Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERBAIKAN

FISIKA BANGUNAN 2

APLIKASI VENTILASI ALAMI


PADA RUMAH TINGGAL

Dosen Pengampu :
DR. IR. EDDY PRIANTO, CES, DEA

Dikerjakan Oleh :
Deaniva Martya Nugraha
21020114120074

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN AJARAN 2016-2017
BAGIAN 1
DENAH RUMAH TINGGAL

U
DENAH
SKALA 1 : 100

Nama ruang : Keterangan :


1. Kamar Tidur Utama (10,5 m2) 1. P = Pintu
2. Ruang keluarga (9 m2) 2. J1 = Jendela Mati
3. Kamar tidur (5 m2) 3. J2 = Jendela Swing
4. Dapur (6 m2)
5. Ruang cuci (2,025 m2)
6. Ruang Tamu (6 m2)
7. KM/WC (2 m2)
8. Koridor 1 (sebelah ruan cuci) (5 m2)
9. Koridor 2 (sebelah dapur) (2 m2)
FOTO TAMPAK DEPAN RUMAH TINGGAL

Rumah Purnomo Setiarto,


alamat Perum Griya Nirwana 3
B1 Jetis Kendal.
Rumah ini, memilki luas
bangunan lantai 1= 56 m2, yang
terletak pada lahan seluas 75
m2.
Rumah menghadap kearah timur
dan terletak di tepi jalan gang.
Depan rumah terdapat pohon
mangga dan persawahan pada
belakang rumah. Pada sisi utara
bersebelahan langsung dengan
rumah tetangga dan di sisi
selatan terdapat taman.

BAGIAN 2

1. Kamar Tidur Utama

Proporsi bukaan dinding sebelah barat


Luas lantai = 2.50 m x 3.00 m = 7.50 m2
Luas bukaan
Pintu = 0,70 m x 2,10 m = 1,47 m2

Luas bukaan(pintu) 1,47 X 100%


Luas lantai 7.5
= 19,6 %
Proporsi bukaan dinding sebelah timur
Luas lantai = 2.5 m x 3,00 m = 7.50 m2
Luas bukaan
jendela = 0,60 m x 0.9 m = 0.54 m2

Luas bukaan (jendela) 0.54 X 100%


Luas lantai 7.50
=7,2 %
Proporsi bukaan dinding sebelah utara = 0 %
Proporsi bukaan dinding sebelah selatan = 0%
Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada seiap dinding
2. Perletakan bukaan ada di dinding sebelah barat dan timur.
3. Terdapat aliran udara dari jendela sebelah timur ke pintu yang ada di sebelah barat.
4. Karena dalam ruangan ini ada 2 pelubangan di dua dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 19,6% dan 7,2% (lebih besar dari 5% yang
disyaratkan SNI), maka ventilasi alami pada kamar tidur utama telah memenuhi
syarat berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal.

2. Ruang keluarga

Proporsi bukaan dinding sebelah barat = 0%


Proporsi bukaan dinding sebelah selatan
Luas lantai = 3.00 m x 3.00 m = 9.00 m2
Luas bukaan
Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2
Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%
Luas lantai 9,00
= 33,3 %
Proporsi bukaan dinding sebelah utara
Luas lantai = 3.00 m x 3.00 m = 9.00 m2
Luas bukaan
Bukaan permanen = 1.50 m x 3.00 m = 4.50 m2
Luas bukaan (permanen) 4.50 X 100%
Luas lantai 9,00
= 50 %
Proporsi bukaan dinding sebelah timur
Luas lantai = 3.00 m x 3.00 m = 9.00 m2
Luas bukaan
Jendela = 0.5 m x 2.00 m = 1.00 m2
Pintu = 0.9 m x 2.10 m = 1.89 m
Luas bukaan (pintu dan jendela) 2.89 X 100%
Luas lantai 9,00
= 32,11 %
Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada setiap dinding
2. Perletakan bukaan ada di dinding sebelah timur, utara dan selatan.
3. Ada aliran udara dari pintu sebelah timur ke bukaan permanen yang ada di sebelah
utara, dan dari jendela di sebelah timur ke bukaan permanen yang ada di sebelah
selatan.
4. Karena dalam ruangan ini ada 4 pelubangan di tiga dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 33,3%, 50% dan 32,11% (lebih besar dari 5% yang
disyaratkan SNI), maka ventilasi alami pada kamar tidur utama telah memenuhi
syarat berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal

3. Kamar tidur

Proporsi bukaan dinding sebelah barat


Luas lantai = 2,00 m x 3.00 m = 6,00 m2
Luas bukaan
Pintu = 0,70 m x 2,10 m = 1,47 m2

Luas bukaan(pintu) 1,47 X 100%


Luas lantai 6,00
= 24,5 %
Proporsi bukaan dinding sebelah timur
Luas lantai = 2,00 m x 3,00 m = 6,00 m2
Luas bukaan
jendela = 0,60 m x 0.9 m = 0.54 m2

Luas bukaan (jendela) 0.54 X 100%


Luas lantai 6,00
= 9%
Proporsi bukaan dinding sebelah utara = 0 %
Proporsi bukaan dinding sebelah selatan = 0%

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada seiap dinding
2. Perletakan bukaan ada di dinding sebelah barat dan timur.
3. Ada aliran udara dari jendela di sebelah timur ke pintu di sebelah barat.
4. Karena dalam ruangan ini ada 2 pelubangan di dua dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 24,5% dan 9% (lebih besar dari 5% yang
disyaratkan SNI), maka ventilasi alami pada kamar tidur 2 telah memenuhi syarat
berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal.

4. Dapur

Proporsi bukaan dinding sebelah barat = 0%


Proporsi bukaan dinding sebelah utara
Luas lantai = 2.00 m x 3.00 m = 6.00 m2
Luas bukaan
Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2
Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%
Luas lantai 6,00
= 50 %

Proporsi bukaan dinding sebelah selatan = 0%


Proporsi bukaan dinding sebelah timur
Luas lantai = 2.00 m x 3.00 m = 6.00 m2
Luas bukaan
Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2
Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%
Luas lantai 6,00
= 50%

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada seiap dinding
2. Perletakan bukaan ada di dinding sebelah timur dan utara.
3. Terdapat aliran udara dari bukaan permanen di sebelah timur ke bukaan
permanen di sebelah utara.
4. Karena dalam ruangan ini ada 1 pelubangan di satu dinding saja walaupun
nilai lebih dari 5 % maka ventilasi alami pada dapur tidak memenuhi syarat
berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal.

5. Ruang cuci

Proporsi bukaan dinding sebelah selatan


Luas lantai = 2.00 m x 1.00 m = 2.00 m2
Luas bukaan
Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2
Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%
Luas lantai 2,00
= 150%
Proporsi bukaan dinding sebelah timur = 0%
Proporsi bukaan dinding sebelah barat = 0%
Proporsi bukaan dinding sebelah utara = 0%

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada setiap dinding
2. Perletakan bukaan ada di dinding sebelah selatan.
3. Tidak terdapat aliran udara karena bukaan hanya terdapat pada satu dinding.
4. Karena dalam ruangan ini ada 1 pelubangan di satu dinding saja walaupun nilai
lebih dari 5 % maka ventilasi alami pada ruang cuci tidak memenuhi syarat
berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Tidak ada aliran udara sehingga aliran udara tidak bisa dikatakan optimal.

6. Ruang tamu
Proporsi bukaan dinding sebelah timur
Luas lantai = 3,50 m x 3.00 m = 10.5 m2
Luas bukaan
jendela = 0,60 m x 0.9 m = 0.54 m2

Luas bukaan (jendela) 0.54 X 100%


Luas lantai 10.5
= 5,1 %
Proporsi bukaan dinding sebelah barat
Luas lantai = 3,00 m x 3,50 m = 10,50 m2
Luas bukaan
Bukaan 0,50 m x 2.50 m = 1.25 m2
permanen =

Luas bukaan (permanen) 1.25 X 100%


Luas lantai 10.5
= 11, 9 %
Proporsi bukaan dinding sebelah utara

Luas lantai = 3,00 m x 3,50 m = 10,50 m2


Luas bukaan
Bukaan permanen 1 = 1.00 m x 2.50 m = 2.50 m2

Luas bukaan (permanen 1) 2.50 X 100%


Luas lantai 10.5
= 23,8 %

Luas lantai = 3,00 m x 3,50 m = 10,50 m2


Luas bukaan
Bukaan permanen 2 = 1.35 m x 1.50 m = 2,025 m2

Luas bukaan (permanen 2) 2,025 X 100%


Luas lantai 10.5
= 19,2%
Total = 42%

Proporsi bukaan sebelah selatan = 0%

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada setiap dinding
2. Perletakan ada di dinding sebelah barat, timur dan utara.
3. Terdapat aliran udara dari bukaan permanen di sebelah utara dan timur ke jendela di
sebelah barat.
4. Karena dalam ruangan ini ada 3 pelubangan di tiga dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 5,1%, 11,9% dan 42% (lebih besar dari 5% yang
disyaratkan SNI), maka ventilasi alami pada ruang tamu telah memenuhi syarat
berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal.
7. Kamar mandi

Proporsi bukaan dinding sebelah timur = 0%


Proporsi bukaan dinding sebelah utara = 0%
Proporsi bukaan dinding sebelah barat = 0%
Proporsi bukaan dinding sebelah selatan
Luas lantai = 1.5 m x 1.35 m = 2.025 m2
Luas bukaan
Pintu = 0.6 m x 2.10 m = 1.26m2

Luas bukaan (pintu) 1.26 X 100%


Luas lantai 2.025
= 62,2 %

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada seiap dinding
2. Perletakan ada di dinding sebelah selatan.
3. Tidak terdapat aliran udara
4. Karena dalam ruangan ini ada 1 pelubangan di satu dinding saja walaupun nilai lebih
dari 5 % maka ventilasi alami pada dapur tidak memenuhi syarat berdasarkan SNI
03-6572-2001.
5. Tidak terdapat aliran udara sehingga aliran udara tida bisa dikatakan optimal.

8. Koridor 1 (sebelah ruang cuci)


Proporsi bukaan dinding sebelah utara
Luas lantai = 1.00 m x 5.00 m = 5.00 m2

Luas bukaan

Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2

Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%


Luas lantai 5,00
= 60 %

Proporsi bukaan dinding sebelah timur

Luas lantai = 1.00 m x 5.00 m = 5.00 m2

Luas bukaan

Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2

Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%


Luas lantai 5,00
= 60 %

Proporsi dinding sebelah selatan

Luas lantai = 1.00 m x 5.00 m = 5.00 m2

Luas bukaan

Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2

Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%


Luas lantai 5,00
= 60 %

Proporsi dinding sebelah barat = 0%\

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada setiap dinding
2. Perletakan ada di dinding sebelah selatan, timur dan utara.
3. Terdapat aliran udara dari bukaan permanen di sebelah timur ke bukaan permanen
di sebelah selatan.
4. Karena dalam ruangan ini ada 3 pelubangan di tiga dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 60% (lebih besar dari 5% yang disyaratkan SNI),
maka ventilasi alami pada ruang tamu telah memenuhi syarat berdasarkan SNI 03-
6572-2001.
5. Aliran udara berjalan tidak optimal.
9. Koridor 2 (sebelah dapur)

Proporsi dinding sebelah utara = 0 %

Proporsi dinding sebelah selatan = 0%

Proporsi dinding sebelah timur

Luas lantai = 1.00 m x 2.00 m = 2.00 m2

Luas bukaan

pintu = 0.75 m x 2.10 m = 1.575 m2

Luas bukaan (permanen) 1.575 X 100%


Luas lantai 2,00
= 78 %

Proporsi dinding sebelah barat

Luas lantai = 1.00 m x 2.00 m = 2.00 m2

Luas bukaan

Bukaan permanen = 1.00 m x 3.00 m = 3.00 m2

Luas bukaan (permanen) 3.00 X 100%


Luas lantai 2,00
= 150 %

Kesimpulan :
1. Perletakan bukaan tidak pada setiap dinding
2. Perletakan ada di dinding sebelah timur dan barat.
3. Terdapat aliran udara dari pintu di sebelah timur ke bukaan permanen di sebelah
barat.
4. Karena dalam ruangan ini ada 2 pelubangan di dua dinding yang berbeda dengan
proporsi bukaan masing-masing 78% dan 150% (lebih besar dari 5% yang
disyaratkan SNI), maka ventilasi alami pada ruang tamu telah memenuhi syarat
berdasarkan SNI 03-6572-2001.
5. Aliran udara berjalan optimal.

Anda mungkin juga menyukai