Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Demikian bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Pernyataan itu
merupakan reaksi terhadap kenyataan bahwa selama berabad-abad bangsa Indonesia telah
dijajah oleh bangsa asing, yang terakhir adalah pendudukan tentara Jepang. Selama berabad-
abad itu pula bangsa Indonesia melakukan perlawanan dan perjuangan yang gigih tiada
hentinya, untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Maka dengan proklamasi kemerdekaan yang dinyatakan pada tanggal 17 Agustus 1945,
terbentuklah Negara Indonesia. Metamorfosis bentuk pemerintahan sejak Indonesia merdeka
telah mencapai paripurna yang ditetapkan bentuk Negara dan sistem pemerintahan Indonesia.
Mengacu pada UUD 1945, dapat diketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara kesatuan
yang berbentuk Republik dengan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD 1945. Hal ini sebagaimana tertera dalam UUD 1945 pasal I ayat 1 dan 2.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila
itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di
pusat maupun di daerah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari proklamasi?
2. Apa pengertian dari pancasila?
3. Apa pengertian dari UUD 1945?
4. Apa hubungan dari proklamasi, pancasila, dan UUD 1945?
C. TUJUAN
1. Mengetaui pengertian proklamasi
2. Mengetahui pengertian pancasila
3. Mengetahui pengertian UUD 1945
4. Mengetahui hubungan antara proklamasi, pancasila, dan UUD 1945
BAB II
PEMBAHASAN
Mohammad Yamin
Prof. Dr. Soepomo
Ir. Soekarno
Sidang ini menghasilkan dasar negara yang dicantumkan dalam piagam Jakarta
(22 juni 1945)
Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul
Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga tokoh
Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahs pidto serta usul-
usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik.
Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :
3) Persatuan Indonesia
Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga
Undang-Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Karena perbedan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta diamankan oleh para
pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh jepang. Kelompok muda
menginginkan dilakukannya proklamasi kemerdekaan secepatnya, tapi golongan tua
menginginkan tanggal yang sesuai dengan yang diinginkan jepang. Setelah berapa lama
berdiskusi di rengas dengklok golongan tua dan golongan pemuda setuju untuk proklamasi
pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada hari jumat legi,
jam 10 pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah proklamasi yang berisi :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam
empo yang sesingkat-singkatnya.
Soekarno Hatta
B. HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI, PANCASILA, DAN UUD 1945
Penjelasan :
1. Hubungan antara proklamasi dan pancasila
Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan. Proklamasi merupakan keputusan bangsa Indonesia untuk
menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum
colonial, dalam artian membebaskan, menyelamatkan, mengembalikan,
memfungsikan kembali nilai-nilai Pancasila yang disalahgunakan, dikuburkan,
dimatikan (tidak digunakan) selama masa penjajahan.
Perjuangan bangsa Indonesia ini kemudian di
jiwai,disemangati,didasari,dipandu,dan didekati oleh nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila. Contohnya yaitu perjuangan rakyat Indonesia yang berkaitan sila
pertama ketuhanan Yang Mahaesa yakni rakyat Indonesia mengucapkan kalimat
Allah Akbar saat berperang melawan penjajah. Berkaitan dengan sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab yakni pada saat ada salah satu rakyat yang
terluka saat peperangan , maka rakyat yang lain membopong/menggendong korban
untuk diselamatkan. Contoh perjuangan yang berkaitan dengan sila ketiga persatuan
Indonesia yakni tidak melihat perbedaan antar rakyat Indonesia. Sila keempat
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yakni selalu ada musyawarah antar rakyat Indonesia dalam melawan
penjajah. Sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia yakni rakyat Indonesia
berbagi makan bersama , makan satu makan semua , rakyat Indonesia berbagi rasa ,
sakit bahagia dan rasa semangat saat perjuangan melawan penjajah.
2. Hubungan antara pancasila dan proklamasi
Nilai-nilai yang terkandung dalam Sila-sila Pancasila menyemangati,
mendasari, melandasi,dan memandu para pahlawan ketika berperang melawan
penjajah hingga mencapai kemerdekaan. Contohnya yaitu pada permulaan abad XX
bangsa Indonesia mengubah cara atau strategi dalam melakukan perlawanan
terhadap penjajah Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik dan tidak adanya
koordinasi perjuangan pada masa lalu, mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia
untuk mengubah bentuk perlawanan. Bentuk perlawanan itu adalah dengan
membangkitkan kesadaraan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-
usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan berbagai macam organisasi politik
selain organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.
B. SARAN
Harapan saya adalah saran serta kritik yang bisa membangun juga menambah tentang
ilmu pengetahuan kami. Semoga dengan saran dan kritik dari dosen pada khususnya dan
pemabaca pada umumnya bisa membantu kami dalam menambah wawasan terutama
dalam penulisan atau penyusunan karya tulis untuk menjadi menjadi lebih baik lagi.