Anda di halaman 1dari 3

1. PENATALAKSANAAN ILEUS OBSTRUKSI LETAK TINGGI ET.

CAUSE HERNIA
INCARSERATA

ABSTRAK

2. Ileus obstruksi adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh
sumbatanmekanik. Merupakan kasus kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering
dijumpai, sekitar60-70% dari seluruh kasus akut abdomen selain appendicitis akuta.
Berdasarkan letaknya,dibedakan menjadi ileus obstruksi letak tinggi (duodenum-jejunum),
letak tengah (ileumterminal), letak rendah (colon-sigmoid- rectum). Hernia incarserata adalah
satu penyebab palingsering dari ileus obstruksi. Pada kasus ini, diagnosis ileus obstrukis
ditegakkan berdasarkangejala berupa nyeri epigastrik, mual, muntah, susah flatus dan sulit
BAB, dari pemeriksaan fisikditemukan benjolan scrotalis yang menetap, darm contour, darm
steifung, borborigmi sertametallic sound sedangkan dari pemeriksaan penunjang ditemukan
gambaran dilatasi usus dan airfluid level. Gejala utama berupa Berdasarkan riwayat penyakit
pemeriksaan fisik sertapemeriksaan penunjang diperoleh data yang mendukung bahwa pasien
menderita ileus obstruksiletak tinggi yang disebabkan oleh hernia incarserata.Kata kunci :
Hernia incarserata, Ileus obstruksi.

KASUS

3. Seorang pria usia 73 tahun berprofesi sebagai buruh kuli, diopname karena keluhan nyeri
peruthilang timbul terutama bagian ulu hati kadang menjalar keseluruh bagian abdomen,
susah flatusdan belum BAB sejak 3 hari SMRS. 1 hari SMRS keluhan belum membaik,
bahkan penderitajuga mengeluh perut terasa kembung, mual dan muntah 5x dalam sehari
sebanyak kira-kira gelas belimbing setiap kali muntah. Riwayat penyakit dahulu: sejak 3
tahun yang lalu terdapatbenjolan dilipatan paha kanan yang masih hilang timbul, namun sejak
5 hari SMRS benjolantersebut sudah menetap. Kesadaran kompos mentis, tanda vital:
Tekanan darah: 110/70 mmHg,Nadi: 110x/menit, Respirasi: 30x/menit, suhu axila: 36.7oC.
Pasien tampak lemah, kesakitan,kurus dan Compos mentis. Gambaran usus (darm contour)
serta gambaran gerakan peristaltikusus (darm steifung) tampak jelas terutama saat penderita
mengeluh nyeri perut, terdapatbenjolan daerah scrotalis yang menetap sejak 5 hari SMRS
kira-kira sebesar bola kasti,ditemukan suara keras, nyaring (borborigmi) serta suara dentuman
uang koin (metallic sound)dan bising usus meningkat (hiperperistaltik), suara timpani
disebagian besar region abdomen(hipertimpani), nyeri tekan perut (defans muscular),
benjolan scrotalis teraba kenyal dan tidaknyeri. Pemeriksaan Rectal Touche tidak ditemukan
adanya feses. Hasil laboratorium:pemeriksaan darah rutin, GDS, elektrolit dan fungsi hepar
dalam batas normal, kimia darah:uremia. Pemeriksaan foto abdomen 3 posisi menunjukkan
dilatasi usus halus dengan gambaranair fluid level. 1

4. DIAGNSOSIS

Ileus Obstruksi Letak Tinggi e.c. Hernia Incarserata

5. TERAPI

IVFD Ringer Laktat 16 tpm. Ringer laktat merupakan larutan kristaloid yang paling
fisiologis.Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam sebagai antibiotik golongan sefalosporin yang
mempunyai spectrumluas dengan waktu paruh eliminasi 8 jam. Inj. Kerorolac 30 mg/8 jam
sebagai analgetik nonopiod yang bekerja dengan menghambat COX 1 dan 2 memiliki onset
30 menit. Inj. Ranitidine50 mg.8 jam sebagai anti histamine H2 (AH2) yang di indikasikan
pada kasus ulkus peptikum.Inj. Metoklorpamid 5 mg 8 jam sebagai antiemesis merupakan
benzamida tersubstitusi yangmerangsang motilitas saluran pencernaan makanan tanpa
mempengaruhi sekresi lambung,empedu atau pankreas. Metoclopramide mempunyai
aktivitas parasimpatomimetik danmempunyai sifat antagonis reseptor dopamin dengan efek
langsung pada kemoreseptor "triggerzone".

6. DISKUSI

Menurut Samsuhidrajat 2008, diagnosis ileus obstruksi letak tinggi dapat ditegakkn
melaluiriyawat penyakit pasien, pemeriksaan fisik serta penunjang. Ileus obstruksi ditandai
dengangejala klinis berupa nyeri abdomen yang bersifat kolik, muntah-muntah dan obstipasi,
distensiintestinalis, dan tidak adanya flatus. Rasa nyeri perut dirasakan seperti menusuk-
nusuk atau rasamulas yang hebat, umumnya nyeri tidak menjalar. Bila obstruksi tinggi,
muntah bersifatproyektil dengan cairan muntah yang berwarna kehijauan. Pada obstruksi
rendah, muntahbiasanya timbul sesudah distensi usus yang jelas, muntah tidak proyektil dan
berbau feculent,warna cairan muntah kecoklatan. Pada penderita yang kurus /sedang dapat
ditemukan darmcontour atau darm steifung; dalam pemeriksaan fisik dietmukan adanya
bising usus dapatdidengarkan bising usus yang kasar dan meninggi (borgorygmi dan metalic
sound).Terkait kasus diatas, gejala klinis yang muncul diantaranya nyeri abdomen kolik,
tidak bisaflatus, sulit BAB, perut kembung, mual bahkan muntah 5x dalam sehari. Dari
pemeriksaan fisiktanda-tanda spesifik seperti adanya darm contour, darm steifung,
hiperperistalitik, suaraborborigmi, metallic sound, hipertimpani serta defans muscular.
Pemeriksaan RT tidakditemukan adanya feses. Gejala dan tanda yang muncul didukung oleh
hasil laboratorium yangmenunjukkan tanda-tanda dehidrasi berupa peningkatan urem tanpa
disertai peningkatankreatinin, serta pemeriksaan radiologi dengan foto abdomen 3 posisi
yang menunjukkan dilatasiusus dengan gambarn air fluid level kesan ileus obstruksi letak
tinggi.Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan
cairan,menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan
syok bilaada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus
kembali 2

Normal. Salah satu tindakan operatif yaitu melakukan reseksi usus yang tersumbat dan
membuatanastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus.
Farmakologis :Pemberian obat - obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai
profilaksis. Antiemetikdapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntahPenanganan
Ileus obstruksi meliputi dekompresi dengan pipa lambung, pemasangan infus untukkoreksi
keseimbangan cairan dan elektrolit, jaga ga keseimbangan asam-basa, antibiotikaprofilaksis
atau terapeutik tergantung proses patologi penyebabnya. Koreksi bedah. Tindakanbedah yang
dilakukan sesuai dengan kelainan patologinya. Bila telah diputuskan untuk tindakanoperasi,
ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu : Berapa lama obstruksinya sudah
berlangsung,bagaimana keadaan/fungsi organ vital lainnya, baik sebagai akibat obstruksinya
maupun kondisisebelum sakit, apakah ada risiko strangulasi.Penatalaksanaa pada pasien ini
meliputi pemasangan NGT untuk dekompresi lambung, IVFD RLdan pemasangan DC untuk
koreksi keseimbangan cairan dan elektroklit, inj. Ceftriaxon 1 gr/12jam sebagai antibiotic
profilaksis, dan obat-obatn simptomatik. Dilanjutkan dengan tindakanoperatif setelah
rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder. Operasidiawali
dengan laparotomi tanpa reseksi usus karena usus masih viable yang dilanjutkan
denganhernioplasty dengan metode haldstet dengan pertimbangan usia yang telah lebih dari
50 tahun.
7. KESIMPULAN

Ileus obstruksi adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh
sumbatanmekanik. Diagnosis pada pasien ini adalah ileus obstruksi letak tinggi yang
disebabkan oehhernia incarserata. Penegakan diagnosis berdasarkan gejala klinis ,
pemeriksan fisik sertapemeriksaan penunjang (darah rutin dan Radiologi). Terapi pada pasien
berupa laparotomi tanpa reseksi usus dilanjutkan dengan hernioplasty dengan metode
Haldstet.

8. DAFTAR PUSTAKA

1. Evers BM. Small intestine. In: Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mttox
KL,editors. Sabiston textbook of surgery. The biological basis of modern surgical practice.
17th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;2004. p.1323 - 1342.

2. Smeltzer, Suzzanne C. 2008. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

3. Sjamsuhidrajat, R; De Jong, Wim. 2008. Buku Ajar-Ilmu Bedah. Jakarta:EGC.

4. Mana, Niko M; Kartadinata, H. 2003. Obstruksi Ileus di Cermin Dunia Kedokteran.


Jakarta : EGC.

PENULIS Irmawati Suling. 20050310037. Bagian Ilmu Bedah. RSUD Panembahan Senopati
Bantul.

Anda mungkin juga menyukai