Anda di halaman 1dari 15

Model Mundell- Fleming

Model yang dikembangkan dalam analisis ini adalah model Mundell-Fleming. model ini
mengasumsikan bahwa perekonomian yang sedang dipelajari adalah perekonomian terbuka
kecil (small open economy) dengan mobilitas modal sempurna. artinya tingkat bunga
perekonomian (r) ditentukan oleh tingkat bunga dunia (r*). dapat ditulis sebagai berikut :
r = r*
Tingkat dunia ini diasumsikan tetap secara eksogen karena perekonomian tersebut relatif
kecil terhadap perekonomian dunia. Tingkat bunga domestik mungkin naik sedikit untuk
jangka pendek tetapi, tetapi dalam sekejap pihak asing akan melihat bunga yang lebih tinggi
itu dan memberi pinjaman ke negara ini. Aliran masuk modal akan mendorong tingkat bunga
domestik kembali menuju r*.

persamaan pada pasar barang : Y = C(Y-T) + I(r*) + G + NX(e)


yang berbeda dari pasar pada perekonomian tertutup adalah adanya net ekspor (NX) pada
kurs e. Persamaan ini membentuk kurva IS.

Persamaan pada pasar uang : M/P = L(r*, Y)


Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran uang riil, M/P, sama dengan permintaan, L(r,
Y).Persamaan ini membentuk kurva LM.

Variable eksogen adalah kebijakan fiskal : G(pengeluaran pemerintah) dan T (pajak),


kebijakan moneter : M (uang), P (tingkat harga) dan tingkat bung dunia (r*). Sedangkan
variabel endogennya adalah Y (pendapatan) dan e (kurs).
Dapat digambarkan kurva IS-LM nya :
Perekonomian bergantung pada sistem kurs yang dianutnya. Ada dua jenis sistem kurs yaitu
sistem kurs mengambang dan sistem kurs tetap.

Perekonomian dalam kurs mengambang.

kurs dibiarkan bebas, pemerintah tidak mematok harga untuk mata uang domestik terhadap
mata uang asing. Pengaruh kebijakan pemerintah adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan Fiskal.

Peningkatan pembelian pemerintah (G) dan pengurangan (T) menggeser kurva IS ke kanan.
Hal ini menaikkan suku bunga tetapi tidak berpengaruh pada pendapatan.
b. Kebijakan Moneter.
Kenaikan dalam penawaran uang menggeser kurva LM ke kanan, menurunkan kurs dan
meningkatkan pendapatan.
c. Kebijakan Perdagangan.

Tarif atau kuota impor menyebabkan kurva IS bergrak ke kanan, meningkatkat kurs tapi tidak
mempengaruhi pendapatan nasional.

Perekonomian dalam Sistem Kurs Tetap


Dengan kurs tetap, bank sentral menjaga kurs dengan uang cara membeli dan menjual mata
uang domestik terhadap mata uang asing. Bagaimana perekonomian terbuka terpengaruh oleh
kebijakan yang diambil kita lihat penjelasan dibawah ini.
a. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal misal kenikan G atau pengurangan T akan mengakibatkan kurva IS bergeser
ke kanan. Untuk mempertahankan agar kurs, bank sentral meningkatkan penawaran uang
yang menggeser kurva LM ke kanan. Pendapatan akan meningkat
b. Kebijakan Moneter

Misalnya bank sentral meningkatkan penawaran uang maka akan memberi tekanan pada kurs,
untuk mempertahankannya penawaran uang harus ke posisi semula. jadi kebijakan moneter
tidak berpengaruh terhadap pendapatan nasional.
c. Kebijakan Perdagangan

Hambatan impor seperti tarif atau kuota impor menggeser kurva IS ke kanan, untuk
mempertahankan kurs tetap maka bank sentral menambah penawaran uang. maka pendapatan
nasional naik.
Perekomian Terbuka Kecil Dengan Mobilitas Modal Sempurna
Asumsi ini berarti bahwa tingkat bunga dalam perekonomian ini r ditentukan oleh
tingkat bunga r*.
r=r*
Tingkat bunga dunia ini diasumsikan tetap secara eksogen karena perekonomian
tersebut relatif kecil dibandingkan perekonomian dunia sehingga bisa meminjam atau
memberi pinjaman sebanyak yang ia inginkan di pasar uang dunia tanpa mempengaruhi
tingkat bunga dunia. Beberapa peristiwa yang terjadi secara normal akan meningkatkan
tingkat bunga (seperti, penurunan dalam tabungan domestik). Dalam perekonomian terbuka
kecil, tingkat bunga domestik mungkin naik sedikit selama jangka pendek, tetapi dalm
sekejap, pihak asing akan melihat tingkat bunga yang lebih tinggi itu dan mulai memberi
pinjaman ke negara ini (misalnya, membeli obligasi negara ini). Aliran masuk modal akan
mendorong tingkat bunga domestik kembali menuju r*. Demikian juga, jika setiap peristiwa
yang terjadi mulai menggerakkan tingkat bunga domestik turun ke bawah, modal akn
mengalir ke luar negara untuk menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi, dan aliran ke
luar modalini akan mendorong tingkat bunga domestik kembali naik menuju r*. Jadi,
persamaan r=r* menunjukkan asumsi bahwa aliran modal internasional cukup memadai
untuk mempertahankan tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga dunia.
Pasar Barang Dan Kurva IS
Model Mundell-Fleming menjelaskan pasar untuk barang dan jasa sebagaimana
model IS-LM, tetapi model ini menambahkan simbol baru untuk ekspor neto. Biasanya, pasar
barang ditunjukkan dengan persamaan berikut:
Y=C(Y-T) +G +NX(e)
Persamaan ini menyatakan bahwa pendapatan agregat Y adalah jumlah konsumsi C,
investasi I, belanja pemerintah G, dan ekpor neto NX. Konsumsi bergantung secara positif
pada disposable income Y-T. Investasi berhubungan secara negatif dengan tingkat bunga.
Ekspor neto berhubungan secara negatif dengan kurs e. Model mundell-fleming
mengasumsikan bahwa tingkat harga dalam dan luar negri adalah tetap, sehingga kurs rill
proporsional terhadap kurs nominal. Yaitu, ketika kurs nominal berapresiasi, barang-barang
luar negeri lebih murah dibandingkan dengan barang domestik,, dan ini menyebabkan ekspor
turun serta impor naik.
Kondisi keseimbangan pasar-barang di atas memiliki dua variabel keuangan yang
mempengaruhi pengeluaran pada barang dan jasa (tingkat bunga dan kurs), namun situasinya
dapat disederhanakan dengan menggunakan asumsi mobilitas modal sempurna, sehingga
r=r*. Sehingga:
Y=C(Y-T) + I(r) +G + NX(e)
Persamaan ini bisa disebut persamaan IS*. Kita dapat menggambarkan keadaan ini
untuk ekuilibrium pasar barang pada grafik dimana pendapatan berada pada sumbu horizontal
dan kurs pada sumbu vertikal.
Pasar Uang Dan Kurva LM*
Model Mundell-Fleming menunjukkan pasar uang dengan persamaan yang telah kita
kenal dari model IS-LM
M/P= L(r, Y)
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang rill, M/P, sama
dengan permintaan, L(r,Y). Permintaan terhadap keseimbangan uang rill bergantung secara
negatif pada tingkat bunga, dan secara positif pada pendapatan Y. Jumlah uang beredar M
adalah variabel eksogen yang dikendalikanoleh bank sentral, dan karena model Mundell-
Flemmingdirancang untuk menganalisis fluktuasi jangka pendek, maka tingkat harga P juga
diasumsikan tetap secara eksogen.
Sekali lagi, kita menambahkan asumsi bahwa tingkat bunga domestik sama dengan
tingkat bunga dunia,
M/P= L(r*, Y)
Merakit Bagian Model
Menurut model Mundell-Fleming, perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas
modal sempurna bisa dijelaskan oleh dua persamaan:
Y= C(Y-T) + I(r*) + G+NX(e). IS*,
M/P= L(r*,Y) LM*.
Persamaan pertama menjelaskan ekuilibrium di pasar barang, dan persamaan kedua
menjelaskan ekuilibrium di pasar uang. Variabel eksogen adalah kebijakan fiskal G dan T,
kebijakan moneter M, tingkat harga P,dan tingkat bunga dunia r*. Variabel endogen adalah
pendapatan Y dan kurs e.

2.1.2 Perekonomian Terbuka Kecil Dengan Kurs Mengambang


Dimulai dengan sistem yang relevan dengan sebagian besar perekonomian dewasa ini:
kurs mengambang (floating exchange rates).di bawah kurs mengambang, kurs ditentukan
oleh pasar dan dibiarkan berfluktuasi dengan bebas untuk menanggapi kondisi perekonomian
yang sedang berubah. Pada kasus ini, kurs emenyesuaikan untuk mencapai keseimbangan
keseimbangan simultan di pasarbarang dan uang..
Tiga kebijakan yang bisa mengubah keseimbangan: kebijakan fiskal, moneter, dan
kebijakan perdagangan. Tujuan penggunaan model Mundell-Fleming adalah untuk
menunjukkan dampak dari perubahan kebijakan dan untuk memahami cara kerja kekuatan
ekonomi saat perekonomian bergerak dari satu keseimbangan menuju keseimbangan lainnya.

Kebijakan Fiskal
Anggaplah pemerintah mendorong pengeluaran domestik dengan meningkatkan
belanja pemerintah atau memotong pajak. Karena meningkatkan pengeluaran yang
direncanakan, kebijakan fiskal ekspansioner itu menggeser kurva IS* ke kanan. Akibatnya
kurs berapresiasi, sedangkan tingkat pendapatan tetap sama.
Kebijakan fiskal memiliki dampak yang sangat berbeda dalam perekonomian terbuka
kecil di bandingkan dalam perekonomian tertutup. Pada model IS-LM perekonomian
tertutup, ekspansi fiskal meningkatklan pendapatan, sedangkan dalam perkonomian terbuka
kecildengan kurs mengambang, ekspansi fiskal tidak mengubah pendapatan. Secara mekanis,
perubahan terjadi karenakurva LM* vertikal, sementara kurva LM yang kita gunakan untuk
perekonomian tertutup berbentuk positif.
Tingkat bunga dan kurs adalah variabel utama.ketika pendapatan naik pada perekonomian
tertutup, tingkat bunga naik, karena pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan permintaan
uang. Hal ini mustahil dalam perekonomian terbuka kecil karena begitu tingkat bunga
berusaha naikmelebihi tingkat bunga dunia r*, modal segera mengalir dari luar negeri untuk
mengambil keuntungan dari tingkat bunga yang lebih tinggi.
Penurunan ekspor neto begitu besar menjadikan kebijakan fiskal tidak mampu
mempengaruhi pendapatan,
M/P= L(r.y)
Dalam perekonomian tertutup dan terbuka, jumlah keseimbangan uang rillyang
ditawarkan M/P tetap ditentukan oleh bank sentral (yang menentukan M) dan asumsi harga
kaku(yang menentukan P). Jumlah yangdiminta (ditentukan oleh r dan Y) harus sama dengan
penawaran tetap ini. Dalam perekonomian tertutup, ekspansi fiskal menyebabkan tingkat
bunga ekuilibrium naik. Kenaikan tingkat bunga ini (yang menurunkan jumlah uang yang
diminta) mebiarkan pendapatan ekuilibrium naik (yang meningkatkan jumlah uang yang
diminta). Sebaliknya, dalam perekonomian terbuka kecil, r tetap pada r*, sehingga hanya ada
satu tingkat pendapatan yang bisa memenuhi persamaan ini, dan tingkat pendapatan tidak
berubah ketika kebijakn fiskal berubah. Jadi, ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran
atau memotong pajak, apresiasi kurs dan penurunan ekspor neto harus cukup besar untuk
mengurangi sepenuhnya dampak ekspansif normal dari kebijakan tersebut terhadap
pendapatan.

Kebijakan Moneter
Anggap bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar. Karena tingkat harga
diasumsikan tetap, kenaikan jumlah uang beredar berarti kenaikab dalam keseimbangan uang
rill. Kenaikan keseimbangan uang rill itu menggeser kurva LM ke kanan. Jadi kenaikan
jumlah uang yang beredar meningkatkan pendapatan dan menurunkan kurs.
Meskipun kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan dalam perekonomian
terbuka, sebagaimana dalam perekonomian tertutup, mekanisme transmisi moneternya
berbeda. Dalam perekonomian tertutup kenaikan jumlah uang beredar meningkatkan
pengeluaran karena menurunkan tingkat bunga dan mendorong investasi. Dalam
perekonomian terbuka kecil, saluran trasmisi moneter ini tidak tersedia karena tingkat bunga
ditetapkan oleh tingkat bunga dunia.
Tingkat bunga dan kurs kembali menjadi variabel utama. Begitu kenaikan jumlah uang
beredar menekan tingkat bunga domestik, modal mengalirke luar dari perekonomian karena
investor mencari pengembalian yang lebih tnggi di tempat lain, jadi, dalam perekonomian
terbuka kecil, kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan dengan mengubah kurs, bukan
tingkat bunga.

Kebijakan Perdagangan
Anggap pemerintah menurunkan permintaan terhadap barang-barang impor dengan
memberlakukan kuota impor atau tarif untuk barang impor. Karena ekspor neto sama dengan
ekspor dikurangi dengan impor, penurunan impor berarti kenaikan ekspor neto. Artinya kurva
neto bergeser ke kanan. Kekuatan ekonomi di balik transisi ini serupa dengan kasus kebijakan
fiskal ekspansioner.
Sering tujuan untuk kebijakan untuk menghambat perdagangan adalah untuk
mengubah neraca perdagangan NX. kesimpulan yang sama diberikan dalam model Mundell-
Fleming dengan kurs mengambang.
NX(e)= Y - C (Y - T) - I(r*) G
Karena tidak mempengaruhi pendapatan , konsumsi, investasi, atau belanja
pemerintah, hambatan perdagangan tidak mempengaruhineraca perdagangan. Dampak
keseluruhannya sederhana, perdagangan yang lebih sedikit. Perekonomian domestik
mengimpor lebih sedikit daripada sebelum diterapkannya hambatan perdagangan, namun
ekspor juga mengalami penurunan.

2.1.3 Perekonomian Terbuka Kecil Dengan Kurs Tetap


Di bawah kurs tetap, bank sentral mengumumkan nilai kurs dan siap untukmembeli
dan menjualmata uang domestik untuk mempertahankan kurs sesuai dengan tingkat yang
diumumkan.

Bagaimana sistem kurs tetap bekerja


Dengan sistem kurs tetap, bank sentral siap membeli atau menjual mata uang
domestik untuk mata uang asing pada harga yng telah ditentukan sebelumnya. Kurs tetap
mengarahkan kebijakan moneter suatu negara pada satu tujuan, yaitumempertahankan kurs
pada tingkat yang telah di umumkan. Dengan kata lain, esensi dari sistem kurs tetap adalah
komitmen bank sentral untuk membiarkan jumlah uang beredar menyesuaikan pada level
berapapun akan menjamin kurs ekuilibrium sama dengan kurs yang di umumkan. Selain itu,
selama bank sentral siap membeli atau menjual mata uang asing pada kurs tetap, jumlah uang
yang beredar menyesuaikan secara otomatis pada tingkat yang diperlukan. Contoh:
Anggaplah Fed mengumumkan akan memberlakukan kurs tetap pada 100 yen per
dolar, tetapi, dalam ekuilibrium dengan jumlah uang beredar pada saat ini, kurs adalah 150
yen per dolar. Situasi ini digambarkan pada bagian (a) gambar 12-7. Lihatlah bahwa ada
peluang laba: pialang bisa membeli 300 yen di pasar dengan harga $2, dan kemudian menjual
ke Fed seharga $3, sehingga mencetak laba $1. Ketika Fed membeli yen ini dari pialang,
dolar yang ia bayar otomatis meningkatkan jumlah uang yang beredar. Kenaikan dalam
jumlah uang yang beredar ini menggeser kurva LM* ke kanan, dan menurunkan kurs
ekuilibrium. Dalam cara ini, jumlah uang beredar terus naik sampai kurs ekuilibrium turun ke
tingkat yang diumumkan.
Sebaliknya, anggaplah ketika Fed mengumumkan akan memberlakukan kurs tetap
pada 100 yen per dolar, ekuilibrium adalah 50 yen per dolar. Bagian (b) dari gambar 12-7
menunjukkan situasi ini. Dalam kasus ini, pialang bisa meraih laba dengan membeli 100 yen
dari Fed seharga $1 dan menjual yen di pasar seharga $2. Ketika Fed menjual yen, $1 yang ia
terima otomatis menurunkan jumlah uang yang beredar. Penurunan dalam jumlah uang yang
beredar ini menggeser kurva LM* ke kiri, yang meningkatkan kurs ekuilibrium. Jumlah uang
yang beredar terus turun sampai kurs ekuilibrium naik ke tingkat yang diumumkan.
Kebiakan fiskal
Kebijakan perekonomian mempengaruhi perekonomian terbuka kecil dengan kurs
tetap. Anggaplah pemerinyah mendorong pengeluaran domestik dengan meningkatkan
belanja pemerintah atau memotong pajak. Kebijakan ini menggeser kurva IS* ke kanan,
sebagaimana dalam gambar 12-8, yang menekan kurs ke atas. Tetapi karena bank sentral siap
mempertukarkan mata uang domestik dengan mata uang asing pada kurs tetap, pialang
dengan cepat menanggapi kenaikan kurs ini dengan menjual mata uang asing ke bank sentral,
yang menyebabkan ekspansi moneter otomatis. Kenaikan jumlah uang yang beredar ini
menggeser kurva LM* ke kanan.

Kebijakan moneter
Bayangkan bank sentral yang beroperasi dengan kurs tetap berusaha menigkatkan
jumlah uang yang beredar- misalya, dengan membeli obligasi dari masyarakat. Dampak awal
dari kebijakan ini adalah menggeser kurva LM* ke kanan yang menurunkan kurs,
sebagaimana dalam gambar 12-9. Untuk mempertahankan kurs tetap,jumlah uang yang
beredar dan kurva LM* harus kembali ke posisi awalnya. Dengan menyepakati kurs tetap,
bank sentral meningkatkan kontrolnya atas jumlah uang yang beredar.
Suatu negara yang menganut kurs tetap bisa menjalankan satu jenis kebijakan moneter:
negara itu bisa memutuskan untuk mengubah tingkat dimana kurs adalah tetap. Penurunan
nilai mata uang disebut devaluasi, dan kenaikan nilainya disebut revaluasi. dalam Mundell-
Fleming, devaluasi menggeser kurva LM* ke kanan; model itu bertindak seperti kenaikan
jumlah uang yang beredar pada sistem kurs mengambang. Jadi, devaluasi memperbesar
ekspor neto dan meningkatkan pendapatan agregat. Sebaliknya, revaluasi menggeser kurva
LM* ke kiri, mengurangi ekspor neto, dan menurunkan pendapatan agregat.

Kebijakan perdagangan
Anggaplah bahwa pemerintah mengurangi impor dengan memberlakukan kuota impor
atau tarif untuk barang impor. Kebijakan ini menggeser kurva ekspor-neto ke kanan dan
dengan demikian menggeser kurva IS* ke kanan,

Pergeseran dalam kurva IS* cenderung menaikkan kurs. Untuk mempertahankan kurs pada
tingkat tetap, jumlah uang yang beredar harus naik, yang menggeser kurva LM* ke kanan.
Dampak hambatan perdagangan di bawah kurs tetap mendorong ekspansi moneter , bukan
apresiasi kurs. Pada akhirnya, ekspansi moneter meningkatkan pendapatan agregat.
NX= S I
Ketika pandapatan meningkat, tabungan juga meni gkat, dan ini menunjukkan
kenaikan ekspor neto.
2.1.4 Perbedaan Tingkat Bunga
Tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil sama dengan tingkat bunga dunia: r
= r*. Sebab-sebab dan dampak dari perbedaan tingkat bunga internasional.

Risiko Negara dan Ekspektasi Kurs


Tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil ditentukan oleh tingkat bunga
dunia. Jika tingkat bunga domestik berada diatas tingkat bunga dunia, masyarakat dari luar
negeri akan memberikan pinjaman kepada negara itu, yang membuat tingkat bunga domestik
turun, dan jika tingkat bunga domestik di bawah tingkat bunga dunia, penduduk domestik
akan memberi pinjaman ke luar negeri untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi,
yang mendorong tingkat domestik naik. Akhirnya, tingkat bunga domestik akan sama dengan
tingkat bunga dunia.
Alasan mengapa tingkat bunga berbeda di berbagai negara adalah risiko negara,dan
perubahan yang diharapkan dalam kurs. Jadi, karena adanya risiko negara dan ekspektasi
terhadap perubahan kurs di masa depan, tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil
bisa berbeda dengan tingkat bunga dalam perekonomian lain di seluruh dunia.

Perbedaan Tingkat Bunga Dalam Model Mundell-Fleming


Untuk memasukkan perbedaan tingkat bunga ke dalam model Mundell-Fleming, kita
asumsikan bahwa tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil ditentukan oleh tingkat
bunga dunia ditambah premi risiko :
r =r* + .
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik karena memberi pinjaman di sebuah negara
dan perubahan yang diharapkan dalam kurs rill. Model ini pada dasarnya sama dengan model
sebelumnya.
Y = C(Y T) + I(r* + ) + G + NX(e) IS*
M/P = L(r* + , Y) LM*
Untuk setiap kebijakan fiskal, kebijakan moneter, tingkat harga, dan premi risiko,
kedua persamaan ini menentukan tingkat pendapatan serta kurs yang menyeimbangkan pasar
barang dan pasar uang. Dengan mempertahankan premi risiko yang konstan, sarana kebijakan
moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan perdagangan bekerja sebagaimana kita lihat.
Anggaplah bahwa kemelut politik menyebabkan premi resiko suatu negara
naik. Dampak paling langsung adalah tingkat bunga domestik r naik. Tingkat bunga yang
lebih tinggi ini,akan memiliki dua dampak. Pertama, kurva IS* bergeser ke kiri, karena
tingkat bunga yang lebih tinggi menurunkan investasi. Kedua, kurva LM* bergeser ke kanan,
karena tingkat bunga yang lebih tinggi menurunkan permintaan terhadap uang, dan ini
memungkinkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi untuk setiap jumlah uang beredar.

Jadi, kenaikan resiko negara tidak diinginkan. Dalam jangka pendek, risiko negara
biasanya menyebabkan mata uang mengalami depresiasi.

2.1.5 Kurs Mengambang Atau Kurs Tetap?


Pro Dan Kontra Sistem Kurs Yang Berbeda
Pendapat utama tentang kurs mengambang adalah bahwa kurs mengambang
membolehkan kebijakan moneter digunakan untuktujuan lain. Dengan kurs tetap, kebijakan
moneter mengarah pada tujuan tunggal, yaitu mempertahankan kurs pada tingkat yang telah
diumumkannya. Tetapi kurs adalah satu-satunya variabel makroekonomi yang bisa
dipengaruhi kebijakan moneter. Sistem kurs mengambang membuat para pembuat kebijakan
moneter bebas mengejar tujuan-tujuan lain, seperti menstabilkan kesempatan kerja atau
harga.
Para penganjur kurs tetap kadangkala berpendapat bahwa komitmen pada kurs tetap
adalah salah satu cara untuk mendisiplinkan otoritas moneter negara dan mencegah
pertumbuhan yang berlebihan pada jumlah uang beredar. Tetapi banyak kebijakan lain yang
harus dipegang teguh bank sentral. Pilihan antara kurs tetap dan mengambang tidaklah
segamlang yang kita lihat. Selama periode kurs tetap, negara-negara bisa mengubah nilai
mata uang mereka jika dapat mengatasi konflik tingkat bunga yang ada dengan tujuan-tujuan
lain.selama periode kurs mengambang, negara-negara sering menggunakan target formal atau
target informal untuk kurs ketika memutuskan apakah perlu mengekspansi atau
mengkontraksi jumlah uang yang beredar

Serangan Spekulatif, Currency Boards, Dan Dolarisasi


Bayangkan jika kita adalah Bank Sentral dari sebuah negara kecil. Mulai saat ini, 1
peso akan dijual untuk 1 dolar. Jadi, kita harus siap untuk menjual dan membeli peso sebesar
1 dolar untuk setiap peso. Tetapi jika ada satu masalah potensial: mungkin akan kehabisan
dolar. Jika orang pergi ke bank sentral untuk menjual banyak peso, cadangan dolar bank
sentral tersebut dapat habis. Dalam kasus ini, bank sentral tidak punya pilihan lain kecuali
membatalkan kurs tetap tersebut dan membiarkan peso terdepresiasi. Fakta ini meningkatkan
kemungkinan serangan spekulatif- perubahan persepsi para investor yang membuat kurs tetap
tidak dimungkinkan.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal itu, para ekonom berpendapat bahwa
kurs tetap harus didukung oleh currency boards, yaitu aturan dimana bank sentral memegang
mata uangyang cukup untuk mendukung setiap unit mata uang domestik. Setelah bank sentral
menggunakan currency biards, bank sentral mungkin perlu mempertimbangkan langkah
selanjutnya. Bank sentral dapat mengabaikan peso dan di saat bersamaan membiarkan
negaranya menggunakan dolar. Rencana seperti ini disebut dolarisasi(dollarization).

2.1.6 Model Mundell-Fleming Dengan Perubahan Tingkat Harga


Untuk mengkaji penyesuaian harga dalam perekonomian terbuka, kita harus
membedakan antara kurs nominal e dan kurs rill , yang sama dengan Ep/p*, sebagai berikut:
Y = C (Y-T) + I(r*) + G + NX() IS*,
M/P= L(r*, Y) LM*,
Persamaan pertama menjelaskan kurva IS*, dan persamaan kedua
menjelaskan kurva menjelaskan menjelaskan kurva LM*. Ingatlah bahwa ekspor neto
tergantung pada kurs rill.
Gambar 12-12 menunjukkan apa yang terjadi ketika tingkat harga turun.
Karena tingkat harga yang lebih rendah menaikkan tingkat keseimbangan uang rill, kurva
LM* bergeser ke kanan, seperti dalam bagian (a). Kurs rill akan mengalami depresiasi, dan
tingkat pendapatan ekuilibrium naik. Kurva permintaan agregat meringkas hubungan negatif
di antara tingkat harga dan tingkat pendapatan ini,

2.2 MODEL PEREKONOMIAN TERBUKA BESAR JANGKA-PENDEK


Perekonomian terbuka besar berbeda dari perekonomian terbuka kecil karena tingkat
bunganya tidak ditetapkan oleh pasar uang dunia.dalm perekonomian terbuka besar, harus
diperhatikan hubungan antara tingkat bunga dan aliran modal ke mancanegara. Aliran modal
keluar neto adalah jumlah dana yang dipinjamkan investor domestik ke luar negeri dikurangi
jumlah dana yang dipinjamkan investor asing ke dalam negeri. Ketika tingkat bunga
domestik turun, investor domestik merasa meminjamkan ke luar negeri menjadi lebih
menarik, dan investor asing merasa meminjamkan ke dalam negeri menjadi kurang menarik.
Jadi, aliran modal keluar neto memiliki hubungan negatif dengan tingkat bunga.
Y= C (Y T) + I (r) +G +NX(e) IS,
M/P= L (r, Y) LM
NX(e)= CF(r)
Persamaan ketiga, menyatakan bahwa neraca perdagangan NX sama dengan aliran
modal keluar neto, CF (Net Capital Outflow), yang pada akhirnya tergantung pada tingkat
bunga domestik.

Kebijakan fiskal
Mengkaji dampak ekspansi fiskal, kenaikan dalam belanja pemerintah atau
pemotongan pajak akan menggeser kurva IS ke kanan. Bagian (a) menunjukkan bahwa
pergeseran dalam kurva IS ini menyebabkan kenaikan tingkat pendapatan dan kenaikan
tingkat bunga.
Namun, pada perekonomian terbuka, tingkat bunga yang tinggi menurunkan aliran
modal keluar neto, seperti pada bagian (b). Penurunan dalam aliran modal keluar neto
mengurangi penawaran dolar di pasar valuta asing, seperti pada bagian (c). Karena barang-
barang domestik menjadi relatif lebih mahal dibandingkan produk luar negeri, ekspor neto
akan turun.
Kebijakan moneter
Mengkaji dampak ekspansi moneter, kenaikan jumlah uang yang beredar menggeser
kurva LM ke kanan, seperti dalam bagian (a). Tingkat pendapatan naik, dan tingkat bunga
turun. Pada bagian (b), tingkat bunga yang lebih rendah menyebabkan aliran modal keluar
neto menjadi lebih tinggi. Kenaikan dalam CF meningkatkan persediaan dolar di pasar valuta
asing. Kurs terdepresiasi, pada bagian (c). Ketika barang-barang domestik menjadi relatif
lebih murah terhadap produk asing, ekspor neto naik.
Mekanisme transmisi moneter memiliki dua bagian dalam perekonomian terbuka
besar, sebagaimana dalam perekonomian tertutup, ekspansi moneter menurunkan tingkat
bunga. Sebagaimana dalam perekonomian terbuka kecil, ekspansi moneter menyebabkan
mata uang terdepresiasi di pasar valuta asing. Tingkat bunga yang lebih rendah mendorong
ekspor neto.
Hukum kaidah besar
Perekonomian terbuka besar adalah rata-rata dari perekonomian tertutup dan
perekonomian terbuka kecil. Untuk mengetahui bagaimana setiap kebijakan mempengaruhi
variabel manapun, temukan jawaban dalam dua kasus ekstrem dan rata-ratakan.
Hukum kaidah besar membuat model-model sederhana menjadi lebih berharga.
Meskipun tidak menjelaskan dengan sempurna dunia di mana kita tinggal, model-model
sederhana itu memberikan pedoman yang bermanfaat bagi dampak kebijakan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai