Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PPD KE-75

DESA TEMBUKU, KECAMATAN TEMBUKU, KABUPATEN BANGLI


23 JULI 2016 29 AGUSTUS 2016

1. Skrining Penyakit Tidak Menular pada Lansia dan Pra Lansia di Wilayah Desa
Tembuku
Penyakit tidak menular saat ini menjadi penyakit dengan kunjungan tertinggi di wilayah
PUSKESMAS Tembuku I. Penyakit ini cenderung menyerang masyarakat pada usia
produktif dan lansia, serta keberadaannya tidak disadari oleh penderita. Oleh karena itu,
diperlukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit tidak
menular.
1.1 Waktu dan Tempat Kegiatan
Tempat : Banjar Dinas Kedui, Penida Kaja, Penida Kelod, Tembuku Kaja, Tembuku
Kawan, Tembuku Bakas, Tembuku Sesetan
Waktu : 27 Juli 7 Agustus 2016
No. Tanggal Kegiatan
1. 27 Juli 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Tembuku Sesetan
2. 28 Juli 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Kedui
3. 31 Juli 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Tembuku Kaja
4. 1 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Penida Kaja
5. 2 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Penida Kelod
6. 5 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Tembuku Bakas
7. 7 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Tembuku Kawan
8. 7 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Penida Kaja
9. 7 Agustus 2016 Skrining PTM di Banjar Dinas Penida Kelod

1.2 Pelaksanaan Kegiatan


Dalam pelaksanaanya, skrining dilakukan di Banjar Dinas Kedui, Penida Kaja, Penida
Kelod, Tembuku Kaja, Tembuku Kawan, Tembuku Bakas, dan Tembuku Sesetan.
Pelaksanaan skrining disesuaikan dengan adanya acara tertentu (upacara agama, gotong
royong, atau arisan PKK) sehingga mencakup banyak peserta. Secara keseluruhan
skring dilakukan sebanyak 9 kali dengan jumlah peserta sebanyak 252 orang secara
keseluruhan. Dari 252 peserta yang diperiksa, ditemukan 95 peserta dengan hipertensi
dan 11 peserta dengan diabetes.
Pada peserta diabetes dan/atau hipertensi, diberikan KIE (Komunikasi-
Informasi-Edukasi) mengenai upaya dalam mengendalikan penyakitnya dan disarankan
untuk kontrol secara rutin ke PUSKESMAS terdekat.
1.3 Hasil Kegiatan
Skrining berlangsung dengan lancar mendapat sambutan yang baik dari para peserta.
Dari 252 peserta yang diperiksa, ditemukan 95 peserta dengan hipertensi dan 11 peserta
dengan diabetes.
1.4 Kendala
Kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam memobilisasi peserta pada waktu
tertentu sehingga kegiatan harus dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan lain
(gotong royong, upacara agama, arisan PKK) yang diselenggarakan oleh Dusun/Banjar
terkait. Selain itu juga terdapat kendala Bahasa dimana sebagian peserta tidak dapat
berbahasa Indonesia atau Bahasa Bali dengan baik sehingga menyulitkan pemeriksa.
1.5 Saran
Diharapkan para peserta skrining dengan hipertensi atau diabetes dapat memahami
kondisinya sehingga dapat menjalani pengobatan sebagaimana mestinya.

2. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Khususnya siswa-siswi Sekolah Dasar Desa


Tembuku Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kesadaran akan pentingnya pendidikan kesehatan menjadi hal yang diutamakan mengingat
kesehatan merupakan salah satu indikator terpenting. Pendidikan tentang kesehatan tubuh
menjadi salah satu hal yang penting dibahas dalam pendidikan kesehatan, namun disisi lain
penerpaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang meliputi kebiasaan cuci tangan,
mandi dua kali sehari, dan kebiasaan untuk membuang kotoran di jamban menjadi hal yang
kurang dapat perhatian.
Penerapan PHBS yang pada dasarnya merupakan aktifitas dasar masyarakat sulit untuk
diterapkan. Beberapa alasan yang sering ditemukan seperti kurangnya pemahaman
masyarakat tentang PHBS, sulitnya untuk mendapatakan air bersih,serta mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, setelah memegang hewan, dan membuang air, hal ini menjadi
pertimbangan penting dalam pelaksanaan program PHBS bagi masyarakat khususnya
untuk siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Tembuku.
2.1 Waktu dan Tempat Kegiatan
Tempat : SDN 2 Tembuku, SDN 3 Tembuku, dan SDN 4 Tembuku
Waktu : 25 Juli 5 Agustus 2016
No. Tanggal Kegiatan
Senin, 25 Juli Melakukan koordinasi dengan pihak Kepala Sekolah terkait
1. 2016 dengan kegiatan yang dilakukan, waktu, tempat, dan peserta
penyuluhan PHBS
Selasa, 26 Juli Berkoordinasi dengan Puskesmas Tembuku I mengenai
2.
2016 kegiatan penyuluhan dan waktu pelaksanaan.
Rabu, 27 Juli Menyiapkan materi serta peralatan untuk kegiatan
3.
2016 penyuluhan PHBS
Jumat, 29 Juli Konfirmasi kembali ke SDN 3 Tembuku untuk kegiatan di
4.
2016 keesokan hari
Sabtu., 30 Juli Pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS di SDN 3
5.
2016 Tembuku
Rabu, 3 Konfirmasi kembali ke SDN 2 Tembuku untuk kegiatan di
6.
Agustus 2016 keesokan hari
Kamis, 4 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS di SDN 2
7.
Agustus 2016 Tembuku
Kamis, 4 Konfirmasi kembali ke SDN 4 Tembuku untuk kegiatan di
8.
Agustus 2016 keesokan hari
Jumat, 5 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS di SDN 4
9.
Agustus 2016 Tembuku

2.2 Pelaksanaan
Kegiatan di SDN 2, 3, dan 4 dilakukan secara terpisah pada hari yang berbeda.
Keseluruhan rangkaian kegiatan penyuluhan ini berlangsung dengan lancar berkat
dukungan dari pihak sekolah.
Pertama-tama, kami mengadakan perkenalan terlebih dahulu kepada para peserta
yang merupakan siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar, kemudian diadakan pre-
test untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai PHBS dan cara mencuci tangan
yang benar. Pre-test dilaksanakan kurang lebih selama 5 menit. Pre-test diberikan
kepada beberapa siswa untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka sebelum
penyuluhan PHBS dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dimulai. Dari hasil pre-test,
sebagian besar peserta tidak dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar.
Selanjutnya, dilakukan pemberian materi PHBS oleh panitia pelaksana kegiatan. Selain
itu, juga dilakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang benar. Pemberian materi
juga diselingi dengan menonton video edukasi dan senam cuci tangan.
Setelah acara pemberian materi usai, kami melaksanakan post-test di mana isinya
menanyakan kembali pertanyaan yang sama dengan pre-test. Post-test diberikan
kepada peserta pre-test sebelumnya. Seluruh peserta sudah mengerti dan dapat
menjawab dengan benar karena sudah mendapat penjelasan sewaktu penyuluhan.
Setelah post-test kami memberikan hadiah kepada siswa sebanyak tiga orang yang telah
aktif menjawab pertanyaan dalam acara tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan acara
mencuci tangan pakai sabun massal di perkarangan sekolah. Siswa sangat aktif dalam
memperagakan cara mencuci tangan yang benar. Kami memberi pesan kepada seluruh
siswa yang mengikuti penyuluhan agar membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan
benar yaitu dengan sabun dan air mengalir. Kami juga telah mengusulkan pada pihak
sekolah melalui Kepala Sekolah untuk merealisasikan dan mengawasi kegiatan tersebut
khususnya di lingkungan sekolah.
2.3 Hasil Kegiatan
Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan telah sesuai dengan jumlah siswa yang
direncanakan yaitu seluruh siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN 2, 3, 4 Tembuku. Perhatian
dan respon peserta penyuluhan secara umum juga sangat baik. Dari segi proses
penyuluhan yang telah berlangsung, dapat dilaporkan berlangsung dengan baik dan
terlihat bahwa adanya komunikasi yang timbal balik antara peserta dengan pembicara.
Keberhasilan penyuluhan yang dinilai dengan adanya peningkatan pengetahuan
siswa mengenai PHBS dan CTPS yang benar dapat dilihat dari perbandingan jawaban-
jawaban pre-test sebelum dilakukan penyuluhan dengan post-test dengan cara yang
diadakan setelah dilakukan penyuluhan dengan memberikan beberapa pertanyaan
secara lisan. Pre-test dan post-test dilakukan terhadap 20% dari jumlah peserta (8
orang) untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka sebelum ataupun sesudah
penyuluhan. Pre-test dan post-test memuat beberapa pertanyaan yang sama dan
dilakukan selama 5 menit.
Dari pengamatan langsung terhadap jawaban para peserta, didapatkan
peningkatan kemampuan menjawab pada post-test dibandingkan dengan pre-test. Hal
ini menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan peserta. Sebelum dilakukan
penyuluhan, pengetahuan para peserta tentang PHBS dan CTPS tergolong rendah. Hal
ini tampak saat diajukannya beberapa pertanyaan, sebagian besar peserta tidak mampu
menjawab pertanyaan dengan benar.
Setelah acara pemberian materi usai, kami melaksanakan post-test di mana
isinya menanyakan kembali pertanyaan yang sama dengan pre-test. Post test diberikan
kepada peserta pre-test sebelumnya. Seluruh peserta sudah mengerti dan dapat
menjawab dengan benar karena sudah mendapat penjelasan sewaktu penyuluhan. Hal
tersebut terlihat dari tujuh dari delapan peserta post-test mampu menjawab 9 pertanyaan
dengan benar. Selain itu, seluruh pertanyaan serupa yang telah diajukan dapat juga
dijawab dengan serempak oleh seluruh peserta penyuluhan dengan benar.
Pendapat peserta secara lisan tentang penyuluhan PHBS dan CTPS sangat
bagus. Kepala sekolah beserta guru sekolah juga memberikan apresiasi yang cukup
tinggi terhadap kegiatan penyuluhan ini dan mereka berharap di kemudian hari ada
penyuluhan seperti ini dengan tema yang berbeda dan tentunya lebih menarik.
2.4 Kendala
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan penyuluhan PHBS adalah kesulitan
dalam menentukan jadwal kegiatan karena selain harus menyesuaikan dengan kegiatan
sekolah juga disesuaikan dengan jadwal kegiatan lainnya. Untuk kegiatan praktek
mencuci tangan, didapatkan sedikit kendala dalam hal mengatur peserta, karena
besarnya antusias siswa-siswi yang menjadi peserta kegiatan ini. Tetapi secara
keseluruhan acara berlangsung dengan lancar sebagaimana yang telah dirancang dan
direncanakan.
2.5 Saran
Diharapkan agar siswa-siswi yang menjadi peserta penyuluhan PHBS ini dapat
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara mencuci tangan yang benar yaitu
di air mengalir dan menggunakan sabun dalam kehidupan sehari-hari. Selani itu
diharapkan juga agara para peserta dapat membagikan informasi atau pengetahuan yang
mereka terima kepada keluarga di rumah maupun teman-temannya.

3. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
(P3K) Pada Kader Kesehatan Remaja (KKR) SMPN 1 Tembuku
Kecelakaan saat bekerja ataupun di lapangan dapat terjadi kapan saja. Apabila tidak
mendapat pertolongan dengan segera, maka akan berpengaruh terhadap kuwalitas
penyembuhan korban terhadap penyakitnya. Perlu pengenalan terhadap pertolongan
pertama kepada korban tersebut sehingga mampu memberikan hasil penyembuhan yang
maksimal. KKR merupakan Kader Kesehatan Remaja yang dibentuk SMP sebagai kader
yang mampu memberikan penanganan kesehatan pertama yang baik dan benar, untuk
meningkatkan kuwalitas kesembuhan korban. BHD dan P3K merupakan dasar pertolongan
pertama yang wajib diketahui sebaiknya oleh masyarakat dalam penanganan korban saat
kecelakaan kapan saja dan dimana saja.
3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan
Tempat : SMPN 1 Tembuku
Waktu :23 Juli 14 Agustus 2016
No. Tanggal Kegiatan
23 Juli 2016 Kunjungan dan konsultasi ke Kantor Desa terkait izin
1.
kegiatan
25 Juli 2016 Koordinasi kepada pihak Puskesmas Tembuku 1
2.
terkait gambaran kegiatan serta izin kegiatan
26 Juli 2016 Koordinasi dengan pihak SMPN 1 Tembuku yakni
3. Kepala Sekolah serta Ketua Program UKS terkait
gambaran kegiatan, izin serta tanggal kegiatan
28 Juli 2016 Peminjaman manekin serta persiapan alat-alat yang
4. digunakan untuk mengajar BHD dan P3K ke pihak-
pihak terkait
5. 29 Juli 2016 Pembuatan materi pelatihan BHD dan P3K
30 Juli 2016 Pemberian materi dan pelatihan pertama yakni Bantuan
6.
Hidup Dasar (DRABC)
7. 6 Agustus 2016 Pemberian materi dan pelatihan kedua yakni P3K
8. 13 Agustus 2016 Evaluasi dan simulasi
14 Agustus 2016 Pengembalian manekin serta alat-alat yang digunakan
9.
dalam pelatihan

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Pada pelaksanaan pelatihan BHD dan P3K ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan
dengan waktu 120 menit. Dilaksanakan pada hari sabtu menyesuaikan dengan jadwal
sekolah yang memfokuskan hari Sabtu sebagai hari pengembangan diri sehingga tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pada pertemuan pertama diajarkan tentang
Bantuan Hidup Dasar dengan metode DRABC serta pelatihan kompresi jantung
menggunakan media manekin. Pada pertemuan kedua diajarkan tentang Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan, materi yang diajarkan berupa Hard Tissue Injury serta Soft
Tissue Injury dipadukan dengan pelatihan pembalutan, pembidaian serta Wound Toilet.
Pertemuan ketiga diadakan Evaluasi dengan metode kuis dan Simulasi dengan metode
pos-pos. Peserta terbaik kemudian diberikan hadiah berupa kotak pertolongan pertama.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan pada pihak sekolah
berupa plakat serta kotak pertolongan pertama. Acara diikuti oleh 40 siswa SMP 1
Tembuku
3.3 Hasil Kegiatan
Pelatihan berlangsung dengan lancar dan disambut dengan antusias oleh para peserta.
Acara diikuti oleh 40 siswa SMP 1 Tembuku. Setelah dilakukan pemberian materi dan
pelatihan, para siswa akhirnya dapat memahami serta mempraktekkan teknik Bantuan
Hidup Dasar dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Diharapkan para siswa dapat
mengaplikasikan meteri yang telah diajarkan di kehidupan nyata.
3.4 Kendala
Kendala yang dihadapi adalah terdapatnya kegiatan gerak jalan menyambut hari
Kemerdekaan Indonesia yang latihan maupun pelaksanannnya bertepata dengan
pelatihan BHD sehingga banyak siswa KKR yang tidak dapat mengikuti pelatihan.
Solusi yang diambil adalah mengikutkan perwakilan kelas yakni ketua kelas serta
sekertaris kelas pada pelatihan. Namun karena tidak memiliki dasar pertolongan
pertama maka ditemukan kesulitan dalam pemberian pelatihan. Selain itu karena
pelatihan dilaksanakan selama tiga kali, terdapat beberapa peserta yang tidak dapat
hadir sehingga harus digantikan dengan perwakilan kelas yang lain sehingga memiliki
nilai yang kecil saat evaluasi.
3.5 Saran
Diharapkan para siswa yang telah diberikan pelatihan dapat berperan serta melakukan
pertolongan pertama pada korban yang membutuhkan dengan tepat, serta dapat
mengajarkan pada teman-temannya yang lain.

4. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual pada siswa-siswi


SMK
Masa remaja merupakan masa dimana manusia mulai menunjukkan perubahan yang
mendasar dalam aspek biologis, kognitif, emosional, dan sosial yang berhubungan dengan
proses pubertas. Masa ini merupakan masa yang rentan akan terjadinya perilaku seksual
yang tidak sehat jika tidak diimbangi dengan informasi yang cukup. Beberapa dari efek
perilaku seksual usia dini adalah diantaranya infeksi menular seksual, kanker serviks, dan
kehamilan yang tidak diinginkan yang dapat mengarah ke aborsi. Oleh karena itu,
diperlukan upaya edukasi sehingga dapat memberikan informasi yang tepat mengenai
kesehatan reproduksi.
4.1 Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat : SMK PGRI Tembuku
Waktu : 25 Juli, 31 Juli dan 2 Agustus 2016
No. Tanggal Kegiatan
Senin, 25 Juli 2016 Melakukan koordinasi dengan pihak Kepala Desa
1. Tembuku dan Kepala Sekolah SMK PGRI Tembuku
terkait kegiatan penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Minggu, 31 Juli Konfirmasi waktu pelaksanaan penyuluhan dengan pihak
2.
2016 sekolah SMK PGRI Tembuku
Selasa, 2 Agustus Pelaksanaan Penyuluhan Kegiatan Kesehatan Reproduksi
3.
2016 pada Pelajar SMK PGRI Tembuku

4.2 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan persiapan diawali dengan berkoordinasi dengan Dosen Pendamping
Lapangan, Kepala Desa Tembuku, serta Kepala Sekolah SMK PGRI Tembuku.
Koordinasi meliputi diskusi mengenai waktu pelaksanaan, bentuk kegiatan yang akan
dilaksanakan, media yang akan dipergunakan, serta pihak-pihak terkait yang akan
terlibat. Pada tanggal 2 Agustus 2016 dilakukan penyuluhan kegiatan kesehatan
reproduksi pada pelajar SMK PGRI Tembuku
4.3 Hasil Kegiatan
Peningkatan pengetahuan pelajar SMK PGRI Tembuku mengenai Kesehatan
Reproduksi yang tercermin dari proses tanya jawab yang berlangsung dimana peserta
tanggap dan memahami materi yang telah diberikan sebelumnya.
4.4 Kendala
Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dihadapi pada saat kegiatan
berlangsung, peserta perempuan cenderung masih malu-malu dalam menerima materi
dan melakukan tanya jawab. Namun setelah diberikan pemahaman bahwa Kesehatan
Reproduksi bukanlah hal yang tabu, pelajar perempuan menjadi lebih aktif. Selain
kendala ini tidak ada kendala lain yang dihadapi sehingga kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar.
4.5 Saran
Agar persiapan dilakukan sebaik dan sedini mungkin, sehingga acara dapat
terlaksanakan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai