Sap Luka Bakar
Sap Luka Bakar
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab
F. MEDIA
1. PPT
2. Leaflet tentang pertolongan pertama pada luka bakar
G. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
NO. PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab salam
salam. Mendengarkan
Memperkenalkan diri. Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan diberikan.
2. 30 menit Pelaksanaan :
Pengertian Luka bakar Memperhatikan
Macam-macam luka bakar
Penyebab Luka bakar
Bahaya terjadinya luka bakar
Mencegah terjadinya luka bakar
Pertolongan pertama pada luka bakar
3. 8 menit Evaluasi :
Memberikan kesempatan kepada peserta Menjawab
untuk bertanya. pertanyaan
Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan.
Memberikan reinforcement positif kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas peran Mendengarkan
serta
peserta. Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup
H. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mencari literatur mengenai Pertolongan pertama pada luka bakar
b. Penyuluh membuat SAP mengenai Pertolongan pertama pada luka bakar,
diharapkan telah mempersiapkan terkait materi, media, alat bantu, serta
sarana-prasarana yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan dengan
matang
c. Penyuluhan dilakukan dengan sesuai pengorganisasian
Moderator :
Fasilitator :
Pemateri :
Observer :
2. Kriteria Evaluasi Proses
a. Diharapkan penyuluhan berjalan sesuai rencana
b. Diharapkan suasana penyuluhan kondusif dan tidak ada peserta yang
meninggalkan ruangan saat dilakukan penyuluhan
c. Diharapkan peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Diharapkan peserta memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan-pertanyaan
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
1. Latar Belakang
Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti
api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah
(frosh bite). (Mansjoer 2000 : 365)
Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat
meluas melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang terluka secara
langsung. Masalah kompleks ini mempengaruhi semua sistem tubuh dan beberapa
keadaan yang mengancam kehidupan. Dua puluh tahun lalu, seorang dengan luka
bakar 50% dari luas permukaan tubuh dan mengalami komplikasi dari luka dan
pengobatan dapat terjadi gangguan fungsional, hal ini mempunyai harapan hidup
kurang dari 50%. Sekarang, seorang dewasa dengan luas luka bakar 75%
mempunyai harapan hidup 50%. dan bukan merupakan hal yang luar biasa untuk
memulangkan pasien dengan luka bakar 95% yang diselamatkan. Pengurangan
waktu penyembuhan, antisipasi dan penanganan secara dini untuk mencegah
komplikasi, pemeliharaan fungsi tubuh dalam perawatan luka dan tehnik
rehabilitasi yang lebih efektif semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan
hidup pada sejumlah klien dengan luka bakar serius.
Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan tindakan
khusus yang berbeda. Karakteristik ini meliputi luasnya, penyebab (etiologi) dan
anatomi luka bakar. Luka bakar yang melibatkan permukaan tubuh yang besar
atau yang meluas ke jaringan yang lebih dalam, memerlukan tindakan yang lebih
intensif daripada luka bakar yang lebih kecil dan superficial. Luka bakar yang
disebabkan oleh cairan yang panas (scald burn) mempunyai perbedaan prognosis
dan komplikasi dari pada luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau
paparan radiasi ionisasi. Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan
yang berbeda dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau percikan api.
Luka bakar yang mengenai genetalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar
daripada di tempat lain dengan ukuran yang sama. Luka bakar pada kaki atau
tangan dapat mempengaruhi kemampuan fungsi kerja klien dan memerlukan tehnik
pengobatan yang berbeda dari lokasi pada tubuh yang lain. Pengetahuan umum
tentang pertolongan pertama pada luka bakar sangatlah penting untuk mencegah
dengan segera terjadinya komplikasi dan efek samping yang kompleks dari luka
bakar, berkaitan dengan efek samping atau komplikasi yang muncul akibat luka
bakar, orang tua atau keluarga dapat diberi edukasi mengenai pertolongan
pertama pada luka baka. Dari data diatas, kami tertarik untuk memberikan
penyuluhan tentang Pertolongan pertama pada nluka bakar.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah erjadinya luka bakar bagi anak-
anak di rumah:
I. Dapur
Jauhkan anak-anak dari oven dan pemanggang. Ciptakan zona larangan di
sekitarnya untuk anak-anak
Jauhkan makanan dan minuman panas dari jangkauan anak-anak. Jangan
pernah membawa makanan panas dan minuman panas dengan satu
tangan dengan ketika ada anak-anak di sekitar anda
Jangan masukkan botol susu anank ke dalam mikrowave; dapat
menimbulkan daerah yang panas
Cicipi setiap makanan yang akan dihidangkan
Singkirkan taplak meja menjuntai ketika di rumah ada anak yang seang
belajar merangkak
Jauhkan dan simpan bahan kimia (pemutih, amonia) yang dapat
menyebabkan luka bakar kimia.
Simpan korek api, lilin jauh dari jangkauan. Jangan pernah biarkan lilin
menyala tanpa pengawasan.
Beli alat-alat listrik dengan kabel yang pendek dan tidak mudah lepas atau
menggantung.
II. Kamar mandi
Jauhkan blow dryer, curling irons dari jangkauan anak
Pastikan termostat pemanas air pada suhu 120F (48,8C) atau lebih
rendah. Umumnya air panas untuk anak sebaiknya suhunya tidak lebih dari
100F (37,7C).
Jangan biarkan anak bermain dengan keran atau shower.
III. Di setiap ruangan
Tutup setiap tempat yang dapat dipakai untuk menusukkan kabel listrik
Jauhkan anak dari pemanas ruangan, radiator, tempat yang berapi
Pasang detektor asap dan periksa baterai minimal satu tahun/kali
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa sakit,
mencegah terjadinya infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin dialami
korban. Caranya adalah dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga
dapat mencegah luka pada jaringan di bawahnya berkembang lebih parah lagi.
Berdasarkan keparahannya, ada 3 tingkatan luka bakar. Luka bakar tingkat I adalah
luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian luar lapisan
kulit. Contohnya adalah kulit terkena sengatan sinar matahari atau kontak langsung
dengan objek yang panas seperti air mendidih. Luka bakar seperti ini umumnya
tidak disertai kelepuhan pada kulit.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara
Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar ringan ini
berupa kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan, nyeri namun
kulit tidk terkoyak karena melepuh.
Ketika mengalami atau melihat korban luka bakar tingkat I, pertolongan pertama
yang dapat dilakukan adalah:
1. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir atau kompres dengan
air dingin. Lakukan sampai rasa sakit menghilang.
2. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.
3. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
4. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter.
Luka Bakar Sedang atau Luka Bakar Tingkat II
Luka akibat api atau terpapar benda panas bisa sangat menyakitkan. Kulit yang
terkena bisa melepuh bahkan gosong jika terpapar pada suhu tinggi. Sel-sel yang
bersentuhan dengan panas pun akan mati. Oleh karena itu, luka bakar perlu mendapat
penanganan cepat.
Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II adalah luka bakar yang menyebabkan
kerusakan pada lapisan di bawah kulit. Contohnya adalah sengatan sinar matahari
yang berlebihan, cairan panas dan percikan api dari bensin atau bahan lain.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara
Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar tingkat II ini
berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak yang tak hilang selama beberapa hari dan
kulit terlihat lembab atau becek.
Apabila terjadi luka bakar seperti ini, segera lakukan hal berikut:
1. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan
menggunakan handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang
sebelumnya dicelupkan ke dalam air.
2. Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang lembut.
3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.
4. Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari organ juantung.
5. Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di sekitar bibir
atau kesulitan bernapas.
6. Jangan coba mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan minyak,
semprotan atau ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter.
Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang menghancurkan
semua lapisan kulit. Kontak terlalu lama dengan sumber panas dan luka bakar akibat
tersengat listrik adalah penyebab utama luka bakar tingkat III.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara
Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar tingkat III
berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur dan sedikit nyeri karena ujung
saraf telah rusak.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika menemui kasus ini adalah:
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan pada luka bakar mayor. Hal ini untuk
menunjang tatalaksana, mengingat luka bakar mayor dapat menyebabkan kerusakan
yang lebih berat dan gangguan keseimbangan metabolisme tubuh yang berat. Hal ini
harus dikenali sehingga bisa diatasi secepat mungkin.Pemeriksaan yang dapat
dilakukan :Hemoglobin, hematokrit, elektrolit, gula darah, golongan darah, kadar COHb
dan kadar sianida (pada luka bakar akiibat kebakaran di ruangan).
DAFTAR PUSTAKA