DBCC 2016 - Preliminarycase
DBCC 2016 - Preliminarycase
Di tahun 2014, anda perlu membeli waktu melalui merger dan akuisisi... Saat ini kita berada di era
dimana kita harus mempercepat langkah dalam membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi
dengan mengelola uang dan menerapkanteknologi baru kedalam perusahaan-perusahaan yang ada.
-Fujio Mitarai, CEO Canon Inc.
Dalam menghadapi bisnis kamera yang menurun, Canon Inc. (Canon) mengidentifikasi industri
keamanan jaringan sebagai pasar yang berpotensial untuk bertumbuh, dengan tidak adanya
pemimpin pasar yang dominan dan pendapatan yang diharapkan oleh perusahaan mencapai 23
miliar dolar Amerika pada tahun 2020. Canon memutuskan untuk menggunakan sistem pembayaran
tunai dalam perjanjian akuisisi tersebut sebagai cara untuk mengimbangi pertumbuhan diluar
kompetensi inti (core competencies) mereka, yaitu dunia kamera.
Secara khusus, perjanjian tersebut termasuk akuisisi dari perusahaan Milestone Systems, pemimpin
global dalam perangkat pengaturan video Internet Protocol (IP) di tahun 2014, dan lebih jauh lagi
untuk melengkapi pembelian produk Milestone, Canon selanjutnya mengakuisisi perusahaan Axis
Communications, market leader global dalam pasar kamera dan video encoding di tahun 2015.
Setelah Canon bermaksud untuk menjadi pemimpin pasar dalam hal keamanan jaringan,
perusahaan ini menghadapi berbagai pertanyaan tentang apakah tindakan akuisisi digunakan
Canon sebagai strategi yang tepat untuk bertumbuh, dan juga pertanyaan mengenai kemampuan
Canon dalam mengkombinasikan kemampuan andalan ketiga perusahaan tersebut yaitu dalam hal
kamera, perangkat, dan video encoding.
Canons History
Di awal 1900-an, di saat Leica dan Contax, kamera buatan negara Eropa mendominasi pasar, Goro Yoshida, seorang tukang
reparasi kamera di Jepang, sedang memutar otaknya dalam mencari cara untuk mengembangkan kemampuan bersaing dari
kamera berjarak sasaran 35 milimeter. Dengan bermodalkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kamera-kamera buatan Eropa
dan mimpi untuk mengembangkan kamera ciptaannya, Yoshida mulai menganalisa produk dan mendominasi pasar pada saat
itu.
Pengamatan tersebut menggiring Yoshida untuk mendirikan Seiki Kogaku Konkyusho atau dalam bahasa Inggris, Precision
Optical Instrumen Laboratory di tahun 1934. Yoshida mulai melakukan penelitian terhadap kualitas kamera dengan beroperasi
diluar distrik Roponggi di Tokyo . Yoshida menempatkan sebuah iklan di majalah Asahi Camera untuk bentuk dasar kamera
pertamanya, yaitu The Kwanon yang terinspirasi dari nama seorang Dewi Rahmat, Kwannon di agama Budha, dengan
berkeyakinan bahwa sang dewi akan memberikan kemudahan dan rahmat pada perusahaan untuk memproduksi kamera
terbaik di dunia. Meskipun merancang tiga bentuk dasar berbeda, Yoshida tidak pernah memproduksi kamera berbentuk fisik
untuk para pembelinya. Tidak lama setelah iklan Kwanon diluncurkan, Yoshida meninggalkan perusahaan karena adanya
ketidaksepakatan mengenai masa depan bisnis perusahaan. Meskipun tanpa Yoshida sebagai pendirinya, perusahaan tetap
beroperasi dalam memproduksi produk kamera pertamanya
Di tahun 1936, melalui perjanjian kerja bersama dengan perusahaan peralatan optikal militer, Nippon Kogaku Kogyo (Nikon),
kamera Hanso Kanon dibuat dengan lensa Nikkor, sebuah lensa berukuran 50 mm dengan mekanisme rangefinder dan sebuah
sistem optikal viewfinder. Setelah perjanjiannya di tahun 1942 sebagai presiden dari Precision Optical Industry, Co, Ltd, strategi
pertama dari Takeshi Mitarai adalah memperluas jangkauan produksi perusahaan. Di tahun 1946, perusahaan tersebut mulai
memproduksi Canon S II dan mendapatkan pujian dari seluruh penjuru dunia.
Di tahun 1947, dengan dukungan kuat dari kesuksesan ini, Mitarai mengganti nama perusahaan menjadi Canon Camera Co. Inc.,
dan pemerintah Jepang menandai kamera Canon sebagai produk prioritas, ketika negara Jepang melakukan berbagai aktivitas
pemulihan dari perang dunia ke-2. Merk Canon membantu tukang reparasi dari Amerika dalam menghubungkan kamera yang
mereka gunakan dengan suatu perusahaan. Di tahun 1949, Canon go public dan mendaftarkan sahamnya di Tokyo Stock
Exchange atau bisa kita sebut sebagai pasar saham Tokyo. Dengan pengakuan yang sudah mendunia di tahun awal
peluncurannya, Canon telah membangun dasar yang kuat untuk keberlangsungannya di masa depan.
Expansion and Diversification
Dengan nama baru dan kepemimpinan yang kuat, Canon terus bertumbuh dan
memperluas bisnisnya secara global. Canon mengkonsentrasikan kantor pusat dan
pabriknya di Shimomaruko, Tokyo. Untuk memperluas basis konsumen
internasionalnya, perusahaan Canon membuka cabang internasional pertama nya di
kota New York di tahun 1955 dan mendirkan Canon Eropa di Geneva, Switzerland
yang dua tahun kemudian menjadi distributor Canon di negara Eropa. Selain
memperkenalkan merk produknya secara global, Canon juga melakukan perluasan
dan membuat beberapa upaya diversifikasi produknya.
Di ulang tahun ke 30 perusahaan Canon, Mitarai berkata:
Untuk menciptakan pondasi yang kuat dalam mempertahankan kemakmuran
perusahaan kita tahun ini, kita harus menggenggam kamera di tangan kanan,
sementara tangan kiri kita menggenggam mesin bisnis dan peralatan optikal yang
istimewa, di waktu yang sama kita harus meningkatkan kuantitas ekspor kita
sebanyak-banyaknya.
Mitarai menyadari bahwa kemampuan perusahaan untuk bertumbuh melebihi
citranya sebagai produser kamera nomor satu di dunia. Di tahun 1980 an, Canon
berhasil melakukan diversifikasi pasar luar negeri pertamanya, dengan
memperkenalkan mesin pencetak menggunakan sistem tinta pertama di dunia.
Sebagai bentuk pembangunan atas kesuksesannya, Canon terus merevolusionerkan
teknologi single-lens reflex (SLR) nya sembari melakukan perluasan ke industri-
industri baru.
Canon in 2015
Setelah lebih dari 80 tahun berbisnis, Canon tidak hanya menjadi pemimpin pasar di industri kamera,
tetapi juga memiliki kedudukan yang kuat di pasar perfilman dan single-lens reflex (SLR). Canon
dibagi menjadi tiga segmen bisnis pokok, yaitu :
No. Segmen Bisnis Pokok Canon Inc, Contribution Value bidang Industri
Dimana masih ditambah 2.5 % nilai kontribusi untuk bidang lainnya. Bersamaan dengan
diversifikasi produk, Canon juga melakukan perluasan secara global terhadap bisnisnya dengan
kantor pusat yang ada di Tokyo dan kantor-kantor regional di Amerika, Eropa, Timur Tengah,
Afrika, Jepang dan Asia.
Laporan tahunan perusahaan di tahun 2013 menunjukkan bahwa pendapatan bersih perusahaan
adalah 35.5 juta dolar dan pendapatan operasional adalah 3.2 juta dolar. Canon juga adalah
pemegang hak paten terbesar di dunia pada tahun 2013 dengan 3817 hak paten di US, dan hal ini
bisa dimanfaatkan oleh Canon dalam mencari kesempatan untuk melakukan ekspansi ke sasaran-
sasaran pasar baru. Bagaimanapun, ancaman yang terus bertambah dari kamera yang terdapat di
telepon pintar (smartphone) menimbulkan tantangan tersendiri bagi perusahaan pembuat
kamera terbesar di dunia ini.
Rise of the Smartphone
Dengan adanya kemudahan dan keterjangkauan yang semakin meningkat, keberadaan smartphone menantang
Canon untuk tetap berhasil di pasar kamera. Smartphone dikemas dengan sensor yang canggih dan lensa yang
menghasilkan gambar dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau dan hal ini menyebabkan terjadinya
penurunan yang signifikan dalam permintaan terhadap kamera di tahun 2014. Secara khusus, di tingkat global,
pasar smartphone telah berkontribusi sebesar 40 % dalam pengiriman smartphone di tahun 2013, dua kali lebih
banyak dibanding tahun 2009.
Lebih jauh lagi, penurunan biaya pembuatan smartphone membuat pembeli merasakan lebih banyak nilai dari
uang yang mereka miliki. Di tahun 2012, smartphone yang memiliki prosesor lebih cepat dari 1 gigahertz, harganya
adalah kurang dari 80 dolar, dan laju tersebut bahkan meningkat lebih jauh lagi ke angka 87% di tahun 2013.
Pada tahun 2014, Milestone mendapat pendapatan sebesar 74 juta dollar dan pendapatan bersih sebesar
6,2 juta dollar, dan Milestone ini menjadi salah satu dari pemimpin di pasar global, dengan perkiraan
pangsa pasar sebesar 8,2 persen. Seiring dengan perkembangan jaringan keamanan dan banyaknya
MILESTONE pendatang baru, mereka merubah fokus mereka menuju pengguna bisnis dan Waywire meluncurkan
perusahaan Waywire. Milestone dinilai sebagai pemimpin pasar global di VMS, dengan rata-rata
pendapatan meningkat 30 persen per tahun semenjak tahun 2007. Pertumbuhan yang kuat ini
SYSTEM mengindikasikan bahwa pertumbuhan dari software merupakan sebuah nilai tambah pelengkap
terhadap kamera keamanan. Canon mengakui pentingnya kenaikan dari software untuk jaringan kamera
surveillance dan mempercayai bahwa akuisisi dari Milestone akan membantu mereka untuk mendapat
pembagian yang besar dari pasar jaringan keamanan. Canon memiliki fokus yang kuat pada konsumen
dan kamera bagi para professional yang dapat digabung dengan VMS Software milik Milestone.
Berdasarkan akuisisi ini, pihak manajemen dari Canon menyatakan bahwa, bersama-sama
dengan Milestone, kita akan mempercepat pertumbuhan kita dengan mengirimkan produk yang
baru dan paling maju beserta solusi terhadap sektornya yang baru, melalui banyak channel baru,
untuk menawarkan nilai konsumen yang lebih baik. Akan tetapi, dengan tingkat kompetisi di
pasar yang cenderung tinggi dan tidak ada pemimpin di dalam pasar, dapatkan akuisisi terhadap
Milestone benar-benar membantu Canon untuk menjadi yang teratas di dalam pasar jaringan
keamanan?
Milestone sebagai sebuah perusahaan yang berdiri sendiri
Dengan tawaran 49,8 % premi untuk membeli saham Axis, Canon berusaha untuk
memperluas kehadirannya dalam industri network surveillance. Pada akhir tersebut,
perusahaan Canon harus membuktikan bahwa ia dapat mengatur entiti asing dengan
kedepannya meningkatkan market share perusahaan untuk mengamankan posisinya
sebagai market leader. Pada tahun 2015, premi ini muncul sebagai sebuah tren yang
dianggap biasa di Jepang. Pasar domestik yang semakin menciut dan tingginya cash reserve
(dana cadangan tunai) mendorong perusahaan Jepang untuk menggunakan M&As sebagai
strategi ekspansi.
Meskipun nilai rendah mata uang Yen di Jepang membuat akuisisi ini menjadi lebih mahal,
perusahaan Jepang melakukan pembelian asing dan menghabiskan $41.8 billion dalam quarter
pertama di 2015. Pada akhir tahun 2014, perusahaan Jepang memegang hampir $2 trillion dalam
jumlah tunai. Selama quarter pertama di tahun 2015, secara merata, Jepang memperoleh bayaran
sebesar hampir 46 % premi untuk target luar negeri, meningkat 25 % premi dari tahun sebelumnya
dan diatas level dunia dewasa ini hingga hampir 22 %. Walaupun harga premi yang dibayarkan
Canon kepada Axis cukup tinggi, harga saham perusahaan meningkat sebesar 17 % dalam 2 bulan
setelah persetujuan, menunjukkan bahwa para investor memiliki kepercayaan diri yang tinggi
terhadap proses akuisisi yang dilakukan Canon. Keputusan untuk melengkapi akuisisi atas Axis
dalam segala bentuk tunai akhirnya terjadi, namun terdapat sinyal akan pergerakan resiko tinggi dari
bagian Canon. Walaupun perusahaan memiliki jumlah kas yang besar pada waktu tersebut, itu tidak
berarti bahwa hanya mengakuisisi kas yang ada dari Axis adalah keputusan yang benar-benar tepat.
Creating Strong Future
Canon memutuskan untuk membuat variasi dalam industri security network dengan melalui akuisisi Milestone System
dan Axis Communications, 2 market leader dalam software dan solusi video encoding, secara berturut-turut. Lewat
Milestone dan Axis, Canon mampu menggabungkan spesialisasinya dalam kamera dengan keahlian software dari
Milestone dan jaringan kamera dan pengetahuan video encoding dari Axis.
Namun, Canon memilih untuk mengizinkan 2 perusahaan akuisisinya untuk tetap melanjutkan operasionalnya sebagai
entiti yang independen. Pertanyaan yang diajukan tentang tipe keputusan atas akuisisi daripada kerjasama, tentang
resiko di masa depan untuk pemegang saham perusahaan Canon atas harga premi yang tinggi, dan mengenai
keputusan Canon untuk mengakuisisi semua aset dalam bentuk kas saja daripada merupakan gabungan dengan
saham sebagai cara untuk mengurangi resiko. Hal ini tetap menunjukkan bahwa Canon seharusnya dapat memiliki
sebuah strategi yang integrratif dengan melalui hubungan kerjasama partnership yang akan membantu perusahaan
untuk mewujudkan sinergi dan nilai-nilai yang lebih berharga.
Jika Canon tidak mampu memenuhi target ini, Canon akan menghadapi tantangan dalam pasar
kamera dewasa ini yang diprediksi dapat membawa Canon di posisi yang sangat lemah dan buruk
di masa depan.
Canons Sales
Without data youre just
another person with an opinion
W. Edwards Deming