3
Hill (Muslich, 2011) mengatakan, dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan lingkungan (alam, sosial, dan budaya),
cara berpikir dan perilaku yang membantu negara, dan Tuhan Yang Maha Esa (Poerwati
individu untuk hidup dan bekerja bersama dan Amri, 2013).
sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara Manusia yang bertanggung jawab
dan membantu mereka untuk membuat adalah manusia yang siap menanggung
keputusan yang dapat dipertanggungjawab- segala resiko dari perkataan maupun
kan. Terkait dengan itu, sebagaimana yang perbuatannya yang mendatangkan akibat
disitir oleh Character Counts Coalition (a hukum. Tanggung jawab membuat seseorang
project of The Joseph Institute of Ethics) ada berhati-hati dalam segala tindak tanduknya.
enam pilar karakter (The Six Pillars Menurut Aziz (2012) menciptakan
Characters) yang dapat menjadi acuan. Enam peserta didik menjadi orang-orang bertang-
pilar karakter yang dimaksud adalah sebagai gung jawab harus dimulai dari memberikan
berikut: tugas-tugas yang kelihatan sepele. Misalnya
(1) Trustworthinness, bentuk karakter yang tidak membuang sampah di dalam kelas atau
membuat seseorang menjadi berintegri- sembarang tempat. Tidak perlu ada sanksi
tas, jujur, dan loyal. untuk pembelajaran ini, cukup peserta didik
(2) Fairness, bentuk karakter yang mem- ditumbuhkan akan kesadaran akan tugas.
buat seseorang memiliki pemikiran Sehingga tugas itu akhirnya berubah menjadi
terbuka serta tidak suka memanfaatkan kewajiban membuang sampah pada
orang lain. tempatnya.
(3) Caring, bentuk karakter yang membuat Tanggung jawab kepemilikan filo-
seseorang memiliki sikap peduli dan sofis meliputi bersikap termotivasi, berupaya
perhatian terhadap orang lain maupun sebaik mungkin, bersikap bertanggung jawab
kondisi sosial lingkungan sekitar. dan disiplin, tetap berkomitmen, dan
(4) Respect, bentuk karakter yang membuat sungguh-sungguh berusaha memanfaatkan
seseorang selalu menghargai dan sebuah peluang berprestasi. Tanggung jawab
menghormati orang lain. kepemilikan praktis mencakup menyelesaikan
(5) Citizenship, bentuk karakter yang mem- semua tugas dan latihan, menjalani instruksi
buat seseorang sadar hukum dan sebaik-baiknya, bersikap kooperatif, dan
peraturan serta peduli terhadap ling- mengungkapkan penghargaan serta bersyu-
kungan. kur atas usaha orang lain.
(6) Responsibility, bentuk karakter yang Tanggung jawab kepemilikan
membuat seseorang selalu bertanggung filosofis meliputi bersikap termotivasi, ber-
jawab, disiplin, dan selalu melakukan upaya sebaik mungkin, bersikap bertanggung
sesuatu dengan sebaik mungkin. jawab dan disiplin, tetap berkomitmen, dan
Karakter Tanggung Jawab sungguh-sungguh berusaha memanfaatkan
Menurut kamus umum Bahasa sebuah peluang berprestasi. Tanggung jawab
Indonesia tanggung jawab adalah keadaan kepemilikan praktis mencakup menyelesaikan
wajib menanggung segala sesuatunya (kalau semua tugas dan latihan, menjalani instruksi
ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalah- sebaik-baiknya, bersikap kooperatif, dan
kan, diperkarakan dsb). Tanggung jawab mengungkapkan penghargaan serta bersyu-
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku kur atas usaha orang lain (Taylor, 2005: 166-
atau perbuatannya yang disengaja dan tidak 167).
disengaja. Tanggung jawab juga berarti Istilah-istilah lain yang berkaitan
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan dengan tanggung jawab antara lain (Muin,
kewajiban. 2011 : 216-217) :
Tanggung jawab merupakan sikap (1) Duty (tugas) artinya apa yang telah
dan perilaku seseorang untuk untuk melaksa- diberikan pada kita sebagai tugas kita
nakan tugas dan kewajiban yang seharusnya harus melakukannya.
(2) Time management (managemen waktu) (2) Menjalankan instruksi sebaik-baiknya
artinya orang yang bertanggung jawab selama proses pembelajaran berlang-
itu biasanya adalah orang yang bisa sung.
mengatur waktu dan konsekuen dengan (3) Bersikap kooperatif. Artinya siswa dapat
jadwal yang telah ditetapkan. berdiskusi dengan teman atau guru
(3) Reaching goals (tujuan-tujuan yang dengan baik untuk menyelesaikan suatu
ingin diraih) artinya tujuan yang ingin permasalahan.
dicapai bersama. Ini adalah tanggung (4) Mengungkapkan penghargaan serta
jawab bagi orang yang telah menetap- bersyukur terhadap orang lain.
kan tujuan dan harus bertanggung (5) Dapat mengatur waktu yang telah
jawab untuk melakukan sesuatu agar ditetapkan. Hal ini termasuk dalam istilah
tujuan itu bisa tercapai. Karena sekali time management yang berkaitan deng-
tujuan ditetapkan, dibutuhkan kerja an tanggung jawab.
untuk membuktikan bahwa seseorang (6) Serius dalam mengerjakan sesuatu. Hal
harus serius meraihnya. ini termasuk dalam istilah reaching goal
(4) Diligence (ketekunanan, sifat rajin) (tujuan-tujuan yang ingin diraih). Serius
artinya orang yang rajin dan tekun itu dalam mengerjakan sesuatu dalam
biasanya adalah orang yang bertang- pengertian ini merupakan serius dalam
gung jawab. Ketika mengerjakan belajar untuk mencapai hasil yang
sesuatu secara malas-malasan pada maksimal dan sangat memuaskan,
saat tujuan untuk mencapai sesuatu sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat
sudah ditetapkan dan standar kerja tercapai dengan baik.
untuk mencapainya bisa diukur, ia (7) Fokus dan konsisten. Hal ini merupakan
adalah orang yang tidak bertanggung salah satu kontrak secara lisan atau
jawab. komitmen yang harus ditepati oleh
(5) Teamwork (tim kerja) artinya orang semua siswa yang mana fokus dan kon-
yang menyimpang dari kesepakatan tim sisten dalam pengertian ini merupakan
dan ingin mengambil keuntungan untuk semua siswa harus fokus dan konsisten
dirinya sendri dari kegiatan bersama tim terhadap mata pelajaran pada saat
adalah orang yang tidak bertanggung pembelajaran berlangsung dan tidak ada
jawab. hal-hal lain yang menggangu seperti
(6) Contracts (kontrak) : kesepakatan yang buku-buku yang bukan dipelajari pada
harus diikuti dan melanggarnya juga saat itu, mainan, hp, dan sebagainya
tidak bertanggung jawab. yang sifatnya dapat menggangu konsen-
(7) Rational (hal yang masuk akal) artinya trasi siswa terhadap mata pelajaran yang
orang yang bertanggung jawab adalah dipelajari pada saat pembelajaran ber-
yang mengatakan sesuatu hal yang langsung.
masuk akal, tidak mengumbar kebo- (8) Tidak mencontek. Dalam hal ini tidak
hongan dan irasionalitas. mencontek merupakan perwujudan dari
Seseorang dikatakan bertanggung kejujuran atau hasil karya sendiri dan
jawab apabila melaksanakan tugas secara merupakan ciri dari orang bertanggung
tepat/jujur atau dengan kata lain mengerjakan jawab serta hal ini juga termasuk dalam
berdasarkan hasil karya sendiri (Zuriah, 2007: istilah rational (hal yang masuk akal).
256). Karakter tanggung jawab merupakan (9) Rajin dan tekun selama proses pembel-
karakter yang harus ada di dalam diri siswa. ajaran berlangsung. Diligence (ketekun-
Untuk itu ada beberapa indikator dari karakter an, sifat rajin) artinya orang yang rajin
tanggung jawab siswa yang dijadikan sebagai dan tekun itu biasanya adalah orang
bahan penelitian ini yaitu : yang bertanggung jawab.
(1) Menyelesaikan semua tugas dan latihan (10) Membantu teman yang sedang kesulitan
yang menjadi tanggung jawabnya. dalam belajar. Dalam hal ini termasuk
5
pengertian dari berupaya sebaik mung- struktur 4 fase sebagai sintaks NHT (Trianto,
kin dan memanfaatkan sebuah peluang 2011) :
untuk berprestasi . (1) Fase 1 : Penomoran
Dari kesepuluh indikator tanggung Dalam fase ini guru membagi siswa ke
jawab ini, maka akan dibagi menjadi tang- dalam kelompok 3-5 orang dan kepada
gung jawab individu dan sosial yaitu : setiap anggota kelompok diberi nomor
Tanggung jawab individu berarti seorang antara 1-5.
yang berani berbuat, berani bertanggung (2) Fase 2 : Mengajukan pertanyaan
jawab tentang segala resiko dari perbuatan- Guru mengajukan sebuah pertanyaan
nya (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2007: kepada siswa. Pertanyaan dapat
6) yang meliputi : bervariasi. Pertanyaan dapat amat
(1) Menyelesaikan semua tugas dan latihan spesifik dan dalam bentuk kalimat
yang menjadi tanggung jawabnya. Tanya.
(2) Menjalankan instruksi sebaik-baiknya se- (3) Fase 3: Berfikir bersama
lama proses pembelajaran berlangsung. Siswa menyatukan pendapatnya terha-
(3) Dapat mengatur waktu yang telah dite- dap jawaban pertanyaan itu dan
tapkan. meyakinkan tiap anggota dalam timnya
(4) Serius dalam mengerjakan sesuatu. mengetahui jawaban tim.
(5) Fokus dan konsisten. (4) Fase 4 : Menjawab
(6) Tidak mencontek. Guru memanggil suatu nomor tertentu,
(7) Rajin dan tekun selama proses pembe- kemudian siswa yang nomornya sesuai
lajaran berlangsung. mengacungkan tangannya dan menco-
Tanggung jawab sosial berarti bahwa semua ba menjawab pertanyaan untuk seluruh
perbuatan yang dilakukan seseorang harus kelas.
sudah dipikirkan akibat-akibatnya atau untung Hasil Belajar
ruginya bagi orang lain, masyarakat dan ling- Menurut Suprijono (2013) menya-
kungannya (Direktorat Tenaga Kependidikan, takan hasil belajar adalah pola-pola per-
2007:6), meliputi : buatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
(1) Bersikap kooperatif. sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
(2) Mengungkapkan penghargaan serta Merujuk pemikiran Gagne
bersyukur atas usaha orang lain. (Suprijono, 2013), hasil belajar berupa:
(3) Membantu teman yang sedang kesulitan (1) Informasi verbal yaitu kapabilitas meng-
belajar. ungkapkan pengetahuan dalam bentuk
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bahasa, baik lisan maupun tertulis.
Menurut Trianto (2011) pembela- Kemampuan merespons secara spesifik
jaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh tehadap rangsangan spesifik. Kemam-
Spenser Kagen untuk melibatkan lebih puan tersebut tidak memerlukan mani-
banyak siswa dalam menelaah materi yang pulasi simbol, pemecahan masalah
tercakup dalam suatu pelajaran dan maupun penerapan aturan.
mengecek pemahaman siswa terhadap isi (2) Keterampilan intelektual yaitu kemam-
pelajaran. puan mempresentasikan konsep dan
Menurut Huda (2013) pada lambang. Keterampilan intelektual terdiri
dasarnya, NHT merupakan varian dari diskusi dari kemampuan mengategorisasi, ke-
kelompok. Teknis pelaksanaannya hampir sa- mampuan analitis-sintesis fakta-konsep
ma dengan diskusi kelompok dan cocok dan mengembangkan prinsip-prinsip ke-
untuk memastikan akuntabilitas individu ilmuan. Keterampilan intelektual meru-
dalam diskusi kelompok pakan kemampuan melakukan aktivitas
Guru dalam mengajukan pertanya- kognitif bersifat khas.
an kepada seluruh kelas, guru menggunakan (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menya-
lurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini tidak adanya variabel kontrol (Sugiyono,
meliputi penggunaan konsep dan kaidah 2009: 74). Adapun yang menjadi alasan
dalam memecahkan masalah. desain ini agar konsentrasi penelitian dalam
(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan pelaksanaannya tidak terpecah, dan
melakukan serangkaian gerak jasmani penelitian dapat dilakukan secara efektif
dalam urusan dan koordinasi, sehingga untuk mencapai hasil maksimal. Jenis desain
terwujud otomatisme gerak jasmani. dalam penelitian ini adalah One-Shot Case
(5) Sikap adalah kemampuan menerima Study sebanyak enam kali pertemuan.
atau menolak objek berdasarkan Populasi dan Sampel Penelitian
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap Dalam penelitian ini populasi yang
berupa kemampuan menginternalisasi dipilih oleh peneliti adalah semua siswa kelas
dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap X Tata Niaga SMKN 1 Banjarmasin tahun
merupakan kemampuan menjadikan pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 75
nilai-nilai sebagai standar perilaku. siswa, yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang
Menurut Bloom (Suprijono, 2013), digunakan pada penelitian ini adalah
hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, mengambil satu kelas random sampling
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif dengan cara mengundi.
adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), Sampel dalam penelitian ini adalah
comprehension (pemahaman, menjelaskan, siswa kelas XB Tata Niaga yang berjumlah 23
meringkas, contoh), application (menerap- orang. Pada kelas XB Tata Niaga digunakan
kan), analysis (menguraikan, menentukan sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, model pembelajaran Number Head Together
merencanakan, membentuk bangunan baru), (NHT) untuk mengembangkan karakter
dan evaluation (menilai). Domain afektif tanggung jawab.
adalah receiving (sikap menerima), respon- Teknik Pengumpulan Data
ding (memberikan respons), valuing (nilai), Teknik pengumpulan data yang
organization (organisasi), dan characte- digunakan dalam penelitian ini adalah
rization (karakterisasi). sebagai berikut :
Menurut Nana Sudjana (Kunandar, (1) Dokumentasi
2011) hasil belajar adalah suatu akibat dari Dokumentasi digunakan untuk
proses belajar dengan menggunakan alat mengetahui informasi dan data mengenai
pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun keadaan sekolah, keadaan kelas, dan siswa
secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan SMK Negeri 1 Banjarmasin.
maupun tes perbuatan. Sedangkan S. (2) Observasi
Nasution berpendapat bahwa hasil belajar Observasi dalam penelitian ini
adalah suatu perubahan pada individu yang bertujuan untuk mengamati perkembangan
belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, karakter tanggung jawab siswa pada saat
tetapi juga membentuk kecakapan dan proses pembelajaran matematika dengan
penghayatan dalam diri pribadi individu yang menggunakan model pembelajaran NHT.
belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil Jenis observasi yang dipakai adalah
nilai ulangan harian (fomatif), nilai ulangan observasi terstruktur, artinya observasi telah
tengah semester (subsumatif), dan nilai dirancang secara sistematis, tentang apa
ulangan semester (sumatif). yang akan diamati, kapan, dan dimana
tempatnya. Observasi tersebut dilakukan oleh
METODE pengamat atau observer dengan menggu-
Penelitian ini menggunakan nakan lembar observasi yang telah
metode eksperimen, eksperimen yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing
dimaksud adalah eksperimen yang tidak dan dinyatakan telah siap digunakan untuk
sebenarnya (Pre Experimental Design). penelitian.
Dikatakan Pre Experimental Design, karena (3) Tes
7
Penelitian ini menggunakan tes (7) Memberikan skor penilaian karakter
prestasi atau achievement test, yaitu tes yang tanggung jawab siswa.
digunakan untuk mengukur pencapaian sese- (8) Melakukan pengujian data yang sudah
orang setelah mempelajari sesuatu (Arikunto, dikumpulkan.
2010:194). Bentuk tes yang digunakan (9) Menyimpulkan hasil penelitian.
berupa tes uraian (essay).
Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh terdiri dari Berdasarkan observasi selama
nilai karakter tanggung jawab siswa dan hasil proses pembelajaran didapat nilai karakter
belajar matematika yang dianalisis dengan tanggung jawab siswa, nilai rata-rata indikator
menggunakan statistika deskriptif dan siswa terjadi peningkatan dari pertemuan
statistika inferensial. pertama hingga pertemuan keenam, yaitu
Sugiyono (2012:23) menyatakan dari 23,95 menjadi 76,44 dapat dilihat pada
bahwa statistika deskriptif adalah statistik Lampiran 2 dan lampiran 12. Dari yang
yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau tergolong Mulai Terlihat (MT) menjadi Sudah
memberi gambaran terhadap obyek yang Berkembang (SB).
diteliti melalui data sampel atau populasi Pada pertemuan pertama ber-
sebagaimana adanya, tanpa melakukan dasarkan hasil perhitungan didapat frekuensi
analisis dan membuat kesimpulan yang sebesar 4,35% siswa yang perlu dikembang-
berlaku untuk umum. Statistika inferensial kan lagi karakter tanggung jawabnya dari
adalah statistika yang digunakan untuk kategori belum terlihat dan 95,65% siswa
menganalisis data sampel dan hasilnya akan kategori mulai terlihat. Setelah dilakukan
digeneralisasikan untuk populasi di mana pembinaan di setiap pertemuan siswa dapat
sampel diambil. Terdapat dua macam statistik mengembangkan karakter tanggung jawab-
inferensial yaitu statistika parametris dan nya masing-masing. Pada pertemuan ke-
nonparametris. Data akan diuji menggunakan enam karakter tanggung jawab siswa
bantuan aplikasi SPSS 17. meningkat menjadi 8,70% siswa pada
Prosedur Penelitian kategori sudah menjadi kebiasaan dan
Prosedur penelitian ini dilakukan 91,30% siswa sudah berkembang nilai
dalam beberapa tahap, yaitu : karakter tanggung jawabnya.
(1) Menyusun materi pembelajaran yang Hill (Muslich, 2011) mengatakan,
akan diajarkan pada kelas yang di teliti pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan
menggunakan model pembelajaran cara berpikir dan perilaku yang membantu
Kooperatif tipe Number Head Together individu untuk hidup dan bekerja bersama
(NHT), serta membuat media yang akan sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara
digunakan. dan membantu mereka untuk membuat
(2) Menyusun lembar observasi. keputusan yang dapat dipertanggungjawab-
(3) Melaksanakan kegiatan belajar meng- kan. Pendapat ini berkaitan dengan hasil
ajar menggunakan model pembelajaran penelitian yang dilakukan. Dengan bimbingan
Kooperatif tipe Number Head Together terus-menerus maka pendidikan karakter
(NHT). akan menjadi kebiasaan yang terlihat dari
(4) Selama proses pembelajaran, observer pertemuan pertama hingga pertemuan
yang ditentukan melakukan observasi keenam yang terus mengalami perkem-
(mengetahui perkembangan karakter bangan.
tanggung jawab siswa). Hasil belajar pada penelitian ini
(5) Melaksanakan tes atau evaluasi tidak teratur, kadang menurun kadang
pembelajaran pada kelas yang telah meningkat, hal ini dikarenakan perbedaan
diteliti setiap pertemuan. materi selama 6 kali pertemuan, perbedaan
(6) Memberikan skor penilaian terhadap ini disebabkan tingkat kesulitan setiap materi
hasil tes atau evaluasi pembelajaran. yang di ajarkan. Namun, rata-rata hasil
belajar siswa terus meningkat dari pertemuan pertemuan keenam menjadi 84,78, maka
pertama sampai pertemuan keenam. Pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan
pertemuan pertama rata-rata hasil belajar sebesar 17,61 poin.
siswa 67,17 dan terus meningkat hingga
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6
Pertemuan
9
(2) Guru matematika yang akan efektif.html. Pada tanggal 26 Mei
melaksanakan model pembelajaran 2014.
kooperatif tipe Number Head Together Muin, Fatchul. 2011. Pendidikan Karakter:
(NHT) hendaknya menyediakan soal Konstruksi Teoritik dan Praktik.
yang banyak dan bervariasi untuk Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
meningkatkan pemahaman siswa. Muhsetyo, G, dkk. 2009. Pembelajaran
(3) Siswa diharapkan dapat terus mening- Matematika SD. Universitas
katkan hasil belajarnya dan mengem- Terbuka, Jakarta.
bangkan karakter tanggung jawab agar Muslich, M. 2011. Pendidikan Karakter
menjadi kebiasaan tidak hanya di Menjawab Tantangan Krisis
sekolah, tetapi juga di lingkungan. Multidimensional. Jakarta: Bumi
(4) Peneliti yang ingin melakukan penelitian Aksara.
dengan menggunakan model pembela- Poerwati, L. E & S. Amri. 2013. Panduan
jaran kooperatif tipe Number Head To Memahami Kurikulum 2013.
gether (NHT), hendaknya menciptakan Jakarta: Prestasi Pustaka.
suasana belajar yang menyenangkan Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
agar dapat memotivasi siswa untuk Kualitatif Dan R&D. Bandung:
terus meningkatkan hasil belajarnya. Alfabeta Bandung.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Peneltian Suatu Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rine- Teori & Aplikasi PAIKEM.
ka Cipta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aziz, A. A. 2012. Hati Pusat Pendidikan Taylor, Jim. 2005. Memberi Dorongan Positif
Karakter (Melahirkan Bangsa Ber- Pada Anak. Jakarta : Gramedia
akhlak Mulia). Klaten: Cempaka Pustaka Utama.
Putih. Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Ma- Matematika Kontemporer. Univer-
najemen Peran Serta Masyarakat sitas Pendidikan Indonesia, Ban-
Dalam Pengembangan Pendidikan dung.
di Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran
Gunawan , H. 2012. Pendidikan Karakter Inovatif Berorientasi Konstruk-
Konsep dan Implementasi. Ban- tivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
dung: Alfabeta. Trianto. 2012. Mendesain Model Pembela-
Huda, M. 2013. Cooperative Learning Meto- jaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
de, Teknik, Struktur, dan Model Kencana.
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Trihendradi, C. 2010. Step By Step SPSS 18
Pelajar. Analisis Data Statistik. Yogyakarta:
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian ANDI.
Tindakan Kelas Sebagai Pengem- Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model
bangan Profesi Guru. Jakarta: Pembelajaran Matematika SMP.
Rajawali Pers. 2004. Yogyakarta: Depdiknas.
Lubis, I. 2014. Pengertian Pembelajaran Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan
Efektif. Diakses melalui: http:// Budi Pekerti dalam Perspektif
www.anekamakalah.com/2014/03/ Perubahan. Malang : Bumi Aksara.
pengertian-pembelajaran-