Anda di halaman 1dari 6

Periodontal infection is a silent killer*

I Dewa Ayu Susilawati


Bagian Periodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Abstract
Periodontal infection contained at many pro-oxidatif toxity components which is easily
spreading through flood circulation syslimicly, and potentially acts as antigent and induces inflamating
response inflamation processes is a front line defence respons to infection. However it is very
dangerous if inflamation is oceure is a vital asam such as in brain and heart, could be of a life
threatering. The spreading of Periodontal infection through Blodd steam is usually asymoptpmatically.
Thas patients are unaware that their left is in a thred Periodontal infection is a silent killer.

Keywords : pro-oxidatif toxic component, toxic auligent, periodontal defection.

Korespondensi (Correspondence) : I Dewa Ayu Susilawati, Bagian Periodonsia, Fakultas Kedokteran


Gigi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember 68121, Indonesia, Telp.(0331)333536

Infeksi periodontal sering tidak dan mudah tanggal. Keparahan periodontitis


menimbulkan keluhan sehingga tidak berkorelasi positif dengan higiene mulut yang
terdiagnose dan diabaikan atau dianggap jelek, yaitu adanya timbunan plak bakterial
enteng oleh penderitanya. Namun bukti-bukti pada karang gigi subgingival (dalam poket
penelitian akhir-akhir ini secara nyata periodontal).
menunjukkan peran infeksi periodontal pada Periodontis merupakan penyakit
penyakit sistemik yang berpotensi dapat yang paling banyak diderita manusia, tetapi
mengancam kehidupan, seperti pada sering penyakit ini tidak terdiagnose karena
penyakit kardiovaskuler, diabetes militus dan tidak menimbulkan keluhan (Lourbakos dkk,
kelahiran bayi prematur dengan berat 2001; Figdor 2002). Loos dkk. (2000)
badan rendah. Hal inilah yang memunculkan melaporkan, kira-kira 15% orang dewasa yang
konsep Periodontal infection is a silent killer berumur 21 50 tahun dan 30% pada orang
di kalangan peneliti. Para praktisi kesehatan yang berumur di atas 50 tahun menderita
penting untuk memahami hal ini, agar dapat periodontitis parah. Semua individu tanpa
melakukan tindakan yang tepat bagi terkecuali pernah menderita periodontitis
pasiennya. ringan atau sedang, pada masa kanak-
Peran infeksi periodontal pada kanak, saat pertumbuhan dan pergantian
patogenesis penyakit sistemik terkait dengan gigi selalu disertai gingivitis, pada masa
kemudahan penyebaran komponen- pubertas terjadi perubahan hormonal juga
komponen toksik ke sirkulasi darah sistemik sering disertai gingivitis. Prevalensi periodontitis
dan organ-organ tubuh yang lain. Salah satu semakin meningkat dengan bertambahnya
bukti nyata hal ini adalah ditemukannya umur, dan higiene mulut yang jelek
bakteri periodontal pada spesimen plak merupakan faktor resiko utama terjadinya
aterosklerotik manusia yang meninggal periodontitis.
karena serangan jantung (Haraszthy, 2000; Periodontitis terjadi karena
Kozarov, 2005). Fakta-fakta yang semakin jelas terpaparnya periodonsium pada plak dental,
menunjukkan peran infeksi periodontal pada suatu masa bakterial yang berisi lebih dari 1-2
penyakit sistemik menyarankan pentingnya x 1011 bakteri/gram. Plak dental sangat
mengubah main set praktisi bidang kompleks, terdapat lebih dari 400 spesies
Kedokteran Gigi bahwa infeksi periodontal bakteri ditemukan pada plak dental, tetapi
bukan hanya merupakan infeksi lokal, yang diduga bersifat patogen pada
melainkan dapat berefek pada terjadinya periodontis kira-kira ada 10 jenis.
infeksi skunder yang bersifat sistemik, yang Porphyromonas gingivalis, Actinobacillus
berpotensi membahayakan kehidupan. actinomycetemcomitans dan Bacteroides
forsythus adalah jenis bakteri yang paling
Infeksi periodontal banyak dijumpai pada periodontitis
Manifestasi infeksi periodontal (Scannapieco, 1998; Kadowaki dkk., 2000;
adalah terjadinya periodontitis. Periodontitis Vojdani, 2000; Lourbakos dkk., 2001).
ringan ditandai adanya peradangan gingiva Mikroorganisme pada
(gingivitis) dan poket gingiva (kantung gusi), mikroenviromental jaringan periodontal
yang terbentuk karena rusaknya perlekatan bersifat oportunistik. Jaringan periodontal
gingiva (loss of gum attachment) dengan memiliki mekanisme pertahanan terhadap
akar gigi. Sedangkan periodontitis parah injuri berupa respons imun alami dan adaptif.
ditandai oleh kerusakan progresif ligamen Mikroorganisme periodontal bisa berada
periodontal dan tulang alveolar (alveolar dalam harmoni komensal dengan host
bone loss) yang menyebabkan gigi goyang (inang), episode penyakit terjadi bila ada
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 8 No. 1 2011 : 21-26

pergeseran keseimbangan ekologikal (yang (MMPs). Stimulasi bakterial pada


menguntungkan bagi mikroorganisme) di netrofil juga menghasilkan
dalam mikroenviromental periodontal mediator proinflamatori (IL-1 dan
(subgingival) yang kompleks. TNF) yang menginduksi produksi
MMPs. MMPs merupakan enzim
utama penghancur matrik
ekstraselular yang utamanya
Toksisitas Infeksi Periodontal tersusun atas kolagen.
Iinfeksi periodontal mengandung
bahan-bahan toksik (berasal dari bakteri Penyebaran infeksi periodontal ke sirkulasi
maupun respons inflamasi) yang dapat sistemik
menyebabkan kerusakan jaringan. Bakteri Akses penyebaran infeksi
dapat menghasilkan bermacam-macam periodontal ke sirkulasi darah sistemik dapat
toksin (terutama protease) yang secara terjadi secara langsung, yaitu melalui
langsung dapat merusak jaringan inang. Di pembuluh darah yang robek pada pocket
lain fihak respons inflamasi juga menghasilkan gingival/periodontal. Hal ini berbeda dengan
bahan-bahan toksik prooksidatif yang dapat kuman-kuman saluran pencernaan atau
secara masif merusak jaringan. Pada saluran respiratori, untuk mendapatkan akses
keadaan inflamasi akut kerusakan jaringan ke sirkulasi darah, mereka harus terlebih
terutama disebabkan oleh respons inflamasi. dahulu melalui barier pertahanan yang
Inflamasi merupakan barisan berlapis-lapis pada saluran pencernaan dan
pertama pada sistem pertahanan tubuh respiratori. Jadi akses infeksi periodontal ke
terhadap jejas bakterial. Hal ini ditandai oleh sirkulasi darah sistemik jauh lebih mudah
respons fagosit terutama netrofil untuk dibanding kuman pencernaan (misalnya
memfagositosis dan menghancurkan antigen Helicobacter pylori, Samonella typi) dan
bakterial. Mekanisme penghancuran bakteri respitatori (Chlamydia pneumonia). Oleh
dilakukan dengan cara netrofil memproduksi karena itu, pernyataan bahwa infeksi
bahan-bahan toksik prooksidatif seperti periodontal merupakan fokus infeksi utama,
oksidan/radikal bebas serta enzim-enzim merupakan hal yang sangat logis dan tidak
hidrolitik dan proteolitik. Bahan-bahan yang berlebihan.
ditujukan untuk membunuh bakteri ini juga Terdapat tiga mekanisme atau jalur
dapat menyerang dan merusak molekul- yang diduga menghubungkan infeksi
molekul inang di sekitar daerah inflamasi periodontal dengan perannya pada efek
(Abbas, 2003) sistemik (Li dkk., 2000).
Bahan-bahan toksik prooksidatif 1. Metastatic infection
yang dihasilkan netrofil sebagai respons Metastatic infection adalah
terhadap infeksi bakteri adalah sebagai penyebaran bakteri penyebab
berikut. infeksi periodontal ke sirkulasi darah
1. Reactive oxygen species (ROS), sehingga menyebabkan
dapat berupa oksidan dan bakteriemia. Pada bakteriemia,
radikal bebas, seperti radikal apabila masuknya bakteri ke sirkulasi
superoksid (O2-), hidrogen darah dapat dieliminasi oleh sistem
peroksida (H2O2), radikal hidroksil pertahanan tubuh maka
(OH-) dan asam hipoklorit bakteriemia hanya terjadi secara
(HOCl). Bahan-bahan ini bersifat transien. Namun apabila
toksik dan ditujukan untuk penyebaran bakteri mendapatkan
mengoksidasi (membakar) tempat yang sesuai maka bakteri
molekul-molekul bakterial. akan berkembang biak dan
2. Enzim-enzim yang berasal dari menimbulkan keadaan patologik.
lisosom seperti, (a) fosfatase 2. Metastatic injury
yang dapat menyerang asam Metastatic injury terkait dengan
nukleat, fosfolipid, dan senyawa- penyebaran toksin bakteri.
senyawa yang mengandung Beberapa bakteri gram-positif dan
fosfat pada bakteri (b) enzim gram-negatif mampu memproduksi
proteolitik seperti katepsin dan eksotoksin atau endotoksin.
lisozim yang menghidrolisis Penyebaran toksin bakteri ke sirkulasi
glukoprotein bakteri; (c) sistemik akan menginduksi respon
glukoronidase untuk mencerna inflamasi sistemik.
karbohidrat (d ) lipase untuk 3. Metastatic inflammation.
mencerna lipid; dan (e) aril- Antigen periodontal yang menyebar
sulfatase yang dapat ke sirkulasi darah dapat bereaksi
menghancurkan senyawa dengan antibodi membentuk
aromatik mengandung sulfur kompleks-imun. Penimbunan
pada bakteri (Constantinides, kompleks-imun pada daerah
1994). tertentu dapat memicu reaksi
3. Enzim proteinase yang inflamasi akut maupun kronis.
mengandung metal (Zn) yaitu
enzim matrix metalloproteinases

22
Periodontal infection is a silent killer (IDA. Susilawati)

Penyebaran bakteri periodontal ke artikel pada New York Times menyatakan:


dalam sirkulasi darah (bakteriemia) tidak Body's Defender Goes on the Attack
hanya terjadi bila ada kerusakan jaringan (Duenwald, 2002). Artikel lain pada Times
karena periodontitis. Pada keadaan Magazine menuliskan: Inflammation is a
periodontal normal, adanya trauma sedikit Secret Killer (Gorman & Park, 2004). Suatu situs
saja pada gingiva, misalnya saat menyikat di internet menyebutkan bahwa
gigi, menggigit bahan keras, atau saat Inflammation is the real cause of all diseases
membersihkan karang gigi, dapat (BodyEcology.com, 2009).
menyebabkan invasi bakteri-bakteri Tidak semua jenis inflamasi
periodontal ke dalam darah (Vojdani, 2003; membahayakan kehidupan,namun bila
Nassar, 2002). Pada keadaan higiene mulut inflamasi terjadi pada wrong time and wrong
normal, terjadi bakteriemia asimtomatik, pada place misalnya pada pembuluh darah yang
sampel darah mengandung koloni bakteri 0-5 mensuplai darah ke organ-organ vital seperti
cfu/ml darah. Pada penderita periodontitis otak dan jantung, maka hal ini akan
asimptomatik yang disertai higiene mulut mengancam kehidupan. Inflamasi pada
yang jelek, derajad bakteriemia dapat jaringan periodontal mungkin tidak
mencapai 10 kalinya, 5-50 cfu/ml darah berbahaya, namun apabila terjadi
(bakteriemia asimptomatik). Pada peridontitis penyebaran infeksi ke sirkulasi sistemik, maka
akut, bakteriemia lebih parah dan bersifat akan dapat pula membahayakan kehidupan.
simptomatik.
Penyebaran bakteri periodontal dan Infeksi periodontal vs penyakit sistemik
produknya di dalam sirkulasi darah, Penyebaran infeksi periodontal kini
menimbulkan respon sistemik, berupa diketahui berhubungan dengan patogenesis
peningkatan antibodi IgG dan peningkatan berbagai penyakit sistemik yang berpotensi
beberapa marker inflamasi sistemik dalam mengancam kehidupan seperti penyakit
serum darah penderita periodontitis, di kardiovaskuler, diabetes dan
antaranya, CRP (C-reactive protein), IL-6 kelahiran/kematian bayi prematur.
(interleukin-6) dan jumlah netrofil Patomekanisme yang diduga dapat
(Scannapieco, 1998; Anusaksathien dkk. 2000; menjelaskan hal ini adalah adanya respons
DAiuto dkk. 2004; Loos dkk. 2000). Ogawa inflamasi sistemik terhadap bakteri
dkk. (1994) melaporkan peningkatan produksi periodontal dan atau produknya.
sitokin pro inflamatori dalam jumlah besar,
seperti IL-1, IL-6, IL-8 dan tumor necrosis 1) Penyakit jantung koroner: aterosklerosis
factor (TNF)- pada darah perifer manusia. dan infark miokardial akut (IMA)
Berdasarkan uraian di atas, terdapat Aterosklerosis adalah penyakit
beberapa hal yang mungkin timbul dalam inflamatori progresif yang mengenai arteri
darah seseorang, sebagai implikasi adanya ukuran besar dan sedang dan ditandai oleh
bakteriemia, antara lain: 1) terdapatnya plak aterosklerotik yang menyebabkan
whole cell bakteri, 2) eksotoksin, endotoksin, penebalan dinding arteri. Lesi aterosklerotik
produk-produk metabolit bakteri, 3) tahap lanjut ditandai dengan terbentuknya
peningkatan komponen inflamatori seperti, ateroma (dungkul arteri), yang pada bagian
rekruitmen dan aktivasi netrofil, peningkatan intinya (core) mengandung kolesterol dan
produksi radikal bebas (dari sel inang, untuk kolesterol ester ekstraselular, serta sel-sel busa
membunuh mikroba), produksi proteinase (makrofag yang dalam sitoplasmanya
oleh netrofil (utamanya MMPs), peningkatan banyak mengandung lipid). Bagian intimal
antibodi, 4) peningkatan kompleks-imun. ateroma tersebut diselubungi oleh lapisan tipis
Interaksi dari komponen-komponen tersebut yang terutama tersusun atas serabut-serabut
dapat menghasilkan proses yang secara kolagen yang disebut fibrous cap.
kumulatif berakibat pada destruksi jaringan. Keberadaan ateroma cenderung
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa menimbulkan terjadinya trombosis, karena
penyebaran infeksi periodontal ke sirkulasi komponen-komponen ateroma cenderung
darah sistemik membawa konsekuensi yakni bersifat trombogenik, fibrous cap yang tipis
potensi terjadinya kerusakan jaringan/organ cenderung mudah robek, hal ini akan
tubuh yang lain. menginduksi agregasi platelet yang kemudian
mengaktifkan kaskade koagulasi darah dan
Inflamasi vs penyakit sistemik pembentukan trombus. Pembentukan
Konsep lama lebih cenderung trombus dapat menyebabkan oklusi arteri,
mengatakan bahwa inflamasi merupakan bila hal ini terjadi pada arteri koroner, maka
respons tubuh yang menguntungkan, namun akan menyetop aliran darah menuju jantung
kini para ahli menyadari bahwa inflamasi sehingga menyebabkan kematian (infark) sel-
dapat merupakan respons yang dapat sel otot jantung. Keadaan ini dapat berakibat
membahayakan kehidupan. Paradigma baru fatal dan menyebabkan kematian.
yang kini berkembang menunjukkan bahwa Laporan dari USA menyebutkan
dasar molekuler patomekanisme berbagai bahwa 50% dari total kematian di Amerika
penyakit sistemik (kardiovaskuler, kanker, disebabkan oleh komplikasi aterosklerosis.
diabetes melitus, kelahiran prematur, dll) Beberapa laporan menyebutkan bahwa plak
adalah inflamasi. Konsep ini baru aterosklerotik umumnya diinfeksi oleh
berkembang pada dekade akhir ini. Suatu patogen-patogen periodontal seperti P.

23
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 8 No. 1 2011 : 21-26

gingivalis, A. actinomycetem comitans, B. Diabetes mellitus (DM) adalah


forsythus dan Provotella intermedia) (Chiu, sindrom klinis yang ditandai dengan
1999; Harasthy, 2000; Stelzel, 2005). DNA hiperglikemia dan biasanya terkait dengan
empat jenis bakteri ini ditemukan pada defisiensi insulin. DM juga ditandai dengan
spesimen autopsi plak aterosklerotik pada abnormalitas metabolik dan komplikasi seperti
orang yang meninggal karena serangan pada mata, ginjal, saraf, pembuluh darah
jantung. Kosarov dkk. (2005) melaporkan P. dan periodonsium. DM umumnya
gingivalis yang viable pada plak aterosklerotik dikategorikan menjadi dua tipe, tipe 1 atau
manusia. Sedangkan Kuramitsu dkk. (2001) insulin dependent, dan tipe 2, non-insulin
membuktikan, P. gingivalis 381 dapat dependent. Tipe 1 disebabkan berkurangnya
mendegradasi fibrous cap plak aterosklerotik produksi insulin karena kerusakan sel-sel beta
yang diisolasi dari sampel autopsi. pancreas, pada tipe 2 karena adanya
Infark miokardial akut (IMA) adalah resistensi jaringan target terhadap insulin.
kerusakan atau kematian suatu area otot Etiologi yang pasti dari DM belum
jantung yang disebabkan oleh berkurangnya diketahui, namun factor lingkungan yang
suplai oksigen ke daerah tersebut. IMA hampir berinteraksi dengan kecenderungan genetic,
selalu disebabkan oleh adanya trombus menentukan apakah factor genetic tersebut
oklusif yang terbentuk karena ruptur plak akan berkembang atau bermanifes secara
aterosklerotik pada arteri koroner (Shah, 2003; klinis. Faktor lingkungan yang mencetuskan
Gough, 2006). DM tipe 1 antara lain infeksi mikroorganisme,
Hubungan infeksi periodontal diet, factor imunologikal dan penyakit
dengan IMA banyak dilaporkan. Penelitian pancreas, sedangkan pada DM tipe 2
yang penulis lakukan mendapatkan adanya meliputi gaya hidup, umur, kehamilan, sekresi
bermacam-macam epitop P. gingivalis dalam dan resistensi insulin (Li dkk. 2000).
darah penderita IMA (Susilawati, 2005). Infeksi periodontal sering terjadi
Berbagai penelitian seroepidemiologik, pada kondisi DM parah, jadi DM merupakan
menemukan adanya korelasi yang sangat factor resiko penyakit periodontal. Akan
kuat antara meningkatnya antibodi terhadap tetapi sebaliknya, infeksi periodontal juga
bakteri periodontitis dengan meningkatnya merupakan factor predisposes atau factor
beberapa marker sistemik yang berkaitan yang dapat memperparah DM. Hal ini kini
dengan penyakit kardiovaskuler, seperti CRP banyak mendapatkan perhatian baik dari
(C-reactive protein), fibrinogen, faktor kalangan peneliti maupun praktisi. Grossi dan
prokoagulan VIII, agregasi platelet, IL-6, MCP- Genco (1998) melaporkan hasil
1 (monocyte chemotactic protein-1) (Sharma eksperimennya bahwa periodontitis lanjut
dkk., 2000; Loos dkk., 2000; Stelzel dkk., 2000; meningkatkan keparahan dan komplikasi
Shoenfeld, 2002; Bazile dkk., 2002). Dorn dkk. metabolik DM. Mereka berargumen, sitokin-
(1999) merangkum beberapa penelitian sitokin proinflamatori yang terbentuk sebagai
epidemiologik, dan mendapatkan bahwa respons terhadap infeksi bakteri periodontal
periodontitis merupakan faktor resiko penting dan juga produk-produk mikroorganisme
bagi penyakit kardiovaskuler. Beberapa periodontopatik dapat meningkatkan respon
penelitian tersebut antara lain, Mattila terhadap produk-produk oksidasi glukosa
dkk.menemukan bahwa, pasien-pasien infark (advanced glycation end products, AGEs)
miokardial memiliki kesehatan dental yang pada DM. Kombinasi dari dua jalur yaitu
jauh lebih buruk dibanding populasi kontrol. infeksi dan peningkatan sitokin yang dimediasi
DeStefano dkk. memonitor subyek 13 16 AGEs, menjelaskan terjadinya peningkatan
tahun (setelah pemeriksaan dental baseline), kerusakan jaringan dan peran periodontitis
dari 9.760 orang yang diteliti, subyek pada keparahan dan control metabolic
periodontitis memiliki resiko penyakit pada DM.
kardiovaskuler 25% lebih besar, dibanding
subyek penyakit minimal atau tanpa penyakit 3) Kelahiran bayi premature dengan berat
periodontal. Laki-laki > 50 tahun penderita badan lair rendah (BBLR)
periodontitis atau memiliki gigi tanggal BBLR adalah kelahiran bayi yang
(missing teeth), memiliki resiko 70 % lebih besar beratnya < 2,5 kg, hal ini merupakan problem
untuk menderita penyakit kardiovaskuler, kesehatan di negara berkembang ataupun
dibanding pria tanpa penyakit periodontal. yang sedang berkembang. Insidensi kelahiran
Beck dkk. mengevaluasi penyakit periodontal premature disertai BBLR belum berkurang. Hal
dan variabel-variabelnya sebagai faktor ini merupakan penyebab kematian utama
resiko penyakit kardiovaskuler dan stroke. bayi. Bayi berat badan rendah cenderung
Mereka mendapatkan, setiap peningkatan mengalami kematian pada saat dilahirkan,
20% alveolar bone loss (parameter paling dan bayi BBLR yang dapat bertahan hidup
akurat untuk mengukur periodontitis), insidensi biasanya mengalami kelainan
penyakit kardiovaskuler meningkat 40%. Lebih perkembangan saraf, problem respiratori dan
lanjut dilaporkan, pasien-pasien dengan anomaly congenital (Li dkk, 2002). Juga
alveolar bone loss 40 % memiliki resiko dilaporkan terjadinya kelainan
penyakit kardiovaskuler fatal 2,7 kali lebih perkembangan pada tingkah laku dan
tinggi. gangguan hiperaktivitas.
Berbagai kejadian seperti
2) Diabetes Mellitus peningkatan infeksi pada cairan amniotic,

24
Periodontal infection is a silent killer (IDA. Susilawati)

infeksi korioamniotik dan korioamninitis, Chiu B. (2001) Multiple Infection in Carotid


menyarankan dugaan adanya hubungan Atherosclerotic Plaques. Am Heart J.
antara kelahiran premature BBLR dengan 138(5 Pt 2):534-6.
terjadinya infeksi selama kehamilan. Secara
histologik dilaporkan bahwa korioamnion Constantinides P. (1994) General
sering mengalami inflamasi, bahkan meskipun Pathobiology. Appleton & Lange.
tidak ada infeksi vagina atau servik. Hal ini Norwalk, Conecticut USA. p. 133-
menunjukkan bahwa infeksinya kemungkinan 150.
berasal dari plasenta.
Mekanisme peran infeksi pada
DAuito F., Parkar M., Andreou G., Suvan J.,
kelahiran bayi premature diduga melibatkan
Brett., Ready D., Tonetti MS. (2004)
induksi bakteri pada aktivasi imunitas selular
Periodontitis and Systemic
yang diperankan oleh sel-sel inflamatori
Inflamation: Control of Local
netrofil dan makrofag. Hal ini akan
Infection is Associated with a
menginduksi produksi sitokin-sitokin
Reduction in Serum Inflamatory
proinflamatori seperti IL-1, IL-6 dan TNF pada
Marker. J. Dent Rest 83(2). p. 156-
cairan amniotic. Sitokin-sitokin ini merupakan
160.
induser yang sangat poten untuk produksi
prostaglandin dan MMPs yang menyebabkan
destruksi jaringan yang memicu kelahiran Dorn BR., Dunn WA., Fox AP. (1999) Invasion of
premature. Human Coronary Artery Cells by
Infeksi periodontal cenderung Periodontal Pathogens. Infection
meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur and Immunity. Vol 67, No. 11, p
dan BBLR. Selama kehamilan trimester kedua, 5792-5798.
terjadi peningkatan spesies bakteri anaerob
gram negative pada plak dental (Kornman & Duenwald M. Body's Defender Goes on the
Loesche, dalam Li dkk. 2002). Komponen Attack. New York Times. January 22,
bakteri ini yaitu LPS dapat meningkatkan 2002
produksi sitokin-sitokin proinflamatori dan
MMPs yang dapat menembus plasenta dan Figdor D. (2002) Apical periodontitis: A Very
berperan pada kelahiran prematur. Prevalent Problem. O. Surg., O.
Berdasarkan suatu studi case-control Med., O. Pathol., O. Radiol. Vol 94.
dilaporkan bahwa wanita yang melahirkan No. 6. p. 651-652.
premature BBLR cenderung memiliki status
periodontal yang buruk dibanding dengan Genco RJ., Offenbacher S., Beck J., Rees T.
wanita yang melahirkan bayi normal. (2000) Cardiovascular Diseases and
Oral Infection. In: Rose L., Genco R.,
Kesimpulan Mealy BL., editors. Periodontal
Infeksi periodontal bersifat toksik, Medicine. Hamilton Ontario: B.C.
mudah menyebar ke sirkulasi darah sistemik Decker Corp. p. 63-82.
dan menginduksi respons inflamasi dan
kerusakan jaringan pada organ tubuh yang
Gorman C and Park A. Inflammation is a
lain. Hal inilah yang diduga menjelaskan
Secret Killer. Time Magazine, Feb. 23,
peran infeksi periodontal pada berbagai
2004
penyakit sistemik fatal yang mengancam
kehidupan. Oleh karena itu, para Praktisi
Kedokteran Gigi sudah seharusnya Gough PJ; Gomez IG; Wille PT and Raines EW.
menempatkan kontrol infeksi periodontal (2006) Macrophage expression of
sebagai tindakan emergensi. active MMP-9 induces acute
plaque disruption in apoE-deficient
mice J. Clin. Invest. 116:59-69.
Daftar Pustaka
Abbas AK & Lichtman AH. (2003) Cellular and Halliwell B. & Gutteridge JMC. (1999) Free
Molecular Immunology. 5th Ed. Radical in Biology and Medicine. 3rd
Saunder. Elsevier Science USA. p. ed. University Press. Osaka. p. 442-
275-297. 453.

Anusaksathien O., Teanpaisan R. (2000) Haraszthy VI., Zambon JJ., Trevisan M., Zeid M.,
Humoral Antibody Responsse to Genco RJ. (2000). Identification of
Porphyromonas gingivalis in Periodontal Pathogens in
Periodontitis Patients. J. Dent Assoc Atheromathous Plaques. J.
Thai :28-33. Periodontol. 71:1554-60.

Carranza FA. (2000) Glikmans Clinical Inagaki S, Ishihara K, Yasaki Y, Yamada S,


Periodontology. 8th ed. WB. Okuda K. (2003) Antibody Responses
Saunders Co. Philadelpia, London. of Periodontitis Patients to Gingipains
p. 25-56 of Porphyromonas gingivalis. J.

25
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 8 No. 1 2011 : 21-26

Periodontol, Vol. 74, No. 10, Pp. 1432- Porphyromonas gingivalis-Infected


1439. Endothelial Cells. Infection and
Immunity. 70(1).p. 268-276.
Kadowaki T, Baba A, Abe N, Takii R, Hashimoto
M, Tsukuba T, Okazaki S, Suda Y, Ogawa T., Ucida H., Hamada S. (1994)
Asao T, Yamamoto K. (2004) Porphyromonas gingivalis Fimbriae
Suppression of Pathogenicity of and Their Synthetic Peptides Induce
Porphyromonas gingivalis by Newly Proinflamatory Cytokines in Human
Developed Gingipain Inhibitors. Peripheral Blood Monocyte Cultures.
Molecular Pharmacology. 66 : 1599- FEMS Microbiol Lett. Feb.
1606. 15;116(2):237-42.

Kozarov EV., Dorn BR., Shelburne CE., Dunn Scannapieco FA. (1998) Periodontal Diseases
WA., Progulske-Fox A. (2005) as a Potential Risk Factor for
Human Atherosclerotic Plaque Systemic Diseases. J. Periodontol.
Contains Viable Invasive 69:841-850.
Actinobacillus
actinomycetemcomitans and Shah PK., Galis ZS. (2001) Matrix
Porphyromonas gingivalis. Metalloproteinase Hypothesis of
Arteriosclerosis, Thrombosis, and Plaque Rupture. Circulation. 104 :
Vascular Biology. 25:e17 1878.

Kuramitsu HK, Kang IC, Qi M. (2003) Sharma A., Novak EK., Sojar HT., Swank RT.,
Interactions of Porphyromonas Kuramitsu HK., Genco RJ. (2000)
gingivalis with Host Cells: Porphyromonas gingivalis Platelet
Implications for Cardiovascular Agregation Activity: Outer
Diseases. J. Periodontol. Vol 74. No Membran Vesicles are Potent
1, p. 85-89. Activators of Murine Platelets. Oral
Microbiol Immunol 15:393-396.
Li X., Kolltveit KM., Tronstad L., Olsen I (2000)
Systemic Disease Caused by Oral Stelzel M., Conrads G., Pankuweit S., Maisch
Infection. Clin. Microb. Rev. Oct. p. B., Vogt S., Moosdorf R., Flores-de-
547-558. Jacoby L. (2002) Detection of
Porphyromonas gingivalis DNA in
aortic tissue by PCR. J. Periodontol.
Loos BG., Craandijk J., Hoek FJ., Wertheim-van
Dillen. (2000) Elevation of Systemic Aug;73(8):868-70.
Markers Related to Cardiovascular
Diseases in the Peripheral Blood of Susilawati IDA (2005) Epitop Porphyromonas
Periodontitis Patients. J. Periodontol. gingivalis pada serum darah
71:1528-1534. penderita Infark Miokardial Akut.
Penelitian Disertasi. Universitas
Brawijaya Malang.
Nassar H; Chou HH; Khigation M; Gibson FC;
Dyke TEV dan Genco CA. (2002)
Role for Fimbriae and Lysine- Vojdani A. (2000) The Role of Periodontal
Specific Cysteine Proteinase Disease and other Infections in the
Gingipain K in Expression of Patothogenesis of Atherosclerosis
Interleukin-8 and Monocyte and Systemic Diseases. Immuno-
Chemoattractant Protein in sciences Lab, Inc. Beverly Hills, Ca
90211.

26

Anda mungkin juga menyukai