Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga kami masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Makalah ini disusun untuk memberikan kemudahan kepada saudara/i atau para
pembaca pada umumnya, baik untuk menambah referensi atau informasi demi
pemahaman yang jauh lebih matang juga media untuk mempermudah proses
belajar-mengajar di kelas.

kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Joni Wilson Sitepu selaku
Dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun yang
dapat kami jadikan motivasi dan pedoman dimasa yang akan datang bagi
penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca sekalian
dan mohon maaf atas segala kekurangan.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai medan magnet. Pada saat ini,
suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam wujud magnet tetap atau wujud tidak tetap. Magnet yang ada
sekarang ini hampir semuanya adalah magnet buatan.

Selama abad ke-18, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba menemukan
hubungan antara listrik dan magnet. Muatan listrik yang stasioner dan magnet
tampak tidak saling mempengaruhi. Tetapi pada tahun 1820, Hans Cristian
Oersted menemukan bahwa lketika jarum kompas diletakkan di dekat kawat
listrik, jarum akan menyimpang saat kawat dihubungkan ke sumber tegangan dan
arus mengalir. Jarum kompas dapat dibelokkan oleh medan magnet. Apa yang
ditemukan Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Oleh
Karena itu untuk mengetahui lebih jelas dan luas tentang medan magnet, kami
membuat makalah tentang Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya
Gerak Listrik Induksi

1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menentukan medan magnit yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang mengalir pada macam-macam penghantar.
2. Mahasiswa mampu memahami GGL induksi karena gesekan maupun
berdasarkan Hk. Faraday.
3. Mahasiswa mampu memahami Hk. Faraday dan Hk. Lenz dan dapat
menerapkannya dalam perhitungan.

1.2 RUANG LINGKUP MATERI

1. Medan Magnet yang Ditimbulkan oleh Macam- Macam Penghantar Berarus.


2. Hukum Ampere.
3. GGL Induksi Karena Gerakan.
4. Hukum Faraday.
5. Hukum Lenz.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Medan Magnet yang ditimbulkan oleh Macam-macam


Penghantar Berarus

Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik

Pada tahun 1820, seorang ilmuwan berkebangsaan Denmark, Hans


Christian Oersted menemukan bahwa terjadi penyimpangan pada jarum kompas
ketika didekatkan pada kawat berarus listrik. Hal ini menunjukkan, arus di dalam
sebuah kawat dapat menghasilkan efek-efek magnetik. Dapat disimpulkan, bahwa
di sekitar arus listrik terdapat medan magnetik.

Garis-garis medan magnetik yang dihasilkan oleh arus pada kawat lurus
membentuk lingkaran dengan kawat pada pusatnya. Untuk mengetahui arah garis-
garis medan magnetik dapat menggunakan suatu metode yaitu dengan kaidah
tangan kanan.

Ibu jari menunjukkan arah arus konvensional, sedangkan keempat jari lain
yang melingkari kawat menunjukkan arah medan magnetik. Selanjutnya, secara
teoritis Laplace menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi magnetik
di sekitar arus listrik:

a. berbanding lurus dengan kuat arus listrik


b. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar
c. arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus listrik.

Pada tahun 1820 oleh Biot teori tersebut disempurnakan dengan perhitungan
yang didasarkan pada rumus Ampere yang dinyatakan dalam persamaan:
Dengan : I = kuat arus listrik (A)
dl = elemen kawat penghantar
r = jarak titik terhadap kawat (m),\
dB = kuat medan magnetik (Wb/m2)
k = konstanta yang memenuhi hubungan :

dengan 0 menyatakan permeabilitas hampa udara yang besarnya

-7 4 107 Wb/A.m.

(a) Induksi Magnet di Sekitar Penghantar Lurus Berarus


Besarnya induksi magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus yang
berjarak a dari kawat berarus listrik I dinyatakan dalam persamaan:

dengan:
B = kuat medan magnetik (Wb/m2 = tesla)
a = jarak titik dari penghantar (m)
I = kuat arus listrik (A)
0 = permeabilitas vakum

Contoh Soal 1 :

Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 15 cm dari pusat sebuah penghantar
lurus yang berarus listrik 45 A!
(b) Induksi Magnetik yang Ditimbulkan Penghantar Melingkar
Berarus

Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi


magnetik yang terjadi di pusat lingkaran adalah:

dengan: Bx = induksi magnetik (Wb/m2)


I = kuat arus listrik (A)
a = jari-jari lingkaran (m)
N = jumlah lilitan

Contoh Soal 2 :

Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 10 cm memiliki 40 lilitan.


Jika arus listrik yang mengalir dalam kumparan tersebut 8 ampere, berapakah
induksi magnetik yang terjadi di pusat kumparan?

(c) Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang


diameternya sangat kecil. Apabila dialiri arus listrik maka selonoida dapat
berfungsi seperti magnet batang, sebab kedua ujung pada solenoida dapat
dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya.
Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar tersebut adalah di ujung kanan,
karena garis-garis medan magnet meninggalkan kutub utara magnet.

Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka untuk menentukan induksi
magnet di tengah solenoida berlaku:

B = 0 . I . n
Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan
persamaan:

B = (0 . I . n) / 2
Contoh Soal 3 :
Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2
cm. Jika solenoida dialiri arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik:
a. di pusat solenoida,
b. di ujung solenoida!

(d) Induksi Magnet pada Sumbu Toroida

Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran


dinamakan toroida dan besarnya Induksi magnetik dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan: B = Medan magnet dititik ditengah-tengah Toroida dalam tesla (T)


N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan
meter ( m ), a = ( R1 + R2 )

Contoh soal 4 :

Sebuah Toroida terdiri dari 6000 lilitan dialiri arus listrik sebesar 10 A .
Jika jari-jari dalam dan luar berturut-turut 2 dan 4 meter . Tentukan besarnya
induksi magnet ditengah toroida !
2.2 Hukum Ampere
2.3 GAYA GERAK LISTRIK (GGL) INDUKSI KARENA GERAKAN

Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan


magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan
listrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet
yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik
pada kumparan itu.

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada


tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan
masuk dan keluar pada kumparan, jarum galvanometer akan menyimpang ke
kanan dan ke kiri. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa
magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan adanya
arus listrik. Jika magnet diam didalam kumparan, maka diujung kumparan tidak
akan timbul gaya gerak listrik. GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan
dinamakan GGL induksi.

1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi


Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan,
jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah
banyak. Bertambahnya jumlah garis garis gaya ini menimbulkan GGL induksi
pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus
listrik mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Arah arus induksi dapat
ditentukan dengan cara memerhatikan arah medan magnet yang ditimbulkannya.
Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan bertambah. Akibatnya
medan magnet hasil arus induksi bersifat mengurangi garis gaya itu. Dengan
demikian, ujung kumparan itu merupakan kutub utara sehingga arah arus induksi
seperti yang ditunjukkan Gambar a (ingat kembali cara menentukan kutub-kutub
solenoida).

Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah
garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang.
Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik
mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer. Sama halnya ketika
magnet batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar garis gayadalam
kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan itu merupakan
kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang ditunjukkan Gambar b.

Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis
gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah
garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL
induksi. Akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak
bergerak.

Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam
kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik).
GGL yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam
kumparan disebut GGL induksi. Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi
disebut arus induksi. Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi
akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut
induksi elektromagnetik.
2. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi

Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar kecilnya
penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut penyimpangan jarum
galvanometer besar, GGL induksi dan arus induksi yang dihasilkan besar.
Bagaimanakah cara memperbesar GGL induksi?

Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu

1. kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis


gaya magnet (fluks magnetik),
2. jumlah lilitan,
3. medan magnet.

2.4 HUKUM FARADAY


Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday,
yang melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya
ggl yang diinduksi. Dia menemukan bahwa GGL Induksi akan semakin besar bila:

Memperbesar kecepatan gerakan memasukkan atau mengeluarkan magnet.


Jumlah lilitan magnet diperbanyak
Kekuatan kutub magnet diperbesar

Sehingga dapat dituliskan secara matematis seperti berikut ini :

Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi:

gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu
penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan gari-garis gaya magnetik
yang dilingkupi oleh penghantar tersebut.

Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi.


dengan:
= ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
B = perubahan fluks magnetik (weber)
t = selang waktu (s)

Contoh Soal 5 :
Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5
Wb menjadi 0,1 Wb dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan
dengan hambatan 4 . Berapakah kuat arus listrik yang mengalir melalui
kumparan?

2.5 HUKUM LENZ


Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia,
Heinrich Lenz (1804-1865) menyatakan bahwa:

arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling
meniadakan (gaya aksi dan reaksi)

Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan
memotong garis-garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul
tegangan induksi (hukum faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar
tersebut saling dihubungkan maka akan mengalir arus induksi, dan arus induksi
ini akan menghasilkan gaya pada penghantar tersebut (hukum ampere-biot-
savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang dihasilkan tersebut
berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan saling
meniadakan. Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari
mesin listrik dinamis (mesin listrik putar) yaitu generator dan motor. Hukum
Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan belum
dapat menunjukkan arah arus induksi dalam kumparan. Hukum Lens berbunyi :

Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan dengan arah berlawanan
dengan gerakan yang menghasilkannya atau medan magnet yang
ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang menimbulkannya.
a. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi
pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.

b. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB
untuk menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.

c. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.

d. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya. sehingga
didapat persamaan sebagai berikut : Apabila ggl induksi dihubungkan dengan
suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik.
Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada
selama perubahan fluks magnetik terjadi.

Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa


hukum tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup.

Hukum Lenz menyatakan bahwa: ggl induksi selalu membangkitkan arus yang
medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks.

Secara matematis hukumlenz dapat ditulis sebagai berikut :

=B.l.v
Dengan : B = medan magnet (T)
L = panjang kawat (m)
V = kecepatan (m/s)
Contoh soal 6

Kawat penghantar AB yang panjangnya 150 cm bergerak dengan


kecepatan 6 m/s memotong tegak lurus medan magnet 0,2 Wb/m2 yang arahnya
tegak lurus masukbidang gambar. Hitunglah GGL yang timbul pada ujung-ujung
kawat !
BAB IV
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

BUNYI HUKUM AMPERE

Intergral garis induksi magnetik B melalui lintasan tertutup sama dengan kali
jumlah yang terlingkupi oleh lintasan itu.

BUNYI HUKUM FARADAY

GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung loop suatu penghantar berbanding
lurus denngan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut.

BUNYI HUKUM LENZ

Arah arus induksi pada suatu rangkaian adalah sedemikian rupa sehingga
menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan
magnetik ( arus induksi berusaha mempertahankan agar fluks magnetik total
adalah konstan ).

Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus
yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi
elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan
magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar.
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL
induksi yang timbul juga semakin besar.
Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan
memasukkan inti besi lunak. GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain
yaitu:

1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat


magnet. Maka kedua ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan
primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung
kumparan sekunder dapat timbul GGL induksi.

3.2. SARAN

Dosen dalam mengajarkan materi tentang medan magnet ini


menggunakan contah-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
lebih konkrit dan mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikaunlam.blogspot.com/2012/04/huk

Zemansky, Mark, dan Francis Weston Sears. 1954. Fisika Untuk Universitas II
Listrik dan Magnet (terjemahan). Bandung: Binacipta

Tipler, A Paul. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik (Terjemahan) Edisi ke-3.
Jakarta: Erlangga.

http://herrynurfajar.blogspot.com/2011/01/induksi-elektromagnetik.html

http://www.crayonpedia.org/mw/KEMAGNETAN_9.2_DEWI_GANAWATI

http://id.wikipedia.org/wiki/Medan_elektromagnetik

http://id.wikipedia.org/wiki/induksi_elektromagnetik

Anda mungkin juga menyukai