Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara yang memuliki
13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 diantaranya tidak berpenghuni. Selain
mendapat julukan sebagai negara kepulauan, Indonesia juga disebut sebagai negara
maritim dengan memiliki luas perairan sebesar 3.257.483 km2 dan luas daratannya
1.922.570 km2. Selain menggunakan transportasi laut untuk mencapai pulau-pulau
tersebut, transportasi darat juga sangat penting dibangun sebagai salah satu alternatif
moda transportasi. Pembangunan jembatan merupakan bagian dari pembangunan jalan
sebagai moda transportasi darat di Indonesia.

Jembatan merupakan sarana transportasi yang memiliki peranan penting dalam


transportasi darat, karena dapat menghubungkan jalan yang terpisahkan oleh rintangan
seperti sungai, selat, jurang, jalan raya, jalan kereta api ataupun rintangan yang lainnya.
Perencanaan jembatan tidak hanya mempertimbangakan aspek struktural atau teknis dan
aspek lalu lintas atau transportasi saja, tetapi juga perlu meninjau aspek ekonomi dan
estetika (Supriyadi & Mutohar, 2007:27).

Proyek pembangunan Jembatan Cable Stayed Grindulu merupakan bagian dari


proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) yang melewati delapan kabupaten di Jawa Timur yaitu
Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
Di salah satu ruas JLS yaitu ruas Sirnoboyo Ploso Kabupaten Pacitan, jalan yang
bangun harus melalui aliran Sungai Grindulu sehingga salah satu pekerjaan proyek yang
dilakukan adalah pembangunan jembatan. Jembatan Cable Stayed Grindulu di bangun
sebagai sarana transportasi darat yang dapat menunjang dalam mempercepat
pertumbuhan perekonomian daerah dan menjadi ikon atau land mark dari daerah
tersebut.

1
2

Panjang bentang Jembatan Grindulu adalah 737 m dengan lebar jembatan 13,5 m,
jika di lihat dari panjang bentangnya maka Jembatan Grindulu termasuk dalam kategori
jembatan bentang panjang. Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk
mendesain jembatan bentang panjang yaitu cable stayed, suspension, box girder
cantilever dan pelengkung. Dalam tugas akhir ini alternatif yang dipilih adalah desain
jembatan dengan konsturksi cable stayed yang memenuhi aspek struktural, transportasi,
ekonomi dan estetika.

Jembatan cable stayed merupakan tipe jembatan bentang panjang yang estetis dan
sering digunakan sebagai prasarana transportasi. Struktur jembatan ini terdiri dari
gabungan berbagai komponen stuktural seperti pilar, kabel dan dek jembatan. Dek
jembatan digantung dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar. Dengan
demikian, semua gaya gaya gravitasi maupun lateral yang bekerja pada dek jembatan
akan di transfer ke tanah melalui kabel dan pilar. Kabel akan menerima gaya tarik
sedangkan pilar akan menerima gaya tekan yang sangat besar disamping efek lentur
lainnya (Yuskar & Andi, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka didapatkan


rumusan masalah dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Bagaimana preliminary design struktur utama Jembatan Cable Stayed Grindulu


yaitu desain gelagar memanjang dan melintang, desain kabel dan angker serta
desain menara atau pylon.

2. Bagaimana mendesain struktur sekunder dari Jembatan Cable Stayed Grindulu,


diantaranya pelat lantai kendaraan, railing jembatan dan trotoar.
3

3. Bagaimana asumsi perhitungan beban rencana yang akan bekerja pada jembatan
yang direncanakan.

4. Bagaimana kontrol yang dilakukan untuk mengecek kapasitas penampang


gelagar memanjang dan melintang.

5. Bagaimana desain dan perhitungan jumlah kabel dan angker untuk mengetahui
kapasitas kabel yang direncanakan.

6. Bagaimana desain menara atau pylon agar menara atau pylon yang direncanakan
sesuai dengan kebutuhan dari jembatan tersebut.

7. Bagaimana hasil akhir yang berupa gambar kerja.

Pedoman yang digunakan untuk perencanaan Jembatan Cable Stayed Grindulu


proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) ruas Sirnoboyo Ploso Kabupaten Pacitan adalah
SNI.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mendesain Jembatan Cable
Stayed Grindulu agar semua aspek yang telah ditentukan yaitu aspek struktural,
transportasi, ekonomi dan estetika dapat terpenuhi, dengan rincian sebagai berikut:

1. Melakukan preliminary design struktur utama yaitu gelagar memanjang dan


melintang, kabel dan angker serta menara atau pylon.

2. Mendesain struktur sekunder, diantaranya pelat lantai kendaraan, railing


jembatan dan trotoar.

3. Menghitung beban rencana yang akan bekerja pada jembatan.


4

4. Mengontrol kapasitas dari gelagar memanjang dan melintang yang sudah


direncanakan. Apakah sudah kuat atau memerlukan redesign.

5. Mengontrol kapasitas kabel dan angker yang sudah direncanakan. Apakah


sudah kuat atau memerlukan redesign.

6. Mengontrol kapsitas menara atau pylon yang sudah direncanakan.

7. Merealisasikan hasil akhir yang berupa gambar kerja.

1.4 Batasan Masalah

Batasan batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai beriut:

1. Jembatan yang direncanakan adalah jembatan cable stayed dengan bentang 737
meter dengan lebar 13,5 meter.

2. Perencanaan jembatan hanya merencanakan struktur atas jembatan meliputi


gelagar memanjang dan melintang, konfigurasi kabel dan angker serta menara atau
pylon.

3. Perencanaan tidak termasuk perhitungan abutment dan pondasi, baik pondasi


menara atau pylon dan pondasi pilar.

4. Perencanaan tidak termasuk metode pelaksanaan jembatan.

5. Perencanaan tidak termasuk analisa harga satuan , rencana anggaran biaya


pembangunan.

6. Peraturan yang digunkan dalam perencanaan cable stayed ini adalah SNI.

Anda mungkin juga menyukai