Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

VALUES, ETHIC, MORAL

KEHAMILAN DI LUAR NIKAH

DOSEN PENGAMPUH :

SR. ANASTASIA M. SPC, BSN,MSN

NAMA KELOMPOK 4 :

BERNADETA PETA PILI 113063C114005

FERRY RONALDO 113063C114011

HANI ANDRIYANI 113063C114012

LOLLA VITA LOKA 113063C114019

MAGDALENA PRISKA A 113063C114022

MARIA MEGAWATI AMKEUN 113063C114023

MUHAMMAD RONI 113063C114024

PRON YOGY 113063C114027

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

BANJARMASI
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa telah memberikan rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hamil Diluar Nikah. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah values, Ethic, and Morals.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi
pembaca.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------i


DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------1
B. Rumusan Masalah -----------------------------------------------------------------------1
C. Tujuan Penulisan -------------------------------------------------------------------------1
BAB II PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------2
A. Pengertian --------------------------------------------------------------------------------2
B. Faktor Penyebab--------------------------------------------------------------------------3
C. Dampak --------------------------------------------------------------------------------5
D. Sikap Masyarakat Terhadap Kasus ------------------------------------------------- 6
E. Pandangan Agama - Agama ---------------------------------------------------------- 7
F. Peran Generasi Muda Dalam --------------------------------------------------------- 9
BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------- 10
A. KESIMPULAN ------------------------------------------------------------10
B. SARAN ---------------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA -----------------------------------------------------------------11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan hormon pada fase remaja tidak saja menyebabkan perubahan fisik, tetapi juga
perubahan emosional, baik remaja laki- laki maupun perempuan. Perubahan fisik menyebabkan
bentuk tubuh mereka menjadi lebih sempurna sedangkan perubahan emosional menumbuhkan
perasaan saling tertarik. Timbulnya perasaan perasaan ini mendorong remaja untuk saling
terpikat dan memikat lawan jenis. Kaum remaja dan dorongan seksual adalah dua hal yang
berhubungan sangat erat sehingga tidak bisa di pisahkan. Hal itu di sebabkan pada fase remaja
memiliki dorongan seksual yang kuat seiring dengan adanya perubahan hormonal. Masalah seks
pada remaja seringkali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintahan, para
ahli dan sebagainya.
Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik,
yang mempunyai pemikiran jauh ke depan untuk Indonesia. Namun, remaja sekarang ini banyak
yang terjerumus ke dalam fenomena hamil diluar nikah yang berdampak negativ bagi dirinya
sendiri, keluarga dan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan di luar nikah?
2. Apa Faktor Penyebab ?
3. Bagaimana Dampak ?
4. Bagaimana Sikap Masyarakat Terhadap kasus ?
5. Bagaimana Pandangan Agama-agama ?
6. Apa Peran Generasi Muda akan kehamilan diluar nikah ?
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian
2. Memahami Faktor Penyebab
3. Mengetahui Dampak
4. Sikap Masyarakat Terhadap kasus hamil diluar nikah
5. Peran Generasi Muda dalam mengatasi kehamilan diluar nikah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pernikahan hakikatnya adalah sebuah impian bagi setiap pasangan, dengan menikah maka
setiap pasangan memiliki impian untuk membina keluarga yang baik. Selain bertujuan untuk
menyempurnakan sebagian dari agama, menikah pun merupakan salah satu cara untuk memiliki
sebuah generasi penerus yang lebih baik. Namun, apa jadinya jika kita menikah karena terpaksa?
Pada kali ini pernikahan yang paksa, bukan berarti karena dijodohkan atau hal yang sejenisnya,
namun lebih kepada keadaan yang memaksa.

Hamil di luar nikah kalimat itu nampaknya saat ini telah cukup akrab di telinga kita. Saat ini
fenomena hamil di luar nikah bukanlah hal yang aneh, tabu atau bahkan sesuatu yang salah.
Entah dikarenakan keadaan zaman yang mengalami demoralisasi atau penurunan moral, atau
karena zaman kian menjauh dari nilai-nilai dan moral agama, sehingga saat ini banyak sekali
pasangan yang masih berstatus pacaran berani melakukan hal-hal yang merupakan bagian dari
hak dan kewajiban suami istri. Ketika banyak sekali terjadi kasus seperti ini, lantas siapakah
yang bersalah? Lalu bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Tak merasa dosa atau hal yang
lainnya kah?

Contoh kasus
Sebut saja Pi 22 tahun sebagai pihak korban hamil di luar nikah dengan Jk 26 tahun sebagai
pihak pelaku yang tidak mau bertanggung jawab sehingga melarikan diri dari perbuatan
tersebut. Pada awalnya Jk bekerja disekitar rumah Pi (korban). Karena seringnya bertemu maka
Jk mencoba merayu Pi. Pada lain waktu Jk mengajak Pi ke pati (satu hotel di daerahnya) dan
akhirnya korban mengandung anaknya Jk. Tak lama kemudia orang tua Pi mengetahui bahwa
anaknya telah mengandung. Pihak keluarga Pi meminta Jk untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya. Tapi Jk yang bukan asli warga situ malah melarikan diri ke luar pulau.
Bagi Pi Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki. Karena Jk
kabur ke luar pulau, maka pihak keluarga Pi berinisiatif untuk mencarikan suami untuk Pi dan
akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan.

B. Faktor Penyebab
Kasus ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini banyak terjadi pada
usia remaja (remaja awal remaja akhir). Mengapa? Banyak faktor yang mendorong/mendukung
sehingga dapat terjadi, Salah satu faktornya adalah pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang
merebak di kalangan remaja ini bisa dibilang sebagai faktor utama. Sifat khas pada usia remaja
yaitu ingin mencoba hal baru juga menjadi bensin bagi merebaknya pergaulan bebas. Sikap
yang memperbolehkan prilaku seks diluar nikah disebut keserbabolehan dalam prilaku seksual
pranikah atau bahasa kerennya permissiveness. Banyak faktor yang memperngaruhi munculnya
prilaku premesif dalam prilaku seksual pranikah remaja antara lain, libido yang meningkat,
penundaan usia pernikahan kurangnya pemdidikan seksual, pendidikan agama dan moral yang
kurang dari orang tua/guru pun ikut ambil peran dalam hal ini.

1. Faktor Agama
Orang yang tidak religius sering melakukan prilaku seksual pranikah dibandingkan dengan
orang yang religius. Religius disini tidak semata mata aktif menjalankan ibadah agama tapi
lebih pada bagaimana dia menghayati nilai nilai agama itu sendri. Pendidikan agama dapat
membuka mata jasmani dan rohani dengan kesadaran untuk
tidak melakukan hubungan seks pra menikah. menanamkan rasa takut akan Tuhan sangat penting
agar anak tidak berlaku sembarangan dalam menjalani hidup serta mengetahui jalan yang benar.
Satu keluarga duduk bersama untuk berdo'a
kepada Tuhan adalah salah satu faktor terpenting dalam membina keluarga yang
harmonis.
2. Faktor Pendidikan
Bukan hanya guru, orang tua juga harus memberikan pendidikan seksual kepada anak-anknya.
Ketika anak tidak mendapatkan pendidikan seksual dari guru atau orang tuanya mereka akan
mencari informasi dari sumber yang lain (misalnya: teman-teman sebaya, buku, majalah,
internet) sehingga mereka belum dapat memilih mana yang baik dan mana yang harus dihindari.
Pendidikan seksual adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-
masalah seksual kepada anak. Sehingga ketika anak telah tumbuh remaja dapat memahami
urusan-urusan kehidupannya tanpa diperbudak oleh nafsu syahwatnya. Diperlukan pendidikan
yang mengajarkan mengenai hubungan seks diluar nikah, cara berpacaran yang sehat, penyebab
dan resiko hamil diluar nikah serta cara menanggulanginya. memberi pengertian dan pemahaman
akan bahaya hamil diluar nikah akan sangat membantu anak untuk menghindar dan berjaga jaga.

3. Penundaan Usia Pernikahan


Perubahan perubahan hormon yang meningkatkan hasrat seksual ( libido seksualitas ) remaja.
Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual
tertentu. Akan tetapi penyaluran ini tidak dapa segera dilakukan karena adanya penundaan usia
pernikahan, baik secara hukum oleh karen adanya udanga undang tentang perkawinan yang
menetapkan batas usia menikah ( sedikitnya 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria),
maupun karena sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang makin tinggi untuk
perkawinan ( pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain lain )

4. Kurangnya Informasi Tentang Seks


Keluarga yang menutup diri terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan seks dan seksualitas
sebenarnya rawan terhadap berbagai tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan seksual.
Banyak kasus pelecehan seksual atau perkosaan justru terjadi di tengah tengah keluarga yang
tertutup atau menutup diri tehadap informasi seks dan seksualitas. Tanpa pengetahuan yang
memadai tentang seks dan orang tua yang tabu membicarakan seks dengan anaknya, anak akan
berpaling ke sumber sumber lain yang tidak akurat, khususnya teman yang kemungkinan besar
terjebak informasi yang menyesatkan.
5. Pergaulan yang makin bebas
Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada remaja, kiranya dengan mudah bisa di saksikan
dalam kehidupan sehari hari khususnya di kota kota besar. Bujukan teman kelompok untuk
membuktikan kejantanan bisa mendorong terjadinya hubungan seksual sebelum nikah.
Remaja cenderung menentukan standar yang mirip dengan standar teman temannya. Mereka
cenderung terlibat dalam hubungan seksual bila teman temannya juga melakukan perbuatan
tersebut.

6. Kurangnya Pengawasan Orang Tua


Ketidak pedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan urusan
pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun yang dia
inginkan karena tidak ada pengawasan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi,
pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena akan merasa
terkekang sehingga cenderung untuk memberontak dan mengabaikan peraturan-peraturan yang
di berikan orang tuanya.

7. Peran Media yang Berdampak Negatif


Dengan semakin majunya arus informasi, misalnya Internet, televisi, VCD, majalah dan lain
sebagainya yang seharusnya berperan dalam dunia pendidikan sering kali disalah gunakaan
sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja pornografi dan pornoaksi yang
secara gamblang dipertontonkan lewat media-media tersebut.Tontonan pornografi dan pornoaksi
dapat menimbulkan rangsangan seksual, maka hasrat seksual yang telah ada semakin diasah
lewat media tersebut sehingga menyebabkan rasa penasaran para remaja bahkan ingin
mempraktekkannya tanpa pikir panjang.

C. Dampak
Setiap sebab pasti ada akibatnya, mungkin ini adalah kata yang cocok untuk kasus ini.
Mengapa? Ya, banyak sekali akibat yang disebabkan oleh ini, jelas pasti akibat buruk yang
ditimbulkan. Hal pertama yang ditimbulkan dari ini adalah rasa malu. Rasa malu bagi si
pelaku, bagi keluarganya , bagi teman-temannya, dll. Efek/akibat ini seperti domino, 1 efek
menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Rasa malu yang timbul, dapat menimbulkan dampak
frustasi bagi si pelaku yang dapat mendorong tindakan bunuh diri jika tingkat frustasi sudah
sangat tinggi.frustasi ini disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh pelaku entah itu tekanan
dari diri sendiri maupun dari luar/orang lain di sekitarnya. Akibat yang kedua, dikucilkan dari
masyarakat dan mungkin keluarga.efek pengucilan ini lah salah satu faktor yang membuat
sipelaku merasa tertekan dan akhirnya memicu tindakan-tindakan lain. Lalu yang ketiga adalah
KDRT. Kenapa KDRT termasuk akibat dari ini? jawabapnya adalah ketidak siapan. Benar,
ketidak siapan si pelaku ini untuk menjalani apa yang seharusnya belum waktunya mereka
jalani, semua tanggung jawabnya, tuntutanya, resikonya, dll. Ketidak siapan mental si pelaku
untuk menjalani kehidupan berkeluarga ini adalah faktor utama KDRT ini terjadi.

Menyalahkan si pelaku atau orang-orang yang seharusnya mengarahkan mereka agar


tidak terjerumus atas semua akibat yang terjadi merupakan tindakan yang sangat tidak bijak.
Bukan permasalahan tentang siapa yang salah, tetapi kita harus mempermasalahkan cara
bagaimana agar kita bisa menuntun dan membimbing mereka pasca MBA agar dapat
menjalani kehidupannya lagi bagaimanapun juga dan membantu agar mereka dapat diterima
kembali beserta kekurangannya.

Berikut dampak yang timbul dari.


1. Meninggalkan tempat tinggal atau pindah tempat tinggal. Karena merasa malu, dikucilkan, tidak
diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar orang-orang yang hamil diluar nikah lebih
memilih untuk pindah sampai menunggu anak itu lahir atau untuk selamanya.
2. Bagi yang masih duduk di bangku sekolah mereka harus berhenti sekolah karena peraturan
sekolah tidak memperbolehkan siswa hamil bersekolah.
3. Menimbulkan depresi. Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala pokoknya
adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Depresi pada remaja putri yang hamil di luar
nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar,
dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk
hidup.
4. Pemicu kejahatan. Ketika sepasang kekakasih belum siap dengan kehadiran seorang bayi atau
pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab maka dapat menimbulkan kejahatan terhadap bayi
maupun ibunya seperti aborsi, pembuangan bayi bahkan pembunuhan
5. Bahaya kesehatan. Bahaya yang muncul akibat perzinaan diantaranya: penyakit kanker kelamin
yang dapat mengakibatkan luka bernanah yang berkepanjangan, peradangan pada saluran
kencing, rasa nyeri pada persendian, pembengkakan pada kulit dan penyakit kencing nanah dapat
mengakibatkan rasa nyeri dalam rahim, kemandulan, peradangan pada mata yang menyebabkan
kebutaan.
6. Pencemaran nama baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan. Bukan hanya yang hamil diluar
nikah yang dipandang buruk dimasyarakat tetapi semua yang ada disekelilingnya baik keluarga
maupun lingkungannya.

D. Sikap Masyarakat Terhadap kasus.


Sikap masyarakat mengenai kasus hamil di luar nikah mulai dari cemooh, ejekan,gunjingan,
cercaan yang terlontar dari masyarakat bahkan sampai pada mengucilkannya. Karena masyarakat
merasa kasus tidak selaras dengan ajaran agama dan norma-norma adat.

E. Pandangan-pandangan
1. Agama-agama tentang kehamilan diluar nikah.
a. Agama ISLAM
Zaman sekarang ini banyak Remaja atau perempuan yang hamil di luar nikah akibat dari
pergaulan bebas. Hamil diluar nikah merupakan perbuatan zina baik oleh pria yang
menghamilinya maupun wanita yang hamil dan itu merupakan dosa besar.

( QS 17 : 32) Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

Di kalangan madzhab yang 4 ada sekumpulan Ulama Mujtahid yang mengumpulkan,


memfatwakan, dan mentarjih (menseleksi), sehingga paham madzhab yang 4 ini masih lestari
sampai sekarang.
Menurut Imam Syafii dan Abu Hanifah, seorang wanita yang hamil di luar nikah, sah
dinikahkan tidak menunggu kelahiran, baik kepada laki-laki yang berzinah dengannnya maupun
kepada laki-laki lain yang menginginkannya. Namun sebelum itu mesti dihukum dahulu menurut
ajaran Islam. Sesuai dengan Firman Allah SWT,
Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali,
dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
Karena berzina merupakan dosa besar, adapun hukuman bagi orang yang berzina.
1. Rajam yaitu lontaran batu yang sederhana sampai mati. Hukuman ini untuk muhsan yaitu
orang yang sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah bercampur dengan jalan yang sah
2. Dera seratus kali dan diasingkan ke luar negri selama satu tahun. Hukuman ini untuk orang yang
bukan muhsan yaitu gadis dengan bujangan.

b. Agama Kristen ( Protestan dan Katolik)

Pandangan menurut agama Kristen terhadap seks dan diluar nikah. Daya tarik seks
adalah bagian pola ciptaan Allah. Tetapi pernyataan seks dalam pengertian yang
sempurna, hanya untuk pernikahan. Pada waktu Tuhan menyusun standar moral untuk
manusia, Ia menuntut hubungan seks hanya terjadi antara suami dan istri dalam hidup
pernikahan, disamping itu, Tuhan pun berkenan memimpin kita menuju pernikahan yang
bahagia. Melanggar hukum Tuhan berarti merugikan diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat. Dalam masyrakat modern dewasa ini dimana orang bebas berpacaran dan
bercumbu- cumbuan, meningkatlah angka hubungan seksual diluar pernikahan, sehingga
pemakaian alat-alat atau obat- obatan pencegah kehamilan juga menjadi lebih lazi. Pada
hakekatnya Agama Kristen tidak membenarkan hubungan seksual sebelum atau diluar
pernikahan. Seks melambangkan hubungan antar pribadi yang paling intim dan
mengekspresikan penyatuan satu daging berdasarkan komitmen total, seks tidak boleh
dilakukan dalam satu hubungan biasa yang hanya berlandaskan kesenangan. Penyatuan
dalam hubungan semacam itu merupakan tindakan amoral. Seperti yang Rasul Paulus
nyatakan setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya tetapi orang
yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri (1 Kor 6:18).
2. Hukum

Yang dimaksud dengan anak luar nikah adalah anak yang dibuahi dan dilahirkan di
luar pernikahan yang sah, sebagaimana yang dsebutkan dalam peraturan perundang-undangan
Nasional antara lain:

a. UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 43 ayat 1, menyatakan anak yang dilahirkan di luar
perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya.
Sementara setelah diuji materi menjadi anak yang dilahirkan di luar perkawinan
mempunyai hubungan perdata dengan kedua orang tua biologis dan keluarganya dapat
mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk memperoleh pengakuan dari ayah biologisnya
melalui ibu biologisnya.
b. Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 100, menyebutkan anak yang lahir diluar
perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya.

3. Kesehatan

F. Peran Generasi Muda Dalam Mengeliminasi MBA.


Generasi muda merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang
lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan untuk Indonesia. Namun realita yang
terjadi sekarang banyak sekali generasi penerus terjerumus kedalam kasus-kasus yang
berdampak negative terutama untuk dirinya, keluarga dan lingkungan. Fenomena yang sering
muncul saat ini yaitu hamil diluar nikah yang terjadi di kota-kota besar maupun pelosok. Untuk
mengeliminasi fenomena tersebut kita sebagi generasi muda apalagi calon pendidik dapat
melakukan beberapa hal yaitu :

1. Membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk menyalurkan bakat dan hobinya


2. Menjalankan norma-norma yang ada dalam agama dan masyarakat.
3. Pandai memilih teman, kita boleh berteman dengan siapa saja namun kita harus berhati-hati
jikalau teman memiliki karakter yang kurang baik.
4. Memperluas wawasan dan pengetahuan untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan.
5. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh dll.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kasus hamil di luar nikah ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini
banyak terjadi pada usia remaja (remaja awal remaja akhir) karena banyak faktor yang
mendorong/mendukung seperti, factor agama, faktor pendidikan, penundaan usia nikah,
kurangnya informasi tentang seks, pergaulan yang makin bebas, kurangnya pengawasan orang
tua, peran media yang berdampak negative. Dampak yang disebabkan oleh kehamilan diluar
nikah ini, jelas pasti akibat buruk yang ditimbulkan seperti rasa malu. Rasa malu bagi si
pelaku, bagi keluarganya , bagi teman-temannya, dll. Efek/akibat dari hamil diluar nikah ini
seperti domino, 1 efek menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Sikap masyarakatpun akan timbul
seperti cemooh, ejekan,gunjingan, cercaan yang terlontar dari masyarakat bahkan sampai pada
mengucilkannya.

B. Saran

Dengan pemahaman tentang kehamilan diluar nikah, faktor, dan dampak dari kehamilan diluar
nikah dapat di ambil saran untuk para remaja yaitu dengan membekali remaja pengetahuan
mengenai seks bebas agar tidak terjerumus dalam Hubungan Seks di Luar Nikah. Adapun Tips
lanjutan yang bisa anda pilih adalah:
1. Memberikan pengetahuan seks diluar nikah memberikan pengaruh buruk terhadap mental dan
organ reproduksi khususnya wanita.
2. Memberitahukan bahwa remaja yang menjadi ibu muda mempunyai emosional dan psikologis
yang belum matang untuk membesarkan seorang bayi.
3. Berikan Perhatian terhadap anak remaja anda. Dukung dan fasilitasi hobi mereka yang positif,
agar tidak banyak waktu terbuang untuk memikirkan masalah seks.
4. Sebuah penelitian didapatkan anak perempuan yang dilahirkan dan dibesarkan dariorangtua
yang mengalami kehamilan di luar nikah, juga akan mengalami hal serupasaat mereka remaja.
Maka anda harus lebih menjaga anak-anak anda.
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Novita. 2005. Karena Tabu Harus Tahu. Yogyakarta. Pustaka Anggrek
Rusdi, Rohmandi. 1995. Manipulasi Hidup : Tragedi Harta, Tahta, dan Wanita. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito W. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta. PT Raja Persada.
Surbakti, E.B. 2009. Kenali Anak Remaja Anda. Jakarta. PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai