Kesehatan
Kesehatan Wanita
Kecantikan
Tumbuh Kembang Anak
Pendidikan & Psikologi
Toko
Anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat SD bagi anak yang normal.
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang tua
harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena
pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi
yang seimbang.
Faktor genetik
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
1. Keluarga
2. Teman sebaya
3. Pengalaman hidup
4. Kesehatan
5. Lingkungan tempat tinggal
BB 16-23,6 kg, TB 106,6-123,5 cm, pemunculan gigi insisor mandibula tengah, kehilangan
gigi pertama, sering kembali menggigit jari, lebih menyadari tangan sebagai alat, suka
menggambar, melukis dan mewarnai
Mental
Mengembangkan konsep angka, mengetahui pagi atau siang, mengetahui bagaimana yang cantik,
jelek dr wajah, mematuhi 3 perintah sekaligus, mengetahui tangan kanan dan kiri,
mendefinisikan objek umum spt garpu, kursi.
Adaptif
Dimeja, menggunakan pisau untuk mengoleskan mentega, pada saat bermain, memotong,
melipat, menjahit dengan kasar bila diberi jarum, mandi tanpa pengawasan, tidur sendiri,
membaca dari ingatan, dan menikmati permainan mengeja.
Personal-sosial
Dapat berbagi dan bekerjasama dengan lebih baik, mempunyai cara sendiri untuk melakukan
sesuatu, sering cemburu terhadap adik, meningkatkan sosialisasi, dan akan curang untuk
menang.
Bermain kasti, basket, dan bola kaki. Kegiatan ini sangat baik untuk melatih keterampilan
menggunakan otot kaki. Anak juga belajar mengenal adanya aturan main, sportivitas, kompetisi
dan kerja sama dalam sebuah tim.
Berenang. Manfaat dari kegiatan ini sangat banyak karena melatih semua unsur motorik kasar
anak. Anak pun mendapat pelajaran dan latihan mengenai perbedaan berat jenis maupun
keseimbangan tubuh.
Lompat jauh. Manfaatnya hampir sama dengan bermain bola kaki dan sejenisnya. Pada
kegiatan ini anak mendapatkan point plus, yaitu prediksi terhadap jarak.
Lari maraton. Manfaatnya mirip sekali dengan lompat jauh, hanya caranya yang berbeda.
Kegiatan outbound. Seperti halnya berenang, maka dengan ber-outbound semua kemampuan
motorik kasar dilatih. Malahan anak bisa mendapatkan hal yang lain, seperti keberanian,
survival, dan kedekatan dengan Maha Pencipta serta kesadaran pentingnya menjaga
keharmonisan antara manusia dengan hewan dan tumbuhan.
Membuat seni kerajinan tangan, misalnya membuat boneka dari kain perca.
STIMULASI KOGNITIF
Sebelum menstimulasi kognisi anak, orang tua harus mengetahui terlebih dulu perkembangan
kognitifnya sesuai usia. Misalnya, untuk anak balita perkembangan kognitifnya berkaitan dengan
perkembangan berbagai konsep dasar seperti mengenal bau, warna, huruf, angka, serta
pengetahuan umum yang akrab dengan kehidupan sehari-harinya. Disamping itu perkembangan
kognitif berkaitan erat dengan perkembangan bahasa.
Aneka kegiatan yang bisa orang tua lakukan guna menstimulasi kognisi anak adalah:
* Mengadakan acara mendongeng.
* Membaca buku cerita, baik dilakukan oleh orang tua atau si anak sendiri.
* Menceritakan kembali suatu kisah dari buku cerita yang sudah dia baca.
* Sharing mengenai pengalaman sehari-hari yang bisa dilakukan secara verbal, gambar atau
tulisan.
Kegiatan-kegiatan tersebut sangat baik jika divariasikan dengan berbagai kegiatan, seperti
membuat kerajinan tangan atau games menarik.
Sedangkan untuk anak 6-12 tahun, perkembangan kognitifnya sangat berkaitan dengan
kemampuan akademis yang dipelajari di sekolah. Akan tetapi kemampuan kognitif bisa menjadi
lebih optimal apabila otak kanan anak mendapat stimulasi. Anak yang memiliki fungsi otak
seimbang akan lebih responsif, kreatif, dan fleksibel.
Ketika mempelajari berbagai kemampuan akademis, guru dan orang tua hendaknya
memperhatikan kondisi anak. Contohnya, saat anak sudah terlihat bosan seharusnya secara
otomatis materi yang disampaikan pada anak dibumbui atau diselingi dengan permainan atau hal
jenaka yang bisa membuat anak tertantang dan gembira. Ingat, selingan seperti ini sebaiknya
tetap pada konteks pembicaraan atau pembahasan.
Stimulasi otak kanan untuk menstimulasi kemampuan kognitif dapat dilakukan melalui
kegiatan music & movement (gerak dan lagu) atau dengan memainkan alat musik tertentu. Bisa
juga dengan melakukan kegiatan drama.
STIMULASI AFEKSI
Buatlah kesepakatan tentang berbagai hal yang baik/boleh dan tidak, serta konsekuensinya.
Tentu dengan bahasa yang bisa dipahami anak.
Berikan penghargaan untuk hal-hal yang dapat dilakukanya dengan baik atau lebih baik dari
sebelumnya. Bisa juga ketika anak dapat mengikuti aturan (terutama pada awal mula diterapkan
suatu aturan).
Berikan konsekuensi negatif atau punishment terhadap tingkah laku anak yang kurang baik
atau tidak sesuai dengan aturan. Untuk hal ini perlu mempertimbangkan usia anak.
Berikan perhatian untuk berbagai reaksi emosi anak. Contoh, saat dia sedih, gembira, marah,
berikanlah respons yang sesuai dengan kebutuhannya kala itu.
Biasakan anak untuk mampu mengungkapkan perasaanya, baik secara verbal, tulisan, ataupun
gambar.
Khusus untuk anak 6-12 tahun, mulai perkenalkan dengan berbagai permainan dalam rangka
mengenalkan aturan main, sportivitas, dan kompetisi.
STIMULASI SPIRITUAL
Sifat spiritual berkaitan erat dengan kesadaran adanya Sang Pencipta. Di sinilah anak belajar
tentang kewajiban tertentu sebagai hamba Tuhan sesuai ajaran agama masing-masing. Selain itu
kecerdasan spiritual juga berkaitan dengan pemahaman bahwa ia menjadi bagian dari alam
semesta. Di sini anak memiliki peran tertentu supaya bisa hidup harmonis dengan seluruh
makhluk Tuhan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan kecerdasan spritual
anak balita dan usia 6-12 tahun adalah sebagai berikut:
* Lakukan diskusi bahwa semua benda di sekitarnya ada yang menciptakan. Contoh, Siapa
yang membuat meja ini? anak menjawab, Tukang kayu. Lalu kita berikan lagi pemahaman
padanya Apakah sama meja ini dengan tukang kayu yang membuatnya?
* Memutarkan video tentang berbagai hal yang menakjubkan di alam dengan kebesaran Sang
Pencipta.
* Berdiskusi tentang berbagai hal dan apa yang dapat anak lakukan sebagai manusia yang
memiliki kelebihan dibanding makhluk lain di muka bumi.
* Meminta anak untuk membuat karangan tentang berbagai pengalamannya ketika sedang
mengalami kesulitan dan apa yang dia lakukan. Ketika menemukan jalan keluar dari kesulitan
tersebut, kaitkan dengan betapa Tuhan itu sangat pengasih dan pemurah.
Namun tak hanya itu yang bisa menjamin anak menjadi cerdas. Lingkungan di mana anak berada
sangat memegang peranan penting untuk membentuknya menjadi anak yang bahagia dan sehat.
Jika bicara ideal, beginilah seharusnya lingkungan anak balita dan anak usia 6-12 tahun:
* Dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung, di antaranya arena bermain lengkap dengan
prasarananya.
* Lingkungan harus ramah anak, sekaligus memberi jaminan atas kesehatan, keamanan,
kenyamanan, dan keleluasaan bergerak.
* Jika hal tersebut tidak memungkinkan untuk diwujudkan, cukuplah membuat lingkungan yang
bisa menerima dan memberi toleransi pada anak dalam berkegiatan. Temanilah selalu anak saat
berekplorasi. Biarkan dia bebas memilih apa yang akan dikerjakan sepanjang tetap dalam koridor
keamanan, kesehatan, dan kebaikan.
* Jawablah sebisa mungkin setiap pertanyaan anak. Jika tidak bisa, ajak anak bersama-sama
mencari tahu jawaban dari sumber yang bisa dipercaya, semisal mencarinya dalam kamus atau
bertanya pada pakarnya.
9 Komentar
1. putri pramita says:
03/03/2015 at 15:23
Reply
2. ian says:
26/09/2013 at 11:45
terima kasih info ini sangat membantu sya dngan tgas saya.
thanks admin
Reply
19/03/2013 at 14:46
Selamat ini sy bingun n cemas dgperkembangan anak sy yg 6thn,to dgn adax info ini mk
kecemasan sy terjwb klu perkembangan anak sy sdh baik.trimakasih
Reply
25/02/2013 at 10:52
Reply
14/02/2013 at 17:57
Reply
04/01/2013 at 09:39
Reply
7. Elidarni says:
28/06/2012 at 16:19
Nice,,,
Reply
8. baju anak says:
24/02/2012 at 12:51
Anak adalah amanah, kita harus menjaganya sebaik-baiknya agar kelak menjadi anak
yang pintar akhlaknya.
Reply
1. Raithcab says:
21/03/2013 at 06:14
http://www.jualberasorganik.net
Komentar
Komentar
Nama
Email
CARI ARTIKEL
Artikel Terbaru
Produsen Cokelat Ini Buat Produk Khusus Untuk Wanita yang Menstruasi
26 December 2016
PRODUK PILIHAN
Customer Support
Informasi
Tentang Kami
Petunjuk Pemesanan
Petunjuk Pembelian
Layanan dan Kebijakan Privasi
Pengiriman & Retur Produk