DOSEN PENGAMPUH :
NAMA KELOMPOK 4 :
BANJARMASI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa telah memberikan rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hamil Diluar Nikah. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah values, Ethic, and Morals.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Perubahan hormon pada fase remaja tidak saja menyebabkan perubahan fisik, tetapi juga
perubahan emosional, baik remaja laki- laki maupun perempuan. Perubahan fisik menyebabkan
bentuk tubuh mereka menjadi lebih sempurna sedangkan perubahan emosional menumbuhkan
perasaan saling tertarik. Timbulnya perasaan perasaan ini mendorong remaja untuk saling
terpikat dan memikat lawan jenis. Kaum remaja dan dorongan seksual adalah dua hal yang
berhubungan sangat erat sehingga tidak bisa di pisahkan. Hal itu di sebabkan pada fase remaja
memiliki dorongan seksual yang kuat seiring dengan adanya perubahan hormonal. Masalah seks
pada remaja seringkali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintahan, para
ahli dan sebagainya.
Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik,
yang mempunyai pemikiran jauh ke depan untuk Indonesia. Namun, remaja sekarang ini banyak
yang terjerumus ke dalam fenomena hamil diluar nikah yang berdampak negativ bagi dirinya
sendiri, keluarga dan lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan di luar nikah?
2. Apa Faktor Penyebab ?
3. Bagaimana Dampak ?
4. Bagaimana Sikap Masyarakat Terhadap kasus ?
5. Bagaimana Pandangan Agama-agama ?
6. Apa Peran Generasi Muda akan kehamilan diluar nikah ?
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian
2. Memahami Faktor Penyebab
3. Mengetahui Dampak
4. Sikap Masyarakat Terhadap kasus hamil diluar nikah
5. Peran Generasi Muda dalam mengatasi kehamilan diluar nikah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pernikahan hakikatnya adalah sebuah impian bagi setiap pasangan, dengan menikah maka
setiap pasangan memiliki impian untuk membina keluarga yang baik. Selain bertujuan untuk
menyempurnakan sebagian dari agama, menikah pun merupakan salah satu cara untuk memiliki
sebuah generasi penerus yang lebih baik. Namun, apa jadinya jika kita menikah karena terpaksa?
Pada kali ini pernikahan yang paksa, bukan berarti karena dijodohkan atau hal yang sejenisnya,
namun lebih kepada keadaan yang memaksa.
Hamil di luar nikah kalimat itu nampaknya saat ini telah cukup akrab di telinga kita. Saat ini
fenomena hamil di luar nikah bukanlah hal yang aneh, tabu atau bahkan sesuatu yang salah.
Entah dikarenakan keadaan zaman yang mengalami demoralisasi atau penurunan moral, atau
karena zaman kian menjauh dari nilai-nilai dan moral agama, sehingga saat ini banyak sekali
pasangan yang masih berstatus pacaran berani melakukan hal-hal yang merupakan bagian dari
hak dan kewajiban suami istri. Ketika banyak sekali terjadi kasus seperti ini, lantas siapakah
yang bersalah? Lalu bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Tak merasa dosa atau hal yang
lainnya kah?
Contoh kasus
Sebut saja Pi 22 tahun sebagai pihak korban hamil di luar nikah dengan Jk 26 tahun sebagai
pihak pelaku yang tidak mau bertanggung jawab sehingga melarikan diri dari perbuatan
tersebut. Pada awalnya Jk bekerja disekitar rumah Pi (korban). Karena seringnya bertemu maka
Jk mencoba merayu Pi. Pada lain waktu Jk mengajak Pi ke pati (satu hotel di daerahnya) dan
akhirnya korban mengandung anaknya Jk. Tak lama kemudia orang tua Pi mengetahui bahwa
anaknya telah mengandung. Pihak keluarga Pi meminta Jk untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya. Tapi Jk yang bukan asli warga situ malah melarikan diri ke luar pulau.
Bagi Pi Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki. Karena Jk
kabur ke luar pulau, maka pihak keluarga Pi berinisiatif untuk mencarikan suami untuk Pi dan
akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan.
B. Faktor Penyebab
Kasus ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini banyak terjadi pada
usia remaja (remaja awal remaja akhir). Mengapa? Banyak faktor yang mendorong/mendukung
sehingga dapat terjadi, Salah satu faktornya adalah pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang
merebak di kalangan remaja ini bisa dibilang sebagai faktor utama. Sifat khas pada usia remaja
yaitu ingin mencoba hal baru juga menjadi bensin bagi merebaknya pergaulan bebas. Sikap
yang memperbolehkan prilaku seks diluar nikah disebut keserbabolehan dalam prilaku seksual
pranikah atau bahasa kerennya permissiveness. Banyak faktor yang memperngaruhi munculnya
prilaku premesif dalam prilaku seksual pranikah remaja antara lain, libido yang meningkat,
penundaan usia pernikahan kurangnya pemdidikan seksual, pendidikan agama dan moral yang
kurang dari orang tua/guru pun ikut ambil peran dalam hal ini.
1. Faktor Agama
Orang yang tidak religius sering melakukan prilaku seksual pranikah dibandingkan dengan
orang yang religius. Religius disini tidak semata mata aktif menjalankan ibadah agama tapi
lebih pada bagaimana dia menghayati nilai nilai agama itu sendri. Pendidikan agama dapat
membuka mata jasmani dan rohani dengan kesadaran untuk
tidak melakukan hubungan seks pra menikah. menanamkan rasa takut akan Tuhan sangat penting
agar anak tidak berlaku sembarangan dalam menjalani hidup serta mengetahui jalan yang benar.
Satu keluarga duduk bersama untuk berdo'a
kepada Tuhan adalah salah satu faktor terpenting dalam membina keluarga yang
harmonis.
2. Faktor Pendidikan
Bukan hanya guru, orang tua juga harus memberikan pendidikan seksual kepada anak-anknya.
Ketika anak tidak mendapatkan pendidikan seksual dari guru atau orang tuanya mereka akan
mencari informasi dari sumber yang lain (misalnya: teman-teman sebaya, buku, majalah,
internet) sehingga mereka belum dapat memilih mana yang baik dan mana yang harus dihindari.
Pendidikan seksual adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang masalah-
masalah seksual kepada anak. Sehingga ketika anak telah tumbuh remaja dapat memahami
urusan-urusan kehidupannya tanpa diperbudak oleh nafsu syahwatnya. Diperlukan pendidikan
yang mengajarkan mengenai hubungan seks diluar nikah, cara berpacaran yang sehat, penyebab
dan resiko hamil diluar nikah serta cara menanggulanginya. memberi pengertian dan pemahaman
akan bahaya hamil diluar nikah akan sangat membantu anak untuk menghindar dan berjaga jaga.
C. Dampak
Setiap sebab pasti ada akibatnya, mungkin ini adalah kata yang cocok untuk kasus ini.
Mengapa? Ya, banyak sekali akibat yang disebabkan oleh ini, jelas pasti akibat buruk yang
ditimbulkan. Hal pertama yang ditimbulkan dari ini adalah rasa malu. Rasa malu bagi si
pelaku, bagi keluarganya , bagi teman-temannya, dll. Efek/akibat ini seperti domino, 1 efek
menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Rasa malu yang timbul, dapat menimbulkan dampak
frustasi bagi si pelaku yang dapat mendorong tindakan bunuh diri jika tingkat frustasi sudah
sangat tinggi.frustasi ini disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh pelaku entah itu tekanan
dari diri sendiri maupun dari luar/orang lain di sekitarnya. Akibat yang kedua, dikucilkan dari
masyarakat dan mungkin keluarga.efek pengucilan ini lah salah satu faktor yang membuat
sipelaku merasa tertekan dan akhirnya memicu tindakan-tindakan lain. Lalu yang ketiga adalah
KDRT. Kenapa KDRT termasuk akibat dari ini? jawabapnya adalah ketidak siapan. Benar,
ketidak siapan si pelaku ini untuk menjalani apa yang seharusnya belum waktunya mereka
jalani, semua tanggung jawabnya, tuntutanya, resikonya, dll. Ketidak siapan mental si pelaku
untuk menjalani kehidupan berkeluarga ini adalah faktor utama KDRT ini terjadi.
E. Pandangan-pandangan
1. Agama-agama tentang kehamilan diluar nikah.
a. Agama ISLAM
Zaman sekarang ini banyak Remaja atau perempuan yang hamil di luar nikah akibat dari
pergaulan bebas. Hamil diluar nikah merupakan perbuatan zina baik oleh pria yang
menghamilinya maupun wanita yang hamil dan itu merupakan dosa besar.
( QS 17 : 32) Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Pandangan menurut agama Kristen terhadap seks dan diluar nikah. Daya tarik seks
adalah bagian pola ciptaan Allah. Tetapi pernyataan seks dalam pengertian yang
sempurna, hanya untuk pernikahan. Pada waktu Tuhan menyusun standar moral untuk
manusia, Ia menuntut hubungan seks hanya terjadi antara suami dan istri dalam hidup
pernikahan, disamping itu, Tuhan pun berkenan memimpin kita menuju pernikahan yang
bahagia. Melanggar hukum Tuhan berarti merugikan diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat. Dalam masyrakat modern dewasa ini dimana orang bebas berpacaran dan
bercumbu- cumbuan, meningkatlah angka hubungan seksual diluar pernikahan, sehingga
pemakaian alat-alat atau obat- obatan pencegah kehamilan juga menjadi lebih lazi. Pada
hakekatnya Agama Kristen tidak membenarkan hubungan seksual sebelum atau diluar
pernikahan. Seks melambangkan hubungan antar pribadi yang paling intim dan
mengekspresikan penyatuan satu daging berdasarkan komitmen total, seks tidak boleh
dilakukan dalam satu hubungan biasa yang hanya berlandaskan kesenangan. Penyatuan
dalam hubungan semacam itu merupakan tindakan amoral. Seperti yang Rasul Paulus
nyatakan setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi diluar dirinya tetapi orang
yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri (1 Kor 6:18).
2. Hukum
Yang dimaksud dengan anak luar nikah adalah anak yang dibuahi dan dilahirkan di
luar pernikahan yang sah, sebagaimana yang dsebutkan dalam peraturan perundang-undangan
Nasional antara lain:
a. UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 43 ayat 1, menyatakan anak yang dilahirkan di luar
perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya.
Sementara setelah diuji materi menjadi anak yang dilahirkan di luar perkawinan
mempunyai hubungan perdata dengan kedua orang tua biologis dan keluarganya dapat
mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk memperoleh pengakuan dari ayah biologisnya
melalui ibu biologisnya.
b. Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 100, menyebutkan anak yang lahir diluar
perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya.
3. Kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kasus hamil di luar nikah ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini
banyak terjadi pada usia remaja (remaja awal remaja akhir) karena banyak faktor yang
mendorong/mendukung seperti, factor agama, faktor pendidikan, penundaan usia nikah,
kurangnya informasi tentang seks, pergaulan yang makin bebas, kurangnya pengawasan orang
tua, peran media yang berdampak negative. Dampak yang disebabkan oleh kehamilan diluar
nikah ini, jelas pasti akibat buruk yang ditimbulkan seperti rasa malu. Rasa malu bagi si
pelaku, bagi keluarganya , bagi teman-temannya, dll. Efek/akibat dari hamil diluar nikah ini
seperti domino, 1 efek menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Sikap masyarakatpun akan timbul
seperti cemooh, ejekan,gunjingan, cercaan yang terlontar dari masyarakat bahkan sampai pada
mengucilkannya.
B. Saran
Dengan pemahaman tentang kehamilan diluar nikah, faktor, dan dampak dari kehamilan diluar
nikah dapat di ambil saran untuk para remaja yaitu dengan membekali remaja pengetahuan
mengenai seks bebas agar tidak terjerumus dalam Hubungan Seks di Luar Nikah. Adapun Tips
lanjutan yang bisa anda pilih adalah:
1. Memberikan pengetahuan seks diluar nikah memberikan pengaruh buruk terhadap mental dan
organ reproduksi khususnya wanita.
2. Memberitahukan bahwa remaja yang menjadi ibu muda mempunyai emosional dan psikologis
yang belum matang untuk membesarkan seorang bayi.
3. Berikan Perhatian terhadap anak remaja anda. Dukung dan fasilitasi hobi mereka yang positif,
agar tidak banyak waktu terbuang untuk memikirkan masalah seks.
4. Sebuah penelitian didapatkan anak perempuan yang dilahirkan dan dibesarkan dariorangtua
yang mengalami kehamilan di luar nikah, juga akan mengalami hal serupasaat mereka remaja.
Maka anda harus lebih menjaga anak-anak anda.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Novita. 2005. Karena Tabu Harus Tahu. Yogyakarta. Pustaka Anggrek
Rusdi, Rohmandi. 1995. Manipulasi Hidup : Tragedi Harta, Tahta, dan Wanita. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Sarlito W. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta. PT Raja Persada.
Surbakti, E.B. 2009. Kenali Anak Remaja Anda. Jakarta. PT Gramedia.