Oleh :
Kelompok 3
1. Akmal Husaimi
2. Dayinta Dwi Tanaya
3. Dhimas Dwiki Ramadhan W / 1541160081
4. Haidar Achmad
5. Mamluatus Saadah / 1541160078
6. Sike Kusuma
Pada saat ini, kebutuhan terhadap komunikasi wireless sangat tinggi sehingga
diperlukan suatu perencanaan jaringan komunikasi wireless. Dalam perencanaan
sistem komunikasi wireless diperlukan perhitungan link budget yang merupakan
perhitungan loss dari antena transmitter menuju receiver. Perhitungan link budget
mempunyai peranan penting agar rancangan jaringan komunikasi dapat mencapai
hasil yang optimum dan efisien baik dari segi kehandalan teknis maupun biaya. Link
merupakan parameter dalam merencanakan suatu jaringan yang menggunakan media
transmisi berbagai macam. Link budget ini dihitung berdasarkan jarak antara
transmitter (Tx) dan receiver (Rx). Link budget juga dihitung karena adanya
penghalang antara Tx dan Rx misal gedung atau pepohonan. Link budget juga
dihitung dengan melihat spesifikasi yang ada pada antenna.
a) Untuk menjaga keseimbangan gain dan loss guna mencapai SNR yang diinginkan
di receiver,
Perhitungan link budget merupakan perhitungan level daya yang dilakukan untuk
memastikan bahwa level daya penerimaan lebih besar atau sama dengan level daya
threshold (RSL Rth). Tujuannya untuk menjaga keseimbangan gain dan loss guna
mencapai SNR yang diinginkan di receiver. Parameter-parameter yang mempengaruhi
kondisi propagasi suatu kanal wireless adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan propagasi
b. Rugi-rugi propagasi
c. Fading
Fading adalah fluktuasi amplituda sinyal. Fading margin adalah level daya
yang harus dicadangkan yang besarnya merupakan selisih antara daya rata-rata yang
sampai di penerima dan level sensitivitas penerima. Nilai fading margin biasanya
sama dengan peluang level fading yang terjadi., yang nilainya tergantung pada
kondisi lingkungan dan sistem yang digunakan. Nilai fading margin minimum agar
sistem bekerja dengan baik sebesar 15 dBm.
d. Noise
Noise dihasilkan dari proses alami seperti petir, noise thermal pada sistem
penerima, dll. Disisi lain sinyal transmisi yang mengganggu dan tidak diinginkan
dikelompokkan sebagai interferensi.
Gambar 1. Link Budget
Gambar 3.2 Visual Line Of Sight dan Fresnel Zone Dengan Hambatan
Pada gambar 3.2 dapat dilihat walaupun Visual Line of Sight tercipta,
namun karena sebuah gunung berada didalam Zona Fresnel, maka hal ini dapat
membuat data yang dikirim akan hilang atau sampai ketujuan dengan waktu yang
terlambat. Jika sebuah pohon (elemen yang lebih lembut) yang berada pada
Zona Fresnel ini, maka kekuatan dari sinyal tersebut berkurang. Alasan mengapa
fenomena tersebut bisa terjadi, dapat dilihat pada Gambar 3.3 :
Gambar 2.4 Visual Line Of Sight dan Fresnel Zone Tanpa Hambatan
Persamaan zona Fresnel pada titik P sepanjang garis lurus RF LoS adalah:
Dimana :
Dimana :
Atau :
Dimana :
Gain Antena
3.4.2 Kabel
3.4.3 Radio ODU
3.4.5 Worksheet
3.4.6 Hasil Data
Hasil Perhitungan
c. Sisi Lokasi A (GD. Sipil Politeknik Negeri Malang)
Diketahui :
Gain TX = 36 dBi
Gain RX = 36 dBi
Diameter Antenna = 0,6 m
Jarak (D) = 3,21 km
Power Output = 26,99 dBm
Connector Loss = -1 dB
Feeder Loss = 2,30 dB
Sehingga menghasilkan nilai :
FSL = 124,8 dB
EIRP = 61 dBm
IRL = -63,8 dB
RSL = -28,8 dB
d. Sisi Lokasi B (New Site Rusun 2 UMM)
Diketahui :
Gain TX = 36 dBi
Gain RX = 36 dBi
Diameter Antenna = 0,6 m
Jarak (D) = 3,21 km
Power Output = 26,99 dBm
Connector Loss = -1 dB
Feeder Loss = 2,30 dB
Sehingga menghasilkan nilai :
FSL = 124,8 dB
EIRP = 61 dBm
IRL = -63,8 dB
RSL = -28,8 dB
3.7 Kesimpulan
Lampiran