Cara Beternak Jangkrik Di Kardus
Cara Beternak Jangkrik Di Kardus
Bahan-bahan:
1. Kardus Bekas
2. Kayu
3. Paku
4. Lakban Coklat plastik
5. Lem Kayu
6. Cutter dan Gunting
Cara Membuat:
1. Jika anda telah membeli kardus ukuran besar maka anda bisa langsung
menjadikannya kandang jangkrik. Jika kecil anda bisa merakit dengan ukuran 50cm x
60cm x 120cm.
2. Kardus dengan ukuran kecil bisa disambung hingga sesuai dengan ukuran diatas atau
sedikit lebih besar.
3. Beri lakban pada bagian sudut-sudut serta bagian atas kardus agar jangkrik tidak
merayap keluar.
4. Buatlah kaki kandang dari kayusebagai alas dan di tiap kaki di beri mangkuk yang
berisi air garam. Hal ini untuk menghindari gangguan semut dan sejenisnya.
5. Jaraj kaki dari tanah berkisar anatar 20cm sampai 30 cm.
Secara umum, budidaya jangkrik sangat tergantung pada perkembangbiakan jangkrik itu
sendiri, misalnya dengan perkawinan. Tempat perkawinan jangkris sebaiknya dibuat terpisah
dari tempat pembesaran atau pertumbuhan anakan tersebut.
Kondisi kandang yang digunakan untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya dibuat mirip sesuai
habitat jangkrik sebagaimana di alam liar. Dinding kandang dapat diolesi dengan semen
putih, tanah liat dan diberi daun-daunan yang kering misalnya daun pisang, daun jati maupun
serutan kayu.
Selain itu, jangkrik yang hendak dikawinkan mesti memiliki kesamaan spesies. Jika induk
jantan maupun betina berasal dari spesies yang berbeda, maka perkawinan gagal. Cara
mengawinkannya yaitu dengan memasukkan induk jantan maupun betina dengan
perbandingan 2:10.
Setelah perkawinan terjadi, yang perlu diperhatikan dalam budidaya jangkrik yaitu
menetaskan telur. Telur-telur hasil perkawinan jangkrik biasanya menetas setelah sekitar 7-10
hari sejak hari perkawinan. Pisahkan telur-telur jangkrik tersebut tidak lebih dari 5 hari
sesudah sang induk bertelur.
Telur budidaya
jangkrik
Telur telah menetas namun bukan berarti tahapan budidaya jangkrik telah berakhir begitu
saja. Anda harus tetap memperhatikan pemberian makan guna melanjutkan budidaya
jangkrik hingga benar-benar panen.
Setelah telur-telur tersebut menetas, sekitar umur 1-10 hari anda dapat memberi makan
jangkrik dengan pakan ayam atau kita kenal dengan voor, dari beras merah, jagung kering
dan beras merah yang telah dihaluskan.
Sesudah lewat dari 10 hari, anda mulai dapat memberi makan jagung muda dan sayur-
sayuran. Selanjutnya anda dapat menambahkan singkong, ubi atau mentimun.
Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, kini tibalah saatnya untuk memanen hasil dari cara
budidaya jangkrik sudah anda praktekkan. Output yang bisa anda dapatkan dari budidaya
tersebut ada dua yaitu telur jangkrik dan jangkrik dewasa.
Telur jangkrik pada umumnya memiliki harga yang lebih mahal jika dijual jika dibandingkan
dengan jangkriknya. Anda dapat menjual telur-telur hasil ternak tersebut kepada
pembudidaya jangkrik pembesaran.
Ternak jangkrik dapat dipanen setelah berumur sekitar 30 hari sejak mulai menetasnya telur.
Itulah yang dapat kami sampaikan sehingga dapat menjadi panduan anda dalam memulai cara
budidaya jangkrik untuk pakan burung maupun lainnya.