TUGAS REKAYASA GEMPA

Diketahui Suatu Gedung Dengan Model Seperti Gambar Dibawah ini :

M 3.5
M5
M 3.5

M 2,5 M 3.5

M 3.5
M5

###
M 4.0
M 4.0
M 5 M 5 M5 M 5
###
A B C D E M5 2,5M M5

POTONGAN 1 - 1

DATA YANG DIKETAHUI

Lokasi Bangunan : Kota Kupang
Jenis Tanah : Keras
Fungsi Bangunan : Kantor
Jenis Struktur : Rangka Beton Bertulang
Fraksi Redaman : 3%
fy : 270 Mpa
fc : 25 Mpa ###
L1 : 5 M ###
L2 : 5 M ###
L3 : 5 M ###
L4 : 5 M ###
L5 : 5 M ###
h1 : 3.5 M ###
h2 : 3.5 M ###
h3 : 3.5 M ###
h4 : 3.5 M ###
h5 : 3.5 M ###
tembok : 30% Tinggi
spesi : 20% Tinggi
lebar bangunan : 12.5 M
panjang bangunan : 20 M
tebal plat : 0.12 M
Berat jenis Beton : 2400 Kg/m2
Beban Hidup Atap : 10 Kg/M2
Beban Hidup Lantai : 250 Kg/M2
Beban Dinding : 250 Kg/M2
 DATA YANG DIASUMSIKAN
Dimensi balok Induk :
b : 0.4 M
h : 0.5 M
Jumlah Balok/ Lantai :
Arah X : 5 buah
Arah Y : 4 buah
Panjang Balok :
Arah X : 100 M
Arah Y : 50 M
Panjang Balok Total : 150.0 M

Dimensi balok Anak :

b : 0.2 M
h : 0.3 M
Jumlah Balok/ Lantai :
Arah X : 4 buah
Panjang Total :
Arah X : 80 M
Dimensi kolom :
b : 0.5 M
h : 0.5 M

Hitunglah Besarnya Gaya Dalam Yang Bekerja Pada Elemen Struktur Tersebut Diatas
Dengan Menggunakan Metode :"ANALISIS STATIS EQUIVALEN DAN ANALISIS
DINAMIS" & GAMBAR BIDANG M,D,N
EVALUASI METODE PERHITUNGAN GEMPA
Ketentuan umum dalam perencanaan bangunan gedung berdasarkan SNI 03-1726-2003 (Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung), yaitu :
1. Klasifikasi Beban Gempa
Berdasarkan data yang ada maka beban gempa dapat diklasifikasikan kedalam Beban Gempa
Rencana (Statik Ekuivalen) karena struktur gedung beraturan; yang mana nilai beban gempa yang
peluang dilampauinya dalam rentang masa layan gedung 50 tahun adalah 10% atau nilai beban gempa
yang perioda ulangnya adalah 500 tahun.

2. Kategori Gedung
Berdasarkan data yang ada (gedung kantor) termasuk dalam kategori Gedung Umum, yang mana
Faktor Keutamaanya (I) adalah 1

3. Struktur Bangunan Gedung

Tabel. Konfigurasi bangunan statik ekuivalen

No Parameter Statik Ekuivalen Data Status

Tinggi Struktur bangunan dari taraf penjepitan

1 17.5 m
Lateral maksimal 10 lantai (40 m)

Cek : OK

17,5<40m

2 Denah bangunan harus persegi panjang. Jika ada

tonjolan maksimum 25 % dari ukuran terbesar
denah struktur dalam arah tonjolan
Tidak ada Tonjolan OK

3 Coakan sudut hanya dibatasi sebesar 15 % dari

ukuran sebesar 15% dari ukuran terbesar denah
struktur dalam arah sisi coakan Tidak ada Coakan OK

4 Sistem struktur pemikul beban lateral harus sejajar

sumbu utama bangunan dan saling tegak lurus.
Frame arah (X) dan
(Y) sejajar sumbu OK
Utama

5 Loncatan bidang muka dalam masing-masing arah

denah harus lebih kecil dari 75 % ukuran gedung
yang berada dibawahnya.

Tidak ada Loncatan

OK
Muka bidang muka
 No Parameter Statik Ekuivalen Data Status

6 K1 : 16,5t/m
Sistem Struktur memiliki kekakuan yang beraturan,
tanpa adanya tingkat lunak. K2 : 16,5t/m
K3 : 16,5t/m
Cek : OK
16,5 > 70% x 16,5
16,5t/m >11,6

7 Memiliki berat lantai yang beraturan W1 = 208,34 T

W2 = 208,12 T
W3 = 208,12 T
Cek : OK
208,12 150% W1
208,12T<312,509T

8 Sistem struktur vertikal harus menerus dari dasar

bangunan sampai ke puncak bangunan.
Perpindahan sumbu unsur vertikal 1/2 ( dimensi x = 3.5
unsur vertikal dalam arah perpindahan)
h = 18
x / h =3.5/18
= 0,194 Ok
Cek :
0.19 < 0.5

9 Luas bukaan diafragma 50% luas lantai. Jika ada

lantai yang luas bukaannya melampaui batasan,
maka jumlahnya harus 20% jumlah lantai.

Tidak ada Bukaan

OK
(Tangga)

Kesimpulan :
1. Kategori bangunan
Bangunan sederhana
Bangunan tidak sederhana
2. Metode analisis gaya gempa
Statik Ekuivalen
Dinamis
FLOW CHART PERHITUNGAN METODE EKIVALEN
I. MENGHITUNG PANJANG, TINGGI BALOK & KOLOM
a. Tinggi Balok Tengah (h)
Tinggi Balok = Tinggi Total Balok - Tebal Plat

Catatan :
Ukuran tinggi balok yang dipakai adalah ukuran tinggi
balok yang sudah dikurangi tebal plat atau ukuran bersih

Tinggi Balok Induk = 0.50 - 0.12 = 0.38 M

Tinggi Balok Anak = 0.30 - 0.12 = 0.18 M
b. Luas Balok Tepi

1
2

L1 = 0.50 x 0.5 x 0.40 x 32.5

= 3.25 M 3

L2 = 0.50 x 0.5 x 0.4 x 0.5 x 32.5

= 1.63 M 3

L = 3.25 + 1.63
= 4.88 M 3

c. Panjang Balok (L)

Panjang Balok = Panjang Total Balok - b atau h Kolom

Panjang Balok Induk = 150.0 - 0.5 = 149.50 M

Panjang Balok Anak = 80.00 - 0.5 = 79.50 M

d. Panjang Kolom (L)

Panjang Kolom LT5 = 1/2 x Tinggi Lantai 5 x Jumlah kolom
= 0.50 x 3.50 x 20
= 35.00 M
Panjang Kolom LT4 - 2 = 1/2 Tinggi Lantai Diatas + 1/2 Tinggi Lantai bawah x Jlh Kolom
= 0.50 x 3.50 + 0.50 x 3.5 x 20
= 36.75 M
CAT: Karena Tinggi Lantai 4 - 2 sama maka Dilakukan Perhitungan satu kali saja.
Panjang Kolom LT1 = 0.50 x 3.50 + 0.50 x 3.50 x 20
= 36.75 M
II. MENGHITUNG BERAT MANGUNAN (Wi)
PERHITUNGAN PEMBEBANAN PADA MASING - MASING LANTAI :
1. PLAT ATAP ( W5 )
Beban mati (WDL5)
a. Berat Pelat = 12.50 x 20.00 x 0.12 x 2,400 = 72,000.00 Kg
b. Balok Induk
Balok Tengah = 0.40 x 0.38 x 149.5 x 2,400 = 54,537.60 Kg
Balok Tepi = 4.88 x 2400 x = 11,700.00 Kg
d. Balok Anak = 0.20 x 0.18 x 79.50 x 2,400 = 6,868.80 Kg
e. Kolom = 0.50 x 0.50 x 35.00 x 2,400 = 21,000.00 Kg
f. Dinding + spesi = 0.50 x 250 x 250.0 x 50% = 15,625.00 Kg
WDL5 = 181,731.40 Kg
Beban Hidup ( WLL )
q Lantai = 10 kg/m2
Koef. Reduksi = 0.30 untuk Kantor
Beban Hidup = 12.50 x 20 x 100 x 0.30 = 7,500.00 Kg
WLL5 = 7,500.00 Kg
Berat Total Lantai Atap (W5)
W5 = WDL + WLL
= 181731.4 + 7500 = 189,231.40 Kg

2. LANTAI 4
Beban mati (WDL4)
a. Berat Pelat = 7.50 x 15.00 x 0.12 x 2,400 = 32,400.00 Kg
b. Balok Induk
Balok Tengah = 0.40 x 0.38 x 149.5 x 2,400 = 54,537.60 Kg
Balok Tepi = 4.88 x 2,400 = 11,700.00 Kg
d. Balok Anak = 0.20 x 0.18 x 79.50 x 2,400 = 6,868.80 Kg
e. Kolom = 0.50 x 0.50 x 36.75 x 2,400 = 22,050.00 Kg
f. Dinding + spesi = 0.50 x 250 x 250.0 x 50% = 15,625.00 Kg
WDL4 = 143,181.40 Kg
Beban Hidup ( WLL4)
q Lantai = 250 kg/m2
Koef. Reduksi = 0.30 untuk Kantor
Beban Hidup = 12.50 x 20 x 250 x 0.30 = 18,750.00 Kg
WLL4 = 18,750.00 Kg
Berat Total Lantai Atap (W5)
W4 = WDL4 + WDL4
= 143181.4 + 18750 = 161,931.40 Kg
3. LANTAI 3
Beban mati (WDL3)
a. Berat Pelat = 7.50 x 15.00 x 0.12 x 2,400 = 32,400.00 Kg
b. Balok Induk
Balok Tengah = 0.40 x 0.38 x 149.5 x 2,400 = 54,537.60 Kg
Balok Tepi = 4.88 x 2400 = 11,700.00 Kg
d. Balok Anak = 0.20 x 0.18 x 79.5 x 2,400 = 6,868.80 Kg
e. Kolom = 0.50 x 0.50 x 36.8 x 2,400 = 22,050.00 Kg
f. Dinding + spesi = 0.50 x 250 x 250.0 x 50% = 15,625.00 Kg
WDL3 = 143,181.40 Kg
Beban Hidup ( WLL3 )
q Lantai = 250.0 kg/m2
Koef. Reduksi = 0.30 untuk Kantor
Beban Hidup = 12.50 x 20 x 250 x 0.30 = 18,750.00 Kg
WLL3 = 18,750.00 Kg
Berat Total Lantai Atap (W3)
W3 = WDL3 + WLL3
= 143181.4 + 18750 = 161,931.40 Kg

4. LANTAI 2
Beban mati (WDL2)
a. Berat Pelat = 7.50 x 15.00 x 0.12 x 2,400 = 32,400.00 Kg
b. Balok Induk
Balok Tengah = 0.40 x 0.38 x 149.5 x 2,400 = 54,537.60 Kg
Balok Tepi = 4.88 x 2400 = 11,700.00 Kg
d. Balok Anak = 0.20 x 0.18 x 79.5 x 2,400 = 6,868.80 Kg
e. Kolom = 0.50 x 0.50 x 36.75 x 2,400 = 22,050.00 Kg
f. Dinding + spesi = 0.50 x 250 x 250 x 50% = 15,625.00 Kg
WDL2 = 143,181.40 Kg
Beban Hidup ( WLL2 )
q Lantai = 250.00 kg/m2
Koef. Reduksi = 0.30 untuk Kantor
Beban Hidup = 12.50 x 20 x 250 x 0.30 = 18,750.00 Kg
WLL2 = 18,750.00 Kg
Berat Total Lantai Atap (W2)
W2 = WDL2 + WLL2
= 143181.4 + 18750 = 161,931.40 Kg
5. LANTAI 1
Beban mati (WDL1)
a. Berat Pelat = 7.50 x 15.00 x 0.12 x 2,400 = 32,400.00 Kg
b. Balok Induk
Balok Tengah = 0.40 x 0.38 x 150 x 2,400 = 54,537.60 Kg
Balok Tepi = 4.88 x 2400 = 11,700.00 Kg
d. Balok Anak = 0.20 x 0.18 x 79.50 x 2,400 = 6,868.80 Kg
e. Kolom = 0.50 x 0.50 x 36.75 x 2,400 = 22,050.00 Kg
f. Dinding + spesi = 0.50 x 250 x 250 x 50% = 15,625.00 Kg
WDL1 = 143,181.40 Kg
Beban Hidup ( WLL1 )
q Lantai = 250.0 kg/m2
Koef. Reduksi = 0.30 untuk Kantor
Beban Hidup = 12.50 x 20 x 250.00 x 0.30 = 18,750.00 Kg
WLL1 = 18,750.00 Kg
Berat Total Lantai Atap (W1)
W1 = WDL1 + WLL1
= 143181.4 + 18750 = 161,931.40 Kg

REKAPAN BEBAN PER LANTAI

Wi
LANTAI
KG TON
5 189231.4 189.2314
4 161931.4 161.9314
3 161931.4 161.9314
2 161931.4 161.9314
1 161931.4 161.9314
S 836957 836.957

III PERHITUNGAN MASSA BANGUNAN

Diketahui :
Wi = Berat Bangunan Lantai Ke i
g = Grafitasi 980 Cm/det2
Formula Umum

Wi
Mi =
g

Wi Mi
LANTAI
Kg Kg-det2/Cm
 Wi Mi
LANTAI
Kg Kg-det2/Cm
5 189,231.40 193.09
4 161,931.40 165.24
3 161,931.40 165.24
2 161,931.40 165.24
1 161,931.40 165.24
S 836,957.00 854.04

IV PERHITUNGAN KEKAKUAN KOLOM

Data :
b kolom = 50 Cm
h kolom = 50 Cm
fc = 25 Mpa
Ec = 4700 25
= 23500 Mpa
= 235000 Kg/cm2
Diasumsikan Kolom Mengalami Creck sehingga
3
1
Ic = 50 50 70%
12

= 364583.3 Cm4

Formula Umum
12 Ec Ic
Ki =
h3

Ec Tinggi Kol. (h) Ic Ki

LANTAI n
Kg/Cm2 Cm Cm4 Kg/Cm

5 235000 350 364583.3 20 479592

4 235000 350 364583.3 20 479592
3 235000 350 364583.3 20 479592
2 235000 350 364583.3 20 479592
1 235000 350 364583.3 20 479592

V MENYUSUN MATRIKS MASSA & KEKAKUAN

 A. MATRIKS KEKAKUAN

K5 -K5 - - -
-K5 K5 + K4 -K4 - -
- -K4 K4+K3 -K3 -
- - -K3 K2+K3 -K2
- - - -K2 K1+K2

479591.8367 -479591.8 0 0 0
-479591.837 959183.67 -479591.84 0 0
0 479591.84 959183.673 -479591.8 0
0 0 -479591.84 959183.67 -479592
0 0 0 -479591.8 959184

B. MATRIKS MASSA

M5 - - - -
- M4 - - -
- - M3 - -
- - - M2 -
- - - - M1

193.09 0 0 0 0
0 165.24 0 0 0
0 0 165.24 0 0
0 0 0 165.24 0
0 0 0 0 165.24

VI MENGHITUNG WAKTU GETAR ALAMI [ TO]

 Diketahui :
R = 6.4
n = 5 Bangunan lima Lantai
x = 0.16 Zona Gempa 5
Portal Beton :

TO = 0,06 x H3/4

TO = 0.06 x 17.50 3/4

= 0.5134 Det
Kondisi tanah keras

ZONA-5
1

0.9

0.8 Tanah Keras

ko ef g em pa (gal)

0.7 Tanah Sedang

Tanah Lunk
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
T (detik)

0.35
Ci =
TO

= 0.6818

I = 1 Faktor Keutamaan bangunan (KANTOR)

VII MENGHITUNG KOEFISIEN GEMPA RENCANA [Cd]
Formula :

Cd = Ci.I/R

0.6818 x 1
Cd =
6.4
= 0.1065

VIII MENGHITUNG GAYA GESER DASAR [Vt]

Vt = Cd . Wt

Vt = 0.1065 x 836957
= 89158.23 Kg

IX MENGHITUNG DISTRIBUSI GAYA GESER

LANTAI
hi Wi Wi x hi Fi Qi

5 17.50 189,231.40 3311549.5 32881.9471 32881.947

4 14.00 161,931.40 2267039.6 22510.5124 55392.46
3 10.50 161,931.40 1700279.7 16882.8843 72275.344
2 7.00 161,931.40 1133519.8 11255.2562 83530.6
1 3.50 161,931.40 566759.9 5627.62811 89158.228
S 836,957.00 8,979,149 89158.2282 333238.58

X EVALUASI WAKTU GETAR

LANTAI

Wi Fi Ki Qi Di di
Fi . di Wi.di2
(KG) (KG) (KG/Cm) (KG) (Cm) (Cm)

5 189,231.40 32881.95 479591.8 32881.947 0.06856236 0.69484 22847.62 91,360.86

4 161,931.40 22510.51 479591.8 55392.46 0.11549917 0.62628 14097.78 63,512.90
3 161,931.40 16882.88 479591.8 72275.344 0.15070178 0.51078 8623.378 42,246.69
2 161,931.40 11255.26 479591.8 83530.6 0.17417019 0.3601 4052.732 20,995.01
1 161,931.40 5627.628 479591.8 89158.228 0.18590439 0.1859 1046.201 5,596.42
JUMLAH 50667.72 223,711.88

Formula:

SWi.di2
T1 = 6.3
g.Sfi.di

223,711.88
T1 = 6.3
49654362.07
= 0.4229
CEK EROR
TO = 0.5134
T1 = 0.4229

T1 - TO 0.42287 - 0.51
< 20% = x 100%
T1 0.42

= 21% TIDAK OK

Karena eror > 20% Maka Dicari Waktu getar yang baru.

XI MENGHITUNG WAKTU GETAR ALAMI [ TBARU]

Diketahui :
R = 6.4
 n = 5 Bangunan lima Lantai
x = 0.16 Zona Gempa 5
T1 = 0.4229 Det

Kondisi tanah keras

ZONA-5
1

0.9

0.8 Tanah Keras

ko ef g em pa (gal)

0.7 Tanah Sedang

Tanah Lunk
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

T (detik)

0.35
Ci =
TO

= 0.8277

I = 1 Faktor Keutamaan bangunan (KANTOR)

XII MENGHITUNG KOEFISIEN GEMPA RENCANA [Cd]
Formula :

Cd = Ci.I/R

0.8277 x 1
Cd =
6.4
= 0.1293
XIII MENGHITUNG GAYA GESER DASAR [Vt]

Vt = Cd . Wt

Vt = 0.1293 x 836,957.00
= 108239.3 Kg

XIV MENGHITUNG DISTRIBUSI GAYA GESER

LANTAI
hi Wi Wi x hi Fi Qi

5 17.50 189,231.40 3311549.5 39919.119 39919.119

4 14.00 161,931.40 2267039.6 27328.06 67247.179
3 10.50 161,931.40 1700279.7 20496.045 87743.224
2 7.00 161,931.40 1133519.8 13664.03 101407.25
1 3.50 161,931.40 566759.9 6832.01501 108239.27
S 836,957.00 8,979,149 108239.269 404556

XV EVALUASI WAKTU GETAR

LANTAI

Wi Fi Ki Qi Di di
Fi . di Wi.di2
(KG) (KG) (KG/Cm) (KG) (Cm) (Cm)

5 189,231.40 39919.12 479591.8 39919.119 0.08323561 0.84354 33673.47 134,650.21

4 161,931.40 27328.06 479591.8 67247.179 0.14021752 0.76031 20777.71 93,607.10
3 161,931.40 20496.05 479591.8 87743.224 0.18295396 0.62009 12709.38 62,264.35
2 161,931.40 13664.03 479591.8 101407.25 0.21144491 0.43714 5973.03 30,943.03
1 161,931.40 6832.015 479591.8 108239.27 0.22569039 0.22569 1541.92 8,248.16
JUMLAH 74675.51 329,712.86

Formula:

SWi.di2
T2 = 6.3
g.Sfi.di

329,712.9
T2 = 6.3
73181995.78
= 0.4229
CEK EROR
T1 = 0.4229
T2 = 0.4229

T2 - T1 0.42287 - 0.42
< 20% = x 100%
T2 0.42

= 0% ..OK!!

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN DENGAN METODE EKIVALEN

 DRIFT DEF.LATERAL GAYA LATERAL GAYA GESER
LANTAI
Di (Cm) di (Cm) Fi (Kg) Qi (Kg)
5 0.0832 0.8435 39,919.119 39,919.119
4 0.1402 0.7603 27,328.060 67,247.179
3 0.1830 0.6201 20,496.045 87,743.224
2 0.2114 0.4371 13,664.030 101,407.254
1 0.2257 0.2257 6,832.015 108,239.269

DRIFT D (Cm) DEF. LATERAL di (Cm)

5 1 5 1

4 2 4 2

3 3 3 3

2 4 2 4

1 5 1 5

0 6 0 6
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.0000 0.5000 1.0000
 MODE SHAPE YANG AKAN DICOBA

mode shape3 MODE SHAPE4Mode shape 5

mode shape1 mode shape2
6 6 6 6 5

5 5 5 5
4
4 4 4 4
3
3 3 3 3
2
2 2 2 2
1 1 1 1 1

0 0 0 0 0

VI MENGHITUNG MODE SHAPE DAN FREKWENSI GETAR

STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE REYLEIGH -
HOLZER
A. MODE SHAPE 1 ( f1 ) mode shape1
Misalkan : 5

1 4

0.8 3
f1 =
0.6 2

0.5 1

0.3 0

Formla Umum :

f1 T K f1 A
w1 2 = =
f1 T M f1 B

479592 -479592 0 0 0 1
-479592 959183.7 -479592 0 0 0.8
A = 1 0.8 0.6 0.5 0.3 0 479591.8 959183.7 -479592 0 0.6
0 0 -479592 959183.7 -479592 0.5
0 0 0 -479592 959183.7 0.3

1
0.8
= 95918.37 575510.2 -47959.2 47959.2 47959.18 0.6
0.5
= 565918.367 0.3
193.09 0.00 0.00 0.00 0.00 1
 0.00 165.24 0.00 0.00 0.00 0.8
B = 1 0.8 0.6 0.5 0.3 0.00 0.00 165.24 0.00 0.00 0.6
0.00 0.00 0.00 165.24 0.00 0.5
0.00 0.00 0.00 0.00 165.24 0.3

1
0.8
= 193.09 132.19 99.14 82.62 49.57 0.6
0.5
= 414.509669 0.3

A
w12 =
B

565918.367
=
414.509669
= 1365.27181 Rad/det

w1 = 1365.2718
= 36.9495847 Rad/det

Pengecekan Dengan Metode Holzer

w1 = 36.95 rad/dtk w12 = 1365.27 rad/dtk

M (Kg K f Fi
LANTAI FP = Fi FS DX (Fs/K)
-det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X)

5 193.09 479,591.84 1.0000 263624.792 263624.792 263624.792 0.5497

4 165.24 479,591.84 0.4503 101587.394 101587.394 365212.187 0.7615
3 165.24 479,591.84 -0.3112 -70202.494 -70202.494 295009.693 0.6151
2 165.24 479,591.84 -0.9263 0.000 0.000 295009.693 0.6151
1 165.24 479,591.84 -1.5414 0.000 0.000 295009.693 0.6151
0 -2.1566 -216%

MODE _ SHAPE 1
w1 = 18.118 rad/dtk w12 = 328.26 rad/dtk
 M (Kg K f Fi
LANTAI FP = Fi FS DX (Fs/K)
-det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X)

5 193.09 479591.837 1.0000 63385.167 63385.167 63385.167 0.1322

4 165.24 479591.837 0.8678 47072.0117123 47072.012 110457.178 0.2303
3 165.24 479591.837 0.6375 34579.5603052 34579.560 145036.739 0.3024
2 165.24 479591.837 0.3351 18176.2406078 18176.241 163212.979 0.3403
1 165.24 479591.837 -0.0052 -282.76986185 -282.770 162930.210 0.3397
0 -0.3449 -34%

HASIL DESAIN
LANTAI RESPON 5
Mode_Shape
1
1

5 1.000 4 2

4 0.868 3 3

Lantai
3 0.638 2 4

2 0.335 1

1 -0.005 0
0.00 0.50 1.00
0 -0.345
Respon

MODE _ SHAPE 2
w2 = 53.946 rad/dtk w22 = 2910.17 rad/dtk

M K f Fi
LANTAI FP = Fi FS DX (Fs/K)
(Kg -det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X)

5 193.09 479591.837 1.0000 561934.405 561934.405 561934.405 1.1717

4 165.24 479591.837 -0.1717 -82561.222709 -82561.223 479373.182 0.9995
3 165.24 479591.837 -1.1712 -563207.34524 -563207.345 -83834.163 -0.1748
2 165.24 479591.837 -0.9964 -479150.56656 -479150.567 -562984.730 -1.1739
1 165.24 479591.837 0.1774 85329.1280011 85329.128 -477655.602 -0.9960
0 1.1734 117%

HASIL DESAIN
Mode_shape 2
LANTAI RESPON 5 1

4 2

3 3
antai

4 2
 Mode_shape 2
5 1

5 1.000 4 2

4 -0.172 3 3

Lantai
3 -1.171 4 2

2 -0.996 6
1 5
1 0.177
0
0 1.173

00

50

00

50
.0

.5

.0

.5

1.
0.

0.

1.
-2

-1

-1

-0
Respon

MODE _ SHAPE 3
w3 = 87.047 rad/dtk w32 = 7,577 rad/dtk

M K f Fi
LANTAI FP = Fi FS DX (Fs/K)
(Kg -det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X)

5 193.09 479591.837 1.0000 1463102.468 1463102.468 1463102.468 3.0507

4 165.24 479591.837 -2.0507 -2567555.7831 -2567555.783 -1104453.315 -2.3029
3 165.24 479591.837 0.2522 315733.328505 315733.329 -788719.986 -1.6446
2 165.24 479591.837 1.8967 2374768.07268 2374768.073 1586048.086 3.3071
1 165.24 479591.837 -1.4103 -1765773.7839 -1765773.784 -179725.697 -0.3747
0 -1.0356 -104%

HASIL DESAIN Mode_shape

5 1; 5
3
LANTAI RESPON
2; 4 4
5 1.000
4 -2.051 3 3; 3
Lantai

3 0.252 2 4; 2

2 1.897
5; 11
1 -1.410
6;0 0
0 -1.036 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0

Respon

MODE _ SHAPE 4
w4 = 113.739 rad/dtk w42 = 12936.4 rad/dtk
 M K f Fi
LANTAI FP = Fi FS DX (Fs/K)
(Kg -det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X)

5 193.09 479591.837 1.0000 2497940.673 2497940.673 2497940.673 5.2085

4 165.24 479591.837 -4.2085 -8995896.1704 -8995896.170 -6497955.497 -13.5489
3 165.24 479591.837 9.3405 19965863.0203 19965863.020 13467907.523 28.0820
2 165.24 479591.837 -18.7416 -40061370.88 -40061370.880 ### -55.4502
1 165.24 479591.837 36.7086 78467215.8657 78467215.866 51873752.509 108.1623
0 -71.4537 -7145%

HASIL DESAIN Mode_shape 4

5 1; 5
LANTAI RESPON
4 2; 4
5 1.000
4 -4.208 3 3; 3
Lantai

3 9.340 24; 2

2 -18.742
1 5; 1
1 36.709
6; 0 0
0 -71.454 -100.0 -50.0 0.0 50.0

Respon

MODE _ SHAPE 5
w5 = 130.940 rad/dtk w52 = 17145.4 rad/dtk

M K f Fi DX
LANTAI FP = Fi FS
(Kg -det2/Cm) (Kg/Cm) (1 - D) (wi2*M*X) (Fs/K)

5 193.09 479591.837 1.0000 3310653.965 3310653.965 3310653.965 6.9031

4 165.24 479591.837 -5.9031 -16723580.927 -16723580.927 ### -27.9674
3 165.24 479591.837 22.0643 62508932.9953 62508932.995 49096006.034 102.3704
2 165.24 479591.837 -80.3061 -227509792.43 ### ### -372.0117
1 165.24 479591.837 ### 826411760.651 ### ### 1351.1447
0 ### -105944%

HASIL DESAIN Mode_shape

5 1; 5
1; 5
5

4 2; 4
2; 4

3 3; 3
3; 3
i
 Mode_shape
5 1; 5
1; 5
5
LANTAI RESPON
4 2; 4
2; 4
5 1.000
4 -5.903 3 3; 3
3; 3

Lantai
3 22.064 2 4; 2
4; 2

2 -80.306
1 5; 1
5; 1
1 291.706
6; 0
6; 0 0
0 -1059.439 -2000.0 -1000.0 0.0 1000.0

Respon

Dari hasil diatas diperoleh :

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

0.868 -0.172 -2.051 -4.208 -5.903
f = 0.638 -1.171 0.252 9.340 22.064
0.335 -0.996 1.897 -18.742 -80.306
-0.005 0.177 -1.410 36.709 291.706

18.118
53.946
w = 87.047
113.739
130.940

VII MENGHITUNG PARAMETER RESPON SPEKTRUM

ZONA-5
1
k o e f g e m p a (g a l)

0.9

0.8 Tanah Keras

0.7 Tanah Sedang

Tanah Lunk
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

T (detik)

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

0.868 -0.172 -2.051 -4.208 -5.903
f = 0.638 -1.171 0.252 9.340 22.064
 f =

0.335 -0.996 1.897 -18.742 -80.306

-0.005 0.177 -1.410 36.709 291.706

Formula : wdi = wi 1 - x2

18.118 w1 = 18.118 1 - 0.03 = 18.10985 Rad/det

53.946 w2 = 53.946 1 - 0.03 = 53.92172 Rad/det
w = 87.047 w3 = 87.047 1 - 0.03 = 87.00782 Rad/det
113.739 w4 = 113.739 1 - 0.03 = 113.6873 Rad/det
130.940 w5 = 130.940 1 - 0.03 = 130.8814 Rad/det

193.09 0.00 0.00 0.00 0.00

0.00 165.24 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 165.24 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 165.24 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 165.24

ITEM MODE-1 MODE-2 MODE-3 MODE-4 MODE-5 FORMULA

Li 496.342 -164.133 -23.719 ### ### Li = [f]T [M] {r}

Mi 403.256 593.897 1821.619 ### ### Mi = [f]T [M] {f}
MPFi 1.231 -0.276 -0.013 0.013 0.002 MPFi = Li/Mi
Ti 0.347 0.117 0.072 0.055 0.048 Ti = 2p/wdi
DIDAPAT DARI GRAFIK ZONA
Ci 1.009 0.700 0.700 0.700 0.700 GEMPA

R 6.400 6.400 6.400 6.400 6.400 DACTAIL PARSIAL

FAKTOR KEUTAMAAN
I 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 BANGUNAN

Cdi 0.158 0.109 0.109 0.109 0.109 Cdi = Ci. I/R

g 980.000 980.000 980.000 980.000 980.000 GRAFITASI (cm/det2)

Sai 154.472 107.188 107.188 107.188 107.188 Sai = Cdi.g

Sdi 0.471 0.037 0.014 0.008 0.006 Sdi = Sai/wdi2
Parameter - parameter ini yang digunakan untuk menghitunng Deformasi, Drift,
Gaya Lateral & Gaya geser tingkat

A. DEFORMASI

Formula
 Xi = MPFi x Sdi x fi

XGAB. = X12 + X22 ....+ Xn2

LANTAI MODE-1 MODE-2 MODE-3 MODE-4 MODE-5 X-r

5 0.57972255 -0.010188301 -0.000184 0.00011 1.55E-05 0.5798121091

4 0.50310363 0.0017492602 0.0003781 -0.00047 -9.18E-05 0.5031070353
3 0.36958484 0.0119329164 -4.65E-05 0.0010 0.000343 0.3697790645
2 0.19426687 0.0101519693 -0.00035 -0.00209 -0.001248 0.1945474972
1 -0.00302223 -0.001807905 0.00026 0.00409 0.00453 0.0070561657

B. DRIFT [Di]

Formula Umum Untuk Drift Dx(i) :

Dx (i) = x(i) - x(i) - 1

DRIFT (Di)
LANTAI Di-r
MODE-1 MODE-2 MODE-3 MODE-4 MODE-5

5 0.0766 -0.0119 -0.0006 0.0006 0.0001 0.0775

4 0.1335 -0.0102 0.0004 -0.0015 -0.0004 0.1339
3 0.1753 0.0018 0.0003 0.0031 0.0016 0.1754
2 0.1973 0.0120 -0.0006 -0.0062 -0.0058 0.1978
1 -0.0030 -0.0018 0.0003 0.0041 0.0045 0.0071
Kolom 1 s/d 5 merupakan drift yang terjadi pada masing-masing mode,sedangkan
kolom terakhir (Di-r) merupakan drift gabungan

C. GAYA LATERAL

Formula Umum Gaya Lateral Tingkat F(i) :

 F(i) = MPF(i) x Sa(i) x M x f(i)

GAYA LATERAL (Fi)

LANTAI MASSA Fi-r
MODE-1 MODE-2 MODE-3 MODE-4 MODE-5

5 193.09 36712.74 -5720.00 -269.50 278.28 51.42 37157.72

4 165.24 27264.15 840.40 472.9 -1002.19 -259.75 27300.83
3 165.24 20028.51 5732.96 -58.2 2224.30 970.89 20973.83
2 165.24 10527.69 4877.34 -437.42 -4463.04 -3533.70 12931.27
1 165.24 -163.78 -868.58 325.25 8741.65 12835.88 15558.38
Kolom 1 s/d 5 merupakan drift yang terjadi pada masing-masing mode,sedangkan
kolom terakhir (Fi-r) merupakan gaya lateral gabungan

D. GAYA GESER TINGKAT

Formula Umum Gaya Geser Tingkat Q(i) :

Q(i) = F(i)

GAYA GESER TINGKAT

LANTAI Qi-r
MODE-1 MODE-2 MODE-3 MODE-4 MODE-5

5 36712.74 -5720.00 -269.50 278.28 51.42 37157.72

4 63976.89 -4879.60 203.44 -723.91 -208.33 64167.45
3 84005.39 853.36 145.28 1500.39 762.56 84026.7
2 94533.09 5730.70 -292.14 -2962.65 -2771.13 94793.9
1 94369.31 4862.12 33.10 5779.00 10064.75 95204.5
Kolom 1 s/d 5 merupakan drift yang terjadi pada masing-masing mode,sedangkan
kolom terakhir (Qi-r) merupakan gaya geser gabungan

REKAPAN HASIL PERHITUNGAN DENGAN METODE DINAMIS

LANTAI

DRIFT DEF.LATERAL GAYA LATERAL GAYA GESER

 LANTAI
Di (Cm) di (Cm) Fi (Kg) Qi (Kg)

5 0.0775 0.5798 37,157.723 37,157.723

4 0.1339 0.5031 27,300.833 64,167.447
3 0.1754 0.3698 20,973.830 84,026.712
2 0.1978 0.1945 12,931.273 94,793.921
1 0.0071 0.0071 15,558.383 95,204.535

0 0

GAYA LATERAL (Kg) DEF. LATERAL (Cm)

5 1 5 1

LANTAI
4 2 4 2

3 3 3 3
LANTAI

2 4 2 4

1 5 1 5

0 6 0 6
0 20,000 40,000 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

DEFORMASI
GAYA

GAYA GESER (Kg) DRIFT (Cm)

5 1 5 1

4 2 4 2

3 3 3 3
LANTAI

LANTAI

2 4 2 4

1 5 1 5

0 0 6
0.0 50,000.0 100,000.0 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50

GAYA D
 DEFORMASI LATERAL MASING - MASING MODE & GABUNGAN [CM]
5

0
-0.5 -0.3 -0.1 0.1 0.3 0.5 0.7

MODE1 MODE2 MODE3 MODE4 MODE5 GABUNG

 PERBANDINGAN GAYA GESER (Qi)

LANTAI METODE EKIVALEN METODE DINAMIS PERBANDINGAN

KG KG %
5 39,919.12 37,157.72 6.92
4 67,247.18 64,167.45 4.58
3 87,743.22 84,026.71 4.24
2 101,407.25 94,793.92 6.52
1 108,239.27 95,204.53 12.04

PERBANDINGAN GAYA LATERAL (Fi)

LANTAI METODE EKIVALEN METODE DINAMIS PERBANDINGAN

KG KG %
5 39,919.12 37,157.72 6.92
4 27,328.06 27,300.83 0.10
3 20,496.05 20,973.83 2.33
2 13,664.03 12,931.27 5.36
1 6,832.02 15,558.38 127.73

PERBANDINGAN DRIFT (Di)

LANTAI METODE EKIVALEN METODE DINAMIS PERBANDINGAN

CM CM %
5 0.08 0.08 6.83
4 0.14 0.13 4.49
3 0.18 0.18 4.15
2 0.21 0.20 6.44
1 0.23 0.01 96.87
 PERBANDINGAN DEFORMASI LATERAL (Xi)
LANTAI METODE EKIVALEN METODE DINAMIS PERBANDINGAN

CM CM %
5 0.84 0.58 31.26
4 0.76 0.50 33.83
3 0.62 0.37 40.37
2 0.44 0.19 55.49
1 0.23 0.01 96.87
 EVALUASI
A. EVALUASI WAKTU GETAR (T)
Rumus empiris,

To = Ct hn 3/4
Dimana :
Ct = Koef. Untuk bangunan beton bertulang (0.0731)
H = Tinggi Bangunan Diukur dari taraf penjepitan
= 14.000 M'
Dengan demikian diperoleh :
To (3/4)
= 0.0731 x 14
To = 0.529 detik

Menurut SNI Gempa pasal 5.6 tabel 8, untuk wilayah gempa 5, pembatasan waktu getar alami adalah :

T < Vn

Wilayah Gempa x
1 0.2
2 0.19
3 0.18
4 0.17
5 0.16
6 0.15
R = 6.4
n = 5 (Terdapat Lima Lantai)
V = 0.16
Vn = 5 0.16 = 0.80
Sehingga Tempiris = 0.529 < 0.80 .....OK
Lihat SNI 03-1726-2002 pasal 5.7 yang mengtur tentang batasan
waktu getar maksimum untuk menghindari deformasi dan getaran
yang berlebihan

B. EVALUASI KINERJA ULTIMIT

Kontrol dilakukan pada kondisi bangunan di ambang keruntuhan, pembatasan
ini dimaksudkan untuk mencegah pola keruntuhan yang bersifat fatal

Diketahui
Gedung Beraturan
x = 0.7 R
= 0.7 x 6.4
= 4.48
 Syarat :

D= x x D analitis < 0,02h

LANTAI DRIFT ANALISIS 0,7R DRIFT ULTIMIT SYARAT KET

- Cm - Cm Cm -
5 0.078 4.48 0.347 7.000 OK
4 0.134 4.48 0.600 7.000 OK
3 0.175 4.48 0.786 7.000 OK
2 0.198 4.48 0.886 7.000 OK
1 0.007 4.48 0.032 7.000 OK

GAYA LATERAL (F1), GAYA GESER TINGKAT (Q1) PADA SATU FRAME

A. DISTRIBUSI GAYA LATERAL (Fi)

M5

ARAH
M 2,5 GEMPA

M5

M 5 M 5 M5 M 5

A B C D E

Gempa dalam arah-Y. Jumlah portal dalam arah-Y = 5 Jadi gaya geser
pada setiap lantai dibagi 5 dan dikerjakan pada masing-masing lantai

Fi (Kg) Qi (Kg)
 TABEL GAYA Fi PADA SATU FRAME

GAYA Fi
LT (Kg)
Fi/5

5 37157.723 7431.545
4 64167.447 12833.49
3 84026.712 16805.34
2 94793.921 18958.78
1 95204.535 19040.91

B. DISTRIBUSI GAYA GESER

Gaya Qi didistribusikan ke masing-masing kolom sesuai dengan kekakuannya

Karena kekakuan kolom kolom dalam satu lantai yang sama, besarnya sama, maka
gaya geser pada kolom (qi) dapat langsung dibagi dengan jumlah kolom dalam
lantai/frame bersangkutan

Dalam kasus ini qi = Qi/4

q = Qi/4 =
560,769Kg

q = Qi/4
1077,6Kg

GAYA Qi
LT (Kg)
qi = Qi/4
q = Qi/4 =
1499,836Kg 5 7431.545 1857.886
4 12833.489 3208.372
3 16805.342 4201.336
q = Qi/4 = 2 18958.784 4739.696
1829,379Kg 1 19040.907 4760.227

q = Qi/4 =
2053,876Kg

KONSEP PERHITUNGAN MOMEN PADA KOLOM

 KONSEP PERHITUNGAN MOMEN PADA KOLOM

Lantai/balok lantai diangga jauh lebih kaku dibandingkan dengan kolom

Dengan demikian infletion point terjadi pada tengahtengah tinggi
kolom atau gaya geser kolom bekerja pada tengah-tengah tinggi
kolom
Momen pada ujung kolom atas (Mki-a) dan momen pada ujung
kolom bawah (Mki-b) dihitung dengan cara mengalikan qi dengan
hi/2

MOMEN PADA KOLOM

Pada lantai yang sama, nilai momen kolom atas dan bawah, sama

LANTAI qi h Mki-a Mki-b

- Kg Cm Kg-Cm Kg-Cm
5 1,857.886 350.000 325,130.077 325,130.077
4 3,208.372 350.000 561,465.164 561,465.164
3 4,201.336 350.000 735,233.733 735,233.733
2 4,739.696 350.000 829,446.807 829,446.807
1 4,760.227 350.000 833,039.680 833,039.680

DIAGRAM MOMEN PADA KOLOM

KONSEP PERHITUNGAN MOMEN BALOK

 KONSEP PERHITUNGAN MOMEN BALOK

h-
EIc,h-
Kc= ka
ka
EIc/h-ka
EIb,L EIb,L
Kb
ki = Kb
ka=
EIb/L-ki EIb/L-ka
EIc,h- h-
Kc=
kb kb
L- EIc/h-kb Lk
h-
ki a
kb

Formula umum :
Kb-ka
Mb-ka x Mki,j-a + Mki,j-b
Kb-ka + Kb-ki

Ketrerangan :
Mb-ka = Momen balok kanan
Mb-ki = Momen balok kiri
Kb-ki = Kekakuan balok kiri dari join yang ditinjau
Kb-ka = Kekakuan balok kanan dari join yang ditinjau
Mki,j-a = Momen kolom ke-j pada lantai ke - i atas
Mki,j-b = Momen kolom ke-j pada lantai ke - i bawah

KONSEP PERHITUNGAN KOEF. KEKAKUAN BALOK

LANTAI 4

338319, 338319, 338319, 338319,

493 A 493 B 493 C 493 D

668303, 668303, 668303, 668303,

751 751 751 751

5 2,5 5
M M M

Karena EI balok sama maka rasio kekakuan bergantung pada panjang balok masing - masing
1
Cka-b = Ckb-a =
 Cka-b = Ckb-a =
L-ab
1
= 0.200
5

1
Ckb-c = Ckc-b =
L-bc
1
= 0.400
2.5

1
Ckc-d = Ckd-c =
L-ab
1
= 0.200
5

MOMEN BALOK LANTAI 4

338319, 338319, 338319,

A 493 B 493 C 493 D

668303, 668303, 668303,

751 751 751

5 2,5 5
M M M

0.200
MbA-B = x 325,130.1 + 561,465.2 = 886595.2 Kgm
0.000 + 0.200

0.200
MbB-A = x 325,130.1 + 561,465.2 = 295531.7 Kgm
0.400 + 0.200

0.400
MbB-C = x 325,130.1 + 561,465.2 = 591063.5 Kgm
0.200 + 0.400

0.400
MbC-B = x 325,130.1 + 561,465.2 = 591063.5 Kgm
0.200 + 0.400

0.200
MbC-D = x 325,130.1 + 561,465.2 = 295531.7 Kgm
0.200 + 0.400

0.200
MbD-C = x 325,130.1 + 561,465.2 = 886595.2 Kgm
0.200 + 0

Menghitung faktor distribusi (a)

 KAB 0.200
aA-B = = = 1.000
SKA 0.200

KBA 0.200
aBA = = = 0.333
SKB 0.400 + 0.200

KBC 0.400
aBC = = = 0.667
SKB 0.400 + 0.200

KCB 0.400
aCB = = = 0.667
SKC 0.200 0.400

KCD 0.200
aCD = = = 0.333
SKC 0.200 + 0.400

KDC 0.200
aDC = = = 1.000
SKD 0.200

TABEL MOMEN BALOK (Kg-m)

LANTAI AB BC CD

Coef.K 0.200 0.200 0.400 0.400 0.200 0.200

Coef.Dist 1.000 0.333 0.667 0.667 0.333 1.000
5 325130.08 108376.69 216753.4 216753.38 108376.69 325130.08
4 886595.24 295531.75 591063.5 591063.49 295531.75 886595.24
3 1296698.9 432233 864465.9 864465.93 432233 1296699
2 1564680.5 521560.18 1043120 1043120 521560.18 1564681 A B D
1 1662486.5 554162.16 1108324 1108324 554162.16 1662486
ARAH MAB MBA MBC MCB MCD MDC
MOMEN

GAYA GESER BALOK

 Data yang diketahui :
Untuk menghitung GAYA GESER BALOK, diperlukahan data:
Momen momen pada ujung balok
Arah momen
Bentangan balok
Pada kasus gempa, arah putaran momen akibat arah gempa tertentu, sama

Mb-
ka

Mb-
ki Lb

Mb-ki + Mb-
R Mb-ki + Mb- R
ka L
= ka L =

GAYA GESER BALOK LANTAI 4

B C
671082, 100662
335541, 16 3,24
A 08
D
671082, 335541,
100662 16
3,24 Ra Rb Rb
08
Rc- Rc- Rd
-b -a -c b d -c
5 2,5 5
m m m

Ma-b + Mb-a 886595.24 + 295531.75

Ra-b = -Rb-a = = = 236425.4 KG
La-b 5

Mb-c + Mc-b 591063.49 + 591063.49

Rb-c = -Rc-b = = = 472850.8 KG
Lb-c 2.5

Mc-d + Md-c 295531.75 + 886595.24

Rc-d = -Rd-c = = = 236425.4 KG
Lc-d 5

GAMBAR BIDANG GESER LANTAI 4

236425.397605227 236425.397605227

472850.8

Perhitungan untuk lantai yang lainnya dihitung menggunakan tabel.

TABEL PERHITUNGAN GAYA GESER BALOK (KG)

LANTAI AB BC CD
L BALOK 5M 2.5 M 5M
5 86701.354 -86701.35 173402.71 -173402.7 86701.354 -86701.35
4 236425.4 -236425 472850.8 -472850.8 236425.4 -236425.4
3 345786.37 -345786 691572.75 -691572.7 345786.37 -345786.4
2 417248.14 -417248 834496.29 -834496.3 417248.14 -417248.1
1 443329.73 -443330 886659.46 -886659.5 443329.73 -443329.7
ARAH
GAYA RAB RBA RBC RCB RCD RDC

KONSEP PERHITUNGAN GAYA NORMAL

 Gaya normal pada kolom ditentukan oleh raksi perletakan dari balok-balok yang
betemu pada masing-masing ujung kolom
Dalam kasus pengaruh beban gempa, kolom-kolom ujung secara bergantian akan
menerima gaya normal tekan dan tarik tergantung dari arah kerja beban gempa
Gaya normal pada kolom-kolom tengah tergantung nilai reaksi perletakan dari balok-
balok yang bertemu pada ujung kolom tersebut, karena itu gaya rormal pada kolom
tengah dapat berupa gaya normal tekan atau gaya normal tarik

RBAi +
RA
RBCi
B,i

RA RB RB
B,i A,i C,i

RA RBAi +
B,i
RAB RBAi- RBCi RBC
RABi +
,i-1 1 Ri-1
BAi + RBCi +

RABi-1 RBAi-1 + RBCi-1

A B

TABEL PERHITUNGAN GAYA NORMAL

LANTAI KOLOM A KOLOM B KOLOM C KOLOM D

5 86701.3539132 86701.35391319 -86701.3539132 -86701.3539132

4 323126.751518 323126.7515184 -323126.751518 -323126.751518
3 668913.124043 668913.1240428 -668913.124043 -668913.124043
2 1086161.26805 1086161.268052 -1086161.26805 -1086161.26805
1 1529490.99788 1529490.997884 -1529490.99788 -1529490.99788
 DIAGRAM GESER BALOK

173402.707826378
86701.3539132 86701.3539131889

472850.795210453 236425.397605227
236425.397605

691572.745048843
345786.372524 345786.372524422

417248.144009 834496.288018894 417248.144009447

443329.729832 886659.459663194 443329.729831597

A B C D
 DIAGRAM MOMEN BALOK
216753.384782972 325130.077174458

108376.692391

216753.4 ###

325130.077174458

295531.747007 591063.494013066 886595.2410196

886595.2410196 591063.5 295531.747006533

432232.965656 864465.931311054 1296698.89696658

864466 432232.965655527

1296698.89696658 1564680.54003543

1043120.36002 ###

###

1043120 1662486.48686849

1564680.54003543
554162.162289 ###

###

1108324

1662486.48686849

A B C D
D
KOLOM
86701.3539131889
668913.124042837 323126.751518415
1529490.99788388 1086161.26805228

A
86701.3539131889
668913.124042837 323126.751518415
1529490.99788388 1086161.26805228

B
-1086161.26805228 -668913.124042837 -86701.3539131889

C
-1529490.99788388 -323126.751518415

-1529490.99788388

D
-1086161.26805228 -668913.124042837 -86701.3539131889
-323126.751518415
BIDANG NORMAL KOLOM
PERHITUNGAN DENGAN METODE EKIVALEN
PERHITUNGAN GAYA LATERAL, GAYA GESER & DRIFT

GAYA LATERAL (KG)

GAYA GESER (KG)
DRIFT (CM)
PERHITUNGAN DENGAN METODE DINAMIS
PERHITUNGAN GAYA LATERAL, GAYA GESER & DRIFT

GAYA LATERAL (KG)

GAYA GESER (KG)
DRIFT (CM)
DIDIER GEM
DIDIER GEMPA
PA