Gigi yang erupsi bisa diekstraksi dengan salah satu dari dua teknik utama,
yaitu :(1) tertutup atau (2) terbuka. Teknik tertutup juga dikenal sebagai teknik simple
atau forceps. Teknik terbuka dikenal juga sebagai teknik operasi atau flap.
sebaliknya pada teknik operasi yang salah dapat mengakibatkan ekstraksi yang
traumatik.
2. Mahkota yang pendek atau gigi yang erupsi sebagian menghalangi adaptasi
tang
4. Restorasi yang luas atau mahkota protesa mudah fraktur atau tergeser pada
7. Gigi yang sudah longgar dari alveolus harus dilihat apakah terdapat jaringan
penyembuhan
8. Jika terdapat fistula di dekat gigi yang akan dicabut maka harus di eksisi
terlebih dahulu
1. Apakah jarak akar dekat atau jauh dengan sinus maksilaris atau kanalis
mandibularis
dengan tang
5. Tulang yang padat dan ligamen periodontal yang tipis akan mempersulit
pelonggaran alveolus
1) Untuk ekstraksi gigi maxilla, dental chair diposisikan sekitar 1200 terhadap
lantai dimana mulut pasien harus sama tingginya dengan bahu dokter gigi dan
bidang oklusal harus 45o terhadap bidang horizontal saat mulut terbuka
bisa didapatkan
3) Untuk ekstraksi gigi anterior maxilla, kepala pasien harus diposisikan lurus ke
depan
4) Pada ekstraksi kuadran maxilla sebelah kiri, kepala pasien hanya sedikit
diarahkan ke operator
5) Untuk ekstraksi gigi mandibula, pasien harus diposisikan lebih tegak lurus
6) Posisi kursi harus lebih rendah dari pada posisi kursi saat ekstraksi gigi
7) Posisi dokter gigi untuk semua daerah maxilla dan posterior mandibula di
kanan depan menghadap pasien. Posisi dokter gigi untuk anterior mandibula
Gambar 2.16 posisi dental chair selama ekstraksi. a Maksila: sudur antara lantai
dengan dental chair 120. b Mandibula: sudut antara lantai dan dental chair 110.
gigi posterior rahang bawah, operator berada di kanan depan pasien. Untuk anterior
2007
2) Pinch grasp : memegang processus alveolaris diantara ibu jari dan telunjuk
3) Sling grasp : menempatkan dan memegang daerah bukal dengan jari telunjuk
posisi kepala pasien selama proses ekstraksi, memiliki peran penting pada saat
Teknik apapun yang dipilih, ada tiga syarat utama yang diperlukan untuk
atau elevator.
1) Desmotome : sambil melakukan tekanan kontrol, desmotom dipegang dengan
cara pen grip kemudian masukkan ke bawah sulcus gingival dimulai dari
Gambar 2.18 memotong jaringan lunak pada gigi anterior rahang atas. Jari non
Gambar 2.19 memotong perlekatan jaringan lunak di gigi posterior rahang bawah.
Jari non dominan: jari telunjuk ditempatkan di bukal, jari tengah di lingual.
2) Elevator : sambil melakukan tekanan kontrol, desmotom dipegang dengan
cara palm grip kemudian masukkan ke arah apikal dimulai dari bagian mesial
ke bukal
Pencabutan gigi dari soketnya menggunakan elevator atau tang. Paruh tang
diletakkan di servikal line gigi dan paralel terhadap sumbu panjang gigi tanpa
memegang tulang atau gingiva. Lakukan tekanan ke arah bukal terlebih dahulu
karena tulang di bagian bukal lebih tipis dan lebih elastis daripada bagian palatal.
(no. 150) walau pun forceps lain bisa digunakan. Gerakan awal pada ekstraksi
ini harus pelan, konstan dan tegas pada arah labial yang akan memperluas
crestal buccal bone. Setelah itu dilakukan gerakan memutar yang lebih pelan.
upper universal forceps (no. 150). Gerakan awal ekstraksi gigi caninus
dilakukan pada aspek buccal dengan tekanan ke arah palatal. Sedikit gaya
terluksasi dengan baik, gigi bisa di cabut dari socket ke arah labial-incisal
Ekstraksi gigi ini dilakukan dengan upper universal forceps (no. 150). Sebagai
alternatif, bisa juga digunakan forceps no. 150A. gigi harus diluksasi
sebanyak mungkin dengan menggunakan elevator lurus. Gaya berputar harus
Forceps yang direkomendasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah forceps no.
150 atau 150 A. Gigi ini memiliki akar yang kuat, sehingga pergerakan yang
rahang atas. Paruh pada forceps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi
buccal. Beberapa dokter gigi memilih untuk menggunakan forceps no. 89 dan
90 atau yang biasa disebut upper cowhorn forceps. Kedua forceps tersebut
biasa digunakan untuk gigi molar yang memiliki karies yang besar atau
restorasi yang besar. Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang sudah
kuat buccal dan palatal, akan tetapi gaya yang diberikan pada buccal lebih
pada ekstraksi gigi ini karena gigi molar rahang atas memiliki 3 akar.
Ekstraksi Rahang bawah dianjurkan untuk menggunakan bite block. Selain itu,
Lower universal forceps (no. 151) biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi
dan lingual, dengan menggunakan tekanan yang sama besar. Gigi dicabut
Pada ekstraksi gigi premolar rahang bawah, biasanya digunakan juga forceps
no. 151. Akan tetapi forceps no. 151A bisa dijadikan alternatif. Pergerakan
awal diarahkan ke aspek buccal lalu kembali ke aspek lingual dan akhirmya
Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang telah erupsi, biasanya digunakan
Pedersen, Gordon W. 1996. Alih Bahasa Purwanto, Basoeseno. Buku Ajar Praktis