Praktikum Paleontologi Acara 1 Ari
Praktikum Paleontologi Acara 1 Ari
Acara : Pengenalan fosil dan proses pengfosilan Nama : Andi Ari T Djaelangkara
I. Tinjauan pustaka
Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah. Fosil
adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan
yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau prasejarah yang
telah berlalu.
Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu (lebih dari
11.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh endapan
lumpur. Endapan lumpur tersebut akan mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup
yang terkubur tersebut.
Dari fosil yang ditemukan, yang paling banyak jumlahnya adalah yang sangat lembut
ukurannya seperti serbuk sari, misalnnya foraminifera, ostracoda dan radiolarian. Sedangkan,
hewan yang besar biasanya hancur bercerai-cerai dan bagian tertentu yang ditemukan sebagai
fosil.
Bentuk fosil ada dua macam yaitu fosil cetakan dan jejak fosil. Fosil cetakan terjadi
jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan bekas (misalnya
tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut berisi lagi
dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya.
Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :
II. Pembahasan
1.1. Fosil
A. Pengrtian fosil
Fosil, dari bahasa Latin fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah. Fosil
adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan
yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau prasejarah yang
telah berlalu.
B. Kegunaan Fosil
a. Untuk mengidentifikasi unit-unit strartigrafi permukaan bumi, atau untuk mengidentifikasi umur
relatif clan posisi relatif batuan yang mengandung fosil. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan
mempelajari fosil indeks. Persyaratan bagi sutau fosil untuk dapat dikategorikan sebagai fosil
indeks adalah : (a). terdapat dalam jumlah yang melimpah dan mudah diidentifikasi; dan (b).
memiliki distribusi horizontal yang luas, tetapi dengan distribusi vertikal yang relatif pendek
(kurang lebih 1 juta tahun).
b. Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan paleoklimatologi. Struktur dan distribusi fosil
diasumsikan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh dan
bereproduksi.
c. Untuk mempelajari paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi ruang dan waktu
tertentu. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai distribusi populasi tumbuhan dan
migrasinya, sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan masa lampau.
d. Menjadi dasar dalam mempelajari evolusi tumbuhan yaitu dengan cara mempelajari perubahan
suksesional tumbuhan dalam kurun waktu geologi.
C. Jenis-jenis fosil
a. Fosil yang berasal dari organisme itu sendiri
Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat
beruba tulangnya, daun- nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah
bagian dari
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
Acara : Pengenalan fosil dan proses pengfosilan Nama : Andi Ari T Djaelangkara
Tubuhnya yang keras. Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh)
tersipan. misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang
terjebak dalam amber(getah tumbuhan). Petrified wood atau fosil kayu dan juga
mammoths yang terbekukan, and juga mungkin anda pernah lihat dalam filem berupa
binatang serangga yang tersimpan dalam amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa
saja berupa asli binatang yang tersimpan
b. Sisa-sisa aktifitasnya
Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa jalan, antara lain seperti yang
terlihat dibawah ini. Fosil sisa aktifitasnya sering juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak),
karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian
dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini
dapat berupa cetakan. Namun cetakan tersebut dapat pula berupa cetakan bagian dalam (internal
mould) dicirikan bentuk permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang
kasar. Keduanya bukan binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau
organisme itu
Kendala pemfosilan yaitu saat organism mati (bangkai) dimakan oleh organism lain
atau terjadi pembusukan oleh bakteri pengurai.
Suatu contoh tempat yang mendukung terjadinya proses fosilisasi adalah delta sungai,
dasar danau, atau danau tapal kuda (oxbow lake) yang terjadi dari putusnya suatu meander
B. Fosil hidup
Istilah fosil hidup adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang menyerupai
sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup antara lain ikan
coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup
yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang
tidak memiliki spesies dekat lainnya. Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus
III. Refrensi
Buuku pandan praktek paleontologi
http://paleontologigeo2010.blogspot.co.id/2011/10/proses-pemfosilan-atau-fosilisasi.htmlvvvvvvv
IV. Refrensi
Buuku pandan praktek paleontologi