Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PRODUKTIVITAS DAN INTEGRITAS

MUTU PRODUK

(Teknologi Pengendalian Mutu)

Disusun oleh:
Nuryan Okta Vianto (B1316072)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2017
1. PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto,
produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya
sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau
UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi
perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran
produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang
digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh,
produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi,
produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
a. Siklus
Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang
membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap
sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus.
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan
saja, jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan
work center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi
dasar industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas
digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas
perusahaan adalah:
1. Tidak ada evaluasi produktivitas
2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan
teknologi dan informasi.
Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator
sebagai evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode Overall Equipment
Effectiveness. Sementara identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan
pendekatan lean production.
b. Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Produktivitas
Pada umumnya penurunan produktivitas kerja dalam sebuah perusahaan
dapat disebabkan oleh :
1. Penghamburan pemakaian sumber daya dan ketidakmampuan manajemen
dalam mengukur , mengevaluasi dan mengukur produktivitas kerja dari tenaga
kerja.
2. Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan memenuhi
jadwal yang telah ditetapkan.
3. Terjadinya penundaan dan keterlambatan pengambilan keputusan karena
ketidakjelasan wewenang serta tidak efisiensinya proses produksi dalam suatu
perusahaan yang cukup besar.Adanya pertentangan dan hambatan-hambatan
,dan tidak adanya kerjasama dalam memecahkan masalah yang menyebabkan
ketidakefektifan dalam bekerja sama dan partisipasi tenaga kerja.
4. Motivasi rendah, ketidak puasan dan kebosanan dalam bekerja yang
diakibatkan oleh semakin terspesialisasinya dan terbatasnya proses kerja ,
sistem pengakuan dan penghargaan yang diberikan tidak berhubungan dengan
produktivitas dan tanggung jawab karyawan.
5. Adanya pertentangan, hambaan-hambatan dan tidak adanya kerjasama dalam
memecahkan masalah yang mengakibatkan ketidakefektifan dalam bekerja
sama dan partisipasi total karyawan.
6. Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang teknik-teknik peningkatan kualitas dan produktiitas
perusahaan.
7. Disiplin tentang waktu dikacaukan oleh karena adanya keinginan untuk
mempunyai waktu luang yang lebih banyak.
8. Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tingkat
peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Ruang Lingkup Produktivitas
Paul Maili mengemukakan pandangan terhadap produktivitas melalui
ruang lingkup sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Nasional
Memandang negara secara keseluruhan. Disini diperhitungkan faktor-
faktor secara sederhana seperti buruh, capital, manajemen, bahan mentah dan
sumber lainnya sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi
dan jasa. Lingkungan ini menggambarkan pengaruh seluruh faktor menjadi satu
daripada memisahkannya menjadi kelompok-kelompok tertentu.
2. Ruang Lingkup Indusri
Dalam hal ini faktor-faktor yang berhubungan dan berpengaruh
dikelompokkan kedalam industri yang sejenis misalnya industri perdagangan,
perhubungan, pertanian, dll.
3. Ruang Lingkup Perusahaan dan Organisasi
Pada suatu perusahaan atau organisasi akan terlihat pengaruh hubungan
antara beberapa faktor. Keluaran per jam orang dapat diukur dan dibandingkan
dengan perusahaan lain. Kemampuan, tingkat pengembalian modal, pemenuhan
anggaran dapat memberikan suatu ukuran bagaimana seluruh daya diolah untuk
menghasilkan keluaran tertentu. Dalam suatu organisasi, produktivitas tidak hanya
ditentukan oleh baik tidaknya tenaga kerja.
4. Ruang Lingkup Perorangan
Produktivitas kerja perorangan dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta
peralatan yang digunakan, proses dan perlengkapannya. Dalam hal ini timbul satu
faktor yang mempengaruhi yang sulit diukur yaitu motivasi. Motivasi sangat
dipengaruhi oleh kelompok kerja lainnya dan alasan mngapa seseorang
melakukan pekerjaan tersebut.
Produktivitas ditentukan oleh dukungan oleh semua sumber daya
organisasi yang dapat diukur dari segi efektivitas dan efesiensi, yang difokuskan
pada aspek-aspek:
1) hasil akhir (produk nyata) yang dicapai: kualitas dan kuantitasnya
2) durasi atau lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai hasil akhir
3) penggunaan sumber daya secara optimal
4) kemampuan beradaptasi dengan permintaan pasar atau pengguna
Produktivitas dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Penilaian produktivitas menitikberatkan pada upaya untuk memotret hasil yang
telah dicapai secara objektif, sebagai bahan dasar ketika dilakukan pengukuran,
sedangkan pengukuran kinerja lebih meneitikberatkan kepada upaya untuk
melakukan perbandingan antar hasil yang dicapai dengan rencana atau standar
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian bias diketahui kadar atau
tingkat ketercapainnya, untuk kemudian dijadikan feedback ataupu feedforward.
Ketika pegawai mampu menunjukkan hasil yangs sesuai atau sesuai target berarti
mereka memiliki produktivitas tinggi, sedangkan jika di bawah standar maka
produktivitas mereka dinilai rendah.

2. INTEGRITAS
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain
dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan
dengan nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan
kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy
(hipokrit atau munafik). Seorang dikatakan mempunyai integritas apabila
tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya.
Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan
perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang
mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan
yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.Integritas
menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang
mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari pegawainya.
Pimpinan yang berintegritas dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga
menjadi tindakannya.
Di dalam dunia kerja Pengertian Integritas dapat diartikan sebagai
konsisten dalam bertindak sesuai dengan kode etik dan kebijakan tempat bekerja.
Mempunyai pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan etika dan
kebijakan tempat bekerja serta dapat bertindak secara konsisten untuk
melaksanakannya. Intergritas menjadi salah satu elemen pada karakter yang
mendasari timbulnya spengakuan sikap profesional. Dapat menjadi kualitas yang
melandasi timbulnya kepercayaan orang lain dan menjadi patokan bagi anggota-
anggota lain dalam menguji pegambilan suatu keputusan dalam pekerjaan.
Integritas mewajibkan seseorang dalam menjalankan profesinya untuk
slalu bersikap jujur, terus terang dan konsisten. Misalnya seorang pemimpin harus
mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat jadi percaya,
jadi tidak boleh mengutamakan keuntungan pribadi.
Orang yang mempunyai integritas yang baik tentunya dia akan bersikap
jujur kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Jika kepada dirinya sendiri
sudah tidak jujur maka akan begitu juga kepada orang lain. Orang yang memiliki
integritas tentunya dia akan setia kepada tujuan hidupnya, dan apa yang sudah
ditetapkan sebagai tujuan hidupnya dia akan berusaha menjalani hidupnya dengan
konsisten walaupun terdapat masalah untuk mencapainya tujuannya, dia kan tetap
berupaya untuk menyelesaikan masalah yang menjadi penghambatnya.
Tentunya seseorang yang mempunyai integritas akan bertanggung jawab
kepada dirinya sendiri, dan tidak mudah untuk menyelahkan orang lain disaat
masalah dan kegagalan muncul. Karena dia sadar bahwa tujuan hidup itu harus
diperjuangkan. Dia akan selalu berusaha untuk menepati janjinya, karena untuk
mendapatkan kepercayaan orang lain dalam hidup sangat dibutuhkan.
1. BENTUK-BENTUK INTEGRASI
Penting kita memahai apa bentuk-bentuk Integrasi dalam memahami
Pengertian Integritas. Menurut pengertiannya integrasi dibagi atas integrasi
nasional, integrasi bangsa, integrasi masyarakat , dan integrasi budaya.
a. Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan proses penyatuan unsur unsur dalam suatu
negara. Dengan demikian, akan menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi
fungsinya bagi negara tersebut.
b. Integrasi Bangsa
Sebelum membicarakan integrasi bangsa, kita akan mempelajari terlebih
dahulu arti bangsa. Kata bangsa berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa. Sedangkan nation sendiri berasal dari bahasa Latin, nation artinya sesuatu
telah lahir. Tentang definisi bangsa beberapa ahli telah mengemukakan
pendapatnya.
Faktor-faktor itu berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-
istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan agama. Faktor objektif terpenting dari
suatu bangsa adalah adanya kehendak atau kemauan bersama yang lebih dikenal
dengan nasionalisme. Dalam kehidupan suatu bangsa, kita harus menyadari
adanya keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa persatuan dan kesatuan tanah
air, bahasa, dan cita-cita.
c. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan merupakan perpaduan unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda sehingga menghasilkan keserasian fungsinya dalam kehidupan
masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan itu adalah bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan tekonologi, sistem mata pencaharian,
sistem religi, dan kesenianan.
d. Integrasi Masyarakat
Integrasi Masyarakat adalah proses perpaduan dan penyatuan di antara
unsur-unsur dalam masyarakat yang meliputi pranata, kedudukan sosial, dan
peranan sosial.
e. Integrasi Sosial
Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu
pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.
Unsur-unsur yang menyababkan terjadinya integrasi sosial adalah sebagai
berikut:
1. Adanya unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan sosial, misalnya tata
susunan masyarakat organisasi sosial dan sistem pengetahuan.
2. Adanya proses penyesuaian dari unsur-unsur yang berbeda dan tiap-tiap
unsur tersebut saling menyesuaikan.
3. Terciptanya pola kehidupan yang serasi fungsinya dalam masyarakat
sebagai akibat adanya proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda
sehingga timbul adanya rasa kesatu-paduan dalam masyarakat.
2. PENTINGNYA INTEGRITAS DALAM KEHIDUPAN
Integritas merupakan salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau
kesuksesan. Seperti arti dari integritas yaitu suatu cara seseorang dapat slalu
konsisten terhadap memegang nilai-nilai yang ada. Jika seseorang memegang
teguh nilai-nilai atau prinsipnya maka kesuksesan dapat dia dicapai. Dalam dunia
kerja integritas tentunya sangat diperlukan, dapat dilihat banyak sekali orang-
orang yang jabatannya tinggi dan mencapai kesuksesan dalam dunia kerja karena
dia mempunyai integritas yang baik.
A. Integritas membuat manusia mampu untuk memimpin dan dipimpin.
Dalam kehidupan ini pastinya ada dua posisi yaitu yang memimpin dan
yang dipimpin. Bagi yang dipimpin, jika dihubungkan dengan integritas maka
kemampuan untuk tetap setia terhadap orang yang memimpinnya. Orang yang
memiliki integritas merupakan orang yang memiliki pribadi dengan kualitas yang
baik, dan orang berkualitas merupakan pribadi yang dapat belajar dari orang lain
serta pribadi yang mampu untuk bekerjasama dengan orang lain.
B. Dengan integritas dapat membuat seseorang mendapatkan kepercayaan.
Maksudnya kepercayaan berkaitan dengan kata-kata yang diwujudkan
menjadi kenyataan yaitu dengan tindakan yang dilakukan secara jujur. Karena
dengan kejujuran maka akan mendapat kepercayaan dari orang lain. Dengan
kejujuran juga maka setiap saat akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain
dan tidak hanya sekedar mendapatkan kepercayaan dari segi perkataan saja tapi
mendapatkan juga dari segi tanggung jawab.
C. integritas dapat menghasilkan reputasi yang baik.
Dengan integritas maka seseorang tidak hanya memiliki citra yang baik
saja di mata orang-orang, tapi juga akan memiliki reputasi yang baik. Karena jika
seseorang memiliki integritas yang baik maka orang tersebut akan menyesuaikan
perkataan maupun tindakan yang dilakukannya. Perkataan yang baik akan
menghasilkan citra yang baik sedangkan perkataan dan tindakan yang baik akan
menghasilkan reputasi yang baik di mata orang lain.

Anda mungkin juga menyukai