Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI, PANCASILA,

PEMBUKAAN UUD TAHUN 1945

Disusun oleh:

HERINDRA WIDO SARI 27 / 1B1 / NIM.1162057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL


KOTA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai puncaknya dengan


pengucapan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno pada tanggal 17
Agustus 1945. Indonesia adalah Negara yang baru lahir sehingga masih rentan dengan
penjajahan bangsa asing maupun pemberontakan bangsa sendiri. Agar kemerdekaan bangsa
Indonesia bisa bertahan, maka diperlukan suatu pemerintahan yang kokoh yang
mencerminkan jiwa, kepribadian bangsa Indonesia.

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

Demikian bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Pernyataan itu
merupakan reaksi terhadap kenyataan bahwa selama berabad-abad bangsa Indonesia telah
dijajah oleh bangsa asing, yang terakhir adalah pendudukan tentara Jepang. Selama berabad-
abad itu pula bangsa Indonesia melakukan perlawanan dan perjuangan yang gigih tiada
hentinya, untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Maka dengan proklamasi kemerdekaan yang dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945,
terbentuklah Negara Indonesia. Metamorfosis bentuk pemerintahan sejak Indonesia merdeka
telah mencapai paripurna yang ditetapkan bentuk Negara dan sistem pemerintahan Indonesia.
Mengacu pada UUD 1945, dapat diketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara kesatuan
yang berbentuk Republik dengan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD 1945. Hal ini sebagaimana tertera dalam UUD 1945 pasal I ayat 1 dan 2.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila
itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di
pusat maupun di daerah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari proklamasi?
2. Apa pengertian dari pancasila?
3. Apa pengertian dari UUD 1945?
4. Apa hubungan dari proklamasi, pancasila, dan UUD 1945?

C. TUJUAN
1. Mengetaui pengertian proklamasi
2. Mengetahui pengertian pancasila
3. Mengetahui pengertian UUD 1945
4. Mengetahui hubungan antara proklamasi, pancasila, dan UUD 1945
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA, PROKLAMASI, DAN UUD 1945


Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki dua macam arti yaitu:
panca artinya lima, sila vocal i pendek artimya batu sendi, alas, atau dasar, siila,
vocal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh.
Pancasila memiliki fungsi antara lain:
1. sebagai dasar Negara
2. sebagai ideologi bangsa

3. sebagai pemersatu bangsa

4. sebagai identitas Negara

Undang-undang dasar adalah peraturan perundang-undangan Negara yang tertinggi


tingkatnya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang tertulis. Undang-
undang dasar harus memuat ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hal-hal berikut:

Bentuk Negara dan organisasinya


Susunan pengangkatan dan wewenang pemerintah dalam arti luas: badan legislatif,
badan eksekutif, dan badan yudikatif, pemilihan dan sistemnya

Hak-hak fundamental warganegara dan badan-badan hukum termasuk bidang politik

Dan lain-lain yang bersifat mendasar.

Proklamasi yaitu Peristiwa diumumkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-Hatta.


Fungsi proklamasi :

Proses pelaksanaan kemerdekaan Indonesia


Mengumumkan kemerdekaan indonesia pada dunia
PROSES PERUMUSAN DAN PENGSAHAN PANCASILA, UUD 1945

1. Sidang BPUPKI pertama

Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan empat hari berturut-turut, yang tampil


berpidato untuk menyampaikan usulannya antara lain :

Mohammad Yamin
Prof. Dr. Soepomo

Ir. Soekarno

Sidang ini menghasilkan dasar negara yang dicantumkan dalam piagam Jakarta
(22 juni 1945)

Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul
Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga tokoh
Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahs pidto serta usul-
usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik.

Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan Panitia Sembilan setelah mengadakan


siding berhasil menyusun sebuah naskah piagam yag dikenal denga Piagam Jakarta.

Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Sidang BPUPKI kedua (10-16 juli1945)


Keputusan penting dalam rapat ini anara lain: tanggal 10 juli diambil keputusan
tentang bentuk Negara, membentuk panitia perancangan Undang-Undang Dasar yang
diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai
oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia pembelaan tanah air diketuai oleh
Abikusno Tjokrosoejoso.

Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga
Undang-Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:

a) Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas


penjajahan Belanda
b) Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila

c) Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)

3. Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)

Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa


perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukan UUD 1945 yang pada
saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut sila pertama pancasila.

Dan sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan keputusan-keputusan sebagai


berikut:

Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi : 1. Setelah melakukan beberapa


perubahan pada piagam Jakarta sehingga dihasilkan pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah
diterima dari Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
beberapa perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta,
kemudian menjadi Undang-Undang Dasar 1945
Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan wakil presiden (Drs. Moh. Hatta)

Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai musyawarah


darurat
PROSES PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN PROKLAMASI

Karena perbedan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta diamankan oleh para
pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh jepang. Kelompok muda
menginginkan dilakukannya proklamasi kemerdekaan secepatnya, tapi golongan tua
menginginkan tanggal yang sesuai dengan yang diinginkan jepang. Setelah berapa lama
berdiskusi di rengas dengklok golongan tua dan golongan pemuda setuju untuk proklamasi
pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan itu pada tengah malam Soekarno-


Hatta pergi ke rumah laksaman Maeda di sana telah berkumpul B.M. Diah, Bakri, Sayuti
Melik, Dr. Buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan Anggota PPKi untuk merumuskan naskah
Proklamasi. Setelah selesai dengan semua revisi, muncul permasalahan penandatanganan
naskah proklamasi. Setelah berdiskusi akhirnya diputuskan bahwa yang menandatangani
naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Setelah selesai naskah proklamasi diketik oleh sayuti melik.

Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada hari jumat legi,
jam 10 pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah proklamasi yang berisi :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam
empo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno Hatta
B. HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI, PANCASILA, DAN UUD 1945

Skema Hubungan Antara Proklamasi Pancasila Pembukaan UUD 1945

Penjelasan :
1. Hubungan antara proklamasi dan pancasila
Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan. Proklamasi merupakan keputusan bangsa Indonesia untuk
menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum
colonial, dalam artian membebaskan, menyelamatkan, mengembalikan,
memfungsikan kembali nilai-nilai Pancasila yang disalahgunakan, dikuburkan,
dimatikan (tidak digunakan) selama masa penjajahan.
Perjuangan bangsa Indonesia ini kemudian di
jiwai,disemangati,didasari,dipandu,dan didekati oleh nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila. Contohnya yaitu perjuangan rakyat Indonesia yang berkaitan sila
pertama ketuhanan Yang Mahaesa yakni rakyat Indonesia mengucapkan kalimat
Allah Akbar saat berperang melawan penjajah. Berkaitan dengan sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab yakni pada saat ada salah satu rakyat yang
terluka saat peperangan , maka rakyat yang lain membopong/menggendong korban
untuk diselamatkan. Contoh perjuangan yang berkaitan dengan sila ketiga persatuan
Indonesia yakni tidak melihat perbedaan antar rakyat Indonesia. Sila keempat
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yakni selalu ada musyawarah antar rakyat Indonesia dalam melawan
penjajah. Sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yakni rakyat Indonesia
berbagi makan bersama , makan satu makan semua , rakyat Indonesia berbagi rasa ,
sakit bahagia dan rasa semangat saat perjuangan melawan penjajah.
2. Hubungan antara pancasila dan proklamasi
Nilai-nilai yang terkandung dalam Sila-sila Pancasila menyemangati,
mendasari, melandasi,dan memandu para pahlawan ketika berperang melawan
penjajah hingga mencapai kemerdekaan. Contohnya yaitu pada permulaan abad XX
bangsa Indonesia mengubah cara atau strategi dalam melakukan perlawanan
terhadap penjajah Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik dan tidak adanya
koordinasi perjuangan pada masa lalu, mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia
untuk mengubah bentuk perlawanan. Bentuk perlawanan itu adalah dengan
membangkitkan kesadaraan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-
usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan berbagai macam organisasi politik
selain organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.

3. Hubungan antara pancasila dan pembukaan UUD NRI tahun 1945


Hubungan pancasila dengan pembukaan undang-undang dasar negara republik
Indonesia tahun 1945 mengandung pengertian bahwa pancasila merupakan subtansi
esensial dari pembukaan dan mendapatkan kedudukan secara yuridis formal dalam
pembukaan, sehingga rumusan maupun kedudukanya sebagai dasar negara adalah
sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang dasar negara republik Indonesia
tahun 1945.
Nilai-nilai dalam pancasila mendasari,menjiwai,menyemangati,menuntun,
melandasi,dan memandu bangsa ketika bangsa Indonesia membangun bangsa untuk
mencapai tujuan nasional. Jadi pancasila disini sebagai penuntun bangsa Indonesia
dalam membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yang terdapat dalam
pembukaan UUD NRI tahun 1945. Hal ini telah tertuang pada pembukkan UUD
1945. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat prinsip-prinsip, dasar dan tujuan negara Indonesia yang akan diwujudkan
dalam kehidupan kenegaraan. Macam-macam tujuan yang dimaksud yaitu
membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Selain itu,
jika kita amati denggan seksama, setiap alinea pembukaan undang-undang dasar
negara republik Indonesia tahun 1945 pada hakikatnya merupakan refleksi
pancasila.
Namun demikian tekananya yang berbeda, misalnya sila pertama berefleksi
terutama pada alinea ketiga. sila ke dua berrefleksi terutama pada alinea pertama
dan sila ketiga, keempat , dan kelima berrefleksi terutama pada alinea ke dua dan
keempat, bahkan sila keempat terdapat rumusan dan sunsunan pancasila.

4. Hubungan antara pembukaan UUD NRI tahun 1945 dan pancasila


Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan pancasila jika dilihat secara
formal yakni pancasila telah di cantumkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia
keempat, sehingga pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan Dasar Hukum
bagi Pancasila yang postif dan mempunyai kedudukan yang kuat, tetap dan tidak
dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup negara republik Indonesia.
Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-
asas sosial, politik dan ekonomi saja, akan tetapi juga perpaduan asas-asas kultural,
religius dan kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila.

5. Hubungan antara proklamasi 17 Agustus 1945 dengan pembukaan UUD 1945


Menurut Bung Karno, Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan Jembatan
Emas dan di seberang jembatan kita Bangsa Indonesia melakukan Pembangunan
Nasional untuk mencapai Tujuan Nasional. Tujuan Nasional terdapat dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (Alinea IV).
Macam-macam tujuan yang dimaksud yaitu membentuk suatu pemerintah
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia melahirkan Pembukaan UUD 1945 sebagai anak kandungnya, dalam
pembukaan UUD 1945 terkandung cita-cita luhur dan merupakan pencetusan jiwa
atau semangat pancasila sebagai titik kulminasi dari tekad bangsa Indonesia untuk
merdeka.
Pembukaan UUD 1945 yang memuat asas atau dasar proklamasi kemerdekaan
merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan proklamasi. Proklamasi
kemerdekaan merupakan sumber berdirinya NKRI. Oleh karena itu , pembukaan
UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun,kapan pun , dan dimana pun.
Mengubah pembukaan UUD 1945 berarti mengubah isi dan cita-cita proklamasi
kemerdekaan dan membubarkan atau menghilangkan pancasila yang berarti pula
menghapuskan pandangan hidup dan kepribadian bangsa Indonesia.

6. Hubungan antara pembukaan UUD NRI tahun 1945 dan proklamasi


Pembukaan UUD NRI merupakan Dasar Hukum bagi Proklamasi, sebab
Proklamasi terdapat di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (Alinea III).
Kebersatuan antara pembukaan UUD 1945 dan proklamasi kemerdekaan dapat
dijelaskan sebagai berikut. Pertama , disebutnya kembali pernyataan proklamasi
kemerdekaan dalam Alinea III pembukaan UUD 1945 menunjukkan bahwa antara
pembukaan UUD 1945 dan proklamasi merupakan suatu rangkaian yg tidak dapat
dipisah.
Kedua, ditetapkannya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-
sama dengan ditetapkannya presiden dan wakil presiden merupakan realisasi tindak
lanjut proklamasi kemerdekaan. Ketiga, pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya
merupakan suatu pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci dari adanya cita-cita
luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan, dalam
bentuk Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
berdasarkan asas kerohanian Pancasila. Berdasarkan sifat kesatuan antara
pembukaan UUD 1945 dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sifat
hubungan antara keduanya ialah pertama, memberikan penjelasan terhadap
dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan , yaitu menegakkan hak kodrat dan hak
moral setiap bangsa akan kemerdekaan .
Demi penegakan hak hak tersebut inilah bangsa Indonesia berjuang terus
menerus sampai bangsa Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan( bagian
pertama da kedua pembukaan UUD 1945). Kedua, memberi penegasan terhadap
dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan , yaitu bahwa perjuangan gigih bangsa
Indonesia dalam menegakkan hak kodratdan hak moral itu ialah sebagai gugatan
dihadapan bangsa-bangsa didunia terhadap adanya penjajahan atas bangsa Indonesia
yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Perjuangan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekanannya (bagian
ketiga pembukaan UUD 1945). Pembukaan UUD 1945 tidak hanya menjelaskan
dan menegaskan, tetapi juga mempertanggungjawabkan proklamasi. Karenanya,
hubungan antara pembukaan UUD 1945 dan proklamasi tidak hanya bersifat
fungsional korelatif melainkan juga bersifat kesatuan organis. Hal tersebut berarti
bahwa antara pembukaan UUD 1945 dan proklamasi kemerdekaan merupakan suatu
kesatuan bulat. Apa yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
suatu amanat luhur dan suci dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai hubungan dalam
dua aspek, yaitu aspek kesejarahan, dan aspek kemakmuran. Hubungan aspek
kesejarahan, yaitu bahwa riwayat singkat perumusan dan kesepakatan Pancasila bersama
dengan perumusan naskah Proklamasi dan Undang-Undang Dasar, yang dilakukan oleh
para tokoh perjuangan kemerdekaan dan opendiri negara RI. Yang tergabung dalam
BPUPKI dan PPKI dri tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 18 Agustus 1945.
hubungan aspek kemakmuran, yaitu bahwa rumusan Pancasila tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang merupakan pokok kaidah negara fundamental, dengan
demikian Pancasila mempunyai hakikat, sifat dan kedudukan serta fungsi sebagai pokok
kaidah negara fundamental. Yang menjalankan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup
negara RI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

B. SARAN
Harapan saya adalah saran serta kritik yang bisa membangun juga menambah tentang
ilmu pengetahuan kami. Semoga dengan saran dan kritik dari dosen pada khususnya dan
pemabaca pada umumnya bisa membantu kami dalam menambah wawasan terutama
dalam penulisan atau penyusunan karya tulis untuk menjadi menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai