Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Oleh :
Dosen Pembimbimg :
Deni Anggraini,M.Farm.,Apt.
PEKANBARU
2017
ANALISA MENGGUNAKAN POLA DIFRAKSI SINAR-X
I. Pendahuluan
Sinar X pertama kali ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada
tahun 1895. Dinamakan dengan sinar-X pada waktu itu dikarenakan tidak
diketahuinya apa sebenarnya sinar tersebut, maka disebutlah dengan sinar-X.
Sinar-X digunakan untuk tujuan pemeriksaan yang tidak merusak pada
material maupun manusia. Disamping itu, sinar- X dapat digunakan dalam
analisis kualitatif dan kuantitatif material.
Pada waktu suatu material dikenai sinar X, maka intensitas sinar yang
ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan
adanya penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom
dalam material tersebut. berkas sinar X yang dihamburkan tersebut ada yang
saling menghilangkan karena fasanya berbeda ada juga yang saling
menguatkan karena fasanya sama. Berkas sinar X yang saling menguatkan
itulah yang disebut sebagai berkas difraksi.
Seperti kita ketahui bahwa perumusan matematika yang telah di buat
oleh Bragg tentang persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar X yang
dihamburkan tersebut merupakan berkas difraksi. Sinar X dihasilkan dari
tumbukan antara elektron berkecepatan tinggi dengan logam target. Dari
prinsip kerja inilah yang kemudian dimanfaatkan dan dibuat beberapa jenis
alat dengan menerapkan prinsip dari Hukum Bragg.
Salah satu jenis alat tersebut adalah X-Ray Diffraction (XRD), alat ini
merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip dari Hukum Bragg
dengan menggunakan metode karakterisasi material yang paling tua dan yang
paling sering digunakan. Teknik ini yang digunakan sebagai alat untuk
mengidentifikasi suatu fasa dari kristalin di dalam suatu material dengan cara
menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran suatu
partikel.
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Sinar-X (XRD)
XRD merupakan teknik analisis non-destruktif untuk mengidentifikasi
dan menentukan secara kuantitatif tentang bentuk-bentuk berbagai kristal,
yang disebut dengan fase. Identifikasi diperoleh dengan membandingkan
pola difraksi dengan sinar-X. XRD dapat digunakan untuk menentukan fase
apa yang ada didalam bahan dan konsentrasi bahan-bahan penyusunnya.
XRD juga dapat mengukur macam-macam keacakan dan penyimpangan
kristal serta karakterisasi material kristal. XRD juga dapat mengidentifikasi
mineral-mineral yang berbutir halus seperti tanah liat.
= DE + EC (2.2)
= 2EC (2.3)
= 2 d sin (2.5)
n = 2 d sin
(2.6)
DSC adalah suatu teknik analisa termal yang mengukur energi yang
diserap atau diemisikan oleh sampel sebagai fungsi waktu atau suhu.
Ketika transisi termal terjadi pada sampel,
III. Kesimpulan
DSC adalah suatu teknik analisa termal yang mengukur energi yang
diserap atau diemisikan oleh sampel sebagai fungsi waktu atau suhu.
Ketika transisi termal terjadi pada sampel,