Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP

DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI


JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2013-2015

Wawan Kurniawan (oneone_73@yahoo.co.id)


Fakultas Ekonomi Universitas Nasional
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap
dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) secara parsial.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari laporan keuangan pertahun selama
tahun 2013-2015. Metode yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dan pengujian
data yang dilakukan dengan dibantu oleh program SPSS (Statistic Product and Service
Solution) versi 20.

Hasil pengujian menunjukan bahwa secara keseluruhan persentase laba bersih dan arus kas
operasi terhadap dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
tahun 2013-2015 sebesar 94%, sedangankan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukan kedalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial laba
bersih dan arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap dividen tunai.

Kata Kunci: Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Dividen Tunai

Pendahuluan
Persaingan bisnis yang semakin mengglobal dewasa ini membuat setiap perusahaan
mempunyai strategi bisnis tersendiri untuk bersaing dalam mengembangkan dan
mempertahankan bisnisnya. Sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan bisnisnya,
perusahaan dituntut untuk memperoleh dana yang besar. Dana tersebut bisa diperoleh dari
pinjaman bank dan juga bisa dari dana eksternal lain yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengembangkan usahanya dimana dana tersebut diperoleh melalui pasar modal.
Pasar modal sendiri adalah sarana untuk mobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat
keberbagai sektor yang melaksanakan investasi. Disisi lain Investor akan menyalurkan
dananya di pasar modal, jika mereka merasa aman akan investasi dan tingkat return yang akan
diperolehnya. Dasar pengambilan keputusan investasi tersebut bisa diperoleh dari informasi
yang jelas, wajar, dan tepat waktu. Return memungkinkan investor untuk membandingkan
keuntungan aktual maupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai
investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan.
Investor menempatkan dananya dengan tujuan agar dana yang dimilikinya dapat
menghasilkan return yang lebih besar baik berupa capital gain yaitu selisih lebih dari harga
saat membeli dan menjual atau pembagian dividen langsung dalam bentuk tunai. Pembayaran
dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan oleh para investor, karena dapat
mengurangi ketidakpastian dalam investasi. Besarnya jumlah dividen yang dibagikan
bergantung pada kebijakan tiap perusahaan yang ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) sebagai penentu keputusan tertinggi. Untuk memprediksi return sendiri,
investor menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu sumber informasi, jadi laporan
keuangan mempunyai faktor yang sangat penting terhadap return yang diharapkan oleh
investor.
Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggung jawaban manajemen atas
pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan keuangan merupakan sumber berbagai
macam informasi khususnya akuntansi bagi para pemodal dan juga sebagai salah satu
informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat beberapa
keputusan, seperti: penilaian kinerja manajemen, penentuan kompensasi manajamen,
pemberian dividen kepada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Menurut standar akuntansi keuangan Indonesia (PSAK No.1, revisi 2013) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas
yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban termasuk keuntungan-kerugian,
distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas. Laporan
keuangan yang lengkap terdiri dari: laporan posisi keuangan akhir periode, laporan laba rugi
komprehensif selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas
selama periode dan catatan atas laporan keuangan.
Laba bersih mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan.
Perusahaan yang mampu menyisihkan sebagian labanya untuk dibagikan sebagai dividen kas
dibandingkan menyisihkannya sebagai laba ditahan dianggap sebagai perusahaan yang
menguntukan dan memiliki prospek yang bagus bagi para investor. Laba bersih dan
perubahannya dapat digunakan sebagai alat prediksi dividen karena lebih merefleksikan suatu
kondisi tertentu dari kinerja suatu perusahaan.
Laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan, seperti dinyatakan dalam
statement of financial accounting standar board (SFAS) No.95, merupakan salah satu sumber
informasi yang juga dapat perhatian dari investor. Laporan arus kas ditunjukan untuk
melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas
operasi, pendanaan dan investasi. Dengan kemampuan arus kas yang baik, menjamin
kelangsungan bisnis perusahaan bahkan untuk terus tumbuh. Semakin tinggi arus kas operasi
maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai juga semakin tinggi karena arus
kas operasi digunakan untuk kegiatan operasi utama perusahaan.
Manfaat laporan arus kas ini telah dibuktikan oleh beberapa peneliti salah satunya Bowen
et al (1986) hasil penelitiannya menunjukan bahwa data arus kas mempunyai manfaat dalam
beberapa konteks keputusan, seperti: (1) Memprediksi kesulitan keuangan, (2) Menilai resiko,
ukuran, dan waktu keputusan pinjaman, (3) Memprediksi peringkat (rating) kredit, (4) menilai
perusahaan, dan (5) Memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Informasi lain selain
arus kas yang dapat dijadikan pertimbangan investor adalah laba (earnings) perusahaan.
Untuk menjawab apakah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen
tunai diuji dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Penelitian-
penelitian terdahulu dilakukan dengan objek perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia. Berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian ini
mengambil populasi perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2013-2015, dimana perusahaan yang terdaftar adalah perusahaan-perusahaan yang
memenuhi kriteria investasi sesuai syariah Islam.
Di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat berbagai macam indeks saham, salah
satunya adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII yang terdiri dari 30 emiten, bertujuan untuk
menilai (benchmark) kinerja investasi saham yang berbasis syariah. Indeks ini diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Deviden Tunai Pada
Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah apakah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh
signifikan terhadap dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII) tahun 2013-2015.
Dari permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen tunai pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain: bagi peneliti diharapkan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai pemberian dividen tunai, laba
bersih, dan arus kas operasi yang mana telah didapat semasa kuliah, sehingga nantinya
dapat berguna bagi penulis dimasa yang akan datang dan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan studi sarjana (S1) di Universitas Nasional. Bagi Investor hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan dan referensi bagi investor dalam melakukan
investasi dan juga sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas investasi
yang dilakukan di perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Bagi Praktisi
akademis penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk memperluas
wawasan dalam bidang keuangan dan berguna bagi pihak yang tertarik pada pasar
modal dan juga sebagai masukan untuk bahan penelitian lebih lanjut.
Keterkaitan Variabel
1. Pengaruh Laba Bersih terhadap Dividen Tunai
Dalam menentukan dividen kas yang akan diberikan kepada pemegang saham, tentunya
perusahaan akan memperhatikan laba bersih yang diperoleh perusahaan, karena dividen
yang dibagikan kepada pemegang saham merupakan bagian dari laba, jika suatu perusahaan
bisa memperoleh laba yang semakin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu
menetapkan dividen kas yang semakin besar, dan apabila semakin kecil laba yang diperoleh
perusahaan maka akan semakin kecil pula dividen kas yang akan ditetapkan manjemen
untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
Umumnya pembagian laba didasarkan pada jumlah saham yang dimiliki perusahaan,
pembagian laba yang didasarkan pada jumlah saham ini dikenal dengan pembagian laba
per lembar saham (Earning per share). Earning per share merupakan tingkat keuntungan
bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
Pembagian laba atau dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh
keuntungan. Keuntungan yang layak akan dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak. Oleh
karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka
keuntungan tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen.
2. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Dividen Tunai
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (Principal
Revenue Activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
pendanaan. Umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari transaksi yang
berdampak terhadap laba bersih adalah arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi, cash
flow from transactions that affect net income is cash flow from operating activities (warren
and Reeve, 2006).
Kerangka Analisis

Laba Bersih (X1)


Dividen Tunai (Y)
Arus Kas Operasi (X2)

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk memperoleh laba yang
optimal. Sebagian dari laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen tunai. Dividen tunai sendiri adalah distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah
perusahaan kepada pemegang sahamanya (cash divident), walaupun dividen dapat
dibayarkan dalam bentuk aktiva lainnya. Dividen tunai merupakan bentuk yang paling
umum. Biasanya sebuah perusahaan harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar dapat
membayar dividen tunai: (1) Laba ditahan yang mencukupi, (2) Kas yang memadai dan
Tindakan formal dari dewan direksi. Laba ditahan yang tinggi tidak selalu berarti bahwa
perusahaan mampu membayar dividen tunai. Saldo kas dan laba ditahan sering kali tidak
berhubungan. Jadi, saldo laba ditahan yang tinggi bukan berarti kas tersedia untuk
membayar dividen. Laba bersih dan arus kas juga mempunyai pengaruh yang erat biasanya
dimana ada kenaikan laba dan arus kas operasi maka dividen tunai pun akan mengalami
kenaikan.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan teori-teori terkait, penulis akan mengemukakan
kesimpulan sementara sebagai berikut:
H1: Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai.
H2 : Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai.
Metode Penelitian
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah laba bersih, arus kas operasi dan dividen tunai.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan
di Jakarta Islamic Index (JII) yang dipubikasikan pada tahun 2013-2015 melalui website
resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2013-2015. Pemilihan sampel penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Teknik
pengumpulan data dilakukan tidak langsung pada subjek penelitian, melainkan mengambil
data laporan keuangan tahunan (annually report) perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) tahun 2013-2015 dengan mengakses www.idx.co.id. Studi yang
dilakukan penulis dengan cara membaca buku-buku, literatur-literatur, jurnal-jurnal
akuntansi nasional dan sumber lainnya untuk mendapatkan teori-teori referensi yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, analisis
koefisien determinasi (R2), dan Uji Hipotesis Penelitian (Uji-t). Sedangkan pengolahan data
menggunakan program komputer yaitu SPSS (Statistic Product and Service Solution)
Versi.20.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Uji Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Laba Bersih 51 615627 23317000 5323948.86 6169982.185
Arus Kas Operasi 51 -2710701 43669000 7219570.65 9804514.747
Dividen Tunai 51 137546 16614000 3045702.12 4005271.183
Valid N (listwise) 51
Hasil uji statistik deskriptif laba bersih diatas menunjukkan bahwa minimum laba bersih sebesar
Rp. 615.627.000.000,- yaitu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada tahun 2013 dan
maksimum laba bersih sebesar Rp. 23.317.000.000.000,- yaitu PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk (TLKM) pada tahun 2015. Dengan rata-rata laba bersih sebesar Rp.
5.323.948.860.000. Hasil uji statistik deskriptif arus kas operasi diatas menunjukkan bahwa
minimum arus kas operasi sebesar Rp. -2.710.701.000.000,- yaitu PT Lippo Karawaci Tbk
(LPKR) pada tahun 2015 dan maksimum arus kas operasi sebesar Rp. 43.669.000.000.000,-
yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada tahun 2015. Dengan rata-rata
arus kas operasi sebesar Rp. 7.219.570.650.000. Hasil uji statistik deskriptif dividen tunai diatas
menunjukkan bahwa minimum dividen Tunai sebesar Rp. 137.546.000.000,- yaitu PT Alam
Sutera Realty Tbk (ASRI) pada tahun 2014 dan maksimum dividen Tunai sebesar Rp.
16.614.000.000.000,- yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada tahun
2015. Dengan rata-rata dividen Tunai sebesar Rp. 3.045.702.120.000.

2. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 51
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 973718.62405502
Absolute .140
Most Extreme Differences Positive .140
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .998
Asymp. Sig. (2-tailed) .272
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel diatas dapat dilihat pada nilai Asympt.sig (2-tailed) sebesar 0.272 hal ini menunjukan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, karena nilai
Asympt.sig (2-tailed) lebih besar dari 5% atau nilai 0.272 > 0.05, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak digunakan untuk prediksi dividen
tunai berdasarkan laba bersih dan arus kas operasi.
b. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -189948.529 184919.406 -1.027 .309
1 Laba Bersih .383 .051 .590 7.522 .000 .200 4.992
Arus Kas Operasi .166 .032 .406 5.178 .000 .200 4.992
a. Dependent Variable: Dividen Tunai
Tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan nilai VIF juga menunjukan
tidak ada satu variable independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 552642.735 122114.894 4.526 .000
1 Laba Bersih .042 .034 .389 1.250 .217
Arus Kas Operasi -.010 .021 -.150 -.481 .632
a. Dependent Variable: RES_2
Tabel diatas dapat dilihat nilai sig variabel laba bersih=0.217 dan variabel arus kas
operasi=0.632. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai sig > dari 0.05, maka
pada variabel laba bersih dan arus kas operasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value -98483.23130
Cases < Test Value 25
Cases >= Test Value 26
Total Cases 51
Number of Runs 27
Z .144
Asymp. Sig. (2-tailed) .885
a. Median
Tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0.885 > 0.05 maka hipotesis H a
ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpukan bahwa residual random atau tidak terjadi
autokorelasi antar residual.
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -189948.529 184919.406 -1.027 .309
1 Laba Bersih .383 .051 .590 7.522 .000
Arus Kas Operasi .166 .032 .406 5.178 .000
a. Dependent Variable: Dividen Tunai
Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Y = + 1X1 + 2X2 + e
Y = -189948.529 + 0.383X1 + 0,166X2
Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut, masing-masing variabel bebas dapat
diinterprestasikan pengaruhnya terhadap dividen tunai sebagai berikut:
a. Dari persamaan regresi diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar Rp.
-189.948.529.000. Hal ini menunjukan bahwa apabila variabel independen bernilai 0,
maka probabilitas dividen kas menjadi sebesar Rp. -189.948.529.000.
b. Laba bersih (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.383. Hal ini menunjukan
jika variabel independen lain nilainya tetap dan laba bersih mengalami kenaikan 1%,
maka dividen tunai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.383. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara laba bersih dengan dividen tunai, semakin
tinggi laba bersih maka semakin tinggi juga dividen tunai.
c. Arus kas operasi (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.166. Hal ini
menunjukan jika variabel independen lain nilainya tetap dan arus kas operasi
mengalami kenaikan 1%, maka dividen tunai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar
0.166. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara arus kas operasi
dengan dividen tunai, semakin tinggi arus kas operasi maka semakin tinggi juga dividen
tunai.
4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
a
1 .970 .941 .938 993797.409
a. Predictors: (Constant), Arus Kas Operasi, Laba Bersih
Hasil uji koefisien determinasi menunjukan nilai R=0.970 dan koefisien Determinasi
(Rsquare) sebesar 0.941 (adalah pengkuadratan dari nilai 0.970 2=0.941). Hal ini menunjukan
pengertian bahwa dividen tunai (Y) dipengaruhi sebesar 94% oleh variabel laba bersih
(X1) dan arus kas operasi (X2), sedangkan sisanya (100%-94%=6%) dijelaskan oleh
sebab-sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil
angka Rsquare semakin lemah hubungan kedua atau lebih variabel tersebut.
5. Uji Hipotesis Penelitian (Uji-t)
Uji Hipotesis 1
H01: Laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada perusahaan
yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Ha1: Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Uji Hipotesis 2
H02: Arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Ha2: Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2013-2015.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -189948.529 184919.406 -1.027 .309
1 Laba Bersih .383 .051 .590 7.522 .000
Arus Kas Operasi .166 .032 .406 5.178 .000
a. Dependent Variable: Dividen Tunai
a. Pengaruh Laba Bersih terhadap Dividen Tunai.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa laba bersih memperoleh nilai thitung
sebesar 7.522 dan signifikansi 0.000 < 0.05. Maka H01 ditolak dan Ha1 diterima, yang
berarti laba bersih secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai.
b. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Dividen Tunai
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa arus kas operasi memperoleh nilai thitung
sebesar 5.178 dan signifikansi 0.000 < 0.05. Maka H02 ditolak dan Ha2 diterima, yang
berarti arus kas operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh laba bersih dan arus kas operasi
terhadap dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2013-2015 maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: (1) Laba bersih secara
parsial berpengaruh positif signifikan teradap dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawah semakin
tinggi laba yang dihasilkan perusahaan, maka semakin tinggi pula dividen tunai yang akan di
bagikan oleh perusahaan. (2) Arus Kas operasi secara parsial berpengaruh positif signifikan
teradap dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun
2013-2015. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawah semakin tinggi arus kas
operasi, maka semakin tinggi pula dividen tunai yang dibagikan perusahaan.
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan dalam penelitian ini maka penulis mencoba
mengungkapkan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi Perusahaan, untuk meningkatkan
kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, maka perusahaan harus mampu
menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus dan menyampaikan informasi yang cukup
kepada investor mengenai perkembangan perusahaan. Pengumuman mengenai dividen tunai
merupakan informasi penting yang harus disampaikan oleh perusahaan pada pemegang
saham dan dalam menentukan besarnya dividen tunai yang dibagikan pihak manajemen harus
memperhatikan kinerja mereka yang dapat dilihat antara lain melalui laba bersih dan arus kas
operasi secara bersama-sama. (2) Bagi Investor dan Calon Investor, untuk mengetahui kinerja
perusahaan sebelum melakukan investasi sebaiknya para investor maupun calon investor
mencari tahu mengenai profil perusahaan. Profil perusahaan dapat diperoleh melalui Bursa
Efek Indonesia dan Instansi Pemerintah yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pihak
yang menentukan kebijakan di Bursa Efek Indonesia dalam menjamin keakuratan data
informasi keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dengan sarana teknologi
yang canggih sehingga kualitas laporan keuangan perusahaan lebih akurat dan relevan. (3)
Bagi Peneliti Selanjutnya, disarankan untuk menggunakan variabel independen seperti
variabel likuiditas perusahaan, ukuran perusahaan, dan variabel lain yang mempengaruhi
dividen kas. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk menambah tahun pengamatan
sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi
manajemen dalam menetapkan besarnya dividen tunai.
Referensi
Anissa, Yulia, 2016, Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2012-2014, Tesis, Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

Ghozali, Imam, 2016, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS23, Edisi 23,
Semarang: Universitas Diponegoro.

Harahap, sofyan syarif, 2011, Teori Akuntansi, edisi revisi, Jakarta: Rajawali Pers.

Hendriksen, Eldon S. dan Nugroho W, 1997, Teori Akuntansi, Edisi keempat Jilid 1, dan 2,
Jakarta: Erlangga

Hery, 2013, Akuntansi Dasar 1 dan 2, Jakarta: PT Grasindo.

Irawan, David dan Nurdhiana, 2011, Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2009-2010, Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala.

Isnaeni, Irine Herdjiono, 2014, Pengaruh Laba Bersih, Arus Operasi, Laverage, Dividen
Tahun Sebelumnya Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur yang
terdafar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal, Maritim.

Kieso, Donald E. Jerry J. Weygant and Terry D. Warfield, 2012, Intermediate Accounting,
second edition volume 1, dan 2, New Jersey: John Wiley & Sons.
Komputer, Wahana, 2014, Mengelola Data Statistik Hasil Penelitian Menggunakan SPSS,
Semarang: C.V ANDI OFFSET.

Lestari, Mira, 2013, Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Bebas Terhadap Dividen Kas Pada
Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI 2008-2013, Jurnal, Bandung:
Universitas Komputer Indonesia.

Martani, Dwi. Dkk, 2015, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku dua, Jakarta: Salemba
Empat.

, 2016, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku satu, Jakarta: Salemba Empat.

Muhimatul, Luluk Ifada., 2013, Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Opersional, Investment
Opportunity Set, Firm Size terhadap Dividen Kas 2010-2012, Tesis, Semarang:
Universitas Islam Sultan Agung.

Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat, Yogyakarta: Liberty

Natanael, Atma Sagala, 2011, Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Operasi
Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta 2004-
2009, Tesis, Medan: Universitas Sumatera.

Reeve Fess, Warren, 2006, Accounting Pengantar Akuntansi, buku dua dari edisi 21, Jakarta:
Salemba empat.

, 2014, Accounting Pengantar Akuntansi, buku satu dari edisi 25, Jakarta: Salemba
empat.

Ridha, Muhammad Ramli, 2011, Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas,
dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2001-2005, Tesis, Kuala: Universitas Syiah.

Riduwan, Dkk, 2013, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian,
Bandung: Alfabeta.

Samryn, L. M., 2014, Pengantar Akuntansi, Buku satu, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Stock Exchange Indonesia, 2010, Laporan Keuangan & Tahunan 2013-2015, viewed 1
Desember 2016, http://www.idx.co.id/id
id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx

Wikipedia, 2016, Bursa Efek Indonesia, viewed 1 Desember 2016,


https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia.

Wild, John J dan K. R. Subramanyam, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Edisi sepuluh,
buku satu dan buku dua, Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai