Anda di halaman 1dari 10

Fungsi Asam Nukleat

Oleh : Nafila Wajdi, 1406531675

Abstrak
Asam Nukleat yang terdiri dari dua jenis yaitu DNA dan RNA memiliki berbagai fungsi
dari mulai fungsi genetis, katalis, pertahanan tubuh, dan sintesis protein. Asam nukleat terdapat
pada semua sel makhluk hidup. Secara umum, fungsi dari asam nukleatadalah menyimpan,
mereplikasi, dan mentranskripsi informasi genetika; turut dalam metabolisme;menyimpan
energi; berperan sebagai ko-enzim, dan lain-lain. Namun secara khusus fungsi asamnukleat
dibagi berdasarkan bentuk asam nukelat itu sendiri yaitu berdasarkan fungsi dari DNA
danfungsi dari RNA.

Kata kunci : DNA, RNA, Genetik, Katalis, Protein, Replikasi, Transkripsi, Sintesis

Pembahasan
1. DNA
DNA adalah materi genetik yang diwarisi organisme dari orangtuanya. Suatu molekul
DNA sangat panjang dan umumnya terdiri atas ratusan atau bahkan ribuan gen. Ketika suatu
sel bereproduksi sendiri dengan cara membelah, DNA-nya akan disalin dan diteruskan dari
satu generasi sel ke generasi sel berikutnya. Informasi yang terkode dalam struktur DNA
memprogram semua aktivitas sel tersebut.
Molekul DNA sel sesungguhnya terdiri dari dua polinukleotida yang membentuk spiral di
sekitar suatu sumbu imajiner untuk membuat sebuah heliks ganda. Kedua untaian heliks ganda
itu bersifat komplementer satu sama lain, masing masing merupakan pasangan dari yang
satunya yang dapat diprediksi. Inilah ciri DNA yang memunginkan dilakukan penyalinan
secara tepat gen gen yang bertanggung jawab atas penurunan sifat genetik.
Dalam persiapan untuk pembelahan sel, kedua untaian dari masing masing molekul DNA
itu akan memisah, dan masing masing untai akan berfungsi sebagai cetakan untuk
mengurutkan nukleotida nukleotida ke dalam suatu untaian komplementer baru. Salinan
identik molekul DNA itu menyebabkan berfungsinya DNA-A dalam penghantaran informasi
genetik ketika suatu sel bereproduksi.

Fungsi DNA secara umum :


1. Pembawa Informasi Genetik
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi genetik
makhluk hidup. DNA membawa instruksi bagi pembentukan ciri dan sifat makhluk
hidup. DNA harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat
meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke
generasi. Fungsi ini merupakan fungsi genotipik, yang dilaksanakan melalui
replikasi.
2. Mengatur Perkembangan Fenotip Organisme
DNA harus mengatur perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi genetik
harus mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 1


individu dewasa. Fungsi ini merupakan fungsi fenotipik, yang dilaksanakan melalui
ekspresi gen.
3. Pendorong Adaptasi dan Evolusi
DNA sewaktu-waktu harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme
yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
berubah. Tanpa perubahan semacam ini, evolusi tidak akan pernah berlangsung.
Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui peristiwa
mutasi
4. Kumpulan Unit Informasi dan Agen Replikasi
Oleh karena DNA-A mengandung semua informasi sifat makhluk hidup, ia juga
harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri (replikasi). Replikasi DNA
memberikan jalan bagi DNA untuk diwariskan dari satu sel ke sel lainnya
5. Agen Sintesis Protein Tertentu
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu. Proses ini
terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan protein ini terjadi
melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi RNA membentuk rantai
polipeptida. Fungsi ini disebut fungsi heterokalis DNA karena DNA-A mampu
mensintesis senyawa lain yaitu RNA.
Sintesis protein adalah suatu proses penyusunan senyawa protein dengan
membentuk rangkaian rantai polipeptida. Sintesis protein ini terjadi di dalam
ribosom dan pengaturan sintesis protein ini dilakukan oleh DNA pada inti sel. Ketika
DNA menjalankan fungsinya, yaitu menyusun protein, sangat dipengaruhi oleh
susunan sel serta gen-gen lain yang berada dalam lingkungannya.

Gambar 1. Replikasi DNA (Sumber: online.science.psu.edu)

Fungsi DNA menurut jenisnya :

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 2


Jenis DNA dibedakan oleh pembentukan dan struktur heliks. Komponen dari helix
ganda yang spesifik untuk semua DNA. DNA terdiri dari tulang punggung gula-fosfat
dengan basa nitrogen internal. ikatan Hidrogen basa nitrogen memegang struktur helix
ganda dengan menggabungkan dua untai komplementer DNA. Tulang punggung eksternal
bermuatan negatif, menyediakan interaksi dengan molekul lain.
B-DNA
B-DNA adalah bentuk yang umumnya diamati pada kromosom. B-DNA
adalah heliks tangan kanan dengan 10 pasangan basa per putaran. B-DNA
direplikasi dan digunakan dalam transkripsi dan translasi RNA, yang merupakan
molekul yang digunakan untuk sintesis protein. B-DNA dapat terdenaturasi, yang
berarti ikatan hidrogen dihilangkan. Ini pada dasarnya adalah langkah pertama
dalam replikasi DNA dalam sel.
A-DNA
A-DNA juga heliks tangan kanan. Namun, ada banyak pasangan basa per
putaran. A-DNA memiliki 11 pasangan basa per putaran. Selain struktur yang lebih
kompak, A-DNA mirip dengan B-DNA. Ini adalah biologis aktif dalam sel, dan
membentuk struktur mengkristal dalam percobaan laboratorium.
Z-DNA
Z-DNA adalah jenis DNA yang merupakan heliks tangan kiri. Ia juga dikenal
secara biologis aktif dalam formasi zigzag berulang urutan pasangan basa. Z-DNA
memiliki 12 pasangan basa per putaran, sehingga membawa sebagian besar gen
antara setiap pergantian. Z-DNA berperan dalam transkripsi RNA, yang
merupakan proses sintesis protein untuk menciptakan mRNA dari untai DNA.
mRNA (message RNA) adalah molekul yang membawa gen ditranskripsi ke
ribosom dimana protein disintesis.

2. RNA
RNA (acid, RNA) adalah satu dari tiga makromolekul utama (bersama dengan DNA dan
protein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Asam ribonukleat berperan
sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam
genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi
fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa,
sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa
nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil
pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk suatu
nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi
bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

Fungsi RNA:

1. Sebagai Transfer Kode Genetik


Salah satu fungsi dari RNA adalah sebagai pembawa kode genetik bagi sebagian
mahkluk hidup. RNA juga memiliki andil dalam hal transfer kode genetik. Transfer

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 3


kode genetik ini dapat kita amati dalam proses sintesis protein. Dalam proses ini,
terdapat tiga buah RNA yang terlibat, yakni mRNA, tRNA, dan rRNA. Peran dari
masing-masing jenis RNA sebelumnya akan dijelaskan pada paragraf di bawah.

mRNA
mRNA merupakan salah satu jenis RNA yang berfungsi sebagai pembawa kode
genetik dari DNA ke ribosom. mRNA disintesis dari DNA melalui proses yang
disebut sebagai transkripsi. Kode genetik yang dibawa oleh mRNA ini akan menjadi
cetakan untuk menentukan polipeptida (protein) yang akan dibentuk nantinya.

Gambar 2. Mekanisme kerja mRNA (Sumber: www.genguinenews.com)

Penjelasan lebih rinci mengenai gambar di atas adalah sebagai berikut.


5 cap (topi 5). Bagian ini merupakan gugus guanosin trifosfat termetilasi yang
berikatan dengan gula ribose di atom karbon nomor 5.
5 UTR dan 3 UTR. (UTR=Untranslated Region) merupakan bagian rantai
polinukleotida yang tidak ditranslasi oleh ribosom menjadi protein
Coding region (daerah pengodean). Daerah ini merupakan daerah yang
mengandung kode-kode yang disebut kodon untuk ditranslasi menjadi protein.
Stop codon. Bagian ini merupakan triplet basa nitrogen sebagai penanda
selesainya translasi. Kode basanya adalah UAA, UAG, dan UGA.
Poly(A) tail. Bagian ini merupakan rantai polinukleotida yang hanya memiliki
basa nitrogen berupa adenin.

rRNA
Jenis RNA yang kedua yaitu rRNA. rRNA terdapat pada ribosom. Bentuknya berupa
pita tunggal tak bercabang dan fleksibel. Saat proses sintesis protein berlangsung,
rRNA berperan sebagai enzimatik. Pada prokariota terdapat tiga jenis rRNA, yakni
5S, 16S dan 23S. Sedangkan pada eukariota terdapat empat jenis rRNA, yakni 5S,
5-8S,18S, dan 28S. Subunit kecil rRNA dapat membaca urutan asam amino.
Menghubungkan asam amino bersama-sama adalah fungsi dari rRNA dalam subunit
besar ribosom.

tRNA
Jenis RNA yang terakhir adalah tRNA. tRNA berfungsi untuk menerjemahkan kode
genetik yang dibawa oleh mRNA. tRNA membawa asam amino yang menjadi

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 4


komponen bagi polipeptida. Pada salah satu jung tRNA, terdapat tiga rangkaian basa
pendek yang berfungsi sebagai penghenti sintesis polipeptida, biasa disebut sebagai
antikodon.

Meskipun membawa kode genetik, ketiga jenis RNA di atas tergolong nongenetik
RNA. Hal ini dikarenakan fungsi dari ketiga jenis RNA di atas bukan sebagai pengganti
keberadaan DNA.

2. RNA Sebagai Sistem Pertahanan Tubuh


Interferensi RNA (RNAi) adalah proses biologis dimana molekul RNA
mengendalikan ekspresi gen dengan cara menghancurkan mRNA tertentu. Proses RNAi
ditemukan di sel-sel eukariotik, termasuk sel hewan. Dalam proses ini, RNA yang terlibat
microRNA (miRNA) dan small interfering RNA (siRNA). Perbedaan keduanya hanya
terletak di transkrip primer dan bentuknya, sedangkan fungsinya sama. Kedua jenis RNA
ini akan berikatan dengan mRNA yang spesifik untuk dibelah. RNAi sangat penting
untuk mempertahankan sel dari kode nukleotida parasite (virus dan transopon) dan
mempengaruhi perkembangan.
RNAi merupakan proses yang dikontrol secara langsung oleh kompleks protein
yang disebut RISC (RNA-induced silencing complex) dan diinisiasi oleh enzim yang
bernama dicer (Ind : pencincang). Enzim ini akan memotong molekul double stranded
RNA (ds-RNA, RNA berpasangan) panjang menjadi pendek-pendek (sekitar 20
nukleotida) yang disebut short interfering RNA (siRNA). Kemudian untaian yang
berpasangan dalam RNA ini akan dilepaskan menjadi single stranded RNA (ssRNA), di
mana satu untai disebut untai penumpang dan yang lain disebut untai pemandu.
Untai penumpang akan dihancurkan oleh RISC saat RISC mulai teraktifkan dan
untai pemandu akan bergabung dengan protein yang disebut argonaute, yang merupakan
bagian aktif/katalitik dari RISC. Nantinya bagian dari mRNA akan menempel dengan
untaian pemandu yang sudah berikatan dengan argonaute, dan mRNA tersebut akan
diputus (lihat gambar 1) sehingga tidak bisa terjadi translasi dan replikasi gen.
dsRNA bisa saja bersumber dari luar sel (dari infeksi virus atau genom RNA atau
dari manipulasi laboratorium). Bila dsRNA kasusnya demikian, RNA akan dibawa ke
sitoplasma dan dipotong menjadi fragmen-fragmen kecil oleh Dicer. Nantinya akan
membentuk si-RNA.

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 5


Gambar 3. Proses interferensi oleh RNAi (Sumber: genengnews.com)

dsRNA bisa saja bersumber dari dalam sel. (pre-miRNA yang diekspresikan dari
gen koding RNA dalam genom). Transkrip primer (RNA yang terbentuk dari hasil
trankripsi sebelum diproses lebih lanjut) dari gen-gen koding RNA pertama-tama
diproses terlebih dahulu. Proses modifikasi pos-transkripsi secara ekstensif dilakukan
untuk membentuk struktur stem-loop pada pre-miRNA (70 nukleotida) dalam nucleus.
Proses ini dilakukan oleh kompleks mikroprosesor yang terdiri dari enzim RNase III
(Drosha) dan protein pengikat ds-RNA (DGCR8).Pre-miRNA kemudian diekspor ke
sitoplasma. Nantinya, bagian ds-RNA dari kompleks ini akan diikat dan dibelah oleh

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 6


Dicer menjadi molekul miRNA yang matang dan kemudian dapat berikatan dengan
RISC.
Disilah letak bedanya miRNA dan siRNA, miRNA bersumber dari dalam sel dan
siRNA bersumber dari luar sel. Keduanya akan konvergen di RISC.

3. RNA Sebagai Sistem Imun


RNAi merupakan bagian penting dari respon imun terhadap virus dan materi
genetik asing lainnya. Pada tumbuhan seperti Arabidopsis thaliana menghasilkan
bermacam-macam enzim dicer untuk melawan banyak virus sekaligus. Untuk melawan
RNAi ini, banyak virus tumbuhan mengembangkan mekanisme rumit untuk melawan
respon RNAi.
Pada binatang, enzim dicer yang dihasilkan lebih sedikit, namun binatang tetap
memiliki respons antiviral. Pada lalat Drosophila, RNAi sangatlah penting dan aktif
melawan patogen seperti virus Drosphila X. Hal serupa juga dimiliki oleh cacing C.
elegans, di mana protein argonautenya dikembangkan dan diupdate terus untuk melawan
virus yang resistan terhadap mekanisme RNAi.
Untuk mamalia, mekanisme RNAi memang ada, tetapi ilmu pengetahuan saat ini
masih buta mengenai mekanismenya dan data yang tersedia sangat sedikit. Maillard et
al. dan Li et al. memberikan bukti adanya mekanisme RNAi yang fungsional dalam sel
mamalia. Adanya virus yang mengkodekan gen untuk melawan respon RNAi pada
mamalia membuktikan adanya mekanisme RNAi dalam mamalia.

4. RNA Sebagai Autokatalis


Ribozim (Ribonucleic acid enzyme) adalah molekul RNA yang mampu mengkatalis
reaksi biokimia spesifik, sama seperti aktivitas enzim protein. Pada tahun 1981,
penemuan ribozim juga menunjukkan bahwa RNA bisa hadir sebagai material genetik
(seperti DNA) dan katalis biologis (seperti enzim protein) sehingga kehadiran RNA bisa
disimpulkan sangat penting dalam evolusi sistem self-replicating prebiotic.
Fungsi ribozim dalam ribosom (sejumlah besar ribozim terdapat pada ribosom)
adalah menyambungkan asam amino selama sintesa protein dan sejumlah proses reaksi
RNA seperti pemotongan RNA, replikasi viral, dan biosintesis transfer RNA. Contoh
dari ribozim adalah ribozim hammerhead, ribozim VS, dan ribozim hairpin.

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 7


Gambar 4 Mekanisme kerja Ribozim (Sumber: academic.brooklyn.cuny.edu)

5. Pengontrol Sintesis Protein


DNA menentukan urutan asam amino pada setiap protein yang akan disintesis.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap transkripsi
dan tahap translasi. Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada
pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Sementara translasi adalah proses penerjemah
urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi serangkaian asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein.

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 8


KESIMPULAN

Asam nukleat berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup. Asam nukleat itu
sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan Ribonucleic
Acid (RNA). Adanya perbedaan ini juga memberikan diferensiasi fungsi. Baik pada
DNA ataupun RNA, mempunyai fungsigenetik maupun non genetis.
Fungsi DNA-Coding atau genetik adalah sebagai pengontrol aktivas sel serta
penyimpan informasigenetik yang kemudian akan diwariskan. Yang dimaksud sebagai
pengontrol aktivitas sel, adalah asam nukleat seperti yang telah diketahui terletak dalam
inti sel. DNA memiliki informasi gen apa saja kah yang ingin disintesis hingga
menghasilkan protein atau enzim yang diperlukan. Protein atau enzim inilah yang akan
terlibat langsung dalam aktivitas sel. Selain itu, DNA juga dapat mereplikasikan dirinya
untukmenggantikan gen-gen yang sudah lama dengan baru. Pada fungsi genetik, RNA
bekerjalayaknya DNA pada makhluk hidup eukariotik. RNA pada beberapa jenis virus
berperan sebagai penyimpan kode genetik yang kemudian akan digunakan dalam sintesis
protein.
Peran sebagai ketahanan tubuh dpegang oleh peran dari RNAi dengan proses
biologis dimana molekul RNA mengendalikan ekspresi gen dengan cara menghancurkan
mRNA tertentu. Proses RNAi ditemukan di sel-sel eukariotik, termasuk sel hewan. DNA
sebagai pembawa informasi genetic dapat berfungsi sebagai heterokatalis, yang artinya
adalah DNA dapat melakukan sintesis pada molekul lainnya, seperti membentuk RNA.
DNA juga dapat berfungsi sebagai autokatalitik, yaitu DNA mampu membentuk dirinya
sendiri yang dilakukan melalui replikasi, pengkopian rangkaian molekul bahan genetic
sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 9


Daftar Pustaka
Bryce, C.F.A. dan Pacini, D. (1998) The Structure and Function of Nucleic Acids. UK
: Hoolbrooks Printers Ltd.
Enger, E., Ross, F., dan Bailey, D. (2005) Concepts in Biology. New York: McGraw-
Hill.
Saurabh Satyajit, Vidyarthi AS, Prasad D (2014). "RNA interference: concept to reality
in crop improvement". Planta 239 (3): 543564. doi:10.1007/s00425-013-2019-5.
Kupferschmidt, K. (2013). "A Lethal Dose of RNA". Science 341 (6147): 7323.
doi:10.1126/science.341.6147.732. PMID 23950525.
Macrae I, Zhou K, Li F, Repic A, Brooks A, Cande W, Adams P, Doudna J; Zhou; Li;
Repic; Brooks; Cande; Adams; Doudna (2006). "Structural basis for double-
stranded RNA processing by dicer". Science 311 (5758): 1958.
Bibcode:2006Sci...311..195M. doi:10.1126/science.1121638. PMID 16410517.
Daneholt, Bertil. "Advanced Information: RNA interference". The Nobel Prize in
Physiology or Medicine 2006. Archived from the original on 2007-01-20.
Retrieved 2007-01-25.
Bagasra O, Prilliman KR (2004). "RNA interference: the molecular immune system"
(PDF). J. Mol. Histol. 35 (6): 54553. doi:10.1007/s10735-004-2192-8. PMID
15614608.

LTM Biologi Molekuler Asam Nukleat Nafila Wajdi 10

Anda mungkin juga menyukai