Jawaban :
1. Jelaskan prinsip diagnostik berdasarkan skenario.
jawab :
Anamnesis : Anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis
seseorang. Ketika mengkompilasi anamnesis Anda, dokter tidak hanya
berpikir tentang penyakit yang mempengaruhi Anda dalam hidup
Anda, tetapi juga mempertimbangkan kondisi yang diwariskan dalam
keluarga Anda.
Pemeriksaan penunjang :
- pemeriksaan radiologis dimana pemeriksaan dada ini untuk
menemukan lesi tuberculosis.
- Pemeriksaan darah,pemeriksaan ini hasilnya tidak sensitive da
juga tidak spesifik. Pada saat TB baru mulai aktif didapatkan
jumlah leukosit yang sedikit meninggi dengan hitungan jenis
pergeseran kekiri. Jumlah leukosit masih dibawah normal. Laju
endapan darah mulai meningkat. Bila penyakit mulai
sembuh,jumlah leukosit kembali normal dan jumlah limfosit
masih tinggi. Laju endapan darah mulai turun kearah normal lagi.
Hasil pemeriksaan darah llain didapatkan juga anemia
ringan,gama globulin meningkat,kadar natrium darah menurun.
Pemeriksaan tersebut nilainya juga tidak spesifik.
- pemeriksaan sputum penting karena ditemukannya kuman
BTA,diagnosis TB yang sudah dapat dipastikan. Disamping itu
pemeriksaan sputum juga dapat memberikan evaluasi terhadap
pengobatan yang sudah diberikan. Dalam hal ini dianjurkan satu
hari sebelum pemeriksaan sputum pasien dianjurkan minum air
sebanyak + 2liter dan diajarkan melakukan refleks batuk. Dapat
juga dengan memberikan obat mukolitik eks-pektoran dengan
inhalasi larutan garam hipertonik selama 20-30 menit. Bila masih
sulit sputum diperoleh dengan cara bronkoskopi. BTA dari
sputum juga bisa didapatkan dengan cara bilasan lambung.
Penatalaksanaan
Kategori 1 :pasien TBP dengan sputum BTA positif atau TB berat
seperti meningitis,tuberculosis,pericarditis,peritonitis.pengobatan
fase inisial resimennya terdiri dari 2 HRZS (E) setisp hari selama 2
bulan obat H,R,Z,dan S atau E. sputum BTA awal positif setelah 2
bualn diharapkan menjadi negative.kemudian dilanjutkan dengan
fase lanjutan 4HR apabila sputum BTA masih tetap positif setelah
2 bulan,fase intensif diperpanjang 4 minggu lagi tanpa melihat
sputup sudah negative atau tidak.
Kategori 2 :pasien kasus kambuh atau gagal dengan sputum BTA
positif.pengobatan fase insial terdiri dan 2HRZES/1HRZE yaitu R
dengan H,Z,E setiap hari selama 3 bulan ditambahkan dengan S
selama 2 bulan pertama. Apabila sputum BTA menjadi negative,fase
lanjutan bisa segera dimulai. Apabila sputum BTA msih tetap positif
pada minggu ke 12 ,fase inisial dengan 4 obat dilanjutkan 1 bulan
lagi . bila akhir bulan ke 4sputum BTA masih positif,semua obat
dihentikan selama 2-3 hari dan dilakukan kultur sputum untuk uji
kepekaan. Obat dilanjutkan dengan resimen fase lanjutan yaitu
5H3R3E3 atau 5HRE.
Kategori 3 : pasien TBP dengan sputum BTA negatif tetapi kelainan
paru tidak luas dan kasus ekstra pulmonal (selain kategori 1).
Pengobatan fase inisial terdiri dari 2HRZ atau 2H3R3E3Z3 yang
diteruskan dengan fase lanjutan 2HR atau H3R3 .
Kategori 4 : Tuberculosis kronik. Pada pasien ini mungkin
mengalami resisten ganda sputumnya harus dikultur dan uji
kepekaan obat. Untuk seumur hidup diberikan H saja sesuai dengan
rekomendasi WHO. Pasien HIV dengan CD4 < 100 tidak boleh
diberikan pengobatan dengan resimen 2 kali seminggu. Pemberian
obat pada fase lanjutan akan diperpanjang menjadi 7 bulan ( total
pengobtan 9 bulan) jika tidak diberian pirazinamid pada fase inisial.
( Chandra budiman. 2007. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. EGC. Jakarta
)
BLOK 8
LEARNING OBJECTIVE
SKENARIO 2
AKU SEORANG PELAUT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :3
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015