Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif, yaitu penelitian yang didasarkan pada data kuantitatif (data numerik)
yang diolah dengan metode statistika dan hanya menggambarkan secara
sistematik masalah penelitian yang ditemukan tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2001; Alatas et al., 2014).
Dengan menggunakan rancangan studi kasus yaitu penelitian terhadap suatu kasus
tunggal tanpa melibatkan variabel kontrol (Siswanto et al., 2013).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu selama
tiga bulan yaitu dari bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua pasien anak di Perawatan RSU
Anutapura Palu. Populasi terjangkau adalah semua pasien TB paru anak di
Perawatan RSU Anutapura Palu tahun 2014-2015 yang memiliki gambaran
hasil foto toraks.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih (populasi terjangkau)
melalui sampling sehingga dianggap dapat mewakili populasinya dengan
metode pengambilan sampel total sampling (Sastroasmoro, 2014). Sampel
dalam penelitian ini adalah semua pasien TB paru anak di Perawatan RSU
Anutapura Palu tahun 2014-2015 yang memiliki gambaran hasil foto toraks.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Menurut Arikunto (2010), apabila subjek penelitian yang kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

32
33

Oleh karena itu, penulis memilih teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling.

E. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel bebas (independen) adalah gambaran foto toraks.
b. Variabel terikat (dependen) adalah TB paru anak di Perawatan RSU
Anutapura Palu Tahun 2014-2015.
2. Definisi Operasional
a. Gambaran foto toraks
Gambaran foto toraks berupa gambaran sugestif TB dan non-sugestif TB,
yang tertulis atau terlampir di dalam rekam medik pasien anak dengan
diagnosis TB paru di perawatan RSU Anutapura Palu tahun 2014-2015
(IDAI, 2013).
b. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru mengacu pada penyakit yang terjadi pada seseorang
yang terinfeksi M. tuberculosis yang ditandai dengan adanya tanda dan
gejala klinis berupa, riwayat kontak TB, berkurangnya BB, demam 2
minggu yang tidak diketahui penyebabnya, batuk kronik 3 minggu,
pembesaran kelenjar limfe kolli, aksila, inguinal, dan pembengkakan tulang
atau sendi panggul, lutut, jari serta bukti gambaran hasil foto toraks (WHO,
2014; IDAI, 2013).
c. Anak
Seseorang yang belum berusia delapan belas tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan (UU RI No. 35 Tahun 2014).
d. Perawatan RSU Anutapura Palu
Perawatan RSU Anutapura Palu merupakan ruang rawat jalan dimana
dimaksudkan adalah Poliklinik Anak dan ruangan rawat inap yang terdiri
dari kamar perawatan Tekukur, Nuri Bawah dan Nuri Atas RSU Anutapura
Palu.
34

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah daftar pengambilan data rekam medik
rawat jalan dan rawat inap di RSU Anutapura Palu, yang meliputi nomor register
pasien TB paru anak, jenis kelamin, umur pasien, riwayat pengobatan OAT 6
bulan dan gambaran foto toraks.

G. Data Penelitian
Data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data
sekunder berupa rekam medik pasien anak rawat jalan dan rawat inap dengan
diagnosis TB paru di RSU Anutapura Palu pada tahun 2014 sampai dengan 2015.

H. Pengolahan Data
1. Editing untuk melihat kelengkapan rekam medis.
2. Coding untuk mengkelompokan data berdasarkan kategorinya.
3. Entry data yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer.
4. Tabulating yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna
memudahkan analisis data.

I. Analisis Data
Hasil penelitian dianalisis berdasarkan clinical guidelines yang ditetapkan
oleh WHO dan rekomendasi IDAI tentang TB paru anak, serta Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang telah ditetapkan oleh RSU Anutapura Palu mengenai
penyakit tuberkulosis. Analisis data meliputi analisis univariat untuk
menggambarkan variabel yang akan diteliti. Hasil yang diperoleh akan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik.
35

J. Alur Penelitian

Pengusulan dan verifikasi judul proposal penelitian

Gambaran Foto Toraks Tuberkulosis Paru Anak di Perawatan Rumah


Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2014-2015

Pengambilan data awal pada


1) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
2) Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Penyusunan dan penulisan proposal penelitian

Seminar proposal penelitian

Pengajuan permohonan izin penelitian

Pelaksanaan penelitian

Pengumpulan data rekam medik

Analisis data penelitian

Seminar hasil penelitian

Ujian skripsi

Pengumpulan skripsi dan publikasi naskah skripsi

Gambar 3.1 Alur Penelitian


36

K. Etika Penelitian
Dalam hal ini, peneliti menganggap bahwa pentingnya untuk mendapatkan
izin dari institusi tempat penelitian dilakukan. Hal ini berkaitan dengan
kerahasiaan pasien yang sangat penting untuk dijaga, dimana berkaitan dengan
asas kerahasiaan (confidentiality). Kerahasiaan informasi pasien dijamin oleh
peneliti dan hal terkait yang dilaporkan dalam penelitian ini harus sesuai dengan
izin yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.

L. Keterbatasan Penelitian
Peneliti mendapatkan beberapa kesulitan diantaranya adalah terdapat
rekam medik yang terselip, musnah akibat kejadian banjir di poliklinik anak dan
banyak yang dimakan rayap. Kemudian beberapa penulisan nomor register pasien
dalam buku register pasien baik di poliklinik anak maupun di bagian rekam medik
tidak jelas sehingga terjadi kekeliruan. Selain itu, adanya rekam medik yang tidak
lengkap isi data ataupun riwayat medis pasien.
Selain itu, batasan umur anak tidak jelas. Menurut WHO batasan umur
anak dari 0 tahun sampai 18 tahun, sedangkan dokter anak di RSU Anutapura
Palu menggunakan batasan umur Dinkes dari 0 tahun sampai 14 tahun. Peneliti
pun tidak bisa mendapatkan film foto toraks pasien TB paru anak tahun 2014-
2015 karena telah dibawa pulang oleh keluarga pasien. Di sisi lain, film foto
toraks bisa tersimpan di komputer hanya berjangka pendek sekitar satu sampai
dua bulan terakhir setelah pasien melakukan pemeriksaan foto toraks.

Anda mungkin juga menyukai