Kode yang menggunakan warna-warna diatas adalah tanda peringatan terhadap suatu kondisi
kegawatdaruratan yang sifatnya universal. Khususnya untuk lingkungan rumah sakit, kode-kode
tersebut merupakan bagian dari kebijakan tanggap darurat bencana terkait keselamatan dan
keamanan pasien, pengunjung, warga sekitar rumah sakit serta staf yang harus dimiliki serta
diketahui secara luas
V. PENATALAKSANAAN
1. API/ASAP (FIRE/SMOKE) - CODE RED
a. R (REMOVE/RESCUSE/SELAMATKAN) setiap orang yang berada dalam area
kebakaran, sambil meneriakkann : code red-------code red
b. A (ALERT/ALARM/SEBARLUASKAN) dengan cara menelepon 1003
(OPERATOR) selanjutnya operator menghubungi pihak yang terkait antara lain
petugas sekuriti, selanjutnya beritahu kawan terdekat. Bila api membesar telpon
Dinas pemadam kebakaran
c. C (CONFINE/CONTAIN/SEKAT bila sekitar ruangan penuh api dan asap, bila
memungkinkan tutup pintu dan jendela untuk mencegah api menjalar
d. E (EXTINGUISH/PADAMKAN) bila api masih memungkinkan/bila api masih
kecil. Jangan ambil resiko yang tidak perlu
e. Bila cukup aman, matikan semua sarana seperti listrik, gas yang kemungkinan
berkaitan dengan api, tapi tetap pertimbangan dengan cermat bila pasien masih
memerlukan
f. Evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah yang aman
g. Tetap awasi pasien. Bila perlu dihitung perkepala atau absensi berurutan
h. Kooperatif dengan semua instruksi yang diberikan oleh Staf Senior, Manajer On
Duty (MOD) atauputpetugas pemadam kebakaran
PENANGANAN KEJADIAN KEBAKARAN
(KODE MERAH)
Kejadian kebakaran yang terjadi dirumah sakit dapat terjadi kapan saja, dimana dapat
mengancam keselamatan Pekerja/SDMRS, Pasien, Pengunjung dan pengantar Pasien serta dapat
menyebabkan kerugian Asset dan Menrunkan Image Perusahaan
Tujuan
Prosedur
1. Sebelum masuk kerja dilakukan safety induction kepada petugas piket atau tenaga medis
di unit perlantai. Bila terjadi kebakaran maka
a. Helm merah : orang yang berugas memadamkan API
b. Helm biru : orang yang menyelamatkan pasien di ruangan Rumah sakit
c. Helm putih : orang yang menyelamatakan peralatan di ruang rumah sakit
d. Helm kuning : orang yang menyelamatkan dokumen rumah sakit dan sebelum
menyelamatkan pasien menghubungi bagian informasi untuk mengumumkan bahwa
kode merah telah diaktifkan
1. Menerima laporan dan ditulis secara cepat pada buku laporan kejadian
2. Segera melaporkankepada pengamat jaga serta meminta Tim HDP IGD serta petugas dari
bangsal terdekat untuk menuju lokasi kebakaran guna membantu proses evakuasi
3. Segera menutup gerbang masuk dan membuka gerbang keluar bagi pengunjung
4. Mengosongkan area titik kumpul. Tindakan yang diperlukan untuk mengosongkan area
titik kumpul (contoh: memecahkan kaca jndela mobil untuk memindahkan mobil yang
berada di area titik kumpul
5. Memasukkan mobil pemadam polisi dan ambulans RS lain(baik yang mengatar pasien
baru maupun membantu evakuasi)
6. Segera menuju lokasi kebakaran untuk membantu proses pemadaman dan menjaga
keamanan lokasi kebakaran dngan garis pembatas dari tali dan lokasi titik kumpul sert
mengamankan jalur evakuasi
7. Selama proses evakuasi pos satpam tidak boleh kosong
Dokter jaga RS
Kondisi dengan petugas IGD Bedah/Non Bedah guna mengevakuasi pasien yang mengalami
penurunan kondisi tubuh
Petugas IGD
Petugas sarana
Melaporkan Kepada :
Direksi
Koordinasi kedalam RS
Koordinasi keluar RS
Segera MENUTUP gerbang masuk dan membuka gerbang keluar bagi pengunjung
Mengosongkan area parkir dari kendaraan pasien/ pengunjung untuk titik kumpul evakuasi
a. Selalu mengosongkan area titik kumpul dan area tersebut, kedaraan harus dalam posisis
gigi netral dan setur tidak terkunci serta ada petugas parkir yang mengingatkan
b. Jika saat terjadi bencana terdapat kendaraan di area titik kmpul, maka semua kendaraan
yang berada di area titik kumpul didorong ketempat lain agar area titik kumpul dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya
c. Bila kendaraan di AREA titik kumpul
Kondisi terkunci setir dan dihand rem maka akan dilakukan tindakan yang diperlukan seperti
pemecahan kaca jendela untuk memindahkan kendaraan tersebut