Anda di halaman 1dari 95

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
NO.90/PID.B/2011/PN.MDO

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Manado yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai

do
berikut dalam perkara Terdakwa-Terdakwa :
gu
1 Nama lengkap : dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI ;

Tempat lahir : Denpasar ;

In
A
Umur/tanggal lahir : 35 tahun/23 April 1975 ;
Jenis kelamin : Perempuan ;
ah

lik
Kebangsaan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Jalan Parigi VII No.10 Kecamatan Malalayang Kota Manado ;
am

ub
Agama : Hindu ;
Pekerjaan : dokter ;
Pendidikan : dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
ep
k

2 Nama lengkap : dr.HENDRY SIMANJUNTAK ;


Tempat lahir :RIau ;
ah

Umur/tanggal lahir : 35 tahun/14 Juli 1975 ;


R

si
Jenis kelamin : laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia ;

ne
ng

Tempat tinggal : Kelurahan Malalayang Satu Barat lingkungan I Kecamatan


Malalayang Kota Manado ;

do
gu

Agama : Kristen Protestan ;


Pekerjaan : dokter
Pendidikan : dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
In
A

3 Nama lengkap : dr. HENDY SIAGIAN ;


Tempat lahir : Sorong ;
ah

lik

Umur tanggal lahir : 28 tahun/14 Januari 1983 ;


Jenis kelamin : laki-laki ;
m

Kebangsaan : Indonesia ;
ub

Tempat tinggal : Kelurahan Bahu lingkungan I Kec. Malalayang Kota Manado ;


ka

Agama : Kristen Protestan ;


ep

Pekerjaan : dokter ;
Pendidikan : dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
ah

Para Terdakwa tidak ditahan ;


R

es

Para Terdakw dalam persidangan perkara ini didampingi Penasehat Hukum :


M

1 WEMPIE POTALE, SH.MH ;


ng

2 ROMMY POLI, SH ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keduanya Advokat/Pengacara berkantor di Facific law Office beralamat di Jalan

a
Bumi Nyiur No.101 Kelurahan Bumi Nyiur Manado Sulawesi Utara, berdasarkan

si
Surat Kuasa No.07/SK-PLO/III/2011 tanggal 28 Maret 2011 dan surat kuasa
tersebut telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal

ne
ng
29 Maret 2011 No.122/SK/2011 ;
Pengadilan Ngeri tersebut ;

do
gu Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Manado tanggal 10 Maret
2011 No.90/Pid.B/2011/PN.Mdo, tentang penunjukan Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini ;

In
A
Telah membaca penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 10 Maret 2011 tentang
penetapan hari sidang yang pertama ;
ah

lik
Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan para Terdakwa dipersidangan ;


am

ub
Telah melihat alat bukti lainnya dipersidangan ;

Telah mendengar pula pembacaan tuntutan Jaksa Penuntut Umum


ep
No.reg.Perk :PDM-43/M.Ndo/Ep.1/09/2010 tanggal 8 Agustus 2011 yang pada
k

pokoknya memintakan supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili


ah

perkara ini dapat memutuskan sebagai berikut :


R

si
1 Menyatakan para Terdakwa masing-masing dr.DEWA AYU SASIARY PRAWANI
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY

ne
ng

SIAGIAN (Terdakwa III), terbukti secara sah dan meyakinkan, telah bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 359 KUHP jo pasal

do
55 ayat (1) ke-1 KUHP ;
gu

2 Menjatuhkan hukuman terhadap para Terdakwa, masing-masing dr.DEWA AYU


SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II)
In
A

dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III), dengan pidana penjara selama 10
(sepuluh) bulan
ah

lik

3 Menyatakan barang bukti berupa :


Berkas catatan medis No.cm.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
m

ub

Results Siska Yulin Makatey ;


ka

Surat pernyataan telah dirawat ;


ep

Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;


ah

Surat konsul 10 April 2010 ;


R

RSU Prof Kandou Manado (poliklinik


es
M

obstetri status obstetrikus ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
3

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Catatan pemasukan dan pengeluaran

a
cairan form 0014 ;

si
Instruksi post operasi ;
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;

ne
ng
Rekam jantung ;
Laporan operasi ;

do
gu Kurva suhu dan nadi, serta catatan
khusus ;

In
A
Dinas kesehatan Kota Manado
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil
ah

lik
atas nama Siska Makatey ;
Ringkasan masuk dan keluar Siska
Makatey ;
am

ub
Lembaran masuk dan keluar Siska
Makatey ;
ep
k

Klinical Patway Siska Makatey ;


ah

Surat persetujuan tindakan khusus dan


R

si
surat persetujuan pembedahan dan
anastesi tanggal 10 April 2010 ;

ne
ng

Diaknosa akhir Siska Makatey ;

Resume keluar Siska Makatey ;

do

gu

Surat pengantar pulang (tidak ada


catatan) ;
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
In
A

Anamnesis utama Siska Makatey ;


Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
ah

lik

Pemeriksaan kebidanan I Siska


Makatey ;
m

ub

Pemeriksaan kebidanan II Siska


Makatey ;
ka

ep

Resume masuk Siska Makatey ;


Portograf Siska Makatey ;
ah

Lembaran observasi persalinan Siska


es

Makatey ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lembaran observasi persalinan Siska

a
Makatey ;

si
Lembaran observasi persalinan Siska
Makatey ;

ne
ng
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;

do
gu Lembaran catatan harian dokter (tidak
ada catatan) ;

In

A
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak
ada catatan) ;
ah

Catatan pemasukan dan pengeluaran

lik
cairan (tidak ada catatan) ;
Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran
am

ub
nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan)
Nifas (tidak ada catatan) ;
ep
k

Catatan perawat intensif (tidak ada


ah

catatan) ;
R

si
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada
catatan) ;

ne
ng

Pelaksanaan proses keperawatan


pengkajian data (tidak ada catatan) ;

do
Lembaran untuk penempelan surat (tidak
gu

ada catatan) ;
Catatan obat oral dan per enteral (tidak
In
A

ada catatan) ;
Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;
ah

lik

1(satu) lembar foto copy sertifikat


kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY
m

ub

PRAWANI yang telah dilegalisir oleh


Pengadilan Negeri Manado ;
ka

1(satu) lembar foto copy sertifikat


ep

kompetensi dr. HENDRY


ah

SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir


R

oleh Pengadilan Negeri Manado ;


es

1(satu) lembar foto copy sertifikat


M

ng

kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
5

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri

a
Manado ;

si
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
4 Menetapkan agar kepada para Terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-

ne
ng
masing sebesar Rp.3.000.-(tiga ribu rupiah) ;
Telah mendengar pembelaan penasehat

do
gu hukum tertanggal 15 Agustus 2011
No.012/PLO/VIII/2011 yang pada
pokoknya menyatakan :

In
A
1 Menyatakan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr.
HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, tidak
ah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang

lik
didakwakan dalam pasal 359 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 ;
....
am

ub
2 Membebaskan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr.
HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, dari segala
ep
tuntutan hukum (vrijspraak) ;
k

.
ah

3 Menyatakan terhadap barang bukti yang diajukan dalam persidangan berupa :


R

si
Berkas catatan medis No.CM.041969 atas nama Siska Makatey terdiri dari :
PT ASURANSI Kesehatan Indonesia ;

ne
ng

Results Siska Julin Makatey ;


Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;

do
gu

Surat konsul 10 April 2010 ;

RSU. Prof. Kandou Manado (poliklinik


In
A

obstetri) obstetrikus ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran
ah

lik

cairan form : 0014 ;


Instruksi Pos operasi ;
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
m

ub

Rekam jantung ;
ka

Laporan operasi ;
ep

Kurva suhu dan nadi, serta catatan


ah

khusus ;
R

Dinas kesehatan Kota Manado


es
M

Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil


ng

atas nama Siska Makatey ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ringkasan masuk dan keluar Siska

a
Makatey ;

si
Lembaran masuk dan keluar Siska
Makatey ;

ne
ng
Clinical patway Siska Makatey ;
Surat persetujuan tindakan khusus dan

do
gu surat persetujuan
anastesi tanggal 10 April 2010 ;
pembedahan dan

In
Diaknosa akhir Siska Makatey ;
A
Resume keluar Siska Makatey ;
ah

Surat pengantar pulang (tidak ada

lik
catatan) ;
Iktisar waktu pulang ;
am

ub
Anamnesis utama Siska Makatey ;
Anamnesis kebidanan Siska Makatey ;
ep
k

Pemeriksaan kebidanan I Siska


ah

Makatey ;
R

si
Pemeriksaan kebidanan II Siska
Makatey ;

ne
ng

Resume masuk Siska Makatey ;

Partograf Siska Makatey ;

do
gu

Lembaran obseravasi persalinan Siska


Makatey ;

In
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
A

Lapoan persalinan II Siska Makatey ;


ah

Lembarana catatan harian dokter (tidak


lik

ada catatan) ;
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak
m

ub

ada catatan) ;
ka

Catatan pemasukan dan pengeluaran


ep

cairan (tidak ada catatan) ;


Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran
ah

nuklir dll (tidak ada catatan) ;


es

Nifas (tidak ada catatan) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
7

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Catatan perawat intensif (tidak ada

a
catatan) ;

si
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada
catatan) ;

ne
ng
Pelaksanaan proses keperawatan
pengkajian data (tidak ada catatan);

do
gu Lembaran untuk penempelan surat (tidak
ada catatan) ;

In
Catatan obat oral dan per-enternal (tidak
A
ada catatan) ;
Catatan perawat bidan (Siska Makatey) ;
ah

lik
1(satu) lembar foto copy Sertifikat
kompetensi dr. Hendry Simanjuntak yang
am

ub
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
Manado ;
ep
1(satu) lembar foto copy Sertifikat
k

kompetensi dr. Hendy Siagian yang telah


ah

dilegalisir oleh Pengadilan Negeri


R

si
Manado ;
Dikembalikan kepada yang berhak ;

ne
ng

4 Memulihkan hak Terdakwa I dr.DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II


dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN dalam

do
gu

kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya dalam keadaan semula ;


5 Membebankan biaya perkara kepada Negara ;
Telah mendengar pula Replik Jaksa
In
A

Penuntut Umum tertanggal 25 Agustus


dan Duplik Penasehat Hukum Terdakwa
ah

lik

secara lisan dipersidangan pada tanggal


25 Agustus 2011 yang menyatakan
m

ub

masing-masing tetap pada tuntutannya


dan pembelaannya ;
ka

Menimbang, bahwa para Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa
ep

dengan bentuk dakwaan sebagai berikut :


Kesatu
ah

Primair
R

es

----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
M

(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
ng

(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 Wita atau setidak-

a
tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi Rumah Sakit

si
Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Manado,

ne
ng
telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena
kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY,
perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai

do
gu
berikut :--------------------

----- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU

In
A
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr.
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
ah

lik
Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
am

operasi kemudian dilakukan tindakan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya,

ub
selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu
korban telah dilakukan pembiusan
ep
total.----------------------------------------------------------------------------
k
ah

----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut
R

si
lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam
rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban

ne
ng

dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah,
selanjutnya dinding perut milik korban
dijahit.--------------------------------------------------------------------------

do
gu

----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai
asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten operator
In
A

II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan oleh dr. DEWA
AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/ operator yang
ah

lik

memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat agar
mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
melakukan operasi.--
m

ub

----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
ka

dilakukan para terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban
ep

tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi


ah

terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap diri
R

korban dan para terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO SECSIO
es

SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti


M

ng

pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya sedangkan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
9

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi

a
yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pada waktu

si
kurang lebih pukul 20.10 Wita, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi dr. HERMANUS
J. LALENOH, Sp. An pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian

ne
ng
kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan pembedahan dengan
anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala
kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan

do
gu
setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung tersebut
dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan kepada

In
A
saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan
Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY
ah

lik
PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio
Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
am

ub
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy
Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan
bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi
ep
k

(denyut jantung sangat cepat) tetapi Fibrilasi (kelainan irama


ah

jantung).--------------------------------------------------------------------------------------
R

si
----- Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam
sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F

ne
ng

bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado,
keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah

do
gu

berat.---------------------------

----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY
In
A

SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter
dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat pelaksaanaan
ah

lik

operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik
kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
m

ub

fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi


jantung.----------------------------------------------------------------
ka

ep

----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal
dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou
ah

Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan


R

es

ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa :
M

ng

Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan

a
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,

si
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;

ne
ng
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :

do
agu Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai
dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.

In
b Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat tiga
A
adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan.
ah

lik
c Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai dengan
tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
am

ub
d Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda
perawatan pengawetan jenazah. ep
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh
k

darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik
ah

yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
R

si
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.

ne
ng

Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan

do
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
gu

terlampir dalam berkas


perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
In
A

--------------

-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 359
ah

lik

KUHP Jis. Pasal 361 KUHP, Pasal 55 ayat (1) ke- 1


KUHP.----------------------------------------------
m

ub

Subsidair
ka

----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ep

(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
ah

Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 Wita atau setidak-
es

tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi rumah Sakit
M

Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
11

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Manado,

a
telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena

si
kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY,
perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai

ne
ng
berikut :--------------------

----- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU

do
gu
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr.
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA

In
A
MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
operasi kemudian dilakukan tindakan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya,
ah

lik
selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu
korban telah dilakukan pembiusan
am

total.----------------------------------------------------------------------------

ub
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut
lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam
ep
k

rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban
ah

dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah,
R

si
selanjutnya dinding perut milik korban
dijahit.--------------------------------------------------------------------------

ne
ng

----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai
asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten operator

do
gu

II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan oleh dr. DEWA
AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/ operator yang
memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat agar
In
A

mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
melakukan operasi.--
ah

lik

----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
dilakukan para terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban
m

ub

tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi


terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap diri
ka

korban dan para terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO SECSIO
ep

SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti


ah

pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya sedangkan
R

tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi
es

yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pada waktu
M

ng

kurang lebih pukul 20.10 Wita, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi dr. HERMANUS
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
J. LALENOH, Sp. An pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian

a
kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan pembedahan dengan

si
anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala
kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan

ne
ng
setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung tersebut
dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan kepada
saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan

do
gu
Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY

In
A
PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio
Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy
ah

lik
Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan
bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi
am

ub
(denyut jantung sangat cepat) tetapi Fibrilasi (kelainan irama jantung) dan saksi NAJOAN
NAN WARAOUW mengatakan bahwa kondisi pasien (korban SISKA MAKATEY) jelek
dan pasti akan meninggal.----------------------------------
ep
k

----- Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam
ah

sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F
R

si
bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado,
keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah

ne
ng

berat.---------------------------

----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY

do
gu

SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter
dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
In
A

MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat pelaksaanaan
operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik
kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
ah

lik

fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi


jantung.----------------------------------------------------------------
m

ub

----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal
ka

dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou
ep

Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan


ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa :
ah

Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
13

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan

a
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,

si
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;

ne
ng
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :

do
e gu Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai
dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.

In
f Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat tiga
A
adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan.
ah

lik
g Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai dengan
tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
am

ub
h Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda
perawatan pengawetan jenazah. ep
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh
k

darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik
ah

yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
R

si
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.

ne
ng

Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan

do
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
gu

terlampir dalam berkas


perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
In
A

--------------

-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 359
ah

lik

KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1


KUHP.--------------------------------------------------------------------
m

ub

Atau
Kedua
ka

ep

----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
ah

(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu
R

dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu di atas, dengan sengaja telah
es

melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan praktik kedokteran tanpa
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memiliki surat izin praktik (SIP), perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara

a
dan uraian kejadian sebagai berikut :

si
----- Bahwa pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
operasi kemudian dilakukan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya,

ne
ng
selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu
korban telah dilakukan pembiusan
total.----------------------------------------------------------------------------

do
gu
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut
lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam

In
A
rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban
dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah,
ah

lik
selanjutnya dinding perut milik korban
dijahit.--------------------------------------------------------------------------
am

ub
----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai
asisten I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten II (dua)
membantu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi
ep
k

yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat untuk
ah

mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
R

si
melakukan
operasi.---------------------------------------------------------------------------------------------

ne
ng

----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
dilakukan, para terdakwa tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan

do
gu

jantung, foto rontgen dada dan lain-lain sedangkan tekanan darah pada saat sebelum
korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi yaitu menunjukkan angka 160/70
(seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pemeriksaan jantung terhadap korban
In
A

dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung


tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan
ah

lik

kepada saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan
Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY
m

ub

PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio
ka

Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
ep

SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy


Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan
ah

bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi
R

es

(denyut jantung sangat cepat) tetapi Fibrilasi (kelainan irama


M

jantung).-----------------------------------------------
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
15

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
----- Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam

a
sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F

si
bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado,
keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah

ne
ng
berat.---------------------------

----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY

do
gu
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) dalam
melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY, para
terdakwa hanya memiliki sertipikat kompetensi tetapi para terdakwa tidak mempunyai

In
A
Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran dan tidak terdapat pelimpahan/ persetujuan untuk
melakukan suatu tindakan kedokteran secara tertulis dari dokter spesialis yang memiliki
ah

lik
Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran/ yang berhak memberikan persetujuan sedangkan untuk
melakukan tindakan praktik kedokteran termasuk operasi CITO yang dilakukan oleh para
am

terdakwa terhadap diri korban, para terdakwa harus memiliki Surat Ijin Praktik (SIP)

ub
kedokteran.------------------

----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal
ep
k

dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou
ah

Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan


R

si
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa :

Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;

ne
ng

Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan

do
gu

pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,


terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;
In
A

Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :


ah

lik

a Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai
dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
m

ub

b Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat
tiga adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan.
ka

ep

c Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai
dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
ah

d Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai
es

tanda perawatan pengawetan jenazah.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh

a
darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik

si
yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.

ne
ng
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan

do
gu fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
terlampir dalam berkas

In
perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
A
--------------
ah

lik
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1
am

ub
KUHP .-----------------------------------------------------------

Atau
ep
k

Ketiga
ah

Primair
R

si
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN

ne
ng

(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu
dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu dan Kedua di atas, telah
melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan membuat secara

do
gu

palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau
pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal,
In
dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
A

seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu dan jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian, perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan
ah

lik

uraian kejadian sebagai berikut :


----- Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
m

ub

SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 Wita terhadap korban SISKA MAKATEY,
dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan tindakan khusus dan
ka

persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA MAKATEY untuk


ep

ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ah

(Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr. HENDRY SIMANJUNTAK
R

(Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan surat persetujuan tindakan
es

khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr. DEWA AYU SASIARY
M

ng

PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
17

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri

a
korban.-----------------

si
----- Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri korban
yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY

ne
ng
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) mengakibatkan
korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan

do
gu
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi
paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada diri korban,
berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

In
A
No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr.
JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM (VER terlampir dalam berkas
ah

lik
perkara).--------------------------------------------------

----- Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan tindakan
am

ub
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr. HENDY
SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda
tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes
ep
k

kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang Makassar


ah

dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada tanggal 09 Juni 2010
R

si
NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, SSt
Mk, lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki MARENDRA YUDI L, SE, menyatakan

ne
ng

bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY
pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan/ Spurious Signature (Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam

do
gu

berkas
perkara).---------------------------------------------------------------------------------------------------
In
A

--------

-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263
ah

lik

ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1


KUHP.----------------------------------------------------------
m

ub

Subsidair
ka

----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ep

(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu
ah

dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu, Kedua dan Ketiga Primair di
R

es

atas, dengan sengaja telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan
M

perbuatan memakai surat yang isinya tidak benar atau yang dipalsu, seolah-olah benar
ng

dan tidak dipalsu dan jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai

a
berikut :--------------------

si
----- Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 Wita terhadap korban SISKA MAKATEY,

ne
ng
dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan tindakan khusus dan
persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA MAKATEY untuk

do
gu
ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
(Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr. HENDRY SIMANJUNTAK
(Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan surat persetujuan tindakan

In
A
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr. DEWA AYU SASIARY
PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY
ah

lik
SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri
korban.-----------------
am

ub
----- Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri korban
yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) mengakibatkan
ep
k

korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan
ah

jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi
R

si
paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada diri korban,
berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

ne
ng

No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr.
JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM (VER terlampir dalam berkas
perkara).--------------------------------------------------

do
gu

----- Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan tindakan
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr. HENDY
In
A

SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda
tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes
ah

lik

kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang Makassar


dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada tanggal 09 Juni 2010
NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, SSt
m

ub

Mk, lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki MARENDRA YUDI L, SE, menyatakan
ka

bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY
ep

pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan/ Spurious Signature (Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam
ah

berkas
R

es

perkara).---------------------------------------------------------------------------------------------------
M

--------
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
19

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263

a
ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1

si
KUHP.----------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dakwaannya Jaksa Penuntut Umum

ne
ng
dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa keterangan saksi yaitu :
1.YULIN MAHENGKENG, umur 52 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Desa

do
gu Tateli Weru jaga I Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agama Kristen
Prostestan, telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan
menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

In
A
Bahwa saksi tahu para Terdakwa
diajukan dipersidangan ini sehubungan
ah

lik
dengan adanya kematian yang tidak
wajar terhadap anak saksi yang bernama
am

ub
JULIA FRANSISCA MAKATEY
(korban) ;
Bahwa korban meninggal dunia di rumah
ep
k

sakit Prof. Kandou pada tanggal 10 April


ah

2010 ;
R

si
Bahwa korban berada di rumah sakit
karena akan melahirkan ;

ne
ng

Bahwa awalnya korban dibawah ke


Puskesmas Bahu pada hari Jumat

do
tanggal 9 April 2010 kemudian keesokan
gu

harinya dirujuk ke rumah sakit


Malalayang karena tidak bisa melahirkan
In
A

secara normanl dengan harapan di rumah


sakit Malalayang untuk dioperasi ;
ah

lik

Bahwa yang mengantar korban ke rumah


sakit Malalayang adalah saksi ;
Bahwa sewaktu korban dibawah ke
m

ub

rumah sakit Malalayang pembukaan


ka

rahimnya sudah 8 sampai 9 cm ;


ep

Bahwa setelah tiba di rumah sakit


Malalayang korban dimasukkan ke ruang
ah

IRDO kemudian saksi diberikan resep


es

obat dengan harga Rp.100.000.-,


M

ng

kemudian saksi diberikan resep lagi dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada saat saksi membeli obat sesuai

a
resep, korban sudah dipindahkan ke

si
ruang lain ;
Bahwa kemudian saksi dimintakan 1

ne
ng
(satu) orang untuk donor darah dan donor
darah tersebut sudah ada paling lambat

do
gu jam 1(satu) siang ;
Bahwa pada jam 3(tiga) sore saksi minta
ijin kepada dokter muda (koas) untuk

In
A
memberikan makan kepada korban tetapi
tidak diijinkan;
ah

lik
Bahwa kemudian dokter meminta baju
karena bayi sudah mau lahir ;
am

ub
Bahwa pada jam 4(empat) sore saksi
menerima resep lagi dan pada saat saksi
membelinya apoteker mengatakan obat
ep
k

ini sudah dua kali dibeli kemudian saksi


membawa obat tersebut ke kamar
ah

R
operasi ;

si
Bahwa pada jam 7.30 malam saksi

ne
ng

disuruh beli obat lagi seharga


Rp.1.000.000.-lebih tetapi saat itu saksi
mengatakan uang saksi hanya

do
gu

Rp.250.000.- ;
Bahwa saksi tidak tahu nama dokter yang
In
A

menyuruh saksi untuk membeli obat


tetapi kepada dokter tersebut saksi
ah

mengatakan tolonglah uang itu gampang,


lik

operasi saja anak saksi kemudian korban


berteriak operasi jo (maksudnya
m

ub

operasi saja) ;
Bahwa keinginan untuk operasi tersebut
ka

ep

mulanya berasal dari korban dan saksi ;


Bahwa pada waktu saksi membeli obat
ah

seharga Rp.1.000.000.- lebih tersebut


R

uang saksi hanya Rp.100.000.- kemudian


es
M

saksi minta tolong kepada Ses (perawat)


ng

kalau boleh saksi menjaminkan kalung


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
21

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
emas supaya mendapatkan obat tersebut

a
tetapi ses (perawat) tersebut mengatakan

si
tidak boleh, tetapi akhirnya keluarga
sudah datang dan saksi langsung

ne
ng
membayar obat tersebut ;
Bahwa pada saat itu saksi sempat

do
gu menangis dan berkata rumah saksit
lebih mementingkan uang dari pada
nyawa ;

In
A
Bahwa saksi pernah dipanggil oleh
seorang dokter laki-laki sekarang saksi
ah

lik
tahu dokter tersebut Terdakwa III dan
mengatakan kepada saksi bahwa korban
ada penyakit lainya itu jantung, dan
am

ub
dokter mengatakan korban sudah lemah,
kemudian saksi memanggil suami saksi
ep
dan meminta kepada dokter untuk dapat
k

bertemu dengan korban lalu dokter


ah

memanggil saksi dan menunjukkan


R

si
korban sudah meninggal ;
Bahwa saksi tidak yakin kalau korban

ne
ng

sakit jantung karena korban adalah


seorang perawat di Papua ;

do
gu

Bahwa saksi tidak diberitahu kalau


korban sudah dioperasi ;

In
Bahwa sebelum korban meninggal saksi
A

pernah disodori kertas oleh Terdakwa III


untuk ditanda tangani dan setengah jam
ah

lik

kemudian datang kabar buruk korban


sudah meninggal dunia;
m

ub

Bahwa bayi dari korban selamat ;

Bahwa saksi tetap keberatan atas


ka

ep

kematian korban sebab pada waktu


pemakaman ada benang keluar dari
ah

hidung korban sepanjang kurang lebih 2


R

cm dan hal itu saksi sudah


es
M

melaporkannya ke Polisi;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa saksi mengetahui bahwa yang

a
mengoperasi korban adalah Terdakwa I ;

si
Bahwa di Puskesmas Bahu korban
diperiksa oleh dokter tetapi saksi tidak

ne
ng
tahu dokter siapa ;
Bahwa sebelum dioperasi tidak ada

do
gu penjelasan dari dokter kepada saksi
tentang resiko operasi ;
Bahwa sebelum dioperasi saksi ada

In
A
menanda tangani surat persetujuan dan
saksi meminta untuk korban dioperasi ;
ah

lik
Bahwa saksi telah menerima bantuan dari
kebidanan sebesar Rp.50.000.000.-
am

ub
sebagai rasa sempati/turut berduka cita
dan uang tersebut telah dipakai untuk
membuat kuburannya korban ;
ep
k

Bahwa saksi membenarkan surat rujukan


ah

dari Puskesmas Bahu ke Rumah Sakit


R

si
Kandou Malalayang ;
Bahwa saksi menanda tangani surat

ne
ng

persetujuan operasi pada hari Sabtu 2010


sekitar jam 9.00 malam ;

do

gu

Bahwa saksi membenarkan surat


persetujuan operasi yang dimaksud ;
Bahwa saksi mengatakan tanda tangan
In
A

korban pada surat persetujuan operasi


berbeda dengan tanda tangan korban
ah

lik

pada KTP, Askes, dan slip setoran Bank ;


Bahwa anak pertama dari korban
m

ub

sekarang berumur 5 tahun pada saat lahir


tidak lahir secara normal tetapi dengan
ka

bantuan alat Vacum ;


ep

Bahwa Terdakwa I membenarkan


ah

keterangan saksi tersebut terkecuali


R

menurut saksi tidak dijelaskan kepadanya


es

kalau korban sakit jantung tetapi yang


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
23

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
benar hal tersebut dijelaskan kepda

a
saksi ;

si
Bahwa Terdakwa II membenarkan
keterangan saksi tersebut terkecuali

ne
ng
menurut saksi tidak dijelaskan kepadanya
tentang resiko operasi, tetapi yang benar

do
gu hal tersebut dijelaskan kepada saksi ;
Bahwa Terdakwa III membenarkan
keterangan saksi tersebut terkecuali

In
A
menurut saksi tidak dijelaskan korban
dalam keadaan lemah tetapi yang benar
ah

lik
Terdakwa III ada menyampaikan bahwa
korban dalam keadaan lemah, sudah
dijelaskan pula tentang resiko operasi,
am

ub
dan disampaikan pula bahwa korban
menderita penyakit jantung ;
ep
2. ANSELUMUS MAKATEY, umur 53 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, alamat
k

Desa Tateli Weru jaga I Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agam


ah

Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dalam
R

si
persidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa para Terdakwa diajukan

ne
ng

kepersidangan ini sehubungan dengan


adanya kematian yang tidak wajar

do
gu

terhadap anak saksi (korban) di ruang


operasi Rumah Sakit Prof. Kandou pada
tanggal 10 April 2010 jam 22.00 Wita ;
In
A

Bahwa saksi mengetahui korban sudah


meninggal dari penyampaian dokter
ah

lik

(Terdakwa I) pada jam 22.00 tanggal 10


April 2010 ;
m

ub

Bahwa korban dibawa ke Rumah Sakit


karena mau melahirkan, sebelumnya
ka

dibawah ke Puskesmas Bahutanggal 9


ep

April 2010 ;
ah

bahwa saksi tidak mengantar korban ke


R

Puskemas bahu dan saksi nanti


es

mengetahui korban sudah dibawah ke


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rumah Sakit Prof.Kandou dari

a
penyampaian istri saksi ;

si
Bahwa saksi nanti ke Rumah Sakit
Prof.kandou pada jam 7 malam dan

ne
ng
langsung ke IRDO dan bertanya apakah
ada pasien yang bernama Siska Maatey ,

do
gu dan pada jam 19 30 wita saksi melihat
ada pasien yang didorong oleh perawat
dan saksi berteriak Siska dan saat itu

In
A
saksi melihat korban sudah lemah, mata
putih dibawah ke ruang bersalin, 15
ah

menit kemudian dokter datang dan

lik
meminta baju bayi, dan saksi sempat
melihat bayi tersebut dan bertanya itu
am

ub
bayi siapa dan dijawab itu bayi Siska
Makatey (korban) dan pada jam 20.00
ep
saksi bertanya keadaan ibu bayi tersebut
k

dan dijawab ibu bayi tersebut baik-baik


ah

saja ;
R

si
Bahwa saksi melihat bayinya korban di
irina D dalam incubator tiba-tiba istri

ne
ng

saksi datang dan mengatakan kita harus


banyak berdoa, korban dalam keadaan

do
gu

lemah, kemudian ada orang mengatakan


dokter mencari keluarga korban dan
dokter mengatakan korban sudah
In
A

meninggal dunia ;
Bahwa saksi tahu korban dirujuk ke
ah

lik

rumah sakit Prof Kandou karena sulit


melahirkan;
m


ub

Bahwa saksi tidak diberi penjelasan


mengenai dilakukannya operasi tersebut ;
ka

Bahwa korban melahirkan dan anak


ep

pertama di Rumah Sakit Prof kandou


ah

Malalayang dengan bantuan alat Vacum ;


R

Bahwa korban dibawah ke ruang operasi


es

sekitar jam 19.00 wita dan saksi tidak


M

ng

tahu saat operasi dilakukan ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
25

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa saksi disodorkan surat persetujuan

a
untuk ditanda tangani sekitar jam

si
19.00wita ;
Bahwa tanda tangan korban dalam surat

ne
ng
persetujuan operasi tidak sama dengan
tanda tangan korban yang ada pada Kartu

do
gu Tanda Penduduk (KTP), Askes dan Slip
Setoran Bank ;
Bahwa pada surat persetujuan operasi

In
A
saksi melihat tanda tangan istri saksi ;
Bahwa para Terdakwa ada memberikan
ah

lik
kepada keluarga sebagai rasa sempati/
turut berduka cita yang berada dalam tas
am

ub
plastik dan setelah tas plastik dibuka
ternyata berisi uang Rp.50.000.000.- ;
(lima puluh juta rupiah) ;
ep
k

Bahwa keterangan saksi tersebut


ah

dibenarkan oleh paraTerdakwa ;


R

si
3. G U N I A R T I, Umur 33 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, (bidan pada Puskesma
Bahu Manado), alamat asrama Polisi Wanea, lingkungan V Kecamatan

ne
ng

Wanea Kota Manado, agama Islam, saksi telah disumpah menurut cara
agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai
berikut :

do
gu

Bahwa pada waktu saksi melaksanakan


tugas dinas malam pasien bernama
In
A

YULIA FRANSISCA MAKATEY


(korban) sudah ada di Puskesmas Bahu ;
ah

Bahwa saksi ada melakukan pemeriksaan


lik

terhadap korban pukul 24.00 dan hasil


pembukaan 3 sampai 4 cm kepala bayi
m

ub

masih normal 10 cm, pada jam 04.00


pagi dilakukan pemeriksaan lagi
ka

ep

pembukaan 7 sampai 8 cm ada


perkembangan tetapi kepala bayi masih
ah

tinggi ;
R

Bahwa melihat keadaan tersebut saksi


es
M

melakukan pemecahan ketuban dengan


ng

harapan kepala bayi cepat turun dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemecahan ketuban dilakukan pada jam

a
04.00 pagi ;

si
Bahwa apabila ketuban dipecahkan bayi
bisa lahir normal dan bisa juga tidak

ne
ng
normal ;
Bahwa pada jam 07.00 pagi harinya saksi

do
gu melakukan pemeriksaan lagi dan kepala
bayi masih stagnan ;
Bahwa melihat hal tersebut maka saksi

In
A
langsung merujuk korban untuk dibawah
ke Rumah Sakit Prof. Kandou
ah

lik
Malalayang Manado dan hal tersebut
dilakukan saksi karena saksi sebagai
am

bidan dapat merujuk ke rumah sakit,

ub
selain itu pula di Puskesmas Bahu belum
ada alat bantu yang dapat digunakan
ep
untuk memudahkan proses kelahiran dan
k

juga riwayat persalinan sebelumnya


ah

buruk/jelek ;
R

si
Bahwa Bahwa yang mengantar korban ke

ne
ng

rumah sakit adalah keluarga korban dan


saksi ikut mengantarnya tetapi hanya
sampai di depan rumah sakit ;

do
gu

Bahwa surat rujukan dibawah oleh


keluarga pasien ;
In

A

Bahwa pada waktu dilakukan


pemeriksaan pada jam 24.00 wita korban
ah

baik-baik saja, korban masih dapat


lik

berjalan ;
Bahwa saksi tidak mengetaui kalau
m

ub

korban ada mengidap sakit jantung atau


sesak nafas ;
ka

ep

Bahwa yang menanda tangani surat


rujukan dari korban adalah saksi dan
ah

saksi membenarkan surat rujukan yang


R

ditunjukkan kepadanya ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
27

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dalam surat rujukan diagnosa

a
tidak dicantumkan karena di rumah sakit

si
akan dilakukan pemeriksaan ;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut

ne
ng
para Terdakwa menyatakan tidak tahu ;
4. DEMETRIUS GOMER TINDI, umur 36 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, alamat

do
gu Kelurahan Bahu lingkungan VI Jalan Molter Monginsidi No.6 Kecamatan
Malalayang Kota Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji
menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya

In
A
sebagai berikut :
Bahwa Terdakwa I, II dan III diajukan
ah

lik
kepersidangan ini karena meninggalnya
korban Siska Makatey, tetapi saksi tidak
am

tahu penyebabnya korban meninggal

ub
dunia ;
Bahwa yang menangani korban waktu
ep
k

dioperasi adalah Terdakwa I, II dan III ;



ah

Bahwa yang menerima pasien di Rumah


R

si
Sakit Prof Kandou adalah saksi karena
saksi saat itu bertugas di Unit Gawat

ne
ng

Darurat (UGD) ;
Bahwa pada saat korban masuk Unit
Gawat Darurat saksi memeriksanya dan

do
gu

hasil pemeriksaan secara umum baik ;


Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut
In
A

disimpulan korban hamil, keadaan baik


dan bisa saja bersalin secara Vagina ;
ah

lik

Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan


saksi melaporkannya kepada Terdakwa I
lalu korban dibawah ke ruang bersalin ;
m

ub

Bahwa sewaktu saksi memeriksa korban


ka

pembukaan 2 sampai 3 cm kepala bayi


ep

dibawah tetapi masih tinggi ;


Bahwa setelah pasien dibawah ke ruang
ah

bersalin saksi tidak tahu lagi ;


es

Bahwa saksi tidak memasang infus


M

ng

kepada pasien ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa saksi sebagai peserta program

a
dokter spesialis tahun 2009 dan sudah

si
mempunyai Surat Tanda Registrasi
(STR) yang merupakan syarat untuk

ne
ng
mencari dokter spesialis dengan Ijasah
dokter ;

do
gu Bahwa setelah pasien diterima oleh
saksi, saksi melakukan wawancara,
memeriksa pasien, dan pada saat

In
A
diperiksa korban mengatakan ketuban
sudah pecah dari Puskesmas Bahu ;
ah

lik
Bahwa ketuban pecah biasanya pada
pembukaan 3 sampai 4 cm ;
am

ub
Bahwa yang saksi lakukan terhadap
korban sudah sesuai dengan prosedur dan
keilmuan saksi ;
ep
k

Bahwa sewaktu saksi menerima pasien


ah

saat itu saksi belum mempunyai ijin


R

si
praktek tetapi sekarang sudah
mempunyai ijin praktek ;

ne
ng

Bahwa saat saksi menerima korban di


Rumah Sakit Kandou saksi juga
menerima surat rujukan dari Puskesmas

do
gu

Bahu ;
Bahwa saksi melakukan pemeriksaan
In
A

kepada korban sekitar jam 09.00 sampai


10.00 pagi ;
ah

lik

Bahwa pada waktu saksi melakukan


pemeriksaan dalam air ketuban berwarna
putih keruh, korban tidak menderita
m

ub

penyakit jantung ;
ka

Bahwa pada saat itu saksi tidak


ep

memasang infuse kepada korban karena


tidak ada instruksi ;
ah

Bahwa saksi juga membuat rekam


es

medis ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
29

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Terdakwa I, II dan Terdakwa III

a
tidak menanggapi keterangan saksi

si
tersebut
5. dr. H E L M I, umur 28 tahun, pekerjaan dokter, alamat Jalan Kampus Timur No.8

ne
ng
Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Budha, saksi telah
disumpah menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan

do
gu pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi sebagai dokter residen
peserta pendidikan dokter spesialis

In
A
(PPDS) sejak tahun 2009;
Bahwa pada waktu kejadian saksi berada
ah

lik
di ruang bersalin dan sebagai chif residen
adalah Terdakwa I, Terdakwa II dan
am

Terdakwa III adalah asisten ;

ub
Bahwa korban masuk ke ruang bersalin
pada jam 10 pagi tanggal 10 April 2010
ep
k

dalam keadaan baik ;



ah

Bahwa saksi melakukan pemeriksaan


R

si
hasilnya status rahim tinggi dan saksi
melaporkannya kepada Terdakwa I ;

ne
ng

Bahwa Terdakwa I melakukan


pemeriksaan hasilnya korban dapat
melahirkan secara normal tetapi sampai

do
gu

jam 17.30 wita belum juga melahirkan


dan diputuskan untuk dilakukan operasi ;
In
A

Bahwa saat diputuskan dilakukan operasi


belum langsung dilakukan operasi masih
ah

lik

menunggu setengah jam lagi tetapi tidak


ada perkembangan, kemudian Terdakwa
I melaporkan kepada dr. NAJOAN NAN
m

ub

WAROUW dan setelah Terdakwa I


melaporkan diputuskan untuk dioperasi ;
ka

ep

Bahwa yang melakukan operasi adalah


Terdakwa I dibantu oleh Terdakwa II dan
ah

Terdakwa III ;
R


es

Bahwa korban sampai di kamar bersalin


M

sudah dalam keadaan terinfus ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa sebelum dilakukan operasi

a
dilakukan konsultasi tertulis dengan

si
bagian anastesi dan dibalas oleh bagian
anastesi dengan tertulis ;

ne
ng
Bahwa isi jawaban dari anastesi saksi
sudah lupa ;

do
gu Bahwa pelaksanaan
persetujuan korban dan keluarga ;
operasi atas

Bahwa operasi yang dilakukan terhadap

In
A
korban adalah jenis operasi Cito atau
operasi cesar ;
ah

lik
Bahwa kalau pasien dalam keadaan sadar
maka persetujuan harus diminta, kalau
am

ub
pasien dalam keadaan tidak sadar
persetujuan tidak diperlukan ;
Bahwa sebelum dioperasi korban ada
ep
k

membuat surat persetujuan ;


ah

Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab


R

si
meninggalnya korban ;
Bahwa yang berhak melakukan

ne
ng

konsultasi ke bagian anastesi adalah


semua dokter yang bertugas di kamar

do
gu

bersalin ;
Bahwa resiko operasi selalu dijelaskan
kepada pasien atau keluarga jika terjadi
In
A

sesuatu ;
Bahwa setelah resiko operasi dijelaskan
ah

lik

kepada korban, korban menyatakan


bersedia karena sudah kesakitan ;
m

ub

Bahwa tindakan yang dilakukan


Terdakwa I, II dan III sudah sesuai
ka

prosedur ;
ep

Bahwa korban memutuskan dan minta


ah

dioperasi pada pukul 16.30 Wita ;


R

Bahwa Terdakwa I, II dan III


es
M

membenarkan keterangan saksi tersebut ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
31

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. KARTINI RUNTULALO, umur 52 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (bidan) pada

a
Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, alamat Desa Koha jaga I

si
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agama Kristen Protestan,
saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan

ne
ng
menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi yang menerima korban di

do
gu ruang IRDO pada waktu pasien dirujuk
dari Puskesmas Bahu karena Puskesmas
Bahu belum mampu menangai korban

In
A
untuk melahirkan dan saksi menerima
pasien dengan surat rujukan ;
ah

lik
Bahwa saat itu saksi sebagai bidan jaga
mengambil data dan memasang infus
sebagai persiapan untuk pemberian obat ;
am

ub
Bahwa infus yang saksi berikan 20 tetes
per menit dengan ukuran 500 cc untuk 7
ep
sampai 8 jam ;
k

Bahwa sesudah dipasang infus pasien


ah

R
dibawah ke ruang bersalin ;

si
Bahwa sampai di ruang bersain saksi

ne
ng

tidak mengetahui lagi ;


Bahwa saksi tahu korban meninggal
dunia pada tanggal 10 April 2010 ;

do
gu

Bahwa korban dari Puskesmas Bahu ke


Rumah Sakit Kandou dibawah oleh ibu
In
A

korban sendiri dengan surat rujukan


sekitar jam 09.00 pagi ;
ah

lik

Bahwa pada saat itu korban dalam


keadaan baik dan bisa berjalan dan saksi
juga ada membuat rekam medis ;
m

ub

Bahwa dalam surat rujukan tersebut


ka

tertulis nama, umur belum pernah


ep

abortus, pernah melahirkan dengan


riwayat persalinan anak pertama jelek
ah

dengan bantuan alat vacum ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa saksi sudah bertugas sebagai

a
bidan di Rumah Sakit Kandou sudah 30

si
tahun
Bahwa Terdakwa I, II dan III

ne
ng
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
7. ANITA LENGKONG, Umur 44 tahun , pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada bagian

do
gu anastesi Rumah Sakit Prof Kandou, alamat Kelurahan Malalayang I Barat
lingungan VII Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Kristen
Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan

In
A
menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi bertugas di bagian anastesi
ah

lik
yang tugasnya adalah melakukan
pembiusan untuk persiapan operasi ;
am

ub
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 April
2010 sekitar pukul 20.00 wita saksi telah
melakukan pembiusan terhadap korban,
ep
k

saat itu korban sudah ada di meja


operasi sedang duduk mau dibius dengan
ah

R
obat bius pelemas otot tramus, dan anti

si
sakit kemudian saksi meminta korban

ne
ng

untuk tidur, setelah tidur diberi obat tidur


dengan disuntik, kemudian dipasang
oksigen dan hal tersebut atas seijin dr.

do
gu

HERMANUS LALENOH ;
Bahwa obat yang diberikan kepada
In
korban 50 miligram untuk waktu selama
A

1(satu) jam dan 10(sepuluh) menit dan


bisa ditambah ;
ah

lik

Bahwa saksi tetap berada di ruang


operasi selama operasi dilakukan ;
m

ub

Bahwa sebelum operasi dilakukan


konsultasi secara tertulis dengan anastesi
ka

ep

dan yang melakukan konsultasi tersebut


adalah Terdakwa III ;
ah

Bahwa yang melakukan pemeriksaan


R

kepada korban adalah dr. Charles dan


es
M

yang diperiksa adalah nafas, nady darah


ng

dan hasil pemeriksaan tersebut


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
33

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilaporkan kepada dokter anastesi dan

a
dokter anastesi menyampaikan agar

si
dijelaskan kepada pasien atau
keluarganya tentang resiko operasi dan

ne
ng
dibuatkan persetujuan ;
Bahwa tekanan darah korban saat itu

do
gu 160/70 termasuk tinggi ;
Bahwa saksi tetap berada di ruangan
operasi selama operasi dilakukan adalah

In
A
memang harus demikian karena untuk
memonitor tekanan darah korban ;
ah

lik
Bahwa yang melakukn operasi saat itu
adalah Terdakwa I dibantu oleh
am

Terdakwa II dan Terdakwa III dan

ub
operasi dimulai pada pukul 20.50 dan
selesai pukul 22.00 wita ;
ep

k

Bahwa obat 50 milligram cukup dan pas


dengan waktu selama operasi ;
ah

R
Bahwa setelah operasi selesai saksi

si
memberikan obat untuk mengembalikan

ne
ng

nafas korban seperti semula ;


Bahwa waktu itu tidak ada dokter
anastesi hanya saksi karena

do
gu

dimungkinkan adanya pelimpahan


wewenang berdasarkan Peraturan
In
A

Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007


pasal 15 ;
ah

Bahwa saksi menerima pelimpahan


lik

wewenang tersebut karena ada dasar


hukumnya dan didukung oleh ilmu
m

ub

saksi ;
Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu
ka

ep

Cito Sectio Caesaria dan operasi yang


direncanakan ;
ah

Bahwa operasi cito bisa tidak ada


R

es

persetujuan dari pasien atau keluarga


M

sedangkan operasi terencana harus ada


ng

persetujuan dari pasien dan keluarganya ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa kepada korban dan keluargnya

a
ada diberikan penjelasan tentang resiko

si
operasi ;
Bahwa tujuan pembiusan adalah untuk

ne
ng
menghilangkan rasa sakit, dan pernafasan

do
gu Bahwa obat untuk pembiusan tergantung
lamanya operasi dan disesuaikan dengan
berat badan pasien ;

In
A
Bahwa setelah selesai operasi saksi
melakukan pengobatan untuk
ah

lik
menormalkan kembali pernafasan korban
dan juga korban diberikan oksigen murni
am

ub
;
Bahwa hasil akhir operasi adalah anak
selamat dan ibu/korban meninggal
ep
k

dunia ;
ah

Bahwa korban saat itu ada dipasang alat


R

si
pendeteksi jantung dan yang
memasangnya adalah teman saksi yang

ne
ng

namanya sudah tidak diingat lagi oleh


saksi ;

do
Bahwa setelah korban selesai dioperasi
gu

denyut jantungnya adalah 160/menit dan


keadaan demikian merupakan pertanda
In
A

jelek ;
Bahwa alat deteksi nafas korban ada
ah

lik

dipasang di mulut korban ;


Bahwa operasi dapat diakukan walaupun
m

ub

tekanan darah korban160/70 karena


operasi cito sectio caesaria atau segera /
ka

darurat ;
ep

Bahwa berat badan korban pada saat


ah

masuk rumah sakit 60 kilo gram hal


R

tersebut saksi ketahui melalui berkas


es

korban ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
35

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa seharusnya semua pasien yang

a
akan dioperasi masuk ke bagian anastesi,

si
tetapi korban langsung ke ruang operasi
karena menurut dokter cepat dan nanti di

ne
ng
ruang operasi dilakukan anastesi dan
semuanya dapat dilihat dalam rekam

do
gu medik ;
Bahwa saat saksi melakukan anastesi
Terdakwa I, II dan III siap melakukan

In
A
operasi
Bahwa saksi membaca rekam medis dan
ah

lik
disposisi dari dr. HERMANUS J.
LALENO dan saksi membenarkan rekam
am

medis pada saat diperlihatkan

ub
dipersidangan ;
Bahwa saksi pernah bertemu dengan
ep
k

keluarga korban (ibu korban yang


bernama JULIN MAHENGKENG)
ah

R
didepan ruang operasi dan berbicra

si
mengenai obat ;

ne

ng

Bahwa saat dikonfirmasi dengan Julin


Mahengkeng (ibu korban) ibu koban
mengatakan saksi inilah yang

do
gu

mengatakan operasi bisa dilakukan kalau


ada uang dan saat itu ibu korban siap
In
menjaminkan kalung emasnya ;
A

Bahwa saksi membantah keterangan ibu


ah

korban tersebut, karena saat itu saksi


lik

hanya berbicara mengenai obat ;


Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak
m

ub

menanggapi keterangan saksi tersebut ;


8. dr. HERMANUS J. LALENOH, Sp.An, umur 64 tahun, pekerjaan dosen Fakutas
ka

ep

kedokteran Unsrat Manado dan sebagai staf bagian anastesi pada


Rumah Sakit Prof Kandou, agama Kristen Protestan, saksi telah
ah

berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada


R

pokoknya sebagai berikut :


es

Bahwa saksi berprofesi sebagai dokter


ng

sudah 29 tahun ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa sebagai kepala bagian anastesi di

a
Rumah Sakit Prof Kandou adalah dr.

si
Wuwungan ;
Bahwa korban pernah dikonsultasikan

ne
ng
kepada saksi pada tanggal 10 April 2010
pukul 20.00 Wita sehubungan dengan

do
gu akan dilakukan operasi cito terhadap
korban ;
Bahwa sewaktu dikonsultasikan korban

In
A
tekanan darahnya 160/70 termasuk tinggi
berarti korban dalam keadaan kesakitan
ah

lik
dan korban berisiko ;
Bahwa saksi menyetujui korban
am

ub
dioperasi dan tentang resiko operasi
supaya dijelaskan kepada keluarga
korban ;
ep
k

Bahwa kalau operasi Cito tidak perlu ada


ah

persetujua korban dan keluarga ;


R

si
Bahwa instruksi yang saksi sampaikan
kepada penata anastesi sudah

ne
ng

dilaksanakan sesuai prosedurnya ;


Bahwa dikarenakan dokter anastesi

do
masih kurang maka berdasarkan
gu

Peraturan Menteri Kesehatan No.512


tahun 2007 pasal 15 maka tugas dokter
In
A

anastesi bisa dilimpahkan kepada


perawat anastesi ;
ah

lik

Bahwa saksi melimpahkan


kewenangannya kepada ANITA
LENGKONG ;
m

ub

Bahwa operasi korban yang dilaksanakan


ka

saat itu tidak bisa ditunda, kalau ditunda


ep

kemungkinan ibu dan anaknya


meninggal ;
ah

Bahwa operasi yang dilaksanakan


es

terhadap korban adalah operasi Cito dan


M

ng

hal tersebut dilakukan terhadap korban


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
37

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karena bayi korban tidak bisa dilahirkan

a
secara normal ;

si
Bahwa operasi tidak dapat dilakukan
tanpa melibatkan petugas anastesi ;

ne
ng
Bahwa para Terdakwa sebenarnya adalah
peserta didik tetapi bertindak sebagai

do
gu tenaga medis karena sudah memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) ;
Bahwa korban yang sudah dalam

In
A
keadaan darurat harus ditolong, kalau
tidak ditolong dokter salah ;
ah

lik
Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak
keberatan atas keterangan saksi tersebut ;
am

ub
9. PROF. dr. NAJOAN NAN WAROUW, umur 66 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
(dosen Fakultas Kedokteran Unsrat dan sebagai konsultan jaga pada
kebidanan Rumah Sakit Prof. Kandou, alamat Kelurahan Dendengan
ep
k

Luar lingkungan IV Kecamatan Tikala Kota Manado, agama Kristen


Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan
ah

R
dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

si
Bahwa saksi mempunyai Surat Tanda

ne
ng

Registrasi tahun 2007 dan ijin praktek


kedokteran yang dikeluarkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan ;

do
gu

Bahwa di fakultas Kedokteran Unsrat


saksi bertugas sebagai Ketua Program
In
A

Study Kebidanan dan Kandungan ;


Bahwa saat kejadian perkara ini saksi
ah

lik

bertugas sebagai konsultan jaga di bagian


kebidanan dan kandungan ;
Bahwa tugas konsultan jaga adalah
m

ub

menerima laporan konsultasi dari tim


ka

dokter jaga ;
ep

Bahwa pada waktu itu saksi ada


menerima laporan ada pasien rujukan
ah

Puskesmas Bahu bernama Siska Makatey


R

es

(korban) yang akan melahirkan tetapi


M

kepala bayi sulit keluar ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa operasi dilakukan terhadap

a
korban adalah Cito Sectio Caesaria ;

si
Bahwa operasi Cito harus dilakukan
terhadap korban kalau tidak ibu dan anak

ne
ng
meninggal ;
Bahwa peserta pendidikan program

do
gu dokter spesialis para Terdakwa tidak
wajib memiliki surat ijin praktek karena
sudah memiliki Surat Tanda Registrasi

In
A
(STR) dokter dan sudah bisa melakukan
tindakan kedokteran ;
ah

lik
Bahwa prosedur usulan ijin praktek
diusulkan oleh Dekan Fakultas
am

ub
Kedokteran kepada Dinas Kesehatan ;
Bahwa selesai operasi ada konsultasi
dengan saksi yang menyatakan anak dari
ep
k

korban selamat ;
ah

Bahwa operasi Cito Sectio Caesaria tidak


R

si
perlu pemeriksaan pendukung, tetapi
pemeriksaan darah tetap dilakukan ;

ne
ng

Bhawa penyebab korban meninggal


dunia karena gagal jantung dan yang

do
berhak menjelaskan hal tersebut bukan
gu

kewenangan saksi tetapi merupakan


kewenangan bagian jantung dan
In
A

forensik ;
Bahwa sesuai Peraturan Menteri
ah

lik

Kesehatan tahun 2007 Surat Ijin Praktek


Dokter adalah perseorangan sedangkan
ijin Program Pendidikan Dokter Spesialis
m

ub

(PPDS) adalah kolektif ;


ka

Bahwa yang bertanggung jawab dalam


ep

kelalaian melakukan operasi adalah


dokter yang melakukan operasi itu
ah

sendiri, dan apabila pasien di bagian


R

es

pemulihan adalah tanggung jawab bagian


M

anastesi ;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
39

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa saksi menerima konsultasi pada

a
pukul 18.00 sore dan yang

si
dikonsultasikan adalah pembukaan sudah
maksimal, kepala bayi sulit keluar dan

ne
ng
ketuban sudah pecah dari Puskesmas
Bahu, sehingga diputuskan untuk

do
gu dilakukan operasi ;
Bahw setelah konsultasi dalam jangka
waktu 1(satu) sampai 2(dua) jam operasi

In
A
sudah bisa dilakukan ;
Bahwa tindakan penyelamatan
ah

lik
melahirkan tindakan operasi dilakukan
dalam waktu selama 1(satu) jam ;
am

ub
Bahwa tindakan operasi yang dilakukan
para Terdakwa sudah sesuai prosedur dan
ternyata anak dari korban selamat dan
ep
k

kematian korban diluar jangkauan ;



ah

Bahwa para Terdakwa dinilai sudah


R

si
profesional melakukan tindakan yang
lasimnya dilakukan dalam praktek ;

ne
ng

Bahwa dalam pemeriksaan saksi


dipersidangan telah dikonfirmasikan
tentang beberapa hal yaitu :

do
gu

- Julin Mahengkeng (ibu korban) menyatakan persetujuan ada tetapi penjelasan


resiko operasi tidak ada dari dokter ;
In
A

- Julin Mahengkeng (ibu korban), Anselmus Makatey (ayah korban), dr.Helmi,


Anita Lengkong menyatakan tidak melihat orang yang membuat tanda tangan
ah

korban dalam surat persetujuan operasi ;


lik

- Julin Mahengkeng (ibu korban) mengatakan hanya satu kali tanda tangan,
tanda tangan korban pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), Askes, dan slip
m

ub

setoran Bank tidak sama dengan tanda tangan yang ada pada surat persetujuan
operasi ;
ka

Bahwa Terdakwa I, II dan III


ep

membenarkan keterangan saksi tersebut ;


ah

10. dr. IVONE M. KAUNANG, MA, Umur 52 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
R

(PNS) /Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, alamat Jalan Toar No.8
es
M

Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
agamanya dan dipersidangan menerangkan ada pokoknya sebagai

a
berikut :

si
Bahwa saksi sebagai Kepala Dinas
Kesehatan Kota Manado sejak Januari

ne
ng
2009 sampai dengan sekarang ;
Bahwa sebagai Kepala Dinas Kesehatan

do
gu Kota Manado saksi bertugas memonitor,
mengawasi dan bertanggung jawab atas
kesehatan di Kota Manado, mengawasi

In
A
semua dokter praktek di Kota Manado,
menerbitkan surat ijin praktek dokter
ah

lik
umum, dokter spesialis dan dokter gigi ;
Bahwa proses perijinan dokter umum
am

adalah mengajukan permohonan kepada

ub
Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado
dengan kelengkapan Surat Tanda
ep
Registrasi, Rekomendasi Ikatan Dokter
k

Indonesia (IDI) Kota Manado, Pas Foto


ah

dan Tempat Praktek ;


R

si
Bahwa proses perijinan dokter PPDS

ne
ng

adalah Surat Tanda Registrasi (STR)


diajukan oleh Dekan Fakultas
Kedokteran kepada Kepala Dinas

do
gu

Kesehatan Kota Manado untuk


diterbikan ijin praktek secara kolektif ;

In
Bahwa dasar Dekan Fakultas Kedokteran
A

mengajukan permohonan ijin kolektif


untuk dokter Program Pendidikan
ah

lik

Dokter Spesialis adalah Peraturan


Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007 ;
m

ub

Bahw Terdakwa I sudah mengurus Surat


Ijin Praktek pada tahun 2010 sebagai
ka

dokter umum ;
ep

Bahwa dokter Program Pendidikan


ah

Dokter Spesialis (PPDS) tidak bisa


R

mendapat ijin sebagai dokter umum,


es
M

hanya melaksanakan tugas delegasi dari


ng

dokter yang melakukan praktek ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
41

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa ijin dokter Program Pendidikan

a
Dokter Spesialis (PPDS) berlaku sampai

si
tama sedangkan ijin dokter umum
berlaku 5 tahun ;

ne
ng
Bahwa para Terdakwa sebelum ada
pengajuan permohonan ijin dari Dekan

do
gu Fakultas
Samratulangi
Kedokteran
dan tidak
Universitas
dibenarkan
melakukan tindakan kedokteran ;

In
A
Bahwa di Kantor Dinas Kesehatan Kota
Manado tidak ada rekapan pengajuan ijin
ah

lik
para Terdakwa sebagai Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ;
am

ub
Bahwa atas keterangan saksi tersebut
Terdakwa I menyatakan dirinya pernah
mengajukan permohonan ijin sebagai
ep
k

PPDS ;

ah

Bahwa Terdakwa II dan III tidak


R

si
menanggapi keterangan saksi tersebut ;
11. Prof. Dr.dr. SARAH WAROUW, Sp.Ak, Umur 62 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri

ne
ng

Sipil, dokter Konsultan Spesialis Anak, Dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Samratulangi Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah
berjanji, dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

do
gu

Bahwa saksi adalah Dekan Fakultas


Kedokteran Universitas Samratulangi
In
A

Manado sejak tahun 2006 sampai


sekarang ;
ah

Bahwa ketiga Terdakwa adalah


lik

Mahasiswa pada Fakultas Kedokteran


Universitas Samratulangi Manado untuk
m

ub

mencari dokter Spesialis sejak tahun


2007 ;
ka

ep

Bahwa para Terdakwa masuk rumah


sakit sebagai peserta Program Pendidikan
ah

Dokter Spesialis (PPDS) ;


R


es

Bahwa yang ditutut bagi seorang dokter


M

yang akan mengikuti Program


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

a
adalah Surat Tanda Registrasi (STR) ;

si
Bahwa untuk pengurusan Surat Ijin
Praktek adalah diatur dalam pasal 7 ayat

ne
ng
(3) Peraturan Menteri Kesehatan No.512
tahun 2007 ;

do
gu Bahwa Ketua Program Study para
Terdakwa adalah Prof.dr.NAJOAN NAN
WAROUW ;

In
A
Bahwa para Terdakwa belum diusulkan
untuk mendapatkan Surat Ijin Praktek
ah

lik
(SIP) oleh Dekan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Manado ;
am

ub
Bahwa surat pengusulan dari Ketua
Program Study kepada Dekan Fakultas
Kedokteran dan Dekan Fakultas
ep
k

Kedokteran mengajukan kepada Kepala


Dinas Ksehatan Kota Manado dan
ah

R
Kepala Dinas Kesehatan mengeluaran

si
surat ijin prakatek secara kolektif bagi

ne
ng

dokter Program Pendidikan Dokter


Spesialis (PPDS) ;
Bahwa seorang dokter boleh melakukan

do
gu

tindakan kedokteran setelah memiliki


Surat Tanda Registrasi (STR) ;
In

A

Bahwa walaupun telah memiliki Surat


Tanda Registrasi (STR) seorang dokter
ah

wajib memiliki surat ijin praktek (SIP) ;


lik

Bahwa setelah dikonfirmasikan kepada


saksi Najoan Nan Warouw selaku ketua
m

ub

program study kebidanan dan


kandungan, saksi yang bersangkutan
ka

ep

menyatakan selaku ketua program study


kebidanan dan kandungan belum
ah

mengajukan surat kepada dekan fakultas


R

kedokteran ;
es

Bahwa Terdakwa I, II dan III


ng

membenarkan keterangan saksi tersebut ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
43

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dipersidangan atas persetujuan para Terdakwa dan Penasehat

a
Hukumnya, Jaksa Penuntut Umum membacakan keterangan saksi BUCE NOTANUBUN

si
sebagaimana nyata dalam berita acara pemeriksaan tanggal penyidik 23 April 2010 ;
Menimbang, bahwa atas dibacakannya keterangan saksi dalam berita acara

ne
ng
pemeriksaan penyidik tertanggal 23 April 2010 tersebut, para Terdakwa menanggapinya
dan menyatakan keterangan saksi tersebut tidak benar karena :
para Terdakwa tidak membiarkan

do
gu korban ;
dan para Terdakwa tidak melakukan

In
A
kesalahan operasi ;
Menimbang, bahwa dipersidangan atas persetujuan para Terdakwa dan penasehat
ah

lik
hukumnya, Jaksa Penuntut Umum telah membacakan keterangan saksi FIONE A. M.
PANGEMANAN, M.Si sebagaimana nyata dalam Berita acara pemeriksaan penyidik
tanggal 8 Desember 2010 ;
am

ub
Menimbang, bahwa atas dibacakannya keterangan saksi dalam berita acara
pemeriksaan penyidik tertanggal 8 Desember 2010 tersebut, para Terdakwa tidak
ep
menanggapinya ;
k

Menimbang, bahwa selain dibacakannya keterangan saksi-saksi sebagaimana


ah

tersebut diatas, dipersidangan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan 2(dua) orang saksi
R

si
ahli yang telah memberikan keterangannya dipersidangan yaitu :
1.dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. SpF, Umur 35 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri

ne
ng

Sipil sebagai staf Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas


Samratulangi (UNSRAT) , alamat Jalan Tompakowa No.88 Manado,

do
gu

agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji dan dipersidangan


menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa ahli sudah bertugas di UNSRAT
In
A

Manado selama 7(tujuh) tahun ;


Bahwa ahli sudah pernah mengikuti
ah

lik

pendidikan Forensik dan pelatihan di


Cempaka Jakarta pada tahun 2007 dan
m

ub

bersertifikat ;
Bahwa landasan dokter melakukan
ka

tindakan kedoteran adalah Peraturan


ep

Menetri Kesehatan No.512 tahun 2007 ;


ah

Bahwa syarat dokter melakukan tindakan


R

kedokteran harus memiliki surat tanda


es

registrasi (STR), ijasah sebagai dokter,


M

ng

ijin praktek, kompetensi, untuk dokter


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
praktek secara pribadi memiliki surat

a
tanda registrasi, ijin praktek, dan tempat

si
praktek ;
Bahwa dalam berita acara pemeriksaan

ne
ng
penyidik ahli mengatakan para Terdakwa
mandiri, pengertian mandiri diartikan

do
gu para Terdakwa mampu melakukan
praktek kedoteran dengan pengawasan ;
Bahwa yang berhak menanda tangani

In
A
reka medik adalah dokter yang
mengisinya ;
ah

lik
Bahwa Surat Ijin Praktek dari Dinas
Kesehatan Kota Manado untuk para
am

peserta PPDS dibawah ke Fakultas

ub
Kedokteran dan diteruskan ke rumah
sakit dimana peserta didik bertugas ;
ep

k

Bahwa ahli tidak berhak mengomentari


hasil sidang Majelis Kehormatan
ah

R
Kedokteran ;

si
Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak

ne
ng

menaggapi keterangan ahli tersebut ;


2.dr. JOHANIS F. MALLO, SH.SpT.DFM, umur 54 tahun, alamat Wale Nusantara Blok A
No.77 Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado,

do
gu

agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji menurut cara agamanya, dan
dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
In

A

Bahwa ahli sebagai dokter ahli Forensik


dan telah mengeluarkan Visum Et
ah

Repertum (VER) sejak tahun 1986 ;


lik

Bahwa proses penerbitan Visum Et


Repertum (VER) adalah permintaan
m

ub

diajukan oleh penyidik kepolisian


terhadap korban baik masih hidup
ka

ep

maupun sudah meninggal (Jenasah) ;


Bahwa Visum Et Repertum dapat selesai
ah

dalam waktu 3(tiga) hari kalau tidak ada


R

pemeriksaan penunjang ;
es
M

Bahwa benar ahli pernah memeriksa


ng

mayat dari orang yang bernama SISKA


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
45

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
MAKATEY pada tanggal 13 April 2010

a
dan Visum Et Repertum dikeluarkan

si
pada tanggal 26 April 2010 ;
Bahwa bahwa setelah dibacakan dan

ne
ng
diperlihatkan Visum Et Repertum korban
kepada ahli, ahli berksimpulan penyebab

do
gu kematian korban karena di dalam bilik
jantung ada udara masuk dan kasus ini
jarang terjadi, kemungkinan terjadi

In
A
pelebaran pembuluh darah karena adanya
reaksi tubuh pasien dan adanya reaksi
ah

tersebut bisa menyebabkan terjadinya

lik
gangguan, udara bukan masuk dari alat
infus ;
am

ub
Bahwa kejadian yang jarang terjadi
dalam kondisi pasien secara umum tidak
ep
bisa diantisipasi, antisipasi bisa
k

dilakukan dalam operasi terencana,


ah

masuknya udara dalam bilik jantung


R

si
korban dalam perkara ini diluar dugaan ;
Bahwa ahli kenal dengan para Terdakwa

ne
ng

karena peserta didik pendidikan program


dokter spesialis (PPDS) ;

do
gu

Bahwa para Terdakwa sebagai peserta


didik dokter spesialis dibolehkan
melakukan operasi dengan dasar
In
A

Peraturan Menteri Kesehatan No.512


tahun 2007 ;
ah

lik

Bahwa yang dimaksud dengan persiapan,


siap adalah adanya konsultasi,
m

ub

persetujuan operasi pasien atau


keluarganya ;
ka

Bahwa yang dimaksud dengan indikasi


ep

adalah sesuai dengan kondisi pasien ;


ah

Bahwa reaksi bisa terjadi pada tubuh


R

korban sesuai keadaan korban tersebut,


es
M

pembuluh balik yang terpotong udara


ng

tidak bisa jalan secara otomatis ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa udara bisa masuk ke tubuh

a
korban disebaban adanya reaksi dari

si
dalam tubuh ;
Bahwa pemecahan ketuban tidak

ne
ng
menyebabkan masuknya udara di paru-
paru ;

do
gu Bahwa infus sangat kecil kemungkinan
menjadi penyebab masuknya udara ke
tubuh korban ;

In
A
Bahwa dalam melakukan
kewenangannya yang dapat dilakukan
ah

lik
oleh dokter terhadap pasien adalah
memeriksa, mengobati pasien, dan
am

ub
melakukan pemeriksan penunjang dan
analisis, serta berhak menerbitkan surat
keterangan ;
ep
k

Bahwa untuk dokter PPDS Surat Ijin


ah

Prakteknya dilakukan oleh Dekan


R

si
Fakultas Kedokteran dengan membuat
usulan kepada Kepala Dinas Kesehatan

ne
ng

Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan


menerbitkan Surat Ijin Praktek secara
kolektif ;

do
gu

Bahwa jika Dekan Fakultas Kedokteran


tidak mengusulkan Ijin Praktek dokter
In
A

PPDS kepada Dinas Kesehatan


Kabupaten atau Kota itu merupakan
ah

suatu kelalaian
lik

Bahwa jika ada 10(sepuluh) dokter PPDS


oleh Dekan Fakultas Kedokteran tidak
m

ub

melaporkan kepada Kepala Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota para dokter
ka

ep

PPDS tersebut tidak berkewajiban


mengurusnya ;
ah

Bahwa bagi dokter praktek Surat Ijin


R

Prakteknya diurus sendiri dan bersifat


es
M

pribadi sedangkan dokter PPDS Surat


ng

Ijinnya kolektif yang diusulkan oleh


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
47

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dekan Fakultas Kedokteran kepada

a
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau

si
Kota;
Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu

ne
ng
operasi terencana dan operasi segera atau
Cito ;

do
gu Bahwa bedanya antara operasi terencana
dan operasi segera adalah dari sisi
kepentingan, operasi terencana itu

In
A
apakah benar harus dilakukan, haus ada
persetujuan pasien atau keluarganya
ah

lik
sedangkan Cito segera untuk
menyelamatkan jiwa dan tidak harus ada
persetujuan ;
am

ub
Bahwa dokter PPDS dibenarkan
melakukan tindakan kedokteran, cukup
ep
memiliki Surat tanda Registrasi (STR)
k

menurut Undang-undang Praktek


ah

Kedokteran ;
R

si
Bahwa dari hasil pemeriksan ahli

ne
ng

terhadap jenasah Siska Makatey


ditemukan hal-hal sebagai berikut :
- pada pangkal hidung terdapat bekas alat (sungkap oksigen), pada perut

do
gu

terdapat luka memanjang, pada tangan terdapat luka infuse dan pada paha
kanan ada memar ;
- pada bagian dalam otak pucat, kedua paru pucat karena kekurangan oksigen,
In
A

jantung sebesar kepalan tangan, tidak ditemukan serangan jantung, dalam


rongga perut ada cairan tetapi bisa hilang sendiri, rahim besar dan kosong,
ah

lik

tidak ada tanda kekerasan, tidak ada paksin malaria ;


Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap
m

ub

jenasah korban ahli berkesimpulan luka


pada perut karena tindakan operasi, pada
ka

tangan luka bekas infus, pada paha


ep

memar karena perawatan jenasah, pada


ah

bilik kanan jantung ada udara masuk ;


R

Bahwa sebagai penyebab korban


es

meninggal dunia adalah karena


M

ng

masuknya udara dalam bilik kanan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jantung yang menghambat udara masuk

a
paru dan terjadi kegagalan fungsi paru

si
dan selanjutnya mengakibatkan
kegagalan fungsi jantung ;

ne
ng
Bahwa korban meninggal dunia tanggal
10 April 2010 pada pukul 22.20 wita ;

do
gu Bahwa kalau tidak dilakukan operasi
bayi pasti meninggal ;
Bahwa tekanan darah korban saat itu

In
A
menurut yang ahli baca dalam reka
medic adalah 160/70 termasuk tinggi ;
ah

lik
Bahwa yang menentukan dilakukannya
operasi adalah anastesi berdasarkan
am

ub
tanda-tanda yang ada pada pasien
(korban) ;
Bahwa pada operasi Cito (darurat) tidak
ep
k

harus dilakukan pemeriksaan


ah

pendukung ;
R

si
Bahwa udara masuk kedalam bilik kanan
jantung korban masuk sebelum operasi

ne
ng

dilakukan karena terjadinya pelebaran


pembuluh darah yang disebabkan oleh
reaksi tubuh ;

do
gu

Bahwa kematian korban tidak ada


hubungannya tindakan operasi yang
In
A

dilakukan oleh para Terdakwa ;


Bahwa operasi Cito (darurat) tidak perlu
ah

lik

persetujuan pasien atau keluarga, kecuali


operasi terencana wajib persetujuan
pasien dan keluarga dengan penjelasan
m

ub

resiko operasi ;
ka

Bahwa pengertian kata segera tidak ada


ep

batasannya ;
Bahwa pemecahan ketuban tidak
ah

menyebabkan emboli udara masuk paru


es

dan jantung ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
49

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pemeriksaan terhadap korban

a
untuk dikeluarkannya Visum Et

si
Repertum (VER) tidak dilakukan tergesa-
gesa ;

ne
ng
Bahwa pada Visum Et Repertum atas
nama Siska Makatey tidak ada

do
gu
perobahan ;
Bahwa para Terdakwa ada konsultasi
dengan ahli jantung, tetapi ahli jantung

In
A
tidak bisa mengangkat emboli dan
emboli nanti ditemukan dalam kamar
ah

lik
mayat ;
Bahwa sewaktu ahli diperlihatkan foto
am

ub
korban ahli mengatakan tidak ada luka
pada muka, pangkal hidung, tidak ada
jaitan, tidak ada benang pada hidung
ep
k

korban ;

ah

Bahwa ahli juga mengatakan ada


R

si
keterangan ahli yang tidak dimuat dalam
Berita acara pemeriksaan penyidik ;

ne
ng

Bahwa ahli menyerahkan ringkasan


keterangan tertanggal 25 April 2011 ;

do
Bahwa Terdakwa I, II dan III
gu

membenarkan keterangan ahli tersebut ;


Menimbang, bahwa pada saat dokter Johanis F. Mallo, SH.SpF, didengar
In
A

keterangannya sebagai ahli pada persidangan tanggal 25 April 2011 ada mengatakan
bahwa ada keterangan ahli yang tidak dimuat dalam berita acara pemeriksaan penyidik,
ah

lik

maka untuk melihat apakah keterangan ahli tersebut benar atau tidak Majelis Hakim perlu
mendengarkan keterangan dari penyidik yang melakukan pemeriksaan pada ahli sewaktu
diambil keterangannya dihadapan penyidik (Verbalisan) yaitu :
m

ub

HANY LUKAS, Pekerjaan Anggota Polisi Republik Indonesia (penyidik) pada Polisi Kota
besar Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara
ka

ep

agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai


berikut :
ah

Bahwa saksi memeriksa ahli dr.Johanis


R

F.Mallo untuk didengar keterangannya di


es
M

hadapan penyidik hanya satu kali yaitu


ng

pada tanggal 25 Mei 2010 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa semua yang ahli terangkan telah

a
termuat dalam berita acara pemeriksaan

si
yang dibuat oleh saksi ;
Bahwa memang benar ahli datang di

ne
ng
Polisi Kota Besar Manado dua kali
bersama dr. Lefran Reggy, dr.Erwin

do
gu Kristanto, dan dr. Jery dan kedatangan
dari 4(empat) orang tersebut adalah
sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia

In
A
(IDI), dan dari anggota IDI yang
memberikan keterangan pada saat itu
ah

lik
dan dibuat berita acara pemeriksaan
adalah dr. ERWIN KRISTANTO ;
Bahwa atas keterangan saksi tersebut ahli
am

ub
dr. Johanis F.Mallo, SH.SpF,
membenarkannya dan atau keterangan
ep
ahli dr. Johanis F.Mallo, SH.SpF dalam
k

persidangan sebelumnya yang


ah

mengatakan keterangan ahli ada yang


R

si
tidak dimuat dalam berita acara
pemeriksaan dinyatakan dicabut oleh

ne
ng

ahli ;
Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak

do
gu

menanggapi keterangan saksi verbalisan


tersebut
Menimbang, bahwa dipersidangan Jakska Penuntut Umum telah membacakan
In
A

berita acara pemeriksaan laboratories Kriminalistik barang bukti dokumen


No.lab.509/DTF/VI/2010 tanggal 9 Juni 2010 yang dilakukan oleh :
ah

lik

Drs. Samir SST.MK ;


Ardani Adhis ;
m

ub

Marendra Judy L, SE ;
Menimbang, bahwa atas hasil pemeriksaan laboratorium yang dibacakan tersebut
ka

ep

diatas para Terdakwa menyatakan tidak tahu menahu ;


Menimbang, bahwa dipersidangan Majelis Hakim telah mendengar keterangan ahli
ah

yang diajukan oleh para Terdakwa/penasehat hukumnya yaitu :


R

1.dr. MURHADY SALEH, SpOG, Umur 60 tahun, pekerjaan Pensiunan TNI, sebagai
es
M

dokter spesialis Obsgin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot


ng

Subroto juga sebagai president Elect. PB.POGI, alamat Jalan Cikini


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
51

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
III.No. 6 Menteng Jakarta pusat, agama Islam, ahli telah disumpah

a
menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya

si
sebagai berikut ;
Bahwa yang dimaksud dengan kelalaian

ne
ng
adalah apabila dalam praktek menyalahi
standar operasional prosedur (SOP);

do
gu Bahwa ahli mengetahui secara
kronologis tentang kejadian perkara ini ;
Bahwa dari kronologis kejadian perkara

In
A
ini ahli berpendapat udara yang masuk ke
jantung korban adalah terjadi diluar
ah

lik
dugaan dan tidak dapat diprediksi
sebelumnya ;
am

ub
Bahwa melihat dari kronologis kejadian
perkara ini menurut ahli para Terdakwa
sudah bekerja maksimal, baik dan sudah
ep
k

sesuai dengan standar operasional


prosedur ;
ah

R
Bahwa emboli adalah komplikasi yang

si
terjadinya tidak dapat diprediksi dan

ne
ng

diduga sebeumnya ;
Bahwa pemasangan infus adalah sebuah
prosedur yang harus dilakukan dan baku

do
gu

serta diyakini tidak tercabut ;


Bahwa dilihat dari kronologisnya
In
A

kejadian perkara ini para Terdakwa


dalam melakukan operasi terhadap
ah

lik

korban sudah sesuai dengan standar


operasional prosedur, keilmuan dan
kompetensi ;
m

ub

Bahwa ahli sependapat dengan hasil


ka

sidang Majelis Kehormatan dan Etika


ep

Profesi Kedokteran, dan mengatakan


para terdakwa tidak ada kelalaian ;
ah

Bahwa ahli belum pernah mendengar


R

es

kata Batista Ventura, yang ahli tahu


M

adalah Ventura efek ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa ahli ada membaca Visum Et

a
Repertum atas nama korban tetapi reka

si
medik ahli tidak membacanya ;
Bahwa kalau Visum Et Repertum

ne
ng
berbeda dengan rekam medik maka yang
dipakai adalah rekam medik ;

do
gu Bahwa Visum Et Repertum dibuat atas
permintaan Polisi/Penyidik ;
Bahwa yang ahli tahu emboli atau

In
A
masuknya udara dalam jantung korban
bisa karena melalui infus dan juga bisa
ah

lik
melelui plasenta, tetapi kalau udara
masuk jantung karena pembuluh balik
am

ub
yang terpotong saat operasi hal itu ahli
baru mendengarnya ;
Bahwa masuknya udara dalam jantung/
ep
k

tubuh korban bukan kelalaian dari


ah

operator ;
R

si
Bahwa dalam melakukan sayatan pasti
ada pembuluh darah yang terpotong ;

ne
ng

Bahwa emboli sangat jarang terjadi oleh


karena itu sulit diprediksi/diantisipasi;

do

gu

Bahwa medical maalpraktek pernah


terjadi contohnya kaki kanan yang sakit
tetapi kaki kiri yang dioperasi ;
In
A

Bahwa operasi Cito adalah operasi


darurat/Emergency sedangkan operasi
ah

lik

Elektif adalah operasi yang terencana ;


Bahwa menurut undang-undang praktek
m

ub

kedokteran operasi Cito tidak mutlak ada


penjelasan kepada pasien karena sifatnya
ka

segera ;
ep

Bahwa untuk operasi Cito tidak perlu


ah

pemeriksaan penunjang karena sifatnya


R

segera dioperasi ;
es

Bhawa dokter praktek harus memiliki


M

ng

Surat Tanda Registrasi, Surat Ijin


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
53

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Praktek, tempat praktek, dan alamat

a
praktek, Surat Ijin Praktek adalah suatu

si
keharusan, untuk dokter PPDS memiliki
Surat Tanda Registrasi, ijin prakteknya

ne
ng
diusulkan secara kolektif oleh Dekan
Fakultas Kedokteran ;
Bahwa khusus dalam perkara ini pada

do
gu saat irisan pertama keluar darah agak
kehitam-hitaman dari korban berarti

In
A
korban kekurangan oksigen pada paru-
paru atau jantung ;
ah

lik
Bahwa untuk melakukan operasi sampai
bayi dikeluarkan dari rahim sejak irisan
pertama tidak boleh lebih dari 5(lima)
am

ub
menit ;
Bahwa emboli juga bisa terjadi karena
ep
pelebaran pembuluh darah yang
k

disebabkan oleh reaksi tubuh ;


ah


R
Bahwa untuk dikatakan seorang dokter

si
yang professional harus memiliki 3(tiga)

ne
ng

hal yaitu :
-Ilmu;
- keterampilan ;

do
gu

- mental/moral ;
Bahwa menurut ahli ketiga Terdakwa
In
sudah professional karena telah memiliki
A

keilmuan, keterampilan dan moral dan


buktinya adalah karena anak korban
ah

lik

selamat ;
Bahwa Terdakwa I, II dan III
m

ub

membenarkan keterangan ahli tersebut ;


2. Prof.Dr. REGGY LEFRAN, Sp.JP-k, umur 66 tahun, pekerjaan dokter(kepala bagian
ka

Jantung) pada Rumah Sakit Prof.Kandou Manado, alamat Jalan


ep

Wakeke No.23 Manado, agama Kristen Katolik, berjanji menurut cara


ah

agamanya, dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai


R

berikut :
es

Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu


M

ng

Cito dan Elektif ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dalam operasi Cito tidak mungkin

a
dilakukan pemeriksaan penunjang karena

si
sifatnya darurat/cepat/segera ;
Bahwa kronologis kejadian perkara ini

ne
ng
ahli mengetahuinya pada sidang Majelis
Kehormatan Etika Profesi ;

do
gu Bahwa ahli menjabat sebagai Ketua
Majelis Kehormatan Etika Profesi
Kedokteran;

In
A
Bahwa ahli sebagai ketua Majelis
Kehormatan Etika Profesi Kedokteran
ah

lik
pernah memeriksa para Terdakwa ;
Bahwa sebagai kesimpulan dari
am

ub
pemeriksaan Majelis Kehormatan Etika
Profesi Kedokteran dinyatakan tidak
ditemukan adanya kesalahan atau
ep
k

kelalaian para Terdakwa dalam


ah

melakukan operasi kepada korban ;


R

si
Bahwa yang ditanyakan kepada para
Terdakwa pada sidang Majelis

ne
ng

Kehormatan Etika Profesi Kedokteran


adalah bagimana cara melakukan operasi
kepada korban

do
gu

Bahwa masuknya udara dalam jantung


korban ada 2(dua) kemungkinan yaitu :
In
A

- Hubungan langsung udara dengan pembuluh darah ;


- perbedaan tekanan udara dalam tubuh dan diluar tubuh korban ;
ah

lik

Bahwa masuknya udara dalam tubuh


korban tidak bisa diprediksi sebelumnya ;
Bahwa terjadinya pelebaran pembuluh
m

ub

darah pada korban disebabkan pengaruh


ka

obat dan reaksi tubuh dari korban ;


ep

Bahwa dalam operasi jantung dokter


ah

tetap didampingi petugas bagian anastesi


R

juga petugas anastesi berperan sesudah


es

operasi ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
55

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa Visum Et Repertum (VER) atas

a
nama korban dalam perkara ini diterima

si
oleh Majelis Kehormatan dan Etika
Profesi Kedokteran karena VER tersebut

ne
ng
sudah melalui pengujian oleh ahli
Forensik :

do
gu Bahwa dari kesimpulan Majelis
kehormatan Etika Profesi Kedokteran
penyebab kematian korban adalah

In
A
masuknya udara dalam jantung, dan
masuknya udara dalam jantung tidak
ah

lik
dapat diprediksi sebelumnya sehingga
dikategorikan bukan kelalaian ;
Bahwa untuk menguji Visum Et
am

ub
Repertum (VER) dan hasil sidang
Majelis Kehormatan Etika Profesi
ep
Kedokteran Sulawesi Utara tidak perlu
k

mendatangkan ahli dari pusat sebab


ah

keahlian di Sulawesi Utara sama dengan


R

si
keahlian di pusat ;
Bahwa Terdakkwa I, II dan III

ne
ng

membenarkan keterangan ahli tersebut ;


3. JERRY G. TAMBUN, SH.LLM, umur 53 tahun, pekerjaan dosen, alamat Jalan Tololiu

do
gu

Supit 2 No.12 Manado, agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji


menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada
pokoknya sebagai berikut ;
In
A

Bahwa kelalaian lebih banyak diartikan


kepada akibat tindakan yang tidak sesuai
ah

lik

Standar Operasional Prsedur (SOP) ;


Bahwa tujuan adanya Standar
m

ub

Operasional Prosedur (SOP) adalah


sebagai pengukur tindakan profesi, untuk
ka

profesi kedokteran adalah kode etik


ep

Kedokteran
ah

Bahwa Sipil maalprkatek dapat diartikan


R

dokter melaksanakan tugasnya tidak


es
M

sesuai dengan SOP, sedangkan Kriminal


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
praktek adalah kelalaian yang terjadi

a
secara berulang kali ;

si
Bahwa kasus maalpraktek itu terjadi
dalam praktek yang tidak sesuai dengan

ne
ng
Standar Operasional Prosedur (SOP) ;
Bahwa antara dokter dan pasien tidak ada

do
gu perjanjian, yang ada hanyalah dokter
harus melaksanakan tugasnya dengan
sebaik-baiknya ;

In
A
Bahwa yang harus dimiliki oleh seorang
dokter dalam menjalankan profesinya
ah

lik
adalah pengetahuan/ilmu kedokteran,
keterampilan/keahlian, moral/
am

kepribadian

ub
Bahwa prinsip seorang dokter dalam
menjalankan propesinya yaitu dokter
ep
k

harus menghargai propesinya setinggi-


tingginya dan semua tindakan
ah

R
menjalankan propesinya harus

si
berdasarkan standar operasional

ne
ng

prosedur (SOP) ;
Bawa sebagai contoh dokter melakukan
propesinya berdasarkan SOP adalah

do
gu

dokter dalam melakukan operasi tidak


boleh meyentuh barang sesuatu ;
In

A

Bahwa yang menjadi sandar operasional


medis seorang dokter adalah teliti,
ah

seksama, hati-hati dan maksimal ;


lik

Bahwa yang berhak menilai standar


propesi medis adalah Majelis
m

ub

Kehormatan Etika Kedokteran


(MKEK) ;
ka

ep

Bahwa standar operasional prosedur itu


adalah sebagai pedoman bagi seorang
ah

dokter untuk menyelesaikan


R

pekerjaannya ;
es
M

Bahwa standar operasionalprosedur


ng

untuk bidang kedokteran berada pada


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
57

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Majelis Kehormatan Etika Kedokteran

a
(MKEK) ;

si
Bahwa resiko medis selalu ada dalam
tindakan medis ;

ne
ng
Bahwa dalam standar operasional
prsedur tidak menyebutkan kelalaian

do
gu
ringan, sedang dan berat ;
Bahwa dalam keadaan gawat darurat
seorang dokter segera melakukan

In
A
tindakan (operasi) tidak perlu
pemeriksaan penunjang, dalam operasi
ah

lik
terencana sejak awal diberitahukan dan
penjelasan kepada pasien tentang resiko
am

medis ;

ub
Bahwa semua perkara tindakan
kedokteran harus melalui Majelis
ep
k

Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) ;



ah

Bahwa Terdakwa I, II dan III


R

si
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini Majelis Hakim telah

ne
ng

memintakan keterangan ahli (pasal 180 ayat (1) KUHAP yaitu :


RECKY WILAR, SpA, umur 40 tahun, pekerjaan dokter dalam jabatan kepala bagian
Meonatologi/Perawatan Bayi yang baru lahir pada Rumah Sakit

do
gu

Prof.Kandou Manado, alamat Kelurahan Bahu lingkungan IV Jalan


Unsrat I No. 12 Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Kristen,
In
ahli telah berjanji dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai
A

berikut
Bahwa ahli sudah 6 tahun sebagai ahli
ah

lik

perawatan bayi yang baru lahir ;


Bahwa ahli pernah menerima laporan
m

ub

bayi yang baru lahir dari bagian


kebidanan dan kandungan tanggal 10
ka

ep

April 2010 anak dari korban Siska


Makatey ;
ah

Bahwa yang menerima bayi tersebut


R

adalah petugas jaga malam dan bayi


es
M

tersebut lahir dengan dioperasi ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa berat badan bayi korban saat

a
dilahirkan 4,1 kg dan tinggi badan 51 cm,

si
danpada saat bayi diterima di bagian
perawatan apgan score 11247 berarti bayi

ne
ng
orban terebut menderita asfiksia (tidak
bisa bernafas secara spontan) ;

do
gu Bahwa angka 11247 menandakan bayi
sakit kritis, menit pertama hanya jantung
yang aktif, 5(lima) menit ke-2 baru mulai

In
A
tanda bernafas, nanti menit ke 35 baru
bayi korban bernafas normal ;
ah

lik
Bahwa yang menjadi penyebab bayi
korban menderita asfiksia (tidak bisa
am

bernafas secara spontan) adalah O2 tidak

ub
masuk CO2 tidak keluar dan hal tersebut
terjadi karena korban sudah kekurangan
ep
oksigen, bayi tersebut mendapatkan O2
k

dan CO2 dari korban ;


ah


R
Bahwa udara bisa masuk dalam tubuh

si
atau jantung melalui plasenta, kalau hal

ne
ng

ini terjadi tidak ada pengaruh


terhadapbayi, karena bayi sudah terlepas
dari ibuna bisa bernafas sendiri ;

do
gu

Bahwa asfiksia bisa terjadi pada anak


dan orang dewasa, untuk anak adalah
In
asfiksia khusus ;
A

Bahwa pada bayi korban tidak ditemukan


ah

tanda-tanda penyakit bawaan ;


lik

Bahwa secara umum anak asfiksia


ibunya selamat ;
m

ub

Bahwa anak yang masih dalam


ka

kandungan adalah tanggung jawab dokter


ep

kandungan, dan setelah lahir baru


tanggung jawab dokter anak ;
ah

Bahwa seluruh bayi yang lahir harus


R

es

dipotong tali pusarnya ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
59

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa pada setiap operasi darah yang

a
keluar dari pasien pada umumnya

si
berwarna merah, kalau darah yang keluar
berwarna kehitam-hitaman itu berarti

ne
ng
dalam tubuh pasien terdapat kekurangan
oksigen ;

do
gu Bahwa kekuarangan osigen bisa terjadi
karena disebabkan oleh syok, pendarahan
dan asmah ;

In
A
Bahwa anak yang normal agan scorenya
8-10 ;
ah

lik
Bahwa kalau para Terdakwa terlambat
melakukan operasi terhadap korban,
am

ub
maka anak korban pasti mati ;
Bahwa Terdakwa I, II dan III
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
ep
k

dilegalisir oleh Pengadilan Negeri


ah

Manado ;
R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan
terhadapTerdakwa I dan dipersidangan menerangkan pada pokokya sebagai berikut :

ne
ng

Bahwa Terdakwa I adalah peserta


program pendidikan dokter spesialis

do
sejak tahun 2007 sampai sekarang
gu

Bahwa tanggal 10 April 2010 jam09.00


wita korban dibawah ke rumah sakit
In
A

prof.Kandou Malalayang dengan surat


rujukan dari Puskesmas Bahu untuk
ah

lik

melahirkan anak kedua lalu dibawah ke


kamar bersalin dan diperiksa USG dan
hasil dalam keadaan baik dan dilaporkan
m

ub

kepada konsuler dan diusahakan


ka

melahirkan normal ;
ep

Bahwa korban masuk rumah sakit


Prof.Kandou Malalayang belum ada
ah

tanda-tanda untuk dioperasi tetapi posisi


R

es

bayi tinggi ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa biasanya pada pembukaan 7 cm

a
bayi bisa lahir ;

si
Bahwa pada jam 18.00 sore pembukaan
lengkap tetapi posisi bayi tetap tinggi dan

ne
ng
hal tersebut dilaporkan kepada dokter
konsuler dan dokter konsuler

do
gu menyarankan supaya melahirkan secara
normal dengan cara posisi korban
dimiringkan dan ditunggu sampai 30

In
A
menit tidak ada kemajuan dan pada jam
18.30 dikonsultasikan dengan bagian
ah

lik
anastesi dan bagian anastesi memberikan
persetujuan operasi dan pada jam 20.55
operasi dimulai ;
am

ub
Bahwa Terdakwa I sudah lebih dari 100
(seratu) kali melakukan operasi Cito ;
ep

k

Bahwa pada saat korban dioperasi


Terdakwa I sebagai operator, Terdakwa II
ah

R
dan Terdakwa III sebagai asisten

si
operasi ;

ne

ng

Bahwa pada saat sayatan pertama keluar


darah berwarna hitam, Terdakwa
menghentikan sebentar dan mengatakan

do
gu

kepada suster ANITA LENGKENG


korban kekurangan oksigen dan
In
selanjutnya Suster ANITANG
A

LENGKONG mengatakan cepat-cepat


saja operasi karena oksigen dan alat
ah

lik

pernafasan sudah terpasang dengan baik ;


Bahwa pada saat korban masuk kamar
m

ub

bersalin posisi bayi tinggi ;


Bahwa bayi ahir pada jam 21.00 5(lima)
ka

ep

menit setelah sayatan pertama dan


kondisi bayi saat itu sangat buruk
ah

kesehatannya ;
R

Bahwa sayatan pertama adalah kulit,


es
M

kemudian pembungkus /lemak dan otot


ng

kemudian rahim ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
61

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa setiap melakukan operasi pasti

a
ada pembuluh darah yang terpotong

si
karena pembuluh darah ada pada setiap
lapisan pada tubuh manusia ;

ne
ng
Bahwa setelah bayi lahir dilakukan
penutupan ;

do
gu Bahwa kematian korban(Siska makatey)
bukanlah efek dari operasi yang
Terdakwa dilakukan ;

In
A
Bahwa selama Terdakwa I melakukan
operasi tidak pernah menemui kejadian
ah

lik
seperti yang dialami korban Siska
Makatey ;
am

ub
Bahwa untuk menangapi Visum Et
Repertum atas nama korban Siska
Makatey bukan kewenangan Terdakwa ;
ep
k

Bahwa emboli ketuban terjadi pada


ah

persalinan dan komplikasi dari persalinan


R

si
adalah robekan rahim ;
Bahwa Terdakwa I sudah memiliki Surat

ne
ng

Tanda Registrasi sejak tahun 2002 ;


Bahwa dasar Terdakwa dapat melakukan

do
gu

operasi adalah kompetensi dari


Universitas Samratulangi ;
Bahwa pada saat Terdakwa I melakukan
In
A

tindakan operasi belum memiliki Surat


Ijin Praktek (SIP), Surat Ijin Praktek
ah

lik

untuk PPDS diurus oleh Dekan Fakultas


Kedokteran
m

ub

Bahwa Surat Ijin Praktek Terdakwa baru


diurus oleh Dekan Fakultas Kedokteran
ka

setelah kasus ini terjadi ;


ep

Bahwa sebelum melakukan operasi pada


ah

jam 18.30 Terdakwa I ada menjelaskan


R

kepada korban(Siska Makatey)


es

persalinan macet kepala bayi tinggi ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa yang berada dalam kamar operasi

a
saat operasi dilakukan terhadap korban

si
Siska Makatey adalah Terdakwa I,
Terdakwa II dan Terdakwa III dan

ne
ng
ANITA LENGKEONG dari bagian
anastesi ;

do
gu Bahwa surat persetujuan operasi
diserahkan di Irina D sebelumoperasi
dilakukan oleh dr.HENDY SIAGIAN

In
A
(terdakwa III) ;
Bahwa Korban (Siska Makatey) dalam
ah

lik
kamar operasi dalam keadaa sadar ;
Bahwa pada saat sayatan pertama keluar
am

ub
darah dan warnanya hitam berarti korban
(Siska Makatey ) kekurangan oksigen
dan Terdakwa menyampaikan kepada
ep
k

Anita Lengkong dari bagian anastesi dan


oleh Anita Lengkong mengatakan operasi
ah

R
supaya dilanjutkan ;

si
Bahwa Terdakwa I memilih operasi

ne
ng

dilanjutkan karena saat itu dalam rahim


ada bayi yang harus diselamatkan, kalau
operasi dihentikan persalinan tidak dapat

do
gu

dilakukan pasien dan bayi pasti


meninggal, kalau pada saat operasi tidak
In
dilakukan maka Terdakwa I dpat
A

dikenakan sangsi sesuai Undang-udang


kesehatan No.36 tahun 2009 ;
ah

lik

Bahwa setelah kejadian Terdakwa I


melaporkan kepada pihak rumah sakit
m

ub

dan dilakukan mediasi dan akhirnya dari


bagian kebidanan telah memberikan uang
ka

sebesar Rp. 50.000.000.-(lima puluh juta


ep

rupiah) kepada keluarga korban sebagai


ah

rasa turut berduka cita ;


R

Bahwa Cito artinya melahirkan dengan


es
M

irisan dinding perut ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
63

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa operasi Cito tidak memerlukan

a
pemeriksaan penunjang ;

si
Bahwa yang memerlukan pemeriksaan
penunjang adalah operasi elektif

ne
ng
(terencana), pemeriksaan penunjang itu
seperti jantung, dan darah ;

do
gu Bahwa kasus yang menimpa korban
Siska Makatey jarang terjadi dan selama
Terdakwa sudah dari 100(seratus) kali

In
A
melakukan operasi belum pernah
Terdakwa temui ;
ah

lik
Bahwa pada operasi Cito tidak boleh
lebih dari 8(delapan) menit sejak sayatan
am

ub
pertama ;
Bahwa korban Siska Makatey ada surat
rujukan tetapi tidak lengkap
ep
k

keterangannya sehingga Terdakwa I


ah

hanya menanyakan kepada korban (Siska


R

si
Makatey) dimana kelahiran anak
pertamanya jelek, divacum ;

ne
ng

Bahwa pada saat korban(Siska Makatey)


dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandou
keadaan baik dan bisa berkomunikasi

do
gu

dengan baik, tetapi ketuban sudah pecah


sejak jam 07.00 pagi dan dibawah ke
In
A

rumah sakit jam 09.00 pagi dan menurut


korban (Siska Makatey) ketuban pecah
ah

sendiri ;
lik

Bahwa yang membawa korban(Siska


Makatey) ke rumah sakit dalah bidan dari
m

ub

Puskesmas Bahu tetapi tidak sampai di


Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit
ka

ep

Prof Kandou Malalayang ;


Bahwa sebelum operasi dilakukan
ah

Terdakwa I ada menyampaikan kepada


R

korban Siska Makatey bahwa anak sudah


es
M

tidak bisa lahir secara normal dan akan


ng

dilakukan operasi ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Terdakwa I melakukan tugas

a
operasi setelah ada ijin dari bagian

si
anastesi ;
Bahwa Terdakwa I ada membaca reka

ne
ng
medik tentang keadaan pasien (Siska
Makatey) ;

do
gu Bahwa operasi dilakukan pada bagian
perut korban (Siska Makatey) pada saat
operasi dilakukan menurut Terdakwa I

In
A
korban (Siska Makatey) sudah terbius ;
Bahwa setelah operasi dilakukan
ah

lik
penutupan, penjahitan bekas operasi
sampai darah tidak keluar lagi ;
am

ub
Bahwa operasi berjalan baik dan pada
saat Terdakwa I melakukan operasi
dalam keadaan sehat/fit ;
ep
k

Bahwa prosedur yang Terdakwa I


ah

lakukan pada 100(seratus) kali lebih


R

si
sama dengan yang Terdakwa I dilakukan
pada operasi korban Siska Makatey ;

ne
ng

Bahwa infuse dipasang sejak dari Unit


Gawat Darurat (UGD) ;

do

gu

Bahwa korban (Siska Makatey) ada


menanda tangani surat persetujuan ;
Bahwa pelebaran pembuluh darah yang
In
A

terjadi pada korban(Siska Makatey)


karena adanya reaksi tubuh ;
ah

lik

Menimbang, bahwa keterangan Terdakwa I telah dikonfirmasi dengan saksi-saksi


maupun dengan ahli yang hadir dalam persidangan yaitu :
m

ub

1 Saksi JULIN MAHENGKENG, dipersidangan mengatakan :


Tidak ada pemberitahuan dari Terdakwa
ka

I tentang operasi terhadap korban (Siska


ep

Makatey ) ;
ah

Tanda tangan dalam surat persetujuan


R

tindakan khusus adalah benar tanda


es

tangan saksi Julin Mahengkeng ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
65

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tanda tangan Siska Makatey pada Askes,

a
Kartu Tanda Penduduk, dan slip setoran

si
bank menurut Julin Mahengkeng tidak
sama dengan tanda tangan yang ada pada

ne
ng
surat persetujuan ;
2 Saksi ANITA LENGKONG, dipersidangan mengatakan :

do
gu Bahwa benar pada sayatan pertama
keluar darah hitam, benar Terdakwa I
menghentikan operasi dan saksi

In
A
mengatakan teruskan karena oksigen dan
alat pernafasan sudah terpasang dengan
ah

lik
baik dan telah dikonsultasikan dengan dr.
LALENOH (ahli) sebagai konsuler dan
dr.Lalenoh mengatakan teruskan operasi
am

ub
terhadap Terdakwa I ;
Bahwa benar obat diberikan 5(lima)
ep
menit sebelum operasi untuk menidurkan
k

korban (Siska Makatey) ;


ah


R
Bahwa benar kata terusakan saksi

si
sampaikan kepada Terdakwa I, tetapi

ne
ng

terserah apakah Terdakwa I meneruskan


operasi atau tidak terserah Terdakwa I
karena Terdakwa I yang memegang

do
gu

pisau ;
Bahwa benar selesai operasi korban
In
(Siska Makatey) masih hidup ;
A

3 Dengan Ahli dokter NAJOAN NAN WAROUW, dipersidangan mengatakan :


Bahwa benar Terdakwa I melaporkan
ah

lik

pada sayatan pertama darah warna hitam


penyebabnya oksigen kurang hanya 85
m

ub

sampai 87, denyut nadi cepat ;


4 Dengan ahli dokter LALENOH, dipersidangan mengatakan :
ka

Bahwa benar Anita Lengkong menerima


ep

pelimpahan wewenang dari Ahli ;


ah

Bawah jika operasi dihentikan ibu dan


R

bayi meninggal dunia ;


es
M

Bahwa benar Anita Lengkong


ng

mengatakan operasi diteruskan karena


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oksigen sudah diberikan 100(seratus) %

a
(persen) dan alat pernafasan sudah

si
terpasang dengan baik ;
Bahwa benar 5(lima) menit sebelum

ne
ng
operasi korban (Siska Makatey) sudah
diberikan obat ;

do
gu Bahwa yang dilakukan oleh Anita
Lengkong sudah sesuai prosedur ;
Bahwa oksigen cukup tetapi yang

In
A
memutuskan tentang operasi diteruskan
adalah operator ;
ah

lik
Bahwa tugas dan tanggung jawab
anastesi adalah menidurkan dan
am

ub
membangunkan pasien/korban (Siska
Makatey) ;
Bahwa tidak ada peraturan yang
ep
k

mengatakan yang bertanggung jawab


ah

adalah operator ;
R

si
Bahwa setelah operasi korban (Siska
Makatey) masih bernafas ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan


terhadap Terdakwa II dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

do
Bahwa Terdakwa II diajukan
gu

kepersidangan ini bersama dengan


Terdakwa I dan Terdakwa III dengan
In
A

tuduhan melakukan malpraktek atas


meninggalnya korban (Siska Makatey)
ah

lik

pada tanggal 10 April 2010 ;


Bahwa Terdakwa I dalam pelaksanaan
operasi terhadap korban (Siska Makatey)
m

ub

adalah sebagai asisten I, Terdakwa II


ka

sebagai chif residen dan Terdakwa III


ep

sebagai asisten II ;
Bahwa Terdakwa II bertugas membantu
ah

jalannya operasi memberisihkan darah


R

es

yang keluar saat sayatan ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
67

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa operasi dilakukan pada jam 20.55

a
wita ;

si
Bahwa korban (Siska Makatey) adalah
pasien rujukan dari Puskesmas Bahu ;

ne
ng
Bahwa Terdakwa I ada membaca surat
rujukan korban (Siska Makatey) riwayat

do
gu
persalinannya buruk ;
Bahwa yang menentukan operasi adalah

In
Terdakwa I sebagai chif residen ;
A
Bahwa korban Siska Mkatey masuk
rumah sakit Kandou dalam keadaan baik
ah

lik
dan sadar ;
Bahwa Terdakwa II masuk ruang
am

ub
kebidanan jam 11.00 siang ;
Bahwa korban Siska Makatey dioperasi
ep
karena persalinannya tidak maju ;
k

Bahwa setiap operasi Cito harus


ah

dikonsultasikan ke bagian anastesi untuk


R

si
mendapat jawaban bisa dioperasi atau
tidak ;

ne
ng

Bahwa untuk kasus ini telah


dikonsultasikan kepada bagian anastesi

do
gu

dan setelah ada persetujuan baru pasien


(Siska Makatey) dibawa ke ruang
bersalin ;
In
A

Bahwa pasien/korban(Siska Makatey)


masuk ruang bersalin jam 20.15 wita dan
ah

lik

sudah terinfus sejak dari Unit Gawat


Darurat (UGD);
m

ub

Bahwa infuse dipasang pada tangan dan


dibalut dengan kain kasa yang steril ;
ka

Bahwa yang ada dalam kamar operasi


ep

adalah Terdakwa I, Terdakwa II dan


ah

Terdakwa III, dan Anita Lengkong ;


R

Bahwa bagian anastesi yang melakukan


es
M

pembiusan 5 sampai 10 menit sebelum


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
operasi dan dibius dengan disuntikan

a
pada slang infus ;

si
Bahwa Terdakwa I melakukan sayatan
pertama pada kulit dan dimulai pada jam

ne
ng
20.55 wita ;
Bahwa peran Terdakwa II dalam

do
gu melakukan operasi terhadap korban Siska
Makatey adalah memegang kapas untuk
menghentikan darah dan menarik

In
A
benang ;
Bahwa korban Siska Makatey dioperasi
ah

lik
dalam keadaan terlentang ;
Bahwa operasi sempat dihentikan oleh
am

ub
Terdakwa I karena keluar darah hitam
karena oksigen kurang dan Terdakwa I
memberitahukan kepada bagian anastesi ;
ep
k

Bahwa oksigen yang baik dan cukup itu


ah

diatas 96 persen ;
R

si
Bahwa Terdakwa II tidak mengetahui
secara pasti apa penyebab oksigen

ne
ng

kurang ;
Bahwa operasi sempat dihentikan selama

do
1(satu) menit dan Anita Lengkong bilang
gu

lanjutkan ;
Bahwa sebagai pertimbangan untuk
In
A

melanjutkan operasi terhadap korban


Siska Makatey adalah untuk
ah

lik

menyelamatkan bayi dalam kandungan


korban (siska Makatey) ;
Bahwa lamanya operasi kurang lebih 5
m

ub

(lima) menit dan kemudian dilakukan


ka

penutupan dan menjahit dan pada saat


ep

operasi selesai dilaporkan oleh Terdakwa


I selaku Chif Residen ;
ah

Bahwa korban meninggal di ruang


es

perawatan ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
69

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan

a
Terdakwa III bekerja sesuai Standar

si
Operasional Prosedur (SOP) ;
Bahwa Terdakwa II tidak melakukan

ne
ng
konsultasi dengan keluarga korban tetapi
yang melakukan konsultasi tersebut

do
gu
adalah Terdakwa III ;
Bahwa yang mengurus Surat Ijin Praktek
bagi dokter PPDS adalah wewenang

In
A
Dekan Fakultas kedokteran ;
Bahwa pada saat sayatan pertama yang
ah

lik
dilakukan oleh Terdakwa I keluar darah
hitam dan hal tersebut dikonsultasikan
am

ub
dengan Anita Lengkong dari bagian
anastesi dan Anita Lengkong menyatakan
teruskan saja ;
ep
k

Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan


ah

Terdakwa III bekerja dalam bentuk Tim,


R

si
kalau gagal hal tersebut merupakan
kegagalan Tim ;

ne
ng

Bahwa yang berwenang untuk


melakukan pembiusan dan pemasangan
oksigen adalah bagian anastesi ;

do
gu

Bahwa saat akan dilakukan operasi


Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa
In
A

III menanyakan kepada bagian anastesi


apakah operasi sudah dapat dimulai dan
ah

lik

oleh bagian anastesi menjawab operasi


sudah dapat dimulai ;
Bahwa pada saat operasi selesai
m

ub

dilakukan, Terdakwa II ada melihat


ka

Terdakwa I melakukan pembicaraan


ep

dengan keluarga korban ;


Bahwa pada saat melakukan operasi Terdakwa II dalam keadaan sehat ;
ah

- Bahwa Terdakwa II ada melihat korban (SISKA M) melakukan tanda tangan (didalam
es

kamar surat persetujuan operasi) dalam keadaan berbaring ;


M

ng

- Bahwa selesai operasi denyut jantung korban (SISKA M) ada tapi kurang baik ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tensi korban (SISKA M) saat itu 160 dan keadaan tersebut dilaporkan kepada

a
bagian anastesi ;

si
- Bahwa selesai operasi korban (SISKA MMAKATEY) masih hidup tapi kondisinya
jelek ;

ne
ng
- Bahwa keadaan bayi pada saat lahir dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) ;

do
- Bahwa Terdakwa II sudah kurang lebih 100 kali sebagai asisten dan juga sudah pernah
gu bertindak sebagai chief residen ;

- Bahwa Terdakwa II pada saat melakukan operasi sudah beberapa kali menemui darah

In
A
hitam ;

Menimbang, bahwa keterangan Terdakwa II sebagaimana tersebut diatas, telah dikonfrontir


ah

lik
dengan ahli yang hadir dipersidangan yaitu :

Dengan ahli dr. LALENOH dipersidangan menyatakan :


am

ub
- Bahwa benar persiapan dan pemasangan oksigen adalah tanggung jawab bagian
anastesi ;
ep
k

- Bahwa obat yang diberikan kepada korban (SISKA MAKATEY) tidak mengakibatkan
ah

kurangnya oksigen ;
R

si
- Bahwa tidak ada mafilati atau efek obat ;

ne
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan terhadap
ng

Terdakwa III dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa pada tanggal 10 April 2010 Terdakwa III bertugas di Rumah Sakit Prof. Kandou

do
gu

Malalayang Manado dari jam 08.00 s/d jam 00.00;

- Bahwa keadaan korban (SISKA MAKATEY) pada jam 13.00 siang dalam keadaan
In
A

bagus, sampai jam 18.30 bayi tidak bisa lahir ;

- Bahwa sebelum operasi terlebih dahulu dilakukan observasi oleh dr. HELMY ;
ah

lik

- Bahwa yang menjadi pimpinan operasi adalah Terdakwa I ;


m

- Bahwa keadaan bayi yang tidak bisa lahir normal ada dilaporkan oleh Terdakwa I
ub

kepada Dokter NAN WAROUW tapi Terdakwa III tidak tahu isi konsultasi antara
Terdakwa I dengan dr. NAN WAROUW ;
ka

ep

- Bahwa sebelumnya Terdakwa III sudah pernah sebagai tim operasi ;


ah

- Bahwa yang ada dalam kamar operasi saat itu adalah Terdakwa III, Terdakwa II,
R

Terdakwa I sebagai chif resident yang memutuskan dilakukan operasi setelah konsultasi
es

dengan bagian anastesi yaitu ANITA LENGKONG yang pada saat operasi berada
M

ng

diruang operasi ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
71

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tugas Terdakwa III dalam operasi tersebut sebagai asisten II, menyedot/

a
membersihkan darah yang keluar dari luka operasi ;

si
- Bahwa tugas Terdakwa I sebagai operator, melakukan sayatan, menjahit ;

ne
ng
- Bahwa tugas Terdakwa II adalah membantu operator ;

- Bahwa operasi dimulai pada pukul 20.55 wita ;

do
gu - Bahwa operasi selesai pukul 22.55 wita dan selesai pada pukul 22.00 wita ;

- Bahwa sebelum dan sesudah operasi Terdakwa I ada melapor kepada bagian

In
A
kebidanan ;

- Bahwa Terdakwa III melihat Terdakwa I konsultasi dengan dr. NAN WAROUW dari
ah

lik
monitor ;

- Bahwa Terdakwa III 2 (dua) kali bertemu dengan keluarga korban, pertama pada jam
am

ub
6.00 dan kedua pada jam 6.30 wita dan memberitahukan kepala bayi tinggi, tidak bisa
lahir normal, kemungkinan akan dioperasi, dan saat itu ibu korban (SISKA MAKATEY)
mengatakan kasihan, dan Terdakwa III katakana siapkan darah dan menyodorkan
ep
kepada ibu korban (SISKA MAKATEY) surat persetujuan operasi ;
k
ah

- Bahwa yang lebih dahulu menanda tangani surat persetujuan iperasi adalah korban
R
(SISKA M) kemudian ibu korban ;

si
- Bahwa korban (SISKA M) pada saat menanda tangani surat persetujuan operasi dalam

ne
ng

posisi miring dan bisa menulis ;

- Bahwa Terdakwa III pada saat bertemu ibu korban (SISKA M) ada menjelaskan resiko

do
gu

operasi, tunggu setengah jam lagi ada resep dan siapkan darah ;

- Bahwa Terdakwa III bertemu orang tua korban (SISKA M) di Irina D ;


In
A

- Bahwa tugas Tim Dokter operasi selesai setelah penjahitan dan diserahkan kepada
bagian pemulihan ;
ah

lik

- Bahwa korban (SISKA MAKATEY) meninggal dunia diruang pemulihan ;

- Bahwa setelah selesai operasi korban (SISKA MAKATEY) masih hidup ;


m

ub

- Bahwa tugas Terdakwa III selain menyedot/membersihkan darah yang keluar dari luka
operasi adalah memperjelas daerah operasi ;
ka

ep

- Bahwa korban (SISKA M) pada saat dilakukan operasi keluar darah warna hitam dan
itu disebabkan oleh kekurangan oksigen dan Co2 tinggi ;
ah

- Bahwa darah hitam bisa normal setelah oksigen ditambah ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa darah hitam diberitahukan kepada bagian anastesi dan jawabannya oksigen

a
sudah diberikan dan lanjutkan operasi ;

si
- Bahwa Terdakwa III sudah sering kali sebagai asisten operasi sejak Terdakwa III
sebagao dokter PPDS dan baru saat operasi korban (SISKA M) Terdakwa III menemui

ne
ng
darah hitam ;

- Bahwa Terdakwa III selama melakukan operasi baru dalam kasus ini menemui darah

do
gu -
hitam ;

Bahwa keadaan physic bayi normal tinggi badan 51 cm dan berat badan 4,1 kg

In
A
- Bahwa kesehatan bayi korban (SISKA M) saat lahir, tidak menangis spontan, tidak
bergerak aktif, warna kulit biru, karena kekurangan oksigen, dan hal tersebut terjadi
ah

lik
karena bayi masih satu kesatuan dengan ibu (korban SISKA MAKATEY) setelah tali
pusat dipotong baru bernafas sendiri dan setelah bayi lahir diserahkan kepada bagian
anak;
am

ub
- Bahwa menurut Terdakwa III cara kerja Terdakwa I baik ;

- Bahwa pada saat melakukan operasi Terdakwa III dalam keadaan sehat ;
ep
k

- Bahwa sebogai melikasi sehingga korban (SISKA M) dioperasi karena panggul korban
ah

(SISKA M) tidak maksimal ;


R

si
- Bahwa kalau operasi terhadap korban (SISKA M) tidak dilakukan, ibu dan bayi pasti
meninggal ;

ne
ng

- Bahwa keinginan untuk dioperasi awalnya dari keinginan korban (SISKA MAKATEY)
dan ibunya (JULIEN MAHENGKENG) ;

do
gu

Menimbang, bahwa keterangan dari Terdakwa III sebagaimana tersebut diatas, telah
dikonfrontir dengan saksi-saksi yang hadir dipersidangan yaitu :
In
A

Dengan JULIEN MAHENGKENG dipersidangan mengatakan :


ah

- Bahwa benar saksi ketemu dengan Terdakwa 2 (dua) kali pertama pukul 17.00 dean
lik

pukul 19.00 diloket dan ada menandatangani surat persetujuan operasi dibagian tengah ;

- Bahwa saksi mengakui tandatangan saksi dalam lembar persetujuan operasi adalah
m

ub

benar dan surat tersebut dibuat pada jam 18.30 wita tapi tandatangan korban (SISKA
MAKATEY) dikatakan tidak benar oleh saksi JULIEN MAHENGKENG sebab tanda
ka

ep

tangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam surat persetujuan tidak sama
dengan tandatangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam Askes, KTP dan slip
ah

setoran Bank milik korban (SISKA MAKATEY) ;


R

es

- Bahwa yang menyebut harga obat Rp.1 juta lebih saksi tidak tahu namanya dan bukan
M

para Terdakwa ;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
73

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III mengatakan :

a
- Semua dokter berusaha agar pasien sehat dan selamat ;

si
- Merasa sedih dan simpati kepada Keluarga korban ;

ne
ng
- Merasa tak bersalah karena telah melakukan operasi dengan baik dan benar ;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dipersidangan telah mengajukan barang bukti

do
gu
yaitu berkas catatan medis No.Cm.041969 an. SISKA MAHATEY terdiri dari :

PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;

In
A
Results Siska Yulin Makatey ;
Surat pernyataan telah dirawat ;
ah

lik
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
Surat konsul 10 April 2010 ;
am

ub
RSU Prof Kandou Manado (poliklinik
obstetri status obstetrikus ;

ep
Catatan pemasukan dan pengeluaran
k

cairan form 0014 ;


ah

Instruksi post operasi ;


R

si
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;

ne

ng

Rekam jantung ;

Laporan operasi ;
Kurva suhu dan nadi, serta catatan

do
gu

khusus ;
Dinas kesehatan Kota Manado
In
A

Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil


atas nama Siska Makatey ;
ah

lik

Ringkasan masuk dan keluar Siska


Makatey ;
m

ub

Lembaran masuk dan keluar Siska


Makatey ;
ka

Klinical Patway Siska Makatey ;


ep

Surat persetujuan tindakan khusus dan


ah

surat persetujuan pembedahan dan


R

anastesi tanggal 10 April 2010 ;


es

Diaknosa akhir Siska Makatey ;


M

ng

Resume keluar Siska Makatey ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Surat pengantar pulang (tidak ada

a
catatan) ;

si
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
Anamnesis utama Siska Makatey ;

ne
ng
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
Pemeriksaan kebidanan I Siska

do
gu
Makatey ;
Pemeriksaan kebidanan II Siska

In
A
Makatey ;
Resume masuk Siska Makatey ;
ah

lik
Portograf Siska Makatey ;
Lembaran observasi persalinan Siska
am

ub
Makatey ;
Lembaran observasi persalinan Siska
Makatey ;
ep
k

Lembaran observasi persalinan Siska


ah

Makatey ;
R

si
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;

ne
ng

Lembaran catatan harian dokter (tidak


ada catatan) ;

do
gu

Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak


ada catatan) ;

In
Catatan pemasukan dan pengeluaran
A

cairan (tidak ada catatan) ;


Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran
ah

lik

nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan)


Nifas (tidak ada catatan) ;
m

ub

Catatan perawat intensif (tidak ada


catatan) ;
ka

ep

Catatan dan instruksi dokter (tidak ada


catatan) ;
ah

Pelaksanaan proses keperawatan


es

pengkajian data (tidak ada catatan) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
75

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lembaran untuk penempelan surat (tidak

a
ada catatan) ;

si
Catatan obat oral dan per enteral (tidak
ada catatan) ;

ne
ng
Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;
1(satu) lembar foto copy sertifikat

do
gu kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY
PRAWANI yang telah dilegalisir oleh

In
Pengadilan Negeri Manado ;
A
1(satu) lembar foto copy sertifikat
kompetensi dr. HENDRY
ah

lik
SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir
oleh Pengadilan Negeri Manado ;
am

ub
1(satu) lembar foto copy sertifikat
kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ep
k

Manado ;
ah

Menimbang, bahwa Penasehat Hukum para Terdakwa pada saat mengajukan


R

si
pembelaannya telah melampirkan :

Putusan Majelis Kehormatan Etika Kedokteran, tanggal 24 Pebruari 2011;

ne
ng

Putusan Mahkamah Konstitusi No.4/PPU-V/2007, tentang Judicial Review Undang-undang


No. 29 tahun 2004 Prkatik Kedokteran ;

do
gu

Surat pernyataan dari Buce Notanubun selaku suami dari korban Siska Makatey ;
Keterangan Ahli Johanes F.Mallo ;

Surat Tanda Registrasi Dokter ;


In
A

Sertifikasi Kompetensi ;
Sertifikt Bagian Obstetri & Genekologi Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi
ah

lik

Rumah Sakit Umum Prof. DR. R.D.Kandou Manado ;


Surat Persetujuan Tindakan Anastesi ;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan


Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III dan dihubungkan dengan barang bukti surat yang
ka

diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun bukti-bukti surat yang diajukan oleh Penasihat
ep

Hukum para Terdakwa oleh Majelis Hakim dijadikan fakta hukum dipersidangan sepanjang hal
tersebut mempunyai hubungannya satu dengan yang lainnya ;
ah

Menimbang, bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III oleh Jaksa Penuntut Umum
es

berdasarkan surat dakwaan No.Reg.Perk:PDM-12/M.Ndo/Ep.2/01/2011 tertanggal 9 Maret 2011


M

ng

dengan susunan dakwaan sebagai berikut :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kesatu :

a
Primer : Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 359

si
KUHP Jis pasal 361 KUHP, pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;

Subsidair : Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 359

ne
ng
KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;

Atau :

do
Kedua : Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 76

Atau :
gu UU R.I No.29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Jo pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHP ;

Ketiga :

In
A
Primer : Perbuatan para Terdakwa sebagaiman diatur dan diancam pidana dalam pasal 263
ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
Subsidair : Perbuatan para Terdakwa sebagaiman diatur dan diancam pidana dalam pasal 263
ah

lik
ayat (2) KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan apakah segala sesuatu


am

ub
yang terungkap dalam persidangan perkara ini, baik dari keterangan saksi-saksi, keterangan ahli
baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun yang diajukan para Terdakwa/Penasehat
Hukumnya, surat-surat, keterangan para Terdakwa, setelah menghubungkannya satu sama lain
ep
k

sejauh manakah fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan dapat menjadi penilaian
hukum dari Majelis Hakim dalam menentukan apakah perbuatan para Terdakwa telah memenuhi
ah

unsur-unsur sebagaimana yang terdapat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka Majelis
R

si
Hakim akan mengemukakan hal-hal yang dijadikan dasar bagi Majelis Hakim dalam pemeriksaan
perkara ini ;

ne
ng

Menimbang, bahwa pasal 140 ayat (1) KUHAP Undang-Undangf No. 8 tahun 1981
berbunyi sebagai berikut : Dalam hal Penuntut Umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan

do
gu

dapat dilakukan penuntutan, ia dalam waktu secepatnya membuat surat dakwaan ;

Menimbang, bahwa pasal 143 KUHAP Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 berbunyi
In
A

sebagai berikut :

Ayat (1) : Penuntut Umum melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri dengan permintaan
ah

lik

agar segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat dakwaan;

Ayat (2) : Penuntut Umum membuat surat dakwaannya yang diberi tanggal dan
m

ub

ditandatangani serta berisi :

a. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
ka

tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka ;


ep

b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
ah

didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu


R

dilakukan ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
77

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ayat (3) : Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

a
(2) huruf b batal demi hukum ;

si
Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan pasal 143 KUHAP tersebut diatas,
memberikan petunjuk mengenai pembuatannya dan isi dari surat dakwaan, jika surat dakwaan

ne
ng
tidak memenuhi ketentuan dalam pasal 143 ayat (2) KUHAP diatas, surat dakwaan demikian
menjadi batal demi hukum yang berarti bahwa dari semula tidak ada surat dakwaan dan tidak ada
pula suatu tindak pidana yang dilukiskan dalam surat dakwaan itu ;

do
gu Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim surat dakwaan
adalah merupakan dasar dari pemeriksaan dipersidangan jika apa yang diuraikan dalam surat

In
A
dakwaan tidak terbukti atau tidak merupakan kejahatan atau pelanggaran maka Terdakwa harus
dibebaskan (Vrijspraak) atau dilepaskan dari segala tuntutan hukum (ontslag van alle
ah

rechtsvervalging) ;

lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah segala
am

sesuatu yang terungkap dalam persidangan perkara ini baik dari keterangan saksi-saksi, keterangan

ub
ahli baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun diajukan oleh para Terdakwa/
Penasihat Hukumnya maupun ahli yang dimintakan oleh Majelis Hakim, surat-surat keterangan
ep
para Terdakwa, setelah menghubungkannya satu sama lain, sejauh manakah fakta-fakta hukum
k

yang terungkap dalam persidangan dapat menjadi penilaian hukum dari Majelis Hakim dalam
ah

menentukan apakah perbuatan para Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang
R

si
terdapat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut dan untuk itu Majelis Hakim akan
mempertimbangkan lebih dahulu dakwaan Kesatu Primair yaitu : pasal 359 KUHP Jis Pasal 361

ne
ng

KUHP, pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;

Menimbang, bahwa pasal 359 KUHP berbunyi sebagai berikut :

do
gu

Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun ;
In
A

Menimbang, bahwa pasal 361 KUHP berbunyi sebagai berikut :

Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
ah

lik

pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan Hakim dapat memerintahkan supaya
putusannya diumumkan ;
m

ub

Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut : Dpidana
ka

sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut
ep

serta melakukan perbuatan ;


ah

Menimbang, bahwa pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
R

unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :


es
M

1. Barang siapa ;
ng

. Karena kesalahannya menyebabkan matinya orang lain ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian ;

a
4. Mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;

R
Ad. 1. Unsur Barang siapa :

si
Menimbang, bahwa pengertian barang siapa adalah kata ganti orang, yang lasimnya

ne
ng
dipergunakan dalam setiap perumusan pasal-pasal tindak pidana dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atau dengan kata lain dapat diartikan pula sebagai subjek pelaku
delict ;

do
gu Menimbang, bahwa dalam perkara ini tidak ada orang lain yang dijadikan sebagai
Terdakwa (subjek pelaku delict) selain Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI,

In
A
Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDRY SIAGIAN di mana
identitas Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III sebagaimana identitas mereka yang diuraikan
dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah diakui dan dibenarkan pula oleh Terdakwa I dr.
ah

lik
DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III
dr. HENDY SIAGIAN ;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur barang siapa dalam
perkara ini telah terpenuhi menurut hukum ;

Ad. 2. Unsur karena kesalahannya menyebabkan matinya orang lain :


ep
k

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa yang dijadikan
ah

dasar oleh Majelis Hakim dalam pemeriksaan perkara ini untuk menentukan apakah perbuatan para
R

si
Terdakwa bersalah atau tidak adalah perbuatan para Terdakwa yang dirumuskan oleh Jaksa
Penuntut Umum dalam surat dakwaannya tersebut ;

ne
ng

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari rumusan dakwaan
Jaksa Penuntut Umum terhadap para Terdakwa, yang merupakan kelalaian dari para Terdakwa

do
gu

dalam menangani operasi terhadap korban (SISKA MAHATEY) dapat terbaca dalam dakwaan
Jaksa Penuntut Umum halaman 2 alinea 5 yang berbunyi sebagai berikut :
In
Bahwa pada saat sebelum operasi Cito secsio sesaria terhadap korban dilakukan para Terdakwa
A

tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk


termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi Cito secsio sesaria tersebut
ah

lik

dilakukan terhadap diri korban dan para Terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi Cito
secsio sesaria terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
jantung fotorontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya dst;
m

ub

Menimbang, bahwa kelalaian para Terdakwa dalam menangani operasi terhadap korban
ka

(SISKA MAHATEY) dapat terbaca juga dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum halaman 3 alinea 3
ep

yang berbunyi sebagai berikut :


ah

Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK
R

(Terdakwa II) dan dr. HENDRY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter dalam melaksanakan
es

Operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban SISKA MAHATEY, lalai dalam menangani korban
M

ng

pada saat masih hidup dan saat pelaksanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
79

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
udara yang masuk kedalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru

a
sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ;

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah benar
pada saat sebelum operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY) yang

ne
ng
dilakukan para Terdakwa, tidak menyampaikan kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-
kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban (SISKA
MAKATEY) jika operasi Cito Secsio Sesaria tersebut dilakukan terhadap diri korban? ;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan tersebut diatas Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini ;

In
A
Menimbang, bahwa saksi JULIEN MAHENGKENG telah memberikan keterangannya
dibawah sumpah dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :
ah

lik
- Bahwa awalnya korban (SISKA MAKATEY) dibawa ke Puskesmas Bahu pada hari Jumat
tanggal 9 April 2010 kemudian keesokan harinya dirujuk ke Rumah Sakit Malalayang karena
am

ub
tidak bisa melahirkan secara normal dengan harapan di Rumah Sakit Malalayang untuk
dioperasi ; ep
- Bahwa saksi dimintakan 1 orang untuk donor darah dan donor darah tersebut sudah ada paling
k

lambat jam 1 siang ;


ah

R
- Bahwa pada jam 7.30 malam saksi disuruh beli obat lagi seharga Rp.1.000.000,- lebih tapi saat

si
itu saksi mengatakan uang saksi hanya Rp.250.000,- ;

ne
ng

- Bahwa saksi tidak tahu nama dokter yang menyuruh saksi untuk membeli obat tapi kepada
dokter tersebut saksi mengatakan tolonglah saksi, uang itu gampang, operasi saja anak saksi,
kemudian korban berteriak operasi jo (maksudnya operasi saja) ;

do
gu

- Bahwa keinginan untuk operasi tersebut mulanya berasal dari korban dan saksi ;
In
- Bahwa sebelum korban meninggal, saksi pernah disodori kertas oleh Terdakwa III untuk
A

ditanda tangani dan setengah jam kemudian datang kabar buruk korban sudah meninggal
dunia ;
ah

lik

- Bahwa sebelum dioperasi tidak ada penjelasan dari dokter kepada saksi tentang resiko
operasi ;
m

ub

- Bahwa sebelum dioperasi saksi ada menandatangani surat persetujuan dan saksi meminta
untuk korban (SISKA MAKATEY) supaya dioperasi ;
ka

ep

- Bahwa saksi menandatangani surat persetujuan operasi pada hari Sabtu 2010 sekira jam 9.00
malam ;
ah

- Bahwa saksi membenarkan surat persetujuan operasi yang dimaksud ;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa saksi mengatakan tandatangan korban pada surat persetujuan operasi berbeda dengan

a
tandatangan korban pada KTP, Askes dan slip setoran Bank ;

si
Menimbang, bahwa saksi ANSELMUS MAKATEY telah memberikan keterangannya
dibawah sumpah dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa saksi tidak diberikan penjelasan mengenai dilakukannya operasi tersebut ;

do
- Bahwa saksi disodorkan surat persetujuan untuk ditandatangani sekitar jam 19.00 ;

-
gu
Bahwa tandatangan korban dalam surat persetujuan operasi tidak sama dengan tanda tangan
korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam KTP, Askes dan slip setoran bank ;

In
A
- Bahwa pada surat persetujuan operasi saksi melihat tandatangan istri saksi;
ah

lik
Menimbang, bahwa saksi dr. HELMY telah memberikan keterangannya dibawah sumpah
dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :

- Bahwa pelaksanaan operasi atas persetujuan korban dan keluarga ;


am

ub
- Bahwa sebelum dioperasi korban ada membuat surat persetujuan ;
ep
- Bahwa resiko operasi selalu dijelaskan kepada pasien/korban atau keluarga jika terjadi
k

sesuatu ;
ah

R
- Bahwa setelah resiko operasi dijelaskan kepada korban (SISKA MAKATEY), korban (SISKA

si
MAKATEY) mengatakan bersedia dioperasi karena sudah kesakitan ;

ne
ng

- Bahwa korban memutuskan dan minta dioperasi pada pukul 16.30 wita ;

Menimbang, bahwa saksi ANITA LENGKONG telah memberikan keterangannya dibawah

do
gu

sumpah dalam persidangan ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :

- Bahwa kepada korban (SISKA M) dan keluarganya ada diberikan penjelasan tentang resiko
operasi ;
In
A

Menimbang, bahwa saksi dr. HERMANUS J. LALENOH,Sp.An telah memberikan


keterangannya dibawah sumpah dalam persidangan ini antara lain mengatakan sebagai berikut :
ah

lik

- Bahwa sewaktu dikonsultasikan, korban (SISKA M) tekanan darahnya 160/70 termasuk tinggi
berarti korban (SISKA M) dalam keadaan kesakitan dan korban beresiko ;
m

ub

- Bahwa saksi menyetujui korban dioperasi dan tentang resiko operasi supaya dijelaskan kepada
keluarga korban ;
ka

ep

Menimbang, bahwa Terdakwa I telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini


antara lain mengatakan sebagai berikut :
ah

- Bahwa surat persetujuan operasi diserahkan di Irina D sebelum operasi dilakukan oleh dr.
es

HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) ;


M

ng

- Bahwa korban (SISKA M) ada menandatangani surat persetujuan untuk operasi ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
81

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Terdakwa II telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini

a
antara lain mengatakan sebagai berikut :

si
- Bahwa Terdakwa II ada melihat korban (SISKA M) melakukan tandatangan surat persetujuan
operasi didalam kamar dalam keadaan berbaring ;

ne
ng
Menimbang, bahwa Terdakwa III telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini
antara lain mengatakan sebagai berikut :

do
- gu
Bahwa Terdakwa III 2 (dua) kali bertemu dengan keluarga korban (SISKA M) pertama pada
jam 6.00 dan kedua pada jam 6.30 dan memberitahukan kepala bayi tinggi, tidak bisa lahir
normal, kemungkinan akan dioperasi, dan saat itu ibu korban (SISKA M) menyatakan kasihan

In
A
dan Terdakwa III katakana siapkan darah dan menyodorkan kepada ibu korban (SISKA M)
surat persetujuan operasi ;
ah

lik
- Bahwa yang lebih dahulu menandatangani surat persetujuan operasi adalah korban (SISKA M)
kemudian ibu korban ;
am

ub
- Bahwa korban (SISKA M) pada saat menandatangani surat persetujuan operasi dalam posisi
miring dan bisa menulis ;
ep
- Bahwa Terdakwa III pada saat bertemu ibu korban (SISKA M) ada menjelaskan tentang resiko
k

operasi ;
ah

R
- Bahwa Terdakwa III bertemu orang tua korban (SISKA M) di Irina D ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dr. HELMY, ANITA

ne
ng

LENGKONG, dr. HERMANUS J. LALENAH,Sp.An dan dihubungkan dengan keterangan


Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III sebagaimana yang telah diuraikan diatas, menurut
Majelis Hakim adalah bersesuaian satu dengan yang lainnya tentang hal bahwa para Terdakwa

do
gu

sebelum melakukan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA M) ada menyampaikan
kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat
In
terjadi terhadap diri korban jika operasi Cito Secsio Sesaria tersebut dilakukan terhadap diri korban
A

walaupun hal tersebut dibantah oleh ibu korban JULIEN MAHENGKENG dan ayah korban
ANSELMUS MAKATEY ;
ah

lik

Menimbang, bahwa menjadi pertanyaan selanjutnya bagi Majelis Hakim apakah


keterangan saksi JULIEN MAHENGKENG (ibu korban) dan saksi ANSELMUS MAKATEY
m

ub

(ayah korban) yang dipersidangan telah menyatakan para Terdakwa dalam melaksanakan operasi
Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA M) tidak menjelaskan kepada keluarga korban
ka

(SISKA M) tentang resiko operasi dapat dijadikan ukuran untuk dikatakan sebagai suatu kelalaian
ep

dari para Terdakwa ;

Menimbang, bahwa untuk menjawab hal tersebut Majelis Hakim akan


ah

mempertimbangkannya sebagai berikut :


R

es

- Bahwa keinginan untuk operasi tersebut mulanya berasal dari korban (SISKA MAKATEY)
M

dan JULIEN MAHENGKENG ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa sebelum dioperasi saksi JULIEN MAHENGKENG ada menandatangani surat

a
persetujuan dan saksi meminta untuk korban (SISKA MAKATEY) supaya dioperasi ;

si
- Bahwa saksi JULIEN MAHENGKENG membenarkan surat persetujuan operasi yang
dimaksud (surat persetujuan tindakan khusus dan surat persetujuan pembedahan dan ansetesi

ne
ng
tertanggal 10 April 2010) ;

- Bahwa saksi ANSELMUS MAKATEY (ayah korban) membenarkan dan melihat tandatangan

do
JULIEN MAHENGKENG ada dalam surat persetujuan operasi ;
gu Menimbang, bahwa oleh karena JULIEN MAHENGKENG (ibu korban) dan ANSELMUS
MAKATEY (ayah korban) telah menyatakan surat persetujuan operasi tertanggal 10 April 2010

In
A
tersebut adalah benar, berarti pula menurut Majelis Hakim pernyataan JULIEN MAHENGKENG
(ibu korban) dan ANSELMUS MAKATEY (ayah korban) yang mengatakan para Terdakwa dalam
ah

melaksanakan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY) tidak menjelaskan

lik
tentang resiko operasi tidak cukup beralasan ;

Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim untuk dikatakan demikian oleh karena
am

ub
menurut Majelis Hakim adanya penjelasan sangat erat kaitannya dengan persetujuan untuk
dilaksanakannya operasi ;
ep
Menimbang, bahwa hal tersebut dapat dilihat dalam ketentuan pasal 45 ayat (1), (2), (3),
k

(4) Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran :


ah

1 Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau
R

si
dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan ;

2 Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat

ne
ng

penjelasan secara lengkap ;

3 Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kuranganya mencakup

do
gu

a Diagnosis dan tata cara tindakan medis ;

b Tujuan tindakan medis yang dilakukan ;


In
A

c Alternatif tindakan lain dan risikonya ;

d Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan


ah

lik

e Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan ;

4 Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik secara tertulis
m

ub

maupun lisan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas menurut


ka

Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan kebenaran dalil dakwaannya
ep

tentang hal para Terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga tentang
ah

kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban
R

jika operasi Cito Secsio Sesaria dilakukan terhadap diri korban (SISKA MAKATEY) ;
es

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah para


M

ng

Terdakwa sebagai dokter yang dalam melaksanakan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap diri
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
83

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen, dada

a
dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah merupakan kelalaian dari para Terdakwa ? ;

si
Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan tersebut diatas Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini ;

ne
ng
Menimbang, bahwa saksi Prof.dr.NAYOAN NAN WAROUW telah memberikan
keterangannya dibawah janji telah menerangkan dalam persidangan ini antara lain mengatakan :

do
- gu
Bahwa operasi Cito Secsio Sesaria tidak perlu pemeriksaan pendukung, tapi pemeriksaan
darah tetap dilakukan ;

Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr. ERWIN GIDION

In
A
KRISTANTO,SH,SpF telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan ini
antara lain mengatakan :
ah

lik
- Bahwa operasi ada 2 (dua) jenis yaitu operasi terencana dan operasi segera (Cito) ;

- Bahwa bedanya antara operasi terencana dan operasi segera (Cito) adalah dari sisi kepentingan
am

ub
operasi terencana itu apakah benar harus dilakukan, dan harus ada persetujuan pasien atau
keluarganya sedangkan operasi cito sifatnya segera untuk menyelamatkan jiwa dan tidak harus
ada persetujuan;
ep
k

Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr. JOHANIS F.
ah

MALLO,SH,Spt,DFM telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan ini


R
antara lain mengatakan :

si
- Bahwa pada operasi Cito (Darurat) tidak harus dilakukan pemeriksaan pendukung ;

ne
ng

- Bahwa operasi cito (Darurat) tidak perlu persetujuan pasien atau keluarga, kecuali operasi
terencana wajib persetujuan pasien dan keluarga dan penjelasan resiko operasi ;

do
- Bahwa pengertian kata segera tidak ada batasan;
gu

Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasihat Hukumnya dr.
NURHADI SALEH, Sp.OG telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam
In
A

persidangan ini antara lain mengatakan :

- Bahwa operasi cito adalah operasi darurat/emergency sedangkan operasi elektif adalah operasi
ah

lik

yang terencana ;

- Bahwa menurut ini praktek kedokteran operasi cito tidak multak ada penjelasan kepada pasien
m

ub

karena sifatnya segera ;

- Bahwa untuk operasi cito tidak perlu pemeriksaan penunjang karena sifatnya segera
ka

dioperasi ;
ep

Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasehat Hukumnya Prof.
ah

Dr. REGGY LEFRANT,SpJP-K telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan
R

ini antara lain mengatakan :


es

- Bahwa operasi ada 2 jenis yaitu Cito (darurat) dan elektif (terencana);
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa dalam operasi cito tidak mungkin dilakukan pemeriksaan penunjang karena sifatnya

a
darurat/cepat/segera ;

si
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasihat Hukumnya
JERRY G. TAMBUN,SH,LLM telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan

ne
ng
ini antara lain mengatakan :

- Bahwa dalam keadaan gawat darurat seorang dokter segera melakukan tindakan (operasi),

do
tidak perlu pemeriksaan penunjang, dalam operasi terencana sejak awal diberitahukan dan
gu
penjelasan kepada pasien tentang resiko medis ;

Menimbang, bahwa Terdakwa I pada saat melakukan operasi cito kepada korban (SISKA

In
A
MAKATEY) membenarkan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang dan dipersidangan
mengatakan
ah

lik
- Bahwa operasi cito tidak memerlukan pemeriksaan penunjang ;

- Bahwa yang memerlukan pemeriksaan penunjang adalah operasi elektif (terencana),


pemeriksaan penunjang itu seperti jantung dan darah ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
Umum yaitu saksi Prof.dr. NAJOAN NAN WAROUW, keterangan ahli yang diajukan oleh Jaksa
ep
k

Penuntut Umum dr. ERWIN GIDION KRISTANTO,SH,SPF, dr. JOHANIS F.


MALLO,SH,Spt,DFM dan dihubungkan oleh keterangan ahli yang diajukan oleh Terdakwa/
ah

Penasihat Hukumnya dr. NURHADI SALEH, Sp.OG, Prof. Dr.REGGY LEFRANT dan JERRY G.
R

si
TAMBUN,SH,MH sebagaimana keterangannya tersebut diatas Majelis Hakim dapat mengambil
kesimpulan bahwa dalam operasi cito secsio sesaria (darurat) tidak diperlukan pemeriksaan

ne
ng

penunjang terhadap pasien in casu korban (SISKA MAKATEY) sehingga dengan demikian pula
menurut Majelis Hakim perbuatan para Terdakwa sebagai dokter yang dalam melaksanakan operasi
cito secsio sesaria terhadap diri korban (SISKA MMAKATEY) yang tidak melakukan pemeriksaan

do
gu

penunjang, seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen, dada dan pemeriksaan penunjang lainnya
bukanlah merupakan suatu kelalaian ;
In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah benar


para Terdakwa telah lalai dalam menangani operasi terhadap korban (SISKA MAKATEY)
sebagaimana uraian dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum
ah

lik

halaman 3 alinea 3 yang berbunyi sebagai berikut :

Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK
m

ub

(Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter dalam melaksanakan
operasi cito secsio sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY), lalai dalam menangani korban
ka

pada saat masih hidup dan saat pelaksanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi kembali
ep

udara yang masuk kedalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk keparu-paru
sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ;
ah

Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan tersebut diatas Majelis akan


es

mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
85

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli yang diajukan oleh para Terdakwa/Penasehat

a
hukumnya yaitu dr. NURHADI SALEH, Sp.OG dipersidangan mengatakan :

si
- Bahwa yang dimaksud dengan kelalaian (in cassu) apabila dalam praktek menyalahi standar
operasional prosedur ;

ne
ng
Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli yang diajukan oleh para Terdakwa/Penasehat
Hukumnya yaitu JERRY G. TAMBUN,SH,LLM dipersidangan mengatakan :

do
- gu
Bahwa kelalaian lebih banyak diartikan kepada akibat tindakan yang tidak sesuai dengan
standard operasional prosedur (SOP);

- Bahwa tujuan adanya standard operasional prosedur (SOP) adalah sebagai pengukur tindakan

In
A
profesi, untuk profesi kedokteran adalah kode etik kedokteran;

- Bahwa sipil maalpraktek dapat diartikan dokter melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan
ah

lik
standard operasional prosedur (SOP) ;

- Bahwa kasus maalpraktek itu terjadi dalam praktek yang tidak sesuai dengan standard
am

ub
operasional prosedur (SOP) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bunyi pasal 1 angka 10 Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No.512/MenKes/PER/IV/2007 tentang izin praktek dalam melaksanakan
ep
k

praktek kedokteran berbunyi sebagai berikut :


ah

Standard prosedur operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dilakukan


R

si
untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, dimana standard prosedur operasional
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan consensus bersama untuk melaksanakan

ne
ng

berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan
standard profesi ;

Menimbang, bahwa pasal 1 angka 14 Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek

do
gu

kedokteran, dan pasal 1 angka 13 Peraturan Menteri Kesehatan No.512/MENKES/PER/IV/2007


tentang isin praktek dan pelaksanaan praktek kedokteran berbunyi sebagai berikut :
In
A

Majelis kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah Lembaga yang berwenang untuk
menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sangsi ;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim untuk
dijadikan sebagai ukuran bahwa para Terdakwa telah melakukan kelalaian didalam melakukan
m

ub

operasi cito secsio seaseria terhadap korban (SISKA M) sehingga terhadap diri korban (SISKA M)
terjadi emboli udara yang masuk dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk
ka

kedalam paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan
ep

kegagalan fungsi jantung adalah apabila dalam penanganan operasi tersebut tidak sesuai dengan
SOP (Standard Operasional Prosedur) dan yang menilai telah terjadi kesalahan dalam penanganan
ah

operasi tersebut adalah Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKEK) ;


R

es

Menimbang, bahwa saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Prof.dr.NAYOAN
M

NAN WAROUW dalam perkara ini dipersidangan mengatakan:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tindakan operasi yang dilakukan para Terdakwa sudah sesuai prosedur dan ternyata

a
anak dari korban selamat dan kematian korban (SISKA MAKATEY) diluar jangkauan ;

si
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Terdakwa/Penasehat Hukumnya
dr.MURHADI SALEH,Sp.OG dipersidangan mengatakan :

ne
ng
- Bahwa melihat dari kronologis kejadian perkara ini menurut ahli para Terdakwa sudah bekerja
maksimal, baik dan sudah sesuai dengan standard operasional prosedur, keilmuan dan

do
kompetensi ;

-
gu
Bahwa dari kronologis kejadian perkara ini ahli berpendapat udara yang masuk kejantung
korban (SISKA MAKATEY) adalah terjadi diluar dugaan tidak dapat diprediksi sebelumnya ;

In
A
- Bahwa masuknya udara dalam jantung/tubuh korban bukan kelalaian dari operator ;

- Bahwa kembali udara sangat jarang terjadi oleh karena itu sulit diprediksi/ diantisipasi ;
ah

lik
- Bahwa menurut ahli ketiga Terdakwa sudah professional, karena telah memiliki keilmuan,
ketrampilan dan moral dan buktinya adalah anak korban selamat ;
am

ub
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Terdakwa/Penasehat Hukumnya Prof.Dr.
REGGY LEFRANDT,SpJP-K dipersidangan mengatakan :
ep
- Bahwa ahli menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran dan
k

sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran pernah memeriksa para
ah

Terdakwa ;
R

si
- Bahwa sebagai kesimpulan dari pemeriksaan Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran
dinyatakan tidak ditemukan adanya kesalahan atau kelalaian para Terdakwa dalam melakukan

ne
ng

operasi kepada korban ;

- Bahwa dari kesimpulan Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran penyebab kematian

do
korban adalah masuknya udara dalam jantung tidak dapat diprediksi sebelumnya sehingga
gu

dikategorikan bukan kelalaian ;

Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr.JOHANIS F.
In
A

MALLO,SH,Spt.DFM dipersidangan mengatakan :

- Bahwa sebagai penyebab korban (SISKA MAKATEY) meninggal dunia adalah Karena
ah

lik

masuknya udara dalam bilik kanan jantung yang menghambat udara masuk paru-paru dan
terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ;
m

ub

- Bahwa udara masuk kedalam bilik kanan jantung korban, masuk sebelum operasi dilakukan
karena terjadi pelebaran pembuluh darah yang disebabkan oleh reaksi tubuh ;
ka

- Bahwa kematian korban tidak ada hubungannya dengan tindakan operasi yang dilakukan oleh
ep

para Terdakwa ;
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah membaca dan mempelajari VER atas nama
R

JULIA F. MAKATEY tertanggal 26 April 2010 yang ditanda tangani oleh dr.JOHANIS F.
es

MALLO,SH,Spt.DFM
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
87

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah membaca dan mempelajari Hasil Sidang Majelis

a
Kehormatan Etika Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Utara No.006/IDI-

R
WIL/SULUT/MKEK/II/2011 tanggal 24 Pebruari 2011 yang ditanda tangani oleh Prof.Dr.R.L.

si
LEFRANDT,SpJP-(K) sebagai ketua, Prof.Dr.MAX MANTIK,SpA(K) sebagai sekertaris ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian keterangan saksi, keterangan ahli sebagaimana
dikemukakan diatas Majelis Hakim tidak melihat adanya bukti-bukti yang diajukan oleh Jaksa
Penuntut Umum maupun oleh para Terdakwa/ Penasehat Hukumnya, untuk dapat dijadikan ukuran

do
gu
bahwa para Terdakwa didalam menangani operasi cito section caeseria tidak sesuai dengan SOP
sehingga menyebabkan kematian korban (SISKA MAKATEY) dan hal tersebut dikuatkan pula oleh
hasil sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Wilayah Sulawesi Utara No.006/IDI-WIL/

In
A
SULUT/MKEK/II/2011 tanggal 24 Februari 2011 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas


ah

lik
menurut Majelis Hakim oleh karena Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan akan adanya
kelalaian dari para Terdakwa didalam menangani operasi cito section caesaria kepada korban
am

(SISKA M) sehingga mengakibatkan adanya kematian terhadap korban (SISKA M), menurut

ub
Majelis Hakim unsur selanjutnya dari dakwaan kesatu primer tidak perlu dipertimbangkan lagi ;

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan kesatu primer tidak terbukti
ep
k

menurut hukum maka dengan sendirinya pula para Terdakwa haruslah dinyatakan dibebaskan dari
dakwaan kesatu primer tersebut yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP, Jo pasal 55
ah

ayat (1) ke 1 KUHP ;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan kesatu primer yang didakwakan kepada para
Terdakwa yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP

ne
ng

yang adalah merupakan pasal pemberatan dari pasal yang didakwakan dalam dakwaan kesatu
subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, maka dengan

do
gu

dibebaskannya para Terdakwa dari dakwaan kesatu primer yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis
Pasal 361 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, maka kepada para Terdakwa haruslah
dibebaskan pula dari dakwaan kesatu subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat
In
A

(1) ke 1 KUHP ;

Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa oleh Majelis Hakim telah dinyatakan tidak
ah

lik

terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan
alternative kesatu primer yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat
(1) ke 1 KUHP, dan dakwaan kesatu subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1)
m

ub

ke 1 KUHP dan dibebaskan dari dakwaan kesatu primer dan subsider tersebut, maka Majelis
Hakim akan mempertimbangkan dakwaan alternative kedua sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut
ka

Umum yaitu perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 76
ep

Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang Prakter Kedokteran Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHP;
ah

Menimbang, bahwa pasal 76 Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang Prakter
es

Kedokteran berbunyi sebagai berikut :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktek kedokteran tanpa memiliki

a
surat izin praktek sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling

R
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) ;

si
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan alternative kedua pada dakwaan Jaksa Penuntut

ne
ng
Umum tersebut yaitu perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pasal 76 Undang-
Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran Majelis Hakim akan
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini

do
gu Menimbang, bahwa terhadap ketentuan yang diatur dalam pasal 76 Undang-Undang R.I
No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi No.4/

In
A
PVV-V/2007 tanggal 19 Juni 2007 atas permohonan dr.ANNY J.S. TANDYARIL
SARWONO,Sp.An,SH, dr. PRANOMO SP.PD, Prof.Dr.R.M. PADMO SARTJOJO,
dr.BAMBANG TUTUKO, dr.CHARINA, dr.RAMA TJANDRA,SPOG,
ah

lik
H.CHANADA,SCHSANI,SH yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

- Menyatakan permohonan para Pemohon dikabulkan untuk sebagian ;


am

ub
- Menyatakan pasal 75 ayat (1) dan pasal 76 sepanjang mengenai kata-kata penjara paling lama
3 (tiga) tahun atau dan pasal 79 sepanjang mengenai kata-kata kurungan paling lama 1
(satu) tahun atau serta pasal 79 huruf c sepanjang mengenai kata atau huruf e Undang-
ep
k

Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
ah

Indonesia Tahun 2004 No. 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4431
R
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

si
- Menyatakan pasal 75 ayat (1) dan pasal 76 sepanjang mengenai kata-kata penjara paling lama

ne
ng

3 (Tiga) tahun atau dan pasal 79 sepanjang mengenai kata-kata kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau serta pasal 79 huruf c sepanjang mengenai kata-kata atau huruf e Undang-
Undang No. 29 tahun 2004 Tentang prektek Kedokteran (Lembaran Negara Republik

do
gu

Indonesia Tahun 2004 No.116 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNo.4431 tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat ;
In
- Menolak permohonan para pemohon untuk selebihnya ;
A

- Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana
mestinya ;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.4/P.VV-V/2007 tanggal


19 Juni 2007 sebagai mana amar putusannya tersebut diatas menurut Majelis Hakim dakwaan yang
m

ub

diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada para Terdakwa sebagaimana dakwaan alternative
kedua melanggar pasal 76 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, sudah
ka

bukan merupakan tindak pidana sehingga dengan demikian kepada para Terdakwa harus
ep

dibebaskan pula dari dakwaan alternative kedua yaitu pasal 76 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran tersebut ;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dibebaskan dari dakwaan alternative kedua
es

maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan alternative ketiga primer perbuatan para
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
89

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat

a
(1) ke 1 KUHP ;

si
Menimbang, bahwa pasal 263 ayat (1) KUHP berbunyi sebagai berikut :

Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan suatu hak,

ne
ng
perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari pada sesuatu hal
dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah

do
isinya benar dan tidak palsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena
gu
pemalsuan surat, dengan pidana penjara selama 6 tahun ;

Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut :

In
A
Dipidana sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan
yang turut serta melakukan perbuatan ;
ah

lik
Menimbang, bahwa unsur-unsur pasal 263 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
am

ub
1. Barang siapa;
ep
. Membuat surat palsu atau memalsukan surat ;
k

. Yang dapat menimbulkan suatu hak, perikatan atau pembebasan utang, atau yang
ah

diperuntukkan sebagai bukti dalam suatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh
R

si
orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan ;

. Mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;

ne
ng

Ad. 1. Unsur Barang siapa :

do
Menimbang, bahwa didalam mempertimbangkan unsur barang siapa Majelis Hakim
gu

menunjuk pada apa yang telah diuraikan dalam mempertimbangkan unsur barang siapa pada
dakwaan kesatu primair sebagaimana tersebut diatas ;
In
A

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur barang siapa dalam
dakwaan alternatif ketiga primair ini telah terpenuhi menurut hukum ;
ah

lik

Ad. 2. Unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat :

Menimbang, bahwa yang dipersoalkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam hal ini adalah
tanda tangan korban yang berada didalam surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan
m

ub

pembedahan dan anastesi yang diserahkan oleh dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk
ditanda tangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda tangan korban yang berada didalam
ka

ep

Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu Askes kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh
laboratorium Forensik Cabang Makasar dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris
ah

Kriminalistik pada tanggal 9 Juni 2010 No.Lab:509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-
R

masing lelaki Drs.SAMIR.Sst mk, lelaki ARDANI ADHIS,S.Amd dan lelaki MARENDRA YUDI
es

L,SE menyatakan tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY Alias JULIA FRANSISKA
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
MAKATEY pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan /spurious signature (Berita Acara

a
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik) ;

si
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sudah melihat surat persetujuan tindakan khusus, surat
persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010 yang dimaksud dipersidangan dan

ne
ng
setelah membandingkan tanda tangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam surat
persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi dengan tanda tangan
korban (SISKA MAKATEY) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes, Majelis Hakim

do
gu
sependapat dengan kesimpulan didasarkan pada pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang
Makasar tersebut ;

In
A
Menimbang, bahwa menjadi pertanyaan selanjutnya bagi Majelis Hakim apakah surat
persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010
sudah dapat dikatakan surat tersebut adalah palsu setelah terlihat tanda tangan korban (SISKA M)
ah

lik
yang ada dalam surat yang dimaksud berbeda dengan tanda tangan korban (SISKA M) yang ada
dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes? ;
am

ub
Menimbang, bahwa surat persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan
anastesi tertanggal 10 April 2010, menurut Majelis Hakim surat tersebut nanti dapat dikatakan
palsu apabila setelah dapat diketahui/dibuktikan siapa yang menandatangani diatas nama SISKA
ep
k

MAHATEY didalam surat yang dimaksud ;


ah

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Majelis tidak menemukan adanya alat-
R
alat bukti terutama alat bukti berupa keterangan saksi yang melihat ataupun menyatakan yang

si
menandatangani diatas nama korban (SISKA M) didalam surat persetujuan tindakan khusus, surat
persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010, adalah salah satu dari para

ne
ng

Terdakwa ;

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim Surat Persetujuan Tindakan

do
gu

Khusus, Surat Persetujuan Pembedahan dan Anastesi tertanggal 10 April 2010 tersebut belum
dapat dikatakan surat tersebut adalah palsu ;
In
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim unsur
A

membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak terpenuhi menurut hukum ;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak
ah

lik

terpenuhi menurut hukum maka unsur lainnya tidak perlu dibuktikan lagi ;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak
m

ub

terpenuhi menurut hukum maka para Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan alternative
ketiga primair yaitu melanggar pasal 263 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
ka

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan


ep

alternative ketiga subsidair perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
ah

dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
R

Menimbang, bahwa pasal 263 ayat (2) KUHP berbunyi sebagai berikut : Diancam dengan
es

pidana yang sama, barang siapa degan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-
M

ng

olah sejati, jika pemakaian surat itu seolah-olah sejati ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
91

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut : Dipidana

a
sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut

R
serta melakukan ;

si
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas dalam dakwaan

ne
ng
alternatifketiga primer menurut Majelis Hakim surat persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan
pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010 tersebut tidak dapat dikatakan surat tersebut
adalah palsu menurut Majelis Hakim para Terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbuti telah

do
gu
melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan alternative ketiga subsidair yaitu melanggar Pasal
263 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan kepada para Terdakwa haruslah dibebaskan dari
dakwaan alternative ketiga subsidair tersebut ;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
maka menurut Majelis Hakim kepada para Terdakwa haruslah dibebaskan dari semua dakwaan
ah

lik
Jaksa Penuntut Umum yaitu : Dakwaan kesatu Primair melanggar pasal 359 KUHP Jis Pasal 361
KUHP, Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, subsidair melanggar pasal 359 KUHP Jo pasal 55 ayat (1)
am

ke 1 KUHP, Dakwaan Kedua pasal 76 Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang praktek

ub
Kedokteran Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, Dakwaan Ketiga Primair melanggar pasal 263 ayat (1)
KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, subsidair melanggar pasal 263 ayat (2) KUHP Jo pasal 55
ep
ayat (1) ke 1 KUHP tersebut ;
k

Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dinyatakan dibebaskan dari semua
ah

dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas, maka nama baik para Terdakwa haruslah
R

si
dipulihkan dalam kedudukan, kemampuan, harkat serta martabatnya ;

Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dinyatakan dibebaskan dari semua

ne
ng

dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini
dibebankan kepada Negara ;

do
gu

Memperhatikan, pasal-pasal dari Undang-Undang No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan,


Undang-Undang No. 29 tahun 2004 Tentang praktek Kedokteran, Undang-undang No. 8 tahun
1981, Pasal 359, KUHP, Pasal 55 ayat (1) KUHP, pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) KUHP, Peraturan
In
A

Menteri Kesehatan No.512/MenKes/ PER/IV/2007 tentang isin praktek dan pelaksanaan


kedokteran, serta pasal-pasal lain dari perundang-undangan yang bersangkutan;
ah

lik

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr. HENDRY
m

ub

SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan Kesatu Primer dan subsidair,
ka

dakwaan kedua dan dakwaan ketiga primer dan subsidair ;


ep

2. Membebaskan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III oleh karena itu dari semua dakwaan
ah

(Vrijspraak) ;
R

es

. Memulihkan hak para Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ;
M

ng

. Menetapkan barang bukti berupa :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Berkas catatan medis No.cm.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :

a
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;

si
Results Siska Yulin Makatey ;
Surat pernyataan telah dirawat ;

ne
ng
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
Surat konsul 10 April 2010 ;

do
gu RSU Prof Kandou Manado (poliklinik
obstetri status obstetrikus ;

In
A
Catatan pemasukan dan pengeluaran
cairan form 0014 ;
ah

lik
Instruksi post operasi ;

Surat konsul ke bagian anastesiologi ;


am

ub
Rekam jantung ;
Laporan operasi ;

Kurva suhu dan nadi, serta catatan


ep
k

khusus ;
ah

Dinas kesehatan Kota Manado


R

si
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil
atas nama Siska Makatey ;

ne
ng

Ringkasan masuk dan keluar Siska


Makatey ;

do
gu

Lembaran masuk dan keluar Siska


Makatey ;

In
Klinical Patway Siska Makatey ;
A

Surat persetujuan tindakan khusus dan


surat persetujuan pembedahan dan
ah

lik

anastesi tanggal 10 April 2010 ;


Diaknosa akhir Siska Makatey ;
m

ub

Resume keluar Siska Makatey ;


ka

Surat pengantar pulang (tidak ada


ep

catatan) ;
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
ah

Anamnesis utama Siska Makatey ;


es

Anamnesis kebidanan Siska makatey ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
93

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemeriksaan kebidanan I Siska

a
Makatey ;

si
Pemeriksaan kebidanan II Siska
Makatey ;

ne
ng
Resume masuk Siska Makatey ;
Portograf Siska Makatey ;

do
gu Lembaran observasi persalinan Siska
Makatey ;

In

A
Lembaran observasi persalinan Siska
Makatey ;
ah

Lembaran observasi persalinan Siska

lik
Makatey ;
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
am

ub
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
Lembaran catatan harian dokter (tidak
ep
k

ada catatan) ;
ah

Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak


R

si
ada catatan) ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran

ne
ng

cairan (tidak ada catatan) ;


Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran

do
gu

nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan)


Nifas (tidak ada catatan) ;

Catatan perawat intensif (tidak ada


In
A

catatan) ;
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada
ah

lik

catatan) ;
Pelaksanaan proses keperawatan
m

ub

pengkajian data (tidak ada catatan) ;


Lembaran untuk penempelan surat (tidak
ka

ep

ada catatan) ;
Catatan obat oral dan per enteral (tidak
ah

ada catatan) ;
R


es

Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1(satu) lembar foto copy sertifikat

a
kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY

si
PRAWANI yang telah dilegalisir oleh
Pengadilan Negeri Manado ;

ne
ng
1(satu) lembar foto copy sertifikat
kompetensi dr. HENDRY

do
gu SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir
oleh Pengadilan Negeri Manado ;
1(satu) lembar foto copy sertifikat

In
A
kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ah

lik
Manado ;
Tetap terlampir dalam berkas perkara ;
am

ub
5. Membebakan biaya perkara ini kepada Negara ;

Demikianlah diputuskan dalam Rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari KAMIS
tanggal 15 SEPTEMBER 2011 oleh kami : JOHNY M. TELEW, SH, selaku Ketua Majelis,
ep
k

NOVRRY T. OROH, SH, dan PARLINDUNGAN SINAGA, SH, masing-masing sebagai Hakim
ah

Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : KAMIS,
R
tanggal 22 SEPTEMBER 2011 oleh Ketua Majelis Hakim tersebut, didampingi Hakim-Hakim

si
Anggota, dibantu MARTHEN MENDILA, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Mando

ne
dan dihadiri oleh THEODORUS RUMAMPUK, SH, selaku Penuntut Umum, serta para Terdakwa
ng

dan Penasihat Hukumnya ;

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

do
gu

NOVRRY T. OROH, SH JOHNY MARTHEN TELEW, SH


In
A

PARLINDUNGAN SINAGA, SH PANITERA PENGGANTI


ah

lik

MARTHEN MENDILA, SH
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
95

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95

Anda mungkin juga menyukai