerjaan dengan penyakit yang diderita.


_____________________________________________________________________
5 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Pemeriksaan ruang tempat kerja, dilanjutkan dengan pembuktian hubungan


penyakit dengan bekerja, dan pembuktian tidak adanya hubungan dengan
penyebab diluar pekerjaan.

Diagnosa PAK.
Menegakkan diagnosa kerja, dan diagnosa diferensialnya, kemudian diikuti dengan
diagnosis okupasi yaitu nama penyakit akibat kerja dengan causanya sebagai
penyebab timbulnya penyakit akibat kerja tersebut.

Kategori Kesehatan dalam bekerja.


Menetapkan kategori kesehatan untuk menetukan kelayakan untuk bekerja
(fitness to work)

Prognosa.
Menetapkan prognosis penyakitnya.

Faktor risiko di tempat kerja, (Health Risk Assessment).


Faktor risiko datangnya dapat dari (P)ersonnel yaitu pekerja yang bersangkutan
sendiri, (E)quipment peralatan yang digunakan dalam proses produksi,
(M)aterials bahan baku maupun produk dan (E)nvironment yaitu lingkungan
kerja, seperti faktor fisik, kimiawi, biologis, ergonomi dan psikososial.

STATUS KESEHATAN PENDERITA


( DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA )
--------------------------------------------
No. Status : Kode :

I. Identitas Penderita.
Nama :
Umur :
Kedudukan dalam
Keluarga : 1. KK. 2. Isteri. 3. Anak.
4. Orang tua. 5. Keponakan. 6. Lain-2.
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki. 2. Perempuan.
Agama : 1. Islam. 2. Protestan. 3. Katolik.
4. Budha. 5. Hindu.
Pendidikan : 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. Akademi 5. Perguruan
Tinggi
Pekerjaan :
Perusahaan :
Status perkawinan : 1. Menikah 2. Janda/Duda 3. Belum menikah.
Tanggal kunjungan :

_____________________________________________________________________
6 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

II. Riwayat Penyakit .


Tanggal :
1. Keluhan Utama :

2. Riwayat perjalanan penyakit sekarang :

3. Riwayat penyakit terdahulu :

4. Riwayat penyakit dalam keluarga :

III. Riwayat Pekerjaan.


1. Jenis Pekerjaan :
Jenis pekerjaan Bahan yg Tempat kerja Lama kerja
digunakan

2. Uraian tugas / pekerjaan :


(Cara melakukan pekerjaan, detil aktifitas selama 8 jam kerja, bahan yang digunakan,
alur tiap kegiatan)

3. Bahaya potensial:
1. Urutan Kegiatan (secara detil).
2. Alat Pelindung Diri :
3. Bahaya Potensial :
B Fisik :
B Kimia :
B Biologis :
B Ergonomi :
B Psikososial :
4. Gangguan Kesehatan yang mungkin timbul :
5. Risiko kecelakaan kerja :

IV. Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Fisik (secara umum).
1. Keadaan umum :
2. Tanda vital : - Tekanan darah :
- Frekuensi nadi :
- Frekuensi nafas :
- Suhu :
3. Keadaan Gizi : - Berat badan :
- Tinggi badan :
- BMI : %.
- Kesan : Kurang Cukup Lebih

b. Pemeriksaan Klinis.
4. Kelenjar limph :- Leher : normal / membesar.
- Axilla : normal / membesar.
- Groin : normal / membesar.
- Inguinal : normal / membesar.
5. Mata :
- Pupil :
- Reflex cahaya :
- Sklera :
- Conjunctiva :
_____________________________________________________________________
7 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

- Bola mata :
- Visus :
- Persepsi warna :
- Binocular vision :

6. Hidung : (Septum nasi / mukosa / penciuman)

7. Gigi / Gusi : 87654321 87654321

87654321 87654321

8. Tenggorokan : (pharing / Nasopharing / Laring / Tonsil)

9. Leher : (Kel. Thyroid / JVP / Lain-lain)


10. Thorak : ( Paru / Jantung)

11. Abdomen : (Hati/Limpa/Masa di Abdomen/Hernia/Tumor)

12. Genito urinary : (venereal diseases)

13. Anorectal : (Haemorrhoid, dll)

14. Ekstremitas & Muscular System :


Tangan : Kanan Kiri
- Otot :
- Kekuatan :
- Tulang :
- Sensoris :
- Lain-lain :
Kaki : Kanan Kiri
- Otot :
- Kekuatan :
- Tulang :
- Sensoris :
- Lain-lain :
15. Reflex Fisiologis :
16. Reflex Pathologis :
17. Kulit :
18. Status Lokalis :
19. Resume Kelainan yang didapat :

V. Pemeriksaan Laboratorium.
Laboratorium rutin :
(darah, urine, feces rutin)

Laboratorium Khusus :
(Kimia darah, Bio-monitoring, dsb.)

Pemeriksaan Radiologis :
(Rontgen, ILO Standard, USG, dsb).

_____________________________________________________________________
8 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Pemeriksaan Non-Lab :
(Audiometri, Spirometri, dsb.)

VI. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita


1. Pemeriksaan Ruang / Tempat Kerja :
(dikaitkan dengan point. III-1, III-2, III-3 ).

2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja :


(Dikaitkan dengan Analisa tempat kerja (point III-4, Pembuktian bahwa bila tidak bekerja,
sakit berkurang/hilang, Membuktikan tidak adanya penyebab diluar pekerjaan).

3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar


pekerjaan :
(Dikaitka aktifitas di luar pekerjaan).

VII. Menegakkan diagnosa Penyakit Akibat Kerja.


1. Diagnosis Kerja :

2. Diagnosis Diferensial :

3. Diagnosis Okupasi : ( Nama penyakit akibat kerja atau nama diagnosis kerjanya
kemudian et-causal apa yamg dianggap sebagai penyebab timbulnya diagnosis kerja
tersebut)

VIII. Kategori Kesehatan.


1. Kesehatan baik.
2. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan.
3. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu.
4. Tidak Fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan.

IX. Prognosa.
1. ad Vitam
ad Sanasionam
ad Fungsionam

2. Okupasi ( diisi bila ada diagnosa Okupasi).

X. Permasalahan pasien & Rencana Penatalaksanaannya.


Rencana Tindakan Target Waktu
No. Jenis Permasalahan Keterangan
(Materi & Cara) & Evaluasi

_____________________________________________________________________
9 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

PETUNJUK BAGI MAHASISWA

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca skenario diatas dengan teliti, mahasiswa bertugas :


a. Klarifikasi istilah yang belum jelas.
b. Tentukan kata kunci
c. Tentukan masalah yang sedang terjadi dengan membuat pertanyaan
berpatokan pada TIU dan TIK, namun tidak menutup kemungkinan
memperluas bahan diskusi dengan hal yang relevan.

2. Modul ini adalah modul Kesehatan Kerja dimana merupakan gabungan


permasalahan Kesehatan Masyarakat dan Klinis.
3. Mengingat kasus PAK (Penyakit Akibat Kerja) ini merupakan masalah yang relatif
baru bagi mahasiswa, maka skenario dibuat selengkap mungkin untuk
memberikan gambaran sejelas-jelasnya. Namun mahasiswa diijinkan untuk
menambahkan data diluar skenarion sepanjang data tersebut diperlukan serta
logis.
4. Mahasiswa melakukan analisis masalah, merencanakan pemecahan masalah
dengan mnyusun program kerja, dengan melakukan hal-hal berikut :
a. Menetapkan indikator/fakta/kata kunci dari skenario.
b. Menguraikan faktor risiko yang dihadapi si pekerja, potensi gangguan
kesehatan maupun injury(kecelakaan) yang mungkin dihadapi.
c. Mengusulkan pemeriksaan penunjang yang relevan dengan kasus /
skenario.
d. Dari fakta/kata kunci, menegakkan diagnosa berdasarkan 7(tujuh)
langkah prinsip dan berdasarkan ICD-10 untuk Occupational Health.
e. Menetapkan kategori kesehatan serta prognosis penyakit.
f. Merencanakan program penatalaksanaan berdasarkan permasalahan
yang dihadapi oleh penderita.
g. Menetapkan parameter pemeriksaan kesehatan yang diperlukan sesuai
skenario.
h. Menetapkan parameter Bio-monitoring bila diperlukan.
i. Dan hal lain yang dirasa perlu untuk di kembangkan, sesuai peranan
sebagai dokter perusahaan/okupasi.

5. Diskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 10-12 orang,
dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh mahasiswa
sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap diskusi.
Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara mandiri.

_____________________________________________________________________
10 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

6. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan


menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk
mencari informasi tambahan.

7. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat


bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensntese
informasi dalam menyelesaikan makalah.

8. Setelah menyelesaikan seluruh proses diskusi kelompok, mahasiswa diwajibkan


membuat makalah mengenai hal-hal yang telah didiskusikan secara berkelompok
(1 makalah untuk 1 kelompok).

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa
diharapkan memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan
mengikuti langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi. Klarifikasikan semua istilah yang belum jelas. (bila ada).
2. Identifikasi permasalahan. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada
skenario di atas yang tidak anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal
tersebut.
3. Analisis permasalahan. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing,
jawablah atau jelaskanlah masalah tersebut.
4. Klasifikasikan permasalahan. Coba menyusun penjelasan tersebut secara
sistimatik, sesuai TIK.
5. Tujuan pembelajaran selanjutnya. Tentukan masalah-masalah yang belum
terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan
pembelajaranmu selanjutnya.
6. Informasi tambahan. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut,
carilah informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar,
dan lain-lain sumber informasi.
7. Laporkan. Diskusikan dan lakukan sintese dari semua informasi yang anda
temukan.

Penjelasan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya
dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk
memberikan penjelasan asat hal-hal yang masih belum jelas.

_____________________________________________________________________
11 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

JADWAL PERTEMUAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang tiap
kelompok.
1. Pertemuan pertama : dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk
penjelasan dan tanya jawab.
Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial I dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih


menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Tujuan :
Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
Brain-storming untuk proses 1 5,
Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial II seperti pada tutorial 1.


Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran
mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

Selain itu mahasiswa akan :


Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri.
Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.

Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila


informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan
penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-
ulang diluar jadwal.

4. Pertemuan keempat (terahir): diskusi panel dan tanya pakar.


Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan
untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas
atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada
pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai
urutan yang tercantum pada buku kerja.

Selesai pelaksanaan diatas, setiap mahasiwa kemudian diberi tugas untuk


menuliskan laporan tentang semua hal mengenai penyakit Akibat Kerja diatas,
dengan pendekatan sebagai dokter Okupasi. Laporan ditulis dalam bentuk laporan
lengkap.

_____________________________________________________________________
12 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi kelompok serta
laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan satu rangkap ke
koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya, dan dikembalikan ke
mahasiswa melalui koordinator untuk perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke
koordinator PBL MEU
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain
untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

TIME TABLE
I II III IV V VI
(Tutorial I) (Tutorial (Diskusi
Panel)
II)
Kuliah PAK Brain Mandiri Laporan Persiapan Diskusi
storming mencari informasi untuk Panel
Penjelasan
tambahan baru presentasi
Modul PBL Klasifikasi Tanya
informasi
Analisa & Klasifikasi Pembuatan Pakar
Sintese Analisa & Laporan
Sintesa

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor.
2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.
3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud
untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
4. Kuliah khusus dalam kelas.
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majalah, slide, tape atau video dan internet.

_____________________________________________________________________
13 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

SKENARIO KASUS P.A.K.

Kasus I : Asma Kerja


Tn. N, 32 tahun, Kedudukan dalam keluarga : Suami, Islam, Pendidikan SLTP,
Tukang mebel. Keluhan Utama : Sering merasa sesak napas sejak 1 bulan yang
lalu. RPS : Sejak 1 bulan yang lalu pasien sering merasa sesak napas, batuk,
perasaan berat di dada dan kadang disertai napas berbunyi (walaupun sekarang
pasien datang berobat tanpa keluhan) tetapi pasien tidak pernah berobat. Keluhan
ini dirasakan oleh pasien terutama pada saat mulai bekerja dan menghilang pada
saat libur (tidak bekerja). Sebelumnya pasien mengaku tidak pernah mengalami
keluhan demikian. Pasien tidak pernah batuk lama maupun batuk darah. Pasien
mengaku tidak merokok. Pasien tidak pernah merasakan nyeri dada yang seperti
ditusuk pisau ataupun nyeri yang sampai menjalar ke punggung belakang. Pasien
mengaku memiliki riwayat alergi dimana kalau pagi hari pasien sering mengalami
bersin-bersin dan hidung berair atau gatal yang akan sembuh sendirinya pada
siang hari. Pasien bekerja sebagai tukang mebel dimana pekerjaannya setiap hari
menggergaji kayu dan mengamplas kayu yang akan dijadikan mebel. Pekerjaan ini
baru ditekunin pasien sejak 1 tahun terakhir dan setiap bekerja pasien tidak
pernah memakai masker. Pasien sebelumnya bekerja sebagai tukang ojek dan
merasa pendapatannya kurang bahkan kadang tidak ada sama sekali dalam sehari
maka pasien beralih pekerjaan menjadi tukang mebel informal yang pemiliknya
adalah teman pasien sendiri.Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat alergi (+), riwayat
TB (-), riwayat penyakit jantung (-), riwayat asma (-). RPK : Riwayat alergi (+),
riwayat asma (-). Riwayat Sosioekonomi dan Kebiasaan : Pendapatan yang
dihasilkan pasien melalui pekerjaan ini, dikatakannya cukup untuk menghidupi
dirinya sendiri dan keluarganya. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum minuman
beralkohol maupun merokok. Pasien diketahui tidak memiliki kebiasaan olah raga.
Riwayat pekerjaan : Pasien bekerja sebagai tukang mebel sejak 1 tahun terakhir.
Pekerjaan pasien sebelumnya adalah sebagai tukang ojek. Material dan peralatan
yang dipergunakan : Gergaji, Pegamplas,
Uraian tugas : Pasien bekerja 6 hari seminggu (hari minggu pasien tidak bekerja).
Pasien berangkat kerja setiap hari jam 08.00 pagi dan pulang kerja jam 17.00 sore
dengan berjalan kaki karena jarak tempat kerja dekat dari tempat tinggal pasien.
Sesampai di tempat kerja pasien langsung mengerjakan tugasnya untuk
memotong kayu dengan menggergaji ( jenis : Jenjeng / Albasia ). Pasien istirahat
jam 12.00-13.00 siang. Potongan kayu tersebut akan diamplas oleh pasien supaya
permukaannya halus. Tempat pemotongan dan pengamplasan kayu pasien
dilakukan di depan pintu terbuka karena tempat kerja pasien berupa sebuah ruko
kecil berukuran kurang lebih 2,5m x 10m yang terletak di pinnggir jalan raya.
Untuk bagian ngebor dan memasang sekrup (merakitnya menjadi mebel) yang
mengerjainnya adalah teman pasien. Pasien tidak mempunyai tugas tambahan lain
selain menggergaji dan mengamplas kayu

_____________________________________________________________________
14 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Pemeriksaan Fisik : KU : Baik, CM, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 88 x / menit ; isi


cukup, irama teratur, Nafas : 20 x / menit (waktu berobat sedang tidak sesak),
Suhu:36.5OC. BB : 57 kg, TB : 156 cm, IMT : 23,75. Thorax : (Auskultasi) : Paru :
Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-, (karena saat berobat sedang tidak ada
keluhan). Jantung : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-). Lain-lain : Normal
Resume : Pasien Tn. N, 32 tahun, datang dalam keadaan tidak ada keluhan, tetapi
dari pengakuan pasien sering merasa sesak napas, batuk, perasaan berat di dada
dan kadang disertai napas berbunyi sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
oleh pasien terutama pada saat mulai bekerja dan menghilang pada saat libur
(tidak bekerja). Sebelumnya pasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan
demikian. Pasien bekerja sebagai tukang mebel dimana pekerjaannya setiap hari
menggergaji kayu dan mengamplas kayu yang akan dijadikan mebel. Pekerjaan ini
baru ditekunin pasien sejak 1 tahun terakhir dan setiap bekerja pasien tidak
pernah memakai masker.
oooooOOOooooo

Kasus-II : Nyeri punggung bawah (LOW BACK PAIN / LBP)

DIAGNOSA KLINIS : LBP + HIPERTENSI GRADE II, DISPEPSIA.

IDENTITAS PASIEN
Tn. Saptoni, 42 tahun, Kedudukan dalam keluarga : keponakan KK, Islam, SLTP,
Penjual sayur di pasar, Menikah dengan 2 anak perempuan berusia 10 dan 4
tahun
KU : nyeri, kaku dan pegal pada pinggang dan kadang juga, pada daerah lengan
bila lelah sehabis bekerja sejak sekitar 2 tahun lalu, selain itu juga mengeluhkan
nyeri ulu hati berulang, dan memberat sejak 4 hari lalu. RPS : Nyeri ulu hati
berulang sejak sekitar 3 4 tahun lalu jika makan tidak teratur. Nyeri ini
memberat sejak 2 hari lalu, setelah os mengkonsumsi puyer obat sakit kepala
karena sakit kepala berdenyut. Nyeri tidak menjalar, terasa perih, sendawa terasa
asam. Biasanya os berobat ke dokter atau puskesmas, dan diberikan obat maag,
sehingga keadaannya membaik, namun akan kembali kambuh bila terlambat
makan. Selain itu sejak 2 hari lalu os juga mulai batuk-batuk kering. Sebelumnya
tidak ada riwayat batuk lama berulang, keringat malam --, BB tidak menurun,
nyeri menelan --- Os juga mengeluh nyeri, kaku dan pegal pada pinggang dan
kadang juga pada daerah lengan bila lelah sehabis bekerja sejak sekitar 2 tahun
lalu. Biasanya mengkonsumsi obat warung seperti neorheumacyl atau jamu pegal
linu akan hilang. Nyeri pinggang tidak menjalar, hanya di daerah sekitar
pinggang, terasa kaku, dan pegal saja, serta tidak ada gangguan dalam
melakukan suatu gerakan. Riwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit dahulu (-)
Riwayat penyakit dalam keluarga : 1 tahun lalu anak I dirawat di RS selama 1
minggu karena DHF, dan pada saat itu diketahui menderita vlek pada paru,
_____________________________________________________________________
15 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

kemudian diterapi selama 1 tahun dan dinyatakan sudah sembuh. Tidak ada
riwayat hipertensi dalam keluarga. Riwayat Kebiasaan: Rokok (-), alkohol (-).
ANAMNESIS OKUPASI
1. Jenis pekerjaan :
Bahan/Material yg Masa Kerja
Jenis Pekerjaan Tempat Kerja
digunakan
1. Kenek tukang Batu bata, semen, Tergantung lokasi, 5 tahun
batu di batu, pasir biasanya disekitar
kampungnya kampungnya
2. Tukang sayur di Karung besar Pasar berjarak 10 15 tahun
pasar. berisi sayuran dan menit jalan kaki
tali pengikat sayur. dari rumah

2. Uraian tugas/pekerjaan sekarang:


Os mulai berjalan kaki ke pasar jam 5 pagi, diperlukan waktu sekitar 10 menit
untuk sampai ke pasar menurunkan karung-karung berisi sayuran dari atas
truk. Berat karung tersebut sekitar 30 40 kg, dan biasanya terdapat sekitar 4 5
karung kemudian karung sayuran tersebut di bawa ke tempat berjualan yang
berjarak sekitar 150 meter dari tempat truk berhenti selanjutnya sayuran
tersebut dibagi-bagi dan diikat satu persatu kemudian sayuran dijual kepada
para pembeli kegiatan berjualan dilakukan sampai sekitar jam 11 siang. Selama
melayani pembeli, os dalam posisi berdiri.
Setelah sampai di rumah, os istirahat tidur atau mengobrol. Tidak mengerjakan
pekerjaan apapun lagi. Pekerjaan ini dilakukan setiap hari tanpa ada libur. Os
mengatakan penghasilan sebagai penjual sayur hanya sekitar Rp 15 20.000,- per
hari dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga istri sering bertengkar
dengan os, dan menyebabkan os merasa stres dan tertekan, sehingga berusaha
mencari pekerjaan ke Jakarta.
PEMERIKSAAN FISIK :
KU : Sakit ringan, CM, TD : 160/100 mmHg, Nadi : 88 x / menit, Nafas : 20 x /
menit, Suhu : afebris. BB : 65 kg, TB : 167,5 cm, BMI : 23,21. Punggung bawah :
Inspeksi : tulang belakang tidak tampak deformitas, pergerakan dbn, Palpasi :
nyeri tekan (-), otot teraba agak tegang di area L1 5, Perkusi : nyeri ()-), Tes
Laseque (-), Tes Patrick (-), Tes kontra Patrick (-), Refleks fisiologis dbn, Refleks
patologis (-), Lain-lain : Normal.
Resume kelainan yang didapat :
Tuan S, 42 tahun, datang dengan keluhan nyeri ulu hati berulang sejak 3 4
tahun lalu terutama jika makan tidak teratur. Nyeri ulu hati ini memberat sejak 4
hari lalu, dan sejak 2 hari lalu juga disertai batuk kering. Selain itu os juga
mengeluhkan nyeri pinggang bawah sejak sekitar 2 tahun lalu yang timbul sehabis
berjualan sayur di pasar. Biasanya dengan istrihat nyeri akan berkurang atau
hilang, dan bila tidak biasanya os mengkonsumsi neorheumacyl atau jamu pegal
linu. Pada palpasi teraba otot paraspinal agak tegang. Dari pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, pembesaran kelenjar supraclavicular
sinistra berdiameter 2 cm, agak keras, dapat digerakkan, tapi tidak ada riwayat

_____________________________________________________________________
16 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

demam dan penurunan berat badan. Os juga mengeluh sering stres dengan
masalah ekonomi dan keluarga karena penghasilan yang kurang.
oooooOOOooooo

Kasus-III : Anemia Intoksikasi Pb


Tn. R, laki-laki, 28 thn., Islam, SLTP, belum menikah, Pekerjaan : Bagian
penimbangan timah hitam pada PT. N. K.U : Sering pusing-pusing. Sudah 2 hari
menderita batuk.
RPS : Keluhan pusing sering berulang, dirasakan sejak 6 (enam) bulan ini. Bila
peker-jaan dihentikan, rasa pusing tetap terasa. Merokok hanya kadang-kadang,
namun sehari menghabiskan beberapa batang.
RPD :
Penyakit Ya/tidak/kadang-kadang
----------- -----------------------------
o Pusing-pusing Kadang-kadang
o Mual Kadang-kadang
o Hipertensi Tidak
o Kencing manis Tidak
o Batuk-batuk lama Tidak
o Sakit kuning Tidak
o Asma Tidak
o TBC Tidak
o Sakit jantung Tidak
o Sakit ginjal Tidak
o Gangguan pendengaran Tidak
o Gangguan penglihatan Tidak
o Sakit sendi / otot Kadang-kadang
o Allergi Tidak

RPK : Tidak ada yang sakit serius didalam keluarga.

ANAMNESA OKUPASI :
1. Jenis Pekerjaan :
Bahan yang
Jenis pekerjaan Tempat kerja Lama kerja
digunakan
Mekanik - 2 tahun
PT. N
Menimbang timah hitam Pb 7 tahun

_____________________________________________________________________
17 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

2. Uraian tugas / pekerjaan :


(Cara melakukan pekerjaan, detil aktifitas selama 8 jam kerja, bahan yang
digunakan, alur tiap kegiatan)

B Sejak 7 tahun ini pekerjaan ybs melakukan penimbangan timah hitam


untuk pembuatan aki. Sebelumnya bekerja sebagai mekanik.
B Apakah merasa jemu dengan pekerjaan ? Ya .. tapi tidak ada pekerjaan
lain (permasalahan organisasi).
B Apakah mempunyai pekerjaan sambilan selain di perusahaan ini? Tidak.

3. Alat pelindung diri yang digunakan :


o Masker : Ya, hanya kain biasa.
o Google : Tidak
o Earplug/muff : Tidak.
o Pakaian kerja : Tidak
o Sepatu kerja : Ya.
o Sarung tangan : Ya.

PEMERIKSAAN :
KU : kesadaran baik, mampu berkomunikasi. TD : 110/70 mmHg, Nadi :80 /
menit, Respirasi : normal, Suhu :37,0 OC, Anemia (+), Hb = 10 mg%, BB : 55 kg,
TB : 160 cm. Sklera : agak anemik. Lain-lain : Normal

oooooOOOooooo

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN.


1. Jeyaratnam J, Koh D. Textbook of occupational medicine practice. World Scientific.
Singapore. 1966.

2. LaDou J. Current occupational & environmental medicine. 3rd ed. Mcgraw-Hill. Boston.
2004.
3. MCCunny RJ. A practical approach to occupational and environmental medicine. 3rd ed.
Lippincott Williams & Wilkins.2003.
4. Erickson PA. Practical guide to occupational health and safety. Academic press. San
diego. 1996.

5. Harrington JM, Gill FS. Poket konsultant occupational health.


6. Sumamur. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. 9thed. Haji Mas Agung. Jakarta.
1993.
7. Yanri Z, Harjani S, Yusuf M. Himpunan peraturan perundangan kesehtan kerja. Pt.
Citratama Bangun Mandiri. Jakarta. 1999.

_____________________________________________________________________
18 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

TUGAS MAHASISWA : (Sesuaikan dengan TIU dan TIK).


1. Menetapkan Bahaya potensial.
2. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita.
3. Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium dan Non-Lab) yang diusulkan.
4. Diagnosis Kerja (Berdasarkan ICD-10). Lihat buku Pegangan (Manual)
5. Diagnosis Okupasi (berdasarkan 7 langkah penegakan diagnosis Okupasi)
6. Menetapkan Kategori Kesehatan (Fitness to Work)
7. Menetapkan Prognosis penyakit.
8. Permasalahan pasien dan rencana penatalaksanaan tempat kerja.
9. Khusus untuk Pb (Toksikologi) :
a) Jelaskan Efek kesehatan dari Pb (Chronic Health effects), terhadap :
Central Nervous System
Haematopoetic System
Reproductive System
Renal/Kidney
b) Memahami apa yang dimaksud dengan Bio-Monitoring, sampel yang
diperiksa, parameter yang cari serta nilai ambangnya (BEI). Lihat tabel
pemeriksaan Bio Monitoring. Lihat buku Pegangan (Manual)

oooooOOOooooo

_____________________________________________________________________
19 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

PETUNJUK UNTUK TUTOR

TUGAS TUTOR

Pra tutorial
1. Mempelajari dengan seksama modul ini termasuk TIU dan TIK.
2. Jika ada materi yang tidak jelas mohon ditanyakan pada dosen pengampu.
3. Membuat rencana pembelajaran.
4. Membuat tabulasi kata kunci sesuai dengan penyakit akibat kerja yang dibahas.
5. Mengecek kelengkapan ruang tutorial

Tutorial tahap I
1. Membantu mahasiswa menunjuk ketua dan sekertaris kelompok.
2. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
a. Menyusun kata kunci.
b. Membahas TIU dan TIK.
c. Membuat daftar pertanyaan sebanyak banyaknya yang diarahkan ke
TIK.
d. Menjawab pertanyaan-pertanyaan.
e. Membuat tabulasi penyakit penyakit yang menyebabkan dan
menghubungkannya dengan kata kunci.
f. Membuat tujuan pembelajaran selanjutnya.
g. Membagi tugas pencarian informasi berdasarkan jenis penyakit akibat
kerja dimaksud.
3. Melakukan penilaian untuk mahasiswa dan menandatanganinya.
4. Mengecek kehadiran mahasiswa dan menandatangani daftar hadirnya.
5. Mengingatkan mahasiswa agar pertemuan selanjutnya masing masing sudah
mengisi lembaran kerja

Tutorial tahap II.


1. Mengecek apakah mahasiswa datang dengan membawa lembaran kerjanya.
2. Memfasilitasi diskusi agar berjalan sesuai urutannya yaitu :
Melaporkan informasi tambahan yang baru diperolehnya.

_____________________________________________________________________
20 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Mahasiswa mendiskusikan satu persatu indikator yang ada dalam skenario


penyakit akibat kerja, mengusulkan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan, menegakkan diagnosa, serta penatalaksanaan yang
direncanakan.
3. Tutor menanyakan beberapa pertanyaan mendasar yang perlu diketahui
mahasiswa dan mendiskusikannya.
4. Mahasiswa mencatat pertanyaan yang belum terjawab untuk dicari pada
perpustakaan, ditanyakan langsung kepada dosen pengampu atau ditanyakan
dalam diskusi panel.
5. Membuat penilaian terutama saat mahasiswa melaporkan informasi yang
diperoleh.
6. Mengecek kehadiran mahasiswa dan menandatangani daftar hadirnya

Saat Panel Diskusi


1. Wajib mengikuti diskus panel.
2. Membuat penilaian pada penampilan, cara menjawab, isi jawaban dan lain-lain
pada mahasiswa yang melapor atau menjawab pertanyaan.

Setelah satu Seri Tutorial Selesai


1. Mengumpulkan semua absensi kelompok di Koordinator PBL.
2. Membuat penilaian akhir : dari semua nilai.
3. Memeriksa laporan mahasiswa bersama nara sumber

_____________________________________________________________________
21 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

BEBERAPA FAKTA DAN KATA KUNCI DALAM SKENARIO KASUS.

ASMA KERJA
DIAGNOSA KERJA : ASMA KERJA.
A. IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. N
Umur : 32 tahun
Kedudukan dalam keluarga : Suami
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Tukang mebel
Status Pernikahan : Menikah

B. ANAMNESIS PENYAKIT :
1. Keluhan Utama
Sering merasa sesak napas sejak 1 bulan yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 bulan yang lalu pasien sering merasa sesak napas, batuk, perasaan
berat di dada dan kadang disertai napas berbunyi (walaupun sekarang pasien
datang berobat tanpa keluhan) tetapi pasien tidak pernah berobat. Keluhan ini
dirasakan oleh pasien terutama pada saat mulai bekerja dan menghilang pada
saat libur (tidak bekerja). Sebelumnya pasien mengaku tidak pernah
mengalami keluhan demikian. Pasien tidak pernah batuk lama maupun batuk
darah. Pasien mengaku tidak merokok. Pasien tidak pernah merasakan nyeri
dada yang seperti ditusuk pisau ataupun nyeri yang sampai menjalar ke
punggung belakang. Pasien mengaku memiliki riwayat alergi dimana kalau pagi
hari pasien sering mengalami bersin-bersin dan hidung berair atau gatal yang
akan sembuh sendirinya pada siang hari. Pasien bekerja sebagai tukang mebel
dimana pekerjaannya setiap hari menggergaji kayu dan mengamplas kayu
yang akan dijadikan mebel. Pekerjaan ini baru ditekunin pasien sejak 1 tahun
terakhir dan setiap bekerja pasien tidak pernah memakai masker. Pasien
sebelumnya bekerja sebagai tukang ojek dan merasa pendapatannya kurang
bahkan kadang tidak ada sama sekali dalam sehari maka pasien beralih
pekerjaan menjadi tukang mebel informal yang pemiliknya adalah teman
pasien sendiri.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat alergi (+), riwayat TB (-), riwayat penyakit jantung (-), riwayat asma
(-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat alergi (+), riwayat asma (-)

_____________________________________________________________________
22 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

5. Riwayat Sosioekonomi dan Kebiasaan


Pendapatan yang dihasilkan pasien melalui pekerjaan ini, dikatakannya cukup
untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Pasien tidak memiliki kebiasaan
minum minuman beralkohol maupun merokok. Pasien diketahui tidak memiliki
kebiasaan olah raga.

C. ANAMNESIS OKUPASI
1. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang mebel sejak 1 tahun terakhir
Pekerjaan pasien sebelumnya adalah sebagai tukang ojek.
Material dan peralatan yang dipergunakan :
o Gergaji
o Pegamplas
2. Uraian tugas
Pasien bekerja selama 6 hari seminggu ( hari minggu pasien tidak bekerja )
Pasien berangkat kerja setiap hari jam 08.00 pagi dan pulang kerja jam 17.00
sore dengan berjalan kaki karena jarak tempat kerja dekat dari tempat tinggal
pasien.
Sesampai di tempat kerja pasien langsung mengerjakan tugasnya untuk
memotong kayu dengan menggergaji ( jenis : Jenjeng/Albasia ).
Pasien istirahat jam 12.00-13.00 siang
Potongan kayu tersebut akan diamplas oleh pasien supaya permukaannya
halus
Tempat pemotongan dan pengamplasan kayu pasien dilakukan di depan pintu
terbuka karena tempat kerja pasien berupa sebuah ruko kecil berukuran
kurang lebih 2,5m x 10m yang terletak di pinnggir jalan raya
Untuk bagian ngebor dan memasang sekrup (merakitnya menjadi mebel) yang
mengerjainnya adalah teman pasien
Pasien tidak mempunyai tugas tambahan lain selain menggergaji dan
mengamplas kayu

3. Bahaya potensial
Urutan kegiatan Bahaya potensial Gangguan kesehatan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial Risiko yang mungkin
kecelakaan
kerja
Penggergajian Debu, Gerakan Kebosanan Tangan luka Asma kerja, dermatitis,
Bising, tangan oleh gergaji MSDs, Stress Kerja
Pengamplasan suhu yang dan Mata
panas - reptitif kemasukan
serta debu kayu
Posture
Kerja

4. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita

_____________________________________________________________________
23 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Dalam 1 bulan terakhir, gejala sudah seringkali dirasakan. Keluhan terutama


dirasakan pada saat mulai bekerja
Pada saat libur (tidak bekerja) keluhan tidak dirasakan

D. PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 88 x / menit ; isi cukup, irama teratur
Frekuensi Nafas : 20 x / menit (karena waktu berobat sedang tidak
sesak)
Suhu aksila : 36.5 0C
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 156 cm
Indeks Massa Tubuh : 23,75
Status Gizi : Baik

STATUS GENERALIS
Kelenjar Limfe
Mandibula : normal
Leher : normal
Aksila : normal
Inguinal : normal
Mata
Pada kedua mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat
isokor, refleks cahaya (+), persepsi warna baik, tidak ditemukan penglihatan
ganda.
Telinga
Pada kedua telinga : bentuk telinga normal, keadaan daun telinga normal, tidak
ditemukan serumen, membrana timpani intak. Kesan pendengaran : baik.
Hidung
Septum nasi : letak di tengah, tidak ditemukan kelainan
Mukosa : tidak hiperemis, tidak oedem
Penciuman : baik
Rongga Mulut
Gigi 87654321 12345678
87654321 12345678
Gusi normal
Kesan : Higiene oral baik
Tenggorokan
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1 T1, tidak hiperemis
Nasofaring : tidak dilakukan pemeriksaan

_____________________________________________________________________
24 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Laring : tidak dilakukan pemeriksaan


Leher
Kelenjar tiroid : Normal
JVP : Normal
Thorax
Inspeksi : Normal
Palpasi : Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi
Paru : Vesikuler, ronchi -/- , wheezing -/-
(karena saat berobat sedang tidak ada keluhan)
Jantung: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak tampak adanya benjolan abnormal
Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba,
Tidak teraba massa di abdomen
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus dalam batas normal
Genito Urinary dan Anorectal
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas & Sistem Muskular
Tangan : tonus otot baik, kekuatan 5/5, deformitas (-), sensoris baik
Kaki : tonus otot baik, kekuatan 5/5, deformitas (-), sensoris baik
Tungkai kanan dan kiri sama panjang
Refleks
Fisiologis : normal
Patologis : tidak ditemukan

E. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT


Pasien Tn. N, 32 tahun, datang dalam keadaan tidak ada keluhan, tetapi dari
pengakuan pasien sering merasa sesak napas, batuk, perasaan berat di dada dan
kadang disertai napas berbunyi sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan
oleh pasien terutama pada saat mulai bekerja dan menghilang pada saat libur
(tidak bekerja). Sebelumnya pasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan
demikian. Pasien bekerja sebagai tukang mebel dimana pekerjaannya setiap hari
menggergaji kayu dan mengamplas kayu yang akan dijadikan mebel. Pekerjaan
ini baru ditekunin pasien sejak 1 tahun terakhir dan setiap bekerja pasien tidak
pernah memakai masker.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium rutin : - Hb : (melihat kemungkinan anemia
(darah, urine, feces rutin) - Darah lengkap : Melihat adanya kemungkinan
infeksi sistemik (WBC) dan kemungkinan allergi
(Eo).

_____________________________________________________________________
25 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

- Urine lengkap (melihat adanya kristal urine


dampak kemungkinan dehidrasi akibat suhu
panas)

Laboratorium Khusus :
(Kimia darah, Bio-monitoring, dsb.)
- Tidak diperlukan.

Pemeriksaan Radiologis :
(Rontgen, ILO Standard, USG, dsb).
- Thorax foto :
o Mengexclude adanya kemungkinan
bronchitis serta mencari kemungkinan
adanya kasus TB (merokok, dsb.)
Pemeriksaan Non-Lab :
(Audiometri, Spirometri, dsb.)
- Disarankan pemeriksaan :
o Audiometri (adanya noise).
o Spirometri/Peak Flow Meter (cari
kemungkinan penurunan fungsi paru)
o Pemeriksan udara lingkungan kerja.

G. DIAGNOSIS KERJA
Asma kerja
ICD 10 : J45.0 Asthma Predominantly Allergic Asthma.

H. DIAGNOSIS OKUPASI
7 (Tujuh) Langkah penegakan diagnosis okupasi :
1. Diagnosis klinis : Asma
2. Pajanan : Debu kayu di tempat kerja
3. Hubungan antara pajanan dengan Asma kerja : keluhan muncul saat mulai
bekerja dan menghilang pada saat libur (tidak bekerja)
4. Besarnya pajanan : pasien terpajan debu kayu 8 jam/hari
5. Faktor risiko individu : terdapat riwayat alergi pada pasien ini yaitu dimana
setiap pagi pasien suka mengalami bersin-bersin dan hidung berair atau gatal.
6. Faktor lain diluar pekerjaan : di luar jam kerjanya, tidak ada pekerjaan lain
7. Diagnosis okupasi : Asma kerja

I. KATEGORI KESEHATAN
Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan.

J. PROGNOSIS
ad Vitam : ad bonam
ad Sanationam : ad bonam
ad Fungsionam : ad bonam

_____________________________________________________________________
26 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Okupasi : dubia ad bonam

K. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN

PERMASALAHAN RENCANA TINDAKAN


Penderita : Asma Kerja Medikamentosa: disini pasien diberikan obat
medikamentosa berupa Salbutamol 2mg
untuk diminum 3x1 pada saat terjadi keluhan.
Alat Pelindung diri Google
Earplug / Earmuff
Masker/Respirator (tergantung besaran
partikel debu).
Baju kerja (lengan panjang)
Tempat Kerja Kebersihan (Housekeeping)
Sering diperciki air mengurangi debu.
Pimpinan Perusanaan Membangun Komitmen (baik Manajemen
maupun Karyawan)
Edukasi Pekerja
Pemeriksaan Kesehatan Berkala, terutama
pemeriksaan fungsi paru (Peak Flow Meter
atau Spirometri)
Pengukuran kadar debu dilingkungan kerja
serta membandingkannya dengan
PERMENAKERTRANS NO. 13 tahun 2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik dan
Kimia di Tempat Kerja (melihat Nilai ambang
batas debu terlampaui atau tidak)
Karyawan Ketaatan mengikuti SOP

oooooOOOooooo

LOW BACK PAIN

DIAGNOSA KLINIS : LBP+HIPERTENSI GRADE II, +DISPEPSIA + STRES

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : S.
Umur : 42 tahun
Kedudukan dalam keluarga : keponakan KK
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Penjual sayur di pasar

_____________________________________________________________________
27 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Status perkawinan : Menikah, 2 anak perempuan 10 dan 4


thn
Datang ke KDK : Datang sendiri
Tanggal kunjungan pertama : 15 September.

II. ANAMNESIS PENYAKIT.


1. Keluhan utama : nyeri, kaku dan pegal pada pinggang dan kadang
juga pada daerah lengan bila lelah sehabis bekerja sejak sekitar 2 tahun
lalu, selain itu juga mengeluhkan nyeri ulu hati berulang, dan memberat
sejak 4 hari lalu
2. Riwayat perjalanan penyakit sekarang : Nyeri ulu hati berulang sejak
sekitar 3 4 tahun lalu jika makan tidak teratur. Nyeri ini memberat sejak
2 hari lalu, setelah os mengkonsumsi puyer obat sakit kepala karena sakit
kepala berdenyut. Nyeri tidak menjalar, terasa perih, sendawa terasa
asam. Biasanya os berobat ke dokter atau puskesmas, dan diberikan obat
maag, sehingga keadaannya membaik, namun akan kembali kambuh bila
terlambat makan.
Selain itu sejak 2 hari lalu os juga mulai batuk-batuk kering. Sebelumnya
tidak ada riwayat batuk lama berulang, keringat malam --, BB tidak
menurun, nyeri menelan ---
Os juga mengeluh nyeri, kaku dan pegal pada pinggang dan kadang juga
pada daerah lengan bila lelah sehabis bekerja sejak sekitar 2 tahun lalu.
Biasanya mengkonsumsi obat warung seperti neorheumacyl atau jamu
pegal linu akan hilang. Nyeri pinggang tidak menjalar, hanya di daerah
sekitar pinggang, terasa kaku, dan pegal saja, serta tidak ada gangguan
dalam melakukan suatu gerakan. Riwayat trauma disangkal
3. Riwayat penyakit dahulu : ----
4. Riwayat penyakit dalam keluarga :
1 tahun lalu anak I dirawat di RS selama 1 minggu karena DHF,
dan pada saat itu diketahui menderita vlek pada paru, kemudian
diterapi selama 1 tahun dan dinyatakan sudah sembuh
Tidak ada riwayat hipertensi dalam keluarga
5. Kebiasaan:
Rokok ---, alkohol ---

III. ANAMNESIS OKUPASI


1. Jenis pekerjaan :
Jenis Pekerjaan Bahan / material yang Tempat Kerja Masa
digunakan Kerja
1.Kenek tukang Batu bata, semen, batu, Tergantung lokasi, 5 tahun
batu pasir biasanya di sekitar
kampungnya
2.Tukang sayur di -Karung besar berisi Pasar berjarak 10 15 tahun
pasar sayuran menit berjalan kaki
-Tali pengikat sayur dari rumah

_____________________________________________________________________
28 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

2. Uraian tugas/pekerjaan sekarang:


Os mulai berjalan kaki ke pasar jam 5 pagi, diperlukan waktu sekitar 10 menit
untuk sampai ke pasar menurunkan karung-karung berisi sayuran dari atas
truk. Berat karung tersebut sekitar 30 40 kg, dan biasanya terdapat sekitar 4
5 karung kemudian karung sayuran tersebut di bawa ke tempat berjualan
yang berjarak sekitar 150 meter dari tempat truk berhenti selanjutnya
sayuran tersebut dibagi-bagi dan diikat satu persatu kemudian sayuran
dijual kepada para pembeli kegiatan berjualan dilakukan sampai sekitar jam
11 siang. Selama melayani pembeli, os dalam posisi berdiri.
Setelah sampai di rumah, os istirahat tidur atau mengobrol. Tidak
mengerjakan pekerjaan apapun lagi.
Pekerjaan ini dilakukan setiap hari tanpa ada libur.Os mengatakan penghasilan
sebagai penjual sayur hanya sekitar Rp 15 20.000,- per hari dan tidak
mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga istri sering bertengkar dengan os,
dan menyebabkan os merasa stres dan tertekan, sehingga berusaha mencari
pekerjaan ke Jakarta.

3. Bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja dan lingkungan
kerja
Urutan Bahaya potensial Gangguan Risiko
kegiatan kesehatan kecelakaan
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial
yang mungkin kerja
Mengangkat Bising Polusi Jamur, Posisi Stres Gangguan Jatuh,
karung suara asap bakteri, mengangk psikososial pendengaran, terpeleset,cid
sayuran dari kendaraa, knalpot cacing, at/menuru dan keracunan CO, era muskulo
truk cuaca (CO), virus nkan tidak ekonomi keracunan skeletal
dingin cemaran tepat insektisida,
insektisid (awkward pupuk, infeksi,
a dan position) dermatitis,
pupuk gerakan alergi, LBP,
pada berputar, gangguan
sayuran beban muskuloskelet
berat al,
(sekitar 30 Stres
40 kg) psikososial
Mengikat Cuaca Cemaran Jamur, -Posisi Stres Keracunan Tali pengikat
sayuran dingin dan insektisid bakteri, tubuh saat psikososial insektisida, melukai jari,
panas a dan cacing, mengikat dan pupuk, infeksi, cidera
pupuk virus tidak tepat ekonomi dermatitis, muskuloskele
pada (awkward alergi, LBP, tal
sayuran position) gangguan
-Gerakan muskuloskelet
repetitif al, cumulative
saat trauma
mengikat disorder,
Stres
psikososial
Melayani Cuaca Cemaran Jamur, Posisi Stres Keracunan Terpeleset,
pembeli panas insektisid bakteri, tubuh saat psikososial insektisida, jatuh, cidera
a dan cacing, melayani dan pupuk, infeksi, muskuloskele
pupuk virus pembeli ekonomi dermatitis, tal
(awkward alergi, LBP,
_____________________________________________________________________
29 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

pada position), gangguan


sayuran gerakan muskuloskelet
memutar al,
Stres
psikososial

4. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita (gejala/keluhan)


Setiap pulang kerja os merasa nyeri dan pegal pada daerah pinggang dan
kadang juga pada lengan. Setelah istirahat akan berkurang atau hilang.

IV. PEMERIKSAAN FISIK.


1. Keadaan umum : sakit ringan, CM
2. Tanda vital :
Tekanan darah : 160/100 mmHg, Nadi : 88 x / menit
Frekuensi napas : 20 x / menit Suhu : afebris
3. Keadaan gizi :
Berat badan : 65 kg Tinggi badan : 167,5 cm
Kesan : cukup BMI : 23,21
Kelenjar limfe : Leher : supraclavicular sinistra teraba pembesaran
kelenjar diameter sekitar 2 cm, teraba agak keras, dapat digerakkan
Axilla : tak teraba
Groin : tak teraba
Inguinal : tak teraba

4. Mata Kanan Kiri


------------ -------------
Pupil dbn dbn
Refleks cahaya + +
Sklera tidak ikterik tidak ikterik
Konjungtiva tidak anemis tidak anemis
Bola mata dbn dbn

5. Telinga Kanan Kiri


------------- -------------
Daun telinga dbn dbn
Liang telinga bersih bersih
Membran timpani intak intak
Test berbisik dbn dbn

6. a. Hidung Septum nasi : dbn


Mukosa : dbn, sekret --
Penciuman : dbn
b. Gigi/gusi 87654321 12345678
87654321 12345678

_____________________________________________________________________
30 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Oral hygiene cukup baik

7. a. Tenggorokan Pharing : hiperemis


Tonsil : T1/T1
b. Leher Kelenjar tiroid : dbn

8. Thorax Inspeksi : simetris statis dinamis


Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi :
Paru : bunyi nafas vesikular, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Jantung: BJ I/II dbn, gallop --, murmur

9. Abdomen Inspeksi : datar


Palpasi :
Hati : tak teraba
Limpa : tak teraba
Massa abdomen: tak teraba, nyeri tekan epigastrium -
Ginjal : ballotement -/-
Perkusi : dbn
Auskultasi : bising usus +
Hernia : --
Tumor --

10. Punggung bawah


Inspeksi tulang belakang tidak tampak deformitas
pergerakan dbn
Palpasi nyeri tekan ---, otot teraba agak tegang
di area L1 5
Perkusi nyeri ---
Tes Laseque (SLR) ---
Tes Patrick ---
Tes kontra Patrick ---

11. Genitourinary Veneral disease --


Nyeri ketok CVA -/-

12. Ekstremitas dan muscular system


Tangan Kanan Kiri
Otot
Kekuatan
Tulang dbn dbn
Sensoris
Lain-lain

_____________________________________________________________________
31 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Kaki
Otot
Kekuatan
Tulang dbn dbn
Sensoris
Lain-lain

13. Refleks fisiologis : dbn


Refleks patologis : --
14. Kulit : dbn

15. Resume kelainan yang didapat


Tuan S, 42 tahun, datang dengan keluhan nyeri ulu hati berulang sejak 3
4 tahun lalu terutama jika makan tidak teratur. Nyeri ulu hati ini
memberat sejak 4 hari lalu, dan sejak 2 hari lalu juga disertai batuk
kering. Selain itu os juga mengeluhkan nyeri pinggang bawah sejak
sekitar 2 tahun lalu yang timbul sehabis berjualan sayur di pasar.
Biasanya dengan istrihat nyeri akan berkurang atau hilang, dan bila tidak
biasanya os mengkonsumsi neorheumacyl atau jamu pegal linu. Pada
palpasi teraba otot paraspinal agak tegang. Dari pemeriksaan didapatkan
tekanan darah 160/100 mmHg, pembesaran kelenjar supraclavicular
sinistra berdiameter 2 cm, agak keras, dapat digerakkan, tapi tidak ada
riwayat demam dan penurunan berat badan. Os juga mengeluh sering
stres dengan masalah ekonomi dan keluarga karena penghasilan yang
kurang.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan, dianjurkan :
Pemeriksaan darah rutin dan LED untuk melihat adanya tanda infeksi
Pemeriksaan darah rutin, tes fungsi ginjal, gula darah puasa, profil
lipid, urin, EKG, mata: untuk melihat adakah kelainan yang berkaitan
dengan hipertensi
Rontgen thoraks dan pemeriksaan sputum bila setelah terapi
nonspesifik untuk keluhan batuk tidak menunjukkan ada perbaikan
Rontgen lumbosakral untuk mengetahui adanya kelainan pada tulang
belakang

VI. DIAGNOSIS KERJA


1. Dispepsia
2. ISPA (batuk, faringitis akut)
3. Hipertensi grade II
4. Nyeri punggung bawah karena strain lumbal

ICD 10 :

_____________________________________________________________________
32 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

K30. Dyspepsia
J06. Infeksi saluran nafas atas akut
I10. Hypertensi Essential Grade II.
M54.5. Low Back Pain

VII. DIAGNOSIS OKUPASI


1. Diagnosis klinis: Nyeri punggung bawah karena strain lumbal
2. Pajanan: posisi kerja tidak ergonomis, awkward position, gerakan
berputar, beban berat 30 40 kg
3. Hubungan antara pajanan dan nyeri punggung bawah: sehabis bekerja os
merasa nyeri pada punggung bawah, dan bila istirahat akan berkurang
atau hilang
4. Jumlah pajanan: os bekerja dari jam 5 pagi s/d jam 11 siang, selama
sekitar 15 tahun
5. Faktor risiko individu: tidak memahami prosedur mengangkat beban yang
benar, posisi tubuh ergonomis
6. Faktor non okupasi: stres psikososial dan ekonomi sehingga sering ribut
dengan istri
7. Diagnosis okupasi: nyeri pinggang bawah yang disebabkan karena
pekerjaan

VIII. KATEGORI KESEHATAN


Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan

IX. PROGNOSIS
1. ad Vitam : bonam
ad Sanasionam : dubia ad bonam
ad Fungsionam : dubia ad bonam
2. Okupasi : dubia ad bonam

X. PERMASALAH PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


No. Jenis permasalahan Rencana tindakan
1. Dispepsia Edukasi makan teratur, hindari konsumsi obat nyeri tanpa
konsultasi dokter, hindari makanan yang merangsang lambung
(asam, pedas, kopi)
H2 blocker: Cimetidine 2 x 400 mg, atau
Proton pump inhibitor: Omeprazole 2x20 mg

2. ISPA (batuk, faringitis Edukasi banyak minum, cukup istirahat


akut) Antibiotik Amoxycillin 3x500 mg
Antitusif DMP 3x1

3. Hipertensi grade II Edukasi untuk modifikasi gaya hidup (diet rendah garam, OR,
hindari stres)
Diuretik: HCT 12,5 mg 2x1/2

_____________________________________________________________________
33 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

4. Stres psikososial dan Edukasi untuk menghindari stres, latihan relaksasi, perbaiki
ekonomi yang komunikasi dengan istri
menyebabkan gangguan
mental emosional
5. Nyeri punggung bawah Edukasi mengenai cara mengangkat barang yang benar,
mengurangi berat beban yang diangkat, posisi tubuh yang
ergonomis, latihan punggung untuk menguatkan otot-oto
punggung, peregangan
Edukasi untuk kontrol ulang
NSAID: Ibuprofen 4x200

oooooOOOooooo

ANEMIA AKIBAT INTOKSIKASI Pb

Kasus : Anemia akibat intoksikasi Pb.

I. IDENTITAS PENDERITA :
Nama : Tn.R, laki-laki, 28 thn.
Identitas : Islam, SLTP, belum menikah.
Pekerjaan : Bagian penimbangan timah hitam.
Perusahaan : PT. N.
Tanggal kunjungan : 09 Oktober.

II. RIWAYAT PENYAKIT .


1. Keluhan Utama :
- Sering pusing-pusing. Sudah 2 hari menderita batuk.

2. Riwayat perjalanan penyakit sekarang :


- Keluhan pusing berulang, dirasakan sejak 6 (enam) bln ini.
- Bila pekerjaan dihentikan, rasa pusing tetap terasa.
- Merokok hanya kadang-kadang, namun sehari menghabiskan
beberapa batang.

3. Riwayat penyakit terdahulu :


Penyakit Ya/tidak/kadang-kadang
---------- ------------------------------
o Pusing-pusing Kadang-kadang
o Mual Kadang-kadang
o Hipertensi Tidak
o Kencing manis Tidak
o Batuk-batuk lama Tidak
o Sakit kuning Tidak

_____________________________________________________________________
34 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

o Asma Tidak
o TBC Tidak
o Sakit jantung Tidak
o Sakit ginjal Tidak
o Gangguan pendengaran Tidak
o Gangguan penglihatan Tidak
o Sakit sendi / otot Kadang-kadang
o Allergi Tidak

4. Riwayat penyakit dalam keluarga :


- Tidak ada yang sakit serius didalam keluarga.

III. RIWAYAT PEKERJAAN.


1. Jenis Pekerjaan :
Bahan yang
Jenis pekerjaan Tempat kerja Lama kerja
digunakan
Mekanik - 2 tahun

PT. N
Menimbang timah hitam Pb 7 tahun

2. Uraian tugas / pekerjaan :


(Cara melakukan pekerjaan, detil aktifitas selama 8 jam kerja, bahan yang
digunakan, alur tiap kegiatan)
B Sejak 7 tahun ini pekerjaan ybs melakukan penimbangan timah hitam
untuk pembuatan aki. Sebelumnya bekerja sebagai mekanik.
B Apakah merasa jemu dengan pekerjaan ? Ya .. tapi tidak ada pekerjaan
lain (permasalahan organisasi).
B Apakah mempunyai pekerjaan sambilan selain di perusahaan ini?
Tidak.

3. Alat pelindung diri yang digunakan :


o Masker : Ya, hanya kain biasa.
o Google : Tidak
o Earplug/muff : Tidak.
o Pakaian kerja : Tidak
o Sepatu kerja : Ya.
o Sarung tangan : Ya.

_____________________________________________________________________
35 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

4. Bahaya potensial:
Bahaya Potensial Ggn Kesehatan yg
Kegiatan
Fisik Kimia Biologis Ergonomi Psikososial Kecelakaan mungkin
Menimbang debu, Timah - Awkward organizational, Terpeleset, Gangguan
Timah suhu hitam position, shift-work tersandung, pernafasan,
Hitam panas lifting. tertimpa Gangguan
peralatan kardiovaskuler dan
kristal urine,
Intoksikasi,
Gangguan otot
rangka, Stress kerja

5. Gangguan kesehatan yang mungkin timbul :


(sebagai dampak adanya hazard di tempat kerja)
Hazard Efek kesehatan
---------- -------------------
Fisik :
Debu Gangguan pernafasan
Suhu panas Gangguan kardiovaskuler dan
kristal urine
Kimiawi :
Timah hitam Intoksikasi.
Ergonomi :
Awkward position, lifting Gangguan otot rangka
Psikososial :
Organizational, shift work Stress kerja

6. Risiko kecelakaan kerja :


o Terpeleset, tersandung, tertimpa peralatan

IV. PEMERIKSAAN (HASILNYA) :


Pemeriksaan Fisik (secara umum).
1. Keadaan umum : kesadaran baik, mampu berkomunikasi.
2. Tanda vital : - Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Frekuensi nadi : 80 / menit
- Frekuensi nafas : normal
- Suhu : 37,0 OC
- Anemia (+) : Hb = 10 mg%.

3. Keadaan Gizi : - Berat badan : 55 kg


- Tinggi badan : 160 cm
- BMI : ?? %.
- Kesan : Kurang Cukup Lebih

PEMERIKSAAN KLINIS.
4. Kelenjar limph : - Leher : normal.
_____________________________________________________________________
36 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

- Axilla : normal.
- Groin : normal.
- Inguinal : normal.

5. Mata :

- Pupil : normal
- Reflex cahaya : positif
- Sklera : agak anemik
- Conjunctiva : normal
- Bola mata : normal
- Visus : normal
- Persepsi warna : baik
- Binocular vision : normal

6. Hidung :(Septum nasi / mukosa / penciuman) : normal


7. Gigi / Gusi : 87654321 87654321 : tidak diperiksa
87654321 87654321

8. Tenggorokan : (pharing / Nasopharing / Laring / Tonsil) :


Pharing : normal
Tonsil : normal, tidak membesar.
9. Leher : (Kel. Thyroid / JVP / Lain-lain) : normal
10. Thorak : ( Paru / Jantung) : tidak ada kelainan
11. Abdomen : (Hati/Limpa/Masa Abdomen/Hernia/Tumor) normal
12. Genito urinary : (venereal diseases) : tidak ada kelainan
13. Anorectal : (Haemorrhoid, dll) : tidak ada kelainan

14. Ekstremitas & Muscular System :


Tangan : Kanan Kiri
- Otot : baik baik
- Kekuatan : normal normal
- Tulang : ------- tidak ada kelainan ------
- Sensoris : baik baik
- Lain-lain : - -

Kaki : Kanan Kiri


- Otot : baik baik
- Kekuatan : normal normal
- Tulang : ------- tidak ada kelainan ------
- Sensoris : baik baik
- Lain-lain : - -

15. Reflex Fisiolog : positif


16. Reflex Pathologis : negatif

_____________________________________________________________________
37 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

17. Kulit : normal


18. Status Lokalis : normal
19. Resume Kelainan yang didapat : Anemia + Iritasi jalan nafas

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM & NON-LAB) DIUSULKAN.


Laboratorium rutin :
(darah, urine, feces rutin) - Disarankan pemeriksaan :
o Darah lengkap : Adanya kemungkinan infeksi sistemik
(WBC) dan melihat kemungkinan allergi (Eo).
o Urine lengkap : melihat kristal urine (dampak suhu
panas)

Laboratorium Khusus :
(Kimia darah, Bio-monitoring, dsb.)
o Dilanjutkan dengan Bio monitoring terhadap kadar Pb dalam
darah maupun metabolitnya, yang dapat digunakan untuk
melihat paparan dalam tubuh pekerja.

Pemeriksaan Radiologis :
(Rontgen, ILO Standard, USG, dsb).
o Thorax foto : Mencari kemungkinan adanya kasus TB
(merokok, dsb.) dan efek debu terhadap pernafasan.

Pemeriksaan Non-Lab :
(Audiometri, Spirometri, dsb.) - Disarankan pemeriksaan :
o Spirometri (cari kemungkinan penurunan fungsi paru)
o Pemeriksan udara lingkungan kerja untuk pemeriksaan kadar
debu Pb.

VI. ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENYAKIT YANG DIDERITA


1. Pemeriksaan Ruang / Tempat Kerja :
(dikaitkan dengan point. III-1, III-2, III-3 ).

Investigasi tempat kerja perlu dilakukannya, untuk melihat langsung


kondisi kerja, faktor risiko di tempat kerja, dsb.

2. Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja :


(Dikaitkan dengan Analisa tempat kerja (point III-4, Pembuktian bahwa bila tidak
bekerja, sakit berkurang/hilang, Membuktikan tidak adanya penyebab diluar
pekerjaan).

Hubungan penyakit dengan bekerja dibuktikan dengan adanya faktor


berikut :

_____________________________________________________________________
38 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

o Adanya keterlibatan Pb di tempat kerja .


o Adanya keluhan pusing-pusing yang kemungkinan diakibatkan
anemia.
o Bila pekerjaan dihentikan, keluhan tetap dirasakan (karena
anemia).
o Alat pelindung diri yang digunakan tidak memadai.

3. Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar


pekerjaan :
(Dikaitka aktifitas di luar pekerjaan).
Yang bersangkutan tidak mempunyai aktifitas serupa di luar jam
kerjanya.

VI. MENEGAKKAN DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT KERJA.


Diagnosis Kerja : Anemia akibat intoksikasi Pb.
Diagnosis Diferensial : Gangguan sistem syaraf pusat (Toxic
Encephalopathy)
Diagnosis Okupasi : ( Nama penyakit akibat kerja atau nama
diagnosis kerjanya kemudian et-causal apa yamg dianggap sebagai
penyebab timbulnya diagnosis kerja tersebut)

ICD-10: D64.Other anemias - due to Lead

VII. KATEGORI KESEHATAN.


1. Kesehatan baik.
2. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan.
3. Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu.
4. Tidak Fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan.

VIII. PROGNOSA.
ad Vitam : baik
ad Sanasionam : baik
ad Fungsionam : baik
Okupasi ( diisi bila ada diagnosa Okupasi). : baik.

_____________________________________________________________________
39 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

IX. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAANNYA.


Target
Rencana tindakan waktu
Jenis permasalahan KET.
(materi & cara) &
evaluasi
1. Pb di tempat kerja o Pendekatan terhadap
2. Inadequate APD Manajemen mengenai bahaya
3. Uneducated workers serta pengendaliann terhadap
4. Management Pb.
Commitment o Edukasi pada pekerja, tentang
5. Ventilation :
6. Dan lainnya mengikuti o Penggunaan APD
Belum
hasil investigasi tempat o Bekerja dengan bahan -
jelas
kerja. berbahaya (timah hitam)
o Perbaikan terhadap ventilasi
(pemasangan Local exhaust
ventilation)
o Penyediaan APD yang tepat
(respirator, earplug, dsb)
o Review SOP dan program

EFFEK PAJANAN LEAD (TIMAH HITAM) TERHADAP TUBUH.

1. ANCIENT AWARENESS :
6500 BC. : Lead discovered in Turkey, first mine.
500 BC-300 AD. : Roman lead smelting produces dangerous emissions.
100 BC. : Greek physicians give clinical description of lead poisoning.

2. COMMON LEAD USES :


Dulu Lead (Pb) digunakan sebagai komponen cat. Selain itu untuk
meningkatkan nilai oktan dari bahan bakar, maka TetraethylLead (TEL)
dicampurkan kedalam bahan bakar, sehingga berdampak polusi terhadap
lingkungan. Juga dipakai dalam membuat ornamen perhiasan yang sering
dipakai oleh wanita.

o Lead acetate (Pb (C2H3 O2)2 3H2O)


- White, crystalline substance
_____________________________________________________________________
40 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

- Sugar of lead has a sweet taste


- Paint

o Lead tetraethyl (Pb(C2H 5)4)


- Antiknock compound added to gasoline
- Significant contributor to air pollution

3. HEALTH EFFECTS :
Encephalopathy
Colic
Frank Anemia
Hemoglobin Synthesis
Peripheral Neuropathies
Infertility (MEN)
Nerve Conduction Velocity
Erythrocyte Protoporphyrin
Developmental Toxicity, IQ, Memory, Learning and Growth

Efek thd organ Reproductive :


o WOMEN
B Lead crosses the placenta
B Low infant birth weight
B Retarded mental development
B Miscarriages
B Premature birth
B Stillbirth
o MEN
B Decreased sex drive

4. LABORATORIUM :
Basophilic stippling pada pemeriksaan darah tepi
Kadar dalam darah;
o Pada anak 10 mcg/dl
o Dewasa 80mcg/dl
Anemia akibat Lead :
o Efek hematologis akibat timah hitam anorganik:
B Hambatan sintesis heme
B Peningkatan pemecahan heme
B Penurunan usia eritrosit
B Mempengaruhi sistesis rantai globin
o Juga menyebabkan konstipasi

_____________________________________________________________________
41 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

B Impotence
B Sterility

B Altered sperm-birth defects

5. PENGOBATAN :
Terapi khelasi (chelator-pengikat) dengan;
o DMSA oral bila ditemukan kadar Pb darah anak > 45 mcg/dL.

Penggunaan Chelator:
o Ca Na2EDTA
o d - penicilamine (cupramine)
o 2,3 dimercaptosuccinic acid (DMSA)
o Dimercaprol (BAL-British anti Lewisite
o Irigasi lambung bila perlu.

BIO (BIOLOGICAL) MONITORING.

NIOSH-OSHA :
Biological Monitoring adalah Penilaian tentang keberadaan substansi tertentu
atau metabolitnya dalam tubuh untuk mengevaluasi pemaparan dan resiko
kesehatan dgn membandingkannya terhadap nilai ambang yang tepat

ADA 2 MACAM BIOLOGICAL (BIO) MONITORING :


a) Monitoring Paparan Biologis (biological exposure monitoring).

_____________________________________________________________________
42 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

Yang diukur adalah kadar bhn tsb atau metabolit yg


dihasilkannya, baik didalam urine, darah, udara pernafasan
maupun keringat. Contohnya :
o Monitoring kadar timah hitam dalam darah.
o Kadar 2,5-hexana dione dalam urine (metabolit dari n-
hexana).
o Kadar COHb pada pekerja yang terpapar methylene
chloride.
b) Monitoring Efek Biologis (biological effects monitoring).
Yg diukur adalah perubahan biologis sbg efek dari keberadaan
bhn tersebut dalam tubuh. (perubahan tsb tidak
membahayakan dan reversibel, namun sbg indikator),
o Mis : kadar Cholinesterase pada pajanan pestisida
organophosphate.

MAKNA MONITORING BIOLOGIS :


Biological Monitoring memperlihatkan seberapa besar bahan kimia ditempat
kerja sudah diabsorbsi tubuh.
Perlu diketahui bahwa walaupun nilainya tinggi, belum berarti pekerja
tersebut sakit.
Namun memperlihatkan bahwa keberadaan bahan berbahaya tersebut
belum sepenuhnya terkontrol.
Perusahaan perlu melakukan evaluasi program penanganan bahan
berbahaya di tempat kerja.
Karena itu kita mengenal BEI (Biological Exposure Indices) yaitu indikasi paparan
biologis, yaitu batasan dimana pajanan dianggap membahayakan (bila diatas
angka tersebut). Lihat tabel bahan-bahan yang bisa dilakukan Bio-Monitoring pada
buku Pegangan PBL (Manual).

3(Tiga) jenis Monitoring dalam perlindungan pekerja, adalah :


Environmental Monitoring
Biologis Monitoring
Medical Check Up (Health Monitoring)

_____________________________________________________________________
43 Sistem Kedokteran Komunitas
Revisi 2016 Buku Pengangan Tutor

_____________________________________________________________________
44 Sistem Kedokteran Komunitas

Anda mungkin juga menyukai