Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS SUKALUYU
Jln. Bojongsari Sukamulya, Sukaluyu Cianjur 43284
Telp. 0263 2323683

POLA KETENAGAAN DAN PERSYARATAN KOMPETENSI TENAGA LABORATORIUM

PUSKESMAS SUKALUYU

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib Puskesmas di butuhkan
sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus
dimiliki oleh Puskesmas. Puskesmas dengan tempat perawatan (PDTP), dan puskesmas di daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan terluar (PDTPK), Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga
Laboratorium Puskesmas dapat di lihat pada tabel I berikut:

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH PUSKESMAS PDTPK


PDTP
1. Penanggung Jawab Dokter 1 1 1
(Petugas Interpretasi
Hasil Pemeriksaan)
2. Tenaga Teknis Analis 2 1 1
Kesehatan
(DIII)

Tabel 1 Jenis, Kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium Puskesmas

Ketentuan Lainnya:

1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja laboratorium


2. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas adalah dokter Puskesmas/ Kepala Puskesmas
3. Tenaga teknis di anjurkan jangan merangkap tugas lain
4. Setiap Petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan diketahui oleh
kepala Puskesmas

A. Penanggung jawab laboratorium Puskesmas


1. Penanggung jawab laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
1. Laboratory)

B. Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan dan


pengetahuan yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Antara lain :

1. Ilmu pengetahuan yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan fungsinya


dilaboratorium kesehatan
- Melakukan pengambilan spesimen, pengetahuan persiapan pasien
- Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau tidak)
- Pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman.
- Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metode, reagen untuk pemeriksaan
atau analisa tertentu..
- Dapat mengerjakan prosedur laboratorium.
- Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses teknis
operasional.
- Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji kelaikan alat.
- Dapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap baik
2. Kemampuan untuk memberikan penilaian (judgement) hasil teknis operasional.
- Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan, pemantapan mutu yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan proses selanjutnya.
- Mampu menilai proses pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan. Diterima
tidaknya suatu hasil atau rangkaian hasil pemeriksaan.
3. Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa, seperti pasien, klinisi,
mitra kerja dll.
4. Mampu mendeteksi secara dini :
- Munculnya penyimpangan dalam proses opersional.
- Terjadinya kerusakan media, reagen, alat yang digunakan atau lingkungan
pemeriksaan
- Mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian
hasil pemeriksaan.
5. Kemampuan untuk melakukan koreksi atau penyelesaian terhadap masalah teknis
operasional yang muncul.
6. Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja
7. Kemampuan administrasi.

C. Tugas Pokok Analis Kesehatan


Analis kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi
bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, patologi anatomi,
toksikologi, kimia lingkungan, biologi dan fisika. Di dalam pelayanan laboratorium, analis
kesehatan melakukan pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari manusia atau
bahan bukan berasal dari manusia yang tujuannnya adalah menentukan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan
perorangan atau masyarakat.

D. Uraian Tugas Analis Kesehatan


1. Analis Kesehatan Sebagai Profesi
- Memberikan pelayanan kepada masyarakat bersifat khusus atau spesialis.
- Melalui jenjang pendidikan tinggi
- Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
- Mempunyai kewenangan yang syah, peran dan fungsi jelas.
- Mempunyai kompetensi jelas dan terukur.
- Memiliki organisasi profesi, kode etik, standar pelayanan, standar praktek dan
standar pendidikan
2. Standar Profesi Analis Kesehatan
- Profesionalisme : tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi
global.
- Standar mutu : berlaku bagi semua analis kesehatan di Indonesia.
- Melindungi Pasien/klien dan masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
- Melindungi analis kesehatan dari tuntutan klien
- Penapisan ahli laboratorium asing.
3. Kewajiaban Analis Kesehatan
- Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.
- Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang
berkisar dari yang sederhana sampai dengan yang canggih.
- Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan data hasil uji.
- Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
- Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil uji.
- Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium.
- Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
- Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.
4. Kemampuan Yang Harus Dimiliki Analis Kesehatan
- Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium kesehatan.
- Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen, termasuk
penyiapan pasien (bila diperlukan), Labeling, penanganan, pengawetan, atau
fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman spesimen.
- Keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium.
- Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat
dengan benar.
- Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi, dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
- Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk
pemeriksaan laboratorium.
- Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur
laboratorium.
- Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi hasil uji.
- Keterampilan dalam menginterpretasikan hasil uji.
- Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan jenjangnya.

Anda mungkin juga menyukai